Sabila Lestiasih Gunadi1, Suparman2, Sutisna
Riyanto3, Leonard Dharmawan4, Anggi
Widia Khairunisa5
IPB University, Indonesia1
IPB University, Indonesia2
IPB University, Indonesia3
IPB University, Indonesia4
IPB University, Indonesia5
Email: [email protected]1,
[email protected]2, [email protected]3,
[email protected]4, [email protected]5
Abstrak |
Media sosial,
sebagai platform online yang diakses melalui internet, telah menjadi bagian integral dari kehidupan remaja, salah satunya melalui Instagram. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah efektivitas
penyebaran informasi melalui Instagram di kalangan penggemar grup MEOVV.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengevaluasi kualitas konten pada akun Instagram
@meovv_idn, dengan fokus
pada aspek relevansi, daya tarik, dan kelayakan menurut persepsi audiens. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kuantitatif, dengan populasi dari penggemar grup MEOVV. Sampel diambil
menggunakan Rumus Slovin
dengan margin of error 15%, sehingga diperoleh 43 responden dari Departemen Sekolah Vokasi IPB University. Data dikumpulkan
melalui studi literatur dan kuesioner yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas penyebaran informasi memperoleh nilai rata-rata 3,20, sedangkan
kualitas konten memperoleh nilai rata-rata
3,02, keduanya masuk dalam kategori �efektif�. Simpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa konten yang diposting oleh akun tersebut cukup efektif dalam mempengaruhi pemahaman, minat, dan perilaku audiens terhadap informasi yang disampaikan. Kata kunci: Kualitas
Konten; Efektivitas Informasi; Instagram; Media Sosial. |
|
Abstract |
Social media, as
an online platform accessed through the internet, has become an integral part
of teenagers' lives, one of which is through Instagram. The issue raised in
this study is the effectiveness of information dissemination through
Instagram among fans of the group MEOVV. This study aims to analyze and
evaluate the quality of content on the @meovv_idn Instagram account, focusing
on aspects of relevance, attractiveness, and appropriateness according to
audience perceptions. The method used in this research is a quantitative
descriptive approach, with a population of MEOVV group fans. The sample was
taken using the Slovin Formula with a margin of error of 15%, resulting in 43
respondents from the Department of Vocational School of IPB University. Data
were collected through literature studies and relevant questionnaires. The
results showed that the effectiveness of information dissemination obtained
an average value of 3.20, while the quality of the content obtained an
average value of 3.02, both falling into the �effective� category. The
conclusion of this study confirms that the content posted by the account is
quite effective in influencing the audience's understanding, interest, and
behavior towards the information conveyed. Keywords: Content Quality; Information
Effectiveness; Instagram; Social Media. |
*Correspondence
Author: Sabila Lestiasih
Gunadi
Email:
[email protected]
PENDAHULUAN
Kemajuan
teknologi telah memberikan pengaruh besar terhadap aktivitas sehari-hari
masyarakat (Marpaung, 2018;
Susilo, 2019). Internet saat ini menjadi
elemen yang sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan (Atzori et al.,
2017; Ni�etić et al., 2020). Hal ini tercermin dari
meningkatnya jumlah aktivitas manusia yang beralih menggunakan teknologi,
seperti di sektor e-commerce, e-education, dan e-Government.
Menurut laporan dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII),
pada tahun 2024 jumlah pengguna internet di Indonesia diproyeksikan mencapai
221 juta dari total populasi sebanyak 278 juta jiwa. Data ini mengindikasikan
bahwa hampir 80% penduduk Indonesia akan memiliki akses ke internet sepanjang
hidupnya (Kurnia & Sinaga, 2024).
Instagram
adalah salah satu platform media sosial yang dimanfaatkan oleh penggunanya
untuk berbagi berbagai jenis informasi, seperti video, gambar, foto, dan teks
yang dituangkan dalam caption (Kim & Kim,
2019; Puspitarini & Nuraeni, 2019). Fungsi tersebut, Instagram
dapat dikategorikan sebagai media sosial. Dalam penelitian ini, Instagram
dipilih sebagai objek studi karena beberapa alasan, salah satunya adalah
pertumbuhannya yang sangat pesat sejak pertama kali diperkenalkan pada tahun
2010. Menurut Direktur Facebook Indonesia, terdapat sekitar 45 juta
pengguna aktif Instagram di Indonesia, menjadikan negara ini komunitas Instagram
terbesar di kawasan Asia-Pasifik. Secara global, jumlah pengguna Instagram
telah melampaui 700 juta, menjadikannya salah satu platform media sosial dengan
basis pengguna terbesar di dunia.
Gambar 1. Postingan Instagram
@meovv_idn
Penelitian
ini dilakukan untuk memahami efektivitas penyebaran informasi terhadap minat
audiens pada akun Instagram @meovv_idn, yang mulai aktif sejak April 2023.
Penyebaran berita dari grup MEOVV melalui akun @meovv_idn. Penelitian ini juga
mengeksplorasi dampak distribusi konten berita di Instagram @meovv_idn terhadap
minat baca generasi Z. Dalam penelitian ini, digunakan teori media baru, yaitu
teori yang mengkaji evolusi media seiring perkembangan teknologi komunikasi. Media
sosial, sebagai salah satu bentuk media komunikasi yang paling populer di era
modern, menjadi fokus utama dalam konteks teori ini. Menurut Levy (2010, p.30) konsep
media baru ini memiliki kaitan yang sangat erat dengan keberadaan
media sosial saat ini (Mulawarman &
Nurfitri, 2017; Zolkepli & Kamarulzaman, 2015).
Teori
media baru, yang dikembangkan oleh Pierre L�vy, membahas evolusi media seiring
kemajuan zaman. Teori ini memiliki hubungan yang erat dengan perkembangan
teknologi komunikasi. Salah satu bentuknya adalah media sosial, yang kini
menjadi salah satu sarana komunikasi antar manusia paling populer di era
modern. Dengan mempertimbangkan media sosial sebagai bagian dari media baru,
para peneliti percaya bahwa teori media baru memiliki relevansi yang kuat
dengan keberadaan media sosial saat ini (Alalwan et al.,
2017; Watie, 2016).
Konten
di Instagram harus menarik, Gen Z lebih menyukai pesan melalui gambar visual
dan suara. Instagram juga menjadi wadah bagi Gen Z untuk mengekspresikan diri,
meningkatkan minat membaca, dan keinginan untuk mengetahui� lebih banyak informasi menarik. Menggunakan
teori tentang daya tarik konten, media sosial, Generasi Z, dan kecepatan
penyebaran informasi. Daya tarik konten berkaitan dengan hasil konten yang
menarik untuk dilihat. Konten yang menarik adalah konten yang sesuai dengan
diri Anda.
Teori
Daya Tarik Visual (Visual Appeal Theory) pada platform media sosial
seperti Instagram, daya tarik visual suatu konten berperan penting dalam
menentukan kualitas konten (Bao et al., 2017). Daya tarik visual meliputi
aspek desain, tata letak, warna, dan kejelasan visual. Konten yang memiliki
daya tarik visual yang bagus kemungkinan besar akan menarik perhatian audiens
dan menghasilkan keterlibatan lebih lanjut.
Efektivitas
penggunaan fitur Instagram dalam menciptakan pertemanan mengacu terhadap
penjelasan Stevani R (2013) bahwa, pesan�
efektif dari model AIDA itu memenuhi ciri-ciri sebagai berikut:
(1) Perhatian, dimana informasi yang ada harus menarik perhatian kelompok
sasaran dan menggairahkan keduanya (D. K. L. Lee &
Borah, 2020). Pembaca, pendengar, pemirsa.
Sangat penting untuk menyertakan gambar dan teks yang menarik, lagu yang dirasa
menarik,� kata-kata yang mengandung atau bermakna
janji, jaminan, penawaran, dll (Nurunnisha et al.,
2023). (2) Membangkitkan minat.
Informasi yang disampaikan harus mampu menggugah rasa penasaran lebih lanjut
untuk melihat dan membaca� lebih lanjut.
(3) Suatu kebutuhan atau hasrat untuk memiliki, menggunakan, atau melakukan sesuatu
sehingga menimbulkan hasrat (desire) yang timbul dan (4) menghasilkan suatu
tindakan.
Penelitian
sebelumnya oleh Dabbous dan Barakat menunjukkan bahwa kualitas konten dan
interaktivitas merek di media sosial memengaruhi niat konsumen untuk membeli
produk atau mengikuti akun Instagram (Dabbous &
Barakat, 2020). Hasil ini relevan dengan
penelitian ini, yang menekankan bahwa penyampaian informasi melalui Instagram,
seperti yang dilakukan oleh akun @meovv_idn, dapat memengaruhi minat baca
generasi Z, khususnya di kalangan mahasiswa Sekolah Vokasi IPB University.
Rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah: �Bagaimana efektivitas penyebaran
informasi melalui akun Instagram @meovv_idn memengaruhi minat baca generasi Z
di kalangan mahasiswa Sekolah Vokasi IPB University?� Dengan menggunakan
pendekatan kuantitatif, penelitian ini akan mengumpulkan dan menganalisis data
yang dapat diukur untuk mendapatkan wawasan yang mendalam mengenai pola
keterlibatan audiens serta faktor-faktor yang memengaruhi interaksi mereka di
media sosial.
Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas penyebaran informasi
melalui akun Instagram @meovv_idn dan dampaknya terhadap minat baca audiens,
khususnya di kalangan mahasiswa Sekolah Vokasi IPB University. Manfaat dari penelitian ini
diharapkan dapat memberikan wawasan bagi pemangku kepentingan, seperti
pengelola akun media sosial, dalam merancang konten yang lebih efektif dan
menarik bagi audiens, serta meningkatkan pemahaman tentang perilaku dan
preferensi generasi Z dalam mengonsumsi informasi di media sosial.
METODE
PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif deskriptif (H. Lee &
Lautenbach, 2016). Survei dilakukan dengan
menggunakan kuesioner untuk mengidentifikasi karakteristik demografi,
lingkungan sosial, aktivitas, pendapat, dan sikap responden. Metode ini
bersifat informatif dan bertujuan untuk menarik kesimpulan yang mewakili
populasi melalui sampel. Dengan pendekatan ini, hipotesis dan alat statistik
dapat diterapkan secara valid dalam analisis data (Bungin, 2014, hlm. 52-53).
Populasi dalam penelielitian ini adalah Mahasiswa Sekolah Vokasi IPB
yang menggunakan instagram dan mengetahui grup MEOVV. Sample yang diambil
berfokus pada suatu kelompok tertentu (Purposive sampling). Banyak
sample dalam penelitian dapat ditentukan dalam rumus Slovin, Margin Error
yang digunakan sebesar 15% dari jumlah populasi keseluruhan followers
instagram @meovv_idn pada mahasiswa yang mengikuti akun tersebut.
Hasil perhitungan dengan Margin
of Error 15% dari total populasi menghasilkan 43 responden yang ditetapkan
sebagai sampel dalam penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan angket (kuesioner), di mana Skala Likert digunakan sebagai
alat ukur. Menurut Sugiyono, Skala Likert merupakan metode pengukuran yang
digunakan untuk menilai pendapat, sikap, dan persepsi individu atau kelompok
terhadap suatu fenomena sosial.
Analisis data dilakukan dengan
menggunakan statistik deskriptif untuk menggambarkan karakteristik responden
dan efektivitas penyebaran informasi, serta untuk melihat hubungan antara
variabel yang diteliti.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Media sosial merupakan platform
daring yang hanya dapat diakses melalui internet, memungkinkan penggunanya
untuk menyampaikan ide, mengekspresikan diri, dan memanfaatkannya sesuai
kebutuhan (DeNardis &
Hackl, 2015). Instagram, sebagai salah
satu media sosial, digunakan untuk berbagi informasi dalam bentuk foto, video,
teks, dan gambar. Penelitian ini berfokus pada efektivitas penggunaan Instagram
sebagai sarana penyampaian informasi kepada penggemar grup MEOVV.
Mahasiswa Sekolah Vokasi IPB University menggunakan Instagram yang
dipengaruhi oleh faktor internal individu, seperti kebutuhan untuk mencari
informasi dan berinteraksi secara sosial. Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif kuantitatif dengan melibatkan 43 responden dari mahasiswa Sekolah
Vokasi IPB University.
Berdasarkan karakteristik program studi menunjukkan Komunikasi
Digital dan Media lebih dominan sebanyak 33 (76,7%) dibandingkan dengan program
studi lainnya. Selanjutnya, analisis efektivitas informasi. Variabel
efektivitas informasi bertujuan untuk melihat adanya� pengaruh, dan kesan yang bisa membawa hasil
guna (usaha dan tindakan). Berikut adalah gambaran Efektivitas Informasi yang
di rasakan oleh penggemar grup MEOVV di Sekolah Vokasi IPB University,
seperti Tabel 1 berikut:
Tabel 1. Rataan dan Kisaran Skor
Efektivitas Informasi @meovv_idn
Efektivitas Informasi |
Rataan Skor* |
Kisaran Skor* |
Penyampaian Informasi Konten Instagram |
3,20 |
2 � 4 |
Seluruh Aspek |
3,20 |
1 � 4 |
Sumber: Data diolah oleh peneliti 2024
Dari tabel di atas, skor
rata-rata untuk efektivitas penyebaran informasi adalah 3,20, yang menunjukkan
bahwa secara umum, responden merasa informasi yang disampaikan melalui akun
@meovv_idn tergolong efektif. Nilai ini mengindikasikan bahwa konten yang
disajikan mampu menarik perhatian audiens dan memenuhi kebutuhan mereka
akan informasi. Dalam konteks penelitian ini, nilai 3,20 dapat diartikan
sebagai sinyal positif bahwa akun tersebut berhasil menjangkau audiensnya,
terutama dalam hal relevansi dan daya tarik informasi yang disampaikan.
Gambar 2. Besaran Sinyal
Berdasarkan Tabel 1, peneliti
memberikan 5 buah pertanyaan seputar mengenai Efektivitas Informasi lalu 5
pertanyaan mengenai� bentuk kejelasan
informasi media dalam hal Efektivitas Informasi tergolong Efektif dan responden
Interest terhadap akun Instagram @meovv_idn.
Tabel 2. Rataan dan Kisaran Skor
Kualitas Konten @meovv_idn
Kualitas Konten |
Rataan Skor* |
Kisaran Skor* |
Kualitas Visual Desain Tata Letak Warna |
3,09 3.00 3,00 3,00 |
2 � 4 1 � 4 1 � 4 1 � 4� |
Seluruh Aspek |
3,02 |
1 � 4 |
Sumber: Data diolah oleh peneliti 2024
Dari
tabel tersebut, rata-rata skor kualitas konten adalah 3,02, yang menunjukkan
bahwa responden umumnya setuju bahwa konten yang disampaikan memiliki kualitas
yang baik. Indikator kualitas visual, desain, tata letak, dan warna menunjukkan
nilai rata-rata 3,00, yang menunjukkan bahwa elemen-elemen tersebut secara
efektif berkontribusi pada daya tarik keseluruhan konten.
Gambar 3. Besaran Sinyal
Berdasarkan Tabel 2, peneliti
menyusun lima pertanyaan terkait efektivitas informasi serta lima pertanyaan
lainnya mengenai kejelasan informasi media dalam hal penggunaan Instagram. Data
tersebut kemudian ditabulasikan secara sederhana. Rata-rata reponden pada
indikator Kualitas Visual menunjukkan hasil "Setuju." Penggunaan
media sosial, seperti yang diungkapkan oleh Lampe dan Ellison et al. (2006),
membantu pengguna memperoleh informasi tentang orang lain. Informasi ini
berperan dalam mempertahankan hubungan interpersonal serta memenuhi kebutuhan
pengguna untuk merasa menjadi bagian dari suatu kelompok.
Indikator kualitas konten
lain, yaitu desain, tata letak, dan warna menunjukkan rata-rata yang sama,
yaitu 3,00. Setelah data dihitung menggunakan rumus rata-rata, diperoleh nilai
rata-rata variabel (Y) sebesar 3,02. Berdasarkan hasil tersebut, dapat
disimpulkan bahwa akun Instagram @meovv_idn efektif dalam menyampaikan
informasi yang mudah dipahami dan informatif. Dengan pendekatan perhitungan
rata-rata, dimensi efektivitas informasi menunjukkan nilai 3,20, yang masuk
dalam kategori �Efektif.�
KESIMPULAN
Penelitian ini menunjukkan bahwa penyampaian
informasi melalui konten Instagram @meovv_idn efektif, terutama berkat kualitas
gambar dan desain yang baik. Elemen estetika, seperti tata letak dan warna,
berkontribusi terhadap keterikatan audiens. Oleh karena itu, pengelola akun
disarankan untuk terus memperhatikan kualitas konten dan mengembangkan materi
interaktif. Dengan memahami preferensi audiens, strategi komunikasi
dapat lebih tepat sasaran, sehingga informasi yang disampaikan lebih mudah
diterima dan dipahami.
Alalwan, A. A., Rana, N. P., Dwivedi, Y. K., &
Algharabat, R. (2017). Social media in marketing: A review and analysis of the
existing literature. Telematics and Informatics, 34(7),
1177�1190. https://doi.org/10.1016/j.tele.2017.05.008
Atzori, L., Iera, A., & Morabito, G. (2017).
Understanding the Internet of Things: definition, potentials, and societal role
of a fast evolving paradigm. Ad Hoc Networks, 56, 122�140.
https://doi.org/10.1016/j.adhoc.2016.12.004
Bao, Q., Honda, T., El Ferik, S., Shaukat, M. M., & Yang,
M. C. (2017). Understanding the role of visual appeal in consumer preference
for residential solar panels. Renewable Energy, 113, 1569�1579.
https://doi.org/10.1016/j.renene.2017.07.021
Dabbous, A., & Barakat, K. A. (2020). Bridging the online
offline gap: Assessing the impact of brands� social network content quality on
brand awareness and purchase intention. Journal of Retailing and Consumer
Services, 53, 101966. https://doi.org/10.1016/j.jretconser.2019.101966
DeNardis, L., & Hackl, A. M. (2015). Internet governance
by social media platforms. Telecommunications Policy, 39(9),
761�770. https://doi.org/10.1016/j.telpol.2015.04.003
Kim, B., & Kim, Y. (2019). Facebook versus Instagram: How
perceived gratifications and technological attributes are related to the change
in social media usage. The Social Science Journal, 56(2),
156�167. https://doi.org/10.1016/j.soscij.2018.10.002
Kurnia, J. S., & Sinaga, B. (2024). Web-Based Service
Appointment System Aplication Design Menggunakan Metode Design Sprint. JSI
(Jurnal Sistem Informasi) Universitas Suryadarma, 11(2), 43�50.
https://doi.org/10.35968/jsi.v11i2.1239
Lee, D. K. L., & Borah, P. (2020). Self-presentation on
Instagram and friendship development among young adults: A moderated mediation
model of media richness, perceived functionality, and openness. Computers in
Human Behavior, 103, 57�66.
https://doi.org/10.1016/j.chb.2019.09.017
Lee, H., & Lautenbach, S. (2016). A quantitative review
of relationships between ecosystem services. Ecological Indicators, 66,
340�351. https://doi.org/10.1016/j.ecolind.2016.02.004
Marpaung, J. (2018). Pengaruh penggunaan gadget dalam
kehidupan. KOPASTA: Journal of the Counseling Guidance Study Program, 5(2).
https://doi.org/10.33373/kop.v5i2.1521
Mulawarman, M., & Nurfitri, A. D. (2017). Perilaku
pengguna media sosial beserta implikasinya ditinjau dari perspektif psikologi
sosial terapan. Buletin Psikologi, 25(1), 36�44.
https://doi.org/10.22146/buletinpsikologi.22759
Ni�etić, S., �olić, P., Gonzalez-De, D. L.-I.,
& Patrono, L. (2020). Internet of Things (IoT): Opportunities, issues and
challenges towards a smart and sustainable future. Journal of Cleaner
Production, 274, 122877.
https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2020.122877
Nurunnisha, G. A., Dalimunthe, G. P., & Bestari, D. K. P.
(2023). Analisis Nilai Iklan Pada Instagram Stories Dan Efeknya Terhadap Sikap
Perempuan Milenial. Jurnal Ilmiah Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi (MEA),
7(3), 61�78. https://doi.org/10.31955/mea.v7i3.3285
Puspitarini, D. S., & Nuraeni, R. (2019). Pemanfaatan
media sosial sebagai media promosi. Jurnal Common, 3(1), 71�80.
https://doi.org/10.34010/common.v3i1.1950
Susilo, B. (2019). Dampak positif perkembangan teknologi
informasi terhadap tumbuh kembang anak. Sindimas, 1(1), 139�143.
https://doi.org/10.30700/sm.v1i1.552
Watie, E. D. S. (2016). Periklanan dalam media baru
(advertising in the new media). Jurnal The Messenger, 4(1),
37�43. https://doi.org/10.26623/themessenger.v4i1.275
Zolkepli, I. A., & Kamarulzaman, Y. (2015). Social media
adoption: The role of media needs and innovation characteristics. Computers
in Human Behavior, 43, 189�209.
https://doi.org/10.1016/j.chb.2014.10.050
|
� 2024 by the authors. Submitted for possible open access publication
under the terms and conditions of the Creative Commons Attribution (CC BY SA) license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/). |