Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, Desember 2021, 1 (12), 1647-1654
p-ISSN: 2774-6291 e-ISSN: 2774-6534
Available online at http://cerdika.publikasiindonesia.id/index.php/cerdika/index
DOI : 10.36418/cerdika.v1i12.279 http://cerdika.publikasiindonesia.id/index.php/cerdika
ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN RESUME PASIEN GUNA
MENINGKATKAN MUTU PELAYANAN RSUP DR. HASAN SADIKIN
BANDUNG
Riki Salimudin Faslah1, Tarlan Rusmana2, Meira Hidayati3
Politeknik Piksi Ganesha Bandung, Indonesia1
rikysf29@gmail.com1, tarlanrusmana17@gmail2, meira.hidayati@piksi.ac.id3
Abstrak
Received:
Revised :
Accepted:
31-08-2021
12-12-2021
18-12-2021
Latar Belakang: Kelengkapan rekam medis pasien menjadi
salah satu indikator rumah sakit untuk meningkatkan mutu
pelayanan.
Tujuan: Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana
kelengkapan resume pasien guna menunjang mutu rekam
medis di Ruang Obstetri RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
dengan pendekatan kuantitatif. Metode pengumpulan data
dilakukan dengan cara observasi dengan menggunakan
instrumen lembar observasi. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan Total Sampling dari formulir
resume bulan April-Juni 2021 sebanyak 304 sampel.
Hasil: Hasil pengamatan sebanyak 304 dokumen rekam
medis didapatkan bahwa bulan yang paling banyak memiliki
angka ketidaklengkapan adalah bulan Juni yaitu sebanyak 7
form atau 10 % dari 72 sampel formulir resume yang penulis
ambil. Komponen yang paling banyak tidak lengkap adalah
tanda tangan dokter penanggung jawab (DPJP) serta nama
terang dokter terdapat 40%. Ketidaklengkapan resume pada
bulan April-Juni 2021 sebanyak 7%.
Kesimpulan: Masih adanya ketidaklengkapan pengisian
lembar resume medis dan mutu rekam medis belum optimal
jika dilihat dari indikator kelengkapan pengisian dan
ketepatan waktu.
Kata kunci: kelengkapan resume pasien; mutu rekam medis;;
rekam medis.
Abstract
Background: The completeness of the patient's medical
record is one of the indicators for the hospital to improve the
quality of service.
Objective: This study was to determine how complete the
patient's resume is to support the quality of medical records
in the Obstetrics Room of Dr. RSUP. Hasan Sadikin
Bandung.
Methods: This research is descriptive research with a
quantitative approach. The method of data collection was
carried out by means of observation using the observation
sheet instrument. The sample used in this study used Total
Riki Salimudin Faslah, Tarlan Rusmana, Meira Hidayati /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia,
1(12), 1647-1654
Analisis Kelengkapan Pengisian Resume Pasien Guna Meningkatkan Mutu Pelayanan
RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung
1648
Sampling from the resume form for April-June 2021 as many
as 304 samples
Results: The results of 304 medical record documents
showed that the month with the most incomplete numbers
was June, which was 7 forms or 10% of the 72 samples of
resume forms that the author took. The most incomplete
component is the signature of the doctor in charge (DPJP)
and the doctor's bright name, which is 40%. The
incompleteness of the resume in April-June 2021 is 7%.
Conclusion: There is still incomplete filling of medical
resume sheets and the quality of medical records is not
optimal when viewed from the indicators of completeness of
filling and timeliness.
Keywords: completeness of patient resume; record quality
medical; medical records.
*Correspondent Author: Riki Salimudin Faslah
Email: rikysf29@gmail.com
PENDAHULUAN
Rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan yang mutlak dibutuhkan oleh
segenap lapisan masyarakat dalam upaya peningkatan derajat kesehatan baik individu
maupun masyarakat secara keseluruhan. Guna memenuhi kebutuhan tersebut maka rumah
sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang memadai dan memuaskan. Berdasarkan
hal tersebut sehingga rumah sakit harus selalu meningkatkan kualitas pelayanannya,
termasuk diantaranya peningkatan kualitas pendokumentasian rekam medis (Solikhah,
Pamungkas, & Marwati, 2010).
Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas
pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada
pasien, dan setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran wajib
membuat rekam medis pelayanan kesehatan termasuk
rumahsakitdinyatakanwajibuntukmenyelenggarakan rekam medis. Rekam medis harus
dibuat segera dan dilengkapi setelah pasien menerima pelayanan. Setiap pencatatan ke
dalam rekam medis harus dibubuhi nama, waktu dan tanda tangan dokter, dokter gigi atau
tenaga kesehatan tertentu yang memberikan pelayanan kesehatan secara langsung
(Republik Indonesia Permenkes, 2017).
Rumah sakit dan tenaga kesehatan rawan akan tuntutan tuntutan yaitu tuntutan
mutu pelayanan, tuntutan kesejahteraan karyawan, tuntutan hukum dari pasien (Waluyo,
2019). Sebab dasar itu diperlukan upaya perbaikan mutu pelayanan, termasuk kelengkapan
dalam rekam medis (Azizah, Sri Sugiarsi, & Sri Darnoto, 2018). Mutu pelayanan
rumahsakit mempunyai dua komponen, yaitu pemenuhan terhadap standar mutu yang telah
ditetapkan dan pemenuhan akan kepuasan pelanggan (Rosjid, 1997).
Seesuai dalam undang-undang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009 pasal 1
ayat (1), menyatakan bahwa kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental,
spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara
sosial dan ekonomis (Depkes RI, 2008). Menurut (Herfiyanti, 2021) kesehatan menjadi
modal utama untuk hidup produktif, maka diperlukan sarana pelayanan kesehatan, yaitu
rumah sakit dan puskesmas merupakan sarana pelayanan kesehatan yang sangat
dibutuhkan oleh masyarakat.
Riki Salimudin Faslah, Tarlan Rusmana, Meira Hidayati /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia,
1(12), 1647-1654
Analisis Kelengkapan Pengisian Resume Pasien Guna Meningkatkan Mutu Pelayanan
RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung
1649
Rekam medis terkait erat dalam standar pelayanan rumah sakit. Berdasarkan
Keputusan Menteri Kesehatan RI No.129/Menkes/SK/II/2008 tentang standar pelayanan
minimal (SPM), rumah sakit yang didalamnya terdapat informasi mengenai standar
pelayanan rekam medis rumah sakit yaitu kelengkapan pengisian rekam medis 24 jam
setelah selesai pelayanan dan kelengkapan informed consent setelah mendapatkan
informasi yang jelas memiliki standar yaitu 100% (Depkes RI, 2008).
Tinggi rendahnya mutu pelayanan kesehatan rumah sakit, antara lain dapat segera
dilihat dengan lengkap tidaknya catatan pengobatan yang tercantum dalam rekam medis.
Layanan kesehatan yang bermutu harus mampu memberikan informasi yang jelas tentang
apa, siapa, kapan, dimana, dan bagaimana pelayanan kesehatan itu akan atau telah
dilakukan (Pohan, 2007).
Rekam medis yang harus dimuat untuk pasien rawat inap dan perawatan satu hari
sekurangkurangnya adalah identitas pasien, tanggal dan waktu, hasil anamnesa,
mencakup sekurangkurangnya keluhan dan riwayat penyakit, hasil pemeriksaan fisik dan
penunjang medis, diagnosis, rencana penatalaksanaan, pengobatan dan/atau tindakan,
persetujuan tindakan bila diperlukan, catatan observasi klinis dan hasil pengobatan,
ringkasan pulang, nama dan tanda tangan dokter atau tenaga kesehatan tertentu yang
memberikan pelayanan kesehatan, pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien, dan
persetujuan tindakan bila diperlukan. Rekam medis harus dibuat secara tertulis, lengkap
dan jelas atau secara elektronik (R I Permenkes, 2008).
Kelengkapan pembuatan rekam medis menjadi tumpuan kualitas medis, sehingga
dokter wajib membuat rekam medis dalam menjalankan praktik kedokteran setelah
memberikan pelayanan praktik kepada pasien, dokter segera melengkapi rekam medis
dengan mengisi atau menulis semua pelayanan praktik kedokteran yang telah
dilakukannya. setiap catatan dalam rekam medis harus dibubuhi nama, waktu, dan tanda
tangan petugas yang memberikan pelayanan atau tindakan dan bila dokter terbukti sengaja
tidak membuat rekam medis dapat dikenai sanksi hukum yang cukup berat, yaitu denda
paling banyak RP. 50.000.000,- atau penjara satu tahun (U. U. RI, 2004).
Informasi yang ada dalam ringkasan riwayat pulang (resume) menurut (Hatta,
2011) adalah ringkasan seluruh perawatan dan pengobatan pasien yang telah dilakukan
oleh tenaga kesehatan, dan harus ditandatangani oleh dokter yang merawat pasien.
Informasi yang terdapat dalam lembaran resume terdiri dari jenis perawatan, reaksi tubuh
pada pengobatan, kondisi saat pulang dan tindak lanjut setelah pasien pulang.
Resume medis haruslah lengkap dan dibuat dengan singkat padat dan jelas disertai
dengan nama dan tanda tangan dokter yang merawat pasien serta dapat menjelaskan
informasi penting mengenai pasien terutama penyakit, pemeriksaan yang dilakukan, dan
pengobatan yang didapat terhadap pasien. Dokter sebagai pemberi pelayanan kesehatan
bertanggung jawab untuk mengisi dokumen rekam medis,terutama resume medis secara
lengkap (Depkes RI, 2006).
Berdasarkan penelitian (Setyawati, 2021), dari 66 formulir menunjukkan bahwa
persentase ketidaklengkapan pada pengisian review autentikasi sebanyak 84,84% yang
menunjukkan bahwa dalam pengisian dokumen rekam medis masih belum lengkap. Hal ini
akan mempengaruhi mutu pelayanan suatu rumah sakit. Sesuai uraian tersebut peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Kelengkapan Pengisian Resume
Pasien Guna Meningkatkan Mutu Pelayanan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Ada pun dalam analisis kelengkapan pengisian data formulir anamnesis dan
pemeriksaan fisik kasus bedah di RSUD dr. Slamet Garut masih belum sesuai Standar
Prosedur Operasional (SPO) yang telah ditetapkan oleh rumah sakit khususnya dari 4
komponen yaitu identifikasi, pelaporan, autentifikasi dan pencatatan. Kelengkapan
tertinggi terdapat pada pengisian data autentifikasi yaitu sebesar 75 formulir (83,33%) dan
ketidaklengkapan tertinggi terdapat pada pengisian data pencatatan yaitu sebesar 87
formulir (96,66%) (Febriyanti & Sugiarti, 2015).
Riki Salimudin Faslah, Tarlan Rusmana, Meira Hidayati /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia,
1(12), 1647-1654
Analisis Kelengkapan Pengisian Resume Pasien Guna Meningkatkan Mutu Pelayanan
RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung
1650
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kelengkapan resume pasien
guna menunjang mutu rekam medis di Ruang Obstetri RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Manfaat dari penelitian ini adalah dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan terhadap
pasien.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode
pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dengan menggunakan instrumen lembar
observasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Total Sampling dari formulir
resume bulan April-Juni 2021 sebanyak 304 sampel. Adapun rincian sampel dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Daftar Populasi Penelitian Pengisian Form Resume Medis Triwulan ke-2
Tahun 2021
No.
Bulan
Jumlah Populasi
1
April
130
2
Mei
102
3
Juni
72
304
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pengamatan resume medis pasien di Ruang Obstetri RSUP Dr.
Hasan Sadikin Bandung masih ada form resume medis yang tidak lengkap, data yang
diambil penulis dalam melakukan penelitian ini adalah data kunjungan pasien Obstetri
pada bulan April, Mei dan Juni 2021. Berikut data yang diperoleh:
Tabel 2. Tabel Analisa Kuantitatif Formulir Resume Medis Triwulan ke-2 Tahun
2021
Bulan Kunjungan
April
Mei
Juni
Jumlah Kunjungan Obstetri
130
102
72
Form Resume Medis Yang Tidak Lengkap
6
6
7
Presentase
5%
6%
10%
Form Resume Medis Yang Lengkap
124
96
65
Presentase
95%
94%
90%
Sumber: Buku Analisa Kelengkapan di Ruang Obstetri RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung,
2021
Tabel 3. Data Jumlah Formulir Resume Pasien yang Lengkap Triwulan ke-2 Tahun
2021
No.
Kompone
n
April (n=130)
Mei (n=102)
Juni (n=72)
Jumlah
Persen
Form
Lengkap
%
Form
Lengkap
%
Form
Lengkap
%
1
No. RM
130
100%
102
100%
72
100%
304
100%
2
Identitas
Pasien
130
100%
102
100%
72
100%
304
100%
Riki Salimudin Faslah, Tarlan Rusmana, Meira Hidayati /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia,
1(12), 1647-1654
Analisis Kelengkapan Pengisian Resume Pasien Guna Meningkatkan Mutu Pelayanan
RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung
1651
3
Identitas
Keluarga
130
100%
102
100%
72
100%
304
100%
4
Nama
Penanggung
Biaya
130
100%
102
100%
72
100%
304
100%
5
Masuk RS
130
100%
102
100%
72
100%
304
100%
6
Asal Ruangan
119
92
96
94%
63
88%
278
91%
7
Dipindahkan
Ke Ruangan
123
95
95
93%
60
83%
278
91%
8
Lama
Perawatan
124
95
94
92%
67
93%
285
94%
9
Alergi
Terhadap
130
100%
89
87%
65
90%
284
93%
10
Diagnosa
Akhir Utama
130
100%
97
95%
62
86%
289
95%
11
Tambahan
Diagnosa
125
96%
102
100%
68
94%
295
97%
12
Jenis
Tindakan
128
98%
100
98%
67
93%
295
97%
13
Keadaan
Penderita
Waktu Masuk
RS
120
92%
95
93%
65
90%
280
92%
14
Sebab
Kematian
126
97%
97
95%
60
83%
283
93%
15
Cara
Pembayaran
124
95%
98
96%
62
86%
284
93%
16
Tanda Tangan
Dokter
Penanggung
Jawab Pasien
(DPJP) dan
Nama Terang
86
66%
65
64%
35
49%
186
61%
Total
1.985
1.527%
1.538
1.508%
1.034
1.436%
4.557
1.499%
Rata-rata
124
95%
96
94%
65
90%
285
93%
Sumber: Hasil Pengolahan Penulis, 2021
Tabel 4. Data Jumlah Formulir Resume Pasien yang Tidak Lengkap Triwulan ke-2
Tahun 2021
No.
Komponen
April (n=130)
Mei (n=102)
Juni (n=72)
Jumlah
Persen
Form
Tidak
Lengkap
%
Form
Tidak
Lengkap
%
Form
Tidak
Lengkap
%
1
No. RM
0
0%
0
0%
0
0%
0
0%
2
Identitas
Pasien
0
0%
0
0%
0
0%
0
0%
3
Identitas
Keluarga
0
0%
0
0%
0
0%
0
0%
4
Nama
Penanggung
Biaya
0
0%
0
0%
0
0%
0
0%
Riki Salimudin Faslah, Tarlan Rusmana, Meira Hidayati /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia,
1(12), 1647-1654
Analisis Kelengkapan Pengisian Resume Pasien Guna Meningkatkan Mutu Pelayanan
RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung
1652
5
Masuk RS
0
0%
0
0%
0
0%
0
0%
6
Asal Ruangan
11
8%
6
6%
9
13%
27
9%
7
Dipindahkan
Ke Ruangan
7
5%
7
7%
12
17%
26
10%
8
Lama
Perawatan
6
5%
8
8%
5
7%
19
6%
9
Alergi
Terhadap
0
0%
13
13%
7
10%
20
7%
10
Diagnosa
Akhir Utama
0
0%
5
5%
10
14%
15
6%
11
Tambahan
Diagnosa
5
4%
0
0%
4
6%
9
3%
12
Jenis
Tindakan
2
2%
2
2%
5
7%
9
3%
13
Keadaan
Penderita
Waktu Masuk
RS
10
8%
7
7%
7
10%
24
8%
14
Sebab
Kematian
4
3%
5
5%
12
17%
21
8%
15
Cara
Pembayaran
6
5%
4
4%
10
14%
20
7%
16
Tanda Tangan
Dokter
Penanggung
Jawab Pasien
(DPJP) dan
Nama Terang
44
34%
36
36%
37
51%
118
40%
Total
95
73%
94
92%
118
164%
307
108
%
Rata-rata
6
5%
6
6%
7
10%
19
7%
Sumber: Hasil Pengolahan Penulis, 2021
B. Pembahasan
Pencatatan dalam berkas rekam medis harus selalu dilakukan dengan cara
yang benar karena berkas rekam medis merupakan catatan penting yang harus diperhatikan
penelitiannya. Apabila terjadi kesalahan pencatatan dalam berkas rekam medis tidak
dibenarkan untuk melakukan penghapusan dengan cara apapun. Guna mengkoreksinya
adalah dengan cara bagian yang salah digaris (dicoret) namun, catatan tersebut harus
masih bisa terbaca. Kemudian diberi catatan disampingnya bahwa catatan tersebut salah.
Terakhir ditambahkan paraf dari petugas yang bersangkutan (Swari, Alfiansyah, Wijayanti,
& Kurniawati, 2019).
Berdasarkan tabel 2. Analisa Kuantitatif Formulir Resume Medis Pasien pada bulan
April-Juni 2021, menunjukan masih adanya ketidaklengkapan resume medis, yang
tertinggi terdapat pada bulan Juni 2021 yaitu sebanyak 7 form resume medis dari 72
kunjungan pada ruang Obstetri atau sebesar 10%.
Tabel 3 di atas menunjukan form resume yang tidak lengkap pada bulan April-Juni
2021. Berdasarkan pada tabel di atas dapat dilihat pada komponen No.Rekam Medis,
Identitas Pasien, Identitas keluarga, Nama Penanggung Biaya, Masuk RS memiliki ketidak
kelengkapan 0%, karena pada komponen tersebut pengisian form resume dilakukan secara
komputerisasi pada awal pendaftaran di ruang Obstetri. Ketidaklengkapan komponen
Riki Salimudin Faslah, Tarlan Rusmana, Meira Hidayati /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia,
1(12), 1647-1654
Analisis Kelengkapan Pengisian Resume Pasien Guna Meningkatkan Mutu Pelayanan
RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung
1653
lainnya seperti asal ruangan terdapat 9%, dipindahkan ke ruangan lain terdapat 10%, lama
perawatan 60%, alergi terhadap terdapat 7%, diagnosa akhir utama terdapat 6%, pada
komponen tambahan diagnosa 3%, pada jenis tindakan 3%, keadaan penderita waktu
masuk RS terdapat 8%, sebab kematian 8%, carapembayaranterdapat 7%, dan tanda tangan
dokter penanggungjawab (DPJP) sertanamaterang dokter terdapat 40% dari 304 form
resume pasien yang dianalisa.
Ketidaklengkapan form resume medis tertinggi pada bulan Juni 2021 terjadi karena
pada bulan tersebut petugas medis di ruang obstetri dialihkan untuk menangani pasien
covid-19, sehingga mengemban pekerjaan sangat banyak yang mengakibatkan form
resume medis yang terlewat atau tidak sempat terisi saat pertama pasien datang ke ruang
Obstetri, dan juga kurangnya tenaga medis mengakibatkan pekerjaan melengkapi resume
medis terbengkalai.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan analisis kuantitatif didapatkan bahwa bulan yang
paling banyak memiliki angka ketidaklengkapan adalah bulan Juli yaitu sebanyak 7 form
atau 10 % dari 72 sampel formulir resume yang penulis ambil. Komponen yang paling
banyak tidak lengkap adalah tanda tangan dokter penanggung jawab (DPJP) serta nama
terang dokter terdapat 40%. Ketidaklengkapan resume pada bulan April-Juni 2021
sebanyak 7%. Permasalahan dalam pelaksanaan analisis kelengkapan resume pasien guna
meningkatkan mutu rekam medis di Ruang Obstetri RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung,
yaitu masih adanya ketidaklengkapan pengisian lembar resume medis dan mutu rekam
medis belum optimal jika dilihat dari indikator kelengkapan pengisian dan ketepatan
waktu. Upaya pemecahan masalah dalam pelaksanaan analisis kelengkapan resume pasien
guna menunjang mutu rekam medis di Ruang Obstetri RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung,
yaitu pihak rumah sakit melakukan sosialisasi atau pembinaan dari komite medik agar baik
dokter dan perawat selalu membubuhi tanda tangan, nama jelas dan melengkapi rekam
medis, memberikan tanda positif pada berkas rekam medis yang belum lengkap dan
mencatat rekam medis yang belum lengkap. Berikut penulis lampirkan form checklist pada
bagian saran agar mempermudah dalam pengecekan ketidaklengkapan rekam medis.
BIBLIOGRAFI
Azizah, Laelatun Nur, Sri Sugiarsi, S. K. M., & Sri Darnoto, S. K. M. (2018). Perbedaan
Kelengkapan Pengisian Rekam Medis Berdasarkan Status Akreditasi Pada
Puskesmas Di Wilayah Dinas Kesehatan Kota Surakarta. Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Febriyanti, Rd Irda Melinda, & Sugiarti, Ida. (2015). Analisis kelengkapan pengisian data
formulir anamnesis dan pemeriksaan fisik kasus bedah. Jurnal Manajemen Informasi
Kesehatan Indonesia (JMIKI), 3(1).
Hatta, Gemala R. (2011). Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan. Jakarta: Penerbit
Universitas Indonesia.
Herfiyanti, Leni. (2021). Pengaruh Kepuasan Pasien Terhadap Mutu Pelayanan Rekam
Medis di Bagian Pendaftaran Rawat Jalan RSU Bina Sehat. Cerdika: Jurnal Ilmiah
Indonesia, 1(7), 882892.
Permenkes, R I. (2008). Permenkes Nomor 269/Menkes/Per/III/2008 Tentang Rekam
Medis. Jakarta: Kemenkes RI.
Permenkes, Republik Indonesia. (2017). 269/Menkes/Per III 2008 tentang Rekam Medis.
Pohan, Imbalo S. (2007). Jaminan Mutu Pelayanan Kesehatan. Cetakan Pertama. Jakarta:
Riki Salimudin Faslah, Tarlan Rusmana, Meira Hidayati /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia,
1(12), 1647-1654
Analisis Kelengkapan Pengisian Resume Pasien Guna Meningkatkan Mutu Pelayanan
RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung
1654
EGC.
RI, Depkes. (2006). Departemen Kesehatan RI Tentang Pedoman Penyelenggaraan Dan
Prosedur Rekam Medis Rumah Sakit Di Indonesia.
RI, Depkes. (2008). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indoneia Nomor. 129 Tahun
2009 Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Jakarta: Kemenkes RI.
RI, U. U. (2004). Undang-Undang Republik Indonesia No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktek
Kedokteran. Jakarta: UU RI.
Rosjid, Harun. (1997). Analisis kepuasan pasien rawat inap terhadap mutu pelayanan
Rumah Sakit Nirmala Suri Sukoharjo dengan metode Servqual.
Setyawati, Anggi Mega. (2021). Analisis Kelengkapan Pengisian Dokumen Rekam Medis
Rawat Inap Pasien BPJS Pada Diagnosis Cephalopelvic Disproportion Di Rumah
Sakit Mitra Keluarga Husada Pedan 2019. IJMS-Indonesian Journal on Medical
Science, 8(1).
Solikhah, Solikhah, Pamungkas, Tiara Wahyu, & Marwati, Triyani. (2010). Analisis
Ketidaklengkapan Pengisian Berkas Rekam Medis di Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Yogyakarta. Kes Mas: Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Ahmad Daulan, 4(1), 24897.
Swari, Selvia Juwita, Alfiansyah, Gamasiano, Wijayanti, Rossalina Adi, & Kurniawati,
Rowinda Dwi. (2019). Analisis Kelengkapan Pengisian Berkas Rekam Medis Pasien
Rawat Inap RSUP Dr. Kariadi Semarang. ARTERI: Jurnal Ilmu Kesehatan, 1(1), 50
56.
Waluyo. (2019). Faktor Faktor yang Mempengaruhi Ketidaklengkapan Rekam Medis
Pasien pada Rumah Sakit di Indonesia. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan
Indonesia Vol.
© 2021 by the authors. Submitted for possible open access publication under the
terms and conditions of the Creative Commons Attribution (CC BY SA)
license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).