Aloysius F Tarigan, Leni Herfiyanti /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(11), 1454- 1460
Tinjauan Aspek Keamanan dan Kerahasian Rekam Medis di Ruang Filing RSBSA
Bandung
1456
dari awal hingga akhir. Maka dari itu rumah Sakit berkewajiban menjaga keamanan dan
kerahasiaan dokumen rekam medis (Permenkes, 2008).
Sistem Filing adalah salah satu bagian dalam unit rekam medis yang berfungsi
menyimpan dokumen rekam medis, penyediaan dokumen untuk berbagai keperluan.
Perlindungan dokumen rekam medis terhadap kerahasiaan isi data rekam medis,
perlindungan dokumen rekam medis terhadap bahaya rusak fisik, kimiawi dan biologi.
Sedangkan permenkes No. 269/MENKES/2008 pasal 12 ayat (1) bahwa rekam medis
memiliki sarana pelayanan kesehatan, ayat 2 bahwa isi rekam medis merupakan milik
pasien, maka Rumah sakit memiliki kewajiban untuk menjaga kerahasiaan dan
keawetannya (Menkes, 2008).
Keamanan dokumen rekam medis menyangkut dalam bahaya dan kerusakan rekam
medis sendiri. Adapun kerusakan yang meliputi aspek fisik, aspek kimiawi, aspek biologis,
serta pencurian. Aspek fisik adalah kerusakan dokumen seperti kualitas kertas dan tinta
yang disebabkan oleh sinar matahari, hujan, banjir, panas dan kelembaban. Aspek kimiawi
adalah kerusakan dokumen yang disebabkan oleh tikus, kecoa, dan rayap (Hutauruk &
Astuti, 2018). Sedangkan untuk keamanan isi dari dokumen rekam medis perlu adanya
ketentuan peminjaman, sehingga dapat diketahui keberadaan dokumen dan siapa
peminjamnya, dan juga perlu diketahui juga kepentingan peminjam dokumen harus
diperhatikan dari aspek hukumnya (Violita, 2011).
Guna menjaga kerahasiaan rekam medis, diperlukan ruangan Filing yang
memenuhi ketentuan dalam menjaga keamanan dan kerahasiaan. Ruang Filing dapat
dikatakan baik apabila ruangan tersebut menjamin keamanan dan terhindar dari ancaman
kehilangan, kelalaian, bencana dan segala sesuatu yang dapat membahayakan berkas rekam
medis tersebut (Siswati & Dindasari, 2019).
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di Rumah Sakit Bhayangkara Sartika
Asih Bandung, keamanan dan kerahasiaan berkas rekam medis di ruang Filing belum
terlalu baik. Peneliti menemukan beberapa masalah yang berkaitan dengan keamanan dan
kerahasiaan rekam medis. Terdapat 3 ruangan penyimpanan rekam medis yang terpisah,
keadaan ini mengakibatkan petugas rekam medis kesulitan untuk melakukan pengawasan.
Peneliti juga sering menemukan beberapa dokumen rekam medis yang robek dan terlipat
karena rak penyimpanan yang sudah sangat padat.
Menurut data yang peneliti dapatkan pada bulan April – Mei tahun 2021 ada 4
dokumen rekam medis yang hilang karena di bawa atau di pinjam oleh petugas rumah sakit
tanpa seizin petugas Filing. Sering di dapat juga petugas rumah sakit yang tidak termasuk
bagian Filing mendistribusikan dokumen rekam medis. Padahal setiap pintu ruangan
ruangan rekam medis baik ruang Filing atau ruang kerja sudah terdapat tanda peringatan
bahwa selain petugas dilarang masuk. Hal ini sejalan dengan teori (Salsabila, 2017) bahwa
ruang Filing harus aman (untuk melindungi dokumen rekam medis dari kerusakan,
kehilangan, atau digunakan oleh pihak tidak berwenang). Berdasarkan permasalahan
tersebut, peneliti ingin membahas “Tinjauan Aspek Keamanan Dan Kerahasiaan Rekam
Medis di Ruang Filing RSBSA Bandung”.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan
deskriptif melalui observasi dan wawancara. Metode observasi yaitu metode penelitian
dengan meninjau langsung objek yang diteliti (Notoamodjo, 2018). Penelitian ini di mulai
pada bulan April – Mei 2021. Dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih
Bandung. Populasi dalam penelitian ini adalah dokumen rekam medis yang ada di ruang
Filing Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih Bandung pada bulan April – Mei 2021
bertambah sebanyak 256 dokumen rekam medis pasien baru.