Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, November 2021, 1 (11), 1559-1567
p-ISSN: 2774-6291 e-ISSN: 2774-6534
Available online at http://cerdika.publikasiindonesia.id/index.php/cerdika/index
DOI : 10.36418/cerdika.v1i11.230 http://cerdika.publikasiindonesia.id/index.php/cerdika
ANALISIS PELAKSANAAN KESELAMATANN DAN KESEHATAN
KERJA (K3) DI BAGIAN PENDAFTARAN KLINIK PRATAMA GREEN
CARE KOTA BANDUNG DI MASA PANDEMI COVID-19
Reno Ramadhan1, M Taofik Hidayat2, Irda Sari3
Politeknik Piksi Ganesha Bandung, Indonesia1
reno.ramadhan78@gmail.com1, piksi.mtaofikhidayat.18403211@gmail.com2,
irdasari13@gmail.com3
Abstrak
Received:
Revised :
Accepted:
19-08-2021
13-11-2021
18-11-2021
Latar Belakang: Petugas pendaftaran tidak bisa lepas dari
potensi-potensi berbahaya yang bisa menyebabkan
kecelakaan kerja.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
kepatuhan pegawai rekam medis bagian pendaftaran di klinik
Pratama green care terhadap penerapan Standar Operasional
Prosedur (SOP) Keselamatann dan Kesehatan Kerja (K3).
Metode: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian metode
kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subjek yang
digunakan penelitian ini adalah petugas rekam medis di
bagian pendaftaran Klinik Pratama Green care. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian berupa
angket terbuka atau kuesioner dan wawancara semi struktur.
Hasil: Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
didapatkan pengetahuan petugas pendaftaran akan SOP K3
di masa pandemi COVID-19 sudah mengetahui semua dan
dalam pelaksanaan nya salah satu petugas masih kurang
disiplin. Kurang nya pengawasan dari pihak manajemen
klinik.
Kesimpulan: Belum ada nya pelatihan dan pendidikan
kepada petugas untuk pelaksanaan yang baik dan benar.
Untuk penanganannya sudah berjalan dengan baik.
Kata kunci: keselamatann dan kesehatan kerja; petugas
pendaftaran; pandemi COVID-19.
Abstract
Background: Registration officers cannot be separated
from dangerous potentials that can cause work accidents.
Objective: This study aims to determine the compliance of
medical record employees at the registration section at the
Pratama green care clinic to the application of Standard
Operating Procedures (SOP) for Occupational Safety and
Health (K3).
Methods: This study uses a qualitative research type with a
descriptive approach. The subjects used in this study were
medical record officers at the registration section of the
Pratama Green care Clinic. The data collection techniques
Reno Ramadhan, M Taofik Hidayat, Irda Sari /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(11), 1559-
1567
Analisis Pelaksanaan Keselamatann dan Kesehatan Kerja (K3) di Bagian Pendaftaran
Klinik Pratama Green care di Masa Pandemi COVID-19
1560
used in the study were open questionnaires or
questionnaires and semi-structured interviews.
Results: Based on the results of the research conducted, it
was found that the knowledge of the registration officer
about the K3 SOP during the COVID-19 pandemic already
knew everything and in practice one of the officers was still
lacking in discipline. Lack of supervision from the clinical
management.
Conclusion: There has been no training and education for
officers for good and correct implementation. The handling
has gone well.
Keywords: occupational safety and health; officer
registration; COVID-19 pandemic.
*Correspondent Author: M Taofik Hidayat
Email: piksi.mtaofikhidayat.18403211@gmail.com
PENDAHULUAN
Pelayanan kesehatan terhadap masyarakat tidak hanya diperoleh di rumah sakit dan
puskesmas, tapi juga dapat diperoleh di klinik (Nugrahanto, 2018). Klinik juga harus
mempunyai fungsi pelayanan medis, pelayanan keperawatan, pelayanan gawat darurat,
administrasi dan manajemen dan rekam medis untuk menunjang dan meningkatkan mutu
pelayanan terhadap pasien sebagai konsumen. Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan pelayanan
medis dasar dan/atau spesialistik. Berdasarkan jenis pelayanan, Klinik dibagi menjadi
Klinik Pratama Klinik Utama. Klinik pratama merupakan klinik yang menyelenggarakan
pelayanan medik dasar baik umum maupun khusus (Menkes, 2011).
Rekam medis merupakan salah satu komponen yang menunjang sistem
administrasi di pelayanan kesehatan. Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan
dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan
lain kepada pasien rawat jalan, rawat inap maupun gawat darurat di suatu pelayanan
kesehatan (Menkes, 2008). Mengingat bahwa seluruh kegiatan rekam medis
diselenggarakan oleh sumber daya manusia yang secara langsung merupakan subjek yang
paling berperan dalam kelancaran berbagai proses, maka kesehatan dan keselamatann kerja
pegawai di bagian rekam medis harus mendapat perhatian yang cukup serius.
Keselamatann dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan sistem perlindungan tenaga
kerja (Ivana, 2014). Keselamatann dan Kesehatan Kerja (K3) di pelayanan kesehatan harus
dapat menjamin kenyamanan karyawan saat bekerja untuk mencegah tingkat kecelakaan
dan penyakit akibat kerja (Djatmiko, 2016). Pelaksanaan Keselamatann dan Kesehatan
Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman,
sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari
kecelakan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi
dan produktivita kerja (Salawati, 2015).
Menurut (Anizar & Kes, 2009), kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak
diharapkan dan tidak diinginkan yang mengganggu proses suatu kegiatan yang telah diatur.
Dalam proses terjadinya kecelakaan berhubungan dengan empat unsur produksi yaitu
People, Equipment, Materials, Environment, yang saling berinteraksi dan bersama-sama
menghasilkan suatu produk atau jasa. Kecelakaan dapat terjadi dalam proses interaksi yaitu
ketika terjadi kontak antara manusia dengan alat, bahan dan lingkungan. Kecelakaan dapat
Reno Ramadhan, M Taofik Hidayat, Irda Sari /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(11), 1559-
1567
Analisis Pelaksanaan Keselamatann dan Kesehatan Kerja (K3) di Bagian Pendaftaran
Klinik Pratama Green care di Masa Pandemi COVID-19
1561
terjadi karena kondisi peralatan atau material yang buruk atau berbahaya. Kecelakaan juga
dapat dipicu oleh kondisi lingkungan kerja yang tidak aman seperti ventilasi, pencahayaan,
kebisingan atau suhu yang tidak aman melebihi ambang batas. Selain itu, kecelakaan juga
dapat berasal dari manusia yang melakukan aktivitas di tempat kerja dan menangani alat
atau bahan, termasuk di bagian penyimpanan rekam medis atau di bagian pendaftaran
pasien (Irwansyah, 2017).
Salah satu kegiatan pada unit rekam medis adalah pendaftaran. Dalam pelayanan
Rekam Medis petugas pendaftaran memiliki peran penting, diantaranya adalah
mendaftarkan pasien yang datang berobat dan mencatat atau mengisi register di buku
kunjungan Klinik. Pada saat melakukan tugasnya, petugas pendaftaran tidak bisa lepas dari
potensi-potensi berbahaya yang bisa menyebabkan kecelakaan kerja. Contoh kecelakaan
kerja yang dapat terjadi di bagian pendaftaran adalah terpapar bakteri dan virus seperti yang
sedang marak saat ini yaitu virus COVID-19 (Mukti, 2021).
Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih
dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke
manusia (Lai, 2020). Virus corona jenis baru ini memiliki tingkat penularan yang tinggi
sehingga telah menyebar secara global di negara-negara lain termasuk indonesia. COVID-
19 memberikan dampak yang besar bagi kehidupan masyarakat di berbagai bidang salah
satu contohnya dalam bidang kesehatan (Korompot, 2020). Pengaruh pandemi COVID-19
dalam bidang kesehatan yaitu tingkat kesehatan menurun karena banyak yang terpapar
COVID-19. Tingkat penularan dan infeksi COVID-19 di antara tenaga kesehatan lainnya
juga tinggi, termasuk di bagian pendaftaran. Selama Pandemi COVID-19 juga memberikan
perubahan tata kerja baru, sehingga juga diperlukan strategi pengendalian baru dalam
penerapan keselamatann dan Kesehatan Kerja (K3) di tempat kerja di masa pandemi
(Respati & Rathomi, 2020).
Dalam keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan
Keselamatann dan Kesehatan kerja nomor 5/151/AS.02/XI/2020 tentang Pedoman
Keselamatann dan Kesehatan Kerja (K3) Pelaksanaan Pemeriksaan Kesehatan Tenaga
Kerja Pada Masa Pandemi COVID-19, dalam kondisi pandemi COVID-19 ini pengurus
perusahaan/pengusaha perlu melakukan berbagai upaya pencegahan penularan infeksi di
tempat kerja agar dapat mempertahankan kegiatan usaha dengan mengikutsertakan tenaga
kerja secara aktif (Yuantari, 2021). Pemerintah menghimbau agar setiap instansi
perusahaan/pengusaha salah satunya instansi kesehatan untuk dapat membuat dan
menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) Keselamatann dan Kesehatan Kerja (K3)
selama pandemi COVID-19 dalam bentuk upaya pencegahan terpaparnya dari virus
tersebut.
Penulis telah melakukan survei pada salah satu Klinik Pratama di Kota Bandung
tentang bagaimana Standar Operasional Prosedur (SOP) Keselamatann dan Kesehatan
Kerja (K3) yang dibuat selama pandemi COVID-19 dalam upaya pencegahan terpaparnya
virus COVID-19 pada tenaga kesehatan yang bekerja pada Klinik tersebut. Berikut ialah
Standar Operasional Prosedur (SOP) Keselamatann dan Kesehatan Kerja (K3) selama
pandemi COVID-19 di Klinik Pratama Green Care Kota Bandung.
Tabel 1. Standar Operasional Prosedur (SOP) Keselamatann dan Kesehatan Kerja
(K3) Pandemi COVID-19
Klinik Pratama
Green Care
SOP Keselamatann dan Kesehatan Kerja (K3)
Pandemi COVID-19
No. Protap :
003/PK/GCMC /VI/13
Tgl diberlakukan:
03/03/2020
No. Revisi : -
Hal : 1 / 2
Reno Ramadhan, M Taofik Hidayat, Irda Sari /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(11), 1559-
1567
Analisis Pelaksanaan Keselamatann dan Kesehatan Kerja (K3) di Bagian Pendaftaran
Klinik Pratama Green care di Masa Pandemi COVID-19
1562
PROSEDUR TETAP
PENGERTIAN
Merupakan tindakan pencegahan dan perlindungan diri terhadap
paparan penyakit COVID-19 bagi petugas pelayan kesehatan.
TUJUAN
Sebagai acuan dalam pelaksanaan K3 selama pandemi COVID-19
KEBIJAKAN
Dibawah pengawasan dan pertanggungjawaban dokter dan direktur
klinik.
PROSEDUR
Persiapan
1. Petugas pelayanan kesehatan mempersiapkan peralatan APD
yang di butuhkan.
2. APD (Alat Pelindung Diri) lengkap yang diperlukan, seperti:
Hazmat/Gown, Penutup Kepala, Face Shield, Masker dan
Medical Glove.
3. Mempersiapkan cairan desinfektan.
Pelaksanaan
1. Petugas pelayanan kesehatan melakukan pengecekan suhu dan
melakukan cuci tangan sebelum memasuki area klinik.
2. Petugas pelayanan kesehatan memakai APD lengkap dan
melakukan desinfektan/sterilisasi pada pos-posnya masing-
masing 20 menit sebelum pelayanan dimulai.
3. Petugas pelayanan kesehatan memulai pelayanan.
Setelah Selesai Pelaksanaan
1. Setelah kegiatan pelayanan kesehatan selesai petugas
pelayanan melepaskan semua APD yang telah digunakan.
2. APD yang telah digunakan dibuang ketempat yang sudah
disediakan atau pada tempat limbah medis.
3. Petugas pelayanan kesehatan melakukan
desinfektan/sterilisasi kembali pada posnya masing-masing.
UNIT TERKAIT
Pendaftaran, Klinik Umum, Klinik Gigi, Klinik Perawatan Luka,
Bidan, Apotek
Sumber: Klinik Pratama Green Care Kota Bandung
Berdasarkan tabel 1 di atas hasil survei tersebut penulis akan melakukan penelitian
dengan judul Analisis Pelaksanaan Keselamatann dan Kesehatan Kerja (K3) di bagian
Pendaftaran Klinik Pratama Green Care Kota Bandung di Masa Pandemi COVID-19“.
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui kepatuhan pegawai rekam medis
bagian pendaftaran di Klinik Pratama Green Care Kota Bandung terhadap penerapan
Standar Operasional Prosedur (SOP) Keselamatann dan Kesehatan Kerja (K3), tujuan
khususnya adalah mengidentifikasi Standar Operasional Prosedur (SOP) terkait
Keselamatann dan Kesehatan Kerja (K3) di bagian pendaftaran Klinik Pratama Green Care
Kota Bandung dan mengidentifikasi faktor manusia (petugas rekam medis) di bagian
pendaftaran Klinik Pratama Green Care Kota Bandung.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif
dengan pendekatan deskriptif (Sugiyono, 2014). Subjek penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah 2 petugas pendaftaran di Klinik Pratama Green Care Kota Bandung.
Dalam memilih subjek penelitian, penelitian menggunakan teknik sampling purposive.
Reno Ramadhan, M Taofik Hidayat, Irda Sari /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(11), 1559-
1567
Analisis Pelaksanaan Keselamatann dan Kesehatan Kerja (K3) di Bagian Pendaftaran
Klinik Pratama Green care di Masa Pandemi COVID-19
1563
Sampling purposive merupakan “teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”.
Pemilihan subjek tersebut dilatarbelakangi karena tujuan dari penelitian ini yaitu
bagaimana pelaksanaan Standar Operasional Prosedur (SOP) Keselamatann dan Kesehatan
Kerja (K3) di Klinik Pratama Green Care Kota Bandung serta untuk mengetahui kepatuhan
pegawai rekam medis bagian pendaftaran di Klinik Pratama Green Care Kota Bandung
terhadap penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Keselamatann dan Kesehatan
Kerja (K3).
Instrumen yang baik akan menghasilkan data yang baik pula. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini berupa pedoman angket atau kuesioner dan wawancara,
yang diberikan kepada petugas pendaftaran Klinik Pratama Green Care Kota Bandung.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa angket atau
kuesioner dan wawancara, Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket
terbuka. Angket terbuka merupakan angket yang berisi pertanyaan atau pernyataan yang
dapat diisi bebas oleh responden. Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini
berupa wawancara semiterstruktur. Teknik analisis data yang digunakan peneliti
merupakan teknik analisis Miles and Huberman.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian didapat dari angket terbuka dan wawancara semi
struktur yang dilakukan secara daring. Angket disebarkan secara daring melalui google
form, sedangkan untuk wawancara dilakukan menggunakan whatsapp. Adapun hasil
penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
Tabel 2. Check list Peralatan Keselamatann dan Kesehatan Kerja
No.
Jenis Pekerjaan
Apd Yang
Diberikan
Perusahaan
APD Yang
Dipakai Pekerja
Keterangan
Ya
Tidak
Ya
Tidak
1.
Face Shield
di Pakai Pekerja
2.
Hazmat/Gown
di Pakai Pekerja
3.
Head
Cap/Pelindung
Kepala
di Pakai Pekerja
4.
Masker Medis
-
50%
5.
Medical Gloves
di Pakai Pekerja
Sumber: Klinik Pratama Green Care Kota Bandung
1. Angket
Angket disebarkan kepada seluruh petugas pendaftaran di Klinik Pratama Green
Care Kota Bandung. Angket yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis angket
terbuka. Berikut ini merupakan jawaban yang diberikan oleh responden.
a. Apakah Bapak/Ibu mengetahui atau memahami SOP K3 di masa pandemi COVID-19
yang berlaku di klinik ? Bagaimana menurut bapak / ibu terkait SOP K3 yang berlaku
apakah sudah sesuai dengan aturan yang ada ?
“Iya, sudah mengetahui dan sudah sesuai dengan SOP K3 yang diterapkan di
Klinik”
Reno Ramadhan, M Taofik Hidayat, Irda Sari /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(11), 1559-
1567
Analisis Pelaksanaan Keselamatann dan Kesehatan Kerja (K3) di Bagian Pendaftaran
Klinik Pratama Green care di Masa Pandemi COVID-19
1564
b. Apakah ada pelatihan dan pendidikan untuk mengetahui atau memahami
bagaimana pelaksanaan SOP K3 yang benar di klinik? Menurut bapak / ibu
apakah di perlukan untuk pelatihan dan pendidikan?
“Di klinik tidak diadakan pelatihan atau pendidikan, namun lebih ke arah
sosialisasi ke seluruh karyawan untuk memahami SOP K3 yang dibuat oleh
klinik”
c. Apakah bapak/ibu sudah menjalankan seluruh SOP K3 yang berlaku di
Klinik? Bagaimana menurut bapak / ibu SOP K3 jika tidak di jalankan
dengan baik selama masa pandemi COVID-19?
“Sudah dijalankan ,seperti menggunakan APD (Alat Pelindung Diri)
seperti: Hazmat/Gown, Penutup Kepala, , Masker dan Medical Glove. Jika
tidak digunakan maka akan rentan tertular dan beresiko juga menularkan
kepada nakes lainnya bahkan kepada pasien. Mengingat pelayanan
kesehatan adalah sarana umum yang saat pandemi seperti sekarang
dibutuhkan oleh masyarakat, maka akan terjadi hambatan untuk pelayanan
kesehatan jika nakesnya tidak menggunakan APD atau tidak mematuhi SOP
K3”
d. Adakah kejadian kecelakaan terkait Keselamatann dan Kesehatan Kerja
(K3) di klinik di masa pandemi COVID-19? Bagaimana penanganan klinik
menurut bapak / ibu, apakah sudah sesuai dengan SOP K3 yang berlaku?
Ada salah satu petugas pendaftaran yang terpapar COVID-19. Karena
tidak memakai APD dengan benar, Dan untuk penanganan dari klinik
sendiri sudah baik dan benar. di saat ada petugas yang mengalami gejala
disarankan untuk swab antigen. jika hasil positif di sarankan untuk soman.
dan setelah selesai soman petugas itu dilakukan swab ulang jika hasil masih
positif soman di lanjut sesuai waktu yang ditentukan, jika hasil negatif
petugas bisa beraktifitas kembali seperti biasa ”
2. Wawancara
Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis wawancara
semi terstruktur terhadap salah satu petugas pendaftaran di Klinik Pratama Green
Care Kota Bandung. Wawancara dilakukan dengan tujuan memperdalam data yang
diperoleh dari angket. Adapun hasil wawancara yang telah dilakukan adalah
sebagai berikut.
a. Bapak/Ibu mengetahui atau memahami SOP K3 di masa pandemi COVID-
19 yang berlaku di klinik? Bagaimana menurut bapak / ibu SOP K3 yang
berlaku apakah sudah sesuai dengan aturan yang ada?
“Saya mengetahui dan memahami SOP K3 yang berlaku di klinik, menurut
saya SOP K3 di Klinik dan sudah sesuai dengan KEPUTUSAN MENTERI
KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/413/
2020 TENTANG PEDOMAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
CORONAVIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)” (Handayani, Hadi, Isbaniah,
Burhan, & Agustin, 2020).
b. Apakah ada pelatihan dan pendidikan untuk mengetahui atau memahami
bagaimana pelaksanaan SOP K3 yang benar di klinik? Menurut bapak / ibu
apakah diperlukan untuk pelatihan dan pendidikan?
“Tidak ada Pelatihan dan pendidikan terkait penerapan SOP K3. Namun,
sebelum melakukan penerapan SOP K3 Klinik mengadakan sosialisasi dan
pelatihan terkait SOP K3 yang berlaku sesuai dengan keputusan kepmenkes
agar setiap petugas pelayanan kesehatan dapat mengerti dan memahami
bagaimana cara mengimplementasikan dengan baik dan benar untuk
menjalankan SOP tersebut. Sebenarnya pelatihan dan pendidikan terkait
Reno Ramadhan, M Taofik Hidayat, Irda Sari /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(11), 1559-
1567
Analisis Pelaksanaan Keselamatann dan Kesehatan Kerja (K3) di Bagian Pendaftaran
Klinik Pratama Green care di Masa Pandemi COVID-19
1565
SOP K3 diperlukan agar menjadi acuan dan arahan bagi setiap petugas
pelayanan kesehatan guna menunjang kegiatan pelayanan yang baik dan
prima terutama agar terhindarnya para petugas pelayanan dari
terpaparnya COVID-19.
c. Apakah bapak/ibu sudah menjalankan seluruh SOP K3 yang berlaku di
Klinik? Bagaimana menurut bapak / ibu SOP K3 Jika tidak di jalankan
dengan baik selama masa pandemic COVID-19?
“Saya masih perlu beradaptasi dengan kebiasaan baru akibat dari pandemi
COVID-19 ini, sehingga saya pun masih mempelajari dengan cermat SOP
K3 yang berlaku di Klinik agar dapat terselenggara dengan baik sesuai
dengan prosedur yang seharusnya, menurut saya jika SOP K3 ini tidak
dijalankan dengan baik atau tidak dijalankan sesuai prosedur maka
pencegahan terpaparnya COVID-19 terhadap para pegawai pelayanan
kesehatan tidak akan terealisasi kan, yang nantinya akan tetap ada petugas
pelayanan yang terpapar COVID-19”.
d. Adakah kejadian kecelakaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di
klinik di masa pandemic COVID-19? Bagaimana penanganan klinik
menurut bapak / ibu, apakah sudah sesuai dengan SOP K3 yang berlaku?
Ada 1 petugas pelayanan di bagian rekam medis pendaftaran rawat jalan
yang terpapar COVID-19 dikarenakan petugas tersebut tidak menggunakan
medical gloves selama pelayanan berlangsung, petugas pelayanan tersebut
tidak menggunakan medical gloves selama 3 hari dikarenakan masih perlu
beradaptasi dengan SOP K3 yang diterapkan sehingga beliau masih
dikatakan malas untuk mematuhi prosedur dari SOP K3 tersebut.
penanganan yang dilakukan oleh klinik terhadap setiap petugas pelayanan
yang terpapar COVID-19 ialah;
1) Petugas yang memiliki gejala seperti demam, flu, batuk, sakit
tenggorokan, mual, muntah, diare, sakit kepala dan lemas selama 3
hari disarankan swab antigen
2) Jika hasil positif petugas diberikan obat sesuai dengan simptom yang
dirasakan dan ditambahkan multivitamin dan melakukan isolasi
mandiri sampai batas waktu yang telah ditentukan
3) Menelusuri riwayat kontak/bertemu, dengan orang yang ditemui oleh
petugas yang terpapar dan melakukan swab antigen meskipun tidak
mengalami simptom, jika hasilnya negatif orang tersebut tetap harus
melakukan soman sampai batas yang telah ditentukan
4) Jika waktu soman telah berakhir petugas yang terpapar COVID-19
tersebut melakukan swab antigen kembali , jika hasilnya masih positif
petugas tersebut melakukan soman kembali sampai batas waktu yang
telah ditentukan, namun jika hasilnya negatif maka petugas dapat
kembali bekerja.
B. Pembahasan
Standar Operasional Prosedur (SOP) terkait Keselamatann dan Kesehatan Kerja
(K3) di bagian pendaftaran Klinik Pratama Green Care Kota Bandung merupakan tindakan
pencegahan dan perlindungan diri terhadap paparan penyakit COVID-19 bagi petugas
pelayan kesehatan. Mulai dari:
1. Petugas menyiapkan peralatan APD seperti Hazmat/Gown, Penutup Kepala, Face
Shield, Masker dan Medical Glove.dan cairan desinfektan.
2. Melakukan pengecekan suhu dan mencuci tangan sebelum memasuki area klinik
Reno Ramadhan, M Taofik Hidayat, Irda Sari /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(11), 1559-
1567
Analisis Pelaksanaan Keselamatann dan Kesehatan Kerja (K3) di Bagian Pendaftaran
Klinik Pratama Green care di Masa Pandemi COVID-19
1566
3. Petugas menggunakan APD lengkap dan melakukan desinfektan/sterilisasi pada pos-
posnya masing-masing 20 menit sebelum pelayanan dimulai.
4. Jika kegiatan pelayanan kesehatan selesai petugas pelayanan melepaskan semua
APD yang telah digunakan dan APD yang telah digunakan dibuang ketempat yang
sudah disediakan atau pada tempat limbah medis.
Selama pelaksanaan K3 di unit rekam medis khususnya bagian pendaftaran Klinik
Pratama Green Care Kota Bandung sudah berjalan dengan baik. Tapi masih ada salah satu
petugas yang kurang disiplin seperti yang terdapat pada Tabel 2. terkait penggunaan APD
pada setiap perkerja dalam pelaksanaan nya. Pada tabel tersebut terdapat pekerja yang tidak
menggunakan medical gloves dalam pelaksanaan pelayanan pendaftaran yang dimana
dapat berpotensi akan terpaparnya COVID-19. Adapun SOP K3 yang berlaku di Klinik
Pratama Green Care Kota Bandung di masa pandemi COVID-19, semua petugas
pendaftaran sudah mengetahui dan memahami dengan baik. Meskipun dari pihak
manajemen hanya melakukan sosialisasi pelaksanaan SOP K3 yang benar dan tidak
diadakannya pelatihan dan pendidikan. Hal ini sejalan dengan penelitian (Triningtyas,
2021) yang menyatakan pentingnya pengetahuan dan sikap tenaga kesehatan tentang alat
pelindung diri pada era COVID-19. Adapun alur penanganan keselamatann dan kesehatan
kerja sudah ada dan terlaksana dengan baik.di saat salah satu petugas terpapar penyakit.
KESIMPULAN
Berdasarkan Penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka di temukan berbagai
masalah diantara nya kurang disiplinnya Petugas Pendaftaran dalam Pelaksanaan SOP K3
di masa pandemic, kurangnya pengawasan dari manajemen dalam pelaksanaan SOP K3 di
masa pandemic, belum ada nya pelatihan dan pendidikan dalam pelaksanaan SOP K3 yang
terbaru. Dari hasil di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa Klinik Pratama Green Care
Kota Bandung dalam pelaksanaan SOP K3 di masa pandemi sudah berjalan dengan baik.
Namun untuk petugas nya kurang disiplin dalam melaksanakan SOP K3. Dikarenakan
kurang pengawasan dari pihak manajemen klinik.
BIBLIOGRAFI
Anizar, Ir, & Kes, M. (2009). Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Industri.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Djatmiko, Riswan Dwi. (2016). Keselamatan dan kesehatan kerja. Deepublish.
Handayani, Diah, Hadi, Dwi Rendra, Isbaniah, Fathiyah, Burhan, Erlina, & Agustin, Heidy.
(2020). Coronavirus disease 2019. Jurnal Respirologi Indonesia, 40(2), 119129.
Irwansyah, Muhammad, Lady, Lovely, & Umiyati, Ani. (2017). Pengendalian Risiko
Kecelakaan Kerja pada Proses Bongkar Muat Produk dengan Pendekatan HIRA
(Studi Kasus di PT. XYZ). Jurnal Teknik Industri Untirta.
Ivana, Azza, Widjasena, Baju, & Jayanti, Siswi. (2014). Analisa Komitmen Manajemen
Rumah Sakit (RS) Terhadap Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pada RS Prima
Medika Pemalang. Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip), 2(1), 3541.
Korompot, Salim. (2020). Peran Bimbingan dan Konseling dalam Penanganan Pandemi
COVID 19. Prosiding Seminar Bimbingan Dan Konseling, 8086.
Lai, Chih Cheng, Shih, Tzu Ping, Ko, Wen Chien, Tang, Hung Jen, & Hsueh, Po Ren.
(2020). Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) and
coronavirus disease-2019 (COVID-19): The epidemic and the challenges.
International Journal of Antimicrobial Agents, 55(3), 105924.
Menkes, R. I. (2008). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
Reno Ramadhan, M Taofik Hidayat, Irda Sari /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(11), 1559-
1567
Analisis Pelaksanaan Keselamatann dan Kesehatan Kerja (K3) di Bagian Pendaftaran
Klinik Pratama Green care di Masa Pandemi COVID-19
1567
269/MenKes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis. Jakarta: Kementerian Kesehatan
RI.
Menkes, R. I. (2011). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
028/MenKes/Per/I/2011 tentang Klinik. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
Mukti, Ilman, Noerpaiz, Yoga Fikri Noerpaiz, & Wahab, Syaikhul Wahab. (2021). Analisis
Pelaksanaan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dibagian Filling Rekam Medis RS
X. Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(8), 980987.
Nugrahanto, Dionza Surya. (2018). Pembuatan Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan
Masyarakat Berbasis Web Mapping (Studi Kasus: Kabupaten Sukoharjo, Provinsi
Jawa Tengah). ITN MALANG.
Respati, Titik, & Rathomi, Hilmi Sulaiman. (2020). Bunga Rampai Artikel Penyakit Virus
Korona (COVID-19). Jl. Purnawarman, (63).
Salawati, Liza. (2015). Penyakit akibat kerja dan pencegahan. Jurnal Kedokteran Syiah
Kuala, 15(2), 9195.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D (12th, Cetaka ed.).
Bandung: CV Alfabeta.
Triningtyas, Anastasia Yani, Nurlaela, Lutfhi, Juliastuti, Henny, & Pradini, Astri. (2021).
Pengetahuan dan Sikap Tenaga Kesehatan di 13 Puskesmas Kota Cimahi Tentang
Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Era COVID-19.
Yuantari, Maria Goretti Catur, Rachmani, Enny, Rimawati, Eti, Handayani, Sri, &
Kusuma, Edi Jaya. (2021). Analysis of Health Protocol Application to Compliance
Level In Informal Workers During the COVID-19 Pandemic. VISIKES: Jurnal
Kesehatan Masyarakat, 20(1).
© 2021 by the authors. Submitted for possible open access publication under the
terms and conditions of the Creative Commons Attribution (CC BY SA)
license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).