Narhendrha Putra Sardjana1, Huddiansyah2, Geggy
Gamal Surya3
Universitas Esa Unggul, Indoneisa123
Email: [email protected]1,
[email protected]2, [email protected]3
Abstrak |
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan
terhadap perilaku peserta didik yang kurang optimal dalam menuangkan ide dan
kreativitas mereka secara terstruktur, serta minimnya landasan yang mendasari
desain produk. Hal ini menyebabkan konsep dan hasil karya desain yang mereka
ciptakan kurang berkarakter dan tidak sesuai dengan tren yang berlaku di
masyarakat Indonesia, bahkan cenderung menyerupai hasil karya desain yang
asal-asalan. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan
untuk mengukur efektivitas pemahaman teori dan metode dalam memprediksi tren
desain sebagai landasan dalam alur proses perancangan desain produk. Dengan
demikian, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya bahan ajar akademis
dalam lingkup desain produk. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif
dengan pendekatan fenomenologi untuk mengkaji fenomena yang terjadi pada
peserta didik sebagai subjek penelitian, yang didukung oleh pengkajian
terhadap objek penelitian berupa purwarupa produk hasil karya mereka. Hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi berupa pengayaan
rencana pembelajaran dan sistem manajemen pembelajaran dalam desain produk,
yang tercermin dari asesmen kebutuhan dan keberhasilan pembaruan bahan
pengajaran yang diterapkan. Kata kunci: Korelasi,
desain produk, prediksi tren |
|
Abstract |
This research is motivated by concerns about
students' suboptimal behavior in expressing their ideas and creativity in a
structured manner, as well as the lack of foundation underlying product
design. This causes the concepts and design works they create to lack
character and are not in accordance with the prevailing trends in Indonesian
society, and even tend to resemble perfunctory design works. Based on this
background, this study aims to measure the effectiveness of understanding
theories and methods in predicting design trends as a foundation in the
product design process flow. Thus, this research is expected to enrich
academic teaching materials in the scope of product design. This study uses a
qualitative method with a phenomenological approach to study the phenomena
that occur in students as research subjects, which is supported by an
assessment of the research object in the form of prototypes of their
products. The results of this research are expected to contribute in the form
of enrichment of learning plans and learning management systems in product
design, which is reflected in the assessment of needs and the success of
updating the applied teaching materials. Keywords: Correlation, product design, trend
forecast |
*Correspondence
Author: Narhendrha Putra Sardjana
Email:
[email protected]
PENDAHULUAN
Diawali
dari keprihatinan terhadap perilaku peserta didik pada saat pengambilan suatu
keputusan terhadap proses kreasi perancangan desain produk�di mana banyak yang
kurang mampu menuangkan ide dan kreativitas mereka secara terstruktur, sehingga
konsep dan karya desain produk yang dihasilkan pun terkesan kurang berkarakter
atau terlihat asal jadi tanpa adanya latar belakang dan data pendukung yang
kuat, serta tidak sesuai dengan tren yang sedang berlaku di kalangan masyarakat
Indonesia yang berbeda setiap tahunnya, yang mana hal ini menyebabkan tidak
terlihatnya �jiwa penciptaan� yang kreatif, inovatif, dan memiliki sifat
kebaruan dari para calon desainer produk ini, sehingga memberikan kesan bahwa karya
yang dihasilkan hanya sekedar untuk lulus dari mata kuliah terkait yang sedang
dijalankan.
Padahal
metode Trend Forecasting di dalam mata kuliah Design Research ini berada pada
tingkat awal atau semester dua�di mana setiap tahunnya diperbarui mengikuti
tren yang selalu berkembang, agar para peserta didik di bidang desain produk
dapat memahami secara mendalam dan bisa menerapkan ilmu dasar serta alur proses
kreasinya setiap mereka merancang konsep desain produk pada mata kuliah di
semester-semester berikutnya sampai mereka menjalani kewajiban sebagai desainer
produk dalam lingkup dunia pekerjaan (Firmansyah et al.,
2021; Ridwansyah et al., 2018).
Setiap
tahun, para pelaku desain produk di hampir semua belahan dunia membutuhkan
suatu arahan atau prediksi mengenai tren apa yang akan diminati oleh pasar di
tahun mendatang, sehingga mereka mampu menciptakan produk-produk kreatif dan
inovatif yang diharapkan bisa sukses dan laku di pasaran. Preferensi tren antar
tiap negara tentunya memiliki perbedaan, yang mana pada umumnya hal ini terkait
dengan budaya lokal dan lokasi geografis setempat sesuai negara masing-masing.
Sebagai salah satu negara besar dan maju di dunia, pemerintah Republik
Indonesia mendirikan program Indonesia Trend Forecast (ITF) melalui Peraturan
Presiden Republik Indonesia (Perpres) Nomor 6 Tahun 2015 Tentang Badan Ekonomi
Kreatif (Ajbura, 2022;
Juhro, 2015). Sejak didirikan oleh
pemerintah Indonesia, sudah selama lima tahun terakhir ini ITF melalui
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melahirkan suatu
buku arahan tren untuk bidang fashion dan tekstil, yang berkolaborasi dengan
desain produk, desain komunikasi visual, dan desain interior.
Beberapa
tahun yang lalu, ITF telah meluncurkan buku berjudul Fashion Trend 2023/2024
dengan tema �Co-Exist� yang selain diarahkan untuk bidang mode dan tekstil,
juga dikolaborasikan dengan desain interior dan desain produk�di mana tema
tersebut terinspirasi oleh kesadaran manusia agar dapat bertahan hidup, maka
mereka harus bisa hidup berdampingan dengan sesama manusia dan makhluk-makhluk
hidup lainnya, contohnya dengan saling membantu, berkolaborasi, dan
terinspirasi oleh banyak hal (Karimah &
Adinugraha, 2024; Uboldi, 2023).
Hal
ini penting untuk diteliti agar mahasiswa/i desain produk memahami bahwa proses
perancangan desain produk yang menggunakan metode Trend Forecasting sesuai alur
proses kreasi design research akan menghasilkan konsep dan purwarupa
(prototipe) desain produk yang jauh lebih kreatif, inovatif, dan tepat guna
bagi masyarakat luas jika dibandingkan dengan proses perancangan desain produk
yang tidak mengikuti alur proses kreasi tersebut. Dengan kondisi seperti
inilah, maka peneliti akan meneliti relevansi mata kuliah design research ini
terhadap proses kreatif perancangan prototipe desain produk transportasi skuter
elektrik.
Secara
garis besar, desain produk merupakan bagian dari proses dan pengembangan suatu
objek yang mengutamakan pendekatan dan pertimbangan fungsi, hubungan antara
produk dan manusia, inovasi sains dan teknologi, prediksi tren, serta nilai
estetika�di mana hal ini menjadikan desain produk terintegrasi dengan banyak
bidang keilmuan yang lain (Pramuaji, 2017;
Putra & Sari, 2018). Atau dalam penerjemahan yang
lebih ringkas, desain produk adalah totalitas fitur yang memengaruhi
penampilan, rasa, dan fungsi produk berdasarkan kebutuhan konsumen yang menarik
dan tepat guna sebagai solusi atas masalah (product design as problem solving).
Lima
tahun yang lalu, sebuah artikel ilmiah berjudul �Relevansi Mata Kuliah Sejarah
Desain Industri Terhadap Proses Kreatif Dunia Industri Produk� karya Putri
Anggraeni Widyastuti dan Huddiansyah yang menjelaskan bagaimana efek dari
pemahaman sejarah gaya desain -khususnya yang terjadi di Indonesia- pada saat
melakukan proses kreatif dunia industri produk�di mana menurut sudut pandang
topik dan objek penelitiannya, artikel tersebut mengungkapkan adanya korelasi
antara mata kuliah sejarah desain dengan proses kreatif desain produk secara
umum, yang mana hal tersebut
membedakan dengan penelitian ilmiah ini (Tanjung, 2015;
Widyastuti, 2020). Karena penelitian ini akan
mengkaji seberapa efektif pemahaman alur proses kreasi desain produk
menggunakan metode Trend Forecasting pada perancangan desain produk skuter
elektrik�di mana pemahaman ini berpotensi digunakan sebagai landasan dasar
terhadap proses kreatif perancangan desain produk skuter elektrik yang
dituangkan dalam gaya desain yang diterapkan.
Berdasarkan
latar belakang yang dijelaskan di atas, maka tujuan penelitian ini tidak hanya
untuk menemukan seberapa efektifnya pemahaman teori dan metode prediksi tren
terhadap proses kreatif desain produk dalam proses pembelajaran, tapi juga
bertujuan untuk memperkaya bahan ajar pada mata kuliah desain produk. Selain
itu, penelitian ini memiliki tujuan jangka panjang yakni memberikan masukan
berupa pemahaman metode Trend Forecasting (yang terus berkembang setiap tahun)
dalam alur proses kreasi Design Research untuk dapat diterapkan sebagai
landasan dalam setiap perancangan desain produk. Diharapkan dengan adanya hasil
analisa yang ada dapat membangun pemahaman perancangan dan pengembangan desain
produk yang kreatif, inovatif, dan tepat guna tidak hanya mengutamakan segi
estetika dan segi fungsional, tapi juga mengutamakan keilmuan dasar dan alur
proses kreasi berdasarkan latar belakang dan data pendukung yang telah dikaji
dan diteliti terlebih dahulu. Keutamaan penelitian ini adalah memberikan
pandangan serta memperluas wawasan akan betapa efektifnya penerapan metode
Trend Forecasting dalam alur proses kreasi desain produk sehingga dapat
membantu meningkatkan kualitas pemikiran tenaga pengajar, peserta didik,
masyarakat, dan desainer yang ditampilkan sebagai contoh dalam bentuk prototipe
desain produk.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang
digunakan adalah teknik fenomenologi�di mana teknik ini merupakan pendekatan
terhadap suatu fenomena tertentu yang ada dalam subjek penelitian yaitu peserta
didik, yang dilakukan secara mendalam untuk mempelajari latar belakang,
keadaan, dan interaksi yang terjadi (Umanailo Basrun,
2018). Selain itu metode penelitian
yang digunakan juga didukung oleh kajian dokumen pada proses pengumpulan dan
pengkajian data, untuk kemudian akan dianalisa menjadi suatu teori menggunakan
teknik studi kasus berdasarkan fenomena yang terjadi.
Proses analisis data dilakukan
dengan cara mengorganisasi informasi yang telah diperoleh dari wawancara,
observasi, dan dokumen. Data yang terkumpul kemudian di-coding untuk
mengidentifikasi tema-tema kunci yang muncul dari pengalaman peserta didik.
Setiap tema dianalisis secara mendalam untuk memahami makna dan konteks yang
mendasarinya. Analisis ini dilakukan secara iteratif, di mana data terus
dievaluasi dan dibandingkan hingga pola-pola yang signifikan terbentuk.
Penelitian ini hanya menggunakan sedikit alat atau instrumen, yaitu komputer
atau laptop standar dengan perangkat lunak Microsoft Word, yang didukung oleh
objek penelitian berupa pemodelan tiga dimensi dan purwarupa desain produk
skuter elektrik yang dibuat oleh subjek penelitian sebagai karya Tugas Akhir
beserta data pengantar karyanya. Selain itu, penelitian ini
juga dijadwalkan untuk dilakukan sejak awal bulan Oktober 2024 hingga bulan
Maret 2025, yang berlokasi di Program Studi Desain Produk Fakultas Desain dan
Industri Kreatif Universitas Esa Unggul Jakarta Barat dan Harapan Indah
Bekasi�di mana tahap pengumpulan data dan observasi terhadap objek penelitian,
serta proses wawancara terhadap satu responden yaitu subjek penelitian
dilakukan di Universitas Esa Unggul Kampus Harapan Indah Bekasi. Sedangkan
untuk proses seleksi dan pengkajian data berikut dokumennya dilakukan di
Universitas Esa Unggul Jakarta Barat bersama dengan anggota tim yang lain.
Mengacu pada pendapat Acep Iwan Saidi, proses penganalisaan sebuah objek pada
pengkajian seni dan desain tentu saja harus maksimal, yang mana semakin banyak
gambar hasil dokumentasi yang direspon, nyaris bisa dipastikan penelaah akan
semakin detil.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan tema besar
�Co-Exist� dari Indonesia Trend Forecast 2023/2024, ditemukan empat konsep tren
berikut gaya desain yang merepresentasikannya, yaitu adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Penguraian konsep tren dan
gaya desain ITF 2023/2024
Konsep Tren |
Gaya Desain |
The Survivors, yang terinspirasi oleh mereka yang
berupaya keras dengan tetap optimis untuk bertahan di tengah keterbatasan dan
kekurangan�di mana optimisme ini membangun pola pikir positif mereka untuk
berhemat dengan cara menggunakan kembali simpanan barang-barang lama, yang
bisa direka ulang menjadi bentuk dan tampilan baru dengan nuansa vintage yang
kental. |
Optimistic, yang digambarkan oleh aplikasi motif
geometris serta warna yang kuat. |
Thrifty Chic, yang digambarkan
oleh rekayasa dan desain ulang terhadap produk lama. |
|
Retro, yang digambarkan oleh rekayasa produk vintage dengan sentuhan teknologi terkini. |
|
Logic, yang mengubah siluet sederhana menjadi sesuatu yang berbeda. |
|
The Soul Searchers, yang mengacu pada kelompok
pasar yang ingin tampil menarik tapi tidak berlebihan, secara hemat tapi
kreatif�di mana tren ini didominasi oleh gaya yang lebih natural, lembut,
nyaman, dan membawa suasana yang sejuk. |
Joyful, yang diwujudkan melalui siluet yang oversize dengan
material ringan. |
Healing, yang digambarkan
melalui motif tumbuhan
dan sentuhan warna vegetatif. |
|
Rustic, yang diwujudkan dalam bentuk kriya lokal kreatif. |
|
Rural, yang diwujudkan dalam desain yang mengeksplor ciri khas kebudayaan lokal. |
|
The Saviors, yang mana tren ini mendorong
karakter desain yang lebih maskulin, sportif, aktif, dan ditambah dengan penggabungan percampuran beragam budaya dan kelas masyarakat di dalamnya. |
Transcultural, yang terinspirasi oleh kombinasi
motif yang berani dengan sentuhan keanekaragaman budaya. |
Inventive, yang dituangkan
dalam desain yang praktis dan multiguna. |
|
Valiant, yang terinspirasi oleh produk militer dengan siluet dan material yang lebih fleksibel serta halus. |
|
Humanism, yang memiliki
tampilan sportif yang tidak
berlebihan. |
|
The Self-Improvers, yang terlahir dari penggabungan diri dengan teknologi digital, atau bisa disebut
sebagai pembentukan sebuah pemikiran pembauran dunia nyata dan dunia
maya, sehingga menghasilkan
gaya-gaya yang menyenangkan,
dramatis, dan cenderung futuristik. |
Kidult, yang diterjemahkan dalam bentuk eksperimental dan menggembung. |
Tech Paradox, yang diterjemahkan
dari ketidaklaziman desain dalam dunia virtual. |
|
Simulation, yang diwujudkan oleh desain dengan tampilan fantastis dan di luar realita. |
|
New Reality, yang diterjemahkan
dalam desain yang bersifat berdaya pakai. |
Terlihat jelas dalam beberapa
tahun terakhir, telah terjadi perubahan dan perkembangan yang cukup signifikan
dalam gaya hidup masyarakat terhadap tren produk transportasi di Indonesia,
terutama yang tinggal di kawasan perkotaan besar dan modern, yang mana
ditemukan fakta bahwa semakin tingginya kesadaran dan animo masyarakat urban
terhadap produk transportasi yang ramah lingkungan dan bebas polusi�di mana
produk transportasi elektrik mulai bermunculan, salah satunya adalah skuter
elektrik dalam ranah alat transportasi roda dua, yang mana banyak digunakan di
wilayah perkotaan sebagai alternatif ramah lingkungan dalam mengatasi masalah
polusi udara dan kebisingan dari skuter konvensional berbahan bakar fosil.
Sehubungan dengan perkembangan
tren produk transportasi elektrik yang semakin populer di Indonesia, estetika
kendaraan roda dua pun telah mengalami perubahan yang mencolok seiring dengan
perkembangan teknologi dan tren desain yang lebih futuristik�di mana inovasi
pada estetika kendaraan menciptakan pandangan yang atraktif dan multifungsional,
yakni tren gaya desain geometris dengan siluet garis yang dinamis dipadukan
dengan material dan teknologi desain inovatif (Nur, 2020; Surya
& Adzima, 2019).
Mengacu pada hasil studi
literatur dan pengkajian terhadap subjek dan objek penelitian, Peneliti
menemukan dua gaya desain produk yang diterapkan dalam pemodelan tiga dimensi
dan purwarupa desain produk skuter elektrik karya subjek penelitian, yaitu
adalah Geometric Design dan Retro Design yang mewakili konsep tren �The
Survivors� dari hasil prediksi tren oleh tim Indonesia Trend Forecasting 2023-2024,
ditambah sentuhan gaya Inventive yang mewakili konsep tren �The Saviors��di
mana gaya ini terinspirasi oleh kesigapan untuk menghadapi segala rintangan,
yang menghasilkan desain yang praktis serta multifungsional dengan tetap
mengutamakan kenyamanan dan keamanan pengguna produk (Manni et al., 2020;
Yu et al., 2016). Ketiga gaya desain produk
ini cocok untuk gaya hidup dan kebutuhan masyarakat urban yang bersifat
kekinian dan sadar akan pentingnya produk dengan efisiensi energi serta ramah
lingkungan. Secara keseluruhan, penerapan ketiga gaya desain produk yang
representatif terlihat pada upaya mengaplikasikan karakter desain retro dengan
sentuhan bentuk dan siluet geometris pada desain bodi dan lampu skuter elektrik
yang selain praktis, juga multifungsional, serta penggunaan warna monokrom
dengan sentuhan akhir matte.
Secara garis besar, gaya
desain Geometric direpresentasikan oleh penggunaan bentuk geometris dasar
seperti persegi, heksagon (segi enam), segitiga, lingkaran, dan lain sebagainya
untuk menciptakan komposisi yang sederhana, simetris, dan teratur�di mana gaya
ini menekankan ketegasan, repetisi, paradigma, dan kontras untuk menciptakan
keseimbangan visual dan dampak estetika yang kuat. Sedangkan gaya desain Retro
digambarkan oleh rekayasa dan proses desain ulang (redesign) pada produk
vintage dari masa pra-era 2000an dengan pemberian sentuhan baru yang atraktif
dan inovatif termasuk teknologi agar lebih tepat guna sesuai perkembangan tren
dan zaman.
Pada penelitian ini ditemukan
bahwa penerapan gaya desain Inventive direpresentasikan oleh penggabungan
berbagai fungsi dan fitur utama dalam satu objek, seperti yang terlihat pada
desain lampu utama (lampu depan) skuter elektrik di bawah ini�di mana desain
lampunya memadukan siluet bentuk lingkaran berwarna biru dan putih (sebagai
fitur lampu senja dan lampu malam) yang terletak di dalam bentuk heksagonal
berwarna kuning (sebagai fitur lampu indikator atau lampu sein) menjadi sebuah
kesatuan, yang mana siluet bentuk heksagonal ini merupakan representasi dari
gaya desain geometris.
Gambar 1 . Pemodelan 3D dari
desain lampu utama objek penelitian
Gaya desain geometris pada
bagian lampu utama yang multifungsional dan inovatif pun terlihat menyatu
dengan estetika bodi depan skuter elektrik yang mengaplikasikan siluet garis
dinamis pada bentuk heksagonal dengan sentuhan gaya desain retro. Kemudian
terlihat juga penerapan gaya desain geometris yang futuristik dan
multifungsional pada tampilan estetika lampu belakang skuter elektrik, yang
mana bentuknya memadukan siluet trapesium (pada lampu belakang) yang berwarna
merah sebagai lampu malam, lampu rem, dan warna kuning untuk lampu indikator
seperti satu kesatuan.
Gambar 2. Pemodelan 3D dari
desain lampu belakang objek penelitian
Selain itu, penerapan bentuk
heksagonal juga terlihat pada desain panel spidometer dan indikator digital
skuter elektrik ini, yang mana dalam satu panel memiliki beragam fitur seperti
spidometer (indikator kecepatan laju kendaraan), voltmeter (indikator voltase
daya listrik), dan odometer (indikator jarak tempuh kendaraan) yang futuristik
dan menawarkan kenyamanan bagi pengguna. Didukung oleh estetika bodi bagian
samping yang menerapkan gaya desain retro pada area depan dikombinasikan dengan
gaya desain geometris berbentuk trapesium segi enam pada area belakang (tutup
baterai dan dinamo) yang menyatu dengan siluet dinamis.
Gambar 3. Purwarupa panel spidometer dan
indikator digital objek penelitian
Gambar 4. Purwarupa desain bodi samping
objek penelitian
Secara keseluruhan, terlihat
jelas bahwa penggunaan gaya desain geometris yang dominan pada visual dan prototipe
desain akhir skuter elektrik ini memberikan tampilan yang modern dan
avant-garde, didukung oleh aplikasi siluet garis-garis dinamis yang sportif dan
fitur-fitur multifungsional dan ramah pengguna (user-friendly) dalam satu
bentuk, sehingga sesuai dengan konsep tema Indonesia Trend Forecasting
2023-2024 yang dipilih sebagai acuan proses kreatif desain produk transportasi
skuter elektrik ini. Hal ini dikarenakan oleh desain akhir skuter elektrik
ramah lingkungan ini terlihat mengutamakan kenyamanan dan kesederhanaan, yang
sesuai dengan tren gaya hidup serta kebutuhan masyarakat urban terkini.
Gambar 5. Pemodelan 3D dari desain akhir
objek penelitian (Sisi depan samping)
Gambar 6. Pemodelan 3D dari desain akhir
objek penelitian (Sisi belakang samping)
KESIMPULAN
Ajbura, I. C. T. F. I. (2022). Improving Batik Depok Motif
Design By Implementing Color Trend Forecast In Ajbura Trajumas Indonesia. Proceedings
of the First Jakarta International Conference on Multidisciplinary Studies
Towards Creative Industries, JICOMS 2022, 16 November 2022, Jakarta, Indonesia:
JICOMS 2022, 385.
Firmansyah, M. A., Panji Sasmito, A., & Zulfia Zahro�, H.
(2021). Aplikasi Forecasting Penjualan Bahan Bangunan Menggunakan Metode Trend
Moment (Studi Kasus Di Ud. Hasil Bumi). Jati (Jurnal Mahasiswa Teknik
Informatika), 5(2). https://doi.org/10.36040/jati.v5i2.3759
Juhro, S. M. (2015). The role of the central bank in
promoting sustainable growth: Perspectives on the implementation of flexible
ITF in Indonesia. Afro Eurasian Studies, 4(1), 23�61.
Karimah, N. A., & Adinugraha, H. H. (2024). Analisis
Penerapan Sustainable Fashion Dan Trend Forecasting 2023-2024 Pada Butik
Wilsenwillim. Islamic Economic and Business Journal, 6(1), 15�35.
https://doi.org/10.30863/iebjournal.v6i1.6610
Manni, M., Cardinali, M., Lobaccaro, G., Goia, F., Nicolini,
A., & Rossi, F. (2020). Effects of retro-reflective and angular-selective
retro-reflective materials on solar energy in urban canyons. Solar Energy,
209, 662�673. https://doi.org/10.1016/j.solener.2020.08.085
Nur, B. M. (2020). A case study of socio-cultural and
technical factors in automobile design: Discourses between designers and
potential users on a new electric vehicle in Africa. Technology in Society,
63, 101398. https://doi.org/10.1016/j.techsoc.2020.101398
Pramuaji, A. (2017). Pengembangan media pembelajaran
interaktif pada materi pengenalan Corel Draw sebagai sarana pembelajaran desain
grafis di SMK Muhammadiyah 2 Klaten Utara. Elinvo (Electronics, Informatics,
and Vocational Education), 2(2), 183�189.
Putra, K. S., & Sari, U. R. (2018). Pemanfaatan teknologi
3d printing dalam proses desain produk gaya hidup. Seminar Nasional Sistem
Informasi Dan Teknologi Informasi, 917�922.
Ridwansyah, M., Agustin, F., & Sari, R. E. (2018).
Aplikasi E-Commerce Produk Kecantikan Import Dilengkapi Dengan Sistem Informasi
Sales Forecasting Menggunakan Metode Trend Moment Pada PT. Ouzen Anugerah
Indonesia. IT (Informatic Technique) Journal, 6(1).
https://doi.org/10.22303/it.6.1.2018.36-45
Surya, G. G., & Adzima, K. R. (2019). Desain konsep
kendaraan roadster tahun 2050 yang menerapkan teknologi turbine engine. Productum:
Jurnal Desain Produk (Pengetahuan Dan Perancangan Produk), 3(5),
149�158. https://doi.org/10.24821/productum.v3i5.2236
Tanjung, S. (2015). Pengaruh media pembelajaran dan gaya
kognitif terhadap hasil belajar sejarah. Paramita: Historical Studies
Journal, 25(2), 261�271.
https://doi.org/10.15294/paramita.v25i2.5170
Uboldi, A. E. (2023). Re-Imagining the fashion system-how
deconstruction could shape sustainability in fashion.
Umanailo Basrun, C. M. (2018). Teknik Praktis Riset
Fenomenologi. Researchgate, March.
Widyastuti, P. A. (2020). Relevansi Mata Kuliah Sejarah
Desain Industri Terhadap Proses Kreatif Dunia Industri Produk. Gestalt:
Jurnal Desain Komunikasi Visual, 2(2), 167�180.
Yu, A., Liu, Z., Duan, G., Tan, J., Che, L., & Chen, X.
(2016). Geometric design model and object scanning mode based virtual assembly
and repair analysis. Procedia CIRP, 44, 144�150.
https://doi.org/10.1016/j.solener.2020.08.085
|
� 2025 by the authors. Submitted for possible open access publication
under the terms and conditions of the Creative Commons Attribution (CC BY SA) license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/). |