Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, Desember 2021, 1 (12), 1802-1889
p-ISSN: 2774-6291 e-ISSN: 2774-6534
Available online at http://cerdika.publikasiindonesia.id/index.php/cerdika/index
DOI : 10.36418/cerdika.v1i12.268 http://cerdika.publikasiindonesia.id/index.php/cerdika
ANALISIS KOMPETENSI PEREKAM MEDIS TERHADAP KEPUASAN
PASIEN DI PUSKESMAS CICALENGKA DTP
Rani Wulandari1, Dina Sonia2
Politeknik Piksi Ganesha Bandung1, 2
raniw7731@gmail.com1, nasoniaonya.ds@gmail.com2
Abstrak
Received:
Revised :
Accepted:
02-08-2021
26-12-2021
26-12-2021
Latar belakang: Rekam medis menjadi salah satu bagian
yang perlu diperhatikan di sebuah Puskesmas dalam hal
pelayanan kepada pasien. Pendidikan merupakan salah satu
aspek yang mempengaruhi pengetahuan dan pemahaman
perekam medis dalam melaksanakan tugasnya. Pengetahuan
tentang rekam medis akan berdampak besar pada kinerja
sebagai perekam medis. Pelayanan yang diberikan dengan
baik akan mempengaruhi tingkat kepuasan pasien.
Tujuan: Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui Kompetensi Perekam Medis terhadap Kepuasan
Pasien di Puskesmas Cicalengka DTP.
Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah metode
kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara
Observasi dan Studi Pustaka melalui data dari Puskesmas
Cicalengka DTP. Responden dalam penelitian ini adalah
petugas perekam medis dan pasien di Puskesmas Cicalengka
DTP.
Hasil: Perekam medis di Puskesmas Cicalengka DTP
memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda. Tingkat
kepuasan pasien di Puskesmas Cicalengka DTP
menunjukkan hasil yang sudah baik dilihat dari 80% jumlah
perekam medis yang sudah memahami tugas dan kinerjanya..
Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian bahwa petugas
rekam medis di Puskesmas Cicalengka DTP sudah
kompeten. Kompetensi yang dimiliki perekam medis di
Puskesmas Cicalengka DTP menunjukan hasil yang baik.
Hal ini dilihat dari kemampuan perekam medis dalam
melaksanakan tugas dan kewajibannya sesuai SOP yang
berlaku. Kompetensi yang dimiliki oleh perekam medis
sangat mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan. Dilihat
dari IKM (indeks kepuasan masyarakat) bahwa layanan
pendaftaran memiliki IKM sebesar (88,48%) dari 270 orang,
kemudian pada poli umum sebesar (88,52%) dari 212 orang
dan pada poli gigi menunjukan hasil (87,26%) dari 191
orang pasien.
Kata kunci: kesehatan; pendidikan; pelayanan.
Abstract
Rani Wulandari, Dina Sonia /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(12), 1802-1889
Analisis Kompetensi Perekam Medis Terhadap Kepuasan Pasien di Puskesmas
Cicalengka DTP
1803
Background: Medical records are one of the parts that
need to be considered in a Puskesmas in terms of service to
patients. Education is one aspect that affects the knowledge
and understanding of medical recorders in carrying out
their duties. Knowledge of medical records will have a
major impact on performance as a medical recorder.
Services provided well will affect the level of patient
satisfaction.
Objective: This study was conducted with the aim of
knowing the Competence of Medical Recorders on Patient
Satisfaction at the Cicalengka DTP Health Center.
Methods: The research method used is a qualitative method
with a descriptive approach. The data collection technique
used is by means of Observation and Literature Study
through data from the Cicalengka DTP Health Center.
Respondents in this study were medical recorders and
patients at the Cicalengka DTP Public Health Center.
Results: Medical recorders at Cicalengka DTP Health
Center have different educational backgrounds. The level of
patient satisfaction at the Cicalengka DTP Health Center
shows good results, seen from 80% of the number of
medical recorders who already understand their duties and
performance.
Conclusion: Based on the results of the study, the medical
record officer at the Cicalengka DTP Health Center was
competent. The competencies possessed by medical
recorders at the Cicalengka DTP Health Center showed
good results. This can be seen from the ability of medical
recorders in carrying out their duties and obligations
according to the applicable SOP. The competencies
possessed by medical recorders greatly affect the quality of
health services. Judging from the IKM (community
satisfaction index) that the registration service has an IKM
of (88.48%) of 270 people, then in the general poly
(88.52%) of 212 people and at the dental clinic it shows
results (87.26%) of 191 patients.
Keywords: health; education; service.
*Correspondent Author: Rani Wulandari
Email: raniw7731@gmail.com
PENDAHULUAN
Pelayanan kesehatan merupakan suatu upaya yang diselenggarakan untuk
meningkatkan kesehatan dan memulihkan kesehatan masyarakat. Pelayanan Kesehatan
diharapkan mampu mengurangi angka kesakitan dan juga kematian di masyarakat sehingga
kesehatan masyarakat menjadi lebih baik lagi. Pelayanan kesehatan kepada masyarakat
bertujuan untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang sehat dan dengan diadakannya
pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) diharapkan dapat menjangkau secara menyeluruh
terciptanya lingkungan dan perilaku sehat di masyarakat. Puskesmas adalah unit pelaksana
Rani Wulandari, Dina Sonia /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(12), 1802-1889
Analisis Kompetensi Perekam Medis Terhadap Kepuasan Pasien di Puskesmas
Cicalengka DTP
1804
teknis dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja. (Depkes, 2011).
Puskesmas telah menyediakan berbagai pelayanan, salah satunya adalah rawat
jalan. Pelayanan rawat jalan merupakan pelayanan terhadap seseorang untuk melakukan
observasi diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medik dan pelayanan kesehatan lainnya tanpa
tinggal di ruang rawat inap dan pelayanan rawat inap. Berkas rekam medis menjadi salah
satu alat penunjang tertib administrasi dalam setiap pelayanan termasuk dalam pelayanan
rawat jalan (MenKes, 2016).
Menurut PERMENKES No: 269/MENKES/PER/III/2008 Tentang Rekam Medis,
Rekam medis merupakan berkas yang berisikan sebuah catatan dokumen tentang identitas
pasien, pemeriksaan, pengobatan, dan tindakan, yang terdiri atas pelayanan kesehatan di
rawat jalan maupun rawat inap yang telah diberikan kepada pasien (Permenkes, 2017).
Rekam medis berperan penting terhadap setiap bagian organisasi rumah sakit maupun
puskesmas dalam proses pelayanan pasien (Laksmini, Darmayanti, & Mulana, 2019).
Pelaksanaan sistem rekam medis yang bermutu dan efektif memerlukan penunjang
yang memadai, diantaranya adalah sumber daya manusia, sarana dan prasarana, SOP dan
alur rekam medis yang memenuhi standar (Widjaya, 2016). Ketersediaan sumber daya
manusia (SDM) yang berkualitas dan kompeten yang relevan dengan fungsi dan tugasnya
di bidang rekam medis akan memungkinkan keberhasilan pada titik tekan dalam
pengelolaan pelayanan kesehatan sehingga pelayanan menjadi efektif, efisien dan optimal.
Kompetensi perekam medis merupakan pengetahuan, keterampilan dan perilaku
yang harus dimiliki oleh seorang perekam medis dan informasi kesehatan dalam melakukan
tanggung jawab di berbagai tatanan pelayanan kesehatan (Ohoiwutun & Setiatin, 2021).
Seorang perekam medis tentu harus mempunyai pengetahuan, keterampilan, dan perilaku
yang merupakan kompetensi dari profesinya (Markus & Landowero, 2020). Dalam
berbagai macam pelayanan yang disediakan puskesmas, pasien akan merasa nyaman dan
aman karena mendapatkan perhatian dan kepedulian dari petugas apabila permintaannya
dapat terpenuhi dengan baik. Pelayanan yang cepat, tepat, dan tanggap akan meningkatkan
kepercayaan pasien sehingga dapat meningkatkan kepuasan pasien terhadap pelayanan
yang telah diberikan (Laeliyah & Subekti, 2017).
Tingkat kepuasan pasien adalah gambaran terpenuhinya harapan pasien dengan
kualitas pelayanan yang telah diberikan kepada pasien tersebut. Kepuasan pasien memiliki
arti bahwa sudah terpenuhinya harapan atas kinerja dari pelayanan kesehatan yang
membuat dirinya merasa nyaman dan terbantu (Butar-Butar & Simamora, 2016). Hal ini
harus mendapatkan perhatian khusus agar selalu memiliki pelayanan yang baik sehingga
tingkat kepuasan pasien akan terus meningkat.
Kompetensi perekam medis menjadi fokus utama peneliti untuk melihat sejauh
mana perekam medis di Puskesmas Cicalengka DTP dalam memahami tugas dan fungsinya
dalam kegiatan pelayanan yang diberikan. Saat ini pendidikan mengenai rekam medis
sudah banyak ditemukan di berbagai sekolah dan universitas. Hal tersebut tentu sangat
membantu dalam meningkatkan kualitas di berbagai tempat pelayanan Kesehatan
(Kawoco, Kusuma, & Widiani, 2018).
Meskipun demikian, masih banyak perekam medis di Puskesmas yang latar
belakang pendidikannya bukan Rekam Medis dan Informasi, termasuk di Puskesmas
Cicalengka DTP. Pendidikan menjadi salah satu aspek yang berpengaruh terhadap
pengetahuan dan pemahaman perekam medis dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
Pemahaman mengenai rekam medis akan sangat berpengaruh dalam melaksanakan kinerja
sebagai perekam medis. Ketika pelayanan yang diberikan baik, maka akan berpengaruh
kepada tingkat kepuasan pasien. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
Kompetensi Perekam Medis Terhadap Kepuasan Pasien di Puskesmas Cicalengka DTP.
Rani Wulandari, Dina Sonia /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(12), 1802-1889
Analisis Kompetensi Perekam Medis Terhadap Kepuasan Pasien di Puskesmas
Cicalengka DTP
1805
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode penelitian kualitatif
dengan pendekatan deskriptif (Sugiyono, 2014). Metode penelitian kualitatif bertujuan
untuk mendeskripsikan fenomena yang ada dan menggambarkan suatu keadaan saat ini
agar penelitian ini tidak manipulatif. Metode pengumpulan data yang digunakan penulis
dalam proses melakukan penelitian antara lain menggunakan metode observasi dan studi
pustaka dari data dari Puskesmas Cicalengka DTP dari bulan April sampai Juni 2021.
Observasi yang dilakukan di Puskesmas Cicalengka DTP meliputi melihat,
mendengar, dan merekam kegiatan atau situasi tertentu yang berkaitan dengan masalah
yang diteliti, dalam hal ini kompetensi perekam medis dan kepuasan pasien. Responden
dalam penelitian ini adalah petugas rekam medis dan pasien di Puskesmas DTP Cicalengka.
Studi kepustakaan yang digunakan untuk pengambilan data adalah buku, dokumen
dan juga database Puskesmas Cicalengka DTP mengenai rekam medis dan juga mengenai
kepuasan pasien. Metode analisis data yang digunakan untuk mengungkapkan hasil
penelitian adalah metode pengumpulan data, kemudian reduksi data dan penarikan
kesimpulan.
Data yang telah diambil berdasarkan metode pengumpulan data melalui proses
observasi dan studi Pustaka kemudian dianalisis dan disaring melalui reduksi data. Penulis
kemudian memilih data relevan yang sesuai dan digunakan untuk mendukung penelitian.
Data tersebut disesuaikan sehingga dapat membantu proses penelitian. Setelah itu, langkah
terakhir adalah dengan menarik kesimpulan dari data tersebut.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan data yang diperoleh oleh penulis dari Puskesmas Cicalengka DTP,
terdapat hasil penelitian yang terbagi menjadi dua poin, yaitu mengenai Kompetensi
Perekam Medis di Puskesmas Cicalengka DTP, kemudian mengenai Tingkat Kepuasan
Pasien di Puskesmas Cicalengka DTP.
1. Kompetensi Perekam Medis di Puskesmas Cicalengka DTP
Tabel 1. Data Petugas Rekam Medis Berdasarkan Jenjang Frekuensi Pendidikan
Pendidikan
Jumlah
Frekuensi
%
SMA
2 Orang
33,33
Amd RMIK
1 Orang
16,67
S1
3 Orang
50
Jumlah
6 Orang
100
Sumber: Puskesmas Cicalengka DTP
Berdasarkan tabel 1 diatas hasil penelitian yang dilakukan penulis, pemahaman
perekam medis di Puskesmas Cicalengka DTP sudah terbilang baik. Hal tersebut dapat
dilihat dari 80% jumlah perekam medis yang sudah memahami tugas dan kinerjanya.
Jumlah petugas perekam medis di Puskesmas Cicalengka DTP secara keseluruhan adalah
berjumlah 6 orang dengan latar pendidikan yang berbeda-beda. Berdasarkan jenjang
frekuensi pendidikan petugas rekam medis dan informasi kesehatan di Puskesmas
Cicalengka DTP.
Rani Wulandari, Dina Sonia /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(12), 1802-1889
Analisis Kompetensi Perekam Medis Terhadap Kepuasan Pasien di Puskesmas
Cicalengka DTP
1806
Hasil analisa untuk latar belakang pendidikan petugas rekam medis di Puskesmas
Cicalengka DTP menunjukan bahwa petugas dengan pendidikan SMA sebanyak 2 orang
dengan nilai frekuensi (33,33%), lalu untuk Pendidikan Amd RMIK hanya 1 orang dengan
nilai frekuensi (16,67%), sedangkan untuk S1 sebanyak 3 orang dengan nilai frekuensi
(50%) berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis di Puskesmas Cicalengka
DTP.
Kompetensi perekam medis di Puskesmas Cicalengka DTP dapat dilihat dari
pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki, tingkat frekuensi kompetensinya adalah
sebagai berikut:
Tabel 2. Data Petugas Rekam Medis Berdasarkan Tingkat Frekuensi Kompetensi
Kompetensi
Jumlah
Frekuensi
%
Baik
4 Orang
66,67
Cukup
2 Orang
33,33
Kurang
0 Orang
0
Jumlah
6 Orang
100
Sumber: Puskesmas Cicalengka DTP
Berdasarkan tabel 2 uraian dari tabel di atas memperoleh hasil analisa untuk
kompetensi petugas rekam medis di Puskesmas Cicalengka DTP menunjukan kompetensi
baik berkisar 4 orang dengan nilai frekuensi (66,67%) dan untuk kompetensi cukup
sebanyak 2 orang dengan nilai frekuensi (33,33%) sedangkan untuk kompetensi kurang
tidak ada. Dapat diketahui bahwa petugas rekam medis di Puskesmas Cicalengka DTP
sudah cukup kompeten.
2. Tingkat Kepuasan Pasien di Puskesmas Cicalengka DTP
Tabel 3. Indeks Kepuasan Masyarakat Puskesmas Cicalengka DTP
Layanan
Jumlah
Responden
IKM %
Pendaftaran
270 Orang
88,48
Poli Umum
212 Orang
88,52
Poli Gigi
191 Orang
87,26
Sumber: Puskesmas Cicalengka DTP
Berdasarkan tabel 3 hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis dan dengan data
yang diperoleh. Tingkat kepuasan pasien di Puskesmas Cicalengka DTP sudah terbilang
baik. Adapun hasil yang didapatkan mengenai tingkat kepuasan pasien di Puskesmas
Cicalengka DTP adalah sebagai berikut:
B. Pembahasan
1. Kompetensi Perekam Medis Di Puskesmas Cicalengka DTP
Kompetensi Perekam Medis di Puskesmas Cicalengka DTP berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan penulis menunjukan hasil yang baik. Meskipun Perekam medis
di Puskesmas Cicalengka DTP memiliki latar belakang yang berbeda-beda tetapi secara
keseluruhan perekam medis sudah memahami tugas dan kinerjanya masing-masing.
Pelayanan yang diberikan oleh perekam medis kepada pasien memang perlu diperhatikan.
Pelayanan yang baik tentu akan berpengaruh kepada kompetensi perekam medis. Alangkah
lebih baik jika semua petugas rekam medis memiliki pengetahuan dan pemahaman yang
Rani Wulandari, Dina Sonia /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(12), 1802-1889
Analisis Kompetensi Perekam Medis Terhadap Kepuasan Pasien di Puskesmas
Cicalengka DTP
1807
baik tentang rekam medis dan informasi kesehatan juga memiliki kompetensi yang sesuai
dengan bidangnya.
Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang perekam medis menurut (Menkes,
2007) adalah: 1) Perekam medis mampu menetapkan kode penyakit dan tindakan dengan
tepat sesuai dengan klasifikasi yang diberlakukan di Indonesia (ICD‑10). 2) Perekam medis
mampu melakukan tugas dalam memberikan pelayanan rekam medis dan informasi
kesehatan yang bermutu tinggi dengan memperhatikan perundangan dan etika profesi yang
berlaku. 3) Perekam medis mampu mengelola rekam medis dan informasi kesehatan untuk
memenuhi kebutuhan layanan medis, administrasi, dan kebutuhan informasi kesehatan
sebagai bahan pengambilan keputusan di bidang kesehatan. 4) Perekam medis mampu
merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan menilai mutu rekam medis. 5) Perekam
medis mampu berkolaborasi dengan profesi yang terkait dalam pelayanan kesehatan.
Berdasarkan uraian Menteri Kesehatan, Perekam medis dan informasi kesehatan
adalah seseorang yang telah lulus pendidikan Rekam Medis & Informasi Kesehatan
(RMIK) sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan (Menkes, 2013). Meskipun
Perekam medis dan informasi Kesehatan di Puskesmas Cicalengka sudah baik dalam
menjalankan tugas dan fungsinya, namun jika disesuaikan dengan peraturan Menteri
Kesehatan maka masih ada hal yang perlu ditingkatkan lagi. Pendidikan juga menjadi poin
yang perlu diperhatikan.
Hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Cicalengka DTP untuk latar
belakang pendidikan petugas rekam medis menunjukan bahwa petugas dengan pendidikan
SMA sebanyak 2 orang lalu untuk Pendidikan A.Md RMIK hanya 1 orang sedangkan untuk
S1 sebanyak 3 orang. Ini menunjukkan bahwa hanya 1 orang petugas rekam medis yang
memenuhi syarat sesuai dengan kompetensinya.
Bahwasanya dapat diketahui bahwa petugas rekam medis di Puskesmas
Cicalengka DTP sudah kompeten, namun berdasarkan hasil temuan di lapangan masih ada
beberapa hal yang perlu ditingkatkan terkait kinerja yang belum sesuai, seperti pengisian
data pasien yang masih belum lengkap dan keterlambatan dalam pendistribusian berkas
rekam medis ke poli-poli.
2. Tingkat kepuasan Pasien di Puskesmas Cicalengka DTP
Kualitas pelayanan Kesehatan akan sangat mempengaruhi tingkat kepuasan pasien
sehingga pasien merasa puas dan nyaman dengan pelayanan medis yang telah diberikan.
Kualitas pelayanan medis harus selalu dijaga dan diupayakan untuk terus meningkat dan
kepuasan pasien juga akan meningkat. Termasuk di dalamnya sarana dan prasarana serta
sumber daya manusia untuk meningkatkan akses pelayanan. Kepuasan pasien juga menjadi
tanggung jawab seluruh departemen di Puskesmas.
Dapat dilihat dari Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) di Puskesmas Cicalengka
DTP yang menunjukan hasil yang baik dan menyatakan bahwa pasien merasa puas dan
haknya terpenuhi. Hal ini membuktikan bahwa sarana dan prasarana di Puskesmas
Cicalengka DTP sudah sesuai dengan standar dan juga tenaga kesehatan yang kompeten
sehingga dapat melakukan tugasnya dengan baik. Secara keseluruhan, tingkat kepuasan
pasien di Puskesmas Cicalengka DTP sudah baik dan pasienpun merasa puas dengan
pelayanan yang diberikan.
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian penelitian di atas, peneliti menyimpulkan perekam medis di
Puskesmas Cicalengka DTP memiliki beragam latar belakang pendidikan, yaitu S1
sebanyak 3 orang, D3 sebanyak 1 orang dan SMA sebanyak 2 orang. Kompetensi yang
dimiliki perekam medis di Puskesmas Cicalengka DTP menunjukan hasil yang baik, yaitu
Rani Wulandari, Dina Sonia /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(12), 1802-1889
Analisis Kompetensi Perekam Medis Terhadap Kepuasan Pasien di Puskesmas
Cicalengka DTP
1808
sebesar (66,67%) dan menunjukan hasil cukup sebesar (33,33%). Hal ini dilihat dari
kemampuan perekam medis dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya sesuai SOP yang
berlaku.
Tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas Cicalengka
DTP menunjukan hasil yang baik. Dilihat dari IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat) bahwa
layanan pendaftaran memiliki IKM sebesar (88,48%) dari 270 orang, kemudian pada poli
umum sebesar (88,52%) dari 212 orang dan pada poli gigi menunjukan hasil (87,26%) dari
191 orang pasien. Meski sudah dapat dikatakan kompeten, masih ditemukan beberapa
permasalahan yang terjadi seperti pengisian data pasien yang belum lengkap serta
keterlambatan dalam pendistribusian berkas rekam medis ke poli-poli.
Latar belakang Pendidikan juga akan mempengaruhi kompetensi perekam medis
di suatu sarana pelayanan kesehatan. Latar belakang pendidikan yang sesuai akan
memberikan kontribusi yang lebih besar karena tingkat pengetahuan dan pemahaman yang
lebih terasah. Kompetensi perekam medis akan mempengaruhi tingkat kepuasan pasien
karena jika kompetensi yang dimiliki perekam medis sudah baik maka mutu pelayanan
kesehatan pun akan menunjukan hasil yang baik pula. Hal tersebut akan membuat pasien
akan merasa haknya terpenuhi yang berdampak kepada tingkat kepuasan pasien.
BIBLIOGRAPHY
Butar-Butar, Junita, & Simamora, Roymond H. (2016). Hubungan Mutu Pelayanan
Keperawatan dengan Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap di RSUD Pandan
Kabupaten Tapanuli Tengah. Jurnal Ners Indonesia, 6(1), 5063.
Depkes, R. I. (2011). Badan penelitian dan pengembangan Kesehatan. Riset Kesehatan
Dasar.
Kawoco, Sri Baskoro, Kusuma, Farida Halis Dyah, & Widiani, Esti. (2018). Hubungan
Pelayanan Keperawatan Dengan Kepuasan Pasien di Rawat Inap Puskesmas Bantur.
Nursing News: Jurnal Ilmiah Keperawatan, 3(1).
Laeliyah, Nur, & Subekti, Heru. (2017). Waktu Tunggu Pelayanan Rawat Jalan dengan
Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan di Rawat Jalan RSUD Kabupaten Indramayu.
Jurnal Kesehatan Vokasional, 1(2), 102112.
Laksmini, Putu Ayu, Darmayanti, Ni Luh, & Mulana, Viktorinus Alfred Saptiono. (2019).
Analisis Faktor-Faktor Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Petugas dalam Pengisian
Rekam Medis Rawat Jalan di Rumah Sakit Bhayangkara Denpasar. Bali Health
Journal, 3(1), 2734.
Markus, Suryo Nugroho, & Landowero, Eliza Konda. (2020). Pelaksanaan Kredensial
Profesi PMIK Dalam Rangka Meningkatkan Mutu Layanan di RSU Bintuni Papua
Barat. Prosiding" Standar Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) Edisi 1 Terkait Rekam
Medis" Yogyakarta Tahun 2018.
Menkes, R. I. (2007). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
512/Menkes/Per/IV/2007 Tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran.
Jakarta: Menkes RI.
Menkes, R. I. (2013). Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 55 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pekerjaan Rekam Medis. Jakarta: Indonesia.
MenKes, R. I. (2016). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 74 Tahun 2016
Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas. Journal of Chemical
Information and Modeling, 53(9), 148.
Ohoiwutun, Norberta, & Setiatin, Sali Setiatin. (2021). Pengaruh Latarbelakang
Pendidikan Perekam Medis Terhadap Sistem Penyimpanan Rekam Medis di RSUD
Boven Digoel. Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(8), 10291036.
Permenkes, Republik Indonesia. (2017). 269/Menkes/Per III 2008 tentang Rekam Medis.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D (12th, Cetaka ed.).
Rani Wulandari, Dina Sonia /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(12), 1802-1889
Analisis Kompetensi Perekam Medis Terhadap Kepuasan Pasien di Puskesmas
Cicalengka DTP
1809
Bandung: CV Alfabeta.
Widjaya, Lily. (2016). Revitalisasi Pengelolaan Rekam Medis dalam Pemberdayaan
Petugas Rekam Medis di Rumah Sakit Ibu dan Anak Tiara serta di Klinik Taman
Anggrek. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI), 4(2).