Cerdika: JurnalIlmiah Indonesia, Januari 2022, 2 (1), 141-149
p-ISSN: 2774-6291e-ISSN: 2774-6534
Available online at http://cerdika.publikasiindonesia.id/index.php/cerdika/index
DOI : 10.36418/cerdika.v2i1.302 http://cerdika.publikasiindonesia.id/index.php/cerdika
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KELENGKAPAN
PERSYARATAN KLAIM BPJS RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT
MUHAMMADIYAH BANDUNG
Selly Indah Astuti1, Depi Julvianingsih Kadarusman 2, YudaSyahidin 3, Meira
Hidayati 4
Politeknik Piksi Ganesha Bandung, Indonesia1
siastuti@piksi.ac.id1,djkadarusm[email protected]2, yuda.syahidin@piksi.ac.id3,
meira.hiday[email protected]4
Abstrak
Received:
Revised:
Accepted:
14-08-2021
21-01-2022
21-01-2022
LatarBelakang:Jaminan kesehatan adalah jaminan berupa
perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh
pemeliharaan kesehatan dan perlindungan kesehatan yang
diberikan kepada setiap orang yaitu BPJS. BPJS merupakan
badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan
program jaminan kesehatan serta dibawah kordinasi langsung
oleh pemerintah. Kelengkapan dalam berkas rekam medis
sangat berpengaruh dalam kelancaran dan kecepatan
penangihan klaim BPJS.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan
mengetahui faktor kelengkapan berkas klaim BPJS rawat
jalan yang di kembalikan oleh pihak BPJS kepada pihak
Rumah Sakit.
Metode:Jenis metode penelitian yang digunakan adalah
Kualitatif dengan pendekatan deskritif. Teknik Pengumpulan
data yang dilakukan yaitu dengan cara Studi Pustaka,
Wawancara, dan Observasi.
Hasil:Dari hasil penelitian menunjukan bahwa Kelengkapan
berkas rekam medis sangat berpengaruh dalam kelancaran
dan kecepatan penangihan klaim BPJS. Begitu pula terdapat
hubungan antara Rancangan sistem rumah sakit dan
rancangan sistem BPJS kesehatan, agar memudahkan akses
berjalan lancar.
Kesimpulan:Pada perancangan sistem informasi klaim BPJS
rawat jalan di Rumah Sakit telah tersistematis dan
penginputan data dilakukan menggunakan program.Untuk
membantu mengurangi ketidak lengkapan berkas maka
prosedur pendaftaran pasien BPJS Rawat Jalan harus sudah
sesuai dengan prosedur yang berlaku. Dokumen/ berkas
persyaratan yang digunakan untuk pengklaiman harus sesuai
dengan kesepakatan yang ditentukan oleh Rumah Sakit dan
pihak BPJS kesehatan. Penyebab keterlambatan klaim dari
aspek kelengkapan berkas pengajuan klaim BPJS sering
terdapat kesalahan pada surat rujukan, tidak adanya diagnosa
dokter atau tanda tangan dokter, dan tidak adanya fotocopy
kartu BPJS.
Kata kunci: perancangan sistem; kelengkapan berkas
Selly Indah Astuti, Depi Julvianingsih Kadarusman , YudaSyahidin , Meira Hidayati /Cerdika:
JurnalIlmiah Indonesia, 2(1), 141-149
Perancangan Sistem Informasi Kelengkapan Persyaratan Klaim Bpjs Rawat Jalan di
Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung
142
pasien; rawat jalan.
Abstract
Background: Health insurance is a guarantee in the form of
health protection so that participants receive health care
and health protection provided to everyone, namely BPJS.
BPJS is a legal entity formed to administer the health
insurance program and under direct coordination by the
government. Completeness in the medical record file is very
influential in the smoothness and speed of collecting BPJS
claims.
Objective: This study aims to design and determine the
completeness of the outpatient BPJS claim file which is
returned by the BPJS to the hospital.
Methods: The type of research method used is qualitative
with a descriptive approach. Data collection techniques are
carried out by means of Literature Studies, Interviews, and
Observations.
Results: The results of the study indicate that the
completeness of the medical record file is very influential in
the smoothness and speed of collecting BPJS claims.
Likewise, there is a relationship between the design of the
hospital system and the design of the BPJS health system, in
order to facilitate access to run smoothly.
Conclusion: In designing the outpatient BPJS claim
information system at the hospital, it has been systematized
and data input is carried out using the program. The
required documents/files used for claiming must be in
accordance with the agreement determined by the Hospital
and the BPJS Kesehatan. The cause of the delay in claims
from the aspect of the completeness of the BPJS claim
submission file is often an error in the referral letter, the
absence of a doctor's diagnosis or doctor's signature, and
the absence of a photocopy of the BPJS card.
Keywords: system planning; completeness of patient files;
outpatient.
*Correspondent Author: Depi Julvianingsih Kadarusman
Email: djkadarusman@piksi.ac.id
PENDAHULUAN
Sesuai dengan UUD 1945 pasal 28H ayat (2) yang menyatakan setiap orang
berhak atas jaminan yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai
manusia yang bermanfaat (Dasar, 1945). Maka untuk itu pemerintah menetapkan
jaminan kesehatan nasional (JKN), yang bertujuan untuk memberikan jaminan sosial
yang menyeluruh bagi masyarakat. Untuk menyelenggarakan sistem tersebut maka
diperlukan badan hukum yang akan menjadi penyelenggara jaminan kesehatan yaitu
BPJS kesehatan (Nelisya Putri, 2021).
Selly Indah Astuti, Depi Julvianingsih Kadarusman , YudaSyahidin , Meira Hidayati /Cerdika:
JurnalIlmiah Indonesia, 2(1), 141-149
Perancangan Sistem Informasi Kelengkapan Persyaratan Klaim Bpjs Rawat Jalan di
Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung
143
Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kesehatan adalah dengan
dibentuknya badan hukum penyelenggara jaminan kesehatan masyarakat yang kemudian
dikenal dengan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial). Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan dalam Jaminan
Kesehatan Nasional mengatur bahwa jaminan kesehatan adalah jaminan berupa
perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan
jaminan terpenuhinya kebutuhan dasar kesehatan setiap individu. Iuran yang dibayarkan
atau iuran yang dibayarkan oleh pemerintah (Permenkes, 2013).
Menurut (Depkes, 2008) Bimbingan teknis pengelolaan dan verifikasi klaim
untuk skema NHS publik, kelengkapan dokumentasi yang diajukan untuk klaim, yaitu
surat referensi, pemeriksaan, layanan penunjang diagnostik dan tindakan medis yang
disetujui oleh dokter penanggung jawab. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 903/Menkes/Per/2011, Pedoman Pelaksanaan Jaminan
Kesehatan Masyarakat Nasional. Jika salah satu syarat tidak ada atau barang tidak terisi
penuh, maka proses klaim akan berhasil (Republik, 2011).
BPJS adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program
jaminan kesehatan dan dikoordinasikan langsung oleh pemerintah. Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS) telah mengembangkan sistem kesehatan, sistem mutu pelayanan,
dan sistem pembayaran pelayanan kesehatan untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas (Putra, 2015).
Ketika pengelolaan pelayanannya terdapat unit kerja yang berkontribusi dalam
sistem pembayaran pasien BPJS di rumah sakit, yaitu unit rekam medis. Tujuannya
untuk menunjang terlaksananya pelayanan rumah sakit yang tertata dan tersistematis.
Mulai dari pendaftaran sampai pasien mendapat pelayanan kesehatan (Purba, 2019).
Setelah pasien mendapatkan pelayanan, lalu pasien melakukan pembayaran di kasir bagi
pasien yang membayar secara umum atau tunai, dan jika pasien memiliki asuransi atau
jaminan kesehatan maka diwajibkan untuk melengkapi persyaratan yang telah ditetapkan
oleh pihak Rumah Sakit Muhammadiyah bandung (Nugraheni, 2018).
Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung juga menerima pelayanan pasien yang
menggunaka BPJS dengan melengkapi persyaratan yang telah ditentukan, baik itu pasien
BPJS-PBI maupun pasien BPJS Non- PBI. Persyaratan yang harus di lengkapi oleh
pasien antara lain: Surat rujukan asli dari Faskes (Fasilitas Kesehatan), Fotocopy Kartu
BPJS, Fotocopy KTP, dan Fotocopy KK. Setelah persyaratan lengkap berikan kepada
petugas dan petugas akan segera mencetak SEP (Surat Eligibilatasi Peserta) dan bukti
Formulir Pelayanan Rawat Jalan dengan demikian berkas akan digabungkan. Kemudian
persyaratan diberikan kembali kepada pasien untuk di periksa di poli klinik yangdituju.
Berdasarkan hasil penelitian di Rumah Sakit Muhammadiyah yang dilakukan
oleh bagian administrasi Rawat Jalan masih terdapat berkas persyaratan pasien BPJS
yang kurang lengkap. Proses pengajuan BPJS kesehatan sebuah rumah sakit bisa
terhambat akibat tidak lengkapnya persyaratan.
Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengetahui faktor kelengkapan
berkas klaim BPJS rawat jalan yang di kembalikan oleh pihak BPJS kepada pihak Rumah
Sakit.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan penulis adalah kualitatif dengan pendekatan
deskriptif (Sugiyono, 2018). Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan 200 sampel
data kelengkapan berobat rawat jalan BPJS dari RS Muhammadiyah Bandung dari bulan
April sampai Juni 2021.Pada penelitian ini, penulis mempelajari, memahami dan
mengambil teori-teori dalam buku-buku ilmiah serta kajan Pustaka yang relevan dengan
Selly Indah Astuti, Depi Julvianingsih Kadarusman , YudaSyahidin , Meira Hidayati /Cerdika:
JurnalIlmiah Indonesia, 2(1), 141-149
Perancangan Sistem Informasi Kelengkapan Persyaratan Klaim Bpjs Rawat Jalan di
Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung
144
judul tugas akhir. Dalam Penelitian ini penulis melakukan tanya jawab langsung dengan
bagian Casemix dan para petugas Casemix di unit rekam medis Rumah Sakit
Muhammadiyah Bandung. Dalam penelitian ini penulis melakukan observasi secara
langsung di Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung dan dari penelitian ini, penulis dapat
mendapatkan informasi maupun data yang sesuai.
Gambar 1. Diagram Alur Pelaksanaaan Klaim Bpjs Pada Pasien Rawat Jalan
Metode ini menggunakan system development life cycle (SLDC) atau disebut
dengan system development life cycle dalam bahasa Indonesia. Menurut Simarmate
(2010:39), SDLC ini mewakili proses yang digunakan untuk mengembangkan sistem
perangkat lunak dan menggambarkan proses dimana pengembang merangkul transisi
dari masalah ke solusi.
Gambar 2. Tahapan System Development Lifecycle (SLDC)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sesuai dalam penelitian ini bisa dilihat bahwa karakteristik responden yaitu
kelengkapan rekam medis dan klaim BPJS rekam medis.
Hasil Analisis Penelitian
Dalam tabel 1 menujukan bahwa terisi atau tidaknya diagnosa pasien dan tanda
tangan dokter menentukan semua kelengkapan berkas rekam medis pasien BPJS di
Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung adalah lengkap. Berkas rekam medis 40 %
menunjukan bahwa berkas tersebut lengkap, dan 10% tidak lengkap. Distribusi frekuensi
persetujuan Klaim BPJS sebanyak 30% setuju dan 20% tidak setuju.
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Penelitian
Karakteristikresponden
Frekuensi
%
Selly Indah Astuti, Depi Julvianingsih Kadarusman , YudaSyahidin , Meira Hidayati /Cerdika:
JurnalIlmiah Indonesia, 2(1), 141-149
Perancangan Sistem Informasi Kelengkapan Persyaratan Klaim Bpjs Rawat Jalan di
Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung
145
Kelengkapanrekammedis
Lengkap
200
40%
TidakLengkap
50
10%
Klaim BPJS
Setuju
150
30%
TidakSetuju
100
20%
Total
500
100%
Kemudian dalam tabel 2 menunjukkan bahwa dari 83 dinyatakan setuju dalam
klaim BPJS. Sebanyak 57 (68,7%) terdapat kelengkapan rekam medis yang lengkap, dan
dibandingkan dengan berkas rekam medis yang tidak lengkap yaitu sebanyak 26 (31,3%).
Setelah dilakukannya uji statistik didapatkan p value= 0, 019 (p<0,05). Artinya ada
hubungan antara kelengkapan rekam medis dengan persetujuan persyaratan BPJS di
Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung.
Tabel 2. Hasil Analisis Bivariat Kelengkapan Klaim BPJS
Jumlah
P-Value
Setuju
TidakSetuju
n
%
n
%
n
%
0,019
200
80
150
60
350
70
50
20
100
40
150
30
250
100
250
100
500
100
Sistem yang akan berjalan pada penelitian ini terdiri dari rancangan Flowmap,
Diagram Korteks, Data Flow Diagram (DFD) level 0, Database Spesifications, Entity
Diagram (ERD). Gambar 3. Menampilkan sistem Flowmap yang sedang berjalan.
Pengertian FlowMap menurut Maryati (2014:1043): FlowMap adalah campuran peta dan
flowchart yang menunjukkan aliran file dari satu area ke area lain (misalnya file yang
diminta atau jumlah paket di area itu).
Penelitian ini menjelaskan Flowmap system yang sudah berjalan yaitu mulai dari
pengambilan berkas, lalu cetak billing, kemudian pengecekan kelengkapan berkas Rekam
Medis, coding, verifikasi, scanner dan pelaporan.
Selly Indah Astuti, Depi Julvianingsih Kadarusman , YudaSyahidin , Meira Hidayati /Cerdika:
JurnalIlmiah Indonesia, 2(1), 141-149
Perancangan Sistem Informasi Kelengkapan Persyaratan Klaim Bpjs Rawat Jalan di
Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung
146
Gambar 3.Flowmap Klaim BPJS Gambar
Gambar 4.Diagram Konteks Sistem yang Berjalan
Pada penelitian ini. Diagram Konteks adalah gambaran sistem secara
keseluruhan, berisi beberapa proses yang menggambarkan sistem tersebut terhubung
dengan entitas eksternal.
Gambar 5. Merupakan DFD level 0 pada sistem yang berjalan di penelitian ini.
Memahami diagram aliran data (DFD). Menurut Diana dan Setiawati (2011: 40), “Data
flow diagram (DFDs) menggambarkan komponen sistem, alur file rekam medis antar
komponen sistem, integritas data, encoding, validator, dan pelaporan.”
Selly Indah Astuti, Depi Julvianingsih Kadarusman , YudaSyahidin , Meira Hidayati /Cerdika:
JurnalIlmiah Indonesia, 2(1), 141-149
Perancangan Sistem Informasi Kelengkapan Persyaratan Klaim Bpjs Rawat Jalan di
Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung
147
Gambar 5. Data Flow Diagram (DFD) Level 0 Sistem yang Berjalan
Pengertian Entity Relationship Diagram (ERD) Menurut (Gabriella Ratna Putri &
Kusumawati, 2017) “Diagram relasi entitas adalah notasi grafis dari pemodelan file
yang menggambarkan pernyataan BPJS”.
Gambar 6. Entity Relationship Diagram(ERD) Sistem yang berjalan
C. Implementasi Sistem
Pembuatan perancangan suatu sistem yang sedang berjalan penulis buat
program dengan menggunakan aplikasi Microsoft Visual Studio 2010. Program yang
sedang berjalan di Rumah Sakit masih memiliki beberapa kekurangan yaitu ketika
menginput coding diagnosa kode tidak muncul secara otomatis.
Gambar 7. ini adalah halaman login yang dirancang untuk memungkinkan
administrator memasukkan nama pengguna dan kata sandi yang ditemukan dalam
program.
Gambar7. Tampilan Login
Selly Indah Astuti, Depi Julvianingsih Kadarusman , YudaSyahidin , Meira Hidayati /Cerdika:
JurnalIlmiah Indonesia, 2(1), 141-149
Perancangan Sistem Informasi Kelengkapan Persyaratan Klaim Bpjs Rawat Jalan di
Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung
148
Gambar8. Tampilan Untuk Memulai Pengklaiman BPJS Untuk Mengkoding
Diagnosa
Gambar9. Form Menginput Koding Klaim BPJS Rawat Jalan, Mengkode Diagnosa
Pasien
KESIMPULAN
Penutup merupakan simpulan dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan dan
merupakan jawaban dari rumusan masalah. Simpulan diselaraskan dengan rumusan
masalah dan tujuan penelitian. Dalam hal simpulan lebih dari satu, maka dituliskan
menggunakan penomoran angka dan bukan menggunakan bullet. Dalam bagian penutup
ini juga dapat ditambahkan prospek pengembangan dari hasil penelitian dan aplikasi lebih
jauh yang menjadi prospek kajian berikutnya.
BIBLIOGRAFI
Dasar, Undang Undang. (1945). Pasal 28H Ayat (2). Indonesia.
Depkes, R. I. (2008). Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI, 18.
Nugraheni, Reny. (2018). Gambaran waktu tunggu pasien dan mutu pelayanan rawat
jalan di Poli Umum UPTD Puskesmas Pesantren 1 Kota Kediri tahun 2017. Jurnal
Wiyata: Penelitian Sains Dan Kesehatan, 4(2), 165172.
Selly Indah Astuti, Depi Julvianingsih Kadarusman , YudaSyahidin , Meira Hidayati /Cerdika:
JurnalIlmiah Indonesia, 2(1), 141-149
Perancangan Sistem Informasi Kelengkapan Persyaratan Klaim Bpjs Rawat Jalan di
Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung
149
Permenkes, R. I. (2013). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71
Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional.
Jakarta: Kemenkes RI.
Purba, Erlindai. (2019). Tinjauan Kepuasan Pasien pada Pelayanan Pendaftaran Rawat
Jalan di Upt Rumah Sakit Khusus Mata Medan Tahun 2019. Jurnal Ilmiah Perekam
Dan Informasi Kesehatan Imelda (JIPIKI), 4(1), 573580.
Putra, Luthfi Hianata Pramana. (2015). Program Jaminan Kesehatan Nasional (Jkn) di
Poli Geriatri Rumah Sakit Umum (Rsu) Dr Soetomo Surabaya. Publika, 3(4).
Putri, Gabriella Ratna, & Kusumawati, Arie. (2017). Sistem Informasi Akademik di
Sekolah Dasar Cahaya Harapan. J. Kalbis Sci, 4(1), 2939.
Putri, Nelisya. (2021). Analisis Penyebab Defisit Anggaran Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
Republik, I. (2011). Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 028.
MENKES/PER/2011 Tentang Klinik, Jakarta.
Sugiyono, D. (2018). Metode penelitian kuatintatif, kualitatif dan R & D/Sugiyono.
Bandung: Alfabeta, 15(2010).
© 2021 by the authors. Submitted for possible open access publication under the
terms and conditions of the Creative Commons Attribution (CC BYSA)
license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).