Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, Oktober 2021, 1 (10), 1377-1388
p-ISSN: 2774-6291 e-ISSN: 2774-6534
Available online at http://cerdika.publikasiindonesia.id/index.php/cerdika/index
DOI : 10.36418/cerdika.v1i10.212 http://cerdika.publikasiindonesia.id/index.php/cerdika
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KETERANGAN KEMATIAN DI
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SARTIKA ASIH
Sabila Rizkita
1*
, Leni Herfiyanti
2
, Falaah Abdussalaam
3
Politeknik Piksi Ganesha
1
1*
, leniherfiyanti@gmail.com
2
, falaah_abdussalaam@yahoo.com
3
Abstrak
Received:
Revised :
Accepted:
22-07-2021
18-10-2021
24-10-2021
Latar Belakang: Rumah sakit adalah institusi pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan, dan rawat darurat, seperti yang
tercantum dalam Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009
tentang Rumah Sakit. Sistem informasi rumah sakit di
gunakan untuk mempermudah dalam pengelolaan data pada
rumah sakit. Sistem informasi seharusnya sudah
menggunakan metode komputerisasi, proses penginputan
data, proses pengambilan data maupun proses pengupdatean
data menjadi sangat mudah, cepat, dan akurat.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk merancang Sistem
Informasi Surat Keterangan Kematian menggunakan
Microsoft Visual Studio 2010 di Rumah Sakit Bhayangkara
Tk. II Sartika Asih Bandung.
Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah metode
penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik
pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan
studi pustaka. Metode pengembangan yang digunakan adalah
waterfall.
Hasil: Hasil penelitian, terdapat beberapa permasalahan yang
ditemukan yaitu: (1) Lambatnya proses pencatatan data surat
keterangan kematian. (2) Kurang lengkapnya data surat
keterangan kematian. (3) Lambatnya proses pembuatan
laporan pasien meninggal.
Kesimpulan: Sistem informasi keterangan kematian di
Rumah Sakit Bhayangkara TK.II Sartika Asih Bandung saat
ini masih manual, di mana masih menggunakan formulir
keterangan kematian. Pengolahan data surat keterangan
kematian terdapat beberapa masalah diantaranya (1) kurang
lengkapnya data surat keterangan kematian. (2) Lambatnya
proses pembuatan laporan pasien meninggal. (3) Pelaporan
yang dibutuhkan untuk membuat surat keterangan kematian
belum memadai, karena tidak adanya form secara
komputerisasi.
Kata kunci: perancangan; sistem informasi; surat kematian;
microsoft visual studio.
Abstract
Sabila Rizkita, Leni Herfiyanti, Falaah Abdussalaam /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(10),
1377-1388
Perancangan Sistem Informasi Keterangan Kematian di Rumah Sakit Bhayangkara
Sartika Asih
1378
Background:Hospital is a health service institution that
provides complete individual health services that provide
inpatient, outpatient, and emergency care services, as
stated in Law Number 44 of 2009 concerning Hospitals.
Hospital information systems are used to facilitate data
management in hospitals. The information system should
have used computerized methods, the data input process,
the data retrieval process and the data updating process
became very easy, fast, and accurate.
Objective: This study aims to design a Death Certificate
Information System using Microsoft Visual Studio 2010 at
Bhayangkara Tk Hospital. II Sartika Asih Bandung.
Methods: The research method used is a qualitative research
method with a descriptive approach. Data collection
techniques using observation, interviews and literature
study. The development method used is the waterfall.
Results: From the results of the study, there were several
problems found, namely: (1) The slow process of recording
death certificate data. (2) Incomplete data on death
certificates. (3) The slow process of making patient reports
died.
Conclusion: The information system for death information
at Bhayangkara TK.II Sartika Asih Hospital, Bandung is
currently still manual, which still uses the death statement
form. In processing death certificate data, there are several
problems including (1) incomplete death certificate data. (2)
The slow process of making patient reports died. (3) The
reporting required to make a death certificate is not
sufficient, due to the absence of a computerized form.
Keywords: design; information systems; death certificate;
microsoft visual studio.
*Correspondent Author: Sabila Rizkita
Email : srizkita@piksi.ac.id
PENDAHULUAN
Rumah Sakit Bhayangkara Tk. II Sartika Asih Bandung yang berkedudukan
dibawah Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat melalui Kabid Dokkes menyelenggarakan
kegiatan pelayanan kedokteran kepolisian untuk mendukung tugas operasional Polri dan
pelayanan kesehatan Kepolisian bagi pegawai negeri pada Polri dan keluarganya serta
masyarakat umum secara prima (Sari, 2021).
Yayasan tersebut mendirikan sebuah klinik yang diberi nama Klinik Bersalin Budi
Bakti, awalnya berjalan dari sebuah pelayanan terhadap perawatan ibu hamil dan
pertolongan persalinan oleh tenaga bidan dan asistennya. Pada akhir tahun 1968 menambah
bangunan dan mengembangkan klinik bersalin tersebut menjadi sebuah rumah sakit yang
diresmikan pada tanggal 21 Mei 1969 dengan nama Rumah Sakit Sartika Asih. Demikian
mulailah RS. Sartika Asih memberikan pelayanan rawat jalan dan rawat inap bagi pasien
serta pemeriksaan laboratorium sederhana (Pratiwi et al., 2021).
Rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan mulai dari pendaftaran pasien
sampai dengan pengolahan data hasil pelayanan kesehatan yang menghasilkan informasi
Sabila Rizkita, Leni Herfiyanti, Falaah Abdussalaam /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(10),
1377-1388
Perancangan Sistem Informasi Keterangan Kematian di Rumah Sakit Bhayangkara
Sartika Asih
1379
yang dibutuhkan oleh rumah sakit (Salim et al., 2019). Pelaporan kematian menampilkan
informasi jumlah kematian yang terjadi dalam suatu populasi dan menginformasikan
jumlah pasien masuk, pasien keluar mati, indeks kematian dan penyebab kematian
(Nurhayati & Purnomosidhi, 2018). Pengolahan data kematian dimulai dari pengumpulan
data rekam medis dari unit rawat inap, sensus harian rawat inap dan menghasilkan sertifikat
kematian (Marfuatin et al., 2014).
Surat keterangan kematian adalah surat yang menyatakan tentang meninggalnya
seseorang dengan identitas tertentu, tanpa menyebutkan sebab kematiannya Keterangan ini
dibuat sekurang-kurangnya berdasarkan atas pemeriksaan luar jenazah. Terjadinya
kematian pada seorang individu akan menyebabkan timbulnya serangkaian pengurusan,
seperti pengurusan administratif ataupun tindakan terhadap jenazah yang perlu dilakukan
sampai saatnya jenazah tersebut dikubur atau dikremasi. Proses pengurusan jenazah di
rumah sakit adalah pemeriksaan jenazah, penerbitan Surat Keterangan Kematian (SKK),
autopsi dan pembuatan visum et repertum serta pengawetan janazah. Untuk format baku
membuat surat keterangan kematian telah dibuat oleh Departemen Kesehatan dengan
berdasarkan ketentuan dari World Health Organization (WHO). Isi dari surat keterangan
kematian adalah semua informasi yang berhubungan dengan kematian dan adanya
keterangan dokter secara terperinci yaitu nama, umur, tempat dan tanggal kematian. Pada
bagian penyebab kematian, terdapat keterangan berupa sebab primer kematian,
intermediate cause of death atau sebab kematian yang segera dan sebab kematian tambahan
(Syahputra et al., 2016).
Data kematian di Rumah Sakit digunakan untuk pengolahan indeks kematian,
mengelompokkan jenis kematian dan menunjukan penyakit penyebab kematian (Nurhayati
& Purnomosidhi, 2018). Pelaporan kematian digunakan untuk kearsipan data kematian atau
sebagai sumber informasi rumah sakit untuk membuat laporan bulanan, tribulan, semester,
dan tahunan sesuai ketentuan dari Permenkes Nomor 1171/Menkes/Per/VI/2011 (Noviati
et al., 2018).
Proses pembuatan surat kematian di Rumah Sakit Bhayangkara TK.II Sartika Asih
masih dilakukan secara manual. Di mana surat keterangan kematian yang ada hanya berupa
surat dengan format kosong berukuran kecil yang di fotocopy dan kemudian ditulis tangan.
Hal tersebut mengakibatkan informasi rekam medis yang dihasilkan tidak berkualitas dan
berdampak tidak akurat. Oleh karenanya dibutuhkan suatu aplikasi elektronik bagian
reporting untuk mengelola data kematian pasien secara akurat sehingga mendukung unit
rekam medis menghasilkan laporan data kematian yang berkualitas.
Suatu rumah sakit dapat menghasilkan informasi melalui kegiatan pengumpulan
dan pengolahan data rekam medis. Rekam medis dapat terselenggara apabila pencatatan
atau penangkapan data rekam medis dan pengolahan data rekam medis dapat dilaksanakan
dengan baik, lengkap, serta tepat waktu.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif yang bersifat deskriptif, yaitu
penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan atau menjelaskan hal-hal yang menjadi
pokok permasalahan teknik pengumpulan data dengan cara Praktek Kerja Lapangan (PKL),
Metode wawancara, Metode Pengembangan Perangkat Lunak dengan metode siklus klasik
atau model air terjun (Waterfall Model).
A. Identifikasi Masalah
Menurut Suriasumantri, identifikasi masalah adalah tahap permulaan dari penguasaan
masalah di mana objek dalam suatu jalinan tertentu bisa kita kenali sebagai suatu masalah.
Sabila Rizkita, Leni Herfiyanti, Falaah Abdussalaam /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(10),
1377-1388
Perancangan Sistem Informasi Keterangan Kematian di Rumah Sakit Bhayangkara
Sartika Asih
1380
Pada tahapan ini dilakukan analisa permasalahan lambatnya proses pembuatan Surat
Keterangan Kematian.
B. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dari pandangan mereka berdua adalah suatu prosedur yang cara
sistematis dengan cara memperoleh data yang telah dinilai penting. Pengumpulan data
dilakukan dengan cara observasi lapangan secara fakta dan nyata sehingga data yang
diperoleh pasti bukan perkiraan atau karangan.
C. Perancangan
Perancangan adalah penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau
pengaturan dari berbagai elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan
berfungsi. Perancangan dalam penelitian ini menggambarkan bagaimana suatu sistem
dibentuk untuk menjadi solusi dan permasalahan yang terjadi telah diidentifikasikan pada
proses analisis terhadap sistem yang sedang berjalan.
D. Implementasi
Implementasi adalah pelaksanaan serangkaian kegiatan dalam rangka untuk
memberikan kebijakan publik sehingga kebijakan dapat membawa hasil, seperti yang
diharapkan. Implementasi menerapkan hasil perancangan kedalam Bahasa pemrograman
dengan menggunakan Microsoft Visual Studio 2010 dan Database Access.
Metode Pengembangan Perangkat Lunak
Menurut (Sommerville, 2003) Waterfall model adalah sebuah contoh dari dari
proses perencanaan, dimana semua proses kegiatan harus terlebih dahulu direncanakan dan
dijadwalkan sebelum dikerjakan. Penggunaan model waterfall dalam pengembangan
sistem diharapkan mampu memudahkan pembuatan sehingga pembangunan sistem bisa
terstruktur.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pembuatan Surat Keterangan Kematian di Rumah Sakit Bhayangkara TK.II
Sartika Asih Bandung masih dilakukan secara manual. Di mana pertama-tama petugas akan
diberikan kertas triase oleh dokter yang didalamnya dapat menentukan pasien mana yang
telah dilakukan pemeriksaan dan anamnesis oleh petugas perawat atau dokter jaga di
Instalasi Gawat Darurat (IGD) sesuai kondisi kegawatdaruratan beresiko meninggal dan
beresiko memburuk keadaan klinisnya. Petugas dapat menginput data pasien dalam proses
pembuatannya pasien yang telah meninggal diinput berdasarkan nomor Rekam Medis
pasien, lalu petugas dapat menginputkan waktu dan tanggal pasien meninggal disertai cap
dan tandatangan dokter pemeriksa kedalam format surat dengan menggunakan microsoft
word.
Sebelum keluarga pasien mendapatkan surat keterangan kematian akan diberikan
rincian biaya pembayaran selama pasien ditangani di Instalasi Gawat Darurat (IGD) oleh
petugas administrasi. Jika keluarga pasien telah melunasi pembayaran tersebut maka
keluarga sudah bisa menerima Surat Keterangan Kematian dari pihak Rumah Sakit.
Flowmap yang sedang berjalan di Rumah Sakit Bhayangkara TK.II Sartika Asih
Bandung sebagai berikut:
Sabila Rizkita, Leni Herfiyanti, Falaah Abdussalaam /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(10),
1377-1388
Perancangan Sistem Informasi Keterangan Kematian di Rumah Sakit Bhayangkara
Sartika Asih
1381
Gambar 1 flowmap yang berjalan
Adapun Surat Keterangan kematian yang sedang berjalan di Rumah Sakit
Bhayangkara TK.II Sartika Asih Bandung yaitu seperti berikut:
Gambar 2 Surat Keterangan Kematian yang sedang digunakan
B. Pembahasan
Perancangan sistem informasi
Sistem Informasi adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan yang
berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk
mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam organisasi (Suana, 2016).
Perancangan sistem informasi Surat Keterangan Kematian di Rumah Sakit
Bhayangkara Sartika Asih menggunakan pemodelan DFD (Data Flow Diagram). Data
Flow Diagram adalah diagram yang digunakan untuk menggambarkan aliran data dan
informasi dari suatu sistem. DFD menggambarkan proses, penyimpanan data, entitas
eksternal dalam suatu bisnis atau sistem, serta aliran data informasi di antara unit-unit
tersebut (Suana, 2017).
Flowmap sistem yang akan dirancang
Flowmap adalah gambaran secara spesifik yang menunjukkan pergerakan alur dari
satu area ke area lainnya (Maria, 2021).
Sabila Rizkita, Leni Herfiyanti, Falaah Abdussalaam /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(10),
1377-1388
Perancangan Sistem Informasi Keterangan Kematian di Rumah Sakit Bhayangkara
Sartika Asih
1382
Gambar 3 Flowmap yang diusulkan
Diagram Konteks
Diagram konteks adalah salah satu level yang keberadaannya di dalam data flow
diagram yang dapat digunakan untuk menetapkan konteks satu sama lain serta batasan
pada sistem yang ada dalam sistem yang akan dirancang (Bagir & Putro, 2018).
Gambar 4 Diagram Konteks yang akan diusulkan
Data Flow Diagram Level 0
Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu model logika data atau proses yang
dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluaran
dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut, dan
interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut
(Febriani & Putra, 2013).
Sabila Rizkita, Leni Herfiyanti, Falaah Abdussalaam /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(10),
1377-1388
Perancangan Sistem Informasi Keterangan Kematian di Rumah Sakit Bhayangkara
Sartika Asih
1383
Gambar 5 Data Flow Diagram Level 0 yang akan diusulkan
Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship diagram (ERD) merupakan teknik yang digunakan untuk
memodelkan kebutuhan data dari suatu organisasi, biasanya oleh Sistem analis dalam
tahap analisis persyaratan proyek pengembangan sistem (Kurniawan et al., 2020).
Gambar 6 Entity Relationship diagram yang akan diusulkan
Spesifikasi Basis Data
Database yang digunakan pada saat penulis mengerjakan menggunakan
Microsoft Access. Berikut adalah struktur-struktur tabel yang digunakan dalam
pembuatan database untuk sistem informasi kematian:
Sabila Rizkita, Leni Herfiyanti, Falaah Abdussalaam /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(10),
1377-1388
Perancangan Sistem Informasi Keterangan Kematian di Rumah Sakit Bhayangkara
Sartika Asih
1384
1. User
Nama Tabel: tb_user
Isi: data user
Primary key: id_user
Table 1. spesifikasi data user
Field name
Data type
Field size
Description
ID_User
AutoNumber
10
Primary Key
Nama_Lengkap
Text
10
-
Nama_User
Text
10
-
Password
Text
10
-
Tipe_user
Text
30
-
2. Diagnosa
Nama tabel: tb_diag
Isi: diagnosa dan kode ICD X
Primary key: kode_icd x
Tabel 2. spesifikasi data diagnosa
Field name
Data type
Field size
Description
Kode_icd x
Text
10
Primary Key
Diagnosa
Text
50
-
Keterangan
Text
50
-
3. Kematian
Nama tabel: tb_kematian
Isi: identitas pasien
Primary key: No_reg
Tabel 3. spesifikasi data kematian
Field name
Data type
Field size
Description
No_Reg
Text
10
Primary Key
No_RM
Text
10
-
Nama_Pasien
Text
30
-
Tanggal_Lahir
Text
10
-
Agama
Text
10
-
Jenis kelamin
Text
10
-
Alamat
Text
10
-
Nama_Dokter
Text
50
-
Diagnosa
Text
50
-
Kode_ICD X
Text
30
-
Ruangan
Text
20
-
Tanggal_meninggal
Date/time
Short Date
-
Jam_meninggal
Text
10
-
Implementasi sistem
Pada tahap implementasi sistem informasi keterangan kematian ini penulis telah
merancang program sistem informasi menggunakan microsoft visual studio 2010 dengan
menggunakan database microsoft acces sebagai berikut :
Sabila Rizkita, Leni Herfiyanti, Falaah Abdussalaam /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(10),
1377-1388
Perancangan Sistem Informasi Keterangan Kematian di Rumah Sakit Bhayangkara
Sartika Asih
1385
 Form user
Pada tahap ini petugas bisa memasukkan username dan password jika sudah
diinput maka akan langsung terhubung ke form log in.
Gambar 3 Form user
 Form Log In
Form Login merupakan gerbang utama untuk dapat masuk ke dalam aplikasi.
Pengguna memasukkan username dan password. Username dan password tersebut
telah tersimpan dalam database. Masuk ke sistem petugas perlu melakukan validasi
pengguna melalui form login yang akan muncul apabila aplikasi digunakan.
Gambar 4 form log in
 Form Menu Utama
Menu utama merupakan form yang pertama kalinya muncul pada saat
program di running. Pilih Menu Bar untuk menentukan pilihan pemakaian jika petugas
berhasil login maka petugas akan masuk langsung ke dalam halaman utama dan
menginput pasien.
Gambar 5 form menu utama
Sabila Rizkita, Leni Herfiyanti, Falaah Abdussalaam /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(10),
1377-1388
Perancangan Sistem Informasi Keterangan Kematian di Rumah Sakit Bhayangkara
Sartika Asih
1386
 Form Pasien
Form pasien ini digunakan untuk menginputkan data pasien akan masuk dan
keluar di Rumah Sakit Bhayangkara TK.II Sartika Asih Bandung agar dapat terdata
pada sistem.
Gambar 6 form pasien
 Form Kematian
Di form kematian ini petugas akan mengisi identitas, tanggal kematian, dan
jam kematian pasien secara jelas.
Gambar 7 form kematian
 Form Surat Keterangan Kematian
Digunakan sebagai surat yang menerangkan bahwa pasien dinyatakan telah
meninggal di Rumah Sakit Bhayangkara TK.II Sartika Asih Bandung. Surat ini juga
dapat digunakan keluarga pasien untuk kebutuhan administrasi bagi pasien yang telah
meninggal.
Sabila Rizkita, Leni Herfiyanti, Falaah Abdussalaam /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(10),
1377-1388
Perancangan Sistem Informasi Keterangan Kematian di Rumah Sakit Bhayangkara
Sartika Asih
1387
Gambar 8 surat keterangan kematian yang diusulkan
KESIMPULAN
Berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, dapat disimpulkan
bahwa Sistem informasi keterangan kematian di Rumah Sakit Bhayangkara TK.II Sartika
Asih Bandung saat ini masih manual, di mana masih menggunakan formulir keterangan
kematian. Pengolahan data surat keterangan kematian terdapat beberapa masalah antara
lain kurang lengkapnya data surat keterangan kematian, lambatnya proses pembuatan
laporan pasien meninggal, pelaporan yang dibutuhkan untuk membuat surat keterangan
kematian belum memadai, karena tidak adanya form secara komputerisasi.
Adapun upaya yang dilakukan Rumah Sakit Bhayangkara TK.II Sartika Asih
Bandung dalam menangani masalah di atas yaitu membuat catatan rekapan manual lapor
pasien meninggal, melakukan pelaporan secara manual dengan menggunakan microsoft
excel, petugas pengolahan data melakukan koordinasi dengan petugas perawat Instalasi
Gawat Darurat (IGD) atau dokter yang bertanggung jawab dalam mengisi data surat
kematian agar data menjadi tepat, akurat, dan benar.
Perancangan Sistem Informasi Keterangan Kematian penulis
mengimplementasikan pada aplikasi microsoft visual studio 2010, sehingga sistem ini
memiliki penyimpanan data yang lebih aman, mudah untuk manipulasi data, mencari data
dan mudah untuk mendapatkan laporannya.
BIBLIOGRAFI
Bagir, H., & Putro, B. E. (2018). Analisis Perancangan Sistem Informasi Pergudangan di
CV. Karya Nugraha. Jurnal Media Teknik Dan Sistem Industri, 2(1), 3038.
Febriani, O. M., & Putra, A. S. (2013). Sistem Informasi Monitoring Inventori Barang Pada
Sabila Rizkita, Leni Herfiyanti, Falaah Abdussalaam /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(10),
1377-1388
Perancangan Sistem Informasi Keterangan Kematian di Rumah Sakit Bhayangkara
Sartika Asih
1388
Balai Riset Standardisasi Industri Bandar Lampung. Jurnal Informatika, 13(1), 90
98.
Kurniawan, H., Apriliah, W., Kurniawan, I., & Firmansyah, D. (2020). Penerapan Metode
Waterfall Dalam Perancangan Sistem Informasi Penggajian Pada Smk Bina Karya
Karawang. Jurnal Interkom: Jurnal Publikasi Ilmiah Bidang Teknologi Informasi
Dan Komunikasi, 14(4), 1323.
Marfuatin, A., Lestari, T., & Mulyono, S. (2014). TinJauan daTa kemaTian di rumaH sakiT
umum daeraH dr. sOediran manGun sumarsO kaBuPaTen WOnOGiri TaHun 2012.
Rekam Medis, 8(2).
Maria, M. (2021). Analisis Sistem Informasi Rencana Kerja Anggaran (Rka) Di Bagian
Keuangan Dinas Pendidikan Kota Palembang. Analisis Sistem Informasi Rencana
Kerja Anggaran (Rka) Di Bagian Keuangan Dinas Pendidikan Kota Palembang.
Noviati, R. A., Sarwo, Y. B., & Dahlan, S. (2018). Kajian Yuridis Terhadap Permenkes
Nomor: 1171/Menkes/Per/Vi/2011 Tentang Sistem Informasi Rumah Sakit Dan Asas
Keterbukaan Dalam Meningkatkan Efektivitas Pembinaan Dan Pengawasan
Terhadap Rumah Sakit. SOEPRA, 1(1), 6575.
Nurhayati, N., & Purnomosidhi, B. M. G. (2018). Aplikasi Pengolah Data Kematian
Elektronik Untuk Mendukung Pelaporan Rekam Medis Yang Berkualitas Di Rumah
Sakit (Studi Kasus: Rsud Ambarawa). Infokes: Jurnal Ilmiah Rekam Medis Dan
Informatika Kesehatan, 8(1).
Pratiwi, H. S., Riyadi, F. A., & Susanti, A. S. (2021). Analisis Proses Rekrutmen Pegawai
BLU Non PNS Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai di Rumah Sakit X. Menara
Medika, 4(1).
Salim, A. A., Hendri, H., & Fachruddin, F. (2019). Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan
Masyarakat Berbasis Web Pada Rumah Sakit Rimbo Medika. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Sistem Informasi, 1(3), 171182.
Sari, S. M. (2021). Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Kepuasan Pasien Terhadap Loyalitas
Pasien (Studi Pada Rumah Sakit Bhayangkara Tk Ii Sartika Asih Bandung).
Economix, 9(1).
Sommerville, I. (2003). Software processes. Software Engineering, 3031.
Suana, I. (2016). Rancangan sistem informasi penjualan futami 17 green tea pada pt. Manna
distrindo. Jurnal Akademika, 8(2), 16.
Suana, I. (2017). Rancangan Sistem Informasi Data Inventory Pada Restu Celular. Jurnal
Akademika, 10(1), 2125.
Syahputra, A. A., Susanti, R., & Mulyani, H. M. (2016). Gambaran Format dan Tata Cara
Pengeluaran Surat Keterangan Kematian pada Rumah Sakit di Kota Padang. Jurnal
Kesehatan Andalas, 5(1).
© 2021 by the authors. Submitted for possible open access publication under the
terms and conditions of the Creative Commons Attribution (CC BY SA)
license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).