Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, Oktober 2021, 1 (10), 1306-1315
p-ISSN: 2774-6291 e-ISSN: 2774-6534
Available online at http://cerdika.publikasiindonesia.id/index.php/cerdika/index
DOI : 10.36418/cerdika.v1i10.218 http://cerdika.publikasiindonesia.id/index.php/cerdika
TINJAUAN PELAKSANAAN PEMUSNAHAN REKAM MEDIS RAWAT
JALAN TERHADAP EFEKTIVITAS PELAYANAN DI RS X
Jihad Azzaidi
1*
, Muhammad Bayu Herlambang
2
, Irda Sari
3
Politeknik Piksi Ganesha, Indonesia
1, 2, 3
azzaidijihad01@gmail.com
1*
,
2
, irdasari13@gmail.com
3
Abstrak
Received:
Revised :
Accepted:
05-10-2021
23-10-2021
25-10-2021
Latar Belakang: Semakin berkembangnya teknologi di
Indonesia, maka semakin tipis pula batas antara informasi
yang informatif dengan informasi yang non informative.
Begitu juga di dunia kesehatan, semakin berkembang
teknologi semakin transparan pula informasi mengenai
kesehatan ke khalayak ramai. Bukan hanya mengenai tenaga
kesehatannya tapi hingga ilmu kesehatannya pun sedang
banyak diperbincangkan sekarang ini. Maka dari itu
dibutuhkan penjelasan yang jelas mengenai kesehatan,
seperti mengenai pemeliharaan kesehatan, pemeliharaan
kesehatan merupakan suatu upaya penanggulangan, dan
pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan
pemeriksaan, pengobatan ataupun perawatan termasuk
kehamilan, dan persalinan.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana pelaksanaan pemusnahan rekam medis rawat
jalan yang menunjang efektivitas pelayanan di Rumah Sakit
X serta Upaya untuk Pemecahan Permasalahan Dalam
Pelaksanaan Pemusnahan Rekam Medis Rawat Jalan di
Rumah Sakit X.
Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif
dengan pendekatan deskriptif dan teknik pengumpulan data
dengan cara observasi dan wawancara serta melakukan
kajian pustaka yang berkaitan dengan pokok permasalahan.
Hasil: Hasil dari penelitian, pelayanan yang diberikan dapat
dikatakan efektif jika pelaksanaan pemusnahan rekam medis
dilakukan secara tepat dan cepat sesuai dengan prosedur dan
ketentuan yang berlaku.
Kesimpulan: Berdasarkan penelitian yang dilakukan,
ditemukan beberapa permasalahan yaitu: (1) Adanya
penumpukkan dokumen yang akan dilakukan penilaian
rekam medis in aktif dikarenakan tidak ada ruangan khusus
untuk menyimpan dokumen tersebut; (2) Belum adanya
jadwal yang spesifik dari rumah sakit mengenai pelaksanaan
retensi rekam medis.
Kata kunci: rawat jalan; efektif; pemusnahan rekam medis.
Abstract
Background: With the development of technology in
Indonesia, the boundary between informative and non-
Jihad Azzaidi, Muhammad Bayu Herlambang, Irda Sari /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(10),
1306-1315
Tinjauan Pelaksanaan Pemusnahan Rekam Medis Rawat Jalan Terhadap Efektivitas
Pelayanan di RS X
1307
informative information is getting thinner. Likewise in the
world of health, the more technology develops, the more
transparent information about health becomes to the
general public. It's not just about the health workers, but the
health sciences are being discussed a lot right now.
Therefore, a clear explanation is needed regarding health,
such as regarding health care, health care is an effort to
overcome, and prevent health problems that require
examination, treatment or care including pregnancy and
childbirth.
Objective: This study aims to determine how the
implementation of outpatient medical record destruction
that supports the effectiveness of services at Hospital X and
Efforts to Solve Problems in the Implementation of
Outpatient Medical Record Destruction in Hospital X.
Methods: The research method used is qualitative with a
descriptive approach. and data collection techniques by
means of observation and interviews as well as conducting
a literature review related to the subject matter.
Results: The results of the research, the services provided
can be said to be effective if the destruction of medical
records is carried out appropriately and quickly in
accordance with applicable procedures and provisions.
Conclusion: Based on the research conducted, several
problems were found, namely: (1) There was a buildup of
documents to be assessed in active medical records because
there was no special room to store these documents; (2)
There is no specific schedule from the hospital regarding
the implementation of medical record retention.
Keywords: outpatient; effective; medical record
destruction.
*Correspondent Author : Jihad Azzaidi, Muhammad Bayu H
Email : azzaidijihad01@gmail.com
PENDAHULUAN
Rumah sakit merupakan salah satu tempat pelayanan kesehatan (Maringka,
Kawatu, & Punuh, 2019). Menurut (Anjaryani, 2009), bukan hanya tempat untuk orang
sakit tapi juga tempat untuk orang sehat Rumah sakit bukan hanya bersifat rehabilitatif
namun juga diperlukan sifat promotif dan preventif di dalamnya dengan maksud sebagai
pemberi pengarahan lebih spesifik mengenai kesehatan kepada instansi kesehatan yang
lebih rendah ataupun langsung kepada masyarakat.
Unit rekam medis merupakan unit yang mempunyai kegiatan yang beragam, tidak
hanya terpaku pada kegiatan pencatatan saja tetapi rekam medis adalah unit yang
mengelola data beserta isi dari rekam medis itu sendiri. Pengelolaan yang dimaksud adalah
proses pengelolaan data rekam medis pasien dari awal data diberikan sampai data tersebut
disimpan dalam rak penyimpanan (Husni, 2019).
Rekam medis harus dikelola dengan baik karena memiliki banyak nilai guna
dalam rumah sakit salah satunya adalah menunjang tertib administrasi (Herfiyanti &
Apriyani, 2019). Pengelolaan rekam medis terdiri dari penerimaan pasien; analisis;
Jihad Azzaidi, Muhammad Bayu Herlambang, Irda Sari /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(10),
1306-1315
Tinjauan Pelaksanaan Pemusnahan Rekam Medis Rawat Jalan Terhadap Efektivitas
Pelayanan di RS X
1308
assembling; indeksing; penyimpanan dan pengambilan berkas, retensi dan pemusnahan
berkas rekam medis; pelaporan; serta medico legal (Lubis, 2018). Salah satu pengelolaan
rekam medis yang sangat perlu dilakukan adalah pemusnahan rekam medis (Hutama &
Santosa, 2016). Di mana pemusnahan sendiri adalah kegiatan penghancuran secara fisik
sebuah arsip yang masa fungsinya sudah berakhir dan tidak memiliki nilai guna, rusak atau
sudah tidak terbaca lagi (Pujihastuti & Rohmadi, 2020).
Pemusnahan rekam medis dilakukan dengan salah satu tujuan memberikan ruang
lebih untuk penyimpanan rekam medis untuk menyimpan rekam medis yang baru. Hal
tersebut dilakukan karena rekam medis tidak disimpan selamanya dan tidak semua data
memiliki nilai guna, sehingga diperlukan pemusnahan rekam medis. Dengan dilakukannya
pemusnahan rekam medis, ruang penyimpanan lebih kosong dan petugas dapat tetap
menjaga kualitas pelayanan, yang salah satunya di unit rawat jalan (Rohman, 2019).
Efektivitas pelayanan kegiatan di Rumah Sakit yang bersifat medis ataupun non
medis selalu menjadi sorotan utama baik untuk instansi luar rumah sakit tersebut dan juga
untuk para pengunjung rumah sakit (Karina, 2016). Oleh sebab itu, hampir semua hal yang
dikerjakan di rumah sakit menjadi tolak ukur seberapa baik efektivitas pelayanan yang
diberikan, semakin optimal kinerja yang diberikan di setiap bidangnya maka semakin baik
pula efektivitas pelayanan yang dapat dinilai dan diberikan. Pelaksanaan pemusnahan
rekam medis pun menjadi salah satu tolak ukur dalam efektivitas pelayanan khususnya di
unit rekam medis itu sendiri, entah itu terhadap pasien ataupun terhadap instalasi lain
dirumah sakit tersebut (Gustiana, 2016).
Tujuan umum penelitian ini guna untuk mengetahui bagaimana tinjauan
pelaksanaan pemusnahan rekam medis rawat jalan terhadap efektivitas pelayanan di RS X.
Sedangkan tujuan khususnya untuk mengetahui apa saja permasalahan yang dihadapi
dalam pelaksanaan pemusnahan rekam medis rawat jalan terhadap efektivitas pelayanan di
RS X. Tinjauan pelaksanaan pemusnahan rekam medis rawat jalan di Rumah Sakit X
adalah untuk mengetahui bagaimana efektivitas pelayanan rekam medis di Rumah Sakit X,
untuk mengetahui bagaimana tinjauan pelaksanaan pemusnahan rekam medis guna
memnunjang efektivitas pelayanan rekam medis di Rumah Sakit X, untuk mengetahui apa
saja permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan pemusnahan rekam medis rawat jalan
guna menunjang efektivitas pelayanan rekam medis di Rumah Sakit Umum X.
Berdasarkan hasil praktek kerja lapangan, Rumah Sakit X unit rawat jalan adalah
unit yang paling aktif dimana setiap harinya pasien silih berganti berkunjung untuk berobat,
mulai dari pasien yang membutuhkan pengobatan ke berbagai poliklinik yang tidak
membutuhkan rawat inap. Unit ini merupakan salah satu unit penting dalam Rumah Sakit,
di unit rawat jalan inilah pemeliharaan promotif dan preventif digalakan. Unit rawat jalan
juga perlu dilakukan pemusnahan rekam medis jika sistem penyimpanan yang digunakan
oleh rumah sakit adalah sistem penyimpanan desentralisasi, dengan tujuan yang sama yaitu
untuk efesiensi waktu pelayanan kepada pasien. Kegiatan pemusnahan rekam medis ini,
dibutuhkan evaluasi dan peninjauan di setiap pelaksanaannya, dilakukannya evaluasi dan
peninjauan dengan maksud agar di kegiatan pemusnahan selanjutnya dapat dilakukan lebih
optimal dan efektif dari sebelumnya agar dapat menunjang efektivitas pelayanan rekam
medis dan juga agar dapat diketahui secara rinci bagaimana kegiatan pemusnahan ini
dilakukan.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan
deskriptif, yaitu sebuah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-
Jihad Azzaidi, Muhammad Bayu Herlambang, Irda Sari /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(10),
1306-1315
Tinjauan Pelaksanaan Pemusnahan Rekam Medis Rawat Jalan Terhadap Efektivitas
Pelayanan di RS X
1309
kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. Menurut YW, Best
yang disunting oleh Sanpiah Faisal (Cholid Narbuko dan Abu Achmadi 2016:118) “yang
disebut variabel penelitian adalah kondisi-kondisi atau serenteristik-serenteristik yang oleh
peneliti dimanipulasikan, dikontrol atau diobservasi dalam suatu penelitian” (Safitriani,
Hurmaini, & Meslita, 2020).
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi (2016:61) menjelaskan bahwa variabel-
variabel yang akan diteliti harus didefiniskan secara operasional, yaitu definisi yang
didasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati (diobservasi), sehingga
apa yang dilakukan oleh peneliti terbuka untuk diuji kembali oleh orang lain.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian diketahui penulis melakukan wawancara kepada
seluruh petugas mengenai pelaksanaan pemusnahan Rekam medis terhadap efektivitas
pelayanan di Rumah sakit untuk mengetahui tentang hubungan pelaksanaan pemusnahan
Rekam medis dengan efektivitas pelayanan.
Tabel 1. Hubungan Pelaksanaan Pemusnahan Rekam Medis dengan Efektivitas
Pelayanan.
Variabel
Indikator
Keterangan
Pelaksanaan Pemusnahan
Rekam Medis Rawat Jalan
SOP
SOP Pelaksanaan retensi
dan pemusnahan di unit
Rekam medis.
SOP dalam pelaksanaan
pemusnahan dan retensi
rekam medis sudah
terpenuhi namun belum
memenuhi standar, dimana
seharusnya ada SOP yang
lebih terperinci dalam
pelaksanaan retensi rekam
medis.
Petugas rekam medis.
Berjumlah 14 orang
petugas rekam medis.
Namun tidak ada petugas
khusus pelaksana retensi
rekam medis.
Jumlah petugas rekam
medis belum memenuhi
standar dimana seharusnya
ada petugas khusus dalam
pelaksanaan retensi rekam
medis.
Sarana
Scanner, komputer, sistem
input data pertelaan, ruang
rekam medis inaktif namun
dipakai sebagai ruang
penyimpanan rekam medis
rawat inap.
Sarana yang ada dalam
pelaksanaan pemusnahan
rekam medis belum
memenuhi standar yang ada
dimana seharusnya ruang
rekam medis inaktif di
gunakan sebagai ruang
penyimpanan rekam medis
yang sudah inaktif dan akan
di lakukan penilaian dan
pemusnahan.
Penyusutan Rekam Medis
Adanya SOP dan SK terkait
pelaksanaan penyusutan
Pelaksaan penyusutan
rekam medis belum
Jihad Azzaidi, Muhammad Bayu Herlambang, Irda Sari /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(10),
1306-1315
Tinjauan Pelaksanaan Pemusnahan Rekam Medis Rawat Jalan Terhadap Efektivitas
Pelayanan di RS X
1310
dan retensi rekam medis
namun tidak secara rinci.
memenuhi standar yang
berlaku pelaksanaan.
Efektivitas Pelayanan
Pemusnahan Rekam medis
Adanya SOP dan SK terkait
pelaksaan pemusnahan
rekam medis.
Pemusnahan rekam medis
sudah terpenuhi namun
belum memenuhi standar
yang berlaku.
Faktor waktu
Waktu dalam pemberian
pelayanan rekam medis
terhadap pasien ataupun
tenaga medis lain
(Dokter,Perawat).
Faktor waktu dalam
pemberian pelayanan sudah
cukup baik, namun dalam
pelaksanaan distribusi dan
penyimpanan masih belum
efektif.
Faktor Kecermatan
Ketelitian petugas dalam
pemberian pelayanan.
Faktor kecermatan masih
belum efektif khususnya
dalam pelksanaan distribusi
dan penyimpanan rekam
medis dimana masih di
temukan rekam medis yang
disimpan di nomor rak yang
salah, walaupun tidak
sering di temukan kasus
tersubut, tapi tetap saja hal
tersebut dapat menghambat
pelayanan.
Faktor gaya pemberian
pelayanan
Cara pemberian pelayanan
yang dilakukan oleh
pemberi pelayanan.
Pemberian pelayanan
masih belum efektif dalam
beberapa aspek kusus nya
dalam pelaksanaan
pengiriman dokumen
rekam medis ke poli klinik.
Berdasarkan tabel 1 di atas dapat diuraikan bahwa efektivitas merupakan suatu
tindakan yang membutuhkan ketelitian dan koordinasi yang tinggi dan juga didukung
dengan pelaksanaan yang sesuai dengan standar yang berlaku sehingga menghasilkan
pelayanan yang tepat, cepat dan tersampaikan maksud atau nilai guna yang diharapkan
dapat memenuhi kebutuhan penerima pelayanan dimana yang dimaksud disini adalah
pasien. Dimana tercantum dalam tabel diatas bahwa pelaksanaan pemusnahan rekam medis
merupakan salah satu faktor penunjang terciptanya pelayanan yang efektif (Siwayana,
Purwanti, & Murcittowati, 2020). Jika pelaksaaan pemusnahan rekam medis dilakukan
secara tepat prosedurnya dan tepat pula waktunya, maka pelayanan yang diberikan kepada
pasien ataupun petugas medis lain dapat efektif secara waktu ataupun keakuratannya.
B. Pembahasan
1. Tinjauan Pelaksanaan Pemusnahan Rekam Medis Rawat Jalan di Rumah Sakit
X
Berdasarkan hasil praktek kerja lapangan yang dilakukan penulis di Rumah
Sakit X, pelaksanaan pemusnahan rekam medis rawat jalan di Rumah Sakit X sebagai
berikut:
Jihad Azzaidi, Muhammad Bayu Herlambang, Irda Sari /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(10),
1306-1315
Tinjauan Pelaksanaan Pemusnahan Rekam Medis Rawat Jalan Terhadap Efektivitas
Pelayanan di RS X
1311
a. Pelaksanaan Pemilahan dan Pemindahan Rekam Medis Inaktif di Rumah
Sakit X
Dalam pelaksanaan sistem penyimpanan rekam medis di Rumah Sakit X,
sistem penyimpanan yang dipakai yaitu sistem desentralisasi dimana rekam
medis rawat inap dan rawat jalan disimpan secara terpisah. Untuk sistem
penomoran, digunakan cara Unit Numbering System (pemberian nomor secara
unit) dalam pelaksanaann ya (Kurniawati & Asfawi, 2015).
Pemilahan dan pemindahan rekam medis aktif ke inaktif dilakukan untuk
mengurangi beban rak dan memberikan ruang untuk rak penyimpanan rekam
medis dimana dilakukan langsung oleh petugas rekam medis jika memang dirasa
rak penyimpanan sudah penuh dan dibutuhkan ruang lebih untuk menyimpan
rekam medis. Seperti yang tertulis dalam SOP pelaksanaan retensi rekam medis
Rumah Sakit X, pemilahan rekam medis dilakukan jika rekam medis tersebut
sudah masuk dalam batas maksimal rekam medis aktif yaitu 5 tahun dilihat dari
tahun terakhir kunjungan pasien tersebut berobat.
b. Pelaksanaan Penilaian Rekam Medis Inaktif di Rumah Sakit X
Dalam pelaksanaan penilaian rekam medis in aktif di Rumah Sakit X,
lembar rekam medis yang memiliki nilai guna dipisahkan dari lembar rekam
medis lain dan disimpan di tempat terpisah dari lembar rekam medis yang tidak
memiliki nilai guna dimana dalam penumpukannya tetap terurut dari rekam
medis terkecil ke rekam medis terbesar. Lembar rekam medis yang dilestarikan
di Rumah Sakit X diantaranya :
1) Ringkasan Masuk dan Keluar
2) Resume Medis
3) Lembar Persetujuan (informed consent)
4) Lembar Kematian
5) Laporan Operasi
6) Laporan Persalinan
7) Identifikasi Bayi
8) Data Kelahiran Anak
9) Resume HCU
10) Pemberian informasi medis
c. Pengalih Media Rekam Medis Inaktif di Rumah Sakit X
Alat yang digunakan : scanner 2 buah, Komputer 4 set, Tenaga kerja 4
orang, Sistem input data pertelaan 2 buah.
Tata pelaksanaan : Proses pengalih media data rekam medis hardcopy ke softcopy
adalah kegiatan penduplikasian data rekam medis yang sudah melalui proses
penilaian. Sebelum discan, data rekam medis diinput dalam sistem input data
pertelaan. Setelah diinput, lembar rekam medis discan.
Pelaksanaan pengalih media di Rumah Sakit X dilakukan dengan maksud
untuk melestarikan data rekam medis sebelum dilakukan pemusnahan dan
bilamam suatu saat pasien kembali berobat memudahkan untuk melihat kembali
riwayat kunjungan dan pengobatan pasien tersebut.
d. Pelaksanaan Pemusnahan Rekam Medis di Rumah Sakit X
Pemusnahan Rekam Medis di Rumah Sakit X dijelaskan bahwa rekam
medis yang sudah memenuhi syarat untuk dimusnahkan dilaporkan kepada
Direktur Rumah Sakit dimana pemusnahan dilakukan hanya oleh tim
pemusnahan rekam medis yang berkerja sama dengan pihak ketiga. Pemusnahan
rekam medis di Rumah Sakit X pertama kali dilakukan pada tahun 2000 dan
Jihad Azzaidi, Muhammad Bayu Herlambang, Irda Sari /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(10),
1306-1315
Tinjauan Pelaksanaan Pemusnahan Rekam Medis Rawat Jalan Terhadap Efektivitas
Pelayanan di RS X
1312
terakhir kali diadakan ditahun 2018 Untuk pelaksanaan pemusnahan sendiri.
Rumah Sakit X bekerja sama dengan pihak ketiga, dimana pihak ketiga disini
adalah PD X.
Pembentukan tim pemusnahan dilakukan setelah penetapan tanggal
pemusnahan. Setelah pembentukan tim pemusnahan, akan dibuat laporan
perencanaan pemusnahan yang akan dikirim ke tim pemusnahan termasuk
undangan acara pemusnahan. Jika tim pemusnahan sudah mendapat undangan
dan laporan perencanaan pemusnahan, rekam medis in aktif yang ada di ruang
pemusnahan akan diangkut ke PT X selaku pelaksana pemusnahan dimana rekam
medis in aktif akan dimusnahkan disana dengan cara dibuburkan.
2. Tinjauan Efektivitas Pelayanan Rekam Medis Rumah Sakit X
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa efektivitas pelayanan
merupakan suatu batasan atau ukuran yang menilai seberapa jauh target kerja yang
telah tercapai. Yang artinya, efektivitas pelayanan merupakan batasan dalam
pemberian pelayanan yang memiliki target tersendiri agar dapat dikatakan efektif.
Namun, untuk efektivitas pelayanan sendiri memiliki sifat yang subjektif dimana tidak
ada patokan khusus dalam penilaiannya .Tergantung siapa yang menilai dan siapa
yang dinilai.
Dalam konteks rekam medis, efektivitas pelayanan disini dapat dinilai dalam
berbagai aspek bidang rekam medis, bukan hanya pelayanan terhadap pasien namun
juga dapat dinilai dari pelayanan terhadap dokter ataupun perawat. Unit rekam medis
Rumah Sakit X sendiri jika dilihat secara garis besar, efektivitas pelayanan yang
diberikan sudah cukup baik walaupun masih ada beberapa kekurangan.
Berikut ini indikator dari efektivitas pelayanan :
a. Faktor waktu
Dalam pelaksanaannya, unit rekam medis Rumah Sakit X sudah cukup
efektif. Dalam pelaksanaannya, semua aspek bidang di unit rekam medis Rumah
Sakit X terintegrasi melalui sistem Hysis dalam pelaksanaan kerjanya, sehingga
setiap aspek bagian rekam medis terhubung satu sama lain, seperti pengolahan
data rawat inap, rawat jalan, IGD, analisis rekam medis juga pelaporan dapat
terpantau dengan baik sehingga kesalahan dapat diminimalisir lebih cepat, maka
pelayanan yang diberikanpun dapat dikatakan sudah efektif.
Namun untuk bagian distribusi rekam medis di Rumah Sakit X masih
belum efektif. Tercantum dalam laporan standar pelayanan rekam medis
pelayanan rawat jalan Rumah Sakit X bahwa waktu penyediaan dokumen rekam
medis pelayanan rawat jalan belum memenuhi standar yang ada selama bulan
Januari-Juni di tahun 2021 ini . Standar yang ditetapkan untuk pengiriman
dokumen rekam medis ke poliklinik seharusnya kurang dari 10 menit dokumen
rekam medis sudah ada di poliklinik, namun dalam pelaksanaannya rata-rata
setiap bulannya rekam medis sampai di poliklinik lebih dari 10 menit, maka untuk
bagian distribusi rekam medis dapat dikatakan belum efektif.
b. Faktor Kecermatan
Kecermatan atau ketelitian sangat diperlukan dalam pelaksanaan
pelayanan rekam medis, begitu juga di unit rekam medis Rumah Sakit X,
ketelitian sangat diutamakan dalam pelaksanaan kegiatan rekam medis karena
dapat berpengaruh dalam pemberian pelayanan terhadap pasien dan juga
berpengaruh pada isi data yang akan dilaporkan.
Dalam pelaksanaannya, unit rekam medis di Rumah Sakit X jika dilihat
masih belum efektif terutama dalam pelaksanaan penyimpanan rekam medis
rawat jalan. Masih ada ditemukan rekam medis yang disimpan di nomor rak yang
Jihad Azzaidi, Muhammad Bayu Herlambang, Irda Sari /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(10),
1306-1315
Tinjauan Pelaksanaan Pemusnahan Rekam Medis Rawat Jalan Terhadap Efektivitas
Pelayanan di RS X
1313
salah, walaupun tidak sering ditemukan kasus tersebut, tapi tetap saja hal tersebut
dapat menghambat pelayanan.
c. Faktor Gaya Pemberian Pelayanan
Gaya pemberian pelayanan artinya cara pemberian pelayanan yang
dilakukan oleh pemberi pelayanan. Pemberian pelayanan di rekam medis
membutuhkan penunjang agar pelayanan yang diberikan lebih optimal, dan
biasanya penunjang tersebut berupa sarana, prasarana dan juga sumber daya
manusia sebagai pemberi pelayanan yang dimana pemberi pelayanan disini
merupakan petugas rekam medis.
Rumah Sakit X sendiri, untuk cara pemberian pelayanan masih belum
cukup efektif dalam beberapa aspek, yang salah satunya adalah seperti yang
dijelaskan sebelumnya bahwa dalam pelaksanaan pengiriman dokumen rekam
medis ke poliklinik belum memenuhi standard yang ada, sehingga hal tersebut
dapat menghambat dalam pemberian pelayanan terhadap pasien. Walaupun
dalam aspek lain seperti cara pemberian informasi kepada pasien dimana petugas
menjelaskan dan menjawab keluhan pasien menggunakan bahasa yang santun
dan dapat dimengerti oleh pasien tersebut tanpa menyinggung perasaan pasien.
3. Tinjauan Pelaksanaan Pemusnahan Rekam Medis Rawat Jalan Terhadap
Efektivitas Pelayanan Di Rumah Sakit X
Suatu kegiatan dapat dikatakan sudah efektif apabila telah memenuhi target
ataupun tingkat kepuasan yang di inginkan, dan untuk mencapai hal tersebut
dibutuhkan koordinasi yang baik dan tepat sesuai dengan standar operasional yang ada
disetiap aspek kerja yang ada dalam unit tersebut. Begitu juga dengan unit rekam
medis, dimana untuk dapat menciptakan sistem kerja rekam medis yang sesuai dengan
kegunaannya dibutuhkan kecermatan dan integrasi yang baik yang sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan setiap bidangnya, termasuk dalam pelaksanaan
pemusnahan rekam medis yang sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Ditetapkannya ketentuan standard operasional prosedur pelaksanaan
pemusnahan rekam medis dimaksudkan agar pelaksanaan pemusnahan rekam medis
terstruktur, teratur dan teradministrasi dengan baik. Dapat dilihat dalam penjelasan
mengenai pelaksanaan pemusnahan rekam medis di Rumah Sakit X bahwa dalam
pelaksanaannya SPO yang ada mengenai pelaksanaan retensi dan pemusnahan rekam
medis ditaati dengan baik dengan maksud dalam pelaksanaannya, petugas melakukan
retensi dan pemusnahan sesuai dengan SPO yang berlaku. Sehingga diharapkan dapat
terciptanya efektivitas pelayanan di Rumah Sakit X berjalan dengan baik dan sesuai
dengan target yang diharapkan.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktek kerja lapangan yang dilakukan penulis di Rumah Sakit
X, penulis mengambil kesimpulan di antaranya pelaksanaan Pemusnahan Rekam Medis
Rawat Jalan di Rumah Sakit X pada umumnya pelaksanaan pemusnahan rekam medis
rawat jalan di Rumah Sakit X sudah terlaksana dengan baik, dengan efektif dan semaksimal
mungkin. Untuk hambatan sendiri, hambatan yang dialami dalam pelaksanaan pemusnahan
rekam medis rawat jalan hanya berkenaan dengan tempat penyimpanan rekam medis in
aktif, di mana untuk menyimpan dokumen rekam medis inaktif sendiri masih berantakan
karena tidak adanya tempat khusus untuk menyimpan dokumen-dokumen rekam medis
yang sedang dan akan dilakukan retensi. Rekam medis hanya disimpan di area kosong di
Jihad Azzaidi, Muhammad Bayu Herlambang, Irda Sari /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(10),
1306-1315
Tinjauan Pelaksanaan Pemusnahan Rekam Medis Rawat Jalan Terhadap Efektivitas
Pelayanan di RS X
1314
ruang penyimpanan ataupun ruangan rekam medis seperti di area tangga atau lorong di
ruang penyimpanan rekam medis.
Efektivitas Pelayanan Di Rumah Sakit X, dapat dikatakan bahwa efektivitas
pelayanan merupakan suatu batasan atau ukuran yang menilai seberapa jauh target kerja
yang telah tercapai Berikut ini adalah indikator efektivitas pelayanan faktor waktu, faktor
kecermatan, faktor gaya pemberian pelayanan. Dalam pelaksanaannya, efektivitas
pelayanan di Rumah Sakit X sudah cukup efektif meskipun dalam beberapa aspek kerja
masih belum bisa dikatakan efektif. Namun secara keseluruhan efektivitas pelayanan di
Rumah Sakit X sudah dapat dikatakan efektif.
Tinjauan Pelaksanaan Pemusnahan Rekam Medis Rawat Jalan Terhadap
Efektivitas Pelayanan Di Rumah Sakit X, dapat diuraikan bahwa efektivitas merupakan
suatu tindakan yang membutuhkan ketelitian dan koordinasi yang tinggi dan juga didukung
dengan pelaksanaan yang sesuai dengan standar yang berlaku sehingga menghasilkan
pelayanan yang tepat, cepat dan tersampaikan maksud atau nilai guna yang diharapkan
dapat memenuhi kebutuhan penerima pelayanan dimana yang dimaksud disini adalah
pasien. Dalam tabel hasil pengolahan penulis dijelaskan bahwa pelaksanaan pemusnahan
rekam medis merupakan salah satu faktor penunjang terciptanya pelayanan yang efektif.
Jika pelaksaaan pemusnahan rekam medis dilakukan secara tepat prosedurnya dan tepat
pula waktunya, maka pelayanan yang diberikan kepada pasien ataupun petugas medis lain
dapat efektif secara waktu ataupun keakuratannya.
Permasalahan Dalam Pelaksanaan Pemusnahan Rekam Medis Rawat Jalan di
Rumah Sakit X, berdasarkan hasil praktek kerja lapangan yang dilakukan penulis di unit
rekam medis Rumah Sakit X khususnya di bagian retensi rekam medis, pelaksanaan dalam
retensi pemusnahan rekam medis mengalami beberapa masalah diantaranya adanya
penumpukkan dokumen yang akan dilakukan penilaian rekam medis inaktif dikarenakan
tidak adanya ruangan khusus untuk menyimpan dokumen tersebut, belum ada jadwal yang
spesifik dari rumah sakit mengenai pelaksanaan retensi rekam medis.
Upaya Pemecahan Permasalahan Dalam Pelaksanaan Pemusnahan Rekam Medis
Rawat Jalan di Rumah Sakit X, dari permasalahan yang telah dijelaskan sebelumnya,
adapun upaya yang sedang dilakukan oleh pihak unit rekam medis Rumah Sakit X adalah
sejauh ini, Kepala Urusan Rekam Medis Rumah Sakit X sudah melakukan pengajuan
penambahan rak untuk penyimpanan rekam medis, namun memang belum ada tindakan
yang ditunjukkan dari pihak terkait untuk merespon pengajuan dari pihak unit rekam medis
Maka untuk saat ini dokumen rekam medis in aktif disimpan di area kosong di ruangan
rekam medis ataupun di ruang penyimpanan rekam medis, dilakukan retensi setiap 1 tahun
sekali agar rak penyimpanan rekam medis setiap tahunnya berkurang dan memanfaatkan
adanya mahasiswa PKL yang ada di unit rekam medis Rumah Sakit X Dimana setelah
mahasiswa PKL selesai, rekam medis yang belum selesai proses retensinya akan
dilanjutkan oleh para petugas rekam medis dengan menyempatkan waktu kerja dan
melaksanakan lembur kerja.
BIBLIOGRAFI
Anjaryani, Wike Diah. (2009). Kepuasan pasien rawat inap terhadap pelayanan perawat
di RSUD Tugurejo Semarang. Universitas Diponegoro.
Gustiana, Riri. (2016). Efektivitas Pelayanan Pembuatan Kartu Tanda Penduduk
Elektronik (E-KTP) Pada Kantor Kecamatan Baamang Kabupaten Kotawaringin
Timur. Journal Ilmu Sosial, Politik Dan Pemerintahan, 5(1), 114.
Herfiyanti, Leni, & Apriyani, Ria Khoirunnisa. (2019). Pengaruh Beban Kerja Terhadap
Kelancaran Verifikasi Klaim Bpjs Di Klinik Utama Medika Antapani Bandung.
INFOKES (Informasi Kesehatan), 3(1), 5867.
Husni, M. Afif Rijal. (2019). Development of the Medical Record File Folder Design in
Jihad Azzaidi, Muhammad Bayu Herlambang, Irda Sari /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(10),
1306-1315
Tinjauan Pelaksanaan Pemusnahan Rekam Medis Rawat Jalan Terhadap Efektivitas
Pelayanan di RS X
1315
Medical Record Unit RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo, Pamekasan city. JURNAL
MEDICAL P-ISSN: 2685-7960 e-ISSN: 2685-7979, 1(1), 4448.
Hutama, Hafid, & Santosa, Erwin. (2016). Evaluasi Mutu Rekam Medis di Rumah Sakit
PKU 1 Muhammadiyah Yogyakarta: Studi Kasus pada Pasien Sectio caesaria. Jurnal
Medicoeticolegal Dan Manajemen Rumah Sakit, 5 (1), 2534.
Karina, Riska. (2016). Kualitas Pelayanan Kesehatan Pada Pasien Rawat Inap Kelas Iii
di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Cilegon. Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa.
Kurniawati, Arum, & Asfawi, Supriyono. (2015). Analisis Deskriptif Faktor Penyebab
Kejadian Missfile di Bagian Filling Rawat Jalan RSUD Dr. M. Ashari Pemalang
Tahun 2015. Jurnal. Http://Eprints. Dinus. Ac. Id/17447/. Pdf (1 Maret 2020).
Lubis, Hendarman. (2018). Perancangan Sistem Informasi Rekam Medis Persalinan
Menggunakan Teknologi CHIPS RFID E-KTP Sebagai Kartu Pasien Dengan Metode
Rapid Application Davelopment. Jurnal SIGMA, 8(1), 95104.
Maringka, Ferlina, Kawatu, Paul A. T., & Punuh, Maureen I. (2019). Analisis Pelaksanaan
Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit (K3RS) di Rumah Sakit
Tingkat II Robert Wolter Mongisidi Kota Manado. KESMAS, 8(5), 110.
Pujihastuti, Antik, & Rohmadi, Rohmadi. (2020). Tata Kelola Ruang Filing Di Uptd
Puskesmas Masaran Ii Kabupaten Sragen. Prosiding" Penguatan Pendidikan Tenaga
Kesehatan Di Era Industri 4.0".
Rohman, Hendra. (2019). Sistem Retensi Berkas Rekam Medis Terintegrasi: Perancangan
Sistem Informasi Berbasis Web di Klinik Pratama. Jurnal Manajemen Informasi Dan
Administrasi Kesehatan (JMIAK), 2(2).
Safitriani, T. M., Hurmaini, Hurmaini, & Meslita, Rima. (2020). Pengaruh Penggunaan
Multimedia Macromediaflash Terhadap Kemampuan Penalaran Matematika Peserta
Didik Madrasah Tsanawayah Laboratorium Kota Jambi. UIN Sultan Thaha
Saifuddin Jambi.
Siwayana, Putu Adiz, Purwanti, Ika Setya, & Murcittowati, Putu Ayu Sri. (2020). Tinjauan
Literatur: Faktor-Faktor Penyebab Ketidaklengkapan Pengisian Rekam Medis Rawat
Inap Rumah Sakit Literature Review: Factors Causing incompleteness Filling
Medical Records In Hospital. Jurnal Rekam Medis Dan Informasi Kesehatan, 3(2).
© 2021 by the authors. Submitted for possible open access publication under the
terms and conditions of the Creative Commons Attribution (CC BY SA)
license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).