Eric Cahyadi Wibowo1, Alifah Ratnawati2, Nurhidayati3,
Hendar4
Universitas Islam Sultan
Agung, Indonesia1
Universitas Islam Sultan Agung, Indonesia2
Universitas Islam Sultan Agung, Indonesia3
Universitas Islam Sultan Agung, Indonesia4
Email: [email protected]1,
[email protected]2, [email protected]3,
[email protected]4
Abstrak |
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memverifikasi faktor-faktor
yang memengaruhi niat pembelian kembali (repurchase
intention) produk asal
Indonesia di pasar Arab Saudi. Dengan fokus pada nilai ekonomi, citra merek, nilai rasa, dan kepuasan konsumen, penelitian ini berupaya untuk mengembangkan model yang dapat meningkatkan repurchase intention di kalangan
konsumen Arab Saudi. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, dengan pengumpulan data primer melalui kuesioner yang disebarkan kepada muqimin asal Indonesia, serta jemaah Haji dan Umrah baik dari Indonesia maupun negara lain di Arab Saudi. Data sekunder juga diambil dari riset pasar terkait preferensi konsumen dan tren pasar. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai ekonomi
dan citra merek memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen, yang pada gilirannya meningkatkan niat pembelian kembali produk. Selain itu, nilai rasa juga terbukti memainkan peran penting dalam mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa untuk meningkatkan repurchase
intention produk asal
Indonesia, penting bagi pelaku bisnis untuk memperhatikan nilai ekonomi, citra merek yang positif, serta kualitas rasa produk. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi pemangku kepentingan dalam merumuskan strategi pemasaran
yang efektif di pasar Arab Saudi. Kata kunci: Nilai Ekonomi; Citra
Merek; Nilai Cita Rasa; Kepuasan; Niat Beli Ulang |
|
Abstract |
This study aims to
analyze and verify the factors that affect the repurchase intention of
Indonesian products in the Saudi Arabian market. With a focus on economic
value, brand image, taste value, and consumer satisfaction, this study seeks
to develop a model that can increase repurchase intention among Saudi Arabian
consumers. The method used is a quantitative approach, with primary data
collection through questionnaires distributed to muqimin
from Indonesia, as well as Hajj and Umrah pilgrims both from Indonesia and
other countries in Saudi Arabia. Secondary data is also taken from market
research related to consumer preferences and market trends. The results of
the analysis show that economic value and brand image have a significant
influence on consumer satisfaction, which in turn increases product
repurchase intentions. In addition, taste value has also proven to play an
important role in influencing consumer purchasing decisions. The conclusion
of this study emphasizes that to increase the repurchase intention of
products from Indonesia, it is important for business people to pay attention
to economic value, positive brand image, and product taste quality. The
results of this study are expected to provide insight for stakeholders in
formulating effective marketing strategies in the Saudi Arabian market. Keywords: Economic Value, Brand Image, Taste
Value, Satisfaction and Repurchase Intention |
*Correspondence
Author: Eric Cahyadi Wibowo
Email:
[email protected]
PENDAHULUAN
Ibadah
haji dan umrah merupakan kewajiban bagi setiap umat islam yang telah memenuhi
aspek mampu atau kuat secara fisik dan mampu secara finansial (Ibrahim et al.,
2024; Idris, 2024). Hal ini telah diterangkan
dalam beberapa dalil haji dan umrah yang tertulis di dalam Al-Qur�an dan
hadits. Ibadah haji adalah berkunjung ke Baitullah (Ka�bah) pada waktu tertentu
dengan tertib demi memenuhi panggilan Allah SWT, sedangkan umrah sering disebut
dengan haji kecil karena lebih ringan dan memiliki rukun yang lebih sedikit.
�Mengerjakan
ibadah haji wajib hukumnya bagi yang mampu sebagaimana firman Allah SWT sebagai
berikut:�
وَلِلَّهِ
عَلَى ٱلنَّاسِ
حِجُّ ٱلْبَيْتِ
مَنِ ٱسْتَطَاعَ
إِلَيْهِ سَبِيلًا
ۚ وَمَن كَفَرَ
فَإِنَّ ٱللَّهَ
غَنِىٌّ عَنِ ٱلْعَٰلَمِينَ
Artinya:
�Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang
yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari
(kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan suatu
apapun) dari semesta alam.� (QS Ali Imran: 97).
�Sedangkan umrah hukumnya sunah
dan sering dianggap sebagai penyempurna ibadah. Umrah juga dapat dikerjakan
kapan saja dan tidak hanya terbatas pada bulan haji saja. Hadits sunah
menunaikan umrah sebagai berikut:�
سُئِلَ
النَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ عَنْ
الْعُمْرَةِ أَوَاجِبَةٌ
هِيَ قَالَ لَا
وَأَنْ تَعْتَمِرَ
خَيْرٌ لَك
Artinya:
�Nabi Muhammad SAW pernah ditanya perihal umrah, apakah ia wajib? Rasulullah
SAW menjawab, 'Tidak, namun jika engkau berumrah, itu lebih baik bagimu.� (HR
At-Tirmidzi).
Seiring
dengan pelaksanaan ibadah haji dan umrah, pasar haji dan umrah di Arab Saudi
telah menjadi potensi bisnis yang signifikan. Pasar ini didorong oleh jumlah
jemaah haji dan umrah dari Indonesia dan negara-negara ASEAN. Data menunjukkan
bahwa pada tahun 2019, terdapat 221.000 jemaah haji Indonesia, dengan rata-rata
1,25 juta jemaah umrah dalam periode 2015-2019. Jumlah ini meningkat menjadi
1,3 juta jemaah umrah Indonesia pada tahun 2023.
Table 1. Potensi Pasar Arab Saudi
No |
Asal
Jemaah Haji dan Umrah |
Jumlah |
1 |
Indonesia |
a. Terdapat
221.000 jemaah Haji Indonesia pada tahun 2019 dan 2023 b. Rata-rata
terdapat 1,25 juta Jemaah umrah Indonesia selama 2015-2019 c. Pada
tahun 2023 jumlah jemaah umrah Indonesia sebanyak 1,3 Juta |
2 |
ASEAN |
a. Terdapat
23.000 jemaah Haji ASEAN (tidak mencakup Malaysia dan Brunei Darussalam) pada
tahun 2019 b. Rata-rata
terdapat 156.800 ribu Jemaah umrah ASEAN (tidak mencakup Malaysia dan Brunei
Darussalam) pada tahun 2019 |
|
Total |
a. Terdapat
244.000 jemaah Haji Indonesia dan ASEAN (tidak mencakup Malaysia dan Brunei
Darussalam) b. Terdapat
1,40 juta Jemaah umrah Indonesia dan ASEAN (tidak mencakup Malaysia dan
Brunei Darussalam) c. Total
potensi Jemaah Haji dan Umrah setiap tahun sebesar 1,64 juta jemaah |
Sumber: website himpuh.or.id
dan juga pelaku usaha di Arab Saudi
Saat
ini Arab Saudi mulai melakukan pengembangan pada sektor pariwisata dengan nama
visi Saudi 2030 dan sebagai industri yang akan dibangun nantinya akan menjadi
penopang utama industri non-migas yang selama ini menjadi pendapatan utama
selain pasar haji dan umrah. Dengan adanya mega proyek baru seperti; NEOM, The
Red Sea, Al-Qiddiya, Al-Widyan, dan King Salman Park serta perluasan
infrastruktur haji dan umrah untuk menyambut 100 juta Jemaah.
Perubahan
arah kebijakan ekonomi Arab Saudi, yang tercermin dalam pengesahan visi Saudi
2030, dipicu oleh beberapa faktor. Selain penurunan harga minyak mentah global
sejak tahun 2014, tantangan ekonomi dunia dan ketidakstabilan politik di Timur
Tengah juga menjadi pertimbangan (Aziz & Sarwar, 2023; Soummane et al.,
2019). Dengan harapan meningkatkan volume neraca perdagangan, ekspor-impor, dan
investasi, visi Saudi 2030 diharapkan dapat memperkuat posisi Arab Saudi di
kancah global.
Terdapat
3 (tiga) sektor potensial investasi pada pasar di Arab Saudi, yaitu
hospitaliti, transportasi, dan katering. Selain daripada itu semua, terdapat
juga produk � produk asal Indonesia yang di ekspor dan dijual ke pasar Arab
Saudi untuk dijual oleh toko � took di Arab Saudi, baik took Arab Saudi maupun
toko Indonesia. Dengan tingginya permintaan pasar, maka supply produk asal
Indonesia semakin tinggi di pasar Arab Saudi. Produk nasional yang dijual di
pasar Arab Saudi mendapatkan atensi dan kebutuhan bagi konsumen asal Indonesia
maupun dari Negara lainnya. Dengan adanya produk Indonesia yang dijual di Arab
Saudi maka akan memberikan kepuasan bagi konsumen dan juga jemaah haji dan
umrah yang merindukan produk tanah air di tanah suci.
Kepuasan
konsumen adalah faktor kunci yang dipengaruhi oleh nilai ekonomis produk.
Zeithaml (1988) menyatakan �bahwa
konsumen yang merasa mendapatkan value yang baik dari produk akan lebih
cenderung merasa puas� (Firdaus, 2020;
Primadi et al., 2024). Di samping itu, citra brand
juga dapat berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Keller (1993) menjelaskan �bahwa citra
brand yang positif dapat meningkatkan kepercayaan konsumen dan memberikan
tingkat satisfaction yang lebih tinggi� (Han et al., 2015;
Yu et al., 2021).
Salah
satu faktor utama yang mempengaruhi keputusan repurchase intention adalah
economic value dari suatu produk. Chen and Dubinsky (2003) mengatakan �bahwa
economic value merupakan persepsi konsumen terhadap manfaat dari suatu produk
yang relatif terhadap biaya yang dikeluarkan� (Perrea et al.,
2015; Putra et al., 2022). Penelitian ini menegaskan
bahwa economic value yang tinggi mendorong loyalitas konsumen dan niat untuk
melakukan repurchase intention. Selain itu, taste value juga memainkan peran
penting dalam mempengaruhi keinginan konsumen untuk membeli kembali produk,
terutama dalam konteks produk makanan dan minuman. Namkung and Jang (2007) menunjukkan bahwa �taste
yang cocok dengan preferensi konsumen dapat meningkatkan satisfaction dan
repurchase intention� (Yuliana &
Pratiwi, 2024).��������
Selain
economic value, brand image juga memiliki pengaruh yang sangat signifikan
terhadap satisfaction konsumen. Penelitian Ha and Jang (2010) menggambarkan �bahwa
taste yang memuaskan konsumen dapat meningkatkan satisfaction secara
keseluruhan�. Akhirnya, "satisfaction berkesimpulan sebagai variabel utama
dari niat konsumen untuk melakukan repurchase intention�. Anderson and Sullivan
(1993) mengungkapkan �bahwa
konsumen yang puas dengan pengalaman pembelian mereka cenderung lebih mungkin
untuk melakukan repurchase intention di masa depan�.
Kondisi
pasar dan kemampuan daya beli di Arab Saudi saat ini menunjukkan beberapa tren
menarik diantaranya adalah sebagai berikut:
1.
Pertumbuhan Ekonomi: Ekonomi
Arab Saudi saat ini tumbuh sebesar 11,8% pada kuartal kedua tahun 2022 yang
didorong oleh peningkatan produksi minyak dan pelonggaran pasca pembatasan
pandemi covid 19. Namun, proyeksi pada tahun 2024 menunjukkan pertumbuhan akan lebih
moderat dengan estimasi nilai di angka 2,5%
2.
Daya Beli: Daya beli
masyarakat Arab Saudi saat ini meningkat seiring dengan pemulihan ekonomi
Nasional. Misalnya, lebih dari 300 apartemen di kompleks baru Riyadh Almajdiah
Residence terjual hanya dalam waktu kurun sebulan dan secara tunai. Hal ini
menunjukkan adanya peningkatan kepercayaan konsumen dan kemampuan belanja
konsumen.
3.
Diversifikasi Ekonomi: Upaya
diversifikasi ekonomi melalui pengembangan sektor non-migas seperti pariwisata
dan jasa juga berkontribusi pada peningkatan daya beli masyarakatnya. Sektor
non-migas Arab Saudi tumbuh sebesar 5,4% pada kuartal kedua tahun 2021.
Peran
UMKM pada ekonomi Arab Saudi saat ini juga turut menyumbang sekitar 20% dari
PDB (Pendapatan Domestik Bruto) Arab Saudi. Sektor UMKM juga mampu menyerap
sekitar 25% dari total tenaga kerja di Arab Saudi. Oleh karena itu, Pemerintah
Arab Saudi saat ini mendorong pengembangan UMKM sebagai salah satu prioritas
dari visi Ekonomi Saudi 2030. Data pada Monsha�at (2023) menggambarkan jumlah
UMKM pada Q4 tahun 2023 di Arab Saudi sebanyak 1,3 juta perusahaan. Dari total
1,3 juta jumlah UMKM, jenis � jenis UMKM terdiri atas 1,14 juta micro-size
companies, 150.788 small-size companies, dan 18.723 medium-size companies.
Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh economic value terhadap
repurchase intention di pasar Arab Saudi, serta menyelidiki kontribusi taste
value terhadap repurchase intention tersebut. Penelitian ini juga bertujuan
untuk menganalisis pengaruh economic value terhadap satisfaction, menentukan
dampak brand image terhadap repurchase intention, serta mengkaji hubungan
antara taste value dan satisfaction. Selain itu, penelitian ini akan menilai
pengaruh satisfaction terhadap repurchase intention di pasar Arab Saudi.
Manfaat
penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam beberapa
aspek. Pertama, penelitian ini menjadi sarana untuk menerapkan teori-teori yang
telah dipelajari, sehingga meningkatkan pemahaman penulis mengenai hubungan
antara teori dan praktik di lapangan. Kedua, penelitian ini akan memperluas
wawasan dalam bidang manajemen, khususnya tentang strategi untuk meningkatkan
repurchase intention di kalangan konsumen asal Indonesia dan negara lain di
pasar Arab Saudi. Selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
tambahan referensi bagi Universitas Islam Sultan Agung Semarang mengenai
cara-cara meningkatkan repurchase intention konsumen. Selain itu, hasil
penelitian ini juga diharapkan menjadi acuan bagi peneliti lain yang tertarik
untuk melakukan penelitian di bidang yang sama. Akhirnya, hasil penelitian ini
diharapkan memberikan wawasan kepada para pemangku kepentingan tentang
cara-cara efektif untuk meningkatkan repurchase intention di pasar Arab Saudi,
terutama bagi konsumen asal Indonesia.
METODE
PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif (Yam & Taufik,
2021). Metode penelitian
kuantitatif adalah jenis penelitian yang spesifikasinya terdiri atas
sistematis, terencana dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga selesai
pembuatan desain penelitiannya. Metode penelitian kuantitatif, sebagaimana
dikemukakan oleh Sugiyono (2011) yaitu : �Metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan
tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan�.
Teknik Pengumpulan dan Analisis Data
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan
data utama dilakukan melalui kuesioner yang disebarkan kepada responden, dengan pertanyaan tertutup yang memudahkan mereka memberikan jawaban sesuai pilihan yang tersedia. Kuesioner mencakup variabel relevan seperti nilai ekonomi, citra merek, nilai
rasa, kepuasan, dan niat beli ulang. Selain itu, wawancara dapat dilakukan untuk mendapatkan data kualitatif tambahan yang memberikan rincian lebih dalam mengenai
persepsi dan pengalaman responden terhadap produk. Peneliti juga mengumpulkan data sekunder dari laporan riset
pasar, publikasi, dan studi
sebelumnya yang berkaitan dengan preferensi konsumen serta tren pasar di Arab Saudi. Data yang diperoleh
kemudian diolah menggunakan analisis deskriptif untuk memberikan gambaran umum mengenai karakteristik
responden, termasuk frekuensi, rata-rata, dan persentase
dari masing-masing variabel.
Untuk menguji hipotesis, analisis inferensial dilakukan, mencakup uji statistik seperti regresi dan analisis jalur untuk menganalisis hubungan antar variabel. Seluruh data dianalisis menggunakan perangkat lunak statistik seperti SmartPLS atau SPSS, yang membantu dalam menguji validitas dan reliabilitas data serta model hubungan antar variabel, dengan tujuan akhir memperoleh
hasil yang valid dan dapat diandalkan terkait faktor-faktor yang mempengaruhi niat beli ulang
produk asal Indonesia di
pasar Arab Saudi.
Populasi dan Sampel
1.
Populasi
Menurut Sugiyono (2011), �populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek atau subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dapat
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi juga bukan sekedar jumlah
yang ada pada obyek atau subyek yang sedang dipelajari, tetapi meliputi seluruh
karakteristik yang dimiliki oleh subyek itu�. Populasi dalam penelitian ini
adalah muqimin asal Indonesia, seluruh jemaah Haji dan Umrah asal Indonesia dan
ASEAN yang telah melakukan pembelian produk asal Indonesia yang berada di Arab
Saudi.
2.
Sampel
Penentuan jumlah sampel
menurut Sugiyono (2011) merupakan �bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila jumlah
populasi besar, maka peneliti tidak akan mungkin bisa dapat mempelajari semua
yang ada pada populasi. Misalnya adalah karena dengan adanya keterbatasan dana,
tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari
populasi itu�.� Ukuran sampel yang layak
dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500. Sedangkan menurut Amiyani (2016) besar sampel minimum
untuk penelitian deskriptif adalah sebanyak 200 sampel (Amiyani, 2016). Beberapa responden yang
diambil sampel� adalah 200 orang terdiri
dari muqimin asal Indonesia, jemaah Haji dan Umrah asal Indonesia dan ASEAN
yang berada di Arab Saudi.
Sumber dan Jenis Data
�Data primer yaitu data yang
langsung diperoleh dari objeknya� (Qin et al., 2016). Data primer yang diambil
oleh penulis meliputi tanggapan dari muqimin asal Indonesia, jemaah Haji dan
Umrah asal Indonesia dan ASEAN. Sedangkan data sekunder diambil dari riset
pasar yang mencakup preferensi konsumen, tren pasar dan analisa pasar lainnya
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.
Deskripsi Responden
Dalam penelitian ini
menggunakan data primer yaitu kuesioner yang disebarkan kepada 200 responden
muqimin asal Indonesia, jemaah Haji dan Umrah asal Indonesia dan juga luar
Indonesia seperti ASEAN di pasar Arab Saudi. Pengumpulan data dalam penelitian
ini dilakukan dengan menyebar kuesioner sebagai data utama.
Kuesioner yaitu suatu metode
dimana peneliti menyusun daftar pertanyaan secara tertulis kemudian dibagikan
kepada responden untuk memperoleh data yang berhubungan dengan kegiatan
penelitian. Instrument penelitian tersebut digunakan untuk mengumpulkan data
berdasarkan jawaban responden secara langsung.
Kuesioner yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup merupakan
kuesioner yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden hanya
memilih 1 (satu) dari pilihan yang telah tersedia dengan pendapat dari masing �
masing responden.
2.
Analisis Deskripsi
Berdasarkan pada penelitian
ini, peneliti mendapat jawaban dari 200 responden terhadap pertanyaan dari variable
yang sudah disebarkan melalui kuesioner. Variabel tersebut meliputi: economic
value, brand image, taste value, satisfaction dan repurchase intention.
�Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan software smart PLS SEM
(Partial Least Square � Structural Equation Modeling).�
�PLS berkemampuan menjelaskan
hubungan antar variabel serta berkemampuan melakukan analisis-analisis dalam
sekali pengujian. Masing-masing variabel diukur menggunakan skala likert untuk
melihat bobot dari jawaban responden, dengan menggunakan kategori sangat
setuju, setuju, netral, tidak setuju dan sangat tidak setuju.� Berikut adalah
rumusnya:
�Nilai Indeks = (%F1x1) +
(%F2x2) + (%F3x3) + (%F4x4) + (%F5x5)/5 x 100�
�Keterangan:�
�F1 adalah frekuensi responden
yang menjawab 1�
�F2 adalah frekuensi responden
yang menjawab 2�
�F3 adalah frekuensi responden
yang menjawab 3�
�F4 adalah frekuensi responden
yang menjawab 4�
�F5 adalah frekuensi responden
yang menjawab 5�
Total indeks adalah 200
Total indeks adalah 100 dengan
memakai metode tiga kotak dengan membagi jawaban dalam tida kategori. Jawaban
responden memiliki nilai 1-5, sehingga persepsi yang dihasilkan sebagai berikut
:
Terendah : (%Fx1)/5 =
(100x1)/5 = 20
Tertinggi : (%Fx5)/5 =
(100x5)/5 = 100
Rentang : 20-100 = 80
Panjang Kelas Interval : 80 :
3 = 26,7
Maka didapat nilai indeks yang
diperoleh dari perhitungan diatas diawali dari angka 20-100 dengan rentang
angka senilai 26,7. Dengan panjang kelas interval adalah 100 dibagi 3 bagian,
dengan demikian memperoleh rentang masing-masing senilai 26,7 yang dijadikan
sebagai interpretasi nilai persepsi dibawah ini :
Kategori:
�Rendah = 20 -� 46,6�
�Sedang = 46,7 � 73,3�
�Tinggi = 73,4 � 100�
�
3.
Analisis Data
a. �Hasil Evaluasi Model Pengukuran (Outer Model)
Analisis outer model adalah
cara untuk mengetahui seberapa valid suatu model pengukuran. Dengan demikian,
adanya pengukuran ini dapat mengevaluasi model pengukuran. �Validitas konvergen
dan diskriminan dari indikator yang membentuk konstruk laten reabilitas
komposit dan alfa Cronbach dari indikator yang digunakan untuk mengevaluasi
model eksternal dengan indikator refleksif� (Ghozali, 2015). Outer model dievaluasi dengan
melakukan pemeriksaan nilai reliabilitas dan validitas model.
1) �Hasil Uji Validitas Konvergen
Figure 1. Hasil Uji Validitas Konvergen
Table 2. Hasil Uji Validitas Konvergen
Variabel |
Indikator |
Loading Factor |
AVE |
Economic Value (X1) |
X1.1 Harga bersaing |
0,898 |
0,744 |
X1.2 Harga terjangkau |
0,915 |
||
X1.3 Harga produk sesuai kualitas |
0,924 |
||
X1.4 Harga sesuai dengan manfaat |
0,903 |
||
X1.5 Keuntungan dari kebijakan moneter |
0,639 |
||
Brand Image (X2) |
X2.1 Tingkat pengenalan konsumen terhadap merek |
0,826 |
0,782 |
X2.2 Hubungan atau asosiasi yang dimiliki
konsumen terhadap merek |
0,855 |
||
X2.3 Persepsi konsumen terhadap kualitas merek |
0,904 |
||
X2.4 Citra positif |
0,914 |
||
X2.5 Kepercayaan konsumen terhadap merek |
0,919 |
||
Taste Value (X3) |
X3.1 Kualitas rasa |
0,925 |
0,851 |
X3.2 Standar mutu |
0,944 |
||
X3.3 Bahan � bahan yang berkualitas baik |
0,936 |
||
X3.4 Produk menarik |
0,924 |
||
X3.5 Varian produk |
0,884 |
||
Satisfaction (Z) |
Z1 Kepuasan keseluruhan konsumen terhadap produk |
0,959 |
0,896 |
Z2 Senang terhadap produk |
0,938 |
||
Z3 Pengalaman membeli produk |
0,954 |
||
Z4 Tidak komplain |
0,926 |
||
Z5 Kesesuaian produk dengan harapan |
0,955 |
||
Repurchase Intention (Y) |
Y1 Kemungkinan pembelian kembali |
0,950 |
0,895 |
Y2 Kesediaan untuk merekomendasikan |
0,951 |
||
Y3 Minat membeli kembali di masa depan |
0,947 |
||
Y4 Frekuensi pembelian kembali |
0,937 |
||
Y5 Membeli kembali dalam waktu dekat |
0,946 |
�Uji validitas dilakukan dengan
menggunakan uji convergen validity, yaitu dengan melihat korelasi skor
indikator dengan skor konstruk. Indikator yang mempunyai nilai loading dibawah
yang disyaratkan (0,7) dikeluarkan dari model� (Imam Ghozali and Latan 2015).
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa value loading factor semua
indikator tiap � tiap variabel Economic Value (X1), Brand Image (X2), Taste
Value (X3), Satisfaction (Z) dan Repurchase Intention (Y) > 0,70 kecuali
indikator X1.5 yaitu Keuntungan dari kebijakan moneter, sehingga indikator X1.5
harus didrop. Hasil pengujian setelah indikator X1.5 di drop, dapat dilohat
pada gambar 3 dan tabel 10 berikut:
Figure 2. Hasil Uji Validitas Konvergen
setelah Indikator X1.5 didrop
Table 3. Hasil Uji Validitas Konvergen
setelah Indikator X1.5 didrop
Variabel |
Indikator |
Loading Factor |
AVE |
Economic Value (X1) |
X1.1 Harga bersaing |
0,905 |
0,843 |
X1.2 Harga terjangkau |
0,918 |
||
X1.3 Harga produk sesuai kualitas |
0,936 |
||
X1.4 Harga sesuai dengan manfaat |
0,914 |
||
Brand Image (X2) |
X2.1 Tingkat pengenalan konsumen terhadap merek |
0,826 |
0,782 |
X2.2 Hubungan atau asosiasi yang dimiliki konsumen terhadap merek |
0,855 |
||
X2.3 Persepsi konsumen terhadap kualitas merek |
0,904 |
||
X2.4 Citra positif |
0,914 |
||
X2.5 Kepercayaan konsumen terhadap merek |
0,919 |
||
Taste Value (X3) |
X3.1 Kualitas rasa |
0,925 |
0,851 |
X3.2 Standar mutu |
0,944 |
||
X3.3 Bahan � bahan yang berkualitas baik |
0,936 |
||
X3.4 Produk menarik |
0,924 |
||
X3.5 Varian produk |
0,884 |
||
Satisfaction (Z) |
Z1 Kepuasan keseluruhan konsumen terhadap produk |
0,959 |
0,896 |
Z2 Senang terhadap produk |
0,938 |
||
Z3 Pengalaman membeli produk |
0,954 |
||
Z4 Tidak komplain |
0,926 |
||
Z5 Kesesuaian produk dengan harapan |
0,955 |
||
Repurchase Intention (Y) |
Y1 Kemungkinan pembelian kembali |
0,950 |
0,895 |
Y2 Kesediaan untuk merekomendasikan |
0,951 |
||
Y3 Minat membeli kembali di masa depan |
0,947 |
||
Y4 Frekuensi pembelian kembali |
0,937 |
||
Y5 Membeli kembali dalam waktu dekat |
0,946 |
Berdasarkan tabel di atas
dapat disimpulkan bahwa nilai loading factor semua item pernyataan dari
variabel Economic Value (X1), Brand Image (X2), Taste Value (X3), Satisfaction
(Z) dan Repurchase Intention (Y) telah memenuhi value factor loading lebih dari
0,70 sehingga telah memenuhi uji convergen validity.
Nilai AVE masing masing
variabel > 0,50, maka semua item pernyataan variabel Economic Value (X1),
Brand Image (X2), Taste Value (X3), Satisfaction (Z) dan Repurchase Intention
(Y) dinyatakan memenuhi valid konvergen.
2) �Hasil Uji Validitas Diskriminan
Table 4. Hasil Uji Validitas
Diskriminan
|
X1 |
X2 |
X3 |
Z |
Y |
X1.1 |
0,905 |
0,581 |
0,675 |
0,662 |
0,676 |
X1.2 |
0,918 |
0,642 |
0,706 |
0,739 |
0,691 |
X1.3 |
0,936 |
0,698 |
0,739 |
0,722 |
0,735 |
X1.4 |
0,914 |
0,691 |
0,735 |
0,730 |
0,733 |
X2.1 |
0,554 |
0,826 |
0,529 |
0,504 |
0,569 |
X2.2 |
0,600 |
0,855 |
0,568 |
0,544 |
0,610 |
X2.3 |
0,690 |
0,904 |
0,726 |
0,716 |
0,677 |
X2.4 |
0,641 |
0,914 |
0,716 |
0,693 |
0,673 |
X2.5 |
0,658 |
0,919 |
0,685 |
0,678 |
0,676 |
X3.1 |
0,704 |
0,646 |
0,925 |
0,842 |
0,736 |
X3.2 |
0,717 |
0,649 |
0,944 |
0,837 |
0,795 |
X3.3 |
0,760 |
0,690 |
0,936 |
0,865 |
0,793 |
X3.4 |
0,723 |
0,689 |
0,924 |
0,819 |
0,767 |
X3.5 |
0,685 |
0,715 |
0,884 |
0,776 |
0,699 |
Z1 |
0,755 |
0,707 |
0,880 |
0,959 |
0,812 |
Z2 |
0,738 |
0,681 |
0,858 |
0,938 |
0,841 |
Z3 |
0,765 |
0,673 |
0,851 |
0,954 |
0,805 |
Z4 |
0,702 |
0,642 |
0,811 |
0,926 |
0,720 |
Z5 |
0,717 |
0,672 |
0,846 |
0,955 |
0,769 |
Y1 |
0,735 |
0,698 |
0,767 |
0,793 |
0,950 |
Y2 |
0,719 |
0,675 |
0,787 |
0,783 |
0,951 |
Y3 |
0,731 |
0,715 |
0,786 |
0,795 |
0,947 |
Y4 |
0,725 |
0,656 |
0,772 |
0,787 |
0,937 |
Y5 |
0,745 |
0,694 |
0,780 |
0,794 |
0,946 |
Discriminant Validity dapat
dilihat dari cross loading antara indikator dengan konstruk lain. Hasilnya
menunjukkan bahwa korelasi semua konstruk dengan indikatornya masing � masing
lebih tinggi dibandingkan korelasi indikator dengan konstruk lainnya. Dapat
juga dikatakan bahwa setiap item berkorelasi lebih kuat dengan dimensi yang
diukurnya dan berkorelasi lemah dengan dimensi yang tidak diukurnya. Hal ini
dapat disimpulkan bawa evaluasi validitas diskriminan telah tepenuhi.
3) �Hasil Uji Reliabilitas
Table 5. Hasil Uji Reliabilitas
|
Cronbach's alpha |
Composite
reliability (rho_c) |
Economic Value
(X1) |
0,938 |
0,956 |
Brand Image
(X2) |
0,930 |
0,947 |
Taste Value
(X3) |
0,956 |
0,966 |
Satisfaction
(Z) |
0,971 |
0,977 |
Repurchase Intention
(Y) |
0,971 |
0,977 |
Berdasarkan tabel di atas
dapat dilihat bahwa nilai cronbach�s alpha variabel Economic Value (X1), Brand
Image (X2), Taste Value (X3), Satisfaction (Z) dan Repurchase Intention (Y)
> 0,60 dan value composite reliability > 0,70, maka dapat disimpulkan
bahwa semua variabel dinyatakan reliabel.
4.
Hasil Evaluasi Model
Struktural (Inner Model)
Analisa Inner Model adalah
untuk mengevaluasi dengan memeriksa kuadrat dari konstelasi dependen r dan
semakin tinggi nilai R Square maka akan semakin baik kemampuan model prediksi
dari penelitian yang dilakukan serta semakin baik pula statistik uji koefisien.
Nilai path koefisien menunjukkan bahwa pentingnya uji hipotesis.
�
a. Hasil Uji R Square
Table 6. Hasil Uji R Square
|
R-square |
R-square adjusted |
Repurchase Intention
(Y) |
0,759 |
0,755 |
Satisfaction
(Z) |
0,821 |
0,820 |
Berdasarkan tabel di atas
dapat disimpulkan bahwa nilai adjusted r square variabel Repurchase Intention
(Y) sebesar 0,755, hal tersebut menandakan bahwa variabel Economic Value (X1),
Brand Image (X2), Taste Value (X3) dan Satisfaction (Z) mampu menjelaskan
variabel Repurchase Intention (Y) sebesar 75,5% sedangkan sisanya 24,5%
dijelaskan oleh variabel lain, sehingga dapat disimpulkan bahwa model sebagai
substantial.
Nilai adjusted r square
variabel Satisfaction (Z) sebesar 0,820, hal tersebut menandakan bahwa variabel
Economic Value (X1) dan Brand Image (X2) mampu menjelaskan variabel
Satisfaction (Z) sebesar 82% sedangkan sisanya 18% dijelaskan oleh variabel
lain, sehingga dapat disimpulkan bahwa model sebagai substantial.
b. Hasil Uji F Square
Table 7. Hasil Uji F Square
|
F-square |
Economic Value
(X1) -> Repurchase Intention (Y) |
0,057 |
Economic Value
(X1) -> Satisfaction (Z) |
0,089 |
Brand Image
(X2) -> Repurchase Intention (Y) |
0,043 |
Taste Value
(X3) -> Repurchase Intention (Y) |
0,032 |
Taste Value
(X3) -> Satisfaction (Z) |
1,216 |
Satisfaction (Z) -> Repurchase Intention (Y) |
0,101 |
Berdasarkan tabel di atas dapat
disimpulkan bahwa nilai f square jalur Economic Value (X1) -> Repurchase
Intention (Y) sebesar 0,057, hal tersebut menandakan bahwa pengaruh Economic
Value (X1) terhadap Repurchase Intention (Y) berada pada kategori pengaruh
moderate. Sedangkan nilai f square jalur Economic Value (X1) -> Satisfaction
(Z) sebesar 0,089, hal tersebut menandakan bahwa pengaruh Economic Value (X1)
terhadap Satisfaction (Z) berada pada kategori pengaruh yang moderate.
Nilai f square jalur Brand
Image (X2) -> Repurchase Intention (Y) sebesar 0,043, hal tersebut
menandakan bahwa pengaruh Brand Image (X2) terhadap Repurchase Intention (Y)
berada pada kategori pengaruh yang moderate.
Nilai f square jalur Taste
Value (X3) -> Repurchase Intention (Y) sebesar 0,032, hal tersebut menandakan
bahwa pengaruh Taste Value (X3) terhadap Repurchase Intention (Y) berada pada
kategori pengaruh moderate. Sedangkan nilai f square jalur Taste Value (X3)
-> Satisfaction (Z) sebesar 1,216, hal tersebut menandakan bahwa pengaruh
Taste Value (X3) terhadap Satisfaction (Z) berada pada kategori pengaruh yang
besar.
Nilai f square jalur
Satisfaction (Z) -> Repurchase Intention (Y) sebesar 0,101, hal tersebut
menandakan bahwa pengaruh Satisfaction (Z) terhadap Repurchase Intention (Y)
berada pada kategori pengaruh yang moderate.
c. Hasil Uji Relevansi Prediksi
(Q2)
Table 8. Hasil Uji Relevansi Prediksi
(Q2)
|
SSO |
SSE |
Q� (=1-SSE/SSO) |
Repurchase Intention
(Y) |
1000,000 |
326,767 |
0,673 |
Satisfaction
(Z) |
1000,000 |
269,919 |
0,730 |
Berdasarkan tabel di atas dapat
dilihat bahwa nilai Q square variabel Repurchase Intention (Y) sebesar 0,673,
hal tersebut menunjukkan bahwa variabel Economic Value (X1), Brand Image (X2),
Taste Value (X3) dan Satisfaction (Z) baik atau sesuai sebagai variabel
penjelas yang mampu memprediksi variabel Repurchase Intention (Y), sehingga
dapat disimpulkan bahwa kemampuan memprediksi berada pada kategori besar.
Nilai Q square variabel
Satisfaction (Z) sebesar 0,730, hal tersebut menunjukkan bahwa variabel
Economic Value (X1) dan Brand Image (X2) baik atau sesuai sebagai variabel
penjelas yang mampu memprediksi variabel Satisfaction (Z), sehingga dapat
disimpulkan bahwa kemampuan memprediksi berada pada kategori besar.
5.
Hasil Uji Hipotesis
Figure 3. Nilai T Statistics
Figure 4. Nilai P Values
Table 9. Hasil Uji Hipotesis
Pengaruh |
Original Sample (O) |
T statistics
(|O/STDEV|) |
P values |
Keterangan |
Economic Value
(X1) -> Repurchase Intention (Y) |
0,204 |
2,864 |
0,004 |
Diterima |
Taste Value
(X3) -> Repurchase Intention (Y) |
0,213 |
2,302 |
0,021 |
Diterima |
Economic Value
(X1) -> Satisfaction (Z) |
0,200 |
3,324 |
0,001 |
Diterima |
Brand Image
(X2) -> Repurchase Intention (Y) |
0,160 |
2,456 |
0,014 |
Diterima |
Taste Value
(X3) -> Satisfaction (Z) |
0,742 |
13,146 |
0,000 |
Diterima |
Satisfaction (Z) -> Repurchase Intention (Y) |
0,371 |
3,467 |
0,001 |
Diterima |
Penjelasan tabel:
1)
Berdasarkan hasil pengujian membuktikan bahwa economic value berpengaruh positif terhadap repurchase
intention. Hal itu ditunjukan
dari hasil Nilai original
sample (O) atau nilai koefisien jalur Economic Value
(X1) -> Repurchase Intention (Y) bernilai positif yaitu 0,204, hal tersebut menandakan
bahwa variabel Economic
Value (X1) memiliki hubungan
yang positif dengan variabel Repurchase Intention (Y). Nilai t statistik sebesar 2,864 > 1,96
dan nilai P values sebesar
0,004 < 0,05. Maka dari itu
H1 diterima, artinya
Economic Value berpengaruh terhadap
Repurchase Intention.
2)
Berdasarkan hasil pengujian membuktikan bahwa taste value berpengaruh positif terhadap repurchase
intention. Hal itu ditunjukan
dari hasil Nilai Original
sample (O) atau nilai koefisien jalur Taste Value (X3)
-> Repurchase Intention (Y) bernilai positif yaitu 0,213, hal tersebut menandakan
bahwa variabel Taste Value
(X3) memiliki hubungan yang
positif dengan variabel Repurchase Intention (Y). Nilai t statistik sebesar 2,302 > 1,96
dan nilai P values sebesar
0,021 < 0,05. Maka dari itu
H2 diterima, artinya Taste
Value berpengaruh terhadap
Repurchase Intention.
3)
Berdasarkan hasil pengujian membuktikan bahwa economic value berpengaruh positif terhadap satisfaction.
Hal itu ditunjukan dari hasil Nilai Original sample
(O) atau nilai koefisien jalur Economic Value
(X1) -> Satisfaction (Z) bernilai positif yaitu 0,200, hal tersebut menandakan
bahwa variabel Economic
Value (X1) memiliki hubungan
yang positif dengan variabel Satisfaction (Z). Nilai t statistik
sebesar 3,324 > 1,96 dan nilai
P values sebesar 0,001 < 0,05. Maka dari itu H3 diterima,
artinya Economic Value berpengaruh
terhadap Satisfaction.
4)
Berdasarkan hasil pengujian membuktikan bahwa brand image berpengaruh positif terhadap repurchase
intention. Hal itu ditunjukan
dari hasil Nilai Original
sample (O) atau nilai koefisien jalur Brand Image (X2)
-> Repurchase Intention (Y) bernilai positif yaitu 0,160, hal tersebut menandakan
bahwa variabel Brand Image
(X2) memiliki hubungan yang
positif dengan variabel Repurchase Intention (Y). Nilai t statistik sebesar 2,456 > 1,96
dan nilai P values sebesar
0,014 < 0,05. Maka dari itu
H4 diterima, artinya Brand
Image berpengaruh terhadap
Repurchase Intention.
5)
Berdasarkan hasil pengujian membuktikan bahwa taste value berpengaruh positif terhadap satisfaction.
Hal itu ditunjukan dari hasil Nilai Original sample
(O) atau nilai koefisien jalur Taste Value (X3)
-> Satisfaction (Z) bernilai positif
yaitu 0,742, hal tersebut menandakan bahwa variabel Taste Value (X3) memiliki hubungan yang positif dengan variabel Satisfaction (Z). Nilai t statistik
sebesar 13,146 > 1,96 dan nilai
P values sebesar 0,000 < 0,05. Maka dari itu H5 diterima,
artinya Taste Value berpengaruh
terhadap Satisfaction.
6)
Berdasarkan hasil pengujian membuktikan bahwa satisfaction berpengaruh positif terhadap repurchase
intention. Hal itu ditunjukan
dari hasil Nilai Original
sample (O) atau nilai koefisien jalur Satisfaction (Z)
-> Repurchase Intention (Y) bernilai positif yaitu 0,371, hal tersebut menandakan
bahwa variabel Satisfaction
(Z) memiliki hubungan yang positif dengan variabel Repurchase Intention (Y). Nilai t statistik sebesar 3,467 > 1,96
dan nilai P values sebesar
0,001 < 0,05. Maka dari itu
H6 diterima, artinya
Satisfaction berpengaruh terhadap
Repurchase Intention.
Pembahasan
Hasil pengujian menggunakan analisis PLS metode bootsrapping dalam penelitian ini yaitu sebagai
berikut:
1.
Penelitian ini memberikan gambaran untuk menjual produk
asal Indonesia di pasar Arab Saudi memerlukan beberapa faktor penunjang diantaranya adalah economic
value, taste value, brand image, dan juga satisfaction, yang pada akhirnya akan mempengaruhi
repurchase intention di kalangan konsumen
pasar Arab Saudi.
2.
Hasil pengujian ini menunjukan bahwa bahwa economic value memiliki pengaruh terhadap repurchase intention. Hal ini
sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Pham et al. (2018) dimana
disebutkan �bahwa penilaian konsumen secara keseluruhan terhadap kegunaan suatu produk berdasarkan
apa yang diterima dan apa yang diberikan�. Nilai ekonomis yang tinggi, yang ditunjukan dengan harga produk yang bersaing, terjangkau, sesuai dengan kualitas
dan manfaat, serta terdapatnya keuntungan dari kebijakan moneter diyakini dapat menigkatkan niat mereka untuk
membeli kembali produk asal Indonesia di pasar
Arab Saudi.
3.
Hasil pengujian ini menunjukan bahwa taste value memiliki pengaruh terhadap repurchase
intention. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ma, Xiaohui, S., Wu (2021), C. H. Lee, Eze,
and Ndubisi (2011) dan Ha and Jang (2010). Taste value yang tinggi
ditunjukan kualitas rasa, standar mutu, bahan
� bahan yang berkualitas baik, produk menarik,
dan varian produk diyakini dapat meningkatkan niat konsumen untuk membeli kembali produk asal Indonesia di pasar
Arab Saudi (Chen et al., 2021;
Hayati et al., 2023).
4.
Hasil pengujian ini menunjukan bahwa economic value memiliki pengaruh terhadap satisfaction.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Zeithaml (1988). Economic value yang tinggi yang ditunjukan dengan harga produk
yang bersaing, terjangkau, sesuai demham kualitas
dan manfaat, serta terdapatnya keuntungan dari kebijakan moneter diyakini dapat menigkatkan kepuasan terhadap produk asal Indonesia di pasar
Arab Saudi.
5.
Hasil pengujian ini menunjukan bahwa brand image memiliki pengaruh terhadap repurchase
intention. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Keller (1993). Brand image yang positif ditunjukan dengan tingkat pengenalan konsumen, hubungan atau asosiasi
yang dimiliki konsumen, persepsi konsumen, citra positif serta
kepercayaan konsumen terhadap merek dapat meningkatkan niat konsumen untuk
membeli kembali produk asal Indonesia di pasar
Arab Saudi.
6.
Hasil pengujian ini menunjukan bahwa taste value memiliki pengaruh terhadap satisfaction.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Muzdalifah (2019),
Ha and Jang (2010), dan Namkung and Jang (2007). Taste value yang tinggi ditunjukan kualitas rasa, standar mutu, bahan � bahan
yang berkualitas baik, produk menarik, dan varian produk diyakini
dapat meningkatkan kepuasan terhadap produk asal Indonesia di pasar
Arab Saudi.
7.
Hasil pengujian ini menunjukan bahwa satisfaction memiliki pengaruh terhadap repurchase
intention. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Tufahati et al. (2021),
Rahmawati, Prihastuty, and Azis (2019), Anderson and
Sullivan (1993). Satisfaction yang tinggi ditunjukan dengan kepuasan keseluruhan konsumen, kesenangan konsumen, pengalaman, tidak komplain dan kesesuain produk dengan harapan diyakini dapat niat konsumen untuk
membeli kembali produk asal Indonesia di pasar
Arab Saudi (Dai et al., 2015;
Meesala & Paul, 2018).
8.
Hasil pengujian ini menunjukan bahwa satisfaction memiliki pengaruh dalam memediasi economic value terhadap
repurchase intention. Hal ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh H.-R. Lee and Kim (2012). Satisfaction yang tinggi ditunjukan dengan kepuasan keseluruhan konsumen, kesenangan konsumen, pengalaman, tidak komplain dan kesesuain produk dengan harapan
diyakini dapat memediasi pengaruh economic value
terhadap niat konsumen untuk membeli kembali produk asal Indonesia di pasar
Arab Saudi.
9.
Hasil pengujian ini menunjukan bahwa satisfaction memiliki pengaruh dalam memediasi taste value terhadap
repurchase intention. Hal ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Shidiqy and
Triyono (2023).� Satisfaction yang tinggi ditunjukan dengan kepuasan keseluruhan konsumen, kesenangan konsumen, pengalaman, tidak komplain dan kesesuain produk dengan harapan
diyakini dapat memediasi pengaruh taste value terhadap niat konsumen
untuk membeli kembali produk asal Indonesia di pasar Arab Saudi.
10.
Hasil pengujian ini menunjukan bahwa pengaruh langsung economic value terhadap
repurchase intention lebih besar
dibandingkan dengan pengaruh tidak langsung economic value terhadap
repurchase intention melalui satisfaction. Hal itu ditunjukan dari hasil Nilai original sample
(O) atau nilai koefisien jalur Economic Value
(X1) -> Repurchase Intention (Y) bernilai 0,204 lebih besar dibandingkan
dengan Nilai Original sample (O) jalur
Economic Value (X1) -> Satisfaction (Z) -> Repurchase Intention (Y) bernilai 0,074. Sedangkan Nilai t
statistik jalur Economic
Value (X1) -> Repurchase Intention (Y) sebesar
2,864 lebih besar dibandingkan dengan Nilai t statistik koefisien jalur Economic Value (X1) -> Satisfaction (Z) ->
Repurchase Intention (Y)�
sebesar 2,290.� Tetapi, nilai P values statistik jalur Economic Value (X1) -> Repurchase Intention (Y) sebesar 0,004 lebih kecil dibandingkan dengan nilai P values jalur Economic Value (X1) -> Satisfaction (Z) ->
Repurchase Intention (Y) sebesar 0,022.
Hasil pengujian ini menunjukan bahwa pengaruh langsung taste value terhadap
repurchase intention lebih kecil
dibandingkan dengan pengaruh tidak langsung taste value terhadap
repurchase intention melalui satisfaction. Hal itu ditunjukan dari hasil Nilai Original sample
(O) atau nilai koefisien jalur Taste Value (X3)
-> Repurchase Intention (Y) bernilai 0,213 lebih kecil dibandingkan
dengan hasil Nilai Original
sample (O) atau nilai koefisien jalur Taste Value (X3)
-> Satisfaction (Z) -> Repurchase Intention (Y) bernilai
0,275. Sedangkan Nilai t statistik
jalur Taste Value (X3) -> Repurchase Intention (Y)
sebesar 2,302 lebih kecil dibandingkan dengan Nilai t statistik jalur Taste Value (X3) -> Satisfaction (Z) ->
Repurchase Intention (Y) sebesar 3,414. Tetapi nilai P values statistik jalur Taste Value (X3)
-> Repurchase Intention (Y) sebesar 0,021 lebih besar dibandingkan
dengan nilai P values jalur Taste Value (X3) -> Satisfaction (Z) ->
Repurchase Intention (Y) sebesar 0,001.
KESIMPULAN
Amiyani, R. (2016). Teknik sampling. Yogyakarta: UNY.
Aziz, G., & Sarwar, S. (2023). Revisit the role of
governance indicators to achieve sustainable economic growth of Saudi Arabia�pre
and post implementation of 2030 Vision. Structural Change and Economic
Dynamics, 66, 213�227. https://doi.org/10.1016/j.strueco.2023.04.008
Chen, H., Chen, D., He, L., Wang, T., Lu, H., Yang, F., Deng,
F., Chen, Y., Tao, Y., & Li, M. (2021). Correlation of taste values with
chemical compositions and Rapid Visco Analyser profiles of 36 indica rice
(Oryza sativa L.) varieties. Food Chemistry, 349, 129176.
https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2021.129176
Dai, H., Luo, X. R., Liao, Q., & Cao, M. (2015).
Explaining consumer satisfaction of services: The role of innovativeness and
emotion in an electronic mediated environment. Decision Support Systems,
70, 97�106. https://doi.org/10.1016/j.dss.2014.12.003
Firdaus, F. (2020). Pengaruh Persepsi Dan Kepuasan Konsumen
Terhadap Minat Pembelian Ulang Produk Private Label Indomaret (Studi Pada
Konsumen Indomaret Di Kecamatan Telanaipura Kota Jambi). Jurnal Manajemen
Terapan Dan Keuangan, 9(1), 1�14. https://doi.org/10.22437/jmk.v9i1.9234
Ghozali, I. (2015). Aplikasi Analisis Multivariate dengan
Program IBM SPSSversi20, 00Edisi 7. Semarang: Penerbit Universitas
Diponegoro.
Han, S. H., Nguyen, B., & Lee, T. J. (2015).
Consumer-based chain restaurant brand equity, brand reputation, and brand
trust. International Journal of Hospitality Management, 50,
84�93. https://doi.org/10.1016/j.ijhm.2015.06.010
Hayati, R., Mayani, N., Husna, R., & Sulaiman, I. (2023).
Pengolahan Nugget Ayam dan Penerimaannya Melalui Uji Organoleptik di Desa
Krueng Lam Kareung Kecamatan Indrapuri Aceh Besar. Jurnal Pengabdian
Mahakarya Masyarakat Indonesia, 1(1), 19�24.
https://doi.org/10.24815/pemasi.v1i1.30198
Ibrahim, M., Ba-Essa, E., Alarouj, M., Annabi, F., Armstrong,
D. G., Bennakhi, A., Ceriello, A., Elbarbary, N., Khochtali, I., &
Karadeniz, S. (2024). Recommendations for management of diabetes and its
complications during Hajj (Muslim Pilgrimage)�2024 update. Diabetes Research
and Clinical Practice, 111647.
https://doi.org/10.1016/j.diabres.2024.111647
Idris, J. (2024). Seeking Identity and True Transformation:
the Hajj Experience. In Religious Tourism and Globalization: The Search for
Identity and Transformative Experience (pp. 166�178). CABI GB.
https://doi.org/10.1079/9781800623675.0013
Meesala, A., & Paul, J. (2018). Service quality, consumer
satisfaction and loyalty in hospitals: Thinking for the future. Journal of
Retailing and Consumer Services, 40, 261�269.
https://doi.org/10.1016/j.jretconser.2016.10.011
Perrea, T., Grunert, K. G., & Krystallis, A. (2015).
Consumer value perceptions of food products from emerging processing
technologies: A cross-cultural exploration. Food Quality and Preference,
39, 95�108. https://doi.org/10.1016/j.foodqual.2014.06.009
Primadi, A., Tohir, M., & Asmoro, M. J. K. (2024).
Analisis Strategi Manajemen Pergudangan pada Pengiriman Barang dan Kualitas
Produk Terhadap Kepuasan Pelanggan. Jurnal Siber Transportasi Dan Logistik,
2(1), 40�48. https://doi.org/10.38035/jstl.v2i1.199
Putra, A. R., Rudiansyah, M. M. D. H., Darmawan, D.,
Mardikaningsih, R., & Sinambela, E. A. (2022). Pengaruh Gaya Hidup,
Lingkungan Fisik, dan Persepsi Harga terhadap Loyalitas Pelanggan Lottemart. Optimal
Jurnal Ekonomi Dan Manajemen, 2(1), 71�85.
https://doi.org/10.55606/optimal.v2i1.436
Qin, Y., Sheng, Q. Z., Falkner, N. J. G., Dustdar, S., Wang,
H., & Vasilakos, A. V. (2016). When things matter: A survey on data-centric
internet of things. Journal of Network and Computer Applications, 64,
137�153. https://doi.org/10.1016/j.jnca.2015.12.016
Soummane, S., Ghersi, F., & Lef�vre, J. (2019).
Macroeconomic pathways of the Saudi economy: The challenge of global mitigation
action versus the opportunity of national energy reforms. Energy Policy,
130, 263�282. https://doi.org/10.1016/j.enpol.2019.03.062
Yam, J. H., & Taufik, R. (2021). Hipotesis Penelitian
Kuantitatif. Perspektif: Jurnal Ilmu Administrasi, 3(2), 96�102.
https://doi.org/10.33592/perspektif.v3i2.1540
Yu, W., Han, X., Ding, L., & He, M. (2021). Organic food
corporate image and customer co-developing behavior: The mediating role of
consumer trust and purchase intention. Journal of Retailing and Consumer
Services, 59, 102377. https://doi.org/10.1016/j.jretconser.2020.102377
Yuliana, H., & Pratiwi, A. (2024). Pengaruh Variasi
Produk, Cita Rasa, Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Beli Ulang Konsumen
(Survei pada Kopi Janji Jiwa Karanganyar). Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan
Manajemen, 2(7), 393�404. https://doi.org/10.61722/jiem.v2i7.1952
|
� 2024 by the authors. Submitted for possible open access publication
under the terms and conditions of the Creative Commons Attribution (CC BY SA) license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/). |