Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, Januari 2022, 2 (1), 9-19
p-ISSN: 2774-6291 e-ISSN: 2774-6534
Available online at http://cerdika.publikasiindonesia.id/index.php/cerdika/index
DOI : 10.36418/cerdika.v2i1.301 http://cerdika.publikasiindonesia.id/index.php/cerdika
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN DI
RUANG FILLING INSTALASI REKAM MEDIS RSUD SEKAYU
Beri Sumantri¹, Erix Gunawan²
Politeknik Piksi Ganesha Bandung, Indonesia1, 2
berisumantri2@gmail.com1, erik.g[email protected]c.id2
Abstrak
Received:
Revised :
Accepted:
11-08-2021
18-01-2022
19-01-2022
Latar Belakang: Beban kerja adalah jumlah pekerjaan yang
harus diselesaikan oleh suatu kelompok atau individu dalam
jangka waktu tertentu. Kinerja adalah hasil dari apa yang
dilakukan seseorang atau sekelompok orang dalam suatu
organisasi untuk mencapai tujuan organisasi sesuai dengan
wewenang dan tanggung jawabnya masing-masing. Ruang
pengisian formulir tidak lepas dari petugas rekam medis yang
bekerja di ruangan tersebut. Guna menjaga keseimbangan
antara beban kerja dan kinerja, staf rumah sakit harus
memiliki standar khusus agar pejabat tidak merasa beban
kerja tidak seimbang dengan kinerja staf.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan guna mengetahui hubungan
beban kerja dengan kinerja karyawan di Ruang Filling
Instalasi Rekam Medis RSUD Sekayu.
Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
kuantitatif dengan menggunakan metode korelasional
melalui pendekatan cross sectional. Teknik analisis data yang
digunakan adalah chi-square dan menggunakan software
komputer SPSS24.0. Populasi yang menjadi unit analisis
dalam penelitian ini adalah pegawai Unit Rekam Medis
RSUD Sekayu, dengan teknik sampling sebanyak 10
responden.
Hasil: Hasil untuk variabel umur univariat menunjukkan
bahwa di antara 10 responden dalam penelitian, mayoritas
berusia antara 25-35, yaitu 4 (40,0%), sedangkan 6 berusia
antara 35-50 ( 60,0%). ). Jenis kelamin pemasang rekam
medis sebagian besar perempuan, dengan 8 (80,0%), 2 laki-
laki (20,0%), 2 sarjana (20,0%), hingga 5 D3 (50,0%) dan 3
SMA (30,0%), status pekerjaan tetap 9 (90,0%) bukannya 1
(10,0%).
Kesimpulan: Menurut temuan dari penelitian, tidak ada
hubungan antara beban kerja dan kinerja karyawan.
Kata kunci: beban kerja; kinerja karyawan; rekam medis.
Abstract
Background: Workload is the amount of work that must be
completed by a group or individual within a certain period
of time. Performance is the result of what a person or group
of people in an organization does to achieve organizational
goals in accordance with their respective authorities and
Beri Sumantri, Erix Gunawan /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(1), 9-19
Hubungan Beban Kerja dengan Kinerja Karyawan di Ruang Filling Instalasi Rekam
Medis RSUD Sekayu
10
responsibilities. The form filling room cannot be separated
from the medical record officer who works in the room. In
order to maintain a balance between workload and
performance, hospital staff must have special standards so
that officials do not feel that the workload is not balanced
with staff performance.
Objective: This study aims to determine the relationship
between workload and employee performance in the Filling
Room of the Sekayu Hospital Medical Record Installation.
Methods: The type of research used is quantitative research
using correlational method through cross sectional
approach. The data analysis technique used was chi-square
and computer software SPSS24.0 was used. The population
that became the unit of analysis in this study were employees
of the Medical Record Unit of RSUD Sekayu, with a
sampling technique of 10 respondents.
Results: The results for the univariate age variable showed
that among the 10 respondents in the study, the majority
were aged between 25-35, namely 4 (40.0%), while 6 were
between 35-50 (60.0%). ). The sex of the medical record
installers are mostly female, with 8 (80.0%), 2 males
(20.0%), 2 undergraduate (20.0%), up to 5 D3 (50.0%) and
3 high school seniors (30.0%), permanent employment 9
(90.0%) instead of 1 (10.0%).
Conclusion: According to the findings of the study, there is
no relationship between workload and employee
performance.
Keywords: workload; employee performance; medical
records.
*Correspondent Author: Beri Sumantri
Email: berisumantri2@gmail.com
PENDAHULUAN
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekayu merupakan Fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna,
menyelenggarakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Mengenai
pelayanan kesehatan umum (medis) dan non medis. Rangkaian lengkap layanan termasuk
promosi, pencegahan, pengobatan dan rehabilitasi. Salah satu kewajiban rumah sakit
adalah menyimpan rekam medis (Indonesia, 2014).
Sebagaimana dalam (Permenkes, 2008b) tentang Rekam Medis pasal 1 ayat 1,
Rekod perubatan ialah dokumen yang mengandungi rekod dan dokumen tentang identiti
pesakit, pemeriksaan, rawatan, tindakan dan perkhidmatan lain yang telah diberikan kepada
pesakit. Rekam medis terdiri dari unit pelayanan rekam medis di rumah sakit adalah filling,
filling (penyimpanan) adalah kegiatan menyimpan, menata atau menyimpan berkas rekam
medis untuk memudahkan temu kembali atau temu kembali (Rustiyanto, 2009). Salah satu
unit rekam medis yang menunjang pelayanan rekam medis adalah ruang pengisian atau
penyimpanan merupakan bagian dari unit rekam medis. Sesuai dengan kebijakan
penyimpanan berkas rekam medis, ditempuh cara-cara tertentu (Depkes, 2006a).
Beri Sumantri, Erix Gunawan /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(1), 9-19
Hubungan Beban Kerja dengan Kinerja Karyawan di Ruang Filling Instalasi Rekam
Medis RSUD Sekayu
11
Agar penyelenggaraan rekam medis berjalan dengan lancar, diperlukan petugas
yang berkompeten dalam bidangnya. Sehingga beban kerja dengan kinerja yang dihasilkan
dapat berjalan dengan baik dan seimbang. Sesuai dengan (Permenkes, 2013) mengatakan
bahwa petugas rekam medis adalah seseorang yang telah menempuh pendidikan minimal
D3 rekam medis di bidang rekam medis.
Guna harus ada kriteria khusus untuk menjaga keseimbangan antara beban kerja
dan kinerja staf rumah sakit agar pejabat tidak merasa beban kerja tidak seimbang dengan
kinerja staf (Devi, 2017). Menurut (Murdiyani, 2010) Harus ada kriteria khusus untuk
menjaga keseimbangan antara beban kerja dan kinerja staf rumah sakit agar pejabat tidak
merasa beban kerja tidak seimbang dengan kinerja staf. Sesuai dalam penelitian (Gultom,
2015) kinerja adalah hasil dan etika profesional seseorang atau sekelompok orang dalam
suatu organisasi yang tampil sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya masing-
masing, untuk secara sah, tidak melawan hukum, dan secara etis mencapai tujuan
organisasi yang bersangkutan.
Berdasarkan observasi pertama yang dilaksanakan oleh peneliti di RSUD Sekayu
ketidaksinambungan beban kerja dengan kinerja karyawan ada di ruang filling, karena
tugas assembling atau Pemilahan berkas rekam medis dan rekam medis rawat inap
dipisahkan menjadi satu di ruang pengisian dan pelaporan, mengakibatkan banyaknya
berkas yang tidak terpilah secara lengkap. Berdasarkan dari ketidaksinambungan tersebut
pegawai tidak dapat menyelesaikan tugas utama pada hari yang sama, seperti meletakkan
berkas rekam medis di rak, memilah berkas rekam medis, dan membuat berkas rekam
medis tidak rapi atau tidak pada tempatnya.
Sesuai penjelasan (Depkes RI, 2004) dalam praktek kedokteran, rekam medis
adalah dokumen yang memuat catatan dan dokumen mengenai identifikasi pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
Tujuan rekam medis menurut (RI, 2006b) adalah mendukung tertib manajemen dalam
rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan rumah sakit, tidak diharapkan tertib
manajemen rumah sakit tanpa didukung sistem pengelolaan rekam medis yang baik dan
benar. Pada saat yang sama, ketertiban administrasi merupakan salah satu faktor penentu
dalam pekerjaan pelayanan kesehatan rumah sakit.
Menurut (Depkes, 2006b), kegunaan rekam medis dapat dilihat dari beberapa
aspek, antara lain administrasi, medis, hukum, keuangan, penelitian, pendidikan, dan
dokumentasi. Menurut (Dhania, 2012) beban kerja adalah seperangkat atau rangkaian
kegiatan yang harus diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegang jabatan dalam
jangka waktu tertentu. Indikator beban kerja yang harus diperhatikan adalah kondisi kerja,
pengukuran jam kerja dan tujuan yang ingin dicapai.
Kurang fokus pada pekerjaan karena kebosanan dalam pekerjaan sehari-hari
karena terlalu sedikit tugas atau pekerjaan dapat membahayakan pekerja (Aini &
Purwaningsih, 2013). Kinerja adalah hasil atau prestasi seorang pegawai dalam
melaksanakan pekerjaan dalam suatu organisasi (Wibowo, 2011). Hasil kerja yang baik
tentunya di dukung oleh beberapa faktor penting diantaranya yaitu faktor individu, faktor
dukungan organisasi dan faktor dokumen manajemen.
Instalasi rekam medis merupakan fasilitas yang memberikan pelayanan mulai dari
pendaftaran pasien rawat jalan, pencarian berkas rekam medis, pendistribusian berkas
rekam medis ke kepolisian, dan penyimpanan berkas pasien BPJS, dan lainnya. Pembuat
SEP (Surat Eligibilitas Peserta) juga dilakukan di Instalasi Rekam Medis. Filling
(Penyimpanan) merupakan bagian dari unit rekam medis yang tugas pokoknya menyimpan
berkas rekam medis dengan cara tertentu sesuai dengan kebijakan penyimpanan berkas
rekam medis (RI, 2006a).
Menurut (Indradi, 2017) bahwa bagian penyelesaian merupakan bagian dari unit
Rekam Medis dan tanggung jawab utamanya meliputi: 1) DRM disimpan sebagaimana
ditentukan oleh kebijakan retensi DRM. 2) Reclaim (mengambil) DRM untuk berbagai
Beri Sumantri, Erix Gunawan /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(1), 9-19
Hubungan Beban Kerja dengan Kinerja Karyawan di Ruang Filling Instalasi Rekam
Medis RSUD Sekayu
12
keperluan, mengurangi (retain) DRM sebagaimana ditentukan oleh pelayanan kesehatan.
3) Pisahkan penyimpanan aktif DRM dari DRM aktif. 4) Membantu dalam mengevaluasi
nilai guna rekam medis. 5) Jauhkan DRM (Immortal). 6) Membantu pemusnahan rekam
medis. Sebagaimana dalam penelitian (Indradi, 2017) Mengisi peran dan Fungsi
departemen dalam pelayanan rekam medis adalah penyimpanan DRM, penyedia DRM
untuk berbagai keperluan, perlindungan arsip DRM dari kerahasiaan isi data rekam medis,
perlindungan arsip DRM dari bahaya kerusakan fisik, kimia dan biologi. Jaga kerahasiaan
konten, semestinya dipasang tanda larangan masuk bagi siapa pun selain petugas rekam
medis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh beban kerja terhadap
kinerja karyawan di Ruang Filling Rekam Medis RSUD Sekayu. Menurut (Permenkes,
2008a) Rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas
pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada
pasien.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, dengan menggunakan
metode korelasional melalui metode Cross Sectional yaitu dengan menganalisis
karakteristik karyawan di instalasi rekam medis RSUD Sekayu berdasarkan usia, jenis
kelamin, latar belakang pendidikan dan status kepegawaian serta menganalisis beban kerja
karyawan. Populasi penelitian ini adalah seluruh petugas rekam medis di instalasi rekam
madis yang berjumlah 10 orang dengan sempel penelitian menggunakan total sampling.
Teknik pengambilan sampel yaitu simple random sampling pengambilan sempel secara
acak sistematis.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini dianalisis dalam bentuk analisis univariat dan bivariat dengan
melitbatkan karyawan perekam medis pelaksana yang berjumlah 10 responden. Penelitian
ini melihat hubungan variabel independen yaitu beban kerja karyawan di instalasi rekam
medis meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan dan status kepegawaian terhadap variabel
dependen yaitu kinerja karyawan.
Hasil Analisis Univariat
1. Karakteristik petugas instalasi rekam medis di RSUD Sekayu
Variabel karakteristik terdiri dari 4 sub variabel yaitu: umur, jenis kelamin,
tingkat pendidikan dan status pekerjaan. Keempat subvariabel tersebut merupakan data
kategorikal berskala. Sepenuhnya mencerminkan karakteristik staf instalasi rekam
medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekayu dapat dilihat pada tabel di bawah
ini. Tabel 1. Karakteristik Karyawan Instalasi
Karakteristik
Kategori
F
Umur
25-35 tahun
35-50 tahun
4
6
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
2
8
Beri Sumantri, Erix Gunawan /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(1), 9-19
Hubungan Beban Kerja dengan Kinerja Karyawan di Ruang Filling Instalasi Rekam
Medis RSUD Sekayu
13
Pendidikan
S1
D3
SMA
2
5
3
Status Kepegawaian
Tetap
Non tetap
9
1
Sumber: Distribusi karakteristik karyawan instalasi rekam medis di RSUD Sekayu.
Berdasarkan pada tabel di atas Menampilkan sebaran karakteristik pegawai di
instalasi rekam medis RSUD Sekayu, proporsi terbanyak umur 35-50 tahun (60.0%),
dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 8 orang (80.0%), berpendidikan D3 5 orang
(50.0%), dan status karyawan tetap 9 orang (90.0%).
Gambar 1. Grafik Karakteristik Umur
Tabel 2. Frekuensi karakteristik Umur
Kategori
F
%
25-35 Tahun
4
40.0%
35-50 Tahun
6
60.0%
Berdasarkan tabel 2 di atas bahwa 0.50 1.50 umur 25-35 tahun dan 1.50 2.50
umur 35-50 tahun. Adapun frekuensi % 1. 4 % untuk kinerja umur 25-35 tahun 2. 6 %
untuk kinerja umur 35- 50 tahun.
Beri Sumantri, Erix Gunawan /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(1), 9-19
Hubungan Beban Kerja dengan Kinerja Karyawan di Ruang Filling Instalasi Rekam
Medis RSUD Sekayu
14
Gambar 2. Grafik Karakteristik Jenis Kelamin
Tabel 3. Frekuensi Karakteristik Jenis kelamin
Kategori
F
%
Laki-laki
2
20.0%
Perempuan
8
80.0%
Berdasarkan pada tabel 3 di atas bahwa 0.50 1.50 jenis kelamin laki-laki dan
1.50 2.50 jenis kelamin perempuan. Frekuensi persentase 1. 2% untuk kinerja jenis
kelamin laki-laki dan 2. 8% untuk kinerja jenis kelamin perempuan.
Gambar 3. Grafik Karakteristik Pendidikan
Tabel 4. Frekuensi karakteristik pendidikan
Kategori
F
%
S1
2
20.0%
D3
5
50.0%
SMA
3
30.0%
Beri Sumantri, Erix Gunawan /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(1), 9-19
Hubungan Beban Kerja dengan Kinerja Karyawan di Ruang Filling Instalasi Rekam
Medis RSUD Sekayu
15
Berdasarkan tabel 4 bahwa terdapat 0.50 - 1.50 pendidikan S1 dan 1.50 -
2.50 pendidikan D3 serta 2.50 - 3.50 pendidikan SMA. Adapun frekuensi
persentasenya 1. 2% untuk kinerja pendidikan S1, 2. 5% untuk kinerja pendidikan
D3, 3. 3% untuk kinerja pendidikan SMA.
Tabel 5. Frekuensi Status Kepegawaian
Kategori
F
%
Tetap
9
90.0%
Tidak Tetap
1
10.0%
Berdasarkan tabel 5 di atas dijelaskan bahwa 0.50 1.50 status kepegawaian
tetap dan 1.50 2.50 status kepegawaian tidak tetap. Frekuensi persentasenya 1.
9% untuk kinerja Tetap dan 2. 1% untuk kinerja Tidak Tetap.
2. Distribusi frekuensi beban kerja pegawai di instalasi dan ruang pengisian rekam
medis RSUD Sekayu
Tabel 6. Frekuensi Beban Kerja Karyawan
Karakteristik
Kategori
F
%
Beban Kerja
Ringan
9
90.0%
Berat
1
10.0%
Berdasarkan pada tabel 6 di atas menunjukkan pembagian beban kerja pegawai
di instalasi rekam medis, untuk beban kerja ringan 9 orang (90.0%) dan beban kerja
berat 1 orang (10.0%).
3. Distribusi frekuensi kinerja pegawai di instalasi dan ruang pengisian rekam medis di
RSUD Sekayu
Tabel 7. Frekuensi Beban Kerja Karyawan
Karateristik
Kategori
F
%
Kinerja
Karyawan
Baik
10
100.0%
Kurang Baik
0
0.0%
Beri Sumantri, Erix Gunawan /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(1), 9-19
Hubungan Beban Kerja dengan Kinerja Karyawan di Ruang Filling Instalasi Rekam
Medis RSUD Sekayu
16
Pada tabel 7 di atas menunjukkan distribusi frekuensi kinerja pegawai di ruang
pengisian perangkat rekam medis RS Sekayu, menunjukkan kinerja yang baik 10 orang
(100,0%) dan yang kurang baik 0 orang (0,0%)
Hasil Analisis Bivariat
1. Menunjukkan distribusi frekuensi kinerja pegawai di ruang pengisian rekam medis RS
Sekayu, menunjukkan kinerja yang baik.
Analisis bivariat menggunakan uji chi-square (X2) dirancang untuk mengetahui
hubungan antara karakteristik variabel beban kerja dengan variabel kinerja pegawai di
ruang pengisian perangkat rekam medis, seperti yang dijelaskan pada tabel di bawah ini.
Tabel 8. Hubungan Beban Kerja dengan Kinerja Karyawan
Kinerja
Total
value
Baik
Kurang Baik
Beban Kerja
Ringan
9
0
9
0,10
90.0%
0
90.0%
Berat
1
0
1
10.0%
0
10.0%
Total
10
0
10
100%
0
100.0%
Pada tabel 8 di atas menunjukan bahwa dari Variabel beban kerja dengan
kinerja pegawai Tidak ada hubungan antara beban kerja dengan kinerja pegawai di
ruang pengisian unit rekam medis RS Sekayu dengan nilai 0,10.
B. Pembahasan
1. Karakteristik Karyawan di Instalasi Rekam Medis RSUD Sekayu
Hasil univariat variabel umur menunjukkan bahwa dari 10 responden yang
diteliti sebagian besar pada umur 25-35 tahun yaitu 4 orang (40.0%), Dan 6 orang
berusia 35-50 (60,0%). Jenis kelamin pemasang rekam medis: 8 (80,0%), 2 laki-laki
(20,0%), 2 sarjana (20,0%), 5 D3 (50,0%), 3 SMA (30,0%) dan 9 (90,0%) ) bukan 1
orang (10,0%).
Menurut analisis penelitian karyawan umur 25-35 tahun dan berjenis kelamin
perempuan merupakan usia produktif sehingga lebih dominan ditempatkan di ruang
filling. sedangkan latar belakang pendidikan D3 lebih banyak di bandingkan S1 dan
SMA hal ini dikarenakan kuliah S1 untuk rekam medis belum ada dikota Sekayu, Status
Kepegawaian di RSUD Sekayu khusus nya di instalasi rekam medis lebih banyak
pegawai tetap.
Menurut (Yulianita, 2004) menjelaskan bahwa faktor Usia produktif
berhubungan langsung dengan pemikiran logis dan pengetahuan, seiring dengan usia
mengembangkan cara berpikir dan memperoleh kekuatan, maka pengetahuan yang
diperoleh akan semakin baik. Terdapat persamaan yang konsisten antara pria dan wanita
dalam pemecahan masalah, keterampilan, motivasi, daya saing, motivasi, keterampilan
sosial atau kemampuan belajar, kata Robin. Karyawan di instalasi rekam medis lebih
banyak D3 rekam medis karena sejalan dengan (Permenkes, 2013) Orang yang
mengatakan rekam medis melalui pendidikan rekam medis dan informasi kesehatan
yaitu memiliki rekam medis minimal D3 berdasarkan peraturan perundang-undangan
dan sudah memiliki STR.
2. Hubungan Beban Kerja dengan Kinerja Karyawan di Ruang Filling Instalasi
Rekam Medis RSUD Sekayu .
Beri Sumantri, Erix Gunawan /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(1), 9-19
Hubungan Beban Kerja dengan Kinerja Karyawan di Ruang Filling Instalasi Rekam
Medis RSUD Sekayu
17
Hasil penelitian berdasarkan uji statistik chi-square (X2) menunjukkan bahwa
variabel beban kerja ringan memiliki hasil kinerja yang baik sebesar 90,0%, beban kerja
ringan memiliki hasil kinerja 0,0%, dan beban kerja berat memiliki hasil kinerja yang
baik. sebesar 10,0% dengan beban kerja. bobot 0,0% Hasil kinerja buruk. Sebanyak 9
pegawai (90,0%) yang terindikasi beban kerja ringan dan 1 pegawai (10,0%) yang
terindikasi beban kerja berat, sehingga beban kerja di ruang pengisian tidak
berhubungan dengan kinerja pegawai instalasi rekam medis RSUD Sekayu walaupun
tidak berkaitan dengan pekerjaan Jumlahnya masih perlu diperhatikan, karena terlalu
berat akan mempengaruhi kelelahan kerja, dan terlalu ringan akan menimbulkan
kebosanan.
Menurut (Nasution & Musnadi, 2018) beban kerja mengacu pada jumlah
pekerjaan yang harus diselesaikan oleh suatu kelompok atau individu dalam jangka
waktu tertentu. Beban kerja dapat dilihat dari sudut pandang objektif dan subjektif,
beban kerja objektif adalah total waktu yang digunakan atau jumlah kegiatan yang
dilakukan. Beban kerja subjektif adalah ukuran yang digunakan seseorang untuk
mengajukan pertanyaan tentang perasaan, perasaan kelebihan beban, dan stres kerja.
Kinerja adalah hasil atau prestasi yang dapat dicapai seorang pegawai dalam
melakukan pekerjaan dalam suatu organisasi (Wibowo, 2011). Untuk rumah sakit
sendiri, pencapaian kinerja dapat dilihat dari beberapa aspek pelayanan. Sedangkan
beban kerja adalah sekumpulan atau kuantitas kegiatan yang harus diselesaikan oleh
suatu unit organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka waktu tertentu (Satria, Sidin,
& Noor, 2013).
Penilaian kinerja adalah proses pengendalian kinerja pegawai dan
mengevaluasinya menurut kriteria tertentu (Mudayana, 2012). Secara efektif melakukan
penilaian kinerja, membimbing perilaku karyawan, memberikan layanan berkualitas
tinggi, dan meningkatkan kualitas layanan.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hubungan antara beban kerja
instalasi dan ruang pengisian rekam medis RSUD Sekayu dengan kinerja pegawai maka
dapat ditarik gambaran karakteristik pegawai di instalasi rekam medis RSUD Sekayu
sebanyak 6 orang (60,0%) sebanyak 35 orang. -50 tahun. Jenis kelamin pemasang rekam
medis, 8 (80,0%), laki-laki (20,0%), 2 (20,0%) sarjana, 2 (20,0%), D3 5 (50,0%), SMA 3
(30,0%) dan status Pekerjaan tetap 9 (90,0%) dan 1 tidak tetap (10,0%).
Distribusi frekuensi beban kerja pegawai di instalasi rekam medis RSUD Sekayu,
9 orang (90,0%) untuk beban kerja ringan dan 1 orang (10,0%) untuk beban kerja berat.
Distribusi frekuensi kinerja pegawai di instalasi rekam medis RSUD Sekayu menunjukkan
10 (100,0%) baik dan 0 (0,0%). Tidak ada hubungan antara beban kerja dengan kinerja
pegawai di ruang pengisian instalasi rekam medis RSUD Sekayu. Meski tidak masalah,
beban kerja tetap perlu diperhatikan, karena terlalu berat akan mempengaruhi kelelahan
kerja, dan terlalu ringan akan menimbulkan kebosanan.
BIBLIOGRAFI
Aini, Faridah, & Purwaningsih, Puji. (2013). Hubungan antara beban kerja dengan stres
kerja perawat di Instalasi Gawat Darurat RSUD Kabupaten Semarang. Jurnal
Manajemen Keperawatan, 1(1).
Depkes, R. I. (2006a). Pedoman Penyelenggaraan dan Prosedur Rekam Medis Rumah
Beri Sumantri, Erix Gunawan /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(1), 9-19
Hubungan Beban Kerja dengan Kinerja Karyawan di Ruang Filling Instalasi Rekam
Medis RSUD Sekayu
18
Sakit. Jakarta: Direktorat Jendral Bina Pelayanan Medik.
Depkes, R. I. (2006b). Pedoman penyelenggaraan dan prosedur rekam medis rumah sakit
di Indonesia. Jakarta: Depkes RI, 2.
Depkes RI, 2004. (2004). UU No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran. Aturan
Praktik Kedokteran, 157180.
Devi, Hermawati Sita. (2017). Tinjauan Kualifikasi Pendidikan dan Beban Kerja Petugas
Rekam Medis di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Nanggulan Kulon Progo.
Dhania, Dhini Rama. (2012). Pengaruh Stres Kerja, Beban Kerja, terhadap kepuasan Kerja
(studi pada medical representatif di Kota Kudus). Jurnal Psikologi: PITUTUR, 1(1),
1523.
Gultom, Dedek Kurniawan. (2015). Pengaruh budaya organisasi perusahaan dan motivasi
terhadap kinerja karyawan pada PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) TBK Medan.
Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis, 14(2).
Indonesia, Republik. (2014). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 69
Tahun 2014 tentang Rumah Sakit. Jakarta: Permenkes.
Indradi, Rano. (2017). Rekam Medis (2nd ed.). Tangerang Selatan: Unversitas Terbuka.
Mudayana, Ahmad Ahid. (2012). sl. Kes Mas: Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Ahmad Daulan, 6(1), 24956.
Murdiyani, Hetty. (2010). Pengaruh Beban Kerja, Kepuasan Kerja dan Komitmen
Organisasi terhadap Kinerja Dosen Tetap (Studi Kasus di Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surabaya). UNS (Sebelas Maret University).
Nasution, Erni Hayati, & Musnadi, Said. (2018). Faktor-Faktor yang mempengaruhi
Kepuasan Kerja dan dampaknya terhadap Kinerja Pegawai Kanwil Direktorat
Jenderal Kekayaan Negara Aceh. Jurnal Magister Manajemen, 2(1), 123134.
Permenkes, R. I. (2008a). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
269/MenKes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis. Jakarta: Kementerian Kesehatan
RI.
Permenkes, R. I. (2008b). Permenkes Nomor 269/Menkes/Per/III/2008 Tentang Rekam
Medis. Jakarta: Kemenkes RI.
Permenkes, R. I. (2013). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 55
Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Perekam Medis. Jakarta,
Indonesia.
RI, Depkes. Departemen Kesehatan RI Tentang Pedoman Penyelenggaraan Dan Prosedur
Rekam Medis Rumah Sakit Di Indonesia. , (2006).
RI, Depkes. (2006b). Pedoman Penyelenggaraan & Prosedur Rekam Medis Rumah Sakit
di Indonesia Revisi II. REVISI II.
Beri Sumantri, Erix Gunawan /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(1), 9-19
Hubungan Beban Kerja dengan Kinerja Karyawan di Ruang Filling Instalasi Rekam
Medis RSUD Sekayu
19
Rustiyanto, Ery. (2009). Etika profesi perekam medis dan informasi kesehatan.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Satria, W. A., Sidin, A. Indahwaty, & Noor, Noer Bahry. (2013). Hubungan beban kerja
dengan kinerja perawat dalam mengimplementasikan patient safety di rumah sakit
universitas hasanuddin tahun 2013. UNHAS. Retrieved from Repository. Unhas. Ac.
Id/Bitstream/Handle/123456789/5678/Jurnalbebankerjadengankinerja. Pdf.
Wibowo, Manajemen Kinerja. (2011). Edisi 3, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Yulianita, Neni. (2004). Profesi PR Identik dengan Perempuan? MIMBAR: Jurnal Sosial
Dan Pembangunan, 20(3), 343368.
© 2021 by the authors. Submitted for possible open access publication under the
terms and conditions of the Creative Commons Attribution (CC BY SA)
license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).