Muhamad Aji Adha, Erix Gunawan /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(1), 90-99
Faktor-Faktor Penyebab Tidak Ditemukan Berkas Rekam Medis di Rak Penyimpanan di
Rumah Sakit Fadhilah Tahun 2021
92
pelayanan medis di rumah sakit, dan dilanjutkan dengan penanganan berkas rekam medis
yang meliputi penyelenggaraan penyimpanan serta pengeluaran berkas dari tempat
penyimpanan untuk melayani permintaan ataupun peminjaman untuk keperluan lainnya.
Penyelengaraan rekam medis yang baik selain dilihat dari pencatatannya juga dapat dilihat
pengolahan data yang baik pula. Salah satu bagian dari pengolahan data adalah bagian
penyimpanan (Islami, 2021).
Unit penyimpanan digunakan sebagai penyimpan, penyedia dan pelindung
dokumen rekam medis terhadap kerahasiaan. Penyimpanan rekam medis dilaksanakan oleh
petugas yang ditunjuk oleh pimpinan sarana pelayanan kesehatan. Penyimpanan sangatlah
penting untuk melihat riwayat penyakit pasien dan kunjungan ulang pasien oleh sebab itu
cara penyimpanan berkas rekam medis harus diatur dengan baik (Ritonga & Sari, 2019).
Penyimpanan berkas rekam medis yang baik merupakan satu kunci keberhasilan
manajemen dari suatu pelayanan maka, cara penyimpanan berkas rekam medis harus diatur
dengan baik agar memudahkan petugas dalam mencari kembali berkas yang diperlukan
(Mathar, 2018).
Terjadinya salah penyimpanan pada bagian penyimpanan mengakibatkan adanya
penambahan kerja petugas karena harus membuatkan rekam medis yang baru untuk pasien
lama, sehingga proses pendaftaran cenderung lebih lama dan terjadi penggandaan rekam
medis di rak penyimpanan (Wiyati et al., 2021). Hal tersebut juga akan menghambat
pelayanan yang diberikan dokter kepada pasien karena tidak adanya informasi mengenai
riwayat penyakit sebelumnya.
Rumah sakit di Indonesia sering sekali terjadinya salah penyimpanan pada bagian
penyimpanan. Banyak faktor yang menjadi penyebab terjadinya salah penyimpanan,
faktor-faktor tersebut antara lain yaitu faktor sistem penyimpanan, sistem penomoran,
sistem penjajaran, sarana ruang penyimpanan, dan petugas ruang penyimpanan.
Kejadian kesalahan penyisipan berkas rekam medis perlu dikendalikan untuk
mengurangi kejadian kesalahan penyisipan file rekam medis. Pengendalian adalah suatu
kegiatan untuk memastikan bahwa setiap kegiatan yang dilakukan dilakukan sesuai dengan
yang direncanakan, dan apabila terjadi kesalahan dapat diperbaiki untuk mencapai tujuan
yang diinginkan (Yuliana, 2018).
Penyimpanan berkas rekam medis yang tidak tepat (missfiles) dapat menghambat
pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang
menyebabkan hilangnya berkas rekam medis. Penelitian tentang penghilangan dan
penggandaan berkas rekam medis akan membantu petugas terkait untuk melakukan
perbaikan secara sistematis di unit rekam medis, sehingga terwujud pengelolaan yang tertib
dan kesinambungan data rekam medis (Karlina, Putri, & Santoso, 2016).
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Astuti & Anunggra, 2013),
dimana sistem penyimpanan, sistem penjajaran, sarana ruang penyimpanan, dan petugas
ruang penyimpanan merupakan penyebab terjadinya salah penyimpanan. Dari hasil
observasi yang dilakukan pada 1 juli 2021 sampai 31 juli 2021 di unit penyimpanan Rumah
Sakit Fadhilah sistem penyimpanan berkas rekam medis yang dilaksanakan adalah sistem
sentralisasi, sistem penjajaran yang dilaksanakan adalah sistem penjajaran berdasarkan
nomor langsung (straight numerical filling) dan jumlah petugas di tempat penyimpanan
berkas rekam medis sebanyak 1 (satu) orang.
Keadaan ini berimplikasi baik bagi internal maupun eksternal rumah sakit, karena
hasil pengolahan data menjadi dasar untuk pembuatan laporan internal rumah sakit dan
laporan eksternal rumah sakit, karena laporan ini berkaitan dengan pengembangan berbagai
rencana rumah sakit, keputusan pimpinan terutama yang telah Evaluasi pelayanan
diharapkan lebih baik. Selanjutnya jika informasi tersebut digunakan oleh dinas kesehatan,
maka hasil yang diperoleh tidak akan memenuhi tujuan rumah sakit dan dinas kesehatan.
Data yang diperoleh harus benar, lengkap dan terpercaya, serta menjadi informasi berupa
laporan yang akurat, lengkap dan tepat waktu (Giyana, 2012).