Amelia Siti Nurhidayah, Rida Emelia /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(1), 60-68
Evaluasi Tingkat Kepuasan Pasien BPJS Rawat Jalan Terhadap Standar Pelayanan
Kefarmasian di RSAU Lanud Sulaiman Bandung
62
Menurut (KeMenKes, 2004) tentang standarrpelayanan apoteker rumah sakit
menyatakan bahwa sebagian besar rumah sakit di Indonesia saat ini belum melaksanakan
aktivitas kefarmasian seperti yang diinginkan, mengingat banyak masalah seperti
keterbatasan kompetensi apoteker, keterbatasan pengetahuan manajemen rumah sakit,
dan keterbatasan pengetahuan semua pihak yang terkait dengan pelayanan kefarmasian
rumah sakit. Oleh karena itu, pelayanan kefarmasian rumah sakit bersifat tradisional,
berorientasi pada produk, dan terbatas pada suplai dan distribusi (Kepmenkes, 2004).
Kepuasan merupakan salah satu unsur penting dari pelayanan kesehatan, karena
kepuasan pasien tidak terlepas dari mutu pelayanan kesehatan (Novaryatiin, Ardhany, &
Aliyah, 2018). Jika ingin untuk meningkatkan kualitas pelayanan, maka perlu dilakukan
penilaian kepuasan pasien. Kualitas layanan memiliki lima dimensi untuk mengukur
kepuasan pasien, yang disebut serQual. Lima dimensi termasuk daya tanggap, keandalan,
keamanan, empati, dan bukti langsung (Parasuraman, Zeithaml, & Berry, 1988).
Penelitian tingkat kepuasan di setiap rumah sakit dibutuhkan guna menjaring data
bagaimana kepuasan pasien, sehingga rumah sakit dapat memanfaatkan hasil kajian guna
menilai keterbutuhan dan keinginan pasien dalam memberikan pelayanan yang lebih
memuaskan (Muhammad, Almasyhuri, & Setiani, 2020).
Sebagaimana uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti kualitas pelayanan
kefarmasian di RSAU Lanud Sulaiman Bandung serta mengetahui hubungan antara
karakteristik responden dengan tingkat kepuasan pasien.
METODE PENELITIAN
Kajian ini adalah kajian kuantitatif, dengan memakai metode analitik dengan
pendekataan cross sectional (Levin, 2006). Populasi dalam kajian ini adalah pasien BPJS
rawat jalan yang mendapat pelayanan kefarmasian di RSAU Lanud Sulaiman Bandung
pada bulan April-Juni 2021 sebanyak 1300 pasien. Besar sampel dihitung menggunakan
rumus slovin sehingga mendapat hasil sebanyak 93 sampel.
Kriteria inklusi pada penelitiannini adalah pasiennatau keluarga pasiennnBPJS
Rawat Jalan yang menebus obat di Instalasi Farmasi RSAU Lanud Sulaiman Bandung
yang bersedia menjadi responden, dengan usia >17 dan <60 tahun. Sedangkan kriteria
eksklusinya yaitu pasien yang memenuhi kuesioner tidak sempurna dan pasien yang tidak
bersedia menjadi responden.
Teknik analisis data yang dipakai adalah (1) Uji validitas, yang dipakai guna
mengukur valid tidaknya suatu angket. Uji validitas menyatakan valid atau tidak valid
berdasarkan perbandingan nilai r hitung dengan r tabel. Deklarasi valid jika r hitung > r
tabel, tidak valid jika r hitung < r tabel (Arikunto, 2009). (2) Uji Reabilitas, digunakan untuk
mengetahui konsistensi instrument sebagai alat ukur. Suatuuinstrumen pengukuranndikatakan
reliabel jikaapengukurannya konsisten dan cermat akurat (Muhidin & Abdurahman, 2017). Uji
Reliabilitas didasarkan pada nilai Cronbach’s Alpha. (3) Analisis data univariat,
merupakannanalisis yang digunakannpada satu variabel dengan tujuannuntuk mengetahui
dan mengidentifikasi karakteristik dari variabel tersebut. Data yang telah terkumpul
selanjutnya diolah metode pengujian statistik univariat digunakan pada perangkat
komputer untuk mendapatkan distribusi frekuensi menggunakan teknik skala Likert. (4)
Analisis data bivariat, merupakan analis guna mengetahui keterkaitan antara dua
variabel. Pada kajian ini analisis bivariat digunakan untuk mengkomparasikan keterkaitan
antara tingkat kepuasan terhadap karakteristik pasien yang sedang menebus obat di
RSAU Lanud Sulaiman Bandung dengan memakai uji chi square.