Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, Desember 2021, 1 (12), 1890-1901
p-ISSN: 2774-6291 e-ISSN: 2774-6534
Available online at http://cerdika.publikasiindonesia.id/index.php/cerdika/index
DOI : 10.36418/cerdika.v1i12.259 http://cerdika.publikasiindonesia.id/index.php/cerdika
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MORBIDITAS RAWAT JALAN
DI RSIA LIMIJATI BANDUNG
Dzaki Althof1, Irda Sari2
Politeknik Piksi Ganesha Bandung, Indonesia1, 2
dalthof@piksi.ac.id1 , irdasari13@gmail.com2
Abstrak
Received:
Revised :
Accepted:
07-08-2021
12-12-2021
18-12-2021
Latar Belakang: 1Pengembangan sistem informasi
dilakukan akan mendukung ketersediaan informasi kepada
lembaga atau instansi yang saat ini semakin berkembang,
tanpa kecuali di dunia kesehatan.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk membuat rancangan
sistem informasi morbiditas rawat jalan (RL-4b).
Metode: Metode pengumpulan data yang dilakukan pada
penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan
pendekatan deskriptif. Teknik pengambilan data yang
dilakukan adalah dengan cara observasi, wawancara. subjek
penelitian adalah petugas pelaporan sedangkan objek
penelitian yaitu data morbiditas pasien rawat jalan (RL-4b).
Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai dengan
Juni 2021 di Rumah Sakit Limijati Bandung
Hasil: Berdasarkan hasil penelitian di rumah sakit ibu dan
anak limijati bandung, menunjukan bahwa proses
pengolahan data morbiditas masih manual menggunakan
microsoft excel sehingga pekerjaan menjadi lama dan
sering terjadinya keterlambatan pelaporan.
Kesimpulan: Guna membantu agar pelaporan/informasi
selalu siap jika dibutuhkan maka rancangan sistem
informasi morbiditas rawat jalan (RL-4b) menggunakan
bahasa pemrograman Microsoft Visual Studio 2010.
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah di lakukan pada
rumah sakit ibu dan anak limijati, sistem informasi
morbiditas yang dibuat memudahkan petugas untuk
membuat laporan dengan informasi yang lebih lengkap,
konsisten, efektif dan efisien.
Kata kunci: sistem informasi; morbiditas; rawat jalan (RL-
4b).
Abstract
Background: Development of information systems will
support the availability of information to institutions or
agencies that are currently growing, without exception in
the world of health.
Objective: This study aims to design an outpatient morbidity
information system (RL-4b).
Methods: The data collection method used in this study is a
qualitative research method with a descriptive approach.
Dzaki Althof, Irda Sari /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(12), 1890-1901
Perancangan Sistem Informasi Morbiditas Rawat Jalan di RSIA Limijati Bandung
1891
The data collection technique is done by means of
observation, interviews. research subjects are reporting
officers while the object of research is outpatient morbidity
data (RL-4b).
Results: Based on the results of research at the Limijati
Mother and Child Hospital, Bandung, it showed that the
morbidity data processing process was still manual using
Microsoft Excel so that the work took a long time and
frequent reporting delays.
Conclusion: In order to help make reporting/information
always ready if needed, the design of the outpatient
morbidity information system (RL-4b) uses the Microsoft
Visual Studio 2010 programming language. made easier for
officers to make reports with more complete, consistent,
effective and efficient information.
Keywords: information system; morbidity; outpatient (RL-
4b).
*Correspondent Author: Dzaki Althof
PENDAHULUAN
Rumah sakit adalah sarana perawatan kesehatan di kota yang sediakan untuk
layanan kesehatan orang serta penuh, menyediakan layanan rumah sakit, rawat jalan dan
darurat (Permenkes, 2014). salah satu aktivitas pelayanan yang dicoba rumah sakit. selain
fungsi dan perannya adalah terselenggaranya unit rawat jalan dan tujuan pemberian
pelayanan medik rawat jalan bagi masyarakat yang menderita penyakit akut, penyakit
kronis dan kasus medis lainnya (Hastuti & Lestari, 2014). Oleh karena itu, rumah sakit
membutuhkan informasi yang berkaitan dengan data atau catatan pasien, dan pada dasarnya
setiap rumah sakit yaitu dengan diselenggarakannya unit rawat jalan dan bertujuan
memberikan pelayanan medis secara berobat jalan kepada masyarakat yang menderita
penyakit akut, kronis, maupun kasus medis lainnya.
Rumah sakit memeRlukan informasi-informasi yang berkaitan dengan data atau
dokumen pasien, dan pada umumnya setiap rumah sakit memilih unit rekam medis yang
berfungsi untuk merekam informasi yang benar dan dapat dimengerti serta lengkap tentang
identitas pasien selama mendapatkan perawatan dimulai dari datangnya pasien sampai
pasien kembali dipulangkan. Sementara itu Rekam medis adalah berkas yang berisikan
catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan
pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien (Permenkes RI, 2008). Rekam medis
bersifat sangat penting dan rahasia yang mempunyai beberapa tugas untuk melakukan
pengolahan data yang dihasilkan dari beberapa sumber untuk kemudian diolah menjadi
suatu informasi.
Pengembangan sistem data yang mengenakan pc selaku peRlengkapan bantu yang
hendak mempermudah organisasi untuk pengolahan informasi yang hendak membentuk
data dapat diharapkan. Pengolahan informasi dan data yang baik merupakan perihal suatu
sistem informasi yang berarti untuk suatu forum ataupun lembaga yg tumbuh dengan
melakukan beberapa kegiatan (Tsuchiya et al., 2017).
Sistem merupakan kumpulan dari beberapa materi yang saling berkolaborasi dan
berkomunikasi untuk mendapatkan sebuah sasaran yang tertuju (Tanjung, 2017). Menurut
para ahli bahwasannya sistem terdapat beberapa komponen dari hasil pandangan yang
Dzaki Althof, Irda Sari /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(12), 1890-1901
Perancangan Sistem Informasi Morbiditas Rawat Jalan di RSIA Limijati Bandung
1892
diolah oleh seseorang dan pada pendekatannya diterima seseorang dan dimana
pendekatannya dititik beratkan terhadap beberapa materi dalam sistem (Calam, Andika, &
Tanaka, 2013).
Informasi adalah data yang diolah menjadi suatu data yang berisi tentang informasi
yang bernilai dan dapat dipahami oleh penerima sehingga dapat bermanfaat dalam
pengambilan keputusan (Haposan, 2012). Sejalan seiring berkembangnya teknologi
informasi dan komputerisasi akan mendapatkan dan menyampaikan informasi akan
menjadi lebih mudah dan cepat, dan diharapkan pengambilan keputusan dapat dilakukan
secara cepat dan memudahkan dalam melaksanakan pelayanan kesehatan. Saat ini
teknologi sistem informasi banyak digunakan untuk membantu menyelesaikan pekerjaan
secara cepat dan akurat. Dengan pesatnya perkembangan sistem manual menjadi
komputerisasi (Maharsi, 2000). Dari hasil observasi di RSIA Limijati Bandung,
menunjukan bahwa proses pengolahan data morbiditas masih memakai teknik manual
yaitu dengan Microsoft office excel. Karena masih belum dikembangkan, pekerjaan
menjadi kurang efektif sehingga pekerjaan menjadi lama dan sering terjadinya
keteRlambatan pelaporan.
Morbiditas merupakan angka kesakitan yang berasal dari suatu komunitas yang
diperoleh melalui studi morbiditas dan fasilitas information yang didapati melalui dari
fasilitas pelayanan kesehatan, sistem pengolahan data dan pelaporan secara rutin (Hastuti
& Lestari, 2014). Laporan morbiditas mengambil dari information komplikasi masalah
pasien/penyakit rawat jalan, dan data penyakit yang digabung menurut daftar tabulasi dasar
untuk berbagai jenis penyakit. dan dilaporkan tentang jumlah pasien keluar dari golongan
status, umur, jenis kelamin, meninggal dan dibagi masing-masing penyakit, untuk laporan
10 besar penyakit pasien rawat jalan akan dilaporkan pada setiap triwulan baik kepada
pihak manajemen rumah sakit juga outer rumah sakit (Putri, 2018). Sehingga pelaporan
tadi dapat dilihat wacana perencanaan selanjutnya yang akan dilakukan oleh pihak
manajemen baik dari segi peningkatan mutu pelayanan, menghasilkan kebijakan, membuat
strategi pada rangka morbiditas mencapai suatu tujuan, penilaian (evaluasi), dan
pengembalian tindakan.
Mengenai permasalahan yang penulis temukan dalam penelitian mengenai
Pelaporan morbiditas adalah data laporan morbiditas di RS Limijati ini masih memakai
sistem penginputan manual yaitu dengan mengambil dari berkas rekam medis yang sedang
assembling dan kemudian akan diolah pada bagian coding atau indexing kemudian data
morbiditas bisa di dapat dari indeks penyakit. Sebab hal ini dibutuhkannya sebuah program
berbasis komputer atau sistem informasi agar dapat mempermudah sistem pelaporan yang
efisien sehingga dapat tercipta kualitas pelaporan yang cepat dan tepat.
Berdasarkan hasil tersebut peneliti membuat suatu metode baru untuk mengatasi
permasalahan yang ada pada rumah sakit ibu anak Limijati Bandung yaitu dengan
memberikan sebuah inovasi berupa. aplikasi yang dirancang untuk mempermudah petugas
dan mempercepat pekerjaan, maka peneliti membuat penelitian yang diutarakan dengan
judul Perancangan Sistem Informasi Morbiditas Rawat Jalan di RSIA Limijati Bandung.
Penelitian ini bertujuan untuk membuat rancangan sistem informasi morbiditas rawat jalan
(RL-4b).
METODE PENELITIAN
Teknik Pengambilan data yang dipergunakan pada penelitian ini adalah metode
penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif (Sugiyono, 2017). Penelitian kualitatif
dilakukan pada objek alamiah yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh
peneliti dan kehadiran peneliti tak begitu mempengaruhi dinamika pada objek tersebut,
penelitian kualitatif instrumennya artinya peneliti itu sendiri. dan buat sebagai peneliti,
maka harus memiliki bekal teori serta wawasan luas. Sebagai akibatnya peneliti bisa
Dzaki Althof, Irda Sari /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(12), 1890-1901
Perancangan Sistem Informasi Morbiditas Rawat Jalan di RSIA Limijati Bandung
1893
melakukan cara menggunakan dengan sebuah pertanyaan, mengkaji, mendokumentasikan
serta mengamati situasi yang telah diteliti yang akan menjadi suatu pernyataan yang jelas
dan bisa dimengerti. Adapun teknik pengambilan sampel yang dilakukan penulis dalam
permasalahan yaitu dengan teknik Observasi, wawancara, dan studi pustaka. Penelitian ini
dilakukan pada bulan April sampai dengan Juni 2021 di Rumah Sakit Limijati Bandung.
Semasa pengembangan suatu sistem perlu dilakukan adanya metode yang sesuai
dengan kebutuhannya, sehingga bisa mengikuti metode atau prosedur yang dibuat, dengan
ini diharapkan pengembangan sistem informasi dapat berjalan dengan baik. Mengenai
tentang pengembangannya aplikasi sistem ini berpacu kepada model proses pengembangan
Waterfall.
Gambar 1. Model pengembangan dengan waterfall
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Perancangan Sistem Informasi
Berikut ini merupakan prosedur- prosedur dalam membuat perancangan sistem yang
hendak diusulkan, antara lain:
a. Flowmap
Flow of Document rekam medis bagian morbiditas instalasi rawat jalan dirumah
sakit.
Gambar 2. Flowmap perancangan sistem informasi morbiditas rawat jalan (RL-4b).
Dzaki Althof, Irda Sari /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(12), 1890-1901
Perancangan Sistem Informasi Morbiditas Rawat Jalan di RSIA Limijati Bandung
1894
Gambar 3. Flowmap sistem informasi morbiditas yang sedang berjalan di rumah sakit
b. Diagram Konteks (Diagram Context)
Gambar 4. Conteks diagram sistem informasi morbiditas rawat jalan (RL-4b)
c. DFD
Dzaki Althof, Irda Sari /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(12), 1890-1901
Perancangan Sistem Informasi Morbiditas Rawat Jalan di RSIA Limijati Bandung
1895
Gambar 5. DFD level 0 sistem informasi morbiditas rawat jalan (RL-4b)
Gambar 6. DFD level 1 proses laporan morbiditas rawat jalan (RL-4b)
Dzaki Althof, Irda Sari /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(12), 1890-1901
Perancangan Sistem Informasi Morbiditas Rawat Jalan di RSIA Limijati Bandung
1896
d. ERD Dan Sistem Database
Gambar 7. ERD sistem informasi morbiditas rawat jalan (RL-4b)
Gambar 8. Tabel relasi sistem informasi morbiditas rawat jalan (RL-4b)
2. Implementasi Program
a. Menu Login
Dzaki Althof, Irda Sari /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(12), 1890-1901
Perancangan Sistem Informasi Morbiditas Rawat Jalan di RSIA Limijati Bandung
1897
Gambar 9. Tampilan login pada sistem informasi morbiditas
b. Menu Utama
Gambar 10. Tampilan menu utama
c. Menu Pendaftaran
Gambar 11. Tampilan Form Menu Pendaftaran
B. Pembahasan
1. Perancangan Sistem Informasi
Perancangan ini merupakan proses awal dalam sebuah sistem yang akan dipakai oleh
rumah sakit untuk meringankan dalam mengatasi problem pada data rawat jalan Rl-
4b. Menurut (Ladjamudin, 2005), mengatakan Perancangan atau desain adalah satu
Dzaki Althof, Irda Sari /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(12), 1890-1901
Perancangan Sistem Informasi Morbiditas Rawat Jalan di RSIA Limijati Bandung
1898
tahapan perancangan (desain) mempunyai suatu tujuan untuk mendesain sistem sistem
baru yg bisa menuntaskan masalah-problem yg dihadapi perusahaan dan diperoleh
berasal pemilihan cara lain sistem yg terbaik. aktivitas yang dilakukan dalam tahap
perancangan ini meliputi perancangan output, input dan arsip. Adapun prosedur
pembuat rancangan sebagai berikut:
a. Flowmap
Menurut (Hartono, 2005) Flowmap merupakan salah satu gambaran
tentang hubungan dimana antara entitas yang terkait berupa petunjuk dokumen
yang ada. Bagian alur sebuah data merupakan bagian yang menentukan aliran
dari laporan dan formulir.
Berdasarkan hasil pada gambar 2 flowmap perancangan sistem informasi
morbiditas rawat jalan (RL-4b) yaitu Pasien datang ke rumah sakit kemudian
masuk pada bagian pendaftaran, dan di bagian pendaftaran menerima data pasien
dan keluhan nya sebagai dokumen dan disimpan pada sistem informasi, data tsb
diolah oleh pendaftaran menjadi data register yang akan masuk pada bagian
perawatan. Data register di rekap atau di isi diagnosa dan menjadi sebuah
dokumen rekam medis dan disimpan, data disimpan ke bagian pendaftaran.
Rekam medis yang sudah dilengkapi oleh bagian perawat akan masuk ke bagian
rekam medis untuk perekapan data dengan cara assembling indeks penyakit dan
coding yang akan menjadi laporan morbiditas 10 penyakit terbesar rawat jalan,
setelah selesai laporan akan diberikan pada direktur rs dan dinas kesehatan.
Adapun hasil pada Gambar 3 flowmap yang sedang berjalan yaitu:
- Pasien datang ke bagian pendaftaran kemudian dat diinput menjadi rekam
medis
- Bagian rekam medis data tersebut di assembling menjadi sebuah laporan
data morbiditas rawat jalan.
- Laporan morbiditas akan diberikan kepada direktur rumah sakit.
b. Diagram Konteks
Setting outline atau yang sering disebut dengan context diagram adalah
gambaran umum tentang sistem yang terdapat suatu perkumpulan yang
memperlihatkan batasan (boundary) sistem, dengan adanya interaksi antar
eksternal substansi dengan suatu sistem dan informasi secara umum mengalir di
antara substansi dan system (Asparizal & Nanda, 2020). Selain itu, connection
outline merupakan alat bantu yang sering digunakan dalam menganalisa sistem
yang akan dikembangkan, dan simbol-simbol yang digunakan dalam setting
outline hampir sama dengan simbol yang ada pada DFD akan tetapi connection
outline tidak terdapat simbol.
Berdasarkan hasil pada gambar 4 konteks diagram mempunyai 5
intensitas dan 1 sistem informasi, data pasien beserta keluhan masuk kedalam
sistem informasi, kemudian bagian pendaftaran akan memasukan data pasien dan
register ke sistem informasi. Data register tsb akan masuk pada bagian perawatan
dan diolah menjadi data rekam medis rawat jalan dan dimasukkan kedalam
sistem. Data rekam medis tersebut masuk ke dalam bagian rekam medis beserta
data register. Data tersebut diolah oleh rekam medis menjadi laporan pasien
keluar dan masuk dan laporan morbiditas data akan dimasukkan ke dalam sistem.
Melalui sistem informasi laporan pasien masuk, keluar dan morbiditas akan
masuk ke direktur rumah sakit dan data morbiditas akan masuk ke dinas
kesehatan.
c. DFD DFD adalah gambaran sistem yang secara tidak langsung bergantung
dengan adanya hardware, software, bentuk data dan perkumpulan file. Hal ini
terdapat keuntungan dari DFD adalah dapat memudahkan pengguna yang belum
memahami sistem ilmu komputer dan dengan adanya DFD pengguna dapat
Dzaki Althof, Irda Sari /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(12), 1890-1901
Perancangan Sistem Informasi Morbiditas Rawat Jalan di RSIA Limijati Bandung
1899
mengerti sistem yang akan dikerjakan melalui simbol-simbol dari DFD
(Rahmawati, 2017).
Pada DFD level nol seperti pada gambar 5 ada 2 proses yaitu pendataan
dan laporan, pasien memberikan data dan keluhan kepada bagian pendaftaran
pada proses pendataan di pendaftaran data tsb akan menjadi data register dan data
pasien. Kemudian bagian perawatan mengambil data register dari pendataan dan
diolah menjadi data rekam medis rawat jalan. Setelah semua pendataan selesai
data rekam medis. Data register dan data pasien masuk proses pelaporan. Petugas
rekam medis akan mengolah data dari proses laporan menjadi data pasien masuk,
keluar dan laporan morbiditas. Maka laporan yang telah dibuat pada bagian
rekam medis akan masuk ke direktur rs dan dinas kesehatan. Dan pada Gambar
6 DFD level 1 yaitu:
- Data register masuk ke laporan pasien masuk dan laporan tsb diteruskan ke
direktur .
- DRM rawat jalan masuk ke proses laporan pasien keluar diteruskan ke
direktur
- Drm rawat jalan masuk ke proses pelaporan morbiditas rj dan diteruskan
ke direktur dan dilaporkan ke dinas kesehatan.
- Erd
- Pegawai/pengakses sistem informasi memiliki attribute id pegawai,
username, password dan level akses.
- Pegawai melakukan proses masuk ke sistem informasi
- Data pasien akan diolah menjadi data register
- Data register akan diisi oleh perawat melalui diagnosa dokter
- Data register assembling untuk menjadi laporan morbiditas.
d. ERD dan Sistem Database
Menurut (Sutanta, 2011) Entity Relationship Diagram (ERD) adalah
salah satu pengembangan model data yang dikembangkan berdasarkan objek..
ERD juga disebut dengan pemodelan perealasian Entitas yaitu salah satu alat
bantu penting dalam penggunaan perancangan basis data konseptual
(conceptual database design).
Menurut (Faizaty, 2010) Database (basis data) merupakan elemen-
elemen informasi yang disimpan di dalam perangkat komputer secara tersusun
sehingga dapat diperoleh menggunakan suatu program komputer dapat
menghasilkan informasi dari basis data.
2. Implementasi Program
Implementasi adalah tahap penerapan dari hasil rancangan yang telah dibuat.
Implementasi bertujuan untuk menghasilkan sistem informasi yang sesuai dengan
kebutuhan (Dorothy, Satoto, & Nurhayati, 2014). Adapun tahapannya sebagai
berikut:
a. Menu Login
Dalam sistem informasi morbiditas tahap awal untuk mengakses program
RKE di Rs Limijati, yaitu petugas akan memasukkan Username dan Password
seperti pada tampilan Gambar 9. Menu Login ini merupakan gerbang utama
untuk dapat masuk ke dalam aplikasi.
b. Menu Utama
Pada Gambar 10 Menu utama ini merupakan form untuk memanggil
seluruh form lainnya. Melalui form ini, aplikasi sistem dijalankan. Dalam sistem
informasi morbiditas ini ada beberapa icon tab di antaranya aplikasi, master,
laporan dan bantuan.
c. Menu Pendaftaran
Dzaki Althof, Irda Sari /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(12), 1890-1901
Perancangan Sistem Informasi Morbiditas Rawat Jalan di RSIA Limijati Bandung
1900
Menu register adalah menu yang menampilkan beberapa icon tab di
program RKE morbiditas RS Limijati di antaranya, menu untuk registrasi pasien
baru dan pasien lama, men-save/menyimpan, mengedit, mendelete, meng-cancel,
ngeprint kib dan menampilkan informasi-informasi data pasien seperti pada
Gambar 11 dan Gambar 12 .
d. Data Laporan Morbiditas
Berdasarkan Gambar 13, Gambar 14 dan Gambar 15 pada menu laporan
yang digunakan untuk membuat laporan pasien, laporan indeks penyakit, dan
laporan morbiditas, selain itu petugas bisa melakukan pencetakan dokumen.
Semasa pembuatan sistem spesifikasi Hardware minimal untuk mendukung
sistem di atas adalah Intel @ Core TM i3-6006U, 2.0 Ghz, Memory 4.00 GB, DVD RM,
LCD, Keyboard, Mouse dan Spesifikasi software minimal untuk mendukung sistem yang
akan dibuat yaitu sistem operasi Windows 10, program Microsoft Visual Studio 2010,
Microsoft Access 2010, Microsoft Office 2010.
KESIMPULAN
Bersumber pada riset yang telah diteliti, hingga bisa disimpulkan bahwasanya
melalui dibuatnya sistem informasi morbiditas pada RS Limijati Bandung dapat
meningkatkan sistem pelaporan morbiditas secara dengan baik dan efektif. Sehubungan
dibuatnya sistem informasi morbiditas memudahkan petugas dalam berpedoman pada
sistem pelaporan yang dibuat pada direktur rumah sakit. Proses perancangan aplikasi
morbiditas menggunakan metode waterfall dan penggambaran fungsionalitas sistem
menggunakan metode berorientasi objek dengan memakai Data Flow Diagram (DFD) dan
dirancang menggunakan Microsoft Visual studio 2010.
BIBLIOGRAFI
Asparizal, Aparizal, & Nanda, Eka Cintia. (2020). Aplikasi Laporan Keuangan Unit
Simpan Pinjam Gemilang Jaya Pada Desa Pamesi. Lentera Dumai, 11(1).
Calam, Ahmad, Andika, Beni, & Tanaka, Ardani. (2013). Membuka cakrawala sistem
informasi dalam program komputer. Jurnal Ilmiah Saintikom, 12(3), 193200.
Dorothy, Lia, Satoto, Kodrat Iman, & Nurhayati, Oky Dwi. (2014). Perancangan dan
Implementasi Sistem Informasi Perpustakaan di Program Studi Teknik Lingkungan
Fakultas Teknik Undip. Jurnal Teknologi Dan Sistem Komputer, 2(4), 209222.
https://doi.org/10.14710/jtsiskom.2.4.2014.209-222
Faizaty, Aldina Prastya. (2010). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Sirkulasi Pada
Perpustakaan Sekolah Dasar Islam Al Azhar 31 Yogyakarta. Αγαη, 8(5), 55.
Haposan, Simanungkalit. (2012). Konsep Dasar Sistem Informasi. Lecture Notes : Sistem
Informasi, 110.
Hartono, Jogiyanto. (2005). Analisis dan Desain Sistem Informasi: pendekatan terstruktur
teori dan praktek aplikasi bisnis. Yogyakarta: Andi.
Hastuti, Ita Sari, & Lestari, Tri; harjanti. (2014). Pemanfaatan Data Morbiditas Pasien
Rawat Inap Di Rumah Sakit Islam Amal Sehat Sragen Tahun 2012. Jurnal Rekam
Medis, Vol. 8 No(1), 94102.
Ladjamudin, Al Bahra Bin. (2005). Analisis dan desain sistem informasi. Graha Ilmu.
Maharsi, Sri. (2000). Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi Terhadap Bidang
Akuntansi Manajemen. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, 2(2), 127137.
https://doi.org/10.9744/jak.2.2.pp.127-137
Permenkes. (2014). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun
Dzaki Althof, Irda Sari /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(12), 1890-1901
Perancangan Sistem Informasi Morbiditas Rawat Jalan di RSIA Limijati Bandung
1901
2014 Tentang Rumah Sakit. 634.
Permenkes RI. (2008). permenkes ri 269/MENKES/PER/III/2008. Permenkes Ri No
269/Menkes/Per/Iii/2008, Vol. 2008, p. 7.
Putri, Iffah Karima. (2018). Perancangan Pelaporan Data Keadaan Morbiditas Pasien
Rawat Inap Dan Rawatjalan di Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara.
Rahmawati. (2017). Sistem Informasi Inventory Stok Barang Pada CV. Artha Palembang
Halaman Cover Skripsi. Jurnal Dunia Kesmas Volume 6. Nomer 3. Juki.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sutanta, Edhy. (2011). Basis Data Dalam Tinjauan Konseptual. Penerbit Andi.
Tanjung, Irwandi. (2017). Perancangan Sistem Informasi Rekam Medis Terpadu Dalam
Upaya. Jurnal Intra-Tech, 1(1), 4354.
Tsuchiya, Takashi, Kumigashira, Hiroshi, Namiki, Wataru, Higuchi, Tohru, Minohara,
Makoto, Takayanagi, Makoto, Kobayashi, Masaki, Furuichi, Shoto, & Horiba, Koji.
(2017). 2017-07-15. Journal of the Physical Society of Japan, 86(7), 074704074704.
© 2021 by the authors. Submitted for possible open access publication under the
terms and conditions of the Creative Commons Attribution (CC BY SA)
license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).