Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, Bulan Januari 2025, 5 (1), 57-66
p-ISSN: 2774-6291 e-ISSN: 2774-6534
Available online at http://cerdika.publikasiindonesia.id/index.php/cerdika/index
DOI : 10.59141/cerdika.v5i1.2438 57
KOREKSI BIAS DATA HUJAN PROYEKSI COUPLED
MODEL INTERCOMPARISON PROJECT PHASE 6 (CMIP6)
DI KOTA BIMA
I Putu Hartawan1, Muhamad Zaky Ibnu Malik2, Laifhan Setyo Qhairaan3, Ken
Wiralino4, Irfani Zahira Rustiawan5, Dimas Harya Wisanggeni6
Institut Teknologi Bandung,Indonesia
iputuhartawan84@gmail.com
Abstrak
Perubahan iklim global telah memengaruhi pola curah hujan, khususnya di wilayah tropis,
termasuk Kota Bima. Model proyeksi iklim seperti Coupled Model Intercomparison Project
Phase 6 (CMIP6) menyediakan data penting untuk memprediksi perubahan iklim, namun
sering kali mengandung bias yang signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan
koreksi bias pada data proyeksi curah hujan CMIP6 menggunakan lima model dalam
skenario SSP5-8.5, yaitu CMCC-CM2-SR5, CESM2-WACCM, ACCESS-CM2, CESM2,
dan AWI-CM-1-1-MR, dengan mengintegrasikan data historis dari Global Precipitation
Climatology Centre (GPCC) dan data lokal dari BMKG.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa data historis GPCC memiliki korelasi yang sangat
kuat dengan data BMKG, dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,97 dan RMSE sebesar
34,41 mm. Hasil koreksi bias data proyeksi menunjukkan bahwa empat model (CESM2-
WACCM, ACCESS-CM2, CESM2, dan AWI-CM-1-1-MR) memiliki pola tren yang
serupa berdasarkan analisis Weibull plotting. Sementara itu, model CMCC-CM2-SR5
menunjukkan penyimpangan pola yang signifikan.
Implikasi penelitian ini adalah meningkatkan akurasi proyeksi curah hujan untuk
mendukung perencanaan mitigasi risiko bencana dan pengelolaan sumber daya air di Kota
Bima. Penelitian ini juga membuka peluang untuk pengembangan metode koreksi bias yang
lebih efisien dengan mengintegrasikan teknologi pembelajaran mesin dan data lokal yang
lebih rinci.
Kata kunci: Hujan Historis, Hujan Proyeksi, Koefisien Korelasi, GPCC, CMIP6
Abstrack
Global climate change has affected rainfall patterns, especially in tropical regions, including
Bima City. Climate projection models such as the Coupled Model Intercomparison Project
Phase 6 (CMIP6) provide important data for predicting climate change, but often contain
significant bias. This study aims to perform bias correction on CMIP6 rainfall projection
data using five models in the SSP5-8.5 scenario, namely CMCC-CM2-SR5, CESM2-
WACCM, ACCESS-CM2, CESM2, and AWI-CM-1-1-MR, by integrating historical data
from the Global Precipitation Climatology Center (GPCC) and local data from BMKG. The
results show that GPCC historical data has a very strong correlation with BMKG data, with
a correlation coefficient value of 0.97 and RMSE of 34.41 mm. The results of bias
correction of projection data show that four models (CESM2-WACCM, ACCESS-CM2,
CESM2, and AWI-CM-1-1-MR) have similar trend patterns based on Weibull plotting
analysis. Meanwhile, the CMCC-CM2-SR5 model shows significant pattern deviations.
The implications of this study are to improve the accuracy of rainfall projections to support
disaster risk mitigation planning and water resource management in Bima City. This study
also opens up opportunities for the development of more efficient bias correction methods
by integrating machine learning technology and more detailed local data.
I Putu Hartawan1, Muhamad Zaky Ibnu Malik2, Laifhan Setyo Qhairaan3, Ken Wiralino4, Irfani Zahira
Rustiawan5, Dimas Harya Wisanggeni6/Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 5(1), 57-66
KOREKSI BIAS DATA HUJAN PROYEKSI COUPLED MODEL INTERCOMPARISON PROJECT
PHASE 6 (CMIP6) DI KOTA BIMA 58
Keywords: Historical Rainfall, Projection Rainfall, Correlation Coefficient, GPCC, CMIP6
*Correspondence Author: I Putu Hartawan
PENDAHULUAN
Perubahan iklim global menjadi salah satu isu terbesar yang dihadapi oleh
dunia saat ini. Dampaknya dirasakan di berbagai sektor, termasuk ketersediaan air,
pola curah hujan, dan frekuensi kejadian ekstrem seperti banjir dan kekeringan
(Yang et al., 2024). Di wilayah tropis seperti Indonesia, perubahan pola curah hujan
tidak hanya memengaruhi sektor pertanian dan sumber daya air tetapi juga
infrastruktur perkotaan yang rentan terhadap dampak cuaca ekstrem (Rahma et al.,
2019). Oleh karena itu, upaya untuk memahami dan mengantisipasi perubahan pola
curah hujan melalui model iklim seperti CMIP6 menjadi sangat penting.
CMIP6 (Coupled Model Intercomparison Project Phase 6) merupakan salah
satu inisiatif global untuk memprediksi perubahan iklim menggunakan simulasi
model iklim canggih. Namun, model ini memiliki keterbatasan dalam
merepresentasikan pola curah hujan secara akurat di wilayah tertentu, termasuk
Kota Bima, yang memiliki karakteristik geografis dan iklim unik (Supharatid et al.,
2022). Koreksi bias diperlukan untuk meningkatkan akurasi data hujan yang
dihasilkan oleh CMIP6, terutama dalam skenario proyeksi jangka panjang (Raeesi
et al., 2024).
Kota Bima, yang terletak di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat,
merupakan wilayah yang rentan terhadap banjir musiman dan kekeringan hidrologi
(Yasa et al., 2023). Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pola curah hujan di
wilayah ini dipengaruhi oleh fenomena El Nino-Southern Oscillation (ENSO) dan
dinamika muson Asia (Farhan et al., 2021). Dengan demikian, upaya untuk
melakukan koreksi bias pada data hujan proyeksi CMIP6 di Kota Bima menjadi
sangat relevan untuk mendukung perencanaan dan pengelolaan sumber daya air
secara berkelanjutan.
Metode koreksi bias telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir.
Salah satu pendekatan yang populer adalah penggunaan model statistik seperti
quantile mapping dan metode machine learning seperti deep learning untuk
memperbaiki bias data iklim (Hess et al., 2022). Misalnya, Hess et al. (2022)
menunjukkan bahwa deep learning dapat meningkatkan akurasi prediksi curah
hujan dengan mengatasi keterbatasan model CMIP6. Selain itu, metode koreksi bias
berbasis data observasi juga memberikan hasil yang signifikan dalam meningkatkan
I Putu Hartawan1, Muhamad Zaky Ibnu Malik2, Laifhan Setyo Qhairaan3, Ken Wiralino4, Irfani Zahira
Rustiawan5, Dimas Harya Wisanggeni6/Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 5(1), 57-66
KOREKSI BIAS DATA HUJAN PROYEKSI COUPLED MODEL INTERCOMPARISON PROJECT
PHASE 6 (CMIP6) DI KOTA BIMA 59
performa model iklim di wilayah dengan data curah hujan yang terbatas, seperti
yang diungkapkan oleh Yildiz dan Kurnaz (2022) di Turki.
Penelitian di Brasil oleh Brumatti et al. (2024) menunjukkan pentingnya
koreksi bias dalam simulasi CMIP6 untuk menilai risiko iklim dan dampaknya pada
berbagai sektor. Hasil mereka menunjukkan bahwa koreksi bias dapat mengurangi
kesalahan sistematik pada data curah hujan dan meningkatkan keandalan proyeksi
iklim. Di Asia Tenggara, Supharatid et al. (2022) menemukan bahwa koreksi bias
mampu meningkatkan performa model iklim dalam merepresentasikan curah hujan
ekstrem.
Dalam konteks Kota Bima, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi
pola bias pada data hujan proyeksi CMIP6 dan menerapkan metode koreksi bias
yang sesuai. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengkaji dampak proyeksi curah
hujan terhadap pengelolaan sumber daya air di Kota Bima. Dengan menggunakan
pendekatan statistik dan machine learning, penelitian ini diharapkan dapat
memberikan kontribusi signifikan dalam pengelolaan risiko bencana
hidrometeorologi di wilayah tersebut (Menteri PUPR RI, 2017).
Sebagai tinjauan pustaka, penelitian ini mengacu pada beberapa studi
sebelumnya yang relevan. Zhang et al. (2024) mengevaluasi performa model
CMIP6 dalam mensimulasikan curah hujan ekstrem di berbagai wilayah iklim
global. Hasil mereka menunjukkan bahwa koreksi bias sangat penting untuk
meningkatkan keakuratan proyeksi iklim. Di sisi lain, penelitian di Iran oleh Raeesi
et al. (2023) menggunakan metode quantile mapping untuk memperbaiki bias data
curah hujan, yang menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam proyeksi curah hujan
di wilayah dengan topografi kompleks.
Urgensi penelitian ini tidak dapat dilebih-lebihkan. Dengan meningkatnya
intensitas dan frekuensi kejadian cuaca ekstrem, diperlukan pemahaman yang lebih
baik tentang perubahan pola curah hujan di Kota Bima. Penelitian ini tidak hanya
memberikan kontribusi dalam aspek ilmiah, tetapi juga mendukung perencanaan
kebijakan yang berbasis bukti untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di
tingkat lokal.
Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengevaluasi bias pada
data hujan proyeksi CMIP6 di Kota Bima, (2) mengembangkan metode koreksi bias
yang efektif, dan (3) mengaplikasikan data yang telah dikoreksi untuk mendukung
pengelolaan sumber daya air dan mitigasi risiko bencana hidrometeorologi di Kota
Bima. Harapannya, hasil penelitian ini dapat menjadi acuan dalam pengelolaan
iklim dan air di wilayah-wilayah serupa yang rentan terhadap dampak perubahan
iklim.
METODE PENELITIAN
Kajian ini menggunakan data hujan historis dari Global Precipitation
Climatology Centre (GPCC) untuk periode 1891 hingga 2020, yang diperoleh dari
situs web https://climexp.knmi.nl/select.cgi?id=someone@somewhere&field=gpc
I Putu Hartawan1, Muhamad Zaky Ibnu Malik2, Laifhan Setyo Qhairaan3, Ken Wiralino4, Irfani Zahira
Rustiawan5, Dimas Harya Wisanggeni6/Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 5(1), 57-66
KOREKSI BIAS DATA HUJAN PROYEKSI COUPLED MODEL INTERCOMPARISON PROJECT
PHASE 6 (CMIP6) DI KOTA BIMA 60
c_025, dengan koordinat grid sebagai berikut: Utara -8.341921, Timur 118.803033,
Selatan -8.523422, dan Barat 118.684322. Data hujan historis ini disajikan dalam
bentuk deret waktu bulanan.
Sedangkan data hujan proyeksi diperoleh dari Coupled Model
Intercomparison Project Phase 6 (CMIP6) untuk periode 1891 hingga 2100,
melalui situs web https://climexp.knmi.nl/selectfield_cmip6_knmi23.cgi?id=some
one@somewhere. Model yang digunakan adalah CM2-SR5, CESM2-WACCM,
ACCESS-CM2, CESM2, dan AWI-CM-1-1-MR, dengan koordinat grid yang sama
seperti di atas. Data hujan proyeksi juga disajikan dalam bentuk deret waktu
bulanan.
Data hujan dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika)
diambil dari Stasiun Meteorologi Sultan Muhammad Salahuddin, yang terletak di
koordinat S 08°32'30" dan E 118°41'31", untuk periode 1982 hingga 2020. Data
hujan historis BMKG disajikan dalam bentuk deret waktu bulanan.
Data hujan historis dari GPCC akan dibandingkan dengan data BMKG dan
diplot pada grafik untuk menggambarkan hubungan antara hujan rata-rata per bulan
dengan nilai curah hujan (mm/bulan). Nilai RMSE (Root Mean Square Error) dan
koefisien korelasi akan dihitung, dengan memastikan nilai tersebut tidak melebihi
1.0. Setelah diketahui tingkat akurasi data hujan historis, selanjutnya akan
dibandingkan dengan data hujan proyeksi dari CMIP6 skenario SSP5-8.5 dengan
lima model: CM2-SR5, CESM2-WACCM, ACCESS-CM-2, CESM2, dan AWI-
CM-1-1-MR, serta dilakukan koreksi bias. Hasil koreksi bias tersebut kemudian
akan dibandingkan dengan probabilitas hujan, dengan syarat harus mendekati pola
hujan historis.
RMSE memiliki tujuan untuk melihat tingkat error, apabila semakin kecil
nilainya maka semakin kecil juga tingkat kesalahannya MENDELEY CITATION
PLACEHOLDER 0.
RMSE = …………………………………………(1)
Keterangan:
Pi = data lapangan (GPCC)
Qi = data BMKG
N = banyak data
Koefisisen korelasi ialah salah satu metode statistik yang biasa digunakan
untuk mengetahui atau mencari tahu kekuatan suatu hubungan antara dua variabel
……………………………..(
2)
I Putu Hartawan1, Muhamad Zaky Ibnu Malik2, Laifhan Setyo Qhairaan3, Ken Wiralino4, Irfani Zahira
Rustiawan5, Dimas Harya Wisanggeni6/Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 5(1), 57-66
KOREKSI BIAS DATA HUJAN PROYEKSI COUPLED MODEL INTERCOMPARISON PROJECT
PHASE 6 (CMIP6) DI KOTA BIMA 61
Keterangan:
Pi = data lapangan (GPCC)
Qi = data BMKG
N = banyak data
Tabel 1. Kriteria Nilai Koefisien Korelasi
R
Intrepretasi
0 0,19
Sangat Rendah
0,20 0,39
Rendah
0,40 0,59
Sedang
0,60 0,79
Kuat
0,81 - 1
Sangat Kuat
Alur analisis kajian yang dilakukan adalah sebagai berikut :
Gambar 1. Diagram Alir Analisis Data Hujan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran kondisi ketahanan pangan dan iklim di NTB
Berdasarkan Pola Pengelolaan Sumber Daya Air dari Balai Wilayah Sungai
Nusa Tenggara I (BWS NT 1) tahun 2016, Provinsi Nusa Tenggara Barat, yang
Mulai
Data Hujan
GPCC
Bias Corection
Selesai
RSME
dan R
GPPC
CIMP6 (5 Model)
model
I Putu Hartawan1, Muhamad Zaky Ibnu Malik2, Laifhan Setyo Qhairaan3, Ken Wiralino4, Irfani Zahira
Rustiawan5, Dimas Harya Wisanggeni6/Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 5(1), 57-66
KOREKSI BIAS DATA HUJAN PROYEKSI COUPLED MODEL INTERCOMPARISON PROJECT
PHASE 6 (CMIP6) DI KOTA BIMA 62
merupakan daerah agraris dengan dua Wilayah Sungai (WS), merupakan salah satu
lumbung padi nasional. Namun, seiring dengan pesatnya perkembangan penduduk,
perluasan kota, dan meningkatnya kebutuhan akan lahan untuk permukiman dan
usaha lainnya, sebagian besar lahan pertanian sawah yang produktif di Nusa
Tenggara Barat telah beralih menjadi lahan non-persawahan.
Terkait dengan perubahan iklim, dalam beberapa tahun terakhir, Nusa
Tenggara Barat mengalami peningkatan bencana alam dan fenomena cuaca
ekstrem, salah satunya adalah banjir yang sering terjadi, khususnya di Kota Bima.
Perubahan iklim global yang telah memengaruhi wilayah Nusa Tenggara ini,
menurut beberapa penelitian, berdampak pada ketidakpastian pola curah hujan,
yang ditandai dengan permulaan dan akhir musim hujan yang sulit diprediksi
dengan tepat, seperti yang terjadi sebelumnya MENDELEY CITATION
PLACEHOLDER 1.
Hasil Analisis Data Hujan Historis
Data historis hujan dari tahun 1981 sampai dengan 2020 di Kota Bima yang
di peroleh dari GPCC selanjutnya diolah menggunakan microsoft excel untuk
mendapatkan rata-rata hujan bulanan dalam satuan mm seperti pada Tabel 1.
Tabel 2. Rata-rata Hujan Bulanan dari GPCC
Bulan
Rata-rata
Hujan
Bulanan
Jan
267.27
Feb
240.55
Mar
198.14
Apr
96.52
May
62.49
Jun
25.67
Jul
20.39
Aug
9.78
Sep
15.57
Oct
55.49
Nov
134.31
Dec
226.86
Sedangkan data historis hujan dari stasiun BMKG yaitu stasiun Meteorologi
Sultan Muhammad Salahuddin dari tahun 1982-2020 selanjutnya diolah
menggunakan microsoft excel untuk mendapatkan rata-rata hujan bulanan dalam
satuan mm seperti pada Tabel 2.
I Putu Hartawan1, Muhamad Zaky Ibnu Malik2, Laifhan Setyo Qhairaan3, Ken Wiralino4, Irfani Zahira
Rustiawan5, Dimas Harya Wisanggeni6/Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 5(1), 57-66
KOREKSI BIAS DATA HUJAN PROYEKSI COUPLED MODEL INTERCOMPARISON PROJECT
PHASE 6 (CMIP6) DI KOTA BIMA 63
Tabel 3. Rata-rata Hujan Bulanan dari GPCC
Bulan
Rata-rata
Hujan
Bulanan
Jan
222.12
Feb
174.18
Mar
140.73
Apr
84.06
May
37.52
Jun
16.40
Jul
11.15
Aug
1.96
Sep
10.27
Oct
36.16
Nov
115.37
Dec
198.28
Adapun grafik perbandingan hujan rata-rata bulanan dari GPCC dan BMKG
seperti pada Gambar 3.
Gambar 2. Grafik Perbandingan Hujan Rata-rata Bulanan GPCC dan
BMKG
Selanjutnya dilakukan perhitungan akurasi dari data hujan historis GPCC dan
BMKG sehingga mendapatkan nilai koefisien korelasi (R) dengan persamaan (1)
sebesar 0,97 dan nilai RSME dengan persamaan (2) sebesar 34,41. Berdasarkan
tabel 1 nilai R diperoleh sangat kuat.
Analisis Data hujan Proyeksi dari CMIP6
Data proyeksi hujan dari CMIP6 dari tahun 1981-2100 skenario SSP5-8.5
dengan menggunakan model CM2-SR5, CESM2-WACCM, Acces CM-2, CESM2
I Putu Hartawan1, Muhamad Zaky Ibnu Malik2, Laifhan Setyo Qhairaan3, Ken Wiralino4, Irfani Zahira
Rustiawan5, Dimas Harya Wisanggeni6/Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 5(1), 57-66
KOREKSI BIAS DATA HUJAN PROYEKSI COUPLED MODEL INTERCOMPARISON PROJECT
PHASE 6 (CMIP6) DI KOTA BIMA 64
dan AWI-CM-1-1-MR diolah menggunakan microsoft excel. Berdasarkan hasil
pengolahan bias correction data proyeksi curah hujan dari lima model yang
berbeda, trend weibull plotting memiliki hasil yang serupa untuk 4 model selain
model CMCC-CM2-SR5 seperti yang terlihat pada Gambar 4.
Gambar 3. Grafik Bias Corection Curah Hujan
KESIMPULAN
Penelitian ini menunjukkan bahwa koreksi bias data hujan historis di Kota
Bima menggunakan data GPCC menghasilkan tingkat akurasi yang tinggi dengan
nilai koefisien korelasi sebesar 0,97 dan RMSE sebesar 34,41 mm. Selain itu,
koreksi bias terhadap data proyeksi CMIP6 menggunakan lima model pada
skenario SSP5-8.5 mengindikasikan bahwa empat model (CESM2-WACCM,
ACCESS-CM2, CESM2, dan AWI-CM-1-1-MR) mampu memberikan pola tren
yang serupa dengan data historis. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya metode
koreksi bias untuk meningkatkan keandalan proyeksi curah hujan di wilayah tropis
yang kompleks seperti Kota Bima.
Namun demikian, penelitian ini membuka peluang untuk eksplorasi lebih
lanjut, terutama dalam mengintegrasikan data sosial-ekonomi untuk
memperkirakan dampak perubahan iklim terhadap masyarakat lokal. Pertanyaan
terkait pengaruh topografi spesifik dan dinamika atmosfer regional terhadap hasil
proyeksi masih memerlukan investigasi lebih mendalam. Arah penelitian di masa
depan juga dapat difokuskan pada pengembangan metode koreksi bias berbasis
pembelajaran mesin untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi proyeksi curah hujan
pada skala spasial yang lebih kecil.
I Putu Hartawan1, Muhamad Zaky Ibnu Malik2, Laifhan Setyo Qhairaan3, Ken Wiralino4, Irfani Zahira
Rustiawan5, Dimas Harya Wisanggeni6/Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 5(1), 57-66
KOREKSI BIAS DATA HUJAN PROYEKSI COUPLED MODEL INTERCOMPARISON PROJECT
PHASE 6 (CMIP6) DI KOTA BIMA 65
BIBLIOGRAFI
Binglin Zhang, Songbai Song, Huimin Wang, Tianli Guo, Yibo Ding. 2024."Evaluation
Of The Performance Of Cmip6 Models In Simulating Extreme Precipitation And
Its Projected Changes In Global Climate Regions". Natural Hazards
Brumatti, L. M., Commar, L. F. S., Neumann, N. De O., Pires, G. F., & Avila-Diaz, A.
(2024). Bias Correction In Cmip6 Models Simulations And Projections For
Brazil’s Climate Assessment. Earth Systems And Environment, 8(1), 121134.
Https://Doi.Org/10.1007/S41748-023-00368-8
C. Asdak, Hidrologi Dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press, 2007
Farhan, A., Saidah, H., & Supriyadi, A. (2021). Analisis Perbandingan Kurva Intensitas
Durasi Frekuensi (Idf) Kota Bima Menggunakan Data Hujan Terukur Dan Data
Hujan Dari Satelit Japan Aerospace Exploration Agency. Spektrum Sipil, 8(2),
105116. Https://Doi.Org/10.29303/Spektrum.V8i2.213
Hess, P., Lange, S., Schötz, C., & Boers, N. (2022). Deep Learning For Bias-Correcting
Cmip6-Class Earth System Models. Http://Arxiv.Org/Abs/2301.01253
Lin, Wenqing, Chen, Huopo. 2020. "Assessment Of Model Performance Of Precipitation
Extremes Over The MidHigh Latitudes Of Asia In Cmip6". Atmospheric And
Oceanic Science Letters.
Menteri Pupr Ri. (2017). Kepmen Pupr No.41/Kpts/M/2017. Pola Psda Sumbawa.
Mohanasundaram Shanmugam, Sokneth Lim, Md Latif Hosan, Sangam Shrestha, Mukand
Singh Babel, Salvatore Gonario Pasquale Virdis. 2024. Lapse Rate-Adjusted Bias
Correction For Cmip6 Gcm Precipitation Data: An Application To The Monsoon
Asia Region". Environmental Monitoring And Assessment.
Moradian, S, Gharbia, S. Torabi Haghighi, Ali, Olbert, Indiana A. 2024. "Modelling
Extreme Precipitation Projections Under The Effects Of Climate Change In The
Nile Basin Using Bias-Corrected Cmip6 Data". Hydrological Sciences Journal
Oruc, Sertac. 2022. "Performance Of Bias Corrected Monthly Cmip6 Climate Projections
With Different Reference Datasets Over Turkey". Acta Geophysica
Raeesi, M., Zolfaghari, A. A., Kaboli, S. H., Rahimi, M., De Vente, J., & Eekhout, J. P. C.
(2024). Using Quantile Mapping And Random Forest For Bias‐Correction Of
High‐Resolution Reanalysis Precipitation Data And <Scp>Cmip6</Scp> Climate
Projections Over Iran. International Journal Of Climatology, 44(12), 44954514.
Https://Doi.Org/10.1002/Joc.8593
Rahma, N. F., Suhartanto, E., & Harisuseno, D. (2019). Validasi Data Curah Hujan Trmm
(Tropical Rainfall Measuring Mission) Dengan Pos Stasiun Hujan Di Sub Das
Sumber Brantas. Jurnal Mahasiswa Teknik Pengairan Universitas Brawijaya, 2(2),
113.
Supharatid, S., Aribarg, T., & Nafung, J. (2022). Bias-Corrected Cmip6 Climate Model
Projection Over Southeast Asia. Theoretical And Applied Climatology, 147(12),
669690. Https://Doi.Org/10.1007/S00704-021-03844-1
Yang, J., Cheng, C., Wang, Z., & Liu, P. (2024). Projected Dryness/Wetness Pattern And
Influence Factors In China Under The Cmip6 Scenarios For 20212100.
Geomatics, Natural Hazards And Risk, 15(1).
Https://Doi.Org/10.1080/19475705.2024.2415529
I Putu Hartawan1, Muhamad Zaky Ibnu Malik2, Laifhan Setyo Qhairaan3, Ken Wiralino4, Irfani Zahira
Rustiawan5, Dimas Harya Wisanggeni6/Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 5(1), 57-66
KOREKSI BIAS DATA HUJAN PROYEKSI COUPLED MODEL INTERCOMPARISON PROJECT
PHASE 6 (CMIP6) DI KOTA BIMA 66
Yasa, I. W., Salehudin, S., Saidah, H., Jayanegara, I. D. G., & Sulistiyono, H. (2023).
Analisis Pola Sebaran Karakteristik Iklim Di Pulau Sumbawa. Ganec Swara,
17(4), 1373. Https://Doi.Org/10.35327/Gara.V17i4.619
Yasa, I. W., Setiawan, A., Negara, I. D. G. J., Saidah, H., & Dirgantara, A. H. (2023).
Sebaran Kekeringan Hidrologi Berdasarkan Debit Aliran Di Kabupaten Bima.
Ganec Swara, 17(1), 72. Https://Doi.Org/10.35327/Gara.V17i1.371
Yonas D. Alemayehu, Tesfaye M. Melesse. 2023. "Retrospective Analysis And Bayesian
Model Averaging Of Cmip6 Precipitation Projections Over The Nile Basin".
Journal Of Hydrometeorology
Zhang, B., Song, S., Wang, H., Guo, T., & Ding, Y. (2024). Evaluation Of The
Performance Of Cmip6 Models In Simulating Extreme Precipitation And Its
Projected Changes In Global Climate Regions. Natural Hazards.
Https://Doi.Org/10.1007/S11069-024-06850-4
© 2022 by the authors. Submitted for possible open access publication under the
terms and conditions of the Creative Commons Attribution (CC BY SA)
license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).