Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, November 2021, 1 (11), 1581-1592
p-ISSN: 2774-6291 e-ISSN: 2774-6534
Available online at http://cerdika.publikasiindonesia.id/index.php/cerdika/index
DOI : 10.36418/cerdika.v1i11.231 http://cerdika.publikasiindonesia.id/index.php/cerdika
PENGARUH KELENGKAPAN RESUME MEDIS RAWAT INAP
TERHADAP MUTU REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT X KABUPATEN
BANDUNG
Saeful Fadhilah1, Ropina Hardian Nur2*, Sali Setiatin3
Politeknik Piksi Ganesha, Indonesia1, 2, 3
fadhillahsaeful@gmail.com1, piksi.ropinahn.18303387@gmail.com2,
salisetiatin@gmail.com3
Abstrak
Received:
Revised :
Accepted:
17-07-2021
17-11-2021
18-11-2021
Latar Belakang: Resume medis atau ringkasan riwayat
pulang (discharge summary) merupakan ringkasan dari
seluruh masa perawatan dan pengobatan pasien sebagaimana
yang telah diupayakan oleh para tenaga kesehatan dan pihak
terkait. Lembar ini harus ditandatangani oleh dokter yang
merawat pasien. Lazimnya informasi yang terdapat di
dalamanya adalah jenis pengobatan, kondisi saat pulang,
serta tindak lanjut.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
kelengkapan resume medis rawat inap terhadap mutu rekam
medis di Rumah Sakit X Kabupaten Bandung.
Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah metode
kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara
observasi, kuisioner, dan study pustaka. Teknik
pengumpulan sampel dengan teknik sampling jenuh dengan
sampel sebanyak 17 petugas.
Hasil: Hasil dalam penelitian ini berdasarkan uji statistik
dengan signifikasi α = 5% (0,05) atau tingkat kepercayaan
95% diperoleh pengaruh kelengkapan resume medis rawat
inap terhadap mutu rekam medis sebesar 71,9%, dengan
permasalah yang timbul diantaranya : (1) Masih ada
komponen resume medis rawat inap yang belum
lengkap/tidak di isi. (2) Ketidaktepatan waktu pengambilan,
menghambat proses pengkodingan, pengklaiman dan
informasi yang disampaikan kepada pimpinan rumah sakit.
(3) belum optimalnya pengawasan dan kesadaran petugas
medis.
Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan,
penulis dapat menarik kesimpulan bahwa kelengkapan
resume medis di Rumah Sakit X Kabupaten Bandung belum
dapat dikatakan optimal, karena masih ada keterangan-
keterangan dalam resume medis yang tidak terisi atau tidak
di lengkapi oleh dokter maupun petugas yang berwenang
mengisi berkas resume medis.
Kata kunci: kelengkapan, resume medis, mutu rekan medis.
Abstract
Saeful Fadhilah, Ropina Hardian Nur, Sali Setiatin /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(11),
1581-1592
Pengaruh Kelengkapan Resume Medis Rawat Inap Terhadap Mutu Rekam Medis di
Rumah Sakit X Kabupaten Bandung
1582
Background: A medical resume ordischargesummary is a
summary of the entire treatment and treatment period for
the patient as sought by health workers and related parties.
This sheet must be signed by the doctor treating the patient.
Usually the information contained in it is the type of
treatment, conditions at home, and follow-up.
Objective: This study aims to determine the effect of
completeness of inpatient medical resume on the quality of
medical records at Hospital X Bandung Regency.
Methods: The research method used is a quantitative
method with a descriptive approach. The data collection
technique used is by means of observation, questionnaires,
and literature study. The sampling technique was saturated
sampling technique with a sample of 17 officers.
Results: The results in this study were based on statistical
tests with a significance of = 5% (0.05) or a 95% confidence
level, the effect of the completeness of an inpatient medical
resume on the quality of medical records was 71.9%, with
problems that arise including: (1) There are still
components of an inpatient medical resume that are
incomplete/not filled in. (2) The inaccuracy of collection
time hampers the coding process, claims and information
submitted to the hospital leadership. (3) not optimal
supervision and awareness of medical staff.
Conclusion: Based on the results of the research carried
out, the author can draw the conclusion that the
completeness of the medical resume at Hospital X Bandung
Regency cannot be said to be optimal, because there are
still information in the medical resume that is not filled in
or is not completed by a doctor or authorized officer. Fill
out a medical resume.
Keywords: completeness; medical resume; quality of
medical records.
*Correspondent Author: Ropina Hardian Nur
Email: fadhillahsa[email protected]
PENDAHULUAN
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dimana yang memungkinkan seseorang hidup
produktif secara sosial dan ekonomis. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan
bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu
pengetahuan kesehatan dalam rangka peningkatan mutu dan jangkauan pelayanan Rumah
Sakit serta pengaturan hak dan kewajiban masyarakat dalam memperoleh pelayanan
kesehatan,rumah sakit menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat (Depkes, 2009). Salah
satu upaya untuk mewujudkan kesehatan rumah sakit menyelenggarakan pelayanan rawat
inap, rawat inap adalah dimana seorang pasien yang memerlukan pengobatan serta
keperawatan yang lebih spesifik untuk melakukan observasi dan rehabilitasi medik akibat
Saeful Fadhilah, Ropina Hardian Nur, Sali Setiatin /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(11),
1581-1592
Pengaruh Kelengkapan Resume Medis Rawat Inap Terhadap Mutu Rekam Medis di
Rumah Sakit X Kabupaten Bandung
1583
penyakit tertentu, dimana pasien diinapkan di suatu rumah sakit baik bedah, maupun non
bedah (Kelmanutu, 2013).
Guna menunjang tercapainya tertib administrasi sangat dibutuhkannya unit rekam
medis untuk menunjang tercapainya peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit tanpa
didukung suatu sistem pengelolaan rekam medis yang baik dan benar, tidak akan tercipta tertib
administrasi rumah sakit sebagaimana yang diharapkan. Sedangkan tertib administrasi merupakan
salah satu faktor yang menentukan di dalam upaya pelayanan kesehatan di rumah sakit (Depkes
RI, 2006). Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien. Rekam medis bukan hanya mencatat, akan tetapi rekam medis
merupakan salah satu kegiatan penyelenggaraan rumah sakit dimana setelah dilakukan
pencatatan secara lengkap, kegiatan penyelenggaraan rumah sakit dilanjutkan dengan
proses penyimpanan serta pengeluaran (peminjaman) berkas rekam medis dari tempat
penyimpanan untuk melayani peminjaman dari pasien (Permenkes, 2008).
Ketidaklengkapan informasi dalam mengisi formulir-formulir rekam medis dapat
menjadi masalah, karena rekam medis dapat memberikan informasi rinci tentang apa yang
sudah terjadi kepada pasien (pelayanan yang diberikan) selama berada di rumah sakit, hal
ini pun berdampak kepada mutu rekam medis serta terhadap pelayanan yang diberikan
rumah sakit (Devhy & Widana, 2019). Salah satu parameter untuk menentukan mutu
pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah data atau informasi dari rekam medis yang baik
dan lengkap, karena laporan tersebut akan memberikan informasi tentang tindakan yang
dilakukan oleh dokter dan perawat dalam merawat pasien, sehingga diharapkan memuat
informasi yang akurat, lengkap, dan dapat dipercaya (G. R. Hatta, 2013). Menurut (Gafur,
2003) menyatakan bahwa dokter merupakan kunci penting pada pelayanan di rumah sakit
memiliki peran strategis dan unik, jika mengingat tingkat pendidikan dan sejarah profesi
kedokteran dengan segala atributnya, diharapkan terjalin hubungan yang baik dengan
pasien dan juga memperhatikan mutu pelayanan dan kepentingan pasien yang dilayani.
Salah satunya adalah kelengkapan pengisian rekam medis. Kelengkapan berkas pengisian
rekam medis sangat mempengaruhi mutu rekam medis termasuk dalam pengisian formulir
resume medis.
Resume medis atau ringkasan riwayat pulang (discharge summary) merupakan
ringkasan dari seluruh masa perawatan dan pengobatan pasien sebagaimana yang telah
diupayakan oleh para tenaga kesehatan dan pihak terkait (Gemala R Hatta, 2008). Lembar
ini harus ditandatangani oleh dokter yang merawat pasien. Lazimnya informasi yang
terdapat di dalamnya adalah jenis pengobatan, kondisi saat pulang, serta tindak lanjut.
Resume medis harus ditulis pada saat pasien pulang. Resume medis harus berisi ringkasan
tentang penemuan dan kejadian penting selama pasien dirawat, keadaan waktu pulang, dan
rencana pengobatan selanjutnya. Oleh karena itu resume medis harus lengkap dan dibuat
singkat. Resume yang lengkap dapat mencerminkan bahwa rumah sakit tersebut telah
melaksanakan salah satu kewajiban pengisian rekam medis dengan baik dan benar, karena
kelengkapan rekam medis sangat berpengaruh terhadap mutu rekam medis.
Analisis ketidaklengkapan catatan medis merupakan salah satu kegiatan rekam
medis yang tujuan utamanya adalah melakukan identifikasi kelengkapan rekam medis
sesuai dengan standar yang telah diterapkan agar rekam medis menjadi akurat dan lengkap.
Menurut KEPMENKES RI NO. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit, kelengkapan pengisian berkas rekam medis harus mencapai angka
100% selama 1x24 jam setelah pasien keluar rumah sakit (Kemenkes RI, 2008). Setelah
melakukan penelitian di Rumah Sakit X Kabupaten Bandung penulis menemukan adanya
beberapa masalah pada pengisian formulir resume medis pasien rawat inap diantaranya
ditemukan ketidaklengkapan pada pengisian formulir resume medis pasien rawat inap yaitu
adanya dokter yang tidak mengisi formulir resume medis secara lengkap. Sehingga penulis
tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh kelengkapan Resume Medis
Saeful Fadhilah, Ropina Hardian Nur, Sali Setiatin /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(11),
1581-1592
Pengaruh Kelengkapan Resume Medis Rawat Inap Terhadap Mutu Rekam Medis di
Rumah Sakit X Kabupaten Bandung
1584
Rawat Inap Terhadap Mutu Rekam Medis di Rumah Sakit X Kabupaten Bandung”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengaruh antara kelengkapan resume
medis rawat inap terhadap mutu rekam medis di Rumah Sakit X Kabupaten Bandung.
METODE PENELITIAN
Penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan
deskriptif yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi
tentang keadaan secara objektif (Notoamodjo Soekidjo, 2018). Variabel yang digunakan
adalah variabel X independent (variabel bebas) yaitu pada kelengkapan resume medis
rawat inap, dan variabel Y dependent (variabel terikat) yaitu pada mutu rekam medis.
Sampel yang diambil dari penelitian ini adalah sample jenuh istilah lain sample jenuh
adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sample, dikarenakan populasi
petugas rekam medis yang bersangkutan dengan penelitian kurang dari 30 yaitu 17 orang.
Sehingga sampel yang diambil sebanyak 17 orang.
Penelitian ini menggunakan skala ordinal, skala ordinal adalah skala pengukuran
yang tidak hanya menyatakan kategori, tetapi juga menyatakan peringkat construct yang
diukur. Teknik pengumpulan data dengan dilakukannya observasi, kuesioner, dan study
pustaka, dan analisis data yang dilakukan menggunakan program SPSS (Sugiyono, 2016).
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Presentase Kelengkapan Resume Medis Di Rumah Sakit X Kabupaten Bandung
Penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit X Kabupaten Bandung dengan jumlah
sampel yaitu dokumen resume medis pasien rawat inap sebanyak 719 dokumen resume
medis.
Gambar 1 Diagram Presentase Kelengkapan Resume Medis Rawat Inap
di Rumah Sakit X Kabupaten Bandung
Berdasarkan dari grafik diagram 1 di atas dapat dijelaskan bahwa presentase
kelengkapan resume medis masih 58% dengan 417 dokumen resume medis, dan presentase
ketidaklengkapan resume medis masih 42% dengan 302 dokumen resume medis. Hasil
analisis deskriptif responden tentang kelengkapan lembar resume medis terhadap mutu
58%
42%
DIAGRAM PRESENTASE
KELENGKAPAN RESUME MEDIS DI
RUMAH SAKIT X KABUPATEN
BANDUNG
Lengkap
Tidak Lengkap
Saeful Fadhilah, Ropina Hardian Nur, Sali Setiatin /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(11),
1581-1592
Pengaruh Kelengkapan Resume Medis Rawat Inap Terhadap Mutu Rekam Medis di
Rumah Sakit X Kabupaten Bandung
1585
rekam medis di Rumah Sakit X Kabupaten Bandung diproleh data dan presentase hasil
kuesioner yang telah diisi oleh 17 orang petugas rekam medis.
Tabel 1. Hasil Kuesioner Pada Petugas Rekam Medis di Rumah Sakit X Kabupaten
Bandung
No
Pernyataan
KS
S
SS
Σ
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
Kelengkapan Resume Medis Rawat Inap (X)
1
Pecatatan
resume medis
harus lengkap
teliti, tepat
dan sesuai
dengan
keadaan
sesungguhnya
pasien
0
0%
0
0%
0
0%
6
35
%
1
1
65
%
1
7
100
%
2
Dokter harus
menuliskan
nama jelas
berdertatanda
tangan
0
0%
0
0%
1
6%
7
41
%
9
53
%
1
7
100
%
3
Setiap
formulir
resume medis
harus ada
indetitas
pasien
(no.rekam
medis, nama
pasien)
0
0%
0
0%
1
6%
8
47
%
8
47
%
1
7
100
%
4
Harus adanya
pencatatan
tanggl dan
jam masuk
berserta
keluar
0
0%
0
0%
1
6%
9
53
%
7
41
%
1
7
100
%
5
Penulisan
pada formulir
resume harus
medis rawat
inap terbaca
dan jelas
0
0%
0
0%
4
24
%
6
35
%
7
41
%
1
7
100
%
6
formulir
resume medis
harus ada
anamnesa dan
pemeriksaaan
fisik, hasil
lab/radiologi,
terapi follow
1
6%
5
29
%
2
12
%
4
24
%
5
29
%
1
7
100
%
Saeful Fadhilah, Ropina Hardian Nur, Sali Setiatin /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(11),
1581-1592
Pengaruh Kelengkapan Resume Medis Rawat Inap Terhadap Mutu Rekam Medis di
Rumah Sakit X Kabupaten Bandung
1586
up, kondisi
pasien saat
pulang,
diagnosa
tambahan jika
ada, kode icd,
dan
komplikasi
jika ada.
Mutu Rekam Medis (Y)
7
Rekam medis
selalu terisi
lengkap
0
0%
0
0%
3
18
%
6
35
%
8
47
%
1
7
100
%
8
Semua
pencatatan
berkas rekam
medis harus
di tanda
tangani oleh
dokter
penanggung
jawab atau
tenaga
kesehatan
lainya yang
memberikan
pelayanan
kesehatan
secara
langsung
0
0%
1
6%
1
6%
6
35
%
9
53
%
1
7
100
%
9
Ketidak
lengkapan
rekam medis
dapat
mengganggu
pembuatan
laporan serta
pengajuan
klaim menjadi
terlambat.
0
0%
0
0%
3
18
%
6
35
%
8
47
%
1
7
100
%
10
Keterlambata
n waktu
pengembalian
rekam medis
dapat
mengganggu
pelayanan
terutama jika
pasien
berobat
kembali.
0
0%
0
0%
1
6%
1
2
71
%
4
24
%
1
7
100
%
Saeful Fadhilah, Ropina Hardian Nur, Sali Setiatin /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(11),
1581-1592
Pengaruh Kelengkapan Resume Medis Rawat Inap Terhadap Mutu Rekam Medis di
Rumah Sakit X Kabupaten Bandung
1587
11
Berkas rekam
medis dapat
di jadikan
pemenuhan
persyaratan
hukum.
0
0%
2
12
%
3
18
%
7
41
%
5
29
%
1
7
100
%
12
Rekam medis
dikembalikan
ke unit rekam
medis dalam
waktu 1 x 24
jam setelah
pasien pulang
4
24
%
5
29
%
5
29
%
2
12
%
1
6%
1
7
100
%
13
Ketetapan
pencatatan
rekam medis
dimana semua
ditulis dengan
teliti, cermat
dan tepat
sesuain
dengan
keadaan
sesungguhnya
0
0%
0
0%
1
6%
9
53
%
7
41
%
1
7
100
%
Sumber Diolah Oleh Penulis (2021)
Berdasarkan tabel 1 di atas frekuensi jawaban responden mengenai pecatatan resume
medis harus lengkap teliti, tepat dan sesuai dengan keadaan sesungguhnya pasien, yakni:
65%% sangat setuju, 35% setuju, 0% kurang setuju, 0% tidak setuju, 0% sangat tidak
setuju.
uji validitas pertanyaan kuesioner
Kuesioner dikatakan valid jika rhitung > rtabel dengan perhitungan sebagai berikut:
Maka hasil Df yaitu 15 dengan tingkat signifikasi untuk uji dua arah α = 0,05, dan
tingkat kepercayaan sebesar 95% maka r tabel = 0,4821
Tabel 2. Nilai Signifikan rtabel
df = (N-2)
Tingkat signifikansi untuk uji satu arah
0.05
0.025
0.01
0.005
0.0005
Tingkat signifikansi untuk uji dua arah
0.1
0.05
0.02
0.01
0.001
1
0.9877
0.9969
0.9995
0.9999
1.0000
2
0.9000
0.9500
0.9800
0.9900
0.9990
3
0.8054
0.8783
0.9343
0.9587
0.9911
4
0.7293
0.8114
0.8822
0.9172
0.9741
5
0.6694
0.7545
0.8329
0.8745
0.9509
Df = N 2
=17-2
= 15
Saeful Fadhilah, Ropina Hardian Nur, Sali Setiatin /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(11),
1581-1592
Pengaruh Kelengkapan Resume Medis Rawat Inap Terhadap Mutu Rekam Medis di
Rumah Sakit X Kabupaten Bandung
1588
6
0.6215
0.7067
0.7887
0.8343
0.9249
7
0.5822
0.6664
0.7498
0.7977
0.8983
8
0.5494
0.6319
0.7155
0.7646
0.8721
9
0.5214
0.6021
0.6851
0.7348
0.8470
10
0.4973
0.5760
0.6581
0.7079
0.8233
11
0.4762
0.5529
0.6339
0.6835
0.8010
12
0.4575
0.5324
0.6120
0.6614
0.7800
13
0.4409
0.5140
0.5923
0.6411
0.7604
14
0.4259
0.4973
0.5742
0.6226
0.7419
15
0.4124
0.4821
0.5577
0.6055
0.7247
16
0.4000
0.4683
0.5425
0.5897
0.7084
17
0.3887
0.4555
0.5285
0.5751
0.6932
18
0.3783
0.4438
0.5155
0.5614
0.6788
19
0.3687
0.4329
0.5034
0.5487
0.6652
20
0.3598
0.4227
0.4921
0.5368
0.6524
21
0.3515
0.4132
0.4815
0.5256
0.6402
22
0.3438
0.4044
0.4716
0.5151
0.6287
Sumber: Notoatmojo, Soekidjo (2010)
Berdasarkan tabel 2 di atas, langkah selanjutnya setelah menentukan rtabel yaitu
menentukan rhitung dengan perhitungan pada SPSS versi 20.0. dengan melihat pada tabel
corrected item-total correlation. Jika rhitung> rtabel maka pernyataan tersebut valid.
Tabel 3. Hasil Uji Validitas Pada Resume Medis di Rumah Sakit X Kabupaten
Bandung
No
Pernyataan
rhitung
rtabel
Hasil Uji Validitas
1
Pecatatan resume medis haruslengkap teliti,
tepat dan sesuai dengan keadaan
sesungguhnya pasien
0,908
0,4821
Valid
2
Dokter harus menuliskan nama jelas
bertatanda tangan
0,712
0,4821
Valid
3
Setiap formulir resume medis harus ada
indetitas pasien (no.rekam medis, nama
pasien)
0,675
0,4821
Valid
4
Harusadanyapencatatantanggldan jam
masukbersertakeluar
0,651
0,4821
Valid
5
Penulisan pada formulir resume harus medis
rawat inap terbaca dan jelas
0,809
0,4821
Valid
6
formulir resume medis harus ada anamnesa
dan pemeriksaaan fisik, hasil lab/radiologi,
terapi follow up, kondisi pasien saat pulang,
diagnose tambahan jika ada, kode icd, dan
komplikasi jika ada.
0,672
0,4821
Valid
7
Rekam medis selalu terisi lengkap
0,629
0,4821
Valid
8
Semua pencatatan berkas rekam medis
harusdi tanda tangani oleh dokter
penanggung jawab atau tenaga kesehatan
lainya yang memberikan pelayanan
kesehatan secara langsung
0,759
0,4821
Valid
Saeful Fadhilah, Ropina Hardian Nur, Sali Setiatin /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(11),
1581-1592
Pengaruh Kelengkapan Resume Medis Rawat Inap Terhadap Mutu Rekam Medis di
Rumah Sakit X Kabupaten Bandung
1589
9
Ketidaklengkapan rekam medis dapat
mengganggu pembuatan laporan serta
pengajuan klaim menjadi terlambat.
0,675
0,4821
Valid
10
Keterlambatanwaktu pengembalian rekam
medis dapat mengganggu pelayanan
terutama jika pasien berobat kembali.
0,849
0,4821
Valid
11
Berkas rekam medis dapat di jadikan
pemenuhan persyaratan hukum.
0,726
0,4821
Valid
12
Rekam medis di kembalikan ke unit rekam
medis dalamwaktu 1 x 24 jam setelah pasien
pulang
0,908
0,4821
Valid
13
Ketetapan pencatatan rekam medis dimana
semua ditulis dengan teliti, cermat dan tepat
sesuai dengan keadaan sesungguhnya
0,833
0,4821
Valid
Sumber: Diolah Oleh Penulis (2021)
Berdasarkan tabel 3 di atas, kesimpulan hasil dari uji validitas dari tabel 3 di atas
bahwa nilai rhitung masing-masing pernyataan pada rhitung positif dan semua pertanyaan valid,
karena rhitung > rtabel.
Uji Reliabilitas Pertanyaan Kuesioner
Model analisis relibalitas yang digunakan yaitu dengan Cronbach Alpha. Analisis
ini digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur yang menggunakan skala, kuisioner
atau angket. Berikut adalah hasil uji reliabilitas dengan melihat Crobanch Alpha.
Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas pada Kuesioner di Rumah Sakit X Kabupaten
Bandung
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
0,932
13
Berdasarkan dari tabel 4 di atas dapat diketahui nilai Cronbach’s Alpha adalah
0,932, dikatakan reliabel jika nilai reliabilitas > 0,6 sehigga nilai Cronbach’s Alpha diatas
dikatakan reliabel. Sedangkan jumlah item (N) adalah 13 item pertanyaan.
Uji regresi linier sederhana
Uji regresi linier sederhana digunakan untuk menguji pengaruh variabel X
independent (variabel bebas) terhadap variabel Y dependent (variabel terikat). Dikatakan
berpengaruh apabila nilai signifikansi dengan nilai probabilitas 0,05, dan jika nilai
signifkansi <0.05 maka variabel X berpengaruh terhadap variabel Y.
Tabel 5. Hasil Uji Regresi Pada Kelengkapan Resume Medis Terhadap Mutu
Rekam Medis di Rumah Sakit X Kabupaten Bandung
ANOVAa
Model
Sum of Squares
Df
Mean Square
F
Sig.
1.
Regression
278,818
1
278,818
38,388
.000b
Residual
108,947
15
7,263
Total
387,765
16
a. Dependent Variable: Kelengkapan Resume Medis
b. Predictors: (Constant), Mutu Rekam Medis
Sumber: Diolah Oleh Penulis (2021)
Saeful Fadhilah, Ropina Hardian Nur, Sali Setiatin /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(11),
1581-1592
Pengaruh Kelengkapan Resume Medis Rawat Inap Terhadap Mutu Rekam Medis di
Rumah Sakit X Kabupaten Bandung
1590
Berdasarkan dari tabel 5 di atas menjelaskan bahwa nilai F hitung 38,388 dengan
nilai signifikansi 0,000 < 0,05, maka model regresi dapat dipakaiuntuk memprediksi
variabel X tehadap variabel Y. Guna melihat tingkat presentase seberapa kuat pengaruh
variabel X terhadap varabel Y dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 6. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Pada Kelengkapan Resume Medis
Model Summary
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
.848a
0,719
0,700
2,695
a. Predictors: (Constant), Kelengkapan Formulir Resume Medis
Sumber Diolah Oleh Penulis (2021)
Berdasarkan dari tabel 6 di atas menjelaskan bahwa besarnya nilai korelasi atau
hubungan (R) sebesar 0,848 dari output tersebut diperoleh koefisien determinasi (R square)
sebesar 0,719 yang mengandung pengertian bahwa tingkat pengaruh variabel X terhadap
variabel Y sebesar 71,9% . Guna mengetahui tingkat hubungan antara variabel X dengan
variabel Y diperlukan suatu tafsiran yang akan dijelaskan dalam batasan-batasan seperti
kriteria di tabel berikut.
Tabel 7. Pedoman Interprestasi Koefisien Determinasi
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0 ≤ r < 0,2
Sangat Rendah
0,2 ≤ r <0,4
Rendah
0,4 ≤ r < 0,6
Sedang
0,6 ≤ r < 0,8
Kuat
0,8 ≤ r < 1
Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono (2009:257)
Berdasarkan tabel 7 di atas, tingkat presentase hubungan variabel X dengan
variabel Y adalah 0,848 maka bisa ditafsirkan bahwa hubungan variabel X terhadap
variabel Y Sangat Kuat.
B. Pembahasan
Kelengkapan Resume Medis
Kelengkapan resume medis rawat inap di Rumah Sakit X Kabupaten Bandung yang
tidak lengkap sebanyak 302 dokumen (42%), sedangkan yang lengkap sebanyak 417
dokumen (58%). Menurut Departemen Kesehatan RI (2006) Resume medis haruslah
lengkap dan dibuat dengan singkat disertai dengan nama dan tanda tangan dokter yang
merawat pasien serta dapat menjelaskan informasi penting mengenai pasien terutama
penyakit, pemeriksaan yang dilakukan, dan pengobatan yang didapat terhadap pasien
(DepKes, 2006). Dokter sebagai pemberi pelayanan kesehatan bertanggung jawab untuk
mengisi dokumen rekam medis, terutama resume medis secara lengkap.
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan teori diatas, resume medis belum terisi
lengkap hingga mencapai angka 100%, seharusnya resume medis wajib terisi lengkap tidak
ada bagian atau indikator yang tidak terisi, ini disebabkan oleh sebagian dokter yang
bertugas di Rumah Sakit X Kabupaten Bandung tidak dokter tetap, sehingga dokter hanya
berkunjung ke rumah sakit beberapa hari dalam seminggu, ini menyebabkan berkas rekam
medis menumpuk di ruangan rawat inap untuk dilengkapi resume medisnya secara
bersamaan dan akibatnya resume medis masih ada yang belum terisi dengan lengkap.
Saeful Fadhilah, Ropina Hardian Nur, Sali Setiatin /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(11),
1581-1592
Pengaruh Kelengkapan Resume Medis Rawat Inap Terhadap Mutu Rekam Medis di
Rumah Sakit X Kabupaten Bandung
1591
Kelengkapan Resume Medis Terhadap Mutu Rekam Medis
Dari hasil perhitungan di atas dengan perhitungan pada SPSS versi 20.0, bahwa
hasilnya adalah rhitung > rtabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya kelengkapan
pengisian resume medis rawat inap berpengaruh terhadap mutu rekam medis di Rumah
Sakit X Kabupaten Bandung. Hasilnya sebesar 71,9% pengaruh dari variabel kelengkapan
formulir resume medis terhadap mutu rekam medis sedangkan sisanya 28,1% dipengaruhi
variabel lain atau error (e).
Penelitian yang serupa juga telah di lakukan oleh Meira Hidayati dan Richa
Martiani Dewi dengan judul Pengaruh Kelengkapan Formulir Resume Medis Rawat Inap
Terhadap Mutu Rekam Medis Di RSUD Kabupaten Sumedang”. Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa pengaruh kelengkapan resume medis terhadap mutu rekam medis di
RSUD Kabupaten Sumedang adalah sebesar 41,1% sisanya 58,9% di pengaruhi variabel
lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan, penulis dapat menarik kesimpulan
bahwa kelengkapan resume medis di Rumah Sakit X Kabupaten Bandung belum dapat
dikatakan optimal, karena masih ada keterangan-keterangan dalam resume medis yang
tidak terisi atau tidak di lengkapi oleh dokter maupun petugas yang berwenang mengisi
berkas resume medis. Mutu rekam medis di Rumah Sakit X Kabupaten Bandung masih
berada di nilai 58% berkas rekam medis yang lengkap dan 42% berkas rekam medis yang
masih belum lengkap dengan demikian hal ini harus lebih di tingkatkan lagi sehingga di
priode selanjutnya mutu rekam medis meningkat.
Pengaruh kelengkapan resume medis rawat inap terhadap mutu rekam medis
berdasarkan hasil pengujian didapat bahwa koefisien korelasi determinasi adalah 0,848
yang berarti bahwa kelengkapan resume medis rawat inap dan mutu rekam medis memiliki
hubungan yang sangat kuat, sehingga ada pengaruh secara signifikan antara kelegkapan
resume medis rawat inap terhadap mutu rekam medis di Rumah Sakit X Kabupaten
Bandung, dengan koefisien determinasi sebesar 71,9% yang menunjukkan bahwa sebesar
71,9% pengaruh dari variabel kelengkapan resume medis rawat inap terhadap mutu rekam
medis di Rumah X Kabupaten Bandung, sedangkan sisanya 28,1% dipengaruhi hal-hal lain
atau error (e).
Permasalahan yang timbul dalam kelengkapan resume medis rawat inap terhadap
mutu rekam medis di Rumah Sakit X Kabupaten Bandung yaitu: Masih ada komponen
resume medis rawat inap yang belum lengkap/tidak di isi, disebabkan oleh dokter atau
petugas kesehatan terlalu banyak menangani pasien sehingga ada beberapa item pada
resume medis yang belum terisi dari data yang diperoleh pada 3 bulan pertama di temukan
538 resume medis yang tidak lengkap. Ketidaklengkapan resume medis menyebabkan
ketidaktepatan waktu pengembalian rekam medis menjadi tidak sesuai dengan SOP yang
telah ditetapkan sehingga menyebabkan terhambatnya proses pengkodingan dan
pengklaiman serta informasi yang disampaikan kepada pimpinan rumah sakit menjadi tidak
tersaji tepat waktu. Belum optimalnya pengawasan dan kesadaran dari petugas medis
maupun petugas ruangan terkait akan pentingnya kelengkapan resume medis. Menurut
Hainun (2013) menyatakan bahwa seseorang dikatakan patuh bila dapat memahami,
menyadari dan menjalankan peraturan yang sudah ditetapkan, tanpa adanya paksaan dari
siapapun (Hainun, 2013). Hal ini dapat ditunjukkan dengan tindakan dokter dengan mau
mamatuhi kebijakan dan aturan yang telah ditetapkan oleh rumah sakit seperti mengisi
resume medis dengan lengkap setelah pasien pulang dan menulis diagnosis sesuai dengan
ICD-10.
Saeful Fadhilah, Ropina Hardian Nur, Sali Setiatin /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(11),
1581-1592
Pengaruh Kelengkapan Resume Medis Rawat Inap Terhadap Mutu Rekam Medis di
Rumah Sakit X Kabupaten Bandung
1592
Upaya yang di lakukan oleh Rumah Sakit X Kabupaten Bandung dalam mengatasi
permasalahan kelengkapan resume medis adalah sebagai upaya pemecahan masalah
ketidaklengkapan pengisian berkas rekam medis yang tidak lengkap yaitu mengembalikan
berkas rekam medis dengan menempelkan formulir checklis ketidak lengkapan. Melakukan
sosialisasi kepada petugas pelayanan kesehatan agar tidak mengisi berkas rekam medis
yang kosong jika tidak memiliki kewenangan serta melakukan pengawasan terhadap
petugas medis maupun petugas ruangan terkait kelengkapan resume medis. Melakukan
pencatatan pada buku ekspedisi, rekam medis yang dikembalikan untuk di lengkapi.
Melakukan analisis kuantitatif dan kualitatif terhadap rekam medis pasien rawat inap yang
di kembalikan ke istalasi rekam medis dengan melihat hasil ceklis yang di lakukan di
ruangan.
BIBLIOGRAFI
Depkes, R. I. (2009). Profil kesehatan indonesia. Jakarta: Depkes RI, 200.
DepKes, R. I. (2006). Petunjuk Teknis Peyelenggaraan Rekam Medis, Direktorat Jenderal
Pelayanan Medik. Jakarta: DepKes RI.
Devhy, Ni Luh Putu, & Widana, Anak Agung GedeOka. (2019). Analisis Kelengkapan
Rekam Medis Rawat Inap Rumah Sakit Ganesha Di Kota Gianyar tahun 2019
Completeness Analysis of Inpatien Ganesha Hospital Medical Records in Gianyar
City in 2019. Jurnal Rekam Medis Dan Informasi Kesehatan, 2(2).
Gafur, K. M. A. (2003). Pentingnya Peningkatan Profesionalisme Rekam Medis dalam
Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Kumpulan Makalah
Seminar Nasional Dalam Kongres Dan Rakernas I-III PORMIKI.
Hainun, Farida. (2013). Motivasi Berprestasi terhadap Kinerja Kepala Madrasah. Bekasi.
Jurnal FKIP UPI.
Hatta, G. R. (2013). Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan Di Sarana Pelayanan
Kesehatan. Jakarta: UI-Press.
Hatta, Gemala R. (2008). Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di sarana pelayanan
kesehatan. Jakarta: Universitas Indonesia.
Kelmanutu, Levina. (2013). Gambaran Tentang Dimensi Mutu Pelayanan Pada Unit
Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Karel Sadsuitubun Langgur Kabupaten
Maluku Tenggara Tahun 2013. Universitas Hasanuddin.
Notoamodjo Soekidjo. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Permenkes, R. I. (2008). Permenkes Nomor 269/Menkes/Per/III/2008 Tentang Rekam
Medis. Jakarta: Kemenkes RI.
Rachman, Hamdani. (n.d.). DAFTAR PUSTAKA. Aditama, TY, Manajemen Administrasi
Rumah Sakit. Ed. Kedua., Jakarta: UI Press.
RI, Depkes. (2006). Pedoman Penyelenggaraan & Prosedur Rekam Medis Rumah Sakit di
Indonesia Revisi II. REVISI II.
RI, Kemenkes. (2008). Peraturan Menteri Kesehatan nomor 129 Tahun 2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Jakarta. Kemenkes RI.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT
Alfabet.
© 2021 by the authors. Submitted for possible open access publication under the
terms and conditions of the Creative Commons Attribution (CC BY SA)
license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).