Penerapan Sistem Informasi
Management Digitalisasi Perawatan Kesehatan Pada Klinik Pratama Untuk Mendukung Kinerja Karyawan Klinik
Ilham Daylami1*, Lukman Al Hakim2, Diki Gita Purnama3
Universitas
Paramadina, Indonesia1*
Universitas
Paramadina, Indonesia2
Universitas
Paramadina, Indonesia3
Email: [email protected]1*,
[email protected]2,
[email protected]3
Abstrak |
||
Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan sistem informasi
manajemen kesehatan digital di Klinik KITA Cikupa Tangerang guna meningkatkan
pelayanan pasien dan memudahkan pekerjaan staf klinik. Aplikasi digitalisasi
layanan kesehatan berbasis web dan app dikembangkan dengan menggunakan
software Myklinik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan aplikasi
digital ini dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi layanan medis. Aplikasi
tersebut memudahkan staf klinik dalam melaksanakan tugas dengan lebih cepat
dan efisien, serta membantu mengoptimalkan layanan medis, meningkatkan
kualitas informasi, dan memudahkan pekerjaan staf. Dengan demikian,
penelitian ini menegaskan bahwa penerapan sistem informasi manajemen
kesehatan digital merupakan solusi efektif untuk meningkatkan pelayanan medis
di Klinik KITA Cikupa Tangerang. Digitalisasi layanan kesehatan juga
memberikan manfaat signifikan bagi Klinik Pratama, seperti peningkatan
efisiensi operasional, keakuratan data, dan kepuasan pasien. Rekomendasi
untuk penelitian di masa depan termasuk penerapan teknologi tambahan seperti
telemedis dan aplikasi seluler untuk manajemen kesehatan pasien, serta
evaluasi jangka panjang terhadap efektivitas sistem digital yang diterapkan. Kata kunci: Sistem manajemen kesehatan digital; efisiensi layanan
pasien; Aplikasi Myklinik |
||
|
|
|
Abstract This study aims to implement a digital health
management information system at KITA Clinic Cikupa Tangerang to enhance
patient services and streamline clinic staff tasks. A web- and app-based
digital health service application was developed using the Myklinik software. The study findings indicate that the
application of this digital system can increase the efficiency and accuracy
of medical services. The application simplifies clinic staff tasks, enabling
them to perform duties more quickly and efficiently, while optimizing medical
services, improving information quality, and easing staff workload. Thus,
this research affirms that implementing a digital health management
information system is an effective solution for enhancing medical services at
KITA Clinic Cikupa Tangerang. Digitalization of healthcare services also
provides significant benefits to primary clinics, such as improved
operational efficiency, data accuracy, and patient satisfaction.
Recommendations for future research include implementing additional
technologies such as telemedicine and mobile health management applications,
as well as conducting long-term evaluations of the effectiveness of the
applied digital system. Keywords: Digital health management system; patient
service efficiency; Myklinik application |
*Correspondence Author: Ilham Daylami
Email: [email protected]
PENDAHULUAN
Pembangunan
kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yang bertujuan
untuk meningkatkan keinginan, kemampuan, dan kesadaran setiap individu untuk
menjalani hidup sehat demi mencapai tingkat kesehatan masyarakat yang lebih
baik.(Ulumiyah, 2018). Pasal
5 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Republik Indonesia
menyatakan bahwa setiap individu memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan yang aman, berkualitas, dan terjangkau (Daerah, 2014).
Sistem
informasi manajemen (MIS) adalah sistem yang dirancang sebagai bagian dari
pengendalian internal perusahaan, mencakup akuntansi manajemen dan menggunakan
personel, dokumen, teknologi, dan prosedur untuk menyelesaikan masalah bisnis
seperti biaya perusahaan, produk, layanan, atau strategi bisnis lainnya.
Perbedaan antara sistem informasi manajemen dan sistem informasi biasa adalah
bahwa MIS digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan
pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini sering
digunakan untuk merujuk pada berbagai metode manajemen informasi yang berkaitan
dengan otomatisasi atau mendukung pengambilan keputusan manusia, seperti sistem
pendukung keputusan, sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif (Hariyanto, 2018).
Indonesia
saat ini telah memasuki era industri 5.0, di mana diharapkan manusia dapat
memanfaatkan teknologi untuk membuat segala aktivitas menjadi lebih mudah
dengan memungkinkan komputer berkomunikasi dan terhubung satu sama lain. Dalam
era globalisasi ini, ketika teknologi informasi terus berkembang, semua sektor
harus menghadapi perubahan ini secara menyeluruh dan berkelanjutan. Perubahan
ini diharapkan dapat mempermudah serta mempercepat pertukaran informasi,
termasuk di sektor kesehatan seperti rumah sakit (Fatima, 2023), Rumah sakit harus meningkatkan kualitas layanan dan
bersaing dengan memanfaatkan kemajuan teknologi saat ini untuk mempermudah
proses pelayanan pasien serta meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Salah satu
kemajuan teknologi di bidang kesehatan adalah penggunaan Rekam Medis Elektronik
(RME) (Maha Wirajaya & Made Umi Kartika Dewi, 2020).
Rumah
sakit harus meningkatkan kualitas layanan dan bersaing dengan memanfaatkan
teknologi terkini untuk mempermudah proses pelayanan pasien dan meningkatkan
mutu layanan kesehatan(Fatima, 2023). Hal ini tentu menjadi tantangan bagi semua fasilitas
layanan kesehatan, termasuk rumah sakit. Penggunaan rekam medis elektronik
sebagai bentuk digitalisasi catatan layanan pasien sangat bergantung pada
kemampuan rumah sakit dalam menyediakan sumber daya yang dibutuhkan (Wahyuni et al., 2023).
Klinik
adalah fasilitas kesehatan yang memberikan layanan medis individu, baik layanan
medis dasar maupun spesialis. Berdasarkan jenis layanannya, klinik terbagi
menjadi dua, yaitu klinik pratama dan klinik utama. Klinik pratama menyediakan
layanan medis dasar, baik umum maupun khusus (Indonesia, 2014).
Menurut
Permenkes RI Nomor 46 Tahun 2015, untuk meningkatkan mutu layanan klinis, perlu
ditetapkan ukuran-ukuran mutu sebagai target peningkatan. Untuk meningkatkan
keselamatan pasien, perlu dilakukan pengukuran terhadap target-target
keselamatan pasien. Indikator pengukuran keselamatan pasien meliputi: tidak
terjadi kesalahan identifikasi pasien, tidak terjadi kesalahan pemberian obat,
tidak terjadi kesalahan prosedur tindakan medis dan keperawatan, pengurangan
risiko infeksi di klinik, dan tidak adanya insiden pasien jatuh (Kemenkes RI, 2015).
Perkembangan
teknologi yang pesat mendorong masyarakat untuk memanfaatkannya dalam berbagai
kegiatan sehari-hari, termasuk dalam sektor kesehatan. Teknologi memiliki peran
penting dalam mendukung dokter dan pasien selama proses perawatan kesehatan.
Sejalan dengan visi dan misi pembangunan kesehatan Indonesia, Sistem Informasi
Manajemen (SIM) kesehatan adalah pengelolaan informasi oleh pemerintah di semua
tingkatan untuk memberikan layanan kepada masyarakat, baik secara manual maupun
otomatis (Darwis et al., 2020).
Penerapan
digitalisasi dapat mendukung perawatan kesehatan dan mempermudah pekerjaan,
sehingga meningkatkan efisiensi dalam lingkungan kesehatan. Perencanaan
strategis dapat membantu klinik mengembangkan strategi yang lebih baik melalui
pendekatan yang lebih sistematis. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah
bahwa pengelolaan organisasi layanan kesehatan memerlukan kemampuan teknis dan
desain yang cermat. Digitalisasi adalah proses mengubah informasi dari media
analog ke media digital (Surahman et al., 2020).
Layanan
kesehatan memerlukan sistem informasi yang akurat dan andal untuk memberikan
pelayanan terbaik kepada pasien. Oleh sebab itu, dukungan sistem informasi yang
mampu mempermudah perekaman data pasien, data obat, dan meningkatkan kinerja di
setiap bagian klinik sangat dibutuhkan (Tambunan et al., 2023).
Klinik
KITA Cikupa Tangerang, yang berlokasi di Jl Otonom Cikupa Pasar Kemis RT 03/RW
03 Kel. Pasir Gadung, Kec. Cikupa, Kab. Tangerang (Depan Cikupamas, Samping
SPBU, Exit tol Cikupa), menyediakan layanan kesehatan kepada pasien. Namun,
pemanfaatan teknologi digital di klinik ini masih kurang optimal, dan arah
pengembangan digitalisasi belum diterapkan. Pengembangan digitalisasi belum
terencana dengan baik, dan belum ada strategi yang jelas untuk pengembangannya.
Hingga kini, perencanaan dan pengembangan Klinik KITA Cikupa Tangerang belum
sepenuhnya disesuaikan dengan kebutuhan dan belum mendukung proses bisnis
klinik secara optimal.
Klinik
KITA adalah klinik keluarga yang menekankan rasa kebersamaan. Selain itu,
"KITA" juga dapat diartikan sebagai: K = Knowledge, I = Informasi, T
= Teknologi, dan A = Attitude. Dengan demikian, Klinik KITA adalah klinik
modern yang menyediakan informasi dan pengetahuan kesehatan melalui teknologi
seperti Instagram, Facebook, dan TikTok, namun tetap menjaga nilai-nilai dan
norma-norma yang ada.
Di
sekitar Klinik KITA Cikupa Tangerang, pelayanan kesehatan masih menggunakan
metode manual dalam beberapa proses. Saat membuat rekam medis untuk pasien
baru, nama pasien diinputkan ke dalam kartu pendaftaran dan buku pendaftaran.
Pencarian data pasien lama masih dilakukan dengan cara mencari kartu berobat di
rak lemari, yang dapat menyebabkan laporan hilang atau rusak dengan mudah.
Resep obat ditulis secara manual, stok obat dicek langsung, dan laporan masih diarsipkan
secara manual dalam lemari. Proses di klinik tidak hanya melibatkan pemeriksaan
kondisi fisik pasien, tetapi juga mencakup pencatatan semua kegiatan sesuai
dengan proses bisnis yang ada, seperti pembuatan rekam medis, pendaftaran
pasien, antrian, penyusunan resep obat, pengecekan stok obat, pembayaran obat,
dan penyusunan laporan rekapitulasi.
Penelitian
ini mengusulkan solusi dengan sebuah aplikasi perawatan kesehatan klinik
berbasis aplikasi dan cloud untuk penyimpanan data pasien, sehingga memudahkan
klinik dalam mengakses data rekam medis pasien. Berdasarkan evaluasi terhadap
pelayanan kesehatan manual yang sudah ada serta analisis tentang perawatan
kesehatan di Klinik KITA Cikupa Tangerang, solusi ini diharapkan dapat
meningkatkan optimalisasi pelayanan kesehatan, meningkatkan kualitas informasi
pada proses bisnis perawatan kesehatan, dan memastikan data pasien yang akurat
dan relevan saat pembuatan laporan. Dengan menerapkan digitalisasi, diharapkan
proses rekam medis, pendaftaran pasien, antrian, pengecekan stok obat,
pembayaran obat, dan penyusunan laporan menjadi lebih efektif dan efisien,
sehingga memudahkan petugas dalam menjalankan tugasnya.
Tujuan
dari penelitian ini adalah mengembangkan sebuah aplikasi layanan kesehatan
terkomputerisasi untuk menyediakan solusi terbaik dalam hal kecepatan dan
akurasi pemrosesan data, serta mengurangi tingkat kesalahan dalam pembuatan
laporan. (Lestari et al., 2019).
METODE PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan mengevaluasi penerapan
digitalisasi dalam sistem informasi manajemen kesehatan di Klinik KITA Cikupa
Tangerang untuk meningkatkan pelayanan pasien dan mempermudah tugas petugas
klinik. Fokus penelitian meliputi penggunaan aplikasi kesehatan berbasis web
dan mobile Myklinik dalam mendukung efisiensi dan akurasi layanan medis.
Rumusan masalah yang diajukan adalah bagaimana penerapan digitalisasi perawatan
kesehatan di klinik melalui aplikasi kesehatan berbasis web dapat meningkatkan
pelayanan pasien dan mempermudah tugas petugas klinik. Pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif untuk memahami
penerapan aplikasi digital dalam konteks perawatan kesehatan di klinik, dengan
pengumpulan data melalui wawancara mendalam dengan staf klinik dan observasi
langsung terhadap proses kerja klinik sebelum dan sesudah implementasi
aplikasi.
Aplikasi Myklinik dipilih sebagai perangkat lunak utama
karena menyediakan layanan yang mencakup manajemen data pasien, rekam medis
elektronik, manajemen antrian, dan administrasi klinik. Aplikasi ini dapat
diakses oleh staf klinik melalui komputer atau perangkat seluler dan melibatkan
beberapa jenis pengguna: admin yang mengelola data klinik, dokter yang
mengakses dan mencatat data pasien, kasir/apoteker yang menangani transaksi
pembayaran dan distribusi obat, serta staf administrasi yang melakukan pendaftaran
dan manajemen antrian pasien. Data dikumpulkan melalui beberapa teknik, seperti
wawancara mendalam dengan dokter, staf administrasi, kasir/apoteker, dan
pasien; observasi langsung selama pelayanan medis berlangsung; studi pustaka;
dan dokumentasi dari laporan klinik serta data dari sistem Myklinik.
Analisis sistem mempertimbangkan kebutuhan fungsional,
seperti fitur pendaftaran pasien, manajemen antrian, rekam medis, sistem
pembayaran, dan manajemen obat, serta kebutuhan non-fungsional, seperti
keamanan data, kecepatan akses, kenyamanan pengguna, dan dukungan teknis.
Sistem dirancang untuk memudahkan alur kerja dan meningkatkan kualitas
pelayanan. Setiap pengguna harus melalui proses login untuk memastikan keamanan
dan privasi data pasien. Dalam analisis data, penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan bantuan perangkat lunak SPSS versi
18.00. Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dan
persentase masing-masing variabel yang diteliti, sementara analisis bivariat
menggunakan uji korelasi untuk menganalisis hubungan antara penerapan aplikasi
digitalisasi dengan peningkatan efisiensi dan akurasi layanan. Uji normalitas
dengan Kolmogorov-Smirnov memastikan bahwa data berdistribusi normal, dan uji
hipotesis dengan paired t-test digunakan untuk melihat perbedaan
signifikan antara data efisiensi dan kepuasan sebelum dan sesudah implementasi
aplikasi Myklinik.
Penelitian ini juga memperhatikan aspek etika, termasuk informed
consent, anonimitas, dan kerahasiaan data pasien. Subjek penelitian diberi
penjelasan tentang tujuan dan manfaat penelitian serta kebebasan untuk
menyetujui atau menolak partisipasi. Dengan kerangka metode ini, penelitian ini
diharapkan memberikan wawasan mengenai efektivitas digitalisasi dalam
meningkatkan efisiensi dan kualitas pelayanan kesehatan di klinik.
HASIL PENELITIAN
A. Pada
halaman utama situs web Klinik Kita Cikupa, pasien dapat dengan mudah mengakses
berbagai informasi penting mengenai layanan dan fasilitas yang tersedia. Desain
antarmuka yang intuitif dan ramah pengguna memungkinkan pengunjung untuk
mendapatkan gambaran lengkap tentang apa yang ditawarkan oleh klinik ini.
Salah
satu fitur utama yang disediakan adalah daftar dokter yang sedang berpraktik di
Klinik Kita Cikupa. Informasi ini sangat membantu calon pasien untuk memilih
dokter yang sesuai dengan kebutuhan medis mereka. Setiap profil dokter
dilengkapi dengan informasi mengenai spesialisasi, jadwal praktik, dan
pengalaman profesional mereka, memberikan kepercayaan tambahan kepada pasien
dalam membuat keputusan yang tepat.
Selain
itu, situs web ini juga memfasilitasi proses pemesanan layanan yang mudah dan
efisien. Calon pasien atau pasien yang ingin membuat janji temu dapat
melakukannya melalui WhatsApp. Fitur ini memberikan kenyamanan tambahan karena
memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi langsung dengan pihak klinik tanpa
perlu meninggalkan situs web atau melakukan panggilan telepon. Dengan satu klik
pada nomor WhatsApp yang tersedia, pasien dapat langsung terhubung dengan
layanan pelanggan klinik untuk mengatur jadwal konsultasi atau mendapatkan
informasi lebih lanjut.
Efisiensi
ini sangat penting dalam dunia medis yang serba cepat dan membutuhkan respons
cepat. Dengan memanfaatkan platform WhatsApp, Klinik Kita Cikupa memastikan
bahwa proses pemesanan layanan menjadi lebih cepat, praktis, dan bebas
hambatan. Pasien tidak perlu lagi menghabiskan waktu lama untuk menunggu
jawaban melalui email atau menelepon langsung ke klinik, karena semua dapat
dilakukan melalui pesan instan yang lebih fleksibel dan mudah diakses.
Penelitian
ini menghasilkan aplikasi manajemen acara yang membantu dalam penyelenggaraan
kegiatan. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk mengatur berbagai aktivitas
mulai dari pembuatan, promosi, hingga pengelolaan acara secara keseluruhan (Gita Purnama et al., 2023). Situs
web Klinik Kita Cikupa dirancang untuk memberikan kemudahan akses informasi dan
layanan kepada pasien. Dari melihat profil dokter hingga memesan janji temu
melalui WhatsApp, setiap fitur disusun dengan tujuan meningkatkan kenyamanan
dan kepuasan pasien, serta meminimalkan waktu tunggu dan komplikasi
administatif.
B. Sebelum
dapat mengakses halaman aplikasi yang ditujukan untuk admin, dokter, apoteker,
atau kasir, setiap pengguna diwajibkan untuk memasukkan username dan password
yang valid. Sistem ini dirancang untuk memastikan bahwa hanya pengguna yang
memiliki otorisasi yang dapat masuk dan menggunakan aplikasi tersebut.
Proses
login ini sangat sederhana namun efektif. Ketika pengguna memasukkan username
dan password mereka, sistem secara otomatis akan mencocokkannya dengan data
yang tersimpan dalam database. Jika kedua data tersebut sesuai, pengguna akan
langsung diarahkan ke halaman utama aplikasi yang sesuai dengan peran mereka.
Namun, jika username atau password yang dimasukkan tidak sesuai, sistem akan
mengarahkan kembali pengguna ke halaman login. Hal ini memastikan bahwa hanya
pengguna yang sah yang dapat mengakses data dan fitur dalam aplikasi.
Keamanan
ini sangat penting dalam menjaga kerahasiaan dan integritas data medis serta
informasi sensitif lainnya. Dengan memastikan bahwa hanya pengguna yang
terautentikasi yang dapat mengakses aplikasi, klinik dapat mengurangi risiko
akses tidak sah dan potensi pelanggaran data.
C. Pada
tampilan Dashboard dalam aplikasi MyKlinik, pengguna disuguhkan dengan berbagai
menu yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi layanan di Klinik Kita Cikupa.
Menu-menu ini meliputi pendaftaran, rekam medis, rawat jalan, kasir, keuangan,
dan master. Setiap menu memiliki peran khusus dalam mendukung operasional
klinik dan memastikan bahwa layanan dapat diberikan dengan cepat dan akurat.
D. Pada
halaman pendaftaran di aplikasi MyKlinik, petugas administrasi bertugas
memasukkan data diri pasien setelah melakukan wawancara singkat untuk mencatat
biodata pasien yang baru datang. Proses ini sangat penting untuk memastikan
bahwa semua informasi pasien tercatat dengan akurat dan lengkap. Jika pasien
belum pernah berobat di Klinik KITA Cikupa sebelumnya, data yang dimasukkan ini
akan digunakan untuk membuat file rekam medis pasien yang baru. Seluruh data
yang dimasukkan ke dalam aplikasi MyKlinik kemudian akan terhubung secara
otomatis dengan dokter, apoteker, dan bagian kasir.
E. Di
halaman kedua menu pendaftaran aplikasi MyKlinik, petugas administrasi akan
melakukan proses anamnesa. Anamnesa adalah pengumpulan informasi medis
terperinci mengenai riwayat kesehatan dan keluhan saat ini dari pasien, yang
dilakukan oleh dokter atau tenaga medis lainnya. Proses ini mencakup berbagai
aspek penting seperti riwayat medis, riwayat keluarga, riwayat sosial, serta
pengumpulan informasi mendetail tentang gejala dan keluhan yang dirasakan oleh
pasien (Kedokteran, n.d.).
Semua data yang dimasukkan ke dalam aplikasi MyKlinik ini akan terintegrasi
secara otomatis dengan sistem yang digunakan oleh dokter, apoteker, dan bagian
kasir.
F. Pada
halaman kedua menu pendaftaran di aplikasi MyKlinik, staf administrasi akan
melakukan proses anamnesa. Anamnesa adalah proses pengumpulan informasi medis
yang detail mengenai riwayat kesehatan dan keluhan saat ini dari pasien, yang
dilakukan oleh dokter atau tenaga medis lainnya. Proses ini mencakup beberapa
aspek penting seperti riwayat medis, riwayat keluarga, riwayat sosial, serta
pengumpulan informasi tentang gejala dan keluhan yang dirasakan oleh pasien.
Semua data yang dimasukkan ke dalam aplikasi MyKlinik akan terhubung secara
otomatis dengan sistem yang digunakan oleh dokter, apoteker, dan bagian kasir.
G. Pada
halaman rawat jalan di aplikasi MyKlinik, terdapat fitur Tindakan yang dikelola
oleh dokter yang sedang bertugas. Fitur ini dirancang untuk mempermudah dokter
dalam mengelola pasien yang sedang menunggu di luar ruangan. Berikut adalah
beberapa aspek dari fitur ini dan bagaimana fitur ini meningkatkan efisiensi
dan mempermudah pekerjaan dokter serta staf klinik.
H. Pada
halaman rawat jalan di aplikasi MyKlinik, terdapat fitur resep yang
dioperasikan oleh dokter yang sedang bertugas. Fitur ini dirancang untuk
mempermudah dokter dalam menuliskan resep obat yang diperlukan oleh pasien
serta mencatat tindakan medis yang telah dilakukan. Setiap input yang dilakukan
oleh dokter akan secara langsung terhubung dengan rekam medis pasien dan
diteruskan ke bagian farmasi dan kasir.
I. Menu
SOAP & Diagnosa pada halaman rawat jalan di aplikasi MyKlinik ditangani
oleh dokter. SOAP merupakan standar yang digunakan sesuai dengan SNARS (Standar
Nasional Akreditasi Rumah Sakit Indonesia), yang terdiri dari beberapa elemen
penting untuk mendokumentasikan kondisi dan rencana perawatan pasien secara
komprehensif. Berikut adalah penjelasan mendetail tentang setiap elemen SOAP
dan bagaimana sistem ini meningkatkan efisiensi serta mempermudah pekerjaan
tenaga medis di Klinik KITA Cikupa.
J. Pada
halaman rawat jalan di aplikasi MyKlinik, terdapat fitur Surat Menyurat yang
dikelola oleh dokter yang bertugas. Fitur ini memungkinkan dokter untuk
langsung membuat surat izin yang akan diberikan kepada pasien, lengkap dengan
data pasien dan diagnosanya. Fitur ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi
dan mempermudah pekerjaan dokter serta staf klinik secara keseluruhan.
K. Tampilan
ini menunjukkan antarmuka yang akan diterima oleh bagian administrasi setelah
surat dokter dibuat. Surat dokter tersebut akan terverifikasi dan siap dicetak
hanya jika pasien telah melunasi seluruh pembayaran atau menyelesaikan semua
tagihan yang terkait dengan perawatan medis yang diterima.
Proses
ini memastikan bahwa tidak ada surat dokter yang diterbitkan sebelum kewajiban
finansial pasien terpenuhi, sehingga membantu mengurangi risiko penundaan
pembayaran dan meminimalkan potensi kerugian bagi fasilitas medis. Selain itu,
mekanisme verifikasi ini juga mencegah kesalahan administratif, karena setiap
surat dokter yang keluar pasti sudah melalui pengecekan pembayaran terlebih
dahulu.
Dari
segi efisiensi, sistem ini sangat membantu mempercepat alur kerja di bagian
administrasi. Dengan adanya verifikasi otomatis terkait status pembayaran,
petugas administrasi tidak perlu lagi melakukan pengecekan manual terhadap
status keuangan setiap pasien sebelum mencetak surat dokter. Hal ini tentu
menghemat waktu dan tenaga, serta memungkinkan petugas untuk fokus pada
tugas-tugas lain yang juga penting.
Selain
itu, otomatisasi ini juga meningkatkan akurasi data dan mengurangi kemungkinan
terjadinya kesalahan manusia dalam proses pengecekan dan penerbitan surat
dokter. Dengan demikian, surat dokter yang diterbitkan selalu akurat dan sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan.
Secara
keseluruhan, implementasi sistem verifikasi otomatis ini tidak hanya
meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga memberikan kenyamanan bagi
petugas administrasi dan memastikan kepatuhan terhadap kebijakan finansial yang
berlaku di fasilitas medis.
L. Tampilan
ini menunjukkan surat izin sakit yang siap dicetak dan diserahkan kepada
pasien. Dalam surat ini, tanda tangan dokter tidak lagi diperlukan karena telah
digantikan oleh QR Code.
Penggunaan
QR Code sebagai pengganti tanda tangan dokter membawa beberapa keuntungan
signifikan dalam hal efisiensi dan kemudahan kerja. Pertama, QR Code dapat
dihasilkan secara otomatis oleh sistem, mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk
mendapatkan tanda tangan manual dari dokter. Proses ini meminimalkan intervensi
manusia dan mempercepat waktu penyelesaian surat izin sakit, sehingga pasien
dapat segera menerima surat tersebut tanpa harus menunggu lama.
Kedua,
QR Code meningkatkan keamanan dan keaslian dokumen. Setiap QR Code yang
tercetak pada surat izin sakit dapat berisi informasi terenkripsi yang unik
untuk setiap pasien dan kunjungan. Ini membuat verifikasi surat izin sakit
menjadi lebih mudah dan akurat. Pihak yang menerima surat, seperti perusahaan
atau institusi pendidikan, dapat memindai QR Code untuk memastikan keaslian dan
validitas surat tersebut.
Selain
itu, penggunaan QR Code mengurangi risiko pemalsuan tanda tangan. Dalam sistem
tradisional, tanda tangan manual dapat dipalsukan, tetapi dengan QR Code,
setiap surat memiliki identifikasi digital yang sulit untuk dipalsukan. Ini
memberikan jaminan tambahan bahwa surat izin sakit yang diterima adalah sah dan
dikeluarkan oleh institusi medis yang berwenang.
Dari
perspektif administrasi, otomatisasi tanda tangan melalui QR Code mengurangi
beban kerja bagi staf medis dan administrasi. Dokter tidak perlu meluangkan
waktu untuk menandatangani setiap surat secara manual, dan staf administrasi
tidak perlu melakukan pengecekan tambahan untuk memastikan tanda tangan
tersebut valid. Ini memungkinkan mereka untuk fokus pada tugas-tugas lain yang
lebih kritis dan mendukung efisiensi operasional secara keseluruhan.
Secara
keseluruhan, penggantian tanda tangan dokter dengan QR Code pada surat izin
sakit adalah langkah inovatif yang meningkatkan efisiensi, keamanan, dan
kecepatan proses penerbitan surat. Hal ini tidak hanya mempermudah pekerjaan
staf medis dan administrasi, tetapi juga memberikan manfaat langsung kepada
pasien dalam bentuk layanan yang lebih cepat dan andal.
M. Tampilan
ini menunjukkan QR Code yang digunakan sebagai pengganti tanda tangan dokter
pada surat izin sakit. QR Code ini memainkan peran penting dalam memastikan
keabsahan surat tersebut. Ketika dipindai dengan kamera ponsel, QR Code ini
memungkinkan verifikasi yang cepat dan akurat oleh pihak yang memerlukan,
seperti HRD kantor atau institusi lainnya.
Proses
verifikasi menjadi sangat efisien dengan adanya QR Code. Pihak yang memerlukan
hanya perlu memindai QR Code dengan kamera ponsel mereka. Setelah dipindai,
mereka akan diarahkan ke halaman yang berisi informasi penting mengenai surat
izin sakit tersebut, seperti nama pasien, tempat dan tanggal lahir, serta
jumlah hari istirahat yang dianjurkan oleh dokter berdasarkan rekam medis di
klinik.
Keuntungan
utama dari penggunaan QR Code ini adalah percepatan dan penyederhanaan proses
verifikasi. Tanpa perlu menghubungi klinik secara langsung atau menunggu
konfirmasi dari dokter, HRD atau pihak terkait dapat segera memastikan bahwa
surat izin sakit yang diterima adalah asli dan valid. Hal ini menghemat waktu
dan usaha yang biasanya dibutuhkan dalam proses verifikasi manual.
Selain
itu, QR Code meningkatkan keamanan dokumen. Informasi yang terkandung dalam QR
Code dienkripsi, sehingga mengurangi risiko pemalsuan surat izin sakit. Dengan
teknologi ini, setiap surat memiliki kode unik yang sulit untuk diduplikasi,
memberikan jaminan tambahan bahwa dokumen tersebut sah dan diterbitkan oleh
pihak yang berwenang.
Dari
perspektif administrasi, penggunaan QR Code mengurangi beban kerja staf medis
dan administrasi. Dokter tidak perlu meluangkan waktu untuk menandatangani
setiap surat secara manual, dan staf administrasi tidak perlu melakukan
pengecekan tambahan untuk memastikan tanda tangan tersebut valid. Ini
memungkinkan mereka untuk fokus pada tugas-tugas lain yang lebih penting dan
mendukung efisiensi operasional secara keseluruhan.
Secara
keseluruhan, implementasi QR Code pada surat izin sakit adalah inovasi yang
membawa banyak manfaat. Tidak hanya mempercepat dan menyederhanakan proses
verifikasi, tetapi juga meningkatkan keamanan dan keandalan dokumen. Ini
mempermudah pekerjaan staf medis, administrasi, dan pihak yang memerlukan
verifikasi, serta memberikan manfaat langsung kepada pasien dengan layanan yang
lebih cepat dan efisien.
N. Tampilan
ini menunjukkan menu farmasi yang dikelola oleh apoteker. Melalui menu ini,
apoteker dapat melihat secara langsung rekomendasi obat yang diberikan oleh
dokter kepada pasien. Sistem ini sangat membantu baik bagi pasien maupun
apoteker, karena membuat proses distribusi obat menjadi lebih praktis dan
efisien.
Dengan
menu farmasi ini, apoteker memiliki akses langsung ke informasi resep dokter,
sehingga mereka dapat menyiapkan obat yang diperlukan tanpa harus menunggu
salinan fisik resep. Ini mengurangi waktu tunggu bagi pasien dan mempercepat
pelayanan di apotek. Selain itu, informasi yang terintegrasi dalam sistem ini
mengurangi risiko kesalahan dalam pembacaan resep atau interpretasi dosis obat.
Keuntungan
lain dari sistem ini adalah kemampuan apoteker untuk memanggil pasien ketika
obat mereka sudah siap. Fitur ini memastikan bahwa pasien tidak perlu menunggu
lama di apotek, karena mereka akan diberitahu segera setelah obat mereka siap
diambil. Ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan bagi pasien, tetapi juga
mengurangi kepadatan dan antrian di area apotek.
Selain
itu, sistem ini memungkinkan apoteker untuk mengelola inventaris obat dengan
lebih baik. Dengan melihat rekomendasi obat yang diberikan oleh dokter,
apoteker dapat memprediksi kebutuhan stok obat dan melakukan pemesanan ulang
tepat waktu, sehingga selalu tersedia persediaan yang cukup untuk memenuhi
permintaan pasien.
Secara
operasional, menu farmasi ini juga mempermudah kolaborasi antara dokter dan
apoteker. Informasi yang jelas dan terperinci tentang rekomendasi obat
memungkinkan apoteker untuk memberikan layanan yang lebih baik dan responsif
kepada pasien. Ini juga meningkatkan komunikasi antara tim medis, memastikan
bahwa pasien menerima perawatan yang terkoordinasi dan efektif.
Dari
perspektif efisiensi kerja, sistem ini mengurangi beban administrasi yang
biasanya diperlukan dalam pengelolaan resep dan obat. Apoteker tidak lagi perlu
menghabiskan waktu untuk mengkonfirmasi resep secara manual, sehingga mereka
dapat fokus pada tugas-tugas lain yang lebih kritis, seperti memberikan
konsultasi obat kepada pasien dan memastikan kualitas layanan farmasi.
Secara
keseluruhan, implementasi menu farmasi ini membawa banyak manfaat. Tidak hanya
membuat proses pengelolaan resep dan distribusi obat lebih praktis dan efisien,
tetapi juga meningkatkan kualitas layanan yang diberikan kepada pasien. Ini
adalah langkah maju dalam meningkatkan efisiensi operasional apotek dan
memastikan bahwa pasien menerima obat yang mereka butuhkan dengan cepat dan
akurat.
O. Halaman
ini juga menampilkan stok obat yang tersedia, memberikan kemudahan bagi
apoteker untuk memantau persediaan tanpa perlu memeriksa fisik obat secara
langsung. Setiap kali obat dikeluarkan, stok di gudang persediaan secara
otomatis diperbarui dalam sistem, sehingga informasi stok selalu akurat dan
terkini.
Dengan
adanya fitur ini, apoteker dapat menghemat waktu dan tenaga yang biasanya
diperlukan untuk melakukan pengecekan manual terhadap persediaan obat. Ini
tidak hanya membuat pekerjaan lebih efisien, tetapi juga mengurangi kemungkinan
terjadinya kesalahan dalam pengelolaan stok. Apoteker dapat segera mengetahui
jika stok obat tertentu menipis dan memerlukan pemesanan ulang, sehingga
mencegah kekurangan obat yang dapat mengganggu layanan kepada pasien.
Selain
itu, sistem ini meningkatkan transparansi dan akurasi dalam manajemen
inventaris. Setiap pengeluaran obat tercatat secara otomatis dalam sistem,
memberikan jejak audit yang jelas dan memungkinkan pelacakan penggunaan obat
dengan mudah. Hal ini sangat penting dalam memastikan kepatuhan terhadap
regulasi dan standar pengelolaan obat yang berlaku.
Dari
perspektif operasional, fitur ini memungkinkan apoteker untuk lebih fokus pada
tugas-tugas penting lainnya, seperti memberikan konsultasi kepada pasien,
memastikan kualitas layanan farmasi, dan berkolaborasi dengan tim medis
lainnya. Dengan mengurangi beban kerja administratif, apoteker dapat
meningkatkan efisiensi dan produktivitas secara keseluruhan.
Secara
keseluruhan, halaman ini yang menampilkan stok obat yang tersedia dan otomatis
diperbarui setiap kali ada pengeluaran obat, memberikan berbagai manfaat
signifikan. Ini tidak hanya mempermudah pekerjaan apoteker dengan menghilangkan
kebutuhan untuk pengecekan manual, tetapi juga meningkatkan akurasi dan
efisiensi dalam pengelolaan persediaan obat. Hasilnya adalah layanan yang lebih
cepat, andal, dan berkualitas tinggi bagi pasien.
P. Halaman
ini juga menampilkan stok obat serta catatan keluar masuknya obat selama satu
bulan. Fitur ini sangat penting karena stok opname dilakukan setiap bulan untuk
memeriksa kesesuaian antara barang fisik dan data dalam sistem.
Dengan
tampilan ini, apoteker dapat dengan mudah melihat riwayat transaksi obat selama
satu bulan, termasuk setiap kali obat dikeluarkan atau diterima. Ini memberikan
catatan yang komprehensif dan terperinci, membantu memastikan bahwa semua
transaksi tercatat dengan benar dan transparan.
Sistem
pencatatan otomatis ini sangat efisien karena mengurangi beban kerja manual
yang biasanya diperlukan untuk melacak dan mencatat pergerakan obat. Apoteker
tidak perlu lagi melakukan pencatatan manual setiap kali ada transaksi, karena
sistem secara otomatis memperbarui data stok dan mencatat semua aktivitas yang
terjadi. Hal ini menghemat waktu dan tenaga, memungkinkan apoteker untuk fokus
pada tugas-tugas lain yang lebih kritis.
Selain itu,
fitur ini sangat membantu selama proses stok opname bulanan.
Dengan akses mudah ke catatan keluar masuk obat, apoteker dapat dengan
cepat memverifikasi kesesuaian antara stok fisik dan data dalam sistem. Ini
mengurangi risiko kesalahan dan meningkatkan akurasi dalam pengelolaan
persediaan obat. Jika ada ketidaksesuaian, apoteker dapat segera
mengidentifikasinya dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk
memperbaikinya.
Dari
perspektif manajemen, catatan keluar masuk obat yang terperinci juga membantu
dalam analisis dan perencanaan. Apoteker dapat mengidentifikasi pola penggunaan
obat, menentukan tren permintaan, dan merencanakan pembelian stok dengan lebih
baik. Ini memastikan bahwa selalu ada persediaan yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan pasien, tanpa terjadi kelebihan atau kekurangan stok.
Secara
keseluruhan, halaman yang menampilkan stok obat serta catatan keluar masuknya
obat selama satu bulan ini sangat efisien dan mempermudah pekerjaan apoteker.
Sistem pencatatan otomatis meningkatkan akurasi dan transparansi dalam
pengelolaan persediaan, menghemat waktu dan tenaga, serta mendukung proses stok
opname bulanan yang lebih efisien. Hasilnya adalah manajemen persediaan obat
yang lebih baik dan layanan farmasi yang lebih responsif dan andal bagi pasien.
Q. Halaman
ini menampilkan menu kasir yang dikelola oleh petugas kasir. Melalui menu ini,
kasir dapat dengan mudah melihat harga obat dan menghitung total pembayaran
yang harus dilakukan oleh pasien setelah berkunjung ke klinik. Pembayaran yang
dihitung mencakup biaya layanan dokter serta obat-obatan yang diresepkan.
Fitur
ini sangat efisien dalam mempermudah pekerjaan kasir. Dengan adanya informasi
harga obat dan biaya layanan yang sudah terintegrasi dalam sistem, kasir tidak
perlu lagi melakukan perhitungan manual atau mencari informasi harga dari
sumber lain. Semua data yang diperlukan sudah tersedia di satu tempat, sehingga
proses penghitungan menjadi lebih cepat dan akurat.
Selain
itu, sistem ini juga membantu mengurangi risiko kesalahan perhitungan yang
dapat terjadi jika dilakukan secara manual. Kesalahan dalam penjumlahan atau
penginputan data dapat dihindari, karena sistem secara otomatis menghitung
total biaya berdasarkan data yang sudah dimasukkan. Ini tidak hanya
meningkatkan akurasi, tetapi juga memastikan transparansi dalam proses
pembayaran.
Menu
kasir ini juga mendukung efisiensi operasional dengan menyediakan riwayat
transaksi dan laporan keuangan yang terperinci. Petugas kasir dapat dengan
mudah mengakses dan mencetak struk pembayaran untuk pasien, serta menghasilkan
laporan harian atau bulanan yang membantu dalam pelacakan dan manajemen
keuangan klinik. Hal ini sangat penting untuk memastikan bahwa semua transaksi
tercatat dengan baik dan dapat diaudit kapan saja.
Dari
perspektif pasien, sistem ini memberikan pengalaman yang lebih baik dan cepat.
Pasien tidak perlu menunggu lama untuk mengetahui total biaya yang harus
dibayar, karena semua informasi sudah tersedia dan dapat dihitung dalam
hitungan detik. Ini meningkatkan kepuasan pasien terhadap layanan klinik dan
mengurangi waktu tunggu di area pembayaran.
Secara
keseluruhan, implementasi menu kasir ini membawa banyak manfaat signifikan.
Tidak hanya membuat pekerjaan kasir menjadi lebih mudah dan efisien, tetapi
juga meningkatkan akurasi dan transparansi dalam pengelolaan pembayaran. Sistem
ini mendukung operasional klinik yang lebih lancar dan efektif, memastikan
bahwa pasien menerima layanan yang cepat dan andal.
R. Halaman
ini menampilkan kwitansi digital yang dapat dicetak dan diberikan kepada pasien
untuk melakukan pembayaran. Aplikasi ini menyediakan tiga jenis kwitansi dengan
model yang berbeda, yang dirancang untuk memenuhi berbagai kebutuhan
administratif dan preferensi pasien.
Fitur
ini sangat efisien dan mempermudah pekerjaan kasir maupun petugas administrasi.
Dengan adanya pilihan model kwitansi, klinik dapat menyesuaikan tampilan
kwitansi sesuai dengan situasi atau permintaan pasien. Misalnya, model kwitansi
yang lebih rinci mungkin diperlukan untuk klaim asuransi, sementara model yang
lebih sederhana dapat digunakan untuk keperluan internal atau pribadi.
S. Halaman
ini menampilkan rekap harian pasien yang datang, memberikan gambaran menyeluruh
kepada kasir mengenai pendapatan harian dari semua transaksi yang terjadi.
Fitur ini sangat penting untuk manajemen keuangan klinik dan mempermudah
pekerjaan kasir dalam melakukan pelacakan dan pelaporan pendapatan.
T. Menu
Keuangan ini memungkinkan tampilan total pendapatan klinik dari berbagai
rentang waktu, seperti harian, mingguan, bulanan, dan tahunan. Fitur ini
dirancang untuk memudahkan pemantauan keuntungan dan arus kas (cash flow) bagi
pemilik klinik atau direktur.
U. Pada
menu ini, direktur dan pemilik klinik dapat melihat secara komprehensif
aktivitas harian pasien, termasuk detail pelayanan medis yang diberikan oleh
dokter dan pembelian obat-obatan oleh pasien. Fitur ini dirancang untuk
memberikan visibilitas yang lebih baik terhadap operasional harian klinik.
KESIMPULAN
Penerapan sistem informasi manajemen (SIM) digitalisasi
di Klinik KITA Cikupa Tangerang bertujuan meningkatkan efisiensi dan ketepatan
layanan kesehatan, memungkinkan petugas klinik melaksanakan tugas lebih cepat
dan efisien. Digitalisasi ini melibatkan teknologi dalam pengelolaan data
pasien, rekam medis, dan proses bisnis, yang meningkatkan kualitas pelayanan
sekaligus mempermudah tugas petugas. Penelitian menunjukkan bahwa aplikasi
digitalisasi perawatan kesehatan membantu mengoptimalkan pemrosesan data dan
mengurangi kesalahan laporan. Aplikasi ini juga memenuhi standar kenyamanan
pelayanan dengan menyediakan opsi penggantian jika terjadi kesalahan atau
gangguan sistem, seperti website alternatif atau akses aplikasi melalui ponsel
saat pemadaman listrik. Namun, terdapat risiko kesalahan penginputan data oleh
staf administrasi jika tidak berhati-hati. Berdasarkan hasil ini, disarankan
untuk meningkatkan dan memperbaiki SIM digitalisasi guna mendukung peningkatan
kualitas layanan kesehatan dan memudahkan tugas petugas klinik. Optimalisasi
teknologi informasi, pemanfaatan data yang lebih efisien, serta pengembangan
database dan penggunaan QR Code dapat mendukung pelayanan yang lebih efisien
dan tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Daerah, P. (2014).
www.bphn.go.id.
Darwis, D. (2017). Teknik Steganografi untuk Penyembunyian
Pesan Teks Menggunakan Algoritma GIFSHUFFLE. Jurnal Teknoinfo, 11(1),
19. https://doi.org/10.33365/jti.v11i1.6
Darwis, D., Ferico
Octaviansyah, A., Sulistiani, H., & Putra, R. (2020). Aplikasi Sistem Informasi Geografis Pencarian Puskesmas Di Kabupaten
Lampung Timur. Jurnal Komputer Dan Informatika, 15(1), 159�170.
Di, P., Gigi, P., & Kertosono, R. S. D. (2023). No
Title. 03(03), 1�10.
Fatima, A. (2023). Dampak Era Society 5.0 Terhadap Kompetensi
Perekam Medis dan Informasi Kesehatan (PMIK). Jurnal Rekam Medis Dan
Informasi Kesehatan, 6(1), 16�21.
https://doi.org/10.31983/jrmik.v6i1.9298
Gita Purnama, D., Mahendra Djuanda, D. R., & Albart, N.
(2023). Pengembangan Aplikasi Pencarian Artikel Ilmiah Berbasis Mobile. Technomedia
Journal, 8(2SP), 135�150. https://doi.org/10.33050/tmj.v8i2sp.2010
Hariyanto, S.
(2018). Sistem Informasi Manajemen. Sistem
Informasi Manajemen, 9(1), 80�85.
https://jurnal-unita.org/index.php/publiciana/article/viewFile/75/69
Indonesia, P. (2014). Permenkes RI No. 9 Tentang Klinik. Departemen
Kesehatan RI, Nomor 16(879), 2004�2006.
KBBI. (2005). Shared
by: MY-DIARYZONE.
Kedokteran, D. P. (n.d.). Teknik Anamnesis Yang Efektif.
Kemenkes RI, 2015. (2015). PMK No. 46 ttg Akreditasi
Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Dokter
Gigi.pdf.part.
http://www.slideshare.net/adelinahutauruk7/permenkes-no-46-tahun-2015-tentang-akreditasi-puskesmas-klinik-pratama-tempat-praktik-mandiri-dokter-dan-dokter-gigi
Lestari, P., Darwis, D., & Damayanti. (2019). Komparasi
Metode Ecomomic Order Quantity Dan Just in Time Terhadap Efisiensi Biaya
Persediaan. Jurnal Akuntansi, 7(1), 30�44.
https://doi.org/10.24964/ja.v7i1.703
Maha Wirajaya, M. K., & Made Umi Kartika Dewi, N. (2020).
Analisis Kesiapan Rumah Sakit Dharma Kerti Tabanan Menerapkan Rekam Medis
Elektronik. Jurnal Kesehatan Vokasional, 5(1), 1.
https://doi.org/10.22146/jkesvo.53017
Puspaningtyas, N. D., & Dewi, P. S. (2020). Persepsi
Peserta Didik Terhadap Pembelajaran Berbasis Daring. Jurnal Pembelajaran
Matematika Inovatif (JPMI), 3(6), 703�712.
https://doi.org/10.22460/jpmi.v3i6.703-712
Reginal, U. (2018). 273812-Sistem-Informasi-Pelayanan-Jasa-Tour-Dan-208Ddf34.
6(2), 12.
https://media.neliti.com/media/publications/273812-sistem-informasi-pelayanan-jasa-tour-dan-208ddf34.pdf
Surahman, A.,
Octaviansyah, A. F., & Darwis, D. (2020). Ekstraksi Data Produk E-Marketplace Sebagai Strategi Pengolahan Segmentasi
Pasar Menggunakan Web Crawler. Sistemasi, 9(1), 73. https://doi.org/10.32520/stmsi.v9i1.580
Tambunan, L.,
Iqbal, M., & Mursalan, H. (2023). Perancangan
Sistem Informasi Klinik Berbasis Web (Studi Kasus : Klinik Mulia Mandau).
JSR : Jaringan Sistem Informasi Robotik, 7(1), 132�138.
https://doi.org/10.58486/jsr.v7i1.227
Tita Faulina, S., Lestari, N., Anggraini, A., Tita, S.,
Jurnal Informatika dan Komputer, A., Yani No, J. A., & Selatan, S. (2021).
Penerapan Metode Waterfall pada Aplikasi Pemesanan Soundsystem Dan Organ
Tunggal Jefri. Jik, 12(2), 1�9. www.polinpdg.ac.id
Tri Yulianti, D.,
& Tri Prastowo, A. (2021). Pengembangan Digitalisasi Perawatan
Kesehatan Pada Klink Pratama Sumber Mitra Bandar Lampung. Jurnal Teknologi
Dan Sistem Informasi (JTSI), 2(2), 32�39. http://jim.teknokrat.ac.id/index.php/JTSI
Ulumiyah, N. H. (2018). Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan
Dengan Penerapan Upaya Keselamatan Pasien Di Puskesmas. Jurnal Administrasi
Kesehatan Indonesia, 6(2), 149.
https://doi.org/10.20473/jaki.v6i2.2018.149-155
Wahyuni, I., Yoki Sanjaya, G., Istiqlal, H., Sulistiyowati,
D., Mutamakin, A., Sitompul, T., Sistem Informasi Manajemen Kesehatan, D.,
Kedokteran, F., Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada, K.,
Kesehatan Republik Indonesia, K., & Usaid, C. (2023). Pentingnya Komponen
Infrastruktur Sistem dan TIK Dalam Mendukung Transformasi Digital di Rumah
Sakit. Jurnal Sistem Informasi Kesehatan Masyarakat Journal of Information
Sistems for Public Health, VIII(3), 8�17.
Yani, A., Saputra, B., & Jurnal, R. T. (2018). Rancang
Bangun Sistem Informasi Evaluasi Siswa Dan Kehadiran Guru Berbasis Web. Petir, 11(2),
107�124. https://doi.org/10.33322/petir.v11i2.344
|
� 2024 by the authors. Submitted for possible open access publication
under the terms and conditions of the Creative Commons Attribution (CC BY SA) license
(https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/). |