Intan Karlina1, Rika Rahayu2, Hasna Nurhaliza3,
Arinda Nikita Yusuf4, Siti Rahayu5
Institut Kesehatan Rajawali, Indonesia12345
Email: [email protected]
Abstrak |
Pemberian informasi yang benar dan tepat sangat penting bagi akseptor keluarga berencana (KB) untuk meningkatkan keyakinan dalam memilih metode kontrasepsi, karena informasi yang salah atau tidak akurat dapat menyebabkan keluhan terkait efek samping dan efektivitas alat kontrasepsi yang digunakan.
Penelitian ini berfokus
pada penerapan program KB pada ibu
dengan risiko tinggi, khususnya yang termasuk dalam kategori 4 Terlalu (Terlalu Muda, Terlalu Rapat, Terlalu Banyak, dan Terlalu Tua). Tujuan penelitian
ini adalah untuk menganalisis penerapan program KB di Kampung Ampera,
RW 16, Desa Jayagiri, Lembang. Metode penelitian
yang digunakan adalah deskriptif, dengan populasi pasangan usia subur (PUS) yang menjadi akseptor KB dan sampel sebanyak 20 orang. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang dirancang untuk mengukur pemahaman dan penerimaan informasi tentang KB, dan dianalisis secara deskriptif untuk memberikan gambaran tentang efektivitas pemberian informasi. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai efektivitas pemberian informasi KB bagi ibu berisiko tinggi serta aspek-aspek yang perlu ditingkatkan dalam program KB.
Kesimpulan dari penelitian
ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan program KB di wilayah tersebut,
sehingga akseptor KB dapat membuat keputusan yang lebih baik dan tepat dalam pemilihan metode kontrasepsi. Kata kunci: Akseptor
KB, Alat kontrasepsi, Program KB, Ibu beresiko tinggi, Pasangan usia subur |
|
Abstract |
Providing correct and accurate information is very
important for family planning (KB) acceptors to increase confidence in
choosing a contraceptive method, because incorrect or inaccurate information
can lead to complaints related to side effects and the effectiveness of the
contraceptive device used. This study focuses on the implementation of family
planning programs in high-risk mothers, especially those who fall into the
category of 4 Too (Too Young, Too Close, Too Much, and Too Old). The purpose
of this study is to analyze the implementation of the family planning program
in Ampera Village, RW 16, Jayagiri Village, Lembang. The research method used
was descriptive, with a population of couples of childbearing age (PUS) who
became acceptors of family planning and a sample of 20 people. Data were
collected through questionnaires designed to measure the understanding and
reception of information about family planning, and were analyzed
descriptively to provide an overview of the effectiveness of providing
information. The results of the study are expected to provide an overview of
the effectiveness of providing family planning information for high-risk
mothers and aspects that need to be improved in the family planning program.
The conclusion of this study is expected to provide recommendations to
improve the quality of family planning program services in the region, so
that family planning acceptors can make better and more appropriate decisions
in choosing contraceptive methods. Keywords: Family planning acceptors,
contraceptives, family planning program, high-risk mothers, childbearing age
couples |
*Correspondence
Author: Intan Karlina
Email:
[email protected]
PENDAHULUAN
Program
Keluarga Berencana memberikan pengetahuan tentang metode-metode kontrasepsi dan
cara mengelolanya sehingga dapat mengatur kehamilan dengan metode yang tepat (Novitasari
Ujianingtyas, 2023; Syam & Rukmana, 2022). Keluarga Berencana adalah
tindakan yang membantu individual atau pasangan suami istri untuk menghindari
kelahiran kelahiran yang tidak di inginkan atau mengatur interval anatara
kehamilan (Al-Fauzi, 2017;
Khanif et al., 2021). Melalui program ini, pasangan
usia subur (PUS) diberikan edukasi dan akses terhadap berbagai metode
kontrasepsi yang aman dan efektif untuk mengatur kehamilan sesuai dengan
kebutuhan. Namun, kelompok ibu yang tergolong dalam kategori 4 Terlalu�yang
terdiri dari mereka yang terlalu muda, terlalu tua, terlalu rapat, dan terlalu
banyak�menghadapi tantangan khusus dalam perencanaan kehamilan. Ibu-ibu dalam
kategori ini berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi selama kehamilan dan
persalinan, yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan bayi. Faktor-faktor seperti usia
ekstrem, riwayat obstetri yang buruk, serta kondisi sosial-ekonomi yang tidak
mendukung turut berkontribusi pada situasi ini. Oleh karena itu, diperlukan
pendekatan yang lebih cermat dalam memberikan informasi dan dukungan kepada
kelompok berisiko tinggi ini.
Pentingnya
memberikan informasi yang benar, akurat, dan mudah dipahami menjadi sangat
krusial dalam membantu ibu berisiko tinggi memilih metode kontrasepsi yang
tepat (Seidman et al.,
2016; Zapata et al., 2018). Pemberian informasi yang
efektif dapat berkontribusi pada keberhasilan program KB secara keseluruhan.
Seiring dengan kemajuan teknologi, modernisasi dalam program KB pun menjadi
kebutuhan mendesak (Brunson, 2020;
Palmer & Storeng, 2016). Inovasi dan adaptasi
teknologi informasi dapat meningkatkan efisiensi pelayanan dan memperluas
jangkauan program kepada kelompok sasaran yang lebih luas, sehingga pelayanan
KB menjadi lebih responsif dan adaptif terhadap kebutuhan masyarakat (Fadilla, 2021;
Komalasari et al., 2020).
Penelitian
sebelumnya menunjukkan bahwa penggunaan teknologi, seperti aplikasi berbasis
Android, dapat meningkatkan akses informasi dan pelayanan bagi PUS (Korkmaz et al.,
2015; Kurniawati & Amanah, 2023; Sohag & Podder, 2020). Salah satu inovasi yang
telah diimplementasikan adalah PUS Alarm System (PAS), yang dirancang untuk
membantu penyuluh KB dalam memantau dan menangani PUS berisiko tinggi secara
terintegrasi. Aplikasi ini tidak hanya mempermudah akses data, tetapi juga
memungkinkan penyuluh untuk melakukan tindak lanjut berbasis wilayah kerja.
Dengan pendekatan berbasis teknologi, program KB dapat lebih efisien dalam
mencapai tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan, khususnya dalam mengurangi
angka kematian ibu dan bayi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
penerapan program KB pada ibu berisiko tinggi serta dampaknya terhadap
kesehatan reproduksi dan kualitas hidup mereka, dengan harapan hasil penelitian
dapat memberikan rekomendasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan program KB
secara keseluruhan.
METODE
PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan
metode deskriptif dengan pendekatan pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk
meningkatkan pemahaman pasangan usia subur (PUS) tentang perencanaan kehamilan
dan penggunaan metode kontrasepsi yang tepat (Han et al., 2015; Harrison
et al., 2018; Mengist et al., 2020). Populasi yang menjadi fokus
dalam penelitian ini adalah semua pasangan usia subur yang terdaftar sebagai
akseptor KB di Posyandu Kp. Ampera RT 02/RW 16 Desa Jayagiri, Lembang. Dari
populasi tersebut, sampel yang ditargetkan terdiri dari 20 pasangan usia subur
yang termasuk dalam kategori 4 Terlalu, yang mencakup mereka yang terlalu muda,
terlalu tua, terlalu rapat, dan terlalu banyak. Teknik sampling yang diterapkan
adalah purposive sampling, di mana pemilihan sampel dilakukan berdasarkan
kriteria tertentu agar dapat memberikan fokus yang lebih tajam pada kelompok
yang berisiko tinggi dalam konteks kesehatan reproduksi.
Data dalam penelitian ini
dikumpulkan melalui metode observasi dan pengisian kuesioner pre dan post yang
dirancang khusus untuk mengevaluasi pemahaman responden tentang risiko
kehamilan dan pentingnya pemilihan metode kontrasepsi. Edukasi dilakukan dengan
metode ceramah yang disertai distribusi leaflet yang berisi informasi tentang
metode kontrasepsi jangka panjang, seperti IUD dan implan, serta panduan untuk
memilih metode KB yang sesuai dengan kondisi kesehatan masing-masing ibu.
Setelah pengumpulan data, analisis dilakukan secara deskriptif untuk menilai
perubahan pemahaman responden sebelum dan sesudah intervensi pendidikan
kesehatan. Hasil analisis ini diharapkan memberikan wawasan tentang efektivitas
kegiatan pengabdian masyarakat dalam meningkatkan kesadaran pasangan usia subur
mengenai pentingnya perencanaan kehamilan yang aman dan efektif, serta
berkontribusi pada upaya pencegahan komplikasi kehamilan di masa mendatang.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kriteria |
Sub Kriteria |
Jumlah |
Jenis Kelamin |
Laki-Laki Pelempuan |
0 20 |
Pendidikan |
Tidak Sekolah SD SMP SMA S1 |
0 4 7 9 0 |
Pekerjaan |
Ibu Rumah Tangga (IRT) |
20 |
Riwayat Kesehatan |
Diabetes Darah Tinggi Maag Tidak Ada |
0 5 3 12 |
Tabel 2. Tanggapan Responden Pre Test Penyuluhan
No |
Item Pertanyaan |
Skor |
|
Ya |
Tidak |
||
1.
|
Apakah Anda Pernah Menjalani Oprasi Besar Pada Organ Reproduksi? |
3 15% |
17 85% |
2.
|
Apakah Anda Pernah Mengalami Komplikasi Serius Saat Melahirkan
Sebelumnya? |
2 10% |
18 90% |
3.
|
Apakah Anda Pernah Mengalami Kehamilan Diluar Rahim (Ektopik)? |
0 0% |
20 100% |
4.
|
Apakah Anda Pernah Mengalami Keguuran Berulang (Lebih Dari Dua Kali)? |
1 5% |
19 95% |
5.
|
Apakan Anda Meroko? |
1 5% |
19 95% |
1.
|
Apakah Anda Pernah Mendapatkan Penyuluhan Ataupun Konseling Mengenai
KB? |
13 65% |
7 35% |
2.
|
KB Adalah Cara Untuk Menghindari Kelahiran Yang Tidak Diinginkan
Mengatur Interval Atau Jarak Kehamilan Dalam Nenetukan Jumlah Anak Dalam
Keluarga |
20 100% |
0 0% |
3.
|
Apakah Saat Ini Anda Menggunakan KB? |
11 55% |
9 45% |
4.
|
Jenis KB Apa Yang Anda Gunakan Saat Ini? Pil: 1 Suntik: 5 Implant: 2 IUD: 3 Tidak KB: 9 |
11 55% |
9 45% |
5.
|
Apakah Anda Pernah Mengalami Gagal KB? |
0 0% |
20 100% |
6.
|
Apakah Anda Pernah Menggynakan KB Yang Berbeda Dengan KB Yang Dipakai
Saat Ini? |
6 30% |
14 70% |
7.
|
Apakah Anda Pernah Mengalami Efek Samping Saat Menggunakan KB? |
8 40% |
12 60% |
8.
|
Apakah Suami Ikut Berperan Dalam Penggunaan KB? |
2 10% |
18 90% |
9.
|
Apakah Anda Sedang Menyusui? |
6 30% |
14 70% |
Total |
84 30% |
196 70% |
No |
Item Pertanyaan |
Skor |
|
Ya |
Tidak |
||
1.
|
Menurut Anda Apakah Penggunaan KB Itu Penting? |
20 100% |
0 0% |
2.
|
Setelah Dilakukan Penyuluhan Mengenai KB Apakah Anda Memahami
Pentingnya Penggunaan KB? |
20 100% |
0 0% |
3.
|
Apakah Anda Mempunyai Rencana Untuk Mengganti KB Yang Anda Gunakan
Saat Ini? |
0 0% |
20 100% |
4.
|
Apakah Anda Mempunyai Rencana Untuk Menambah Anak? |
7 35% |
13 65% |
5.
|
Apakah Setelah Masa KB Habis Anda Langsung Menggantinya� Atau Tetap Menggunakan KB Yang Sama? |
12 60% |
8 40% |
Total |
59 59% |
41 41% |
Penyuluhan
tentang program Keluarga Berencana (KB) telah terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman dan kesadaran ibu-ibu berisiko tinggi di Kampung Ampera, Desa Jayagiri, Lembang. Dari hasil penelitian yang melibatkan 20 responden, seluruh peserta menunjukkan peningkatan pengetahuan tentang pentingnya penggunaan metode kontrasepsi yang tepat untuk mengurangi
risiko kesehatan selama kehamilan. Sebelum penyuluhan, hanya 55% responden yang menggunakan kontrasepsi, namun setelah penyuluhan,
100% responden memahami pentingnya KB. Meskipun demikian, tantangan tetap ada dalam
mengubah perilaku terkait pergantian metode KB, dengan 40% responden masih mempertimbangkan untuk mengganti metode yang mereka gunakan. Oleh karena itu, penting
untuk melanjutkan upaya edukasi dan penyuluhan agar ibu-ibu dapat membuat keputusan
yang lebih baik dalam perencanaan keluarga, demi kesehatan ibu dan bayi serta
untuk mencegah komplikasi saat kehamilan. Implikasi dari penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan pengetahuan saja tidak cukup untuk
mengubah perilaku; diperlukan strategi lanjutan yang
lebih komprehensif. Program
penyuluhan selanjutnya harus mencakup sesi konseling individual dan dukungan berkelanjutan untuk membantu ibu-ibu dalam proses pengambilan keputusan terkait metode kontrasepsi yang paling sesuai dengan kondisi kesehatan mereka. Selain itu, kolaborasi dengan pemerintah setempat dan penyuluh KB untuk menyediakan akses yang lebih baik terhadap berbagai
metode kontrasepsi juga
sangat penting. Dengan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan, diharapkan dapat menurunkan angka komplikasi kehamilan dan meningkatkan kualitas hidup ibu dan bayi di wilayah tersebut.
Al-Fauzi, A.-F. (2017). Keluarga Berencana Perspektif Islam
Dalam Bingkai Keindonesiaan. Jurnal Lentera: Kajian Keagamaan, Keilmuan Dan
Teknologi, 3(1), 1�24.
Brunson, J. (2020). Tool of economic development, metric of
global health: Promoting planned families and economized life in Nepal. Social
Science & Medicine, 254, 112298.
https://doi.org/10.1016/j.socscimed.2019.05.003
Fadilla, N. M. (2021). Sistem informasi manajemen rumah sakit
dalam meningkatkan efisiensi: mini literature review. JATISI (Jurnal Teknik
Informatika Dan Sistem Informasi), 8(1), 357�374.
Han, X., Li, J., & Morgans, A. S. (2015). Prediction of
combustion instability limit cycle oscillations by combining flame describing
function simulations with a thermoacoustic network model. Combustion and
Flame, 162(10), 3632�3647.
https://doi.org/10.1016/j.combustflame.2015.06.020
Harrison, P. A., Dunford, R., Barton, D. N., Kelemen, E.,
Mart�n-L�pez, B., Norton, L., Termansen, M., Saarikoski, H., Hendriks, K.,
& G�mez-Baggethun, E. (2018). Selecting methods for ecosystem service
assessment: A decision tree approach. Ecosystem Services, 29,
481�498. https://doi.org/10.1016/j.ecoser.2017.09.016
Khanif, M., Suprastiyo, A., & Lukito, C. (2021).
Implementasi Program Keluarga Berencana Pada Pus Resiko Tinggi 4 Terlalu Di
Kabupaten Bojonegoro. JIAN-Jurnal Ilmiah Administrasi Negara, 5(1),
1�7. https://doi.org/10.56071/jian.v5i1.383
Komalasari, R., Pramesti, P., & Harto, B. (2020).
Teknologi Informasi E-Tourism Sebagai Strategi Digital Marketing Pariwisata. Altasia
Jurnal Pariwisata Indonesia, 2(2).
https://doi.org/10.37253/altasia.v2i2.559
Korkmaz, I., Metin, S. K., Gurek, A., Gur, C., Gurakin, C.,
& Akdeniz, M. (2015). A cloud based and Android supported scalable home
automation system. Computers & Electrical Engineering, 43,
112�128. https://doi.org/10.1016/j.compeleceng.2014.11.010
Kurniawati, P., & Amanah, D. A. (2023). Using Mobile
Health Based Expert System In Monitoring Risk Signs Of Pregnancy: Literature
Review: Penggunaan Mobile Health (mHealth) Berbasis Sistem Pakar Pada
Pemantauan Tanda Bahaya Kehamilan: Literature Review. Journal of Health and
Cardiovascular Nursing, 3(1), 17�27.
https://doi.org/10.36082/jhcn.v3i1.998
Mengist, W., Soromessa, T., & Legese, G. (2020). Method
for conducting systematic literature review and meta-analysis for environmental
science research. MethodsX, 7, 100777.
https://doi.org/10.1016/j.mex.2019.100777
Novitasari Ujianingtyas, A. (2023). Kewenangan Pemerintah
Daerah untuk Melindungi Bidan yang Melaksanakan Program Keluarga Berencana. Perspektif
Hukum. https://doi.org/10.30649/ph.v23i1.170
Palmer, J. J., & Storeng, K. T. (2016). Building the
nation�s body: the contested role of abortion and family planning in post-war
South Sudan. Social Science & Medicine, 168, 84�92. https://doi.org/10.1016/j.socscimed.2016.09.011
Seidman, D., Carlson, K., Weber, S., Witt, J., & Kelly,
P. J. (2016). United States family planning providers� knowledge of and
attitudes towards preexposure prophylaxis for HIV prevention: a national
survey. Contraception, 93(5), 463�469.
https://doi.org/10.1016/j.contraception.2015.12.018
Sohag, M. U., & Podder, A. K. (2020). Smart garbage
management system for a sustainable urban life: An IoT based application. Internet
of Things, 11, 100255. https://doi.org/10.1016/j.iot.2020.100255
Syam, F., & Rukmana, N. S. (2022). Kolaborasi Pemerintah
Kota Makassar Dalam Pelaksanaan Program Keluarga Berencana. Vox Populi, 5(1).
https://doi.org/10.24252/vp.v5i1.29644
Zapata, L. B., Pazol, K., Rollison, J. M., & Briceno, A.
C. L. (2018). Family planning reminder systems: an updated systematic review. American
Journal of Preventive Medicine, 55(5), 716�724.
https://doi.org/10.1016/j.amepre.2018.07.009
|
� 2025 by the authors. Submitted for possible open access publication
under the terms and conditions of the Creative Commons Attribution (CC BY SA) license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/). |