Pedia Zahwa Rahmat, Rida Emelia /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(1), 133-140
Pola Peresepan Obat Antihipertensi Terhadap Pasien Hipertensi Rawat Jalan di RSAU
Dr.M.Salamun
135
Indonesia, 2009). Hipertensi secara umum dapat didefinisikan sebagai tekanan sistolik
lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg. Tekanan darah manusia
secara alami berfluktuasi sepanjang hari. Tekanan darah tinggi menjadi masalah hanya bila
tekanan darah tersebut persisten. Tekanan darah tersebut membuat sistem sirkulasi dan
organ yang mendapat suplai darah (termasuk jantung dan otak) menjadi tegang (Fithria &
Isnaini, 2014).
Antihipertensi adalah golongan obat- obatan yang digunakan untuk menurunkan
tekanan darah tinggi atau hipertensi (Kristanti, 2016). Penggolongan antihipertensi terdiri
dari diuretik, α – reseptor blocker (penghambat alfa), β – reseptor blocker (penghambat
beta, Antagonis Kalsium, ACE inhibitor, Angiotensin II reseptor blocker (ARB), Alpha–2
reseptor agonist, penghambat adrenergic perifer, penghambat renin. Menurut (Kandarini,
2016) terapi farmakologi antihipertensi kombinasi terdiri dari Kombinasi dua
antihipertensi, Kombinasi tiga antihipertensi, Kombinasi empat antihipertensi.
Resep menurut Permenkes RI Nomor 58 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan
Farmasi di Rumah Sakit, resep adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, kepada
apoteker, baik dalam bentuk paper maupun electronic untuk menyediakan dan
menyerahkan obat bagi pasien sesuai peraturan yang berlaku (KemenKes, 2014).
Menurut (Jas, 2009), resep terdiri dari 6 bagian yaitu: Insciptio (Nama dokter, No.
SIP, Alamat/ telepon/HP/kota/tempat, tanggal penulisan resep), Invocatio (tulisan R/ atau
resipe), Prescriptio atau Ordonatio (nama obat, jumlah dan bentuk sediaan obat), Signatura
(tanda cara pakai, regimen dosis pemberian, rute dan interval waktu pemberian),
Subscriptio (tanda tangan atau paraf dokter) dan Pro (diperuntukan).
Menurut (Organization, 2010) peresepan adalah memberikan obat sesuai dengan
kebutuhan pasien, diberikan dalam jangka waktu yang sesuai dengan penyakit, dan dengan
biaya termurah menurut pasien dan komunitasnya. Menurut (Syamsuni, 2006) Obat adalah
semua bahan tunggal atau campuran yang dipergunakan oleh semua makhluk untuk bagian
dalam dan luar tubuh guna mencegah, meringankan, dan menyembuhkan penyakit.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola peresepan obat antihipertensi
terhadap pasien rawat jalan RSAU dr. M Salamun.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif
dimana data diperoleh dengan pendekatan retrospektif yaitu dengan melihat kembali,
mengumpulkan dan mencatat resep yang mengandung obat antihipertensi pada pasien
hipertensi rawat jalan RSAU DR. M. Salamun (Sugiyono, 2014). Populasi dari penelitian
ini adalah lembar resep pasien rawat jalan yang mengandung obat antihipertensi RSAU
DR. M. Salamun. Peneliti mendapatkan jumlah populasi sebanyak 600 resep. Sampel dari
penelitian ini adalah semua resep pasien hipertensi yang mengandung obat antihipertensi
RSAU DR. M. Salamun. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan
metode Quota Sampling didasarkan pada rumus slovin: