Hendri Waskito, Rahmad Saidi /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(12), 1769-1776
Tinjauan Ketepatan Penggunaan Simbol dan Singkatan Pada Formulir Laporan Operasi
RSK Mata Provinsi Sumsel
1772
mencatat atau mengoreksi isi dari formulir yang berkaitan dengan riwayat pengobatan
pasien (Nisa, 2021).
Guna mencegah atau meminimalisir ketidakkonsistenan dalam pengisian rekam
medis maka diperlukan analisa atau pengkajian dari isi formulir rekam medis atau
pendokumentasian sehingga rekam medis dapat digunakan atau mempunyai nilai guna
seperti, aspek administrasi, aspek hukum, aspek keuangan, aspek penelitian, aspek
pendidikan dan aspek pendokumentasian (Sugiarti & Prodi III, 2020).
Dokumen rekam medis pasien yang telah selesai menjalani pengobatan diserahkan
kepada petugas rekam medis selambat-lambatnya 1x24 jam untuk selanjutnya dilakukan
analisa kelengkapan dan ketepatan pengisian pada formulir dokumen rekam medis
(Mathar, 2018). Hal ini sangat penting dilakukan karena sangat berpengaruh kepada mutu
berkas rekam medis dan kualitas dari pelayanan rumah sakit.
Guna melakukan kegatan analisa tersebut, petugas rekam medis memiliki tugas
dan tanggung jawab untuk melakukan analisa kuanlitatif, kualitatif dan statistik, serta
memberikan hasil dari analisa tersebut kepada Direktur rumah sakit untuk kemudian
dijadikan sebagai bahan untuk memperbaiki kinerja petugas-petugas yang terkait dalam
melakukan pengisian berkas rekam medis tersebut (Mawarni & RD, 2013).
Peraturan dan kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah untuk melakukan
kegiatan analisa tersebut tertuang dalam :
1. Permenkes No.749a/Menkes/Per/XII/1989 tentang Rekam Medis (Nomor, 1989).
2. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Rekam Medis di Rumah Sakit dari Dirjen Yanmed Tahun
1997 (YanMed & Depkes, 1997).
3. SE. No. HK. 00.06.1.5.01160 Tahun 1995 tentang petunjuk teknis dalam pelaksanaan
pengadaan formulir Rekam Medis dan Pemusnahan Arsip Rekam Medis di Rumah Sakit
(Medik & HK, 1995).
4. Peraturan RS tentang analisis Rekam Medis, Form. Rekam Medis dan susunan berkas
Rekam Medis, Prosedur Kerja /Protap.
Adapun Waktu yang digunakan dalam melakukan kegiatan analisa tersebut dengan
dua cara yaitu: Pertama Retrospective Analysis adalah analisis yang dilakukan setelah
pasien pulang. Keuntungan analisa ini yaitu dapat menganalisai berkas rekam medis secara
keseluruhan walaupun dalam melengkapi ketidaklengkapan dan keakuratan berkas lebih
lama (Fitriyah, 2020). Kedua Concurrent Analysis adalah analisa yang dilakukan pasa saat
pasien masih dirawat, keuntungan analisa ini yaitu dapat secara cepat mengidentifikasi
kekurangan/ketidaksesuaian serta salah interpretasi dalam pengisian berkas rekam medis
(Saputra, Setiatin, & Syahidin, 2021).
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pentingnya penelitian
ini dilakukan dalam penggunaaan simbol dan singkatan pada rekam medis yang dilakukan
untuk meningkatkan standardisasi yang berguna untuk mencegah terjadi salah komunikasi
dan potensi kesalahan. Data di rekam medis harus dapat memenuhi permintaan informasi
diperlukan standar universal yang meliputi struktur dan isi rekam medis, keseragaman
dalam penggunaan simbol, tanda, istilah, singkatan dan ICD, kerahasiaan dan keamanan
data (Arsil, Asri, Enizar, Ieke, & Imam, 2006).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan analisa formulir rekam
medis khususnya pada lembar laporan operasi dan untuk mengetahui jumlah kepatuhan
petugas dalam mengisi formulir laporan operasi secara tepat dan sesuai pedoman simbol
dan singkatan serta untuk mengetahui bagaimana tindak lanjut pemecahan permasalahan
mengenai ketidakpatuhan petugas dalam mengisi formulir rekam medis yang tidak sesuai
standar pedoman simbol dan singkatan.