Muti Lestari, Yuyun Yunengsih, Sali Setiatin /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(11), 1525-1537
Tinjauan Aspek Ergonomi Tata Ruang Penyimpanan Rekam Medis di Rs Hermina
Arcamanik Bandung
1527
(open solves), lemari kabinet (filing cabinet), ataupun dengan memakai teknologi
microfilm ataupun digital scanning serta terakhir secara komputerisasi (rekam kesehatan
elektronik). Opsi terhadap metode yang digunakan bergantung pada kebutuhan serta sarana
rumah sakit (Suardi & Budi, 2013).
Budi (2011:93) mengemukakan ruang penyimpanan rekam medis merupakan
suatu tempat untuk penyimpanan berkas rekam medis pasien rawat jalan, rawat inap dan
merupakan salah satu bagian dari unit rekam medis yang bertanggung jawab dalam
penyimpanan dan pengembalian rekam medis (Djohar, Oktavia, & Damayanti, 2018).
Sebagaimana meneurut (Murodi, 2018) berpendapat bahwa ergonomi merupakan kajian
interaksi antara manusia dan mesin, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya .
Tujuannya adalah mencapai sistem kerja yang produktif dan kualitas yang terbaik, disertai
dengan kemudahan, kenyamanan, dan efisiensi kerja, tanpa mengabaikan kesehatan dan
keselamatan kerja (Harahap, 2019).
Ergonomi adalah ilmu dan pelaksanaannya yang berupaya untuk menyerasikan
pekerjaan dan zona terhadap orang maupun sebaliknya dengan tujuan tercapainya
produktivitas dan efisiensi yang setinggi tingginya melalui pemanfaatan manusia
seoptimal- optimalnya (Hutabarat, 2017). Upaya antara lain berbentuk membiasakan
dimensi tempat kerja dengan ukuran badan supaya tidak meletihkan. Pengaturan suhu,
cahaya, bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia (RI, 2006). Beberapa
perbaikan ergonomi yang telah dilakukan oleh para ahli di luar negeri, terbukti bahwa
dengan penerapan ergonomi mampu memberikan keuntungan secara ekonomi,
meningkatkan keselamatan dan kenyaman kerja. Pengendalian ergonomi digunakan untuk
menyesuaikan tempat kerja dengan pekerja supaya badan pekerja terletak di posisi yang
baik dan mengurangi efek kerja (Jepisah, 2020).
Hasil penelitian Pusat Penelitian Penyakit Tidak Menular Badan Lembaga
Kesehatan Depkes RI menyatakan, akibat dari pemakaian fasilitas kerja yang tidak
ergonomis akan menyebabkan perasaan tidak nyaman, kurang konsentrasi, mengantuk, dan
lain sebagainya. Kondisi kerja yang buruk berpotensi menjadi penyebab karyawan mudah
jatuh sakit, mudah stres, sulit berkonsentrasi, dan menurunnya produktivitas kerja (Fanny,
2017). Kesesuaian ikatan antara antropometri pekerja dengan perlengkapan yang
digunakan sangat mempengaruhi pada perilaku kerja, tingkatan keletihan, keahlian kerja
serta produktivitas kerja (Tarwaka & Sudiajeng, 2004).
Rustiyanto, E dan Rahayu W.A (2011) menyatakan bahwa hal-hal yang harus
diperhatikan di dalam ruangan penyimpanan dokumen rekam medis yaitu suhu, luas
ruangan penyimpanan/filing, jarak, aman, pencahayaan, debu, vektor penyakit (Rustiyanto
& Rahayu, 2011). Hal tersebut tentunya harus diperhatikan dikarenakan petugas akan
bekerja secara terus menerus di tempat kerja, dengan tempat kerja yang nyaman serta ruang
gerak petugas yang efisien maka kinerja petugas pun bisa optimal serta meminimalisir
terjadinya kelelahan akibat kerja. Sedangkan jarak ideal untuk akses jalan petugas antara
satu rak lemari dengan rak lemari lainnya menurut Rustiyanto (2011) kurang lebih 180 cm
– 200 cm, sedangkan lorong di bagian sub rak 80 cm – 100 cm. Jarak antara 2 buah rak
untuk lalu lalang dianjurkan selebar 90 cm (Depkes RI, 2014).
Berdasarkan pengalaman praktik kerja lapangan pada semester 6 yang peneliti
lakukan di ruang penyimpanan rekam medis di RS Hermina Arcamanik Bandung, peneliti
melihat pengelolaan rekam medisnya cukup baik, akan tetapi ada beberapa permasalahan
yaitu ruang penyimpanan berkas rekam medis di RS Hermina Arcamanik Bandung dibagi
menjadi dua ruangan dan masing-masing ruangan berada pada lokasi yang terpisah yaitu
ruangan di lantai 5, ruangan ini adalah tempat ruang kerja petugas rekam medis dan di
dalam ruangan ini terdapat 130 rak terbuka sebagai tempat penyimpanan berkas rekam
medis aktif, kemudian ruangan di lantai 6, ruangan ini adalah tempat ruang kerja khusus
kepala bagian rekam medis dan di dalam ruangan ini terdapat 30 rak terbuka sebagai tempat
penyimpanan berkas rekam medis aktif dan terdapat banyak berkas rekam medis inaktif