PENGARUH PENERAPAN K3 TERHADAP PRODUKTIVITAS SISTEM
PENYIMPANAN REKAM MEDIS DI RS X
Weni Nuraeni1, Meira Hidayati2
Politeknik Piksi Ganesha Bandung, Indonesia1, 2
wnuraeni09@gmail.com1, m[email protected].id2
Abstrak
Received: 08-10-2021
Revised : 16-11-2021
Accepted: 18-11-2021
Latar Belakang: Kegiatan kerja tentunya menbutuhkan
suasana yang aman serta nyaman dengan prosedur yang
untuk menjaga keselamatan dan kesehatan kerja guna
menunjang produktivitas kerja khususnya di unit
penyimpanan rekam medis. Jadi sudah sepatutnya kita
sebagai manusia untuk selalu memperhatikan keselamatan
dan kesehatan diri serta lingkungan.
Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh penerapan keselamatan dan kesehatan (K3)
terhadap produktivitas kerja sistem penyimpanan rekam
medis di RS X.
Metode: Metode yang digunakan yaitu metode penelitian
kuantitatif yang di jelaskan dengan pendekatan deskriptif,
metode pengumpulan data yang digunakan yaitu Observasi,
wawancara, kuesioner dan studi pustaka dengan subjek
penelitian seluruh petugas penyimpanan rekam medis yang
berjumlah tujuh orang dan objek penelitian yaitu ruang
penyimpanan rekam medis. Teknik analisis data uji validitas,
uji korelasi, uji regresi linear sederhana menggunakan SPSS
versi 23.
Hasil: Berdasarkan hasil dari penelitian yang diperoleh
terdapat 16 pernyataan yang dinyatakan valid dan reliabel,
hasil dari pearson correlation sebesar 0,926 sehingga sangat
kuat dan berpengaruh positif, yang berarti pengaruh
Penerapan K3 Terhadap Produktivitas Kerja sebesar 82,8%
sedangkan sisanya 17,2% dipengaruhi oleh variabel lain atau
error.
Kesimpulan: Penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa
yaitu ruang penyimpanan rekam medis yang belum sesuai
dengan standar terutama luas ruangan dan fasilitas yang ada
di ruang penyimpanan rekam medis.
Kata kunci: keselamatan dan kesehatan kerja,
produktivitas kerja, rekam medis.
Abstract
Background: Worker activities certainly require a safe and
comfortable atmosphere with fixed procedures to maintain
occupational safety and health in order to support work
productivity, especially in the medical record storage unit.
Cerdika:
Jurnal
Ilmiah Indonesia
November
202
1
(
1
)
1
615
-
1623
p
-
ISSN:
2774
-
6291
e
-
ISSN:
2774
-
6534
Available online at
http://cerdika.publikasiindonesia.id/index.php/cerdika/index
Weni Nuraeni, Meira Hidayati /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(11), 1615-1623
Pengaruh Penerapan K3 Terhadap Produktivitas Sistem Penyimpanan Rekam Medis di
RS X
1616
DOI : 10.36418/cerdika.v1i11.223 http://cerdika.publikasiindonesia.id/index.php/cerdika
So it is fitting for us as humans to always pay attention to the
safety and health of ourselves and the environment.
Objective: The purpose of this study was to determine the
effect of the application of safety and health on work
productivity of the medical record storage system at X
Hospital.
Methods: The method used is quantitative research method
that is explained by descriptive approach, data collection
method used namely Observation, interview, questionnaire
and library study with the research subjects of all medical
record storage officers numbering seven people and research
objects that are medical record storage space. Validity test
data analysis techniques, correlation test, simple linear
regression test using SPSS version 23.
Results: Based on the results of the study obtained there are
16 statements that are declared valid and reliable, the result
of Pearson Correlation of 0.926 so that it is very strong and
positively influential, which means the effect of K3
Implementation on Work Productivity by 82.8% while the
remaining 17.2% is influenced by other variables or errors
Conslusion: The research above can be concluded that the
medical record storage room is not in accordance with the
standards, especially the area of the room and the facilities
in the medical record storage room.
Keywords: occupational safety and health, work
productivity, medical records.
*Correspondent Author : Weni Nuraeni
Email: wnuraeni09@gmail.com
PENDAHULUAN
Kesehatan kerja merupakan promosi pemeliharaan kesehatan fisik, mental dan
sosial setinggi-tingginya di semua jenis pekerjaan dengan melakukan pengendalian resiko
dalam penyesuaian pekerjaan dengan tenaga kerja dan sebaliknya (Sujoso, 2016).
Kesehatan adalah pokok terpenting bagi seseorang dalam menjaga keberlangsungan
hidupnya. Kesehatan juga merupakan kebutuhan dasar hak asasi manusia yang harus
terpenuhi dan terjaga oleh seluruh umat manusia. Jadi sudah sepatutnya kita sebagai
manusia untuk selalu memperhatikan kesehatan diri dan lingkungan (Febiana & Ardiyani,
2019). Berdasarkan (UU RI Nomor 1 Tahun 1970, 1970) tentang Keselamatan Kerja, yang
membahas mengenai keselamatan kerja di tempat kerja, baik di darat, di dalam tanah, di
permukaan air, di dalam air maupun di udara. Kegiatan pekerja tentu membutuhkan suasana
yang aman dan nyaman dengan adanya prosedur tetap demi menjaga keselamatan dan
kesehatan kerja untuk menunjang produktivitas kerja terutama petugas di unit Penyimpanan
Weni Nuraeni, Meira Hidayati /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(11), 1615-1623
Pengaruh Penerapan K3 Terhadap Produktivitas Sistem Penyimpanan Rekam Medis di
RS X
1617
rekam medis. Kesehatan dan keselamatan di tempat kerja menjadi salah satu faktor utama
yang harus dijaga oleh masing-masing orang (Febiana & Ardiyani, 2019).
Berdasarkan (UU RI Nomor 44 Tahun 2009, 2009) pasal 1, rumah sakit merupakan
institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
Berdasarkan Peraturan Mentri Kesehatan No.296/MENKES/Per/III/2008, “Rekam medis
adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan
dan pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien”
(Kemenkes, 2008).
Menurut Depkes RI Direstorat Jendral bina Pelayanan medik 2006 terdapat dua
cara pernyimpanan berkas yaitu: yang pertama Sentralisasi merupakan penyimpanan rekam
medis seorang pasien dalam satu kesatuan baik catatan kunjungan poliklinik maupun
catatan-catatan selama seorang pasien dirawat, yang kedua Desentralisasi merupakan
pemisahan antara rekam medis rawat jalan dengan rekam medis rawat inap (Depkes, 2007).
Berkas rekam medis rawat jalan dan rawat inap disimpan di tempat penyimpanan yang
terpisah. Berdasarkan sistem penomoran terdapat 3 sistem penyimpanan rekam medis yaitu:
Sistem nomor langsung (Straight Numberical Filling System) merupakan penyimpanan
yang dilakukan secara berurut sesuai dengan urutan nomornya, Sistem angka akhir
(Terminal Digit Filling Symstem) merupakan penyimpanan yang dilakukan menggunakan
nomor-nomor dengan 6 angka yang dikelompokkan menjadi 3 kelompok masing-masing
terdiri dari 2 angka, Sistem angka tengah (Middle Digit Filling System) merupakan
penyimpanan yang dilakukan secara berurut dengan pasangan angka pertama, angka kedua,
angka ketiga.
Berdasarkan uraian yang sudah dipaparkan, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh penerapan keselamatan dan kesehatan (K3) terhadap produktivitas
sistem penyimpanan rekam medis di rumah sakit X. penelitian ini dapat memberikan
manfaat bagi penulis, bagi kampus, bagi pembaca serta Rumah Sakit tempat dilakukannya
penelitian sebagai evaluasi untuk bahan pertimbangan dan perencanaan di masa yang akan
datang agar penerapan keselamatan dan kesehatan kerja terhadap produktivitas kerja sistem
penyimpanan rekam medis di RS X menjadi lebih baik lagi.
METODE PENELITIAN
Metode yang akan digunakan yaitu metode penelitian kualitatif yang di jelaskan
dengan pendekatan deskriptif. Variabel penelitian yang pertama Independen Variabel
(Variabel Bebas), Independen Variabel pada penelitian ini adalah penerapan keselamatan
dan kesehatan kerja petugas penyimpanan rekam medis di RS X. Kemudian yang kedua
Dependen Variabel (Variabel Terkait), Dependen Variabel pada penelitian ini adalah
produktivitas kerja petugas penyimpanan rekam medis di RS X. Metode pengumpulan data
dimaksudkan untuk memperoleh informasi yang relevan, akurat dan reliabel. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dalam penelitian ini penulis langsung ke
tempat penelitian di bagian unit penyimpanan rekam medis RS X. Wawancara dengan
narasumber yang dimaksudkan disini adalah petugas penyimpanan rekam medis RS X.
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, dimana alternatif
jawabannya telah disetiakan dan responden hanya memilih jawaban tersebut (Christalisana,
2018). Populasi dari penelitian ini yaitu petugas penyimpanan rekam medis di RS X.
Sampel yang dipakai merupakan bagian dari populasi target yang akan diteliti secara
langsung (Riyanto, 2011).
Weni Nuraeni, Meira Hidayati /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(11), 1615-1623
Pengaruh Penerapan K3 Terhadap Produktivitas Sistem Penyimpanan Rekam Medis di
RS X
1618
Pada penelitian ini langkah analisis yang digunakan disajikan dalam perhitungan
dengan menggunakan program SPSS (Software Stattistical Package For The Science)
untuk windows versi 23. Penulis menggunakan skala likert. Pada saat penggunaan skala
likert, setiap jawaban berisi pertanyaan, atau sikap dukungan, berupa kata-kata yang
selanjutnya diterjemahkan menjadi angka-angka. Jawaban dari setiap item instrument yang
menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari pernyataan/pertanyaan positif sampai
negatif, yaitu:
Tabel 1. Skala Pengukuran Kuesioner.
Jika pernyataan/ pertanyaan
positif (+)
Skor
Jika pernyataan/ pertanyaan
negative (-)
Skor
Sangat Setuju (SS)
5
Sangat Setuju (SS)
5
Setuju (S)
4
Setuju (S)
4
Kurang Setuju (KS)
3
Kurang Setuju (KS)
3
Tidak Setuju (TS)
2
Tidak Setuju (TS)
2
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
Sumber: (Hermawan, 2019).
Adapun teknik analisis data yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut:
1. Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas merupakan Instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan
untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur.
Uji Reabilitas merupakan Instrumen yang reliabel bila terdapat kesamaan data
dalam waktu yang berbeda, instrumen yang reliabel berarti instrumen yang bila
digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data
yang sama uji reliabilitas kuesioner menggunakan prosedur yang sama dengan uji
validitas (Sugiyono, 2017).
Pengujian ini dilakukan pada setiap butir pernyataan/pertanyaan (Kuisioner),
apakah valid atau tidak valid dan reliabel atau tidak reliabel.
2. Uji Korelasi
Uji korelasi ini digunakan untuk mengetahui kuat atau lemahnya hubungan antara
variabel independent dengan variabel dependen dapat dihitung dengan koefisien
korelasi. Jenis korelasi yang digunakan dadalah korelasi pearson product moment
(Sugiyono, 2016).
3. Uji Regresi Linear Sederhana
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variable
independent terhadap variabel dependen (Sugiyono, 2016).
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Hasil presentasi kuesioner yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja
(K3) di unit penyimpanan rekam medis RS X yaitu tingkat kebersihan Ruang Penyimpanan
Rekan Medis. Dihasilkan 14,3% dari responden yang menyatakan sangat setuju dan 85,7%
dari responden yang menyatakan tidak setuju. Dari hasil penelitian yang didapat pada
kuesioner menunjukkan bahwa tingkat kebersihannya masih kurang. Air minum yang
Weni Nuraeni, Meira Hidayati /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(11), 1615-1623
Pengaruh Penerapan K3 Terhadap Produktivitas Sistem Penyimpanan Rekam Medis di
RS X
1619
tersedia di ruang penyimpanan terjaga kebersihannya. Dihasilkan 14,3% dari responden
yang menyatakan sangat setuju, 71,4% dari responden yang menyatakan setuju dan 14,3%
dari responden yang menyatakan kurang setuju. Dari hasil penelitian yang didapat pada
kuesioner menunjukkan bahwa Air minum yang tersedia terjaga kebersihannya.
Sirkulasi udara dan pendingin pada ruangan rekam medis sangat baik untuk
kesehatan. Dihasilkan 14,3% dari responden yang menyatakan sangat setuju, 71,4% dari
responden yang menyatakan setuju dan 14,3% dari responden menyatakan kurang setuju.
Dari hasil penelitian yang didapat pada kuesioner menunjukkan bahwa sirkulasi udara dan
pendingin pada ruang rekam medis bagus untuk kesehatan. Penyediaan peringatan
pencegahan kecelakaan. Dihasilkan 14,3% dari responden yang menyatakan sangat setuju
dan 85,7% dari responden yang menyatakan setuju. Dari hasil penelitian yang didapat pada
kuesioner menunjukkan bahwa tersedianya peringatan pencegahan untuk kecelakaan yang
berfungsi dengan baik.
Penyediaan alat pencegah kebakaran di ruang Penyimpanan rekam medis.
Dihasilkan 14,3% dari responden yang menyatakan sangat setuju, 42,9% dari responden
yang menyatakan setuju dan 42,9% dari responden yang menyatakan kurang setuju. Dari
hasil penelitian yang didapat pada kuesioner menunjukkan bahwa tersedianya alat pencegah
kebakaran yang berfungsi cukup baik. Penerangan pada ruang penyimpanan rekam medis.
Dihasilkan 28,6% dari responden yang menyatakan sangat setuju dan 71,4% dari responden
yang menyatakan setuju. Dari hasil penelitian yang didapat pada kuesioner menunjukkan
bahwa penerangan pada ruang penyimpanan rekam medis baik untuk kesehatan mata dalam
bekerja.
Kebisingan/kegaduhan diruang penyimpanan rekam medis. Dihasilkan 14,3% dari
responden yang menyatakan sangat setuju, 28,6% dari responden yang menyatakan setuju
dan 57,1% dari responden yang menyatakan kurang setuju. Dari hasil penelitian yang
didapat pada kuesioner menunjukkan bahwa ruang penyimpanan rekam medis cukup
bising, hal tersebut terkadang mengganggu konsenstrasi kerja. Menyediakan tangga untuk
membantu mengambil/menyimpan file rekam medis di rak yang tinggi. Dihasilkan 14,3%
dari responden yang menyatakan sangat setuju, 14,3% dari responden yang menyatakan
setuju dan 71,4% dari responden yang menyatakan kurang setuju. Dari hasil penelitian yang
didapat pada kuesioner menunjukkan bahwa di raung penyimpanan rekam medis terdapat
tangga namun jarang digunakan petugas.
Menyediakan alat pembersih debu di ruang penyimpanan rekam medis. Dihasilkan
14,3% dari responden yang menyatakan sangat setuju, 42,9 dari responden yang
menyatakan setuju dan 42,9% dari responden yang menyatakan kurang setuju. Dari hasil
penelitian yang didapat pada kuesioner menunjukkan bahwa hanya ada beberapa alat untuk
membersihkan debu di ruang pengimpanan rekam medis namun masih belum cukup.
Hasil persentase kuesioner yang berkaitan dengan produktivitas kerja di unit
penyimpanan rekam medis RS X Latar belakang Pendidikan dapat menyelesaikan
pekerjaan dengan baik. Dihasilkan 42,9% dari responden yang menyatakan sangat setuju
dan 57,1% dari responden yang menyatakan setuju. Dari hasil penelitian yang didapat pada
kuesioner menunjukkan bahwa latar belakang pendidikan yang baik dapat menyelesaikan
pekerjaan dengan baik pula. Motivasi untuk bekerja lebih giat. Dihasilkan 14,3% dari
responden yang menyatakan sangat setuju, 42,9% dari responden yang menyatakan setuju
dan 42,9% dari responden yang menyatakan kuranng setuju. Dari hasil penelitian yang
didapat pada kuesioner menunjukkan bahwa ketua rekam medis yang selalu memberikan
pujian apabila petugas penyimpanan menjalankan pekerjaan dengan hasil memuaskan, hal
tersebut dapat memberikan motivasi untuk bekerja lebih giat.
Menjaga kedisiplinan dalam bekerja. Dihasilkan 14,3% dari responden yang
menyatakan sangat setuju, 71,4% dari responden yang menyatakan setuju dan 14,3% dari
Weni Nuraeni, Meira Hidayati /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(11), 1615-1623
Pengaruh Penerapan K3 Terhadap Produktivitas Sistem Penyimpanan Rekam Medis di
RS X
1620
responden yang menyatakan kurang setuju. Dari hasil penelitian yang didapat pada
kuesioner menunjukkan petugas penyimpanan rekam medis selalu menjaga kedisiplinan
dalam bekerja. Lingkungan kerja yang baik pada unit penyimpanan rekam medis.
Dihasilkan 28,6% dari responden yang menyatakan sangat setuju dan 71,4% dari responden
yang menyatakan sangat setuju. Dari hasil penelitian yang didapat pada kuesioner
menunjukkan bahwa lingkungan kerja yang baik membuat petugas penyimpanan rekam
medis lebih produktif dalam bekerja.
Sarana dan prasarana di unit penyimpanan rekam medis. Dihasilkan 28,6% dari
responden yang menyatakan sangat setuju, 42,9% dari responden yang menyatakan setuju
dan 28,6% dari responden yang menyatakan kurang setuju. Dari hasil penelitian yang
didapat pada kuesioner menunjukkan bahwa sarana dan prasarana di unit penyimpanan
rekam medis mendukung keselamatan dan kesehatan dalam menunjang produktivitas kerja.
Jaminan kesehatan di perusahaan/ rumah sakit. Dihasilkan 28,6% dari responden yang
menyatakan sangat setuju dan 71,4% dari responden yang menyatakan setuju. Dari hasil
penelitian yang didapat pada kuesioner menunjukkan bahwa adanya jaminan kesehatan di
rumah sakit X membuat petugas penyimpanan rekam medis merasa tenang. Manajemen
penyimpanan rekam medis guna menunjang produktivitas kerja. Dihasilkan 14,3% dari
responden yang menyatakan sangat setuju dan 85,7% dari responden yang menyatakan
setuju. Dari hasil penelitian yang didapat pada kuesioner menunjukkan bahwa manajemen
penyimpanan rekam medis di rumah sakit X sangat baik dan dapat menunjang produktivitas
kerja.
B. Pembahasan
Berdasarkan penelitian (Febiana & Ardiyani, 2019) dilakukan penelitian Pengaruh
Pelaksanaan Keselamatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Petugas di Unit Filling
Rekam Medis di RSUD Al-Ihsan didapatkan bahwa pelaksanaan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja sangat berpengaruh terhadap produktivitas kerja di ruang Filling maka
dari itu penelitian ini dibuat untuk mengetahui penerapan kesehatan dan keselamatan kerja
terutama di ruang penyimpanan, karena resiko tingkat kecelakaan nya lebih besar terlebih
dalam keadaan pandemi Covid-19 ini pemakaian alat pelindung diri petugas penyimpanan
harus lebih diperhatikan.
Berikut adalah hasil pengolahan dan perhitungan penulis menggunakan SPSS :
1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Dari hasil uji Validitas diketahui rhitung yang terdapat pada kolom Corrected Item
Total Correlation dari setiap pertanyaan bernilai positif, nilai tersebut akan dibandingkan
dengan nilai signifikan rtabel dengan tingkat kepercayaan 90% dan tingkat signifikan ɑ =
0,05 dengan N = 7 responden dengan df = 2.
Penentuan nilai rtabel dalam pengujian dua arah (two tail test) mengenai berpengaruh
atau tidak berpengaruh penerapan keselamatan kesehatan kerja (K3) terhadap produktivitas
sistem penyimpanan rekam medis di RS X dengan menggunakan rumus df = N 2 hasilnya
df = 7 2, yaitu 5. Sehingga nilai rtabel yang diperoleh berada dalam df (derajat kebebasan)
= 5 dengan nilai sebesar 0,6694.
Tabel 2. Hasil Perbandingan rhitung dan rtabel
No.
Pernyataan
Nilai
rhitung
Nilai
rtabel
Validit
as
1
Tingkat kebersihan Ruang Penyimpanan Rekam Medis.
0,947
0,6694
VALID
2
Air minum yang tersedia di ruang penyimpanan terjaga
kebersihannya
0,836
0,6694
VALID
Weni Nuraeni, Meira Hidayati /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(11), 1615-1623
Pengaruh Penerapan K3 Terhadap Produktivitas Sistem Penyimpanan Rekam Medis di
RS X
1621
3
Sirkulasi udara dan pendingin pada ruangan rekam
medis sangat baik untuk kesehatan.
0,836
0,6694
VALID
4
Penyediaan peringatan pencegahan kecelakaan.
0,955
0,6694
VALID
5
Penyediaan alat pencegah kebakaran di ruang
Penyimpanan rekam medis.
0,803
0,6694
VALID
6
Penerangan pada ruang penyimpanan rekam medis.
0,684
0,6694
VALID
7
Kebisingan/kegaduhan diruang penyimpanan rekam
medis.
0,765
0,6694
VALID
8
Menyediakan tangga untuk membantu
mengambil/menyimpan file rekam medis di rak yang
tinggi.
0,773
0,6694
VALID
9
Menyediakan alat pembersih debu di ruang
penyimpanan rekam medis.
0,69
0,6694
VALID
10
Latar belakang Pendidikan dapat menyelesaikan
pekerjaan dengan baik.
0,726
0,6694
VALID
11
Motivasi untuk bekerja lebih giat.
0,868
0,6694
VALID
12
Menjaga kedisiplinan dalam bekerja.
0,764
0,6694
VALID
13
Lingkungan kerja yang baik pada unit penyimpanan
rekam medis.
0,834
0,6694
VALID
14
Sarana dan prasarana di unit penyimpanan rekam medis.
0,812
0,6694
VALID
15
Jaminan kesehatan di perusahaan/ rumah sakit.
0,834
0,6694
VALID
16
Manajemen penyimpanan rekam medis guna menunjang
produktivitas kerja.
0,812
0,6694
VALID
Sumber: Hasil Pengolahan Penulis (2021)
Berdasarkan pada tabel 2 di atas, hasil uji validitas yang telah diperoleh bahwa dari
16 pertanyaan yang dijadikan instrument penelitian tersebut valid kerena nilai rhitung ≥ rtabel.
Pada pengujian Reliabilitas dengan Cronbach’s Alpha dapat dilihat tabel berikut:
Tabel 3. Hasil Reliabilitas
No
Variabel
Cronbach’s Alpha
1
Penerapan K3 (X)
0,944
2
Produktivitas Kerja (Y)
0,931
Sumber: Hasil Pengolahan Penulis Menggunakan SPSS Versi 23
Berdasarkan tabel 3 di atas, diketahui jika nilai Alpha > 0,7 maka dapat dikatakan
reliabel. Berdasarkan tabel hasil uji reliabilitas di atas bahwa variabel Penerapan K3 (X)
dan variabel Produktivitas Kerja (Y) memperoleh nilai Cronbach’s Alpha > 0,7 yang
artinya data pada penelitian ini adalah reliabel.
2. Hasil Uji Korelasi
Tabel 4. Pedoman Koefisien Korelasi.
Interval Koefisien
Tingkat Hunbungan
0,00 0,199
Sangat Lemah
0,20 0,399
Lemah
0,40 0,599
Sedang
0,60 0,799
Kuat
Weni Nuraeni, Meira Hidayati /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(11), 1615-1623
Pengaruh Penerapan K3 Terhadap Produktivitas Sistem Penyimpanan Rekam Medis di
RS X
1622
0,80 1,000
Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono (2013: 250)
Berdasarkan tabel 4 di atas merupakan tujuan guna mengetahui tingkat hubungan
antara variabel Penerapan K3 (X) dengan Produktivitas Kerja (Y) dapat mengunakan tabel
pedoman koefisien korelasi.
Tabel 5. Hasil Uji Korelasi
Total_X
Total_Y
Total_X
Pearson Correlation
1
.926**
Sig. (2-tailed)
.003
N
7
7
Total_Y
Pearson Correlation
.926**
1
Sig. (2-tailed)
.003
N
7
7
Berdasarkan tabel 5 di atas merupakan hasil uji korelasi menggunakan SPSS yang
didapatkan.
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di RS
X berkaitan dengan judul yang diambil yaitu penerapan Keselamatan Kerja (K3) sistem
penyimpanan rekam medis RS X masih belum optimal dalam penerapannya karena aspek
lingkungan yang belum cukup baik dari segi kebersihan ruang penyimpanan dan
keselamatan petugas saat mengambil atau menyimpan dokumen rekam medis di rak yang
tinggi. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan kuesioner, hasil yang diperoleh
dengan menggunakan uji regresi linear sederhana, dengan banyak sampel N = 7 dan
signifikan a = 10% atau tingkat kepercayaan 90% maka diperoleh thitung 5,466. Nilai ttabel
sebesar 2,015 maka hasilnya thitung> ttabel, sehingga H0 ditolak dan H1 diterima, artinya
variabel Penerapan K3 (X) berpengaruh terhadap Produktivitas Kerja (Y). pengaruhnya
sebesar 82,8% sedangkan sisanya 17,2% dipengaruhi oleh variabel lain.
BIBLIOGRAFI
Christalisana, Chandra. (2018). Pengaruh Pengalaman Dan Karakter Sumber Daya
Manusia Konsultan Manajemen Konstruksi Terhadap Kualitas Pekerjaan Pada
Proyek Di Kabupaten Pandeglang. Jurnal Fondasi, 7(1), 8798.
https://doi.org/10.36055/jft.v7i1.3305
Depkes. (2007). Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI.
Febiana, Ceria, & Ardiyani, Annisa Novita. (2019). Pengaruh Pelaksanaan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Petugas Di Unit Filing
Rekam Medis RSUD Al-Ihsan. Infokes, 3(2), 2435.
Hermawan, Hary. (2019). Riset Hospitalitas Metode Kuantitatif untuk Riset Bidang
Kepariwisataan. https://doi.org/10.31227/osf.io/fcnzh
Kemenkes. (2008). permenkes ri 269/MENKES/PER/III/2008. Permenkes Ri No
Weni Nuraeni, Meira Hidayati /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(11), 1615-1623
Pengaruh Penerapan K3 Terhadap Produktivitas Sistem Penyimpanan Rekam Medis di
RS X
1623
269/Menkes/Per/Iii/2008, p. 7.
Purnama, Alam Candra. (2013). Pemahaman santri terhadap kitab Talimul Mutaalim bab
hakikat, pemahaman dan keutamaan ilmu hubungannya dengan motivasi belajar
mereka: Penelitian di Pondok Pesantren Bustanul Wildan CileunyiBandung. UIN
Sunan Gunung Djati Bandung.
Riyanto, Agus. (2011). Aplikasi metodologi: penelitian kesehatan.
Sari, Milya, & Asmendri, Asmendri. (2020). Penelitian Kepustakaan (Library Research)
dalam Penelitian Pendidikan IPA. Natural Science: Jurnal Penelitian Bidang IPA
Dan Pendidikan IPA, 6(1), 4153.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT
Alfabet.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT
Alfabet.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT
Alfabet.
Sujoso, Anita Dewi Prahastuti. (2016). Buku Dasar Dasar Kesehatan & Keselamatan
Kerja. In Kesehatan Masyarakat.
Sukidin, Basrowi, & Basrowi, Suranto. (2012). Manajemen Pendidikan Penelitian.
Penerbit Insan Cendekia.
UU RI Nomor 1 Tahun 1970. (1970). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun
1970 Tentang Keselamatan Kerja. Ann. Rep. Vet. Lab. N. England Zool. Soc. Chester
Zool. Gardens, (5), unpaginated.
UU RI Nomor 44 Tahun 2009. (2009). Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun
2009 Tentang Rumah Sakit. 1242.
© 2021 by the authors. Submitted for possible open access publication under the terms
and conditions of the Creative Commons Attribution (CC BY SA) license
(https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).