Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, November 2021, 1 (11), 1568-1573
p-ISSN: 2774-6291 e-ISSN: 2774-6534
Available online at http://cerdika.publikasiindonesia.id/index.php/cerdika/index
DOI : 10.36418/cerdika.v1i11.241 http://cerdika.publikasiindonesia.id/index.php/cerdika
ANALISIS DATA KUNJUNGAN PASIEN RAWAT JALAN DI
PUSKESMAS HAURNGOMBONG PERIODE BULAN JANUARI JULI
2021
Rini Maulidayanti1, Irda sari2
Politeknik Piksi Ganesha Bandung, Indonesia1, 2
piksi.18303085.maulidayantirini@gmail.com1, irdasari13@gmail.com2
Abstrak
Received:
Revised :
Accepted:
10-09-2021
18-11-2021
18-11-2021
Latar Belakang: Data pasien adalah data yang diperoleh
dari klien atau pasien yang dapat dijadikan dasar oleh tenaga
kesehatan untuk melakukan tindakan atau pelayanan
kesehatan. Rekam medis adalah berkas yang berisikan
catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien. Pelayanan kesehatan adalah upaya
yang dilakukan oleh suatu organisasi baik secara sendiri atau
bersama-sama untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan perseorangan, kelompok dan ataupun
masyarakat.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor
apa saja yang mempengaruhi kunjungan pasien terhadap
Puskesmas Hurngombong.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif
dengan pendekatan deskriptif. Adapun pendekatan yang
dilakukan melalui wawancaara dan menjelaskan data
kunjungan pasien di Puskesmas Haurngombong.
Hasil: Berdasarkan hasil analisis dari tabel 1 dapat di lihat
jelas adanya penurunan dan peningkatan dari data kujungan
pasien di puskesmas haurngombong. Menemukan beberapa
faktor yang mempengaruhi peningkatan dan penurunan
kunjungan pasien di Puskesmas Haurngombong.
Kesimpulan: Sesuai hasil penelitian, peneliti menyimpulkan
terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan
dan penurunan kunjungan pasien di Puskesmas
Haurngombong pada bulan januari - juni 2021 adalah
sebanyak 5,262 orang. itu sendiri terdiri dari virus COVID-
19, kurangnya ketersediaan obat dan kecepatan
pelayanan.kertas rekam medis yang masih menggunakan
manual terdapat kecacatan di sebagian kertas rekam medis.
Kata kunci: kunjungan; puskesmas; pelayanan; rekam
medis.
Abstract
Background: Patient data is data obtained from clients or
patients that can be used as a basis by health workers to
take actions or health services. Medical record is a file
Rini Maulidayanti, Irda Sari /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(11), 1568-1573
Analisis Data Kunjungan Pasien Rawat Jalan di Puskesmas Haurngombong Periode
Bulan Januari Juli 2021
1569
containing records and documents regarding patient
identity, examination, treatment, actions and other services
that have been provided to patients. Health services are
efforts made by an organization either individually or
jointly to maintain and improve health, prevent and cure
disease and restore individuals, groups and or
communities.
Objective: This study aims to determine what factors
influence patient visits to Hurngombong Health Center.
Methods: This study uses a quantitative method with a
descriptive approach. The approach was carried out
through interviews and explaining the data on patient visits
at the Haurngombong Health Center.
Results: Based on the results of the analysis from table 1, it
can be seen clearly that there was a decrease and increase
in the data on patient visits at the haurngombong health
center. Finding several factors that influence the increase
and decrease in patient visits at the Haurngombong Health
Center.
Conclusion: According to the results of the study, the
researchers concluded that there are several factors that
influence the increase and decrease in patient visits at the
Haurngombong Health Center in January - June 2021 as
many as 5,262 people. itself consists of the COVID-19 virus,
lack of availability of drugs and speed of service. Medical
record papers that still use manuals have defects in some of
the medical record papers.
Keywords: visit; Public health center; service; record
medical.
*Correspondent Author: Rini Maulidayanti
Email: piksi.18303085.maulidayantirini@gmail.com
PENDAHULUAN
Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang menyelenggarakan
upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata dapat diterima dan terjangkau
oleh masyarakat dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna dengan biaya yang dapat
dipikul oleh pemerintah dan masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang
optimal tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan (Depkes, 2009). Bagian
dalam penunjang pelayanan pukesmas ada salah satu faktor penting di dalamnya yaitu
rekam medis. Data pasien adalah data yang di peroleh dari klien atau pasien yang dapat
dijadikan dasar oleh tenaga kesehatan untuk melakukan tindakan atau pelayanan kesehatan
(Notoamodjo Soekidjo, 2018).
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 269/ Menkes/Per/III/2008 tentang
Rekam Medis Pasal 1. Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen
tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien. Rekam medis juga berguna sebagai bukti tertulis atas tindakan
pelayanan terhadap seorang pasien, juga mampu melindungi kepentingan hukum bagi
Rini Maulidayanti, Irda Sari /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(11), 1568-1573
Analisis Data Kunjungan Pasien Rawat Jalan di Puskesmas Haurngombong Periode
Bulan Januari Juli 2021
1570
pasien yang bersangkutan, puskesmas maupun dokter dan tenaga kesehatan lainnya,
apabila di kemudian hari terjadi suatu hal yang tidak diinginkan menyangkut rekam medis
itu sendiri (Permenkes, 2008).
Pelayanan Kesehatan Menurut Levey Loomba adalah upaya yang dilakukan oleh
suatu organisasi baik secara sendiri atau bersama-sama untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan
perseorangan, kelompok dan ataupun masyarakat (Azwar, 1996).
Negara indonesia pada tahun 2014 jumlah puskesmas sebanyak 9.599 unit dan
berdasarkan pusat data dan informasi kementrian kesehatan Republik Indonesia target
puskesmas di Indonesia sebanyak 50.000 unit puskesmas baru. Rendahnya jumlah resiko
yang dimiliki, mengharuskan pemerintah untuk lebih memaksimalkan kualitas pelayanan
yang sudah ada agar kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan bisa terpenuhi
karena selama ini pelayanan pengobatan di puskesmas pada umumnya mempunyai citra
kurang baik di bidang fasilitas kesehatan lain. Sebagai ujung tombak pelayanan dan
pembangunan kesehatan di Indonesia maka puskesmaas perlu mendapatkan perhatian
terutama berkaitan dengan kualitas pelayanan kesehatan yang bermutu, memuaskan, sesuai
standar dan etika profesi (Trimurthy, 2008).
Puskesmas haurngombong merupakan salah satu unit pelaksanaan kesehatan di
kecamatan pamulihan kabupaten sumedang (Nurlela, 2018). Puskesmas haurngombong
berada pada posisi yang strategis, mudah di akses oleh warga kecamatan pamulihan,
puskesmas haurngombonag adalah fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah daerah yang
di berikan warga kecamatan haurngombong, seiring dengan dengan pelayanan puskesmas
haurngombong juga baik dengan tenaga kesehataan yang baik, mulai dari perawat, dokter,
alat kesehatan dan obatnya.
Alasan pengambilan judul analisis data kunjungan pasien di Puskesmas
Haurngombong periode Januari Juni 2021 adalah karena adanya masalah dalam
penurunan jumlah kunjungan di puskesmas dalam beberapa bulan terakhir ini. Ditinjau
Hasil pra-survey menunjukan bahwa terdapat kekurangan yang terdiri kecepatan pelayanan
karena kekurangannya SDM, kekurangan tersedianya obat, kekurangannya alat pelindung
diri serta beberapa penempatan kertas rekam medis yang mengakibatkan cacat dan
beberapa kerusakan kertas itu sendiri. Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui apa aja yang melatarbelakangi penyebab menurunnya pasien di
puskesmas haurngombong.
METODE PENELITIAN
Metode ini menggunakan metode analisis kuantitatif dengan pendekatan deskriftif
(Sugiyono, 2014). Dengan cara teknik pengambilan data yang digunakan adalah observasi
langsung dan penelusuran dokumen di unit rekam medik dengan sampel data kunjungan
pasien rawat jalan di puskesmas haurngombong sebanyak 5,262 sampel. Bagian
pengambilan sampel menggunakan accidental sampling dari populasi dokumen rekam
medis pasien lama rawat jalan (rata-rata bulan januari-juni 2021).
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Tabel 1. Hasil Statistik Deskritif
No.
Bulan
Pasien Baru
Pasien Lama
Rini Maulidayanti, Irda Sari /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(11), 1568-1573
Analisis Data Kunjungan Pasien Rawat Jalan di Puskesmas Haurngombong Periode
Bulan Januari Juli 2021
1571
1
Januari
200
550
2
Februari
355
355
3
Maret
205
802
4
April
112
520
5
Mei
232
438
6
Juni
336
578
7
Juli
172
494
Jumlah
1,336
3,736
Sumber refrensi data tabel: Data Sensus Harian Puskesmas Hurngombong
Berdasarkan hasil analisis dari tabel 1 di atas dapat terlihat jelas adanya penurunan
dan peningkatan dari data kunjungan pasien di Puskesmas Haurngombong. Pada bulan
januari data kunjungan berjumalah 750 yang mengalami kenaikan jumlah pasien, pada
februari data kunjungan pasien berjumlah 689 mengalami penururan di bandingan
dengabulan n bulan januari, pada bulan maret data kunjungan pasien berjumlah, 1006 yang
mengalami sangat pesat kunjungan pasien, jumlah data kunjungan pada bulan april
berjumlah 632 yang mengalami rendahnya kunjungan pasien, dan pada bulan mei jumlah
kunjungan pasien berjumlah 670 sangat mengalami rendahnya kunjungan pasien di
puskesmas haurngombong, pada bulan juni pun mengalami kenaikan kunjungan pasien
berjumlah 904 pada bulan juli pun berkurangnya kunjungan pasien yang berjumlahnya
621 di pukesmas haurngombong. Dan hasil keseluruhan data kunjungan pasien rawat jalan
di puskesmas haurngombong yaitu jumlah kunjungan pasien sebanyak 5.262 orang selama
dari bulan januari sampai dengan bulan juli 2021.
B. Pembahasan
Analisis data kunjungan rawat jalan di puskesmas haurngombong bertujuan untuk
mengevaluasi pelayanan publik sehingga terciptanya pelayanan yang berkualitas dilihat
dari jumlah kunjungan pasien di puskesmas haurngombong pada bulan januari sampai
dengan bulan juli 2021.
Berdasarkan dari data yang diatas terdapat penurunan pasien terjadi pada bulan Mei
berjumlah 670 orang dan Juli 621 orang. Sedangkan kenaikan pasien terjadi pada bulan
maret sebanyak 810 orang dan bulan juni sebanyak 904 orang. Sebagian besar yang datang
ke puskesmas haurngombong adalah pasien lama. Penurunan dan peningkatan ini
diakibatkan juga dari dampak adanya virus COVID-19 dan tersendatnya distribusi obat
serta alat kesehatan karena adanya virus COVID-19.
Jumlah kunjungan juga menunjukan minat pasien untuk memanfaatkan kembali
pelayanan yang telah mereka rasakan. Bagian alur pendaftaran tidak terdapat kekurangan
karena dari awal masuk dapat memilah dan memilih antara pasien BPJS dan pasien
berbayar, tetapi ada kekurangan dari kertas rekam medik pasien karena masih dilakukan
secara manual walaopun sudah menggunakan sistem komputer untuk pendaftarannya tetapi
di kode ICD terdapat semuanya. Karyawan di puskesmas haurngombong terdapat 1 dokter
umum, 1 dokter gigi, 4 perawat dan 4 bidan, serta 3 rekam medik, 1 analis dan 1 apoteker
yang dapat menunjang pasien. Tempat sangat strategis karena berada ditengah kota serta
pinggir jalan yang dapat diakses semua orang. Pasien yang datang ke puskesmas
haurngombong harus melakukan skrining dahulu agar dapat memilah pasien COVID-19
atau bukan. Namun kekurangan dari segi pendistribusian obat dan alat kesehatan karena
melonjaknya kasus virus COVID-19.
Beberapa kekurangan di puskesmas haurngombong di picu juga dengan adanya
melonjak kasus COVID-19, kebanyakan warga tidak ingin datang ke fasilitas kesehatan
apabila merasa sakit karena alasan informasi yang kurang jelas menjadikan ketakutan yang
tidak mendasar. Selain itu penghambat lain datang dari pendistribusian obat dan alat
Rini Maulidayanti, Irda Sari /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(11), 1568-1573
Analisis Data Kunjungan Pasien Rawat Jalan di Puskesmas Haurngombong Periode
Bulan Januari Juli 2021
1572
kesehatan karena adanya virus COVID-19 yang dimana untuk ketersediaan sangat terbatas
diberikan dari pusat contohnya saja dari APD (masker, hazmat, handscoon, dan face shield)
sangat sedikit ketersediaannya begitupun untuk obat-obatan seperti paracetamol, antibiotik
dan obat flu sangat terbatas (Burhanuddin, 2020).
Kekurangan yang lain juga dari rekam medis pasien yang dimana masih memakai
kertas belum dengan sistem komputer. Banyak kecacatan yang terjadi di beberapa kertas
rekam medik pasien baik berupa sobek, tinta sudah tidak terbaca karena kertas terkena air,
dan penyebab lain yaitu waktu penyediaan dokumen rekam medis menjadi lambat karena
fasilitas rak penyimpanan yang kurang dan masih belum cukup untuk menampung
dokumen rekam medis sehingga dokumen rekam medis yang masih aktif harus tercecer di
bawah lantai, dan menyebabkan sistem penjajaran masih ada yang tidak beraturan sehingga
menyulitkan petugas untuk menemukan dokumen rekam medis yang sesuai dengan nomor
rekam medisnya.
Menurut (Depkes, 2007) disebutkan bahwa penyediaan dokumen rekam medis itu
adalah mulai dari saat pasien mendaftar sampai dokumen rekam medis disediakan atau
ditemukan oleh petugas dengan standar pelayanan minimalnya adalah 10 menit. Selain itu
juga keterlambatan rekam medis pasien dapat mempengaruhi dalam pelayanan kesehatan.
Memahami kebutuhan dan kepuasan pasien adalah hal yang paling penting mempengaruhi
kepuasan pasien. Pasien yang puas adalah aset yang sangat berharga karena apabila pasien
merasa puas mereka akan terus melakukan pemakaian terhadap jasa pilihannya, tetapi jika
pasien merasa tidak puas mereka akan memberitahukan dua kali lebih hebat kepada orang
lain tentang pengalaman buruknya. Kepuasan pelanggan telah menjadi konsep sentral
dalam wacana bisnis dan menajemen (Tjiptono & Chandra, 2005).
Selain itu, berbicara mengenai kualitas pelayanan berarti kita juga membicarakan
kepuasan pasien. kepuasan pelanggan atau pasien telah banyak dikemukan oleh para ahli,
di antaranya adalah ada tiga macam kondisi kepuasan yang bisa dirasakan oleh konsumen
berkaitan dengan perbandingan antara harapan dengan kenyataan, yaitu jika harapan atau
kebutuhan sama dengan layanan yang diberikan maka konsumen akan merasa puas (Maria,
2018). Jika layanan pada konsumen kurang atau tidak sesuai dengan kebutuhan atau
harapan konsumen maka konsumen menjadi tidak puas dan itu mempengaruhi analisis
kunjungan pasien juga di Puskesmas Hurngombong.
KESIMPULAN
Hasil analisis data kunjungan di Puskesmas Haurngombong pada bulan Januari -
Juni 2021 sebanyak 5,262 orang dan yang mempengaruhi peningkatan dan penurunan
kunjungan pasien yaitu karena Peningkatan dan penurunan terjadi akibat lonjakan virus
COVID-19 karena penkes dan informasi yang kurang jelas mengakibatkan pasien enggan
datang ke Puskesmas Haurngombong. Terbatasnya ketersediaan obat dan alat kesehatan
terutama APD dari pusat akibat melonjaknya vurus COVID-19. Kertas rekam medis masih
menggunakan manual, terdapat kecacatan di sebagian kertas rekam medis yang terdiri dari
sobek, tinta kertas yanng sudah tidak terbaca karena terkena air. Penyimpanan rekam medis
pasien yang tidak tertata dengan rapi mengakibatkan penyediaan waktu menjadi lama
membuat pelayanan pada pemeriksaan sampai penenerimaan obat pasien menjadi
terhambat. Kepuasan yang dirasakan pasien dalam pelayanan yang cepat dan tanggap dapat
mempengaruhi analisis kunjungan pasien di Puskesmas Haurngombong.
BIBLIOGRAFI
Azwar, Azrul. (1996). Menjaga mutu pelayanan kesehatan. Jakarta: Pustaka Sinar
Rini Maulidayanti, Irda Sari /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(11), 1568-1573
Analisis Data Kunjungan Pasien Rawat Jalan di Puskesmas Haurngombong Periode
Bulan Januari Juli 2021
1573
Harapan, 1496.
Burhanuddin, Andi Iqbal, Massi, Muh Nasrum, Thahir, Hasanuddin, Razak, Amran, &
Surungan, Tasrief. (2020). Merajut Asa Di Tengah Pandemi Covid-19 (Pandangan
Akademisi UNHAS). Deepublish.
Depkes. (2007). Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI.
Depkes, R. I. (2009). Profil kesehatan indonesia. Jakarta: Depkes RI, 200.
Maria, Sinta. (2018). Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan Dengan Kepuasan Pasien
Pengguna Askes Sosial Pada Pelayanan Rawat Inap.
Notoamodjo Soekidjo. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Nurlela, Wida. (2018). Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Dengan Kejadian
Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Haurngombong Kabupaten
Sumedang.
Permenkes, R. I. (2008). Permenkes Nomor 269/Menkes/Per/III/2008 Tentang Rekam
Medis. Jakarta: Kemenkes RI.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D (12th, Cetaka ed.).
Bandung: CV Alfabeta.
Tjiptono, Fandy, & Chandra, Gregorius. (2005). Service, Quality &
SatisfactionYogyakarta. Andi Yogyakarta.
Trimurthy, I. G. A. (2008). Analisis hubungan persepsi pasien tentang mutu pelayanan
dengan minat pemanfaatan ulang pelayanan rawat jalan Puskesmas Pandanaran
Kota Semarang. Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.
© 2021 by the authors. Submitted for possible open access publication under the
terms and conditions of the Creative Commons Attribution (CC BY SA)
license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).