Muhammad Rifki Aulia Ramadan, Dina Sonia /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(12), 1694-
1705
Tingkat Efektivitas Penyampaian Informasi Pendaftaran Rawat Jalan Terhadap
Kepatuhan Pasien Kontrol Membawa KIB di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat
1696
baik, tidak hanya pelayanan yang bersifat penyembuhan penyakit tetapi juga mencakup
pelayanan yang bersifat pencegahan (preventif) untuk meningkatkan mutu hidup serta
memberikan kepuasan bagi konsumen selaku pengguna jasa kesehatan (Linda, 2017).
Kepatuhan tidak hanya untuk penyedia jasa namun untuk client, khususnya
kepatuhan pasien di rumah sakit. Kepatuhan adalah suatu bentuk prilaku yang timbul akibat
adanya interaksi petugas kesehatan dan pasien, sehingga pasien mengerti rencana dan
segala konsekwensinya dan menyetujui rencana tersebut serta melaksanakannya
(Kemenkes RI, 2011). Kepatuhan pasien untuk kontrol adalah perjanjian yang dilakukan
antara petugas kesehatan dengan pasien yang berhubungan dengan perjanjian untuk
mengunjungi layanan kesehatan kembali (Myers & Kennedy, 2016).
Kepatuhan adalah perilaku positif yang dilakukan oleh pasien untuk mencapai
tujuan terapeutik yang ditentukan bersama-sama antara pasien dan petugas kesehatan
(Suryadi, 2013). Pelayanan rawat jalan adalah salah satu bentuk dari pelayanan kedokteran.
adalah pelayanan kedokteran yang disediakan untuk pasien tidak dalam bentuk rawat inap.
Dibandingkan dengan pelayanan rawat inap, pelayanan rawat jalan berkembang lebih
pesat. Peningkatan angka utilisasi pelayanan rawat jalan di Rumah Sakit adalah dua sampai
tiga kali lebih tinggi dari angka utilisasi pelayanan rawat inap (Azwar, 2010).
Menurut (Bariyah, 1999), menjelaskan bahwa kepatuhan merupakan kesadaran
atau kesediaan seseorang menaati suatu peraturan dan norma-norma sosial yang berlaku.
Kepatuhan yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap
tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini cenderung gairah kerja, semangat kerja, dan
terwujudnya tujuan masyarakat, maka setiap orang harus berusaha agar mempunyai
kepatuhan yang baik (Dewi, 2021).
Kepatuhan seseorang dipengaruhi oleh perilaku kesehatan, yang pada dasarnya
perilaku kesehatan merupakan suatu respon seseorang (organisme) terhadap stimulus yang
berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan serta lingkungan. Perilaku
terhadap sakit dan penyakit ini dengan sendirinya sesuai dengan tingkat-tingkat
pencegahan penyakit, yakni: Perilaku sehubungan dengan peningkatan dan pemeliharaan
kesehatan (health promotion behaviour). Misalnya: menjaga kebersihan agar tidak terkena
diare. Perilaku pencegahan penyakit (health prevention behaviour). Perilaku sehubungan
dengan pencarian pengobatan (health seeking behaviour). Misalnya: usaha mencari
pengobatan untuk balita yang diare ke Puskesmas. Perilaku sehubungan dengan pemulihan
kesehatan (health rehabiitation behaviour) yaitu perilaku yang berhubungan dengan usaha-
usaha pemulihan kesehatan setelah sembuh dari suatu penyakit. Misalnya: melakukan
anjuran pemberian obat oleh tenaga kesehatan pada balita diare (Notoatmodjo, 2012).
Dampak yang terjadi ketika pasien tidak patuh untuk melakukan kontrol dapat
menyebabkan rehospitalisasi bagi pasien. Rehospitalisasi merupakan masuknya kembali
pasien di rawat inap setelah diperbolehkan untuk pulang dari rawat inap. Pasien yang tidak
memiliki kepatuhan untuk kontrol setelah pemulangan, lebih memungkinkan dua kali
untuk rehospitalisasi pada tahun yang sama dibandingkan dengan pasien yang menaati
perjanjian untuk kontrol (Nelson, Maruish, & Axler, 2000).
Selama Praktek Kerja Lapangan (PKL) 2 bulan penulis telah menemukan
hambatan-hambatan di bagian pendaftaran berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,
penulis menemukan adanya permasalahan tentang keterkaitan antara efektivitas
penyampaian informasi pendaftaran rawat jalan terhadap kepatuhan pasien kontrol
membawa kartu berobat di rumah sakit jiwa provinsi jawa barat, maka sebab itu penulis
tertarik mengangkat permasalahan tersebut menjadi judul. Pentingnya penelitian ini untuk
memperbaiki masalah di bagian pendaftaran agar tidak menghambat antrian daftar.
Tujuan Penelitian ini di antaranya untuk mengidentifikasi pasien apakah membawa
kartu atau tidak membawa kartu kontrol berobat (KIB), mengidentifikasi cara pelayanan
kepada pasien kontrol berobat, mengidentifikasi faktor penyebab tidak patuhnya pasien
kontrol membawa kartu berobat.