OPTIMALISASI
PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK MENDUKUNG ENERGI TERBARUKAN DI INDONESIA
Marcel Luis Amstrong, Andika Dimas
Saputra
Universitas Mercubuana
Email: [email protected]
Abstrak |
||
Pengelolaan sampah di Indonesia
menghadapi tantangan besar, termasuk rendahnya kesadaran masyarakat, kendala
teknis, dan regulasi yang belum optimal, yang memerlukan perhatian serius
untuk mengurangi dampak lingkungan dari sampah. Studi ini bertujuan untuk
menganalisis potensi energi biomassa dari limbah, mengevaluasi metode
pengelolaan sampah yang ada, dan memberikan rekomendasi strategi optimal
untuk mendukung pengembangan energi terbarukan. Energi biomassa dari limbah
dapat menjadi alternatif berkelanjutan untuk mengatasi masalah pengelolaan
sampah sekaligus memenuhi kebutuhan energi yang semakin meningkat di
Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan literatur dan analisis data
sekunder, dengan populasi yang diteliti meliputi berbagai jenis limbah
organik dan sampel diambil dari kajian sebelumnya mengenai potensi biomassa.
Teknik pengumpulan data meliputi kajian pustaka dan analisis dokumen terkait,
sementara analisis data dilakukan dengan metode deskriptif untuk mengevaluasi
implementasi teknologi pengelolaan sampah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pengelolaan sampah organik, seperti pengomposan dan pencernaan anaerobik,
memiliki potensi besar untuk menghasilkan energi biomassa yang ramah
lingkungan. Namun, keberhasilan implementasi memerlukan dukungan kebijakan
pemerintah, kolaborasi antara sektor publik dan swasta, serta peningkatan
kesadaran masyarakat. Kesimpulannya, energi biomassa dari limbah dapat
menjadi solusi berkelanjutan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar
fosil, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan mendukung transisi menuju ekonomi
hijau di Indonesia. Implikasi dari penelitian ini menunjukkan pentingnya
intervensi kebijakan dan peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan
sampah. Kata kunci: Pengelolaan
sampah, energi biomassa, energi terbarukan, teknologi limbah, ekonomi hijau |
||
|
|
|
Abstract Waste
management in Indonesia faces major challenges, including low public
awareness, technical constraints, and suboptimal regulations, which require
serious attention to reduce the environmental impact of waste. This study
aims to analyze the biomass energy potential of
waste, evaluate existing waste management methods, and provide optimal
strategy recommendations to support the development of renewable energy.
Biomass energy from waste can be a sustainable alternative to overcome waste
management problems while meeting the increasing energy needs in Indonesia.
This study uses a literature approach and secondary data analysis, with the
population studied covering various types of organic waste and samples taken
from previous studies on biomass potential. Data collection techniques
include literature review and analysis of related documents, while data
analysis is carried out by descriptive methods to evaluate the implementation
of waste management technology. The results of the study show that organic
waste management, such as composting and anaerobic digestion, has great
potential to produce environmentally friendly biomass energy. However,
successful implementation requires government policy support, collaboration
between the public and private sectors, and increased public awareness. In
conclusion, biomass energy from waste can be a sustainable solution to reduce
dependence on fossil fuels, reduce greenhouse gas emissions, and support the
transition to a green economy in Indonesia. The implications of this study
show the importance of policy intervention and increasing community
participation in waste management. Keywords: Waste management, biomass energy, renewable energy,
waste technology, green economy. |
*Correspondence
Author: Marcel Luis Amstrong
Email: [email protected]
PENDAHULUAN
Pengelolaan
sampah saat ini dipengaruhi oleh faktor sosial ekonomi masyarakat, di mana
tingkat pengetahuan dan kesadaran akan pengelolaan sampah memainkan peran
penting (Mahyudin, 2017; Yulia,
2021). Selain itu, kemajuan teknologi juga berkontribusi pada
peningkatan jumlah sampah, seperti sampah plastik dan elektronik. Pemilahan
sampah sesuai jenis, jumlah, dan sifatnya juga merupakan bagian penting dari
pengelolaan sampah yang efektif (Selfianus et al., 2024). Untuk mengurangi dampak negatifnya terhadap lingkungan
dan kesehatan manusia, teknologi pengelolaan sampah sangat penting untuk
mengurangi dampak negatifnya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.
Pengomposan adalah salah satu teknologi efektif dalam mengelola sampah organik
yang menghasilkan manfaat ganda, yaitu mengurangi sampah dan menghasilkan
sumber daya bernilai (Ekawandani & Anzi
Kusuma, 2018; Mirwan, 2015). Selain itu, teknologi seperti pengumpulan dan pemilahan
otomatis, aplikasi ponsel untuk pengelolaan sampah, dan teknologi pemisahan
otomatis juga berperan penting dalam mengelola sampah secara efisien,
berkelanjutan, dan ramah lingkungan (Syamsul, 2024).
Pengelolaan
sampah untuk energi terbarukan memerlukan kerjasama berbagai stakeholder dan
peningkatan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan. Meskipun potensi energi
biomassa di Indonesia besar, implementasinya masih terhambat oleh kendala
teknis, regulasi, dan kesadaran publik yang rendah (Nawawi et al., 2018). Diperlukan langkah-langkah untuk mengatasi tantangan
dalam pengembangan energi biomassa agar dapat mendukung transisi menuju ekonomi
hijau dan energi berkelanjutan di Indonesia [2]."
Potensi
energi biomassa di Indonesia belum banyak dimanfaatkan sebagai sumber energi
utama, meskipun memiliki potensi yang cukup besar. Salah satu sumber energi
terbarukan yang memiliki potensi baik untuk diterapkan di Indonesia adalah
energi surya, dengan distribusi radiasi matahari yang stabil sepanjang tahun.
Pemerintah Indonesia memiliki target kapasitas terpasang energi surya untuk
pembangkit listrik, namun masih menghadapi kendala seperti tingginya biaya
investasi yang membuat harga listrik dari energi terbarukan menjadi tidak
ekonomis (Awaludin, 2022). Meskipun energi surya memiliki potensi yang baik,
kendala biaya investasi yang tinggi dapat menghambat implementasinya secara
luas di Indonesia. Selain itu, pembangunan infrastruktur yang diperlukan untuk
energi surya juga bisa menjadi tantangan dalam mencapai target kapasitas
terpasang yang diinginkan oleh pemerintah. Sehingga energi biomassa menjadi
pilihan alternatif yang lebih menarik karena biaya investasinya yang relatif
lebih rendah dan infrastruktur yang sudah ada dapat dimanfaatkan untuk
pembangkit listrik. Dengan
mengembangkan energi biomassa, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada
energi fosil dan meningkatkan keberlanjutan lingkungan serta ekonomi negara.
Diharapkan dengan adopsi energi biomassa, Indonesia dapat mencapai target
kapasitas terpasang energi terbarukan yang lebih realistis dan berkelanjutan.
Potensi
energi biomassa di Indonesia sangat besar dengan ketersediaan sumber daya
biomassa yang melimpah, termasuk limbah pertanian, kayu, dan sampah organik.
Meskipun potensi energi biomassa di Indonesiawa besar, implementasi praktisanya
masih terhambat oleh kendala teknis, regulasi, dan kesadaran publik yang
rendah. Diperlukan dukungan finansial dan kebijakan yang tepat dari pemerintah
untuk mengatasi tantangan tersebut dan mendorong pengembangan energi biomassa
lebih lanjut (Ikhbar
& Rusmina, 2024). Investasi dalam teknologi yang tepat dan pengembangan
infrastruktur yang memadai juga merupakan langkah penting dalam meningkatkan
pemanfaatan energi biomassa di Indonesia. Selain itu, edukasi dan kampanye
publik perlu ditingkatkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang
manfaat energi biomassa dan pentingnya beralih ke sumber energi yang lebih
berkelanjutan. Regulasi yang belum mendukung dan infrastruktur yang kurang
memadai juga menjadi kendala signifikan dalam penerapan energi biomassa. Banyak
peraturan yang masih ambigu atau tidak konsisten, yang dapat menghambat
investasi dan pengembangan proyek energi biomassa. Selain itu, infrastruktur
yang diperlukan untuk pengumpulan, pengolahan, dan distribusi biomassa sering
kali masih terbatas, sehingga menyulitkan pelaksanaan proyek-proyek yang
berbasis biomassa. Dengan kerjasama antara pemerintah, sektor swasta, dan
masyarakat, Indonesia dapat mengatasi hambatan-hambatan ini dan memanfaatkan
potensi energi biomassa secara optimal untuk mencapai keberlanjutan energi di
masa depan.
Teknologi
limbah menjadi energi dapat dilakukan melalui berbagai metode pengolahan limbah
seperti fisika, kimia, dan biologi (Lestari et al., 2022;
Rahardjo, 2018). Limbah rumah tangga, industri, pertanian, pertambangan,
dan pariwisata merupakan sumber limbah yang dapat diolah menjadi energi (Hasibuan, 2016; Verananda
et al., 2022). Efisiensi pengolahan limbah menjadi energi tergantung
pada jenis limbah dan metode pengolahan yang digunakan (Mulyani, 2017; Palapessy
et al., 2019).
Penerapan
teknologi sampah menjadi energi di Indonesia, seperti insinerasi, pencernaan
anaerobik, dan gasifikasi, memiliki potensi manfaat lingkungan yang signifikan.
Teknik-teknik ini dapat mengubah sampah menjadi sumber energi terbarukan,
membantu mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan dan masyarakat,
serta mempromosikan penggunaan kembali sumber daya dan energi (Prajapati et
al., 2021)
Indonesia
dapat mengambil contoh dari proyek limbah menjadi energi di negara lain untuk
mengurangi polusi dan memanfaatkan sumber daya secara berkelanjutan. Salah satu
contoh yang dapat dijadikan model adalah upaya untuk menghindari limbah dengan
memisahkan sampah basah dan kering kemudian mengolahnya di tempat pemrosesan
sampah terdekat. Proyek-proyek ini telah berhasil mengurangi jumlah limbah yang
mencemari lingkungan dan juga telah memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat
setempat. Dengan mengikuti contoh ini, Indonesia dapat mencapai tujuan
pembangunan berkelanjutan dan mengurangi dampak negatif dari penumpukan sampah.
Tindakan ini juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya
pengelolaan limbah yang baik.
Investasi
dalam energi terbarukan, seperti teknologi sampah menjadi energi, dapat
menciptakan lapangan kerja, meningkatkan ketahanan energi, dan mengurangi
ketergantungan pada sumber energi konvensional. Namun, Indonesia masih
menghadapi berbagai tantangan dalam mengembangkan teknologi sampah menjadi
energi, seperti hambatan regulasi, isu persepsi publik, dan keterbatasan
keuangan. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk memainkan peran yang
aktif dalam mempromosikan infrastruktur energi dari sampah di Indonesia melalui
kebijakan dan insentif yang tepat. Studi kasus tentang sistem pengelolaan
sampah yang sukses untuk energi terbarukan juga dapat memberikan wawasan
berharga bagi pengembangan lebih lanjut di Indonesia.
�Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis
potensi dan tantangan dalam pengelolaan sampah menjadi energi terbarukan di
Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi kebijakan yang
dapat mendukung pengembangan teknologi energi dari sampah serta meningkatkan
kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan limbah yang berkelanjutan.
Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi pengambil
kebijakan, akademisi, dan praktisi dalam memahami dinamika pengelolaan sampah
dan potensinya sebagai sumber energi. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan
untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan limbah
yang baik, yang pada gilirannya dapat berkontribusi pada keberlanjutan
lingkungan dan kesehatan publik.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif dengan pendekatan studi kasus (Fadli, 2021). Fokus utama dari penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai teknologi pengelolaan sampah yang
telah berhasil diterapkan di berbagai negara, serta menganalisis penerapannya
di Indonesia. Dengan meningkatnya tantangan terkait pengelolaan sampah di
Indonesia, penelitian ini bertujuan untuk menemukan solusi yang inovatif dan
berkelanjutan yang telah terbukti efektif di konteks internasional.
Dalam aspek populasi, penelitian ini
mencakup semua teknologi pengelolaan sampah yang diadopsi secara global dan
telah terbukti efektif. Sampel penelitian diambil dari negara-negara yang
memiliki reputasi baik dalam pengelolaan sampah, seperti Singapura, yang
dikenal dengan sistem pemisahan dan daur ulang sampah yang efisien, serta
Jerman dan Korea Selatan yang memiliki kebijakan dan teknologi maju dalam
pengelolaan limbah. Selain itu, UKM di Indonesia yang berpotensi untuk
menerapkan teknologi tersebut juga akan menjadi fokus dalam pemilihan sampel.
Hal ini penting untuk memastikan bahwa rekomendasi yang dihasilkan dapat
diterapkan secara praktis di konteks lokal.
Teknik pengumpulan data dilakukan
melalui beberapa metode. Pertama, studi literatur akan dilakukan untuk mengkaji
berbagai sumber yang relevan, termasuk jurnal ilmiah, laporan penelitian, dan dokumentasi
resmi terkait dengan teknologi pengelolaan sampah. Ini akan memberikan dasar
teori yang kuat untuk analisis lebih lanjut. Selain itu, wawancara akan
dilakukan dengan para ahli, praktisi, dan pemangku kepentingan dalam bidang
pengelolaan sampah. Melalui wawancara ini, diharapkan dapat diperoleh wawasan
mendalam mengenai tantangan dan peluang yang dihadapi dalam penerapan teknologi
tertentu. Observasi langsung juga akan menjadi bagian penting dari pengumpulan
data, di mana peneliti akan mengamati penerapan teknologi pengelolaan sampah di
beberapa lokasi yang dipilih sebagai studi kasus. Observasi ini diharapkan
dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang praktik di lapangan serta
efektivitas teknologi yang diterapkan.
Setelah data terkumpul, analisis akan
dilakukan menggunakan pendekatan analisis tematik. Proses analisis ini
melibatkan beberapa langkah. Pertama, data akan dikelompokkan berdasarkan tema
dan sub-tema yang relevan dengan pengelolaan sampah. Selanjutnya, peneliti akan
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari masing-masing teknologi yang
diteliti, yang akan memberikan gambaran yang jelas tentang kelebihan dan
tantangan yang mungkin dihadapi dalam implementasi teknologi tersebut. Selain
itu, peneliti juga akan mempertimbangkan konteks lokal, termasuk aspek sosial,
ekonomi, dan lingkungan, dalam analisis ini. Rekomendasi yang dihasilkan akan
berdasarkan pada hasil analisis dan dirancang untuk menentukan teknologi yang
paling sesuai dan berkelanjutan untuk diadopsi di Indonesia.
Dengan pendekatan yang komprehensif
ini, diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap
pengembangan strategi pengelolaan limbah yang lebih efektif dan berkelanjutan
di Indonesia. Melalui identifikasi teknologi yang tepat, penelitian ini
bertujuan untuk mendukung upaya pemerintah dan masyarakat dalam menciptakan
lingkungan yang lebih bersih dan sehat, serta mencapai tujuan pembangunan
berkelanjutan di masa depan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Perusahaan
swasta dapat berinvestasi dalam proyek pengelolaan sampah sebagai bagian dari
kemitraan dengan pemerintah untuk menciptakan fasilitas pengelolaan sampah yang
lebih efisien dan ramah lingkungan. Mereka juga dapat membawa pengetahuan dan
pengalaman berharga dalam pengembangan teknologi dan praktik terbaik dalam
pengelolaan sampah (Lasaiba,
2024). Kolaborasi
antara pemerintah dan sektor swasta dapat menciptakan solusi holistik untuk
pengelolaan sampah yang lebih baik dan berkelanjutan (Lasaiba, 2024). Infrastruktur yang memadai sangat diperlukan
untuk mendukung pengelolaan sampah yang efektif, termasuk tempat pembuangan
akhir (TPA) yang terkelola dengan baik, fasilitas pengolahan sampah, dan sistem
pengumpulan sampah yang efisien. Pentingnya kerjasama antara pemerintah dan
sektor swasta dalam pengelolaan sampah juga dapat membawa manfaat ekonomi bagi
kedua belah pihak. Dengan adanya investasi dalam infrastruktur pengelolaan
sampah, seperti pembangunan TPA modern dan fasilitas pengolahan sampah yang
canggih, dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat sekitar. Dengan demikian, kolaborasi ini tidak hanya akan membawa
manfaat lingkungan, tetapi juga berdampak positif pada aspek sosial dan ekonomi
di suatu wilayah. Evaluasi potensi pembangkitan energi terbarukan dari limbah
dapat menjadi langkah yang strategis dalam upaya mencapai tujuan pembangunan
berkelanjutan. Dengan memanfaatkan limbah sebagai sumber energi, kita dapat
mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang semakin langka dan
merusak lingkungan. Selain itu, pengembangan energi terbarukan dari limbah juga
dapat menjadi solusi bagi masalah kekurangan energi yang sering terjadi di
beberapa daerah. Dengan demikian, investasi dalam pengelolaan sampah dan energi
terbarukan dapat memberikan dampak positif yang luas bagi masyarakat dan
lingkungan sekitar.
Pengembangan
teknologi dan kebijakan yang mendukung pengelolaan sampah dan energi terbarukan
juga dapat membuka peluang baru bagi industri. Misalnya, penggunaan teknologi
pengolahan sampah menjadi energi dapat memberikan peluang untuk pengembangan
mesin dan peralatan yang efisien dalam proses konversi energi. Selain itu,
adopsi praktik-praktik ramah lingkungan dalam industri juga dapat meningkatkan
reputasi perusahaan dan menarik investasi yang berkelanjutan. Penelitian ini
dapat memberikan wawasan yang lebih dalam tentang bagaimana energi terbarukan
dari sampah dapat dioptimalkan sesuai dengan kebutuhan lokal dan potensi sumber
daya yang tersedia. Selain itu, dengan mempertimbangkan tantangan teknis,
ekonomi, dan sosial yang mungkin muncul, dapat dirumuskan strategi yang lebih
efektif untuk implementasi energi terbarukan dari sampah di berbagai wilayah.
Dengan demikian, kolaborasi antar berbagai disiplin ilmu dan pemangku kepentingan
akan menjadi kunci dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan melalui
pemanfaatan energi terbarukan dari sampah.
Pemanfaatan
energi terbarukan dari limbah dapat memberikan manfaat penting, seperti
mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil yang terbatas dan mengurangi
emisi gas rumah kaca. Penelitian menunjukkan bahwa energi terbarukan dapat
digunakan secara terus menerus dan tidak akan habis sebagai sumber energi
alternatif yang tersedia secara alami. Dengan memanfaatkan energi terbarukan
dari limbah, kita dapat mengurangi jejak karbon kita dan membantu mengatasi
perubahan iklim. Selain itu, penggunaan energi terbarukan juga dapat
meningkatkan keberlanjutan lingkungan dan ekonomi, serta menciptakan lapangan
kerja baru dalam industri energi terbarukan. Dengan terus melakukan penelitian
dan inovasi dalam bidang ini, kita dapat mempercepat pencapaian tujuan
pembangunan berkelanjutan secara global. Dengan adanya penelitian yang terus
dilakukan, teknologi untuk mengubah sampah menjadi energi terus mengalami
kemajuan. Inovasi-inovasi ini dapat diterapkan dalam skala yang lebih besar,
sehingga semakin banyak energi terbarukan yang dapat dihasilkan dari limbah.
Hal ini akan membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan
mempercepat transisi menuju masyarakat yang lebih berkelanjutan. Dengan kolaborasi antara pemerintah, industri, dan
masyarakat, kita dapat mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan secara global.
Untuk arah
penelitian masa depan pengelolaan limbah, dapat dilakukan evaluasi sumber daya
manusia, anggaran, alat, dan metode dalam pengolahan limbah cair di rumah sakit
swasta di Kota Surabaya. Selain itu, penelitian dapat melibatkan analisis
konten mendalam terhadap publikasi yang berpengaruh, mengeksplorasi penelitian
non-Inggris, dan memajukan solusi berbasis teknologi untuk pengurangan sampah
makanan. Diperlukan kerja sama kolaboratif antara pemerintah, industri, dan
masyarakat dalam menciptakan solusi holistik untuk mengatasi masalah sampah
baterai kendaraan listrik di Indonesia (M. et al., 2024). Kerja sama ini akan
memastikan implementasi solusi yang efektif dan berkelanjutan, serta mendorong
adopsi teknologi hijau sebagai langkah menuju keberlanjutan lingkungan. Selain
itu, penting juga untuk melibatkan komunitas lokal dan organisasi
non-pemerintah dalam upaya ini, sehingga semua pihak dapat ikut berperan aktif
dalam menjaga lingkungan dan merawat bumi kita bersama. Dengan upaya bersama
ini, diharapkan Indonesia dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam
upaya mengelola limbah secara efisien dan bertanggung jawab. Kerja sama ini
akan memastikan implementasi solusi yang efektif dan berkelanjutan, serta
mendorong adopsi teknologi hijau sebagai langkah menuju keberlanjutan
lingkungan. Selain itu, penting juga untuk melibatkan komunitas lokal dan
organisasi non-pemerintah dalam upaya ini, sehingga semua pihak dapat ikut
berperan aktif dalam menjaga lingkungan dan merawat bumi kita bersama. Dengan
upaya bersama ini, diharapkan Indonesia dapat menjadi contoh bagi negara-negara
lain dalam upaya mengelola limbah secara efisien dan bertanggung jawab.�
KESIMPULAN
Studi ini
memberikan wawasan yang berharga bagi praktisi dalam pengelolaan sampah
berkelanjutan. Dengan memahami implikasi dari penelitian ini, para pengambil keputusan
dapat merancang kebijakan yang lebih efektif dan berkelanjutan dalam mengurangi
dampak negatif terhadap lingkungan. Selain itu, kolaborasi antara berbagai
pihak juga menjadi kunci dalam mencapai tujuan bersama untuk menjaga
keberlanjutan bumi kita. Dengan kesadaran akan pentingnya upaya ini, diharapkan
masyarakat Indonesia dapat terus berkomitmen dalam menjaga lingkungan demi masa
depan yang lebih baik. Dalam konteks ini, optimalisasi pengelolaan limbah untuk
energi terbarukan menjadi sebuah langkah yang krusial dalam menjaga
keberlanjutan lingkungan. Dengan memanfaatkan limbah sebagai sumber energi
alternatif, kita dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang
merusak lingkungan. Selain itu, pengelolaan limbah untuk energi terbarukan juga
dapat memban
tu mengurangi
emisi gas rumah kaca dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Implementasi
langkah-langkah konkret dalam optimalisasi pengelolaan limbah harus segera
dilakukan untuk menjaga keberlanjutan bumi, serta untuk mengurangi dampak
negatif yang ditimbulkan oleh penggunaan bahan bakar fosil terhadap lingkungan
dan kesehatan manusia. Selain itu, inisiatif ini dapat membuka peluang untuk
inovasi teknologi yang lebih ramah lingkungan dan menciptakan lapangan kerja
baru. Oleh karena itu, kesadaran dan tindakan nyata dari seluruh lapisan
masyarakat serta berbagai pihak yang terlibat sangat penting dalam mewujudkan
lingkungan yang ramah dan berkelanjutan, demi masa depan yang lebih baik bagi
generasi mendatang. Upaya kolaboratif dan berkelanjutan ini diharapkan dapat
menjadi model bagi negara lain dalam menghadapi tantangan serupa.
DAFTAR
PUSTAKA
Ekawandani, N., & Anzi Kusuma, A.
(2018). Pengomposan Sampah Organik (Kubis Dan Kulit Pisang) Dengan Menggunakan
EM4. TEDC, 12(1).
Fadli, M. R. (2021). Memahami desain metode
penelitian kualitatif. HUMANIKA, 21(1).
https://doi.org/10.21831/hum.v21i1.38075
Hasibuan, R. (2016). Analisis dampak
limbah/sampah rumah tangga terhadap lingkungan hidup. Jurnal Ilmiah
�Advokasi,� 04(01).
Ikhbar, S., & Rusmina, C. (2024).
Optimalisasi Energi Biomassa: Solusi Energi Terbarukan untuk Ekonomi Hijau
dengan Tinjauan Finansial dan Lingkungan. Jurnal Serambi Engineering, 9(3).
Lasaiba, M. A. (2024). Strategi inovatif
untuk pengelolaan sampah perkotaan: Integrasi teknologi dan partisipasi
masyarakat. GEOFORUM Jurnal Geografi Dan Pendidikan Geografi, 3(1),
1�19.
Lestari, A. T., Anwar, H., Permatasari, D.,
Wahyuningsih, E., Syaputra, M., & Suparyana, P. K. (2022). Penerapan
Teknologi Pengelolaan Limbah Berkelanjutan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
Mandalika, NTB. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 5(4).
https://doi.org/10.29303/jpmpi.v5i4.2617
Mahyudin, R. P. (2017). Kajian Permasalahan
Pengelolaan Sampah Dan Dampak. Teknik Lingkungan, 3, 3(1).
Mirwan, M. (2015). Optimasi pengomposan
sampah kebun dengan variasi aerasi dan penambahan kotoran sapi sebagai
bioaktivator. Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan, 4(1)(1).
Mulyani, I. M. (2017). Proses
Elektrokoagulasi Untuk Menurunkan Kadar Thorium Dalam Limbah Hasil Pengolahan
Logam Tanah Jarang. Universitas Negeri Semarang, 6.
Nawawi, D. S., Carolina, A., Saskia, T.,
Darmawan, D., Gusvina, S. L., Wistara, N. J., Sari, R. K., & Syafii, W.
(2018). Karakteristik kimia biomassa untuk energi. Ilmu Teknologi Kayu
Tropis, 16(1).
Palapessy, V. E. D., Hartono, B., &
Samingan, S. (2019). analisis faktor pendorong dan faktor penghambat penerapan
kebijakan green hospital di rs mekarsari kota bekasi tahun 2018. Jurnal
Formil (Forum Ilmiah) Kesmas Respati, 4(1).
https://doi.org/10.35842/formil.v4i1.226
Rahardjo, P. N. (2018). Teknologi
Pengelolaan Limbah Cair Yang Ideal Untuk Pabrik Kelapa Sawit. Jurnal Air
Indonesia, 2(1). https://doi.org/10.29122/jai.v2i1.2291
Selfianus, F., Suwito, S., & Fauzia, D.
(2024). Pengaruh Sosial Ekonomi Masyarakat Terhadap Perilaku Pengolahan Sampah
Di Lingkungan Rt/Rw: 7/2 Klayatan Gang Iii Kecamatan Sukun. Jurnal
Manejemen, Akuntansi Dan Pendidikan, 257�268. https://doi.org/10.59971/jamapedik.v1i2.54
Syamsul, S. B. (2024). Dari Sampah Kering
Menjadi Pupuk Organik Padat. BEGAWE: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(3),
29�36. https://doi.org/10.62667/begawe.v2i3.151
Verananda, E., Erinna, T., Devi, Y., &
Nadiyah, F. (2022). Pelatihan pembuatan kompos cair dari limbah rumah tangga. PERDULI:
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(01).
https://doi.org/10.21009/perduli.v3i01.28086
Yulia, R. M. (2021). Efektivitas
Pengelolaan Sampah Oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Aceh Besar. Universitas
Islam Negeri Ar-Ranir Banda Aceh.
|
� 2025 by the authors. Submitted for possible open access publication
under the terms and conditions of the Creative Commons Attribution (CC BY SA) license
(https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/). |