�FAMILY PLANNING: SOLUSI CERDAS UNTUK MENGURANGI RESIKO KESEHATAN PADA IBU YANG BERESIKO TINGGI

 

Intan Karlina1, Rika Rahayu2, Hasna Nurhaliza3, Arinda Nikita Yusuf4, Siti Rahayu5

Institut Kesehatan Rajawali, Indonesia12345

Email: [email protected]

 

Abstrak

Pemberian informasi yang benar dan tepat sangat penting bagi akseptor keluarga berencana (KB) untuk meningkatkan keyakinan dalam memilih metode kontrasepsi, karena informasi yang salah atau tidak akurat dapat menyebabkan keluhan terkait efek samping dan efektivitas alat kontrasepsi yang digunakan. Penelitian ini berfokus pada penerapan program KB pada ibu dengan risiko tinggi, khususnya yang termasuk dalam kategori 4 Terlalu (Terlalu Muda, Terlalu Rapat, Terlalu Banyak, dan Terlalu Tua). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penerapan program KB di Kampung Ampera, RW 16, Desa Jayagiri, Lembang. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif, dengan populasi pasangan usia subur (PUS) yang menjadi akseptor KB dan sampel sebanyak 20 orang. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang dirancang untuk mengukur pemahaman dan penerimaan informasi tentang KB, dan dianalisis secara deskriptif untuk memberikan gambaran tentang efektivitas pemberian informasi. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai efektivitas pemberian informasi KB bagi ibu berisiko tinggi serta aspek-aspek yang perlu ditingkatkan dalam program KB. Kesimpulan dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan program KB di wilayah tersebut, sehingga akseptor KB dapat membuat keputusan yang lebih baik dan tepat dalam pemilihan metode kontrasepsi.

 

Kata kunci: Akseptor KB, Alat kontrasepsi, Program KB, Ibu beresiko tinggi, Pasangan usia subur

 

Abstract

Providing correct and accurate information is very important for family planning (KB) acceptors to increase confidence in choosing a contraceptive method, because incorrect or inaccurate information can lead to complaints related to side effects and the effectiveness of the contraceptive device used. This study focuses on the implementation of family planning programs in high-risk mothers, especially those who fall into the category of 4 Too (Too Young, Too Close, Too Much, and Too Old). The purpose of this study is to analyze the implementation of the family planning program in Ampera Village, RW 16, Jayagiri Village, Lembang. The research method used was descriptive, with a population of couples of childbearing age (PUS) who became acceptors of family planning and a sample of 20 people. Data were collected through questionnaires designed to measure the understanding and reception of information about family planning, and were analyzed descriptively to provide an overview of the effectiveness of providing information. The results of the study are expected to provide an overview of the effectiveness of providing family planning information for high-risk mothers and aspects that need to be improved in the family planning program. The conclusion of this study is expected to provide recommendations to improve the quality of family planning program services in the region, so that family planning acceptors can make better and more appropriate decisions in choosing contraceptive methods.

 

Keywords: Family planning acceptors, contraceptives, family planning program, high-risk mothers, childbearing age couples

*Correspondence Author: Intan Karlina

Email: [email protected]

 


 

PENDAHULUAN

 

Program Keluarga Berencana memberikan pengetahuan tentang metode-metode kontrasepsi dan cara mengelolanya sehingga dapat mengatur kehamilan dengan metode yang tepat (Novitasari Ujianingtyas, 2023; Syam & Rukmana, 2022). Keluarga Berencana adalah tindakan yang membantu individual atau pasangan suami istri untuk menghindari kelahiran kelahiran yang tidak di inginkan atau mengatur interval anatara kehamilan (Al-Fauzi, 2017; Khanif et al., 2021). Melalui program ini, pasangan usia subur (PUS) diberikan edukasi dan akses terhadap berbagai metode kontrasepsi yang aman dan efektif untuk mengatur kehamilan sesuai dengan kebutuhan. Namun, kelompok ibu yang tergolong dalam kategori 4 Terlalu�yang terdiri dari mereka yang terlalu muda, terlalu tua, terlalu rapat, dan terlalu banyak�menghadapi tantangan khusus dalam perencanaan kehamilan. Ibu-ibu dalam kategori ini berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi selama kehamilan dan persalinan, yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan bayi. Faktor-faktor seperti usia ekstrem, riwayat obstetri yang buruk, serta kondisi sosial-ekonomi yang tidak mendukung turut berkontribusi pada situasi ini. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang lebih cermat dalam memberikan informasi dan dukungan kepada kelompok berisiko tinggi ini.

Pentingnya memberikan informasi yang benar, akurat, dan mudah dipahami menjadi sangat krusial dalam membantu ibu berisiko tinggi memilih metode kontrasepsi yang tepat (Seidman et al., 2016; Zapata et al., 2018). Pemberian informasi yang efektif dapat berkontribusi pada keberhasilan program KB secara keseluruhan. Seiring dengan kemajuan teknologi, modernisasi dalam program KB pun menjadi kebutuhan mendesak (Brunson, 2020; Palmer & Storeng, 2016). Inovasi dan adaptasi teknologi informasi dapat meningkatkan efisiensi pelayanan dan memperluas jangkauan program kepada kelompok sasaran yang lebih luas, sehingga pelayanan KB menjadi lebih responsif dan adaptif terhadap kebutuhan masyarakat (Fadilla, 2021; Komalasari et al., 2020).

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa penggunaan teknologi, seperti aplikasi berbasis Android, dapat meningkatkan akses informasi dan pelayanan bagi PUS (Korkmaz et al., 2015; Kurniawati & Amanah, 2023; Sohag & Podder, 2020). Salah satu inovasi yang telah diimplementasikan adalah PUS Alarm System (PAS), yang dirancang untuk membantu penyuluh KB dalam memantau dan menangani PUS berisiko tinggi secara terintegrasi. Aplikasi ini tidak hanya mempermudah akses data, tetapi juga memungkinkan penyuluh untuk melakukan tindak lanjut berbasis wilayah kerja. Dengan pendekatan berbasis teknologi, program KB dapat lebih efisien dalam mencapai tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan, khususnya dalam mengurangi angka kematian ibu dan bayi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan program KB pada ibu berisiko tinggi serta dampaknya terhadap kesehatan reproduksi dan kualitas hidup mereka, dengan harapan hasil penelitian dapat memberikan rekomendasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan program KB secara keseluruhan.

 


 

METODE PENELITIAN

 

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pasangan usia subur (PUS) tentang perencanaan kehamilan dan penggunaan metode kontrasepsi yang tepat (Han et al., 2015; Harrison et al., 2018; Mengist et al., 2020). Populasi yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah semua pasangan usia subur yang terdaftar sebagai akseptor KB di Posyandu Kp. Ampera RT 02/RW 16 Desa Jayagiri, Lembang. Dari populasi tersebut, sampel yang ditargetkan terdiri dari 20 pasangan usia subur yang termasuk dalam kategori 4 Terlalu, yang mencakup mereka yang terlalu muda, terlalu tua, terlalu rapat, dan terlalu banyak. Teknik sampling yang diterapkan adalah purposive sampling, di mana pemilihan sampel dilakukan berdasarkan kriteria tertentu agar dapat memberikan fokus yang lebih tajam pada kelompok yang berisiko tinggi dalam konteks kesehatan reproduksi.

Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui metode observasi dan pengisian kuesioner pre dan post yang dirancang khusus untuk mengevaluasi pemahaman responden tentang risiko kehamilan dan pentingnya pemilihan metode kontrasepsi. Edukasi dilakukan dengan metode ceramah yang disertai distribusi leaflet yang berisi informasi tentang metode kontrasepsi jangka panjang, seperti IUD dan implan, serta panduan untuk memilih metode KB yang sesuai dengan kondisi kesehatan masing-masing ibu. Setelah pengumpulan data, analisis dilakukan secara deskriptif untuk menilai perubahan pemahaman responden sebelum dan sesudah intervensi pendidikan kesehatan. Hasil analisis ini diharapkan memberikan wawasan tentang efektivitas kegiatan pengabdian masyarakat dalam meningkatkan kesadaran pasangan usia subur mengenai pentingnya perencanaan kehamilan yang aman dan efektif, serta berkontribusi pada upaya pencegahan komplikasi kehamilan di masa mendatang.

 

HASIL DAN PEMBAHASAN

 

A.  Profil Responden

Tabel 1.� Profil Responden

Kriteria

Sub Kriteria

Jumlah

Jenis Kelamin

Laki-Laki

Pelempuan

0

20

Pendidikan

Tidak Sekolah

SD

SMP

SMA

S1

0

4

7

9

0

Pekerjaan

Ibu Rumah Tangga (IRT)

20

Riwayat Kesehatan

Diabetes

Darah Tinggi

Maag

Tidak Ada

0

5

3

12

 


 

B.   Tanggapan Responden Pre Test Penyuluhan

Tabel 2. Tanggapan Responden Pre Test Penyuluhan

No

Item Pertanyaan

Skor

Ya

Tidak

1.         

Apakah Anda Pernah Menjalani Oprasi Besar Pada Organ Reproduksi?

3

15%

17

85%

2.         

Apakah Anda Pernah Mengalami Komplikasi Serius Saat Melahirkan Sebelumnya?

2

10%

18

90%

3.         

Apakah Anda Pernah Mengalami Kehamilan Diluar Rahim (Ektopik)?

0

0%

20

100%

4.         

Apakah Anda Pernah Mengalami Keguuran Berulang (Lebih Dari Dua Kali)?

1

5%

19

95%

5.         

Apakan Anda Meroko?

1

5%

19

95%

1.         

Apakah Anda Pernah Mendapatkan Penyuluhan Ataupun Konseling Mengenai KB?

13

65%

7

35%

2.         

KB Adalah Cara Untuk Menghindari Kelahiran Yang Tidak Diinginkan Mengatur Interval Atau Jarak Kehamilan Dalam Nenetukan Jumlah Anak Dalam Keluarga

20

100%

0

0%

3.         

Apakah Saat Ini Anda Menggunakan KB?

11

55%

9

45%

4.         

Jenis KB Apa Yang Anda Gunakan Saat Ini?

Pil: 1

Suntik: 5

Implant: 2

IUD: 3

Tidak KB: 9

11

55%

9

45%

5.         

Apakah Anda Pernah Mengalami Gagal KB?

0

0%

20

100%

6.         

Apakah Anda Pernah Menggynakan KB Yang Berbeda Dengan KB Yang Dipakai Saat Ini?

6

30%

14

70%

7.         

Apakah Anda Pernah Mengalami Efek Samping Saat Menggunakan KB?

8

40%

12

60%

8.         

Apakah Suami Ikut Berperan Dalam Penggunaan KB?

2

10%

18

90%

9.         

Apakah Anda Sedang Menyusui?

6

30%

14

70%

Total

84

30%

196

70%

 


 

C.  Tanggapan Responden Post Test Penyuluhan

Tabel 3. Tanggapan Responden Post Test Penyuluhan

No

Item Pertanyaan

Skor

Ya

Tidak

1.         

Menurut Anda Apakah Penggunaan KB Itu Penting?

20

100%

0

0%

2.                 

Setelah Dilakukan Penyuluhan Mengenai KB Apakah Anda Memahami Pentingnya Penggunaan KB?

20

100%

0

0%

3.                 

Apakah Anda Mempunyai Rencana Untuk Mengganti KB Yang Anda Gunakan Saat Ini?

0

0%

20

100%

4.                 

Apakah Anda Mempunyai Rencana Untuk Menambah Anak?

7

35%

13

65%

5.                 

Apakah Setelah Masa KB Habis Anda Langsung Menggantinya� Atau Tetap Menggunakan KB Yang Sama?

12

60%

8

40%

Total

59

59%

41

41%

 

Pengabdian masyarakat ini berfokus pada pemberian solusi Keluarga Berencana (KB) untuk mengurangi risiko kesehatan pada ibu yang berisiko tinggi hamil. Kegiatan edukasi, penyuluhan, dan penanganan dilaksanakan di Posyandu Kp. Ampera RT 02/RW 16 Desa Jayagiri, Lembang. Dengan jumlah peserta sebanyak 20 orang. Capaian pengabdian masyarakat dievaluasi melalui kuis tanya jawab secara langsung. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa 96% dari subjek memahami secara baik tentang risiko kehamilan pada ibu kategori 4 Terlalu (Terlalu Muda, Terlalu Tua, Terlalu Rapat, Terlalu Banyak) serta pentingnya perencanaan kehamilan dengan metode KB yang tepat, sedangkan 4% masih memerlukan edukasi tambahan. Mayoritas responden (65%) tidak memiliki rencana menambah anak, dan 40% masih mempertimbangkan pergantian metode KB.

Pada tahap pertama, tim pengabdian memberikan penyuluhan yang mencakup definisi ibu berisiko tinggi, kategori 4 Terlalu, dan dampaknya terhadap kesehatan ibu dan bayi. Materi yang disampaikan meliputi tanda bahaya kehamilan risiko tinggi, penyebabnya, serta metode KB yang dapat digunakan untuk mencegah risiko tersebut. Penekanan diberikan pada pilihan kontrasepsi jangka panjang seperti IUD dan implan yang efektif serta metode permanen (tubektomi) bagi pasangan yang telah memiliki jumlah anak ideal.

Gambar 1. Daftar Hadir

 

Gambar 2. Penyuluhan Family Planning: Solusi Cerdas Untuk Mengurangi Resiko Kesehatan Pada Ibu Yang Beresiko Tinggi

 

Diskusi

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 20 responden di Kp. Ampera, RW/16, Desa Jayagiri, Lembang, yang semuanya adalah perempuan dan akseptor KB, didapatkan beberapa poin kesimpulan:

 

1.      Profil Responden:

a)      Seluruh responden adalah ibu rumah tangga.

b)     Sebagian besar memiliki pendidikan SMA (45%).

c)      Riwayat kesehatan menunjukkan mayoritas tidak memiliki penyakit kronis (60%), meskipun ada beberapa yang memiliki riwayat darah tinggi (25%) dan maag (15%).

 

2.      Hasil Pre-Test:

a)      Pengetahuan tentang KB sebelum penyuluhan cukup bervariasi:

a.      Dari hasil survei, terlihat bahwa 65% responden telah pernah mendapatkan penyuluhan atau konseling mengenai Keluarga Berencana (KB) sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa ada kesadaran yang cukup baik di kalangan masyarakat tentang pentingnya informasi KB. Namun, meskipun telah mendapatkan penyuluhan, tidak semua responden menerapkan pengetahuan tersebut dalam praktik sehari-hari.

b.      Meskipun 65% responden memiliki pengalaman penyuluhan, hanya 55% yang aktif menggunakan metode KB saat ini. Ini menandakan adanya kesenjangan antara pengetahuan dan penerapan. Metode suntik mendominasi pilihan dengan persentase 25%, yang menunjukkan bahwa banyak responden lebih memilih metode yang dianggap praktis dan efektif. Namun, penting untuk menggali lebih dalam alasan di balik pilihan metode ini dan mengapa sebagian besar responden tidak menggunakan metode KB meskipun telah mendapatkan informasi sebelumnya.

b)     Sebagian besar responden (85�100%) melaporkan tidak memiliki pengalaman komplikasi serius terkait kehamilan, seperti operasi besar, kehamilan ektopik, atau keguguran berulang. Hal ini menunjukkan bahwa, secara umum, responden merasa tidak menghadapi risiko kesehatan yang signifikan terkait dengan kehamilan. Keberadaan pengalaman komplikasi ini dapat memengaruhi keputusan mereka dalam menggunakan metode KB, karena individu yang pernah mengalami komplikasi mungkin lebih cenderung mencari solusi KB yang lebih efektif untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. Selain itu, informasi tentang kondisi kesehatan sebelumnya sangat penting dalam penyuluhan KB. Penyuluhan yang lebih terarah dan berbasis pada pengalaman individu dapat meningkatkan pemahaman dan penerapan metode KB yang tepat, serta mengurangi kekhawatiran tentang komplikasi yang mungkin terjadi.

 

3.      Hasil Post-Test:

a)      Setelah dilakukan penyuluhan, seluruh responden (100%) menunjukkan pemahaman yang baik mengenai pentingnya penggunaan kontrasepsi. Hal ini menunjukkan bahwa penyuluhan berhasil dalam meningkatkan kesadaran dan pengetahuan mereka tentang manfaat KB, seperti pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan pengaturan jarak kelahiran. Pemahaman yang merata ini juga dapat berkontribusi pada keputusan yang lebih baik terkait kesehatan reproduksi di masa depan.

b)     Meskipun pemahaman tentang KB meningkat, mayoritas responden (65%) tidak memiliki rencana untuk menambah anak dalam waktu dekat. Hal ini dapat mencerminkan sikap yang lebih bertanggung jawab dalam perencanaan keluarga, di mana pasangan mengambil keputusan untuk menunda kehamilan demi stabilitas ekonomi, pendidikan, atau kesehatan. Selain itu, 40% responden masih mempertimbangkan untuk mengganti metode KB yang mereka gunakan saat ini. Ini menunjukkan adanya keinginan untuk mengeksplorasi pilihan yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan situasi masing-masing individu atau pasangan.

Keberagaman dalam pemilihan metode kontrasepsi dan keputusan untuk tidak menambah anak mencerminkan peningkatan kesadaran akan pentingnya perencanaan keluarga yang efektif. Hal ini juga menandakan perlunya dukungan berkelanjutan dari tenaga kesehatan untuk memberikan informasi yang akurat dan bimbingan dalam memilih metode KB yang tepat, sehingga responden dapat merasa lebih nyaman dan yakin dalam mengambil keputusan terkait reproduksi mereka.

Dengan hasil ini, penting untuk terus melanjutkan program penyuluhan dan dukungan bagi masyarakat agar pengetahuan yang telah diperoleh dapat diterapkan secara efektif dalam kehidupan sehari-hari, serta mendorong penggunaan kontrasepsi yang lebih luas.

 

4.      Perubahan Signifikan:

a)      Pengetahuan dan pemahaman yang meningkat setelah penyuluhan menunjukkan bahwa seluruh responden sepakat bahwa penggunaan KB adalah hal yang penting. Hal ini mencerminkan bahwa penyuluhan telah berhasil menyampaikan informasi yang relevan dan bermanfaat, serta menyoroti peran KB dalam perencanaan keluarga yang sehat. Responden menunjukkan antusiasme yang lebih besar terhadap topik ini, yang dapat dilihat dari keterlibatan mereka selama sesi penyuluhan.

b)     Efektivitas penyuluhan dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang KB sangat penting. Meskipun pengetahuan meningkat, tantangan utama yang masih ada adalah bagaimana mengubah perilaku responden terkait dengan pergantian metode KB. Hanya 40% responden yang menunjukkan ketertarikan untuk mempertimbangkan pergantian metode, yang menandakan bahwa meskipun ada kesadaran, keputusan untuk beralih ke metode yang lebih sesuai masih perlu didorong.

Selain itu, pengambilan keputusan dalam rencana keluarga menjadi aspek penting yang perlu diperhatikan. Banyak responden yang mungkin merasa terjebak dalam rutinitas atau memiliki keengganan untuk mencoba metode baru, meskipun mereka menyadari manfaatnya. Ini menunjukkan perlunya pendekatan yang lebih holistik dalam penyuluhan, tidak hanya berfokus pada informasi, tetapi juga pada dukungan emosional dan praktis untuk membantu mereka mengatasi kekhawatiran dan keraguan yang mungkin ada.

Secara keseluruhan, meskipun penyuluhan telah membawa perubahan positif dalam pengetahuan, penguatan lebih lanjut diperlukan untuk mendorong tindakan nyata dalam penggunaan KB yang lebih efektif. Program tindak lanjut dan dukungan berkelanjutan bisa menjadi kunci untuk membantu responden dalam mengambil keputusan yang lebih baik terkait perencanaan keluarga mereka.

 

KESIMPULAN

 

Penyuluhan tentang program Keluarga Berencana (KB) telah terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman dan kesadaran ibu-ibu berisiko tinggi di Kampung Ampera, Desa Jayagiri, Lembang. Dari hasil penelitian yang melibatkan 20 responden, seluruh peserta menunjukkan peningkatan pengetahuan tentang pentingnya penggunaan metode kontrasepsi yang tepat untuk mengurangi risiko kesehatan selama kehamilan. Sebelum penyuluhan, hanya 55% responden yang menggunakan kontrasepsi, namun setelah penyuluhan, 100% responden memahami pentingnya KB. Meskipun demikian, tantangan tetap ada dalam mengubah perilaku terkait pergantian metode KB, dengan 40% responden masih mempertimbangkan untuk mengganti metode yang mereka gunakan. Oleh karena itu, penting untuk melanjutkan upaya edukasi dan penyuluhan agar ibu-ibu dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam perencanaan keluarga, demi kesehatan ibu dan bayi serta untuk mencegah komplikasi saat kehamilan. Implikasi dari penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan pengetahuan saja tidak cukup untuk mengubah perilaku; diperlukan strategi lanjutan yang lebih komprehensif. Program penyuluhan selanjutnya harus mencakup sesi konseling individual dan dukungan berkelanjutan untuk membantu ibu-ibu dalam proses pengambilan keputusan terkait metode kontrasepsi yang paling sesuai dengan kondisi kesehatan mereka. Selain itu, kolaborasi dengan pemerintah setempat dan penyuluh KB untuk menyediakan akses yang lebih baik terhadap berbagai metode kontrasepsi juga sangat penting. Dengan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan, diharapkan dapat menurunkan angka komplikasi kehamilan dan meningkatkan kualitas hidup ibu dan bayi di wilayah tersebut.

 

BIBLIOGRAFI

 

Al-Fauzi, A.-F. (2017). Keluarga Berencana Perspektif Islam Dalam Bingkai Keindonesiaan. Jurnal Lentera: Kajian Keagamaan, Keilmuan Dan Teknologi, 3(1), 1�24.

Brunson, J. (2020). Tool of economic development, metric of global health: Promoting planned families and economized life in Nepal. Social Science & Medicine, 254, 112298. https://doi.org/10.1016/j.socscimed.2019.05.003

Fadilla, N. M. (2021). Sistem informasi manajemen rumah sakit dalam meningkatkan efisiensi: mini literature review. JATISI (Jurnal Teknik Informatika Dan Sistem Informasi), 8(1), 357�374.

Han, X., Li, J., & Morgans, A. S. (2015). Prediction of combustion instability limit cycle oscillations by combining flame describing function simulations with a thermoacoustic network model. Combustion and Flame, 162(10), 3632�3647. https://doi.org/10.1016/j.combustflame.2015.06.020

Harrison, P. A., Dunford, R., Barton, D. N., Kelemen, E., Mart�n-L�pez, B., Norton, L., Termansen, M., Saarikoski, H., Hendriks, K., & G�mez-Baggethun, E. (2018). Selecting methods for ecosystem service assessment: A decision tree approach. Ecosystem Services, 29, 481�498. https://doi.org/10.1016/j.ecoser.2017.09.016

Khanif, M., Suprastiyo, A., & Lukito, C. (2021). Implementasi Program Keluarga Berencana Pada Pus Resiko Tinggi 4 Terlalu Di Kabupaten Bojonegoro. JIAN-Jurnal Ilmiah Administrasi Negara, 5(1), 1�7. https://doi.org/10.56071/jian.v5i1.383

Komalasari, R., Pramesti, P., & Harto, B. (2020). Teknologi Informasi E-Tourism Sebagai Strategi Digital Marketing Pariwisata. Altasia Jurnal Pariwisata Indonesia, 2(2). https://doi.org/10.37253/altasia.v2i2.559

Korkmaz, I., Metin, S. K., Gurek, A., Gur, C., Gurakin, C., & Akdeniz, M. (2015). A cloud based and Android supported scalable home automation system. Computers & Electrical Engineering, 43, 112�128. https://doi.org/10.1016/j.compeleceng.2014.11.010

Kurniawati, P., & Amanah, D. A. (2023). Using Mobile Health Based Expert System In Monitoring Risk Signs Of Pregnancy: Literature Review: Penggunaan Mobile Health (mHealth) Berbasis Sistem Pakar Pada Pemantauan Tanda Bahaya Kehamilan: Literature Review. Journal of Health and Cardiovascular Nursing, 3(1), 17�27. https://doi.org/10.36082/jhcn.v3i1.998

Mengist, W., Soromessa, T., & Legese, G. (2020). Method for conducting systematic literature review and meta-analysis for environmental science research. MethodsX, 7, 100777. https://doi.org/10.1016/j.mex.2019.100777

Novitasari Ujianingtyas, A. (2023). Kewenangan Pemerintah Daerah untuk Melindungi Bidan yang Melaksanakan Program Keluarga Berencana. Perspektif Hukum. https://doi.org/10.30649/ph.v23i1.170

Palmer, J. J., & Storeng, K. T. (2016). Building the nation�s body: the contested role of abortion and family planning in post-war South Sudan. Social Science & Medicine, 168, 84�92. https://doi.org/10.1016/j.socscimed.2016.09.011

Seidman, D., Carlson, K., Weber, S., Witt, J., & Kelly, P. J. (2016). United States family planning providers� knowledge of and attitudes towards preexposure prophylaxis for HIV prevention: a national survey. Contraception, 93(5), 463�469. https://doi.org/10.1016/j.contraception.2015.12.018

Sohag, M. U., & Podder, A. K. (2020). Smart garbage management system for a sustainable urban life: An IoT based application. Internet of Things, 11, 100255. https://doi.org/10.1016/j.iot.2020.100255

Syam, F., & Rukmana, N. S. (2022). Kolaborasi Pemerintah Kota Makassar Dalam Pelaksanaan Program Keluarga Berencana. Vox Populi, 5(1). https://doi.org/10.24252/vp.v5i1.29644

Zapata, L. B., Pazol, K., Rollison, J. M., & Briceno, A. C. L. (2018). Family planning reminder systems: an updated systematic review. American Journal of Preventive Medicine, 55(5), 716�724. https://doi.org/10.1016/j.amepre.2018.07.009

 

� 2025 by the authors. Submitted for possible open access publication under the terms and conditions of the Creative Commons Attribution (CC BY SA) license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).