Selly Indah Astuti, Depi Julvianingsih Kadarusman , YudaSyahidin , Meira Hidayati /Cerdika:
JurnalIlmiah Indonesia, 2(1), 141-149
Perancangan Sistem Informasi Kelengkapan Persyaratan Klaim Bpjs Rawat Jalan di
Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung
143
Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kesehatan adalah dengan
dibentuknya badan hukum penyelenggara jaminan kesehatan masyarakat yang kemudian
dikenal dengan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial). Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan dalam Jaminan
Kesehatan Nasional mengatur bahwa jaminan kesehatan adalah jaminan berupa
perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan
jaminan terpenuhinya kebutuhan dasar kesehatan setiap individu. Iuran yang dibayarkan
atau iuran yang dibayarkan oleh pemerintah (Permenkes, 2013).
Menurut (Depkes, 2008) Bimbingan teknis pengelolaan dan verifikasi klaim
untuk skema NHS publik, kelengkapan dokumentasi yang diajukan untuk klaim, yaitu
surat referensi, pemeriksaan, layanan penunjang diagnostik dan tindakan medis yang
disetujui oleh dokter penanggung jawab. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 903/Menkes/Per/2011, Pedoman Pelaksanaan Jaminan
Kesehatan Masyarakat Nasional. Jika salah satu syarat tidak ada atau barang tidak terisi
penuh, maka proses klaim akan berhasil (Republik, 2011).
BPJS adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program
jaminan kesehatan dan dikoordinasikan langsung oleh pemerintah. Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS) telah mengembangkan sistem kesehatan, sistem mutu pelayanan,
dan sistem pembayaran pelayanan kesehatan untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas (Putra, 2015).
Ketika pengelolaan pelayanannya terdapat unit kerja yang berkontribusi dalam
sistem pembayaran pasien BPJS di rumah sakit, yaitu unit rekam medis. Tujuannya
untuk menunjang terlaksananya pelayanan rumah sakit yang tertata dan tersistematis.
Mulai dari pendaftaran sampai pasien mendapat pelayanan kesehatan (Purba, 2019).
Setelah pasien mendapatkan pelayanan, lalu pasien melakukan pembayaran di kasir bagi
pasien yang membayar secara umum atau tunai, dan jika pasien memiliki asuransi atau
jaminan kesehatan maka diwajibkan untuk melengkapi persyaratan yang telah ditetapkan
oleh pihak Rumah Sakit Muhammadiyah bandung (Nugraheni, 2018).
Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung juga menerima pelayanan pasien yang
menggunaka BPJS dengan melengkapi persyaratan yang telah ditentukan, baik itu pasien
BPJS-PBI maupun pasien BPJS Non- PBI. Persyaratan yang harus di lengkapi oleh
pasien antara lain: Surat rujukan asli dari Faskes (Fasilitas Kesehatan), Fotocopy Kartu
BPJS, Fotocopy KTP, dan Fotocopy KK. Setelah persyaratan lengkap berikan kepada
petugas dan petugas akan segera mencetak SEP (Surat Eligibilatasi Peserta) dan bukti
Formulir Pelayanan Rawat Jalan dengan demikian berkas akan digabungkan. Kemudian
persyaratan diberikan kembali kepada pasien untuk di periksa di poli klinik yangdituju.
Berdasarkan hasil penelitian di Rumah Sakit Muhammadiyah yang dilakukan
oleh bagian administrasi Rawat Jalan masih terdapat berkas persyaratan pasien BPJS
yang kurang lengkap. Proses pengajuan BPJS kesehatan sebuah rumah sakit bisa
terhambat akibat tidak lengkapnya persyaratan.
Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengetahui faktor kelengkapan
berkas klaim BPJS rawat jalan yang di kembalikan oleh pihak BPJS kepada pihak Rumah
Sakit.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan penulis adalah kualitatif dengan pendekatan
deskriptif (Sugiyono, 2018). Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan 200 sampel
data kelengkapan berobat rawat jalan BPJS dari RS Muhammadiyah Bandung dari bulan
April sampai Juni 2021.Pada penelitian ini, penulis mempelajari, memahami dan
mengambil teori-teori dalam buku-buku ilmiah serta kajan Pustaka yang relevan dengan