Rizka Fujiawanti, Defi Eka Novianty, Erix Gunawan /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(11),
1574-1580
Pelaksanaan Penyimpanan Family folder Terhadap Efektivitas Penyimpanan Berkas
Rekam Medis di Puskesmas Cikaro
1579
terjadi kendala jaringan, sehingga tidak bisa melacak nomor rekam medis lama dan
berakibat pasien tersebut diberikan nomor yang baru.
Pengambilan Berkas Rekam Medis
Berdasarkan hasil penelitan menunjukan bahwa pengambilan berkas rekam medis
dilakukan oleh petugas pendaftaran, karena memang sedikit nya petugas rekam medis
mengakibatkan tidak ada nya pembagian petugas, dan pengerjaanya dilakukan di akhir jam
kerja.
Sistem Pengembalian Berkas Rekam Medis
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa pengembalian berkas rekam
medis dilakukan setelah jam kerja. Hanya saja peneliti menemukan berkas yang tidak ada
di rak penyimpanan dan masih belum dikembalikan dari poli. Sesuai dengan teori (Riyanto,
2012) pada peminjam semestinya membuat ketentuan berapa jangka lama waktu untuk 1
rekam medis di ijinkan tidak terdapat pada rak penyimpanan. Semestinya setiap dokumen
rekam medis kembali pada setiap akhir hari kerja.
Pengembalian yang tidak sesuai dengan ketentuan dapat mengakibatkan miss file
pada sistem penyimpanan, dan petugas filing pada keesokan harinya menjadi kewalahan
karena harus menyusun berkas yang harus dikembalikan dan juga petugas harus mencari
berkas pasien yang berobat saat itu, sehingga akan terjadi penumpukan pasien pada
pendaftaran (Ritonga & Lubis, 2021).
Fasilitas Penyimpanan Berkas Rekam medis
Sesuai penelitian dan wawancara fasilitas pada ruang penyimpanan dijumpai rak
dan map rekam medis sedangkan tangga, tracer dan buku ekspedisi belum ada, hal ini tidak
sesuai dengan teori pengambilan berkas (Suraja, 2019) yang berakibat missfile karena
petugas tidak tahu keberadaan rekam medis setelah digunakan untuk pelayanan. Disamping
itu tidak adanya sirkulasi udara dan pendingin ruangan sehingga ruangan menjadi lembab
dan terasa pengap. Tidak adanya ruangan khusus untuk retensi sehingga tidak terlaksana
nya pemusnahan berkas sesuai dengan tahun kunjungan sehingga berkas menjadi
bertumpuk dibagian filing.
Bagian Kartu Berobat itu tercantum No File, Nama Kepala Keluarga/KK, No
Rekam Medis pasien, alamat dan baris untuk beberapa keluarga yang datang untuk berobat
lagi. Biasanya pasien yang sudah pernah berobat lalu kedatangan berikutnya oleh anggota
keluarga lainnya itu akan dijadikan satu Nomor File tetapi berbeda nomor rekam medis,
map untuk keduanya pun dibedakan karena khawatir jika mereka bersama-sama berobat
lalu berbeda poli itu akan cukup memakan waktu yang sangat banyak, oleh sebab itu,
penggunaan family folder pun dihapuskan oleh Puskesmas karena banyak menyita waktu
terlebih banyak kasus pasien berobat bersama-sama satu keluarga tetapi beda poli
(Nurussyifa, Penti, & Sari, 2021).
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka peneliti
menyimpulkan petugas Rekam Medis di Puskesmas Cikaro sudah ada yang berkualifikasi
pendidikan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan. Sistem penyimpanan yang dilakukan
pada Puskesmas Cikaro menggunakan family folder, dan penjajaran menggunakan Straight
Numerical Filing (SNF). Pelaksanaan prosedur penyimpanan sudah sesuai dengan SOP
yang ada dan dilindungi dari akses yang tidak berhak atau selain petugas rekam medis.
Prosedur pengembalian rekam medis selalu dipulangkan pada akhir jam kerja. Fasilitas dan
sarana yang ada di ruang penyimpanan di puskesmas cikaro kurang memadai, untuk