Muhammad Akram Sadli
Universitas Lambung Mangkurat
Email: akram7942@gmail.com
|
Abstrak |
|
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dan model pemberdayaan
Aparatur Sipil Negara
(ASN) pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di tingkat kabupaten dalam meningkatkan kinerja, mengingat pemberdayaan ASN menjadi krusial dalam meningkatkan kinerja pemerintah daerah. Dengan memahami model pemberdayaan
yang efektif, diharapkan kinerja ASN dapat ditingkatkan secara signifikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain Systematic Literature Review (SLR), yang mencakup populasi literatur ilmiah terkait pemberdayaan ASN, dengan sampel sebanyak 13 literatur yang relevan. Analisis data dilakukan secara kualitatif untuk mengidentifikasi model pemberdayaan
yang efektif melalui teknik pengumpulan data berupa studi dokumen dan analisis konten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pemberdayaan ASN yang efektif mencakup sistem pengembangan karir, pendidikan, pelatihan, kenaikan gaji dan tunjangan, promosi, mutasi, serta pemberian tanggung jawab, dengan indikator efektivitas yang meliputi tugas kerja, kualitas kerja, kuantitas kerja, dan ketepatan waktu. Namun, penelitian ini juga mengidentifikasi kendala dalam pengembangan sumber daya ASN, seperti kurangnya fasilitas kantor, keterbatasan kemampuan dan keterampilan ASN, masalah kedisiplinan, serta kurangnya evaluasi kinerja. Dari penelitian ini, dapat disimpulkan
bahwa model pemberdayaan
ASN yang komprehensif perlu
diterapkan untuk meningkatkan kinerja, dan implikasinya adalah perlunya perhatian dari pihak pemerintah
daerah untuk mengatasi kendala yang ada, guna menciptakan
lingkungan kerja yang mendukung pengembangan ASN secara berkelanjutan. Kata kunci: Efektifitas,
Model Pemberdayaan, ASN |
|
|
|
Abstract |
|
This study aims to
determine the effectiveness and empowerment model of the State Civil
Apparatus (ASN) in the Regional Apparatus Work Unit at the district level in
improving performance, considering that ASN empowerment is crucial in
improving local government performance. By understanding an effective
empowerment model, it is hoped that ASN's performance can be significantly
improved. This study uses a qualitative approach with the design of
Systematic Literature Review (SLR), which includes a population of scientific
literature related to ASN empowerment, with a sample of 13 relevant
literatures. Data analysis is carried out qualitatively to identify an
effective empowerment model through data collection techniques in the form of
document studies and content analysis. The results of the study show that an
effective ASN empowerment model includes a career development system,
education, training, salary and allowance increases, promotions, mutations,
and the provision of responsibilities, with effectiveness indicators that
include work tasks, work quality, work quantity, and punctuality. However,
this study also identifies obstacles in the development of ASN resources,
such as lack of office facilities, limited ASN abilities and skills,
discipline problems, and lack of performance evaluation. From this study, it
can be concluded that a comprehensive ASN empowerment model needs to be
applied to improve performance, and the implication is the need for attention
from the local government to overcome existing obstacles, in order to create
a work environment that supports the sustainable development of ASN. Keywords: Effectiveness, Empowerment Model, ASN |
*Correspondence
Author: Muhammad Akram Sadli
Email:
akram7942@gmail.com
PENDAHULUAN
Aparatur
Sipil Negara (ASN) memiliki peran sangat penting dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik pada tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) tingkat kabupaten (Arsyanur et al., 2019;
Suryanto et al., 2023). ASN
dituntut untuk bisa memberikan pelayanan yang lebih cepat, transparan, dan berkualitas,
efisiensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas dan model
pemberdayaan ASN. Pemberdayaan
merupakan cara untuk meningkatkan kemampuan, skil, attitude ASN, sehingga mampu
meningkatkan kinerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsi, mencapai target,
tepat sasaran, dan sesuai batas waktu yang ditentukan.
Untuk
mencapai tujuan tersebut dibutuhkan model pemberdayaan dan efektifitas
pemberdayaan agar dapat memberikan kontribusi terhadap pembangunan daerah.
Ukuran efektifitas menjadi kunci dalam memberikan penilaian terhadap perubahan
bahwa hasil yang dilakukan mencapai hasil yang optimal. Umumnya pemberdayaan ASN dapat dilakukan
melalui berbagai pendekatan yang fokus pada peningkatan kualitas sumber daya
manusia dan manajerial ASN. Adapun model pemberdayaan yang biasa digunakan
antara lain:
Pemberdayaan
melalui pelatihan dan pendidikan: merupakan salah satu cara utama untuk
memberdayakan ASN, memberikan pelatihan dan pendidikan yang berkesinambungan.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan teknis dan manajerial,
memperkenalkan teknologi baru, serta membekali ASN pemahaman mengenai kebijakan
publik yang lebih baik.
Pemberdayaan
melalui otonomi dan partisipasi: memberikan ASN lebih banyak kebebasan dan
kewenangan dalam pengambilan keputusan serta mendorong partisipasi aktif dalam
perencanaan dan pelaksanaan program-program pemerintah. Pendekatan ini
bertujuan agar ASN merasa memiliki peran yang signifikan dalam mencapai tujuan
organisasi.
Pemberdayaan
melalui peningkatan kesejahteraan: Salah satu faktor yang mendorong
pemberdayaan ASN adalah kesejahteraan. Dengan memperbaiki aspek kesejahteraan,
seperti kompensasi yang adil, insentif, dan jaminan sosial, ASN akan lebih
termotivasi untuk memberikan kinerja yang optimal.
Pemberdayaan
melalui teknologi dan inovasi: meningkatkan pemberdayaan ASN juga dapat
dilakukan dengan memanfaatkan teknologi yang lebih efisien dalam mendukung
pekerjaan mereka. Penggunaan sistem informasi yang terintegrasi dan otomatisasi
proses administrasi adalah contoh pemberdayaan teknologi yang dapat
meningkatkan kinerja ASN.
Selanjutnya,
untuk mengukur sejauh mana pemberdayaan ASN berhasil maka dibutuhkan ukuran
efisiensi yang jelas dan terukur agar dapat digunakan untuk mengukur efisiensi
ASN. Diantara indicator yang dapat digunakan adalah antara lain:
Pertama,
indikator waktu: efisiensi waktu menjadi salah satu ukuran yang paling penting
dalam menilai kinerja ASN. Ini mencakup waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan tugas atau proses administratif. Semakin cepat ASN dalam
menyelesaikan tugasnya, semakin efisien pelayanan publik yang diberikan.
Kedua,
indikator biaya: efisiensi juga dapat diukur berdasarkan seberapa besar biaya
yang dikeluarkan untuk mencapai hasil tertentu. Dengan pemberdayaan yang tepat,
ASN diharapkan dapat mengelola sumber daya yang ada secara lebih hemat dan
efektif.
Ketiga,
indikator kualitas: efisiensi tidak hanya diukur dari segi waktu dan biaya,
tetapi juga dari kualitas hasil kerja. Kualitas layanan publik yang diberikan,
baik dalam hal keakuratan informasi, kepuasan masyarakat, dan pemecahan
masalah, juga menjadi ukuran efisiensi yang penting.
Keempat,
indikator produktivitas: Produktivitas atau kuantitas ASN dapat diukur dengan
menghitung jumlah output yang dihasilkan per unit waktu atau sumber daya.
Pemberdayaan yang tepat bertujuan untuk meningkatkan produktivitas ASN dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Kelima,
indikator kepuasan masyarakat: Salah satu ukuran yang paling langsung dalam
menilai efisiensi ASN adalah tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
yang diberikan. Jika pelayanan cepat, tepat, dan sesuai harapan masyarakat,
maka dapat dianggap efisien.
Efisiensi
dan pemberdayaan ASN sangat penting dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan
public (Afrizal et al., 2021;
Silitonga, 2023). Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas model pemberdayaan
ASN serta untuk mengidentifikasi pendekatan yang paling sesuai untuk
meningkatkan kinerja ASN dalam memberikan pelayanan. Dengan model pemberdayaan
yang tepat dan penilaian efisiensi yang terukur, ASN dapat lebih diberdayakan
dalam melaksanakan tugasnya, sementara ukuran efisiensi yang jelas akan
membantu mengukur seberapa efektif ASN menjalankan tanggung jawab tersebut. Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi pengambil
kebijakan dalam merumuskan strategi pemberdayaan
ASN yang lebih efektif, serta memberikan rekomendasi yang konkret untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik. Selain itu, kolaborasi antar lembaga dan dukungan dari pemangku kebijakan
juga menjadi faktor krusial dalam memastikan
keberhasilan pemberdayaan
ASN, sehingga mereka dapat berkontribusi secara optimal terhadap pembangunan daerah dan pelayanan publik yang lebih baik.
METODE
PENELITIAN
Penelitian
ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan motode Systemic Literature Review
(SLR), yang
dirancang untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi dari berbagai sumber
literatur terkait dengan topik yang diteliti (Bauer et al., 2021;
Soebiartika & Rindaningsih, 2023).
Populasi dalam penelitian ini mencakup literatur yang berkaitan dengan
efisiensi dan model pemberdayaan ASN dalam Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
tingkat kabupaten. Untuk pemilihan sampel, peneliti akan berfokus pada 13
literatur yang diperoleh dari karya ilmiah, artikel jurnal, dan hasil
penelitian yang relevan, dengan tujuan untuk mendalami dan memahami berbagai
perspektif serta temuan yang ada dalam konteks pemberdayaan ASN. Data yang
terkumpul dari literatur ini akan dianalisis menggunakan teknik analisis
tematik, di mana peneliti akan mengidentifikasi, menganalisis, dan melaporkan
pola (tema) yang muncul dari data tersebut, sehingga dapat memberikan wawasan
yang mendalam tentang efisiensi dan praktik pemberdayaan ASN di tingkat
kabupaten. Selain itu, teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi dokumentasi,
di mana peneliti secara sistematis mengidentifikasi dan mengumpulkan literatur
yang relevan terkait dengan efisiensi dan model pemberdayaan ASN, memastikan
bahwa semua informasi yang diperoleh adalah valid dan dapat
dipertanggungjawabkan. Dengan pendekatan ini, diharapkan penelitian dapat
memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pemahaman mengenai pemberdayaan
ASN dan efisiensinya dalam konteks pemerintahan daerah.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Systemic Literature Review ini
digunakan untuk mengetahui bagaimana efektifitas dan model pemberdayaan ASN
pada Satuan Kerja Perangkat Daerah. Langkah-langkah yang dilakukan untuk
mendapatkan data antara lain menentukan artikel-artikel yang terkoleksi,
kemudian memberikan kode, menghubungkan hasil penelitian terkait dengan efisiensi dan model
pemberdayaan ASN yang diteliti.
Berikut artikel dan pengkodean
pada artikel yang diseleksi:
|
Kode |
Nama,
Tahun, Judul |
|
|
K1 |
Pasaribu, V. A.,
& Sinaga, S. V. (2023). Pengaruh Pemberdayaan Profesionalisme Pegawai
Terhadap Kualitas Pelayanan Publik, Studi Kasus Kantor Kecamatan Medan
Tuntungan |
|
|
K2 |
Aini Pandiangan, Arfan Budiman,
Julkarnaen Hasibuan, Siti Widya Wulandari, Muhammad Zuhri Pulungan, &
Fanny Heruna Yasseff. (2023). Pengaruh Pengalaman Kerja, Pelatihan dan
Promosi Jabatan Terhadap Kinerja Pegawai di Dinas Pemberdayaan Perempuan
Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Kabupaten
Dairi |
|
|
K3 |
Handayani, I. T., Irwani, Yopiannor,
F. Z., & Suffianor. (2018). Pemberdayaan Aparatur Sipil Negara Dalam
Meningkatkan Kinerja Pegawai Di Sekretariat Daerah Kabupaten Katingan. Jurnal
Anterior, 18(1), 2329. |
|
|
K4 |
Kasmaniar, K.,
Susanti, S., & Rahmi, R. (2023). Pengaruh Kompetensi dan Disiplin Kerja
Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh. Aktiva :
Jurnal Manajemen Dan Bisnis, 3(1), 2733. https://doi.org/10.56393/aktiva.v1i3.1339 |
|
|
K5 |
Jumia et al. (2024). Efektivitas Pemberdayaan
ASN dalam Peningkatan Pelayanan Publik pada Badan Kepegawaian Daerah
Kabupaten Tana Tidung. Journal Homepage :
Https://Neorespublica.Uho.Ac.Id/Index.Php/Journal, 5(2), 497514. |
|
|
K6 |
Lumbantobing, A. (2021). Pengaruh
Pemberdayaan Pegawai Terhadap Kualitas Pelayanan Publik Di Kantor Kecamatan
Medan Tuntungan. Jurnal Ilmu Sosial Dan Politik, 1(1), 2539. https://doi.org/10.51622/jispol.v1i1.324 |
|
|
K7 |
Yusril Rahman Hakim, & M. Nurul
Huda Pradana Putra. (2021). Inventarisasi Dan Pemberdayaan Sebagai
Strategi Bkd Kota Malang Dalam Meningkatkan Sdm Aparatur Sipil Negara. Jurnal Sumber Daya
Manusia Unggul (JSDMU), 1(2), 97105. https://doi.org/10.46730/jsdmu.v1i2.2 |
|
|
K8 |
Janah, S., Supriatin, D., &
Barima, H. (2023). Pengaruh Pengembangan Karir Dan Motvasi Kerja Terhadap
Kinerja Pegawai Pada Dinas Sosial Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana
Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (Dinsosdaldukkbp3a) Kabupaten
Purbalingga. DFAME Digital Financial Accounting Management Economics Journal,
1(1), 5460. https://doi.org/10.61434/dfame.v1i1.40 |
|
|
K9 |
Genoveva, V.,
Falah, S., & Fauzi, A. (2024). Pengaruh Kepemimpinan , Kedisiplinan ,
Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai ( Studi Empiris Pada
Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Dan Keluarga Berencana
Kabupaten Mappi ). 6(1),
163173. |
|
|
K10 |
Arief, J.,
Annisafitri, A., Affandi, R., & Ambiar, A. (2023). Pengaruh Pemberdayaan
Sikap Kerja dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Pegawai Sekretariat DPRD
Kabupaten Padang Lawas. Manajemen Dan Bisnis, 4(2), 6574. https://doi.org/10.30743/jmb.v4i2.6517 |
|
|
K11 |
Susanto, H.
(2023). Pengawasan, Motivasi Pimpinan Dan Kinerja Pegawai Di Dinas
Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Kabupaten Situbondo. Acton, 19(2), 1. https://doi.org/10.36841/acton.v19i2.4092 |
|
|
K12 |
Sari, M.,
Ahiruddin, A., & Selamat, S. (2023). Pengaruh Disiplin Kerja Dan
Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat
Dan Kampung, Kabupaten Way Kanan. Dikombis : Jurnal Dinamika Ekonomi,
Manajemen, Dan Bisnis, 2(1), 9096. https://doi.org/10.24967/dikombis.v2i1.2215 |
|
|
K13 |
I Kadek Agung
Tirtayasa, I Nyoman Swedana, & Ririn Parmita. (2023). Pengaruh Efikasi
Diri dan Pemberdayaan Pegawai terhadap Kinerja Pegawai PNS pada UPT Puskesmas
Petumbea di Kec. Lembo
Raya Kab. Morowali Utara. Jurnal Kolaboratif Sains, 6(7), 697706. https://doi.org/10.56338/jks.v6i7.3827 |
Semua
literatur tersebut berkaitan dengan Sumber Daya Manusia ASN, model
pemberdayaan, dan efektifitas kinerja. Hasil penelitian Aini dll, (2023) memberikan
menjelaskan bahwa pelatihan terhadap ASN berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja pegawai, promosi jabatan juga memiliki pengaruh signifikan
terhadap kinerja (Pandiangan et al.,
2023). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
variabel pengalaman kerja, pelatihan, dan promosi jabatan secara bersamaan
memiliki pengaruh positif terhadap kinerja pegawai. Hal ini dibuktikan oleh hasil statistik dari
uji regresi yang menunjukkan nilai probabilitas 0,000, yang lebih kecil dari
α (α = 0,05). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pengalaman
kerja, pelatihan, dan promosi jabatan memiliki pengaruh positif terhadap
kinerja pegawai.
Hasil
penelitian oleh I Kadek dan rekan-rekan (2023) menunjukkan bukti bahwa efikasi
diri dan pemberdayaan pegawai, baik secara terpisah maupun bersamaan, memiliki
pengaruh positif yang signifikan terhadap kinerja pegawai PNS di UPT Puskesmas
Petumbea, Kecamatan Lembo Raya, Kabupaten Morowali Utara (Tirtayasa et al.,
2023). Hal ini ditunjukkan oleh nilai thitung untuk
X1 yang sebesar 3,975 dan X2 yang sebesar 6,491, yang keduanya lebih besar
daripada nilai ttabel 1,693. Selain itu, nilai Fhitung sebesar 65,420 juga
lebih besar dari Ftabel 3,29. Sesuai dengan kaidah keputusan, maka Ha diterima
dan Ho ditolak. Kemudian
hasil penelitian Indah Tri Handayani dll (2018) memberikan penjelasan bahwa
dalam pemberdayaan melalui pendidikan dan pelatihan, tidak hanya bertambahnya
daya kemampuan aparatur, tetapi juga dapat memperbaiki sikap dan perilaku
aparatur dalam rangka meningkatkan kinerja (Handayani et al.,
2018).
Pemberdayaan dengan mutasi
pegawai juga mampu mengurangi kejenuhan pegawai dalam melaksanakan tugasnya dan
sekaligus memberikan pengalaman baru serta meningkatkan kompetensi pegawai
dalam melaksanakan tugasnya. Pemberdayaan yang dilakukan melalui pemberian
kewenangan dan tanggung jawab ternyata dapat mendorong motivasi pegawai untuk
meningkatkan kinerja, karena dalam memberikan kewenangan didasarkan atas
pertimbangan rasionalitas sehingga dapat menumbuhkan motivasi kerja pegawai untuk
lebih bertanggung jawab atas pekerjaan yang dilimpahkan.
Jumia
(2024) dalam penelitiannya yang menggunakan metode deskriptif kualitatif
menyimpulkan bahwa efektivitas pemberdayaan ASN dalam peningkatan pelayanan
publik dapat dikategorikan cukup baik, jika dilihat dari aspek tugas kerja yang
diberikan, kualitas kerja, kuantitas kerja, dan efektivitas biaya (Sabil, 2024). Namun,
hasil uji ketepatan waktu kerja ASN masih menunjukkan hasil yang belum
memuaskan. Beberapa
faktor yang menjadi kendala dalam pemberdayaan ASN meliputi:
a.
Fasilitas yang Kurang Memadai: Ketersediaan
alat dan sarana kerja yang tidak cukup dapat mempengaruhi kinerja pegawai.
b.
Kemampuan atau Skill SDM yang Belum Mumpuni:
Kurangnya pelatihan dan pengembangan kompetensi membuat pegawai tidak siap
menghadapi tantangan tugas.
c.
Tingkat Kedisiplinan Pegawai yang Masih Rendah:
Disiplin yang kurang dapat menghambat produktivitas dan efektivitas kerja.
d.
Program Evaluasi Kinerja yang Belum
Terealisasikan dengan Baik: Tanpa evaluasi yang efektif, sulit untuk mengukur
kinerja dan melakukan perbaikan yang diperlukan.
Jumia
(2024) juga menyebutkan bahwa setelah pegawai mengikuti pelatihan dan
pendidikan, mereka mampu bekerja secara optimal dengan mengaplikasikan seluruh
kemampuan dan keterampilan yang telah diperoleh (Sabil, 2024). Hal
ini menunjukkan bahwa pendidikan dan pelatihan yang efektif dapat meningkatkan
kemampuan pegawai dalam melaksanakan tugas mereka.
Berkaitan dengan pemberian
gaji, menunjukkan bahwa semakin tinggi yang diterima maka kinerja karyawan
biasanya akan semakin baik. Gaji berpengaruh positif
terhadap efektifitas kinerja karyawan.
Ketepatan
waktu dalam menyelesaikan pekerjaan ASN masih belum memuaskan, dan beberapa
faktor yang menjadi kendala dalam pemberdayaan ASN mencakup fasilitas yang
kurang memadai, di mana ketersediaan sumber daya dan sarana kerja yang tidak
cukup dapat menghambat kinerja. Selain itu, kemampuan atau skill pegawai yang
belum mumpuni akibat kurangnya pelatihan dan pengembangan kompetensi membuat
pegawai tidak optimal dalam menjalankan tugas. Tingkat kedisiplinan ASN yang
masih rendah juga berdampak negatif pada produktivitas, sementara program
evaluasi kinerja yang belum terealisasikan dengan baik menyulitkan pengukuran
dan peningkatan kinerja pegawai.
Lumbantobing
(2021) menjelaskan bahwa profesionalisme adalah kemampuan untuk melaksanakan
tugas dengan andal, sehingga menghasilkan kualitas tinggi, tepat waktu, teliti,
dan mengikuti prosedur yang mudah dipahami oleh masyarakat (Porajow et al., 2018).
Membentuk aparatur yang profesional memerlukan pengetahuan dan keterampilan
khusus yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan sebagai alat untuk
memperbarui kemampuan.
Pengetahuan
dan keterampilan khusus yang dimiliki oleh aparat memungkinkan mereka untuk
melaksanakan tugas dan memberikan pelayanan publik dengan kualitas tinggi,
tepat waktu, dan melalui prosedur yang sederhana. A. Lumbantobing menyatakan bahwa peningkatan
profesionalisme pegawai memiliki dampak yang signifikan terhadap kualitas
pelayanan publik.
Yusril Rahman Hakim dlll
(2021) menyebutkan salah satu tujuan utama dari pengembangan kompetensi adalah
untuk meningkatkan sumber daya manusia ASN itu sendiri dan mereduksi adanya
kesenjangan kompetensi atau gap kompetensi (Hakim & Putra,
2021).
Pengembangan kompetensi sesuai
dengan bidang dan keahlian dapat melalui diklat, workshop, dan sebagainya,
sehingga tercipta ASN yang berkompeten dan kredibiltas dalam menjalankan tugas
dan fungsinya sesuai dengan UU Nomor 5 tahun 2014 tentang ASN.
S. Janah (2023) juga
menyimpulkan bahwa variabel pengembangan karir berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja pegawai dengan nilai signifikan 0,00, motivasi
kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai dengan nilai signifikan 0,757 (Janah et al., 2023).
J. Arief
(2023) menjelaskan bahwa variabel pemberdayaan memberikan pengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja pegawai (Marlius & Vebrian,
2020; Safitri & Kasmari, 2022). Selain
itu, variabel sikap kerja juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja pegawai. Variabel lingkungan kerja pun menunjukkan pengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja pegawai. Secara keseluruhan, variabel pemberdayaan,
sikap kerja, dan lingkungan kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja pegawai.
Secara umum terdapat kesamaan
bahwa model pemberdayaan ASN dapat dilakukan dengan memberikan kesempatan
meningkatkan pendidikan, pelatihan, promosi, mutasi, memberikan kewenangan,
tanggung jawab, gaji dan tunjangan, dan pengembangan efikasi, sehingga dapat
meningkatkan kinerja.
Untuk mengukur efektifitas
pemberdayaan ASN dapat dilakukan dengan cara mengukur tugas kerja yang
diberikan dalam tugas pokok dan fungsi, kualitas kerja dengan kemampuan
menyelesaikan masalah sesuai harapan, kuantitas kerja, dan ketepatan waktu.
Kendala dalam pemberdayaan ASN
adalah kurangnya fasilitas kantor, kurangnya kemampuan dan keterampilan,
kurangnya kedisiplinan, dan kurangnya evaluasi terhadap kinerja.
KESIMPULAN
Dari
literatur yang direview, dapat disimpulkan bahwa model pemberdayaan ASN
mencakup berbagai aspek penting, termasuk pendidikan, pelatihan, peningkatan profesionalisme
sesuai bidang dan kompetensi, promosi atau mutasi, pemberian kewenangan dan
tanggung jawab, serta pengaturan gaji dan tunjangan, di mana pengembangan
efikasi menjadi elemen kunci dalam meningkatkan kinerja ASN. Efektivitas
pemberdayaan ASN dapat diukur melalui indikator-indikator seperti tugas kerja,
kualitas kerja, kuantitas kerja, dan ketepatan waktu dalam menyelesaikan tugas.
Namun, terdapat beberapa kendala yang menghambat proses pemberdayaan ASN,
seperti kurangnya fasilitas kantor yang memadai, kemampuan dan keterampilan ASN
yang terbatas, masalah kedisiplinan, serta evaluasi kinerja yang belum optimal.
Implikasi dari temuan ini menunjukkan bahwa untuk meningkatkan pemberdayaan
ASN, perlu ada perhatian lebih terhadap pengembangan fasilitas dan sumber daya
manusia, di mana pemerintah daerah diharapkan dapat meningkatkan investasi
dalam pendidikan dan pelatihan yang relevan serta menerapkan sistem evaluasi
kinerja yang lebih transparan dan objektif, sehingga model pemberdayaan ASN
dapat lebih efektif dan berkontribusi positif terhadap peningkatan kinerja
organisasi pemerintahan, yang pada akhirnya akan berdampak pada pelayanan
publik yang lebih baik.
Afrizal, D., Anisa, D., Khaliq, M., & Yusrizal, D.
(2021). Produktivitas, Kualitas Layanan, Reponsivitas, Responsibilitas dan
Akuntabilitas pada Dinas Perhubungan Kota Dumai. Jurnal Terapan Pemerintahan
Minangkabau, 1(1), 6067. https://doi.org/10.33701/jtpm.v1i1.1864
Arsyanur, M. R., Suroso, A. I., & Sukmawati, A. (2019).
Analysis of success factors implementation of state civil apparatus management
information system. Jurnal Aplikasi Manajemen, 17(3), 479488.
https://doi.org/10.21776/ub.jam.2019.017.03.12 Refbacks
Bauer, G. R., Churchill, S. M., Mahendran, M., Walwyn, C.,
Lizotte, D., & Villa-Rueda, A. A. (2021). Intersectionality in quantitative
research: A systematic review of its emergence and applications of theory and
methods. SSM-Population Health, 14, 100798.
https://doi.org/10.1016/j.ssmph.2021.100798
Hakim, Y. R., & Putra, M. N. H. P. (2021). Inventarisasi
Dan Pemberdayaan Sebagai Strategi Bkd Kota Malang Dalam Meningkatkan Sdm
Aparatur Sipil Negara. Jurnal Sumber Daya Manusia Unggul (JSDMU), 1(2),
97105. https://doi.org/10.46730/jsdmu.v1i2.2
Handayani, I. T., Irwani, I., Yopiannor, F. Z., &
Suffianor, S. (2018). Pemberdayaan Aparatur Sipil Negara dalam Meningkatkan
Kinerja Pegawai di Sekretariat Daerah Kabupaten Katingan (Implementasi UU No. 5
Tahun 2014 tentang ASN): Empowerment of State Civil Apparatus in Improving
Employee Performance at the Katingan Regency R. Anterior Jurnal, 18(1),
2329. https://doi.org/10.33084/anterior.v18i1.432
Janah, S., Supriatin, D., & Barima, H. (2023). Pengaruh
Pengembangan Karir Dan Motvasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Sosial
Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Dan
Perlindungan Anak (Dinsosdaldukkbp3a) Kabupaten Purbalingga. DFAME Digital
Financial Accounting Management Economics Journal, 1(1), 5460.
Marlius, D., & Vebrian, A. (2020). Pengaruh Disiplin
Kerja dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja ASN pada Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa Provinsi Sumatera Barat. Jurnal Pundi, 4(2).
https://doi.org/10.31575/jp.v4i2.277
Pandiangan, A., Budiman, A., Hasibuan, J., Wulandari, S. W.,
Pulungan, M. Z., & Yasseff, F. H. (2023). Pengaruh Pengalaman Kerja,
Pelatihan dan Promosi Jabatan Terhadap Kinerja Pegawai di Dinas Pemberdayaan
Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana
Kabupaten Dairi. Journal of Trends Economics and Accounting Research, 4(2),
585589. https://doi.org/10.47065/jtear.v4i2.1060
Porajow, R. C., Gosal, R., & Kasenda, V. (2018).
Profesionalisme aparatur sipil Negara dalam pelaksanaan tugas pemerintahan di
kecamatan Tompaso Barat. Jurnal Eksekutif, 1(1).
Sabil, I. (2024). Efektivitas Pemberdayaan Aparatur Sipil
Negara Dalam Peningkatan Pelayanan Publik Pada Badan Kepegawaian Daerah
Kabupaten Tana Tidung. NeoRespublica: Jurnal Ilmu Pemerintahan, 5(2),
497514. https://doi.org/10.52423/neores.v5i2.185
Safitri, A. N., & Kasmari, K. (2022). Pengaruh Lingkungan
Kerja, Pemberdayaan, Dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan (Studi di PT.
Phapros, Tbk Semarang). Eqien-Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 11(02),
1425. https://doi.org/10.34308/eqien.v11i02.892
Silitonga, M. S. (2023). The Public Sectors Digital Skills
Gap in Indonesia: The Challenges and Opportunities. Jurnal Good Governance,
7079. https://doi.org/10.32834/gg.v19i1.585
Soebiartika, R., & Rindaningsih, I. (2023). Systematic
Literature Review (SLR): Implementasi Sistim Kompensasi dan Penghargaan
Terhadap Kinerja Guru SD Muhammadiyah Sidoarjo. MAMEN: Jurnal Manajemen,
2(1), 171185. https://doi.org/10.55123/mamen.v2i1.1630
Suryanto, A., Firdaus, M., Aswi, A., & Tamsir, F. A.
(2023). The Challenges and Opportunities in the Implementation of E-Learning
for Competence Development of State Civil Apparatus. Information Sciences
Letters, 12(5), 21652175.
Tirtayasa, I. K. A., Swedana, I. N., & Parmita, R.
(2023). Pengaruh Efikasi Diri dan Pemberdayaan Pegawai terhadap Kinerja Pegawai
PNS pada UPT Puskesmas Petumbea di Kec. Lembo Raya Kab. Morowali Utara. Jurnal
Kolaboratif Sains, 6(7), 697706. https://doi.org/10.56338/jks.v6i7.3827
|
|
© 2025 by the authors. Submitted for possible open access publication
under the terms and conditions of the Creative Commons Attribution (CC BY SA) license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/). |