Keterlibatan Kerja pada Anggota
Kepolisian: Tinjauan Sistematis terhadap Faktor-faktor yang Meningkatkan
Keterlibatan Kerja
Agustina Inesia1*, Bonita Sandika2,
Eka Putri3, Phyu Sin Yadanar Thein4
Universitas
Muhammadiyah Purwokerto, Indonesia
Universitas
Muhammadiyah Purwokerto, Indonesia
Universitas
Muhammadiyah Purwokerto, Indonesia
Universitas
Muhammadiyah Purwokerto, Indonesia
Email: [email protected]1*, [email protected]2,
[email protected]3, [email protected]4
Abstrak |
||
Keterlibatan kerja merupakan fenomena yang penting dalam konteks
organisasi, khususnya di lingkungan yang menuntut seperti kepolisian. Tujuan
penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menjelaskan faktor-faktor yang
dapat meningkatkan keterlibatan kerja pada keanggotaan kepolisian. Penelitian
ini merupakan systematic literature review dengan sampel berupa data sekunder
dari jurnal-jurnal yang ditelusuri melalui Google Scholar, Publish or Perish,
Academia.edu, dan PubMed Central. Kata kunci dan fokus utama dari penelitian
ini adalah �Keterlibatan Kerja� DAN �Anggota Kepolisian�. Pertanyaan dalam
penelitian ini dibuat dengan menggunakan kerangka PICOS (Population,
Intervention, Comparation, Outcomes, dan Study). Hasil penelitian menunjukkan
adanya tiga kelompok faktor yang memiliki pengaruh untuk meningkatkan
keterlibatan kerja pada anggota kepolisian. Kelompok faktor-faktor tersebut,
yaitu: faktor individu, faktor organisasi, dan faktor sosial. Kelompok faktor
individu yang memiliki jenis faktor terbanyak dibandingkan dengan kelompok
faktor lainnya. Dalam hal ini bisa dikatakan bahwa kelompok faktor individu
memiliki peran dominan untuk meningkatkan keterlibatan kerja pada anggota
polisi. Kata kunci: Faktor-faktor yang meningkatkan Keterlibatan Kerja,
dan Anggota Polisi |
||
|
|
|
Abstract Work
involvement is an important phenomenon in the context of organizations,
especially in demanding environments such as the police. The purpose of this
study is to analyze and explain the factors that
can increase work engagement in police membership. This study is a systematic
literature review with samples in the form of secondary data from journals
searched through Google Scholar, Publish or Perish, Academia.edu, and PubMed
Central. The main keywords and focus of this study are "Work
Engagement" AND "Members of the Police Force". The questions
in this study were made using the PICOS (Population, Intervention,
Comparation, Outcomes, and Study) framework. The results of the study showed
that there were three groups of factors that had an influence on increasing
work involvement in police members. These groups of factors are: individual
factors, organizational factors, and social factors. Individual factor groups
that have the most types of factors compared to other factor groups. In this
case, it can be said that individual factor groups have a dominant role in
increasing work engagement in police officers. Keywords: Factors
that increase Work Engagement, and Police Members |
*Correspondence
Author: Agustina Inesia
Email: [email protected]
Kepolisian merupakan salah satu institusi yang memiliki
peranan penting di Indonesia. Peranan tersebut khususnya dalam proses penegakan
hukum, termasuk pemberian pelayanan kepada masyarakat umum dalam rangka
pencegahan kejahatan dan perlindungan kepada masyarakat. Menurut (Aulia & Adiono, 2021) Konsekuensi
dari tingginya tugas pokok yang diemban oleh anggota polisi tidak hanya
menuntut anggota bekerja selama delapan jam perhari, melainkan sebanyak 1x24
jam. Artinya, setiap anggota polisi dituntut untuk selalu siap siaga memenuhi
panggilan tugas, bilamana sewaktu-waktu negara membutuhkan. Sementara secara
psikologis tuntutan tugas dan beban kerja yang ditanggung oleh anggota polisi
berpotensi besar untuk mempengaruhi keterikatan anggota terhadap pekerjaannya.
�Keterlibatan Kerja merupakan fenomena yang
penting dalam konteks organisasi, khususnya di lingkungan yang menuntut seperti
kepolisian. Tingkat keterlibatan anggota kepolisian dapat mempengaruhi efektivitas
kinerja, kepuasan kerja, dan kesejahteraan individu. Schaufeli & Bakker (Sartika et al., 2024) menjelaskan
bahwa keterlibatan kerja yaitu suatu hal yang bersifat positif dan berhubungan
dengan tingkah laku dalam pekerjaan seperti hubungan antara karyawan dan
pekerjaan mereka yang ditandai dengan semangat, dedikasi, dan penghargaan.
Menurut
Wellins dan Concelman (Setiawan Maulana et al., 2023) keterlibatan
kerja merupakan kekuatan ilusif yang memotivasi karyawan meningkatkan kinerja
pada level yang lebih tinggi, energi ini berupa komitmen terhadap organisasi,
rasa memiliki pekerjaan dan kebanggaan, usaha yang lebih (waktu dan energi),
semangat dan ketertarikan, komitmen dalam melaksanakan pekerjaan. Sedangkan
menurut Robbins dan Judge (Febrianta, 2024), menjelaskan bahwa keterlibatan
kerja merupakan tingkat dimana seseorang mengidentifikasi dengan sebuah
pekerjaan, secara aktif berpartisipasi didalamnya, dan mempertimbangkan kinerja
penting bagi nilai diri. Menurut Schaufeli, Salanova, Gonzales-Roma dan Bakker (Wijaya & Dewayani Soeharto, 2021) keterlibatan
kerja dapat dilihat melalui aspek-aspek, seperti: vigor, dedication,
absorption.
Sebagai anggota Kepolisian dibutuhkan untuk memiliki
anggota yang memiliki performance yang baik. Sementara itu untuk dapat mencapai
performance yang baik tersebut maka dapat ditingkatkan melalui keterlibatan
kerja yang tinggi (Faadhillah et al.,2023). Anggota Polisi yang memiliki
keterlibatan kerja tinggi memiliki antusias dan semangat dalam bekerja,
memiliki energi yang besar dan tidak mudah menyerah dengan segala tuntutan,
bertanggung jawab dengan tugas lain di luar tugas pokoknya, mau berkorban untuk
memajukan dan menjaga nama baik instansi serta tetap bertahan menjalankan
pekerjaannya dengan perasaan bahagia, sehingga mereka akan nyaman dan bertahan
dengan pekerjaannya (Nugroho et al., 2021).
Penelitian ini�
bertujuan� untuk� mengkaji�
literatur� yang� ada�
mengenai keterlibatan kerja pada anggota kepolisian. Dengan melakukan kajian
literatur ini, diharapkan dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang
berkontribusi untuk meningkatkan keterlibatan kerja pada anggota kepolisian.
Pencarian Literatur
Penelitian
ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan metode systematic literature
review (SLR). Menurut Kitchenham (Narotama & Sudewi, 2023) SLR adalah
proses mengidentifikasi, menilai, dan menafsirkan semua bukti penelitian yang
tersedia untuk memberikan jawaban pada pernyataan penelitian secara spesifik. Pencarian
artikel-artikel yang dijadikan bukti penelitian dilakukan melalui Google
Scholar, Publish or Perish, Academia.edu, dan PubMed Central. Kata kunci dan fokus
utama dari penelitian ini adalah �Keterlibatan Kerja� DAN �Anggota Kepolisian�.
Pertanyaan dalam penelitian ini dibuat dengan menggunakan kerangka PICOS (Population, Intervention, Comparation, Outcomes, dan Study).
Menurut Pollock & Berge (Narotama & Sudewi, 2023) PICOS
merupakan kerangka kerja yang bertujuan untuk memperjelas pertanyaan
penelitian, membantu menentukan kriteria untuk memasukan studi yang relevan dan
menyaring studi yang tidak relevan dengan penelitian.
Kriteria
Inklusif dan Ekslusif
Setelah
mencari berbagai artikel, berikut ini adalah tabel kriteria yang dibuat sesuai
PICOS.
Tabel 1.
Tabel PICOS
Kriteria |
Inklusif |
Eksklusif |
Population |
Pegawai Kepolisian |
Pegawai selain
Kepolisian |
Intervention |
- |
- |
Comparation |
- |
- |
Outcomes |
Faktor-faktor yang mempengaruhi keterlibatan kerja
anggota polisi |
Selain faktor yang mempengaruhi keterlibatan kerja
anggota Polisi |
Study |
Kuantitatif |
di
luar penelitian kuantitatif |
Berdasarkan kriteria tersebut, sampel yang digunakan tercantum pada Tabel 2
berikut.
Tabel
2. Karakteristik data
No. |
Variabel Prediktor |
Populasi |
Negara |
Referensi |
1 |
Efikasi Diri, Dukungan Organisasi, dan Resiliensi |
Satuan Polisi PP Yogyakarta |
Indonesia |
(Aulia
& Baskoro, 2022) |
2 |
Job Crafting |
Anggota Unit Satreskrim
Polrestabes |
Indonesia |
(Faadhillah,
n.d.),2023) |
3 |
Work Life Balance |
Polisi Wanita Polda
Jatim |
Indonesia |
(Indria et al.,2024) |
4 |
Cinta Pekerjaan,
Dukungan Organisasi, dan
Psychological Well-being |
Anggota Polda Metro Jaya |
Indonesia |
(Perwira
et al., 2021) |
5 |
Authentic Leadership |
Anggota Kepolisian Sumatera Selatan Palembang |
Indonesia |
(Kurniawati et al., 2023) |
6 |
Iklim
Organisasi |
Anggota
Sabhara Polda Jateng Semarang |
Indonesia |
(NOERANT
& Prihatsanti, 2018) |
7 |
Work Life Balance dan
Iklim Organisasi |
Anggota Subbagrenmin Ditsamapta Polda Jateng |
Indonesia |
(Putri
et al., 2022) |
8 |
Kepemimpinan Transformasional |
Anggota
Kepolisian Polresta Sulawesi Utara |
Indonesia |
(Narosaputra,
2022) |
9 |
Kepuasan Kerja |
Anggota Sat Samapta Polresta X |
Indonesia |
(Ulandari,
Utami, & Andhini, 2024) |
10 |
Calling dan Cinta Pekerjaan |
Anggota
Polisi Polda Metro Jaya |
Indonesia |
(Aulia
& Adiono, 2021) |
11 |
Psychological
Detachment |
Anggota Polisi di China |
China |
(Lan et al., 2020) |
12 |
Perceived
Organizational Support |
Anggota
Polisi di China |
China |
(Lan et al., 2020) |
13 |
Hubungan rekan kerja dan Prestise |
Polisi di Polandia |
Polandia |
(Basinska & D�derman, 2019) |
14 |
Dukungan
Supervisor dan Keadilan Supervisor |
Polisi
di Polandia |
Polandia |
(Piotrowski
et al., 2021) |
15 |
Tiga komponen
work engagement: Vigor, Dedication, dan Absorption |
Polisi di Malaysia |
Malaysia |
(Kiat
et al., 2023) |
16 |
Dukungan Supervisor |
Polisi di Hongkong |
Hongkong |
(Li
et al., 2022) |
17 |
Kecerdasan Spiritual |
Polisi di Malaysia |
Malaysia |
(Amar Hisham Jaaffar, Rogis Baker, dan Hazril Izwar Ibrahim, 2018) |
18 |
Keadilan
Interaksional dan Pengaruh tempat kerja |
Polisi di Spanish |
Spanish |
(L�pez-Cabarcos
et al., 2023) |
19 |
Emotional Labor, Dukungan Sosial, dan Identitas Pekerjaan |
Polisi di Portuguese |
Portuguese |
(Oliveira
et al., 2023) |
20 |
Emotional Labor dan Identitas Pekerjaan |
Polisi di Portuguese |
Portuguese |
(Oliveira
et al., 2023) |
21 |
Dukungan Sosial dan Efikasi Diri |
Polisi di Germany |
Germany |
(Wolter et al., 2019) |
22 |
Kecerdasan Emosional |
Polisi di Phillipines |
Filipina |
(Lovina
et al., 2020) |
23 |
Leadership dan
Personality |
Polisi di Phillipines |
Filipina |
(Manuel et al., 2022) |
24 |
Kepemimpinan
Transformasional, Kepribadian, Iklim Organisasi, dan Dukungan Sosial |
Anggota
Bintara Kepolisian Resor Kota Yogyakarta |
Indonesia |
(Febrianta,
2024) |
25 |
Budaya Organisasi |
Polisi Brimob Polda Jambi |
Indonesia |
(Premos
& Adriani, 2022) |
26 |
Tiga komponen
work engagement: Vigor, Dedication, dan Absorption |
Polisi di Provinsi
Sarangani |
Filipina |
(Corvera
JR., 2024) |
27 |
Stresor Tantangan dan Dukungan Sosial |
Polisi di Inggris |
Inggris |
(Lockey
et al., 2022) |
28 |
Dukungan Keluarga |
Polisi di India |
India |
(Ms. Rinku Bishnoi & Dr. Sandeep Singh, 2024) |
29 |
Kepemimpinan Transformasional |
Polisi di China |
China |
(Meng et al., 2020) |
30 |
Quality of Work Life, Profesionalisme, dan Keterlibatan
Emosional |
Polisi
Satlantas Kota Besar Medan |
Indonesia |
(Marpaung
et al., 2022)
|
HASIL PENELITIAN
Sintesis hasil penelitian menunjukkan bahwa meningkatnya keterlibatan
kerja pada anggota polisi ditentukan oleh tiga kelompok faktor, yaitu: faktor
individu, faktor organisasi, dan faktor sosial. Rincian lebih lanjut disajikan
pada tabel 3 berikut:
Tabel 3. Tabel Faktor-faktor yang meningkatkan
Keterlibatan Kerja
Faktor-faktor yang meningkatkan Keterlibatan Kerja
Anggota Polisi |
||
Faktor Individu |
Faktor Organisasi |
Faktor Sosial |
1.
Efikasi
Diri 2.
Resiliensi 3.
Job
Crafting 4.
Work
Life Balance 5.
Cinta
Pekerjaan 6.
Psychological
Well-being 7.
Psychological
Detachment 8. Tiga
dimensi Keterlibatan Kerja (Vigor, Dedication, Absorption) 9.
Kepuasan
Kerja 10.
Prestise 11.
Kecerdasan Spiritual 12.
Kecerdasan Emosional 13.
Emotional
Labor 14.
Keterlibatan Emosional 15.
Profesionalisme 16.
Perceived
Organizational Support |
1.
Leadership 2.
Authentic
Leadership 3.
Kepemimpinan Transformasional 4.
Iklim
Organisasi 5.
Keadilan
Supervisor 6.
Pengaruh
Tempat Kerja 7.
Identitas Pekerjaan 8.
Budaya
Organisasi 9.
Quality
of Work Life |
1.
Dukungan
Organisasi 2.
Dukungan
Sosial 3.
Dukungan
Supervisor 4.
Dukungan
Keluarga 5.
Hubungan
Rekan Kerja |
Berdasarkan rangkuman jurnal atau artikel yang sudah
dilakukan, baik jurnal internasional dan nasional dengan kata kunci work
engagement in police officers. Diketahui bahwa keterlibatan kerja anggota polisi
di Indonesia tidak jauh berbeda dengan yang ada di artikel atau jurnal
internasional. Beberapa faktor yang berpengaruh untuk meningkatkan keterlibatan
kerja anggota polisi terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu: faktor individu,
faktor organisasi, dan faktor sosial. Dimana kelompok faktor individu memiliki
jenis faktor terbanyak dibandingkan dua kelompok faktor lainnya. Hal ini bisa
dikatakan bahwa kelompok faktor individu memiliki peran yang paling dominan
untuk meningkatkan keterlibatan kerja pada anggota polisi.
Dalam kelompok faktor individu, adanya efikasi diri
penting untuk dimiliki anggota kepolisian. Anggota kepolisian yang memiliki
tingkat efikasi diri yang tinggi cenderung lebih termotivasi dan gigih dalam
menjalankan tugas mereka, meskipun mereka menghadapi risiko pekerjaan yang
tinggi, seperti mendapatkan respon negatif dari masyarakat. Keyakinan ini
membantu mereka untuk tetap fokus dan berkomitmen dalam pekerjaan, yang pada
gilirannya meningkatkan tingkat keterlibatan mereka di tempat kerja (Aulia & Baskoro, 2022). Efikasi diri
juga berkaitan dengan resiliensi, dimana anggota kepolisian harus mampu
menyesuaikan diri ketika dihadapkan dalam situasi atau kondisi yang tidak
menyenangkan. Dalam penelitian (Aulia & Baskoro, 2022) dijelaskan
juga bahwa resiliensi berkontribusi positif terhadap work engagement, di
mana individu yang mampu mengatasi stres dan tantangan dalam pekerjaan mereka
akan merasa lebih terikat dan berkomitmen terhadap tugas mereka. Tuntutan untuk
mengekspresikan emosi positif dan menekan emosi negatif berpengaruh terhadap
keterlibatan kerja. Anggota yang mampu mengelola emosi mereka dengan baik
cenderung menunjukkan tingkat keterlibatan yang lebih tinggi dalam pekerjaan
mereka (Oliveira et al., 2023).
Hasil penelitian lain menyebutkan faktor yang mampu
meningkatkan keterlibatan kerja pada anggota polisi juga bisa dilihat dari
aspek atau dimensi work engagement itu sendiri, yaitu: vigor,
dedication, dan absorption. Anggota yang memiliki vigor tinggi
cenderung lebih antusias dan bersemangat dalam pekerjaan mereka. Dedication
dilihat dari komitmen dan kesediaan anggota untuk memberikan waktu dan energi
yang signifikan untuk pekerjaan mereka. Dedikasi ini mencerminkan rasa bangga
dan makna yang dirasakan anggota dalam peran mereka sebagai penegak hukum.
Sedangkan absorption didefinisikan sebagai keadaan di mana anggota
merasa sepenuhnya terlibat dan terfokus pada pekerjaan mereka, sehingga sulit
untuk membedakan antara bekerja dan bermain. Keterlibatan penuh ini menunjukkan
tingkat konsentrasi yang tinggi dalam menjalankan tugas(Corvera JR., 2024). Anggota
polisi yang mampu memiliki komitmen tinggi terhadap pekerjaannya namun masih
bisa menjalani kehidupannya di luar pekerjaan secara seimbang, itulah yang
diinginkan bagi setiap anggota kepolisian. Work life balance yang baik
membantu mencapai stabilitas psikologis, emosional, dan kognitif. Hal ini
penting untuk meningkatkan efektivitas kerja anggota polisi, yang seringkali
menghadapi situasi stres tinggi dalam tugas mereka (Putri et al., 2022). Seperti yang
sudah disebutkan sebelumnya, hasil penelitian lain menekankan pentingnya
dukungan sosial terlebih dukungan dari organisasi untuk menciptakan lingkungan
kerja yang mendukung work life balance, seperti kebijakan yang fleksibel
dan program pengembangan diri, yang dapat membantu meningkatkan keterlibatan
kerja pada anggota kepolisian (Titi, 2024).
Dalam penelitian sebelumnya, ilkim organisasi dan budaya
organisasi juga dikatakan bisa meningkatkan keterlibatan kerja anggota polisi.
Lingkungan kerja yang mendukung, termasuk hubungan antar rekan kerja dan budaya
organisasi, dapat mempengaruhi keterlibatan kerja. Iklim organisasi yang
positif cenderung meningkatkan keterlibatan anggota kepolisian (Febrianta,
2024). Penelitian lain juga mencatat bahwa budaya organisasi yang positif,
persepsi yang baik terhadap pimpinan, dan konsistensi dalam mentoring oleh
pimpinan berkontribusi pada peningkatan keterlibatan kerja. Budaya yang
mendukung dapat menciptakan rasa memiliki dan tanggung jawab di antara anggota
polisi, yang penting untuk meningkatkan keterlibatan mereka (Premos & Adriani, 2022). Berkaitan
juga dengan pimpinan, bagaimana kepemimpinan dilakukan berpengaruh juga
terhadap keterlibatan kerja anggota kepolisian. Penelitian sebelumnya menemukan
bahwa faktor dari kepemimpinan, yang mencakup variabel seperti stimulasi
intelektual, pertimbangan individual, manajemen berdasarkan pengecualian, dan
kepemimpinan pasif, berfungsi sebagai prediktor penting untuk keterlibatan
kerja. Kepemimpinan yang baik dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan
petugas dalam pekerjaan mereka (Manuel et al., 2022). Pemimpin
yang memiliki gaya kepemimpinan transformasional cenderung menghargai dan
mengakui kontribusi para anggotanya. Ketika anggota merasa dihargai, mereka
lebih mungkin untuk terlibat secara emosional dalam pekerjaan mereka. Pemimpin
yang transformasional juga berfokus pada pengembangan sumber daya pribadi
anggota, seperti efikasi diri dan konsep diri. Hal ini dapat meningkatkan
keterlibatan kerja karena anggota merasa lebih mampu dan percaya diri dalam
menjalankan tugas mereka (Narosaputra, 2022).
Menurut hasil penelitian, dikatakan bahwa adanya dukungan
sosial dari atasan dan rekan kerja juga memiliki pengaruh positif yang
signifikan terhadap keterlibatan kerja anggota polisi. Dukungan ini membantu
anggota dalam menghadapi tantangan yang berkaitan dengan keseimbangan
kerja-hidup dan meningkatkan keterlibatan mereka dalam pekerjaan dalam (Wolter et al., 2019). Adanya
dukungan sosial dari rekan kerja dan atasan juga berkontribusi pada keterlibatan
kerja anggota polisi dimana ketika anggota merasa didukung, mereka lebih
cenderung untuk terlibat secara aktif dalam pekerjaan mereka (Febrianta, 2024).
KESIMPULAN
Hasil systematic literature review
menunjukkan adanya tiga kelompok faktor yang memiliki pengaruh untuk
meningkatkan keterlibatan kerja pada anggota kepolisian. Kelompok faktor-faktor
tersebut, yaitu: faktor individu, faktor organisasi, dan faktor sosial.
Kelompok faktor individu yang memiliki jenis faktor terbanyak dibandingkan
dengan kelompok faktor lainnya. Dalam hal ini bisa dikatakan bahwa kelompok
faktor individu memiliki peran dominan untuk meningkatkan keterlibatan kerja
pada anggota polisi. Dalam penelitian ini penulis hanya mengkaji terkait faktor
yang mampu meningkatkan keterlibatan kerja, juga hanya mengkaji kepada anggota
kepolisian secara menyeluruh tidak berdasarkan demografis. Peneliti masa depan
merekomendasikan untuk mengkaji faktor lain yang dapat memberikan pengaruh
terhadap keterlibatan kerja dan meneliti berdasarkan demografis pada anggota
kepolisian.
DAFTAR PUSTAKA
Aulia, A. (2022). Machine Translated by Google Machine
Translated by Google Pengaruh Efikasi Diri , Dukungan Organisasi dan Ketahanan
terhadap Kinerja Karyawan Work Engagement of Satpol PP members in Yogyakarta
City Perkenalan. https://doi.org/10.26555/intl
Aulia, A., & Adiono, J. T. (2021).
Calling dan cinta pekerjaan sebagai faktor yang mempengaruhi keterikatan kerja
anggota Polri. Jurnal Psikologi Terapan Dan Pendidikan, 3(2), 56.
https://doi.org/10.26555/jptp.v3i2.21893
Aulia, A., & Baskoro, W. N. (2022). The Effect of Self-Efficacy, Perceived Organizational Support and
Resilience on The Work Engagement of Satpol PP members in Yogyakarta City. In
International Conference of Psychology Universitas Ahmad Dahlan, 2(1),
23�27. https://doi.org/10.26555/intl
Basinska, B. A., & D�derman, A. M.
(2019). Work values of police officers and their relationship
with job burnout and work engagement. Frontiers in Psychology, 10(MAR),
1�13. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2019.00442
Corvera JR., F. M. (2024). Stress Condition, Work Engagement and Service
Performance of PNP Personnel: A Multiple Regression Approach. International
Journal of Innovative Science and Research Technology (IJISRT), 6(3),
485�525. https://doi.org/10.38124/ijisrt/ijisrt24may1153
Faadhillah, A. N. (n.d.). Pengaruh
Job Crafting terhadap Work Engagement pada Anggota Unit Satreskrim Polrestabes.
631�639.
Kiat, E. S., Nordin, N. A., & Rahim, S. A. (2023). The Influence of
Work Engagement Towards Organisational Citizenship Behaviour Among Malaysian
Police Officers. International Journal of Scientific and Research
Publications, 13(6), 243�247.
https://doi.org/10.29322/ijsrp.13.06.2023.p13833
Kurniawati, R., Latipun, L., &
Hasanati, N. (2023). Hope Sebagai Mediator Pengaruh Authentic
Leadership Terhadap Work Engagement Pada Anggota Polisi. Jurnal Ilmiah
Psyche, 17(2), 123�140. https://doi.org/10.33557/jpsyche.v17i2.2793
Lan, T., Chen, M., Zeng, X., & Liu, T. (2020). The Influence of Job
and Individual Resources on Work Engagement Among Chinese Police Officers: A
Moderated Mediation Model. Frontiers in Psychology, 11(April),
1�14. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2020.00497
Li, J. C. M., Cheung, C. K., Sun, I. Y., & Cheung, Y. K. (2022).
Perceived work engagement and performance amongst police officers during the
COVID-19 pandemic in Hong Kong. Policing (Oxford), 16(1),
135�151. https://doi.org/10.1093/police/paab064
Lockey, S., Graham, L., Zheng, Y., Hesketh, I., Plater, M., & Gracey,
S. (2022). The impact of workplace stressors on exhaustion and work engagement
in policing. Police Journal, 95(1), 190�206.
https://doi.org/10.1177/0032258X211016532
L�pez-Cabarcos, M. �.,
L�pez-Carballeira, A., & Ferro-Soto, C. (2023). How to avoid a lack of work engagement among public police professionals. European
Management Review, 20(1), 48�60. https://doi.org/10.1111/emre.12516
Lovina, R. A., Genuba, R. L., & Naparota, L. C. (2020). Structural
Equation Model on Work Engagement of Non-Commissioned Police Officers. International
Journal of English Literature and Social Sciences, 5(4), 973�990.
https://doi.org/10.22161/ijels.54.22
Manuel, G. C., Ligan, V. O., & Bandiola, A. N. (2022). a Causal Model
on Work Engagement of Police Commissioned Officers in Region 11 Concerning
Leadership, Personality Traits, and Organizational Commitment. International
Journal of Research -GRANTHAALAYAH, 10(10), 130�142.
https://doi.org/10.29121/granthaalayah.v10.i10.2022.4835
Marpaung, R. A., Lubis, S. A., & Lubis, M. R. (2022). Pengaruh Quality
Of Work Life dan Profesionalisme Terhadap Keterlibatan Kerja Personil Satlantas
Di Kepolisian Resort Kota Besar Medan. Journal of Education, Humaniora and
Social Sciences (JEHSS), 4(3), 1574�1583.
https://doi.org/10.34007/jehss.v4i3.911
Meng, F., Wang, Y., Xu, W., Ye, J., Peng, L., & Gao, P. (2020). The
Diminishing Effect of Transformational Leadership on the Relationship Between
Task Characteristics, Perceived Meaningfulness, and Work Engagement. Frontiers
in Psychology, 11(November).
https://doi.org/10.3389/fpsyg.2020.585031
Narosaputra, D. A. N. (2022). Pentingnya Kepemimpinan Transformasional Dalam Keterlibatan Kerja. Psikodinamika
- Jurnal Literasi Psikologi, 2(1), 56�63.
https://doi.org/10.36636/psikodinamika.v2i1.1243
Narotama, I. B. I., & Sudewi, N. N.
D. (2023). Tinjauan Literatur Sistematis Terhadap Perilaku Kerja Inovatif
Aparatur Sipil Negara. Jurnal Pendidikan Tambusai, 7(3),
27306�27319. https://jptam.org/index.php/jptam/article/view/11044
NOERANT, S. O., & Prihatsanti, U.
(2018). Hubungan Antara Iklim Organisasi Dengan Work Engagement Pada Anggota
Sabhara Polda Jateng Semarang. Jurnal EMPATI, 6(4), 354�361.
https://doi.org/10.14710/empati.2017.20107
Nugroho, S. B., Ratnaningtyas, A., &
Safitri, M. (2021). Gambaran work engagement Anggota Polri Polda Banten. JCA Psikologi, 2(1), 81�88.
Oliveira, S., Carvalho, C., Pinto, A.,
de Moura, R. C., & Santos-Costa, P. (2023). Emotional labor,
occupational identity and work engagement in Portuguese police officers. International
Journal of Human Resource Management, 34(4), 768�804.
https://doi.org/10.1080/09585192.2022.2162345
Perwira, L. T., Aulia, A., & Jocom, C. O. (2021). Are Love of Work,
Perceived Organizational Support, and Psychological Well-Being Predictors of
Work Engagement? Journal of Educational, Health and Community Psychology,
10(4), 673. https://doi.org/10.12928/jehcp.v10i4.20789
Piotrowski, A., Rawat, S., & Boe, O. (2021). Effects of Organizational
Support and Organizational Justice on Police Officers� Work Engagement. Frontiers
in Psychology, 12(July), 1�11.
https://doi.org/10.3389/fpsyg.2021.642155
Premos, P., & Adriani, Z. (2022). Kinerja Organisasi Didukung Oleh
Epemimpinan Spiritual (Spiritual Leadership) Melalui Keterikatan Karyawan
(Employee Engagement) (Studi Kasus Pada Satuan Brimob Polda Jambi). Jurnal Manajemen Terapan Dan Keuangan, 10(02), 194�206.
https://doi.org/10.22437/jmk.v10i02.13063
Putri, S. A. P., Zellawati, A., &
Setasari, P. (2022). Employee Engagement Ditinjau Dari Iklim
Organisasi Dan Work Life Balance Sebagai Variabel Intervening. Jurnal IMAGE,
2(5), 62�77.
Sartika, E. D., Sofiah, D., &
Prasetyo, Y. (2024). Work engagement pada anggota Satuan Polisi Pamong Praja:
Bagaimana peranan safety climate dan kontrak psikologis? � : Journal
of Psychological Research, 3(4), 553�563.
https://aksiologi.org/index.php/inner/article/view/1251%0Ahttps://aksiologi.org/index.php/inner/article/download/1251/891
Setiawan Maulana, M., Sofiah, D.,
Prasetyo, Y., & Psikologi, F. (2023). Work engagement pada karyawan: Bagaimana
peranan perceived organizational support? INNER: Journal of Psychological
Research, 3(1), 20�27.
Titi, N. (2024). Is Work-Life Balance of Policewomen influenced by Work
Engagement and Psychological Well-Being ? Uniglobal of Journal Social
Sciences and Humanities, 3(1), 83�89.
Wijaya, P., & Dewayani Soeharto, T. N. E. (2021). Kontribusi Work Life
Balance Terhadap Work Engagement Karyawan. Psikostudia : Jurnal Psikologi, 10(3), 266.
https://doi.org/10.30872/psikostudia.v10i3.5627
Wolter, C., Santa Maria, A., Gusy, B.,
Lesener, T., Kleiber, D., & Renneberg, B. (2019). Social support and work engagement in police work. Policing: An
International Journal, 42(6), 1022�1037.
https://doi.org/10.1108/PIJPSM-10-2018-0154
|
� 2024 by the authors. Submitted for possible open access publication
under the terms and conditions of the Creative Commons Attribution (CC BY SA) license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/). |