Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, Oktober 2021, 1 (10), 1360-1367
p-ISSN: 2774-6291 e-ISSN: 2774-6534
Available online at http://cerdika.publikasiindonesia.id/index.php/cerdika/index
DOI : 10.36418/cerdika.v1i10.211 http://cerdika.publikasiindonesia.id/index.php/cerdika
ANALISIS PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN GUNA
MENUNJANG EFEKTIVITAS PELAYANAN DI RUMAH SAKIT X
Risa Fitria Ripriyanti
1*
, Meira Hidayati
2
Politeknik Piksi Ganesha, Indonesia
1, 2
fitriarisa91@gmail.com
1*
2
Abstrak
Received:
Revised :
Accepted:
31-08-2021
18-10-2021
20-10-2021
Latar Belakang: Salah satu kegiatan rekam medis di
Rumah Sakit X yang pertama adalah penerimaan pasien
di rawat jalan atau rawat inap. Prosedur penerimaan
pasien rawat jalan sangat penting terhadap proses
pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Tujuan: Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui prosedur penerimaan Pasien Rawat Jalan
guna Menunjang Efektivitas Pelayanan Rekam Medis di
Rumah Sakit X.
Metode: Metode yang digunakan penulis adalah metode
penelitian yang bersifat kualitatif dengan rancangan
penelitian yang digunakan adalah studi kasus.
Hasil: Dari penelitian yang dilakukan ada beberapa
masalah diantaranya: (1) ketidaklengkapan informasi
dari pihak pasien atau pengantar pasien / keluarga
pasien kepada petugas untuk diinputkan data nya pada
sistem pendaftaran, (2) Error nya sistem pendaftaran
karena koneksi jaringan internet yang kurang baik pada
saat petugas akan menginput data pasien.
Kesimpulan: Upaya pemecahan masalah yang telah
dilakukan oleh petugas pendaftaran diantaranya
mensosialisasikan kelengkapan data pasien seperti KTP atau
kartu pengenal lainnya, dan petugas pendaftaran berupaya
untuk menginput data pasien kembali dengan cepat pada saat
jaringan koneksi internet sudah membaik.
Kata kunci: prosedur penerimaan pasien rawat jalan,
efektivitas pelayanan.
Abstract
Background: One of the first medical record activities at
Hospital X is the admission of patients in outpatient or
inpatient settings. The procedure for accepting outpatients
is very important in the process of health services in
hospitals.
Objective: This study was conducted with the aim of
knowing the procedure for accepting Outpatients to Support
the Effectiveness of Medical Record Services at Hospital X.
Risa Fitria Ripriyanti, Meira Hidayati /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(10), 1360-1367
Analisis Prosedur Penerimaan Pasien Rawat Jalan Guna Menunjang Efektivitas
Pelayanan di Rumah Sakit X
1361
Methods: The method used by the author is a qualitative
research method with the research design used is a case
study.
Results: From the research conducted there are several
problems including: (1) incomplete information from the
patient or patient / patient family introduction to the officer
for inputting his data in the registration system, (2) error in
the registration system due to poor internet network
connection when the officer will enter patient data.
Conclusion: Problem solving efforts that have been carried
out by registration officers include socializing the
completeness of patient data such as ID cards or other
identification cards, and registration officers trying to input
patient data back quickly when the internet connection
network has improved.
Keywords: outpatient admission procedures, service
effectiveness.
*Correspondent Author : Risa Fitria Ripriyanti
Email : fitriarisa91@gmail.com
PENDAHULUAN
Menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Pasal 1
Tentang Rumah Sakit, menyatakan bahwa “Rumah Sakit adalah institusi pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat” (Indonesia, 44 C.E.).
Rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan yang di dalamnya mencakup
pelayanan rawat jalan, rawat inap, dan instalasi gawat darurat (IGD).
Rumah sakit sebagai salah satu pelayanan kesehatan yang melakukan rawat jalan
maupun rawat inap (Supartiningsih, 2017). Pasien datang ke rumah sakit pertama kali
mendapatkan pelayanan di bagian penerimaan pasien (pendaftaran) terlebih dahulu,
pendaftaran sebagai pelayanan pertama tentu saja menentukan seberapa baik kualitas
pelayanan di rumah sakit. Oleh sebab itu, suatu pelayanan dibutuhkan suatu prosedur
penerimaan pasien agar pasien memiliki kepuasan dalam pelayanan di suatu rumah sakit.
Setelah datang ke pendaftaran tentu saja pasien akan memiliki rekam medis,
pengisian data rekam medis bertujuan untuk mendokumentasikan semua data pasien mulai
dari pasien masuk rumah sakit sampai dengan pasien keluar dari rumah sakit. Menurut
PerMenKes No.269/MENKES/PER/III/2008 menyatakan bahwa “Rekam Medis adalah
berkas yang berisikan catatan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan,
tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien” (Permenkes, 2008).
Rekam medis sangat penting untuk meningkatkan mutu pelayanan, baik rawat jalan
maupun rawat inap di suatu rumah sakit.
Menurut Sedarmayanti mengungkapkan bahwa “Efektivitas pelayanan adalah
suatu tindakan atau kegiatan yang diberikan dengan harapan dapat memiliki nilai guna bagi
si pemakai jasa pelayanan, dalam artian pelayanan yang diberikan tidak sia-sia atau
bermanfaat dan menghasilkan pelayanan yang cepat dan tepat sehingga dapat tercapai
tujuan yang dimaksud (Sedarmayanti, 2009)
Kegiatan yang dilakukan di unit rekam medis sangat beragam, mulai dari
penerimaan pasien hingga pengelolaan rekam medis, unit rekam medis juga merupakan
unit penyedia informasi yang mana informasi tersebut dapat digunakan sebagai bukti
Risa Fitria Ripriyanti, Meira Hidayati /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(10), 1360-1367
Analisis Prosedur Penerimaan Pasien Rawat Jalan Guna Menunjang Efektivitas
Pelayanan di Rumah Sakit X
1362
tertulis mengenai proses pelayanan yang diberikan kepada pasien, dan sebagai acuan dalam
perencanaan terapi atau pengobatan berikutnya (Sitanggang, 2019).
Salah satu kegiatan rekam medis di Rumah Sakit X yang pertama adalah
penerimaan pasien di rawat jalan atau rawat inap. Penerimaan pasien rawat jalan di Rumah
Sakit X cukup baik dan sesuai dengan Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik tentang
sistem informasi manajemen Rumah Sakit yang terintegrasi komputerisasi. Namun ada
sedikit keterlambatan saat penerimaan pasien diantaranya saat pasien kurang membawa
persyaratan untuk berobat dan masih ada terjadinya error pada sistem informasi di bagian
pendaftaran.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa dalam prosedur
penerimaan pasien rawat jalan masih ada kekurangan, diantaranya ketidaklengkapan
informasi data dari pihak pengantar pasien atau keluarga pasien kepada petugas untuk di
input datanya, kekeliruan petugas karena sistem informasi di pendaftaran pada saat akan
mendaftarkan pasien error. Oleh karena itu prosedur penerimaan pasien rawat jalan perlu
perhatian yang serius dari rumah sakit sehingga sistem informasi manajemen rumah sakit
dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosedur penerimaan Pasien Rawat Jalan
guna Menunjang Efektivitas Pelayanan Rekam Medis di Rumah Sakit X.
METODE PENELITIAN
Menurut Sugiyono, metodologi Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2015). Metode
yang digunakan penulis adalah metode penelitian yang bersifat kualitatif dengan rancangan
penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Penelitian kualitatif ini memungkinkan
untuk mendapatkan hal hal yang tersirat (insight) dan merupakan jenis penelitian formatif
yang secara khusus memberikan teknik untuk memperoleh jawaban atau informasi
mendalam tentang pendapat atau perasaan seseorang atas fenomena yang sedang terjadi
(Sumantri, 2011).
Studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan
masalah yang terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam, dan menyeretkan
berbagai macam informasi. Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan dan dinyatakan
dalam bentuk kata-kata, kata-kata disusun dalam kalimat, misalnya kalimat hasil
wawancara antara peneliti dengan informan (Sukmadinata, 2006).
Informan Penelitian
Informan atau narasumber adalah orang yang diwawancarai. Dalam hal ini,
narasumber atau informan berkedudukan sebagai penjawab pertanyaan atau pemberi
informasi. Narasumber yang diwawancarai biasanya merupakan seseorang yang memiliki
keterkaitan dengan perihal informasi yang diperlukan. Dalam hal ini, narasumber dapat
berupa tokoh, ahli, atau orang biasa. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian
adalah petugas kesehatan atau petugas penerimaan pasien rawat jalan di Rumah Sakit X.
Informan pada penelitian ini adalah
1. Petugas penerimaan pasien rawat jalan inisial “A” selaku informan 1
2. Petugas penerimaan pasien rawat jalan inisial “B” selaku informan 2
Informasi yang diperoleh mempunyai keterkaitan dengan manajemen
pelayanan rawat jalan. Pemilihan sampel dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip
yang berlaku dalam penelitian kualitatif yaitu:
a. Kesesuaian (appropriateness) yaitu sampel dipilih berdasarkan pengetahuan
yang dimiliki berkaitan dengan topik penelitian.
b. Kecukupan (adequacy) yaitu data yang diperoleh dari sampel seharusnya dapat
menggambarkan seluruh fenomena yang berkaitan dengan topik penelitian.
Risa Fitria Ripriyanti, Meira Hidayati /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(10), 1360-1367
Analisis Prosedur Penerimaan Pasien Rawat Jalan Guna Menunjang Efektivitas
Pelayanan di Rumah Sakit X
1363
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Input
Sumber Daya Manusia
SDM adalah semua orang/pegawai yang terlibat di dalam pelayanan pasien
rawat jalan, di pendaftaran pasien Rumah Sakit X di setiap tahapan mulai dari tahap
penerimaan, pelayanan rawat jalan dan administrasi.
Tabel 1. komposisi pegawai loket pendaftaran
Jenis Kelamin
Masa Kerja
Pendidikan Terakhir
Deriel
4 Tahun
SMA
Dewi
17 Tahun
SMA
Enur
15 Tahun
SMA
Fannisa
2 Tahun
SMA
Fikri
4 Tahun
SMA
Iing
30 Tahun
SMA
Iman B
7 Tahun
SMA
M. Yusuf
3,5 Tahun
SMA
Puji
7 Tahun
SMA
Yuni
7 Tahun
SMA
Sumber: Rumah Sakit X
Berdasarkan tabel 1 di atas jumlah SDM di unit pendaftaran pelayanan rawat
jalan seluruhnya berjumlah 15 orang. Loket pendaftaran dibuka mulai pukul 06.00-
20.00 WIB. Jam kerja SDM dibagi menjadi dua shift, yaitu shift pagi pukul 06.00-
13.00 WIB dan selanjutnya shift siang pukul 13.00-20.00 WIB. Upaya menangani
pelayanan pendaftaran pasien akan terdapat permasalahan yang disebabkan adanya
pasien yang kurang mengerti tata cara pendaftaran, sehingga akan memakan waktu
dalam menjelaskan dan menyebabkan pegawai menjadi lambat dalam melayani
pasien lainnya. Hal tersebut diungkapkan oleh informan “A” sebagaimana dikutip
pada wawancara berikut:
“iya, kadang ada pada saat baru mau memulai mengisi pendaftaran pasien,
kita mesti harus jelasin dulu untuk mengisi formulir pendaftaran agar tidak
ada yang keliru”.
Sesuatu hal yang dihadapi semua pegawai selalu ada halangan atau kendala
yang dialami, sebagaimana kendala yang dialami petugas pendaftaran pasien di
Rumah Sakit X, kadang didapatkan pasien yang tidak membawa kartu data diri
yaitu KTP jadi masalah bagi pegawai untuk memproses data pasien dengan
lengkap. Lalu kadang ada pula pasien lama yang lupa membawa kartu berobat yang
juga jadi masalah bagi pegawai untuk memproses penerimaan pasien rawat jalan,
akan tetapi pasien mengetahui tanggal lahir ataupun alamat sesuai waktu berobat
sebelumnya, petugas akan mudah untuk memproses data pasien. Hal tersebut
sebagaimana diungkapkan oleh informan “B” dikutip dalam wawancara berikut:
“kendalanya ya gitu, kadang ada pasien yang tidak membawa KTP atau
kartu berobat, asalkan pasiennya tahu tanggal lahir atau alamat dia sesuai
waktu berobat sebelumnya, akan mudah”.
Risa Fitria Ripriyanti, Meira Hidayati /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(10), 1360-1367
Analisis Prosedur Penerimaan Pasien Rawat Jalan Guna Menunjang Efektivitas
Pelayanan di Rumah Sakit X
1364
Menurut Handoko sumber daya yang penting dalam suatu organisasi adalah
SDM, yang mana merupakan orang orang yang memberikan tenaga, bakat,
kreativitas, dan usaha mereka kepada organisasi. Unsur manusia merupakan faktor
kunci penentu sukses atau gagalnya pencapaian tujuan organisasi (Handoko, 2003)
Sarana
Sarana adalah peralatan, ruangan dan fasilitas pendukung lainnya yang
dipergunakan dalam pelaksanaan kegiatan penerimaan pasien rawat jalan.
Kelengkapan sarana dan fasilitas pendukung dalam kegiatan kerja mendukung
optimalisasi keberhasilan dari suatu aktifitas kerja. Pada ruang pelayanan
pendaftaran pasien sarana yang ada sudah cukup memadai bagi pegawai yang ada
di ruang pendaftaran pasien. Segala kegiatan yang dilakukan berhubungan dengan
data pasien, dengan adanya sarana yang cukup memadai sangat mendukung bagi
pegawai loket pendaftaran. Hal tersebut sebagaimana diungkapkan oleh informan
“A” dikutip dalam wawancara berikut:
“iya sudah cukup memadai”
Berdasarkan observasi penulis, ruangan yang ada pada pelayanan
pendaftaran pasien yang berada di lantai bawah dasar pintu masuk Rumah Sakit X,
merupakan ruangan atau tempat pasien untuk pertama kali mendaftarkan identitas
dan mengisi segala persyaratan yang berhubungan dengan pelayanan pendaftaran
pasien rawat jalan, di ruang loket pendaftaran pasien terdapat 4 tempat untuk
pelayanan pasien rawat jalan, semua pegawai akan berada di tempat tersebut agar
memperlancar proses pelayanan dan tidak terjadi pengantrian lama. Terdapat
komputer, printer, meja, kursi, lemari dan fasilitas sarana lainya yang mendukung
pelayanan pendaftaran pasien.
Hal ini sudah sesuai dengan pendapat menurut (Jacobalis, 2005) yang
menyatakan ketentuan mengenai sarana yang baik, penampilan fisik berpengaruh
terhadap pelayanan pasien, petugas pelayanan perlu meningkatkan penataan dan
kerapian ruang pelayanan dalam mengatasi persepsi buruk dalam pelayanan
kesehatan.
Proses
Pelayanan awal pasien
Secara umum tidak ada pemisahan untuk penerimaan pasien dalam
pelayanan pasien di Rumah Sakit X. Fungsi dan tugas pokok loket pendaftaran
adalah sebagai unit sentral untuk pelayanan petugas kepada pengunjung, dimana
loket pendaftaran merupakan awal mula pelayanan yang diberikan petugas
pendaftaran. Semuanya disatukan untuk diarahkan ke poli masing-masing, sebelum
memulai pendaftaran pasien, petugas pendaftaran pasien terlebih dahulu
memastikan sekaligus menyiapkan formulir dan catatan rekam medis sudah siap
dan ada, meliputi: Formulir pendaftaran, KIB (Kartu Indeks Berobat), Dokumen
Rekam Medis (DRM) rawat jalan lainnya, pulpen, spidol, lem, gunting dan alat tulis
kantor lainnya guna menunjang proses pelayanan pendaftaran.
Apabila pasien pertama kali melaksanakan pendaftaran di rumah sakit,
pasien harus mengisi formulir pendaftaran yang telah disediakan di loket
pendaftaran guna untuk melengkapi penginputan data pasien. Pasien juga harus
memberikan identitas diri apakah pasien sudah pernah berobat ke rumah sakit
tersebut atau belum pernah. Petugas akan menanyakan kartu berobat pasien untuk
Risa Fitria Ripriyanti, Meira Hidayati /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(10), 1360-1367
Analisis Prosedur Penerimaan Pasien Rawat Jalan Guna Menunjang Efektivitas
Pelayanan di Rumah Sakit X
1365
ditunjukkan ke petugas pendaftaran guna memudahkan administrasi pasien di
bagian rekam medis. Setelah menyelesaikan pendaftaran pasien, petugas arsip
rekam medis akan mengantarkan data pasien ke poli yang dituju untuk
mendapatkan pelayanan perawatan medis.
Setiap pasien yang sudah mendaftar akan diarahkan ke kasir untuk
pembayaran administrasi pelayanan pendaftaran pasien. Hal ini sejalan dengan teori
tentang kualitas Pelayanan menurut (Tjiptono, 2005) mencakup pengertian:
kesesuaian dengan persyaratan, kecocokan untuk pemakaian, perbaikan
berkelanjutan, bebas dari kerusakan/cacat, pemenuhan kebutuhan pelanggan sejak
awal dan setiap saat, melakukan segala sesuatu secara benar dan sesuatu yang bisa
membahagiakan pelanggan.
Pendaftaran pasien
Pendaftaran Pasien adalah pelayanan yang diberikan kepada pasien yang
masuk rumah sakit untuk mendapatkan pelayanan medis untuk tujuan pengamatan,
diagnosis, pengobatan, rehabilitasi dan pelayanan lainnya. Pasien akan didaftar
secara detail oleh petugas dengan pengisian data yang lengkap oleh pasien
(Rahman, 2017). Setiap pasien pertama kali datang harus mendaftar di bagian
pendaftaran untuk pengurusan administrasi pendaftaran dan pasien harus
menunjukkan kartu identitas pasien.
Semua data pasien akan dicatat oleh petugas pendaftaran. Mencatat identitas
ke formulir rekam medis rawat jalan. Data pasien tersebut akan di input kedalam
komputer. Hambatan yang kadang terjadi ialah ketika akses internet error sehingga
petugas menjadi mengulang mendaftarkan pasien kembali sehingga pasien
menunggu lebih lama. Sebagaimana diungkapkan oleh informan “A” dikutip dalam
wawancara berikut:
“paling kalau misalnya tiba tiba loading, error, nanti kita input ulang”
Setiap pasien yang sudah mendaftar di bagian pendaftaran pasien akan
diberikan nomor antrian guna menunggu dipanggil untuk mendapatkan pelayanan
medis dari poli yang akan dituju, Hal tersebut dikutip dalam wawancara oleh
informan “B” dikutip dalam wawancara berikut:
“Kasih nomor antrian, kita arahkan untuk pembayaran ke kassa lalu
menunggu di poli, lalu nanti oleh petugas medis akan dipanggil kembali
untuk mendapatkan pelayanan medis”.
Administrasi
Administrasi adalah proses administrasi dalam pengurusan kelengkapan
persyaratan pendaftaran pasien dimulai dari pasien masuk sampai pasien pulang
(Fether & Barsasella, 2015). Administrasi rumah sakit adalah ‘pintu gerbang’ untuk
melakukan pendaftaran dan pengurusan kartu untuk rawat jalan maupun rawat inap.
Seorang bagian administrasi akan bekerja melayani pasien yang datang ke loket
administrasi sesuai sub bagian atau divisi rumah sakit. Selanjutnya, bagian
administrasi akan menjembatani komunikasi serta kebutuhan pasien terhadap
dokter, perawat dan tenaga medis lainnya.
Pendaftaran Pasien
Dalam pengadminitrasian pendaftaran pasien maka petugas mencatat,
membukukan dan menyimpan semua data pasien di dalam komputer dan disimpan
Risa Fitria Ripriyanti, Meira Hidayati /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(10), 1360-1367
Analisis Prosedur Penerimaan Pasien Rawat Jalan Guna Menunjang Efektivitas
Pelayanan di Rumah Sakit X
1366
di ruang rekam medik. Data pasien yang tersimpan akan digunakan oleh pasien bila
berkunjung ke rumah sakit lagi untuk mendapatkan pelayanan medis berikutnya.
Sesuai dengan kutipan wawancara sebagai berikut:
“iya itu memang tugas kita untuk melakukan pencatatan dan penyimpanan
data pasien di dalam komputer dan disimpan di ruang rekam medik akan
digunakan suatu saat oleh pasien bila berkunjung ke Rumah Sakit lagi untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan”.
Pelayanan pasien
Petugas dalam pengurusan pelayanan data pasien yang dimaksudkan adalah
dimana data pasien (status pasien) yang telah tersimpan di rekam medis akan
dibawa oleh petugas arsip ke poli yang akan dituju pada saat pasien berkunjung di
rumah sakit guna mendapatkan pelayanan medis, data status pasien sesudah selesai
diproses di poli yang dituju maka petugas akan mengambil data tersebut untuk
disimpan kembali di ruang rekam medik. Hal tersebut sesuai dengan kutipan
wawancara sebagai berikut:
“Iya, petugas lah yang bertugas mengantar data pasien yang telah
disimpan direkam medik ke poli yang dituju, data akan diambil lagi oleh
petugas setelah selesai pelayanan di poli.”
Output
Dari input dan proses yang telah terpapar di atas, maka dalam komponen
output untuk melihat hasil keluaran atau proses pelayanan pendaftaran pasien.
Proses output untuk mengetahui data pasien yang telah terdaftar di bagian
pendaftaran pasien akan diproses. Semua data pasien yang tersimpan di rekam
medis akan dibawa oleh petugas loket pendaftaran untuk diantarkan di bagian poli
masing-masing. Setelah mendapatkan pelayanan medis maka pasien pulang.
B. Pembahasan
Salah satu kegiatan rekam medis di Rumah Sakit X yang pertama adalah
penerimaan pasien di rawat jalan atau rawat inap. Dalam menangani pelayanan pendaftaran
pasien akan terdapat permasalahan yang disebabkan adanya pasien yang kurang mengerti
tata cara pendaftaran, sehingga akan memakan waktu dalam menjelaskan dan
menyebabkan pegawai menjadi lambat dalam melayani pasien lainnya.
Penerimaan pasien rawat jalan di Rumah Sakit X cukup baik dan sesuai dengan
Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik tentang sistem informasi manajemen Rumah
Sakit yang terintegrasi komputerisasi. Namun ada sedikit keterlambatan saat penerimaan
pasien diantaranya saat pasien kurang membawa persyaratan untuk berobat dan masih ada
terjadinya error pada sistem informasi di bagian pendaftaran.
Dilihat pada hasil diatas bahwa pengaruh prosedur penerimaan pasien rawat jalan
mempunyai pengaruh yang kuat terhadap efektivitas pelayanan. Untuk itu penulis
melakukan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosedur penerimaan Pasien Rawat
Jalan guna Menunjang Efektivitas Pelayanan Rekam Medis di Rumah Sakit X.
KESIMPULAN
Setelah penulis sudah melaksanakan praktek kerja lapangan di Rumah Sakit X dari
pembahasan sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan yaitu prosedur penerimaan
Risa Fitria Ripriyanti, Meira Hidayati /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(10), 1360-1367
Analisis Prosedur Penerimaan Pasien Rawat Jalan Guna Menunjang Efektivitas
Pelayanan di Rumah Sakit X
1367
pasien rawat jalan di Rumah Sakit X sudah baik namun belum cukup efektif dikarenakan
adanya ketidaklengkapan informasi data dari pihak pengantar pasien atau keluarga pasien
kepada petugas untuk di input datanya, mengakibatkan ada nya jeda atau waktu tunggu
pendaftaran pasien lain sehingga mempengaruhi waktu pelayanan.Permasalahan yang
timbul dari prosedur penerimaan pasien rawat jalan di Rumah Sakit X diantaranya
kekeliruan petugas karena sistem informasi di pendaftaran pada saat akan mendaftarkan
pasien error sehingga petugas menjadi mengulang mendaftarkan pasien kembali sehingga
pasien menunggu lebih lama. Upaya pemecahan masalah yang telah dilakukan oleh pihak
Rumah Sakit X petugas pendaftaran mensosialisasikan kelengkapan data pasien seperti
KTP atau kartu pengenal lainnya kepada pasien atau pihak pengantar pasien serta
mensosialisasikan bahwa kelengkapan identitas atau informasi identitas pasien sangat
penting dalam proses pendaftaran, dan petugas pendaftaran berupaya untuk menginput data
pasien kembali dengan cepat pada saat jaringan koneksi internet sudah membaik.
BIBLIOGRAFI
Fether, B., & Barsasella, D. (2015). Analisis Sistem Pendaftara N Pasien Rawat Jalan Di
Puskesmas Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur 2014. Jurnal Manajemen
Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI), 3(1).
Handoko, T. H. (2003). Manajemen Personalia dan Sumber Daya manusia, edisi keempat.
Yogyakarta, Penerbit: BPFE.
Indonesia, R. (44 C.E.). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
Tentang Rumah Sakit.
Jacobalis, S. (2005). Pengantar tentang perkembangan ilmu kedokteran, etika medis dan
bioetika. Sagung Seto Bekerjasama Dengan Universitas Tarumanegara, Jakarta.
Permenkes, R. I. (2008). No 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis. Jakarta:
Menteri Kesehatan Reupublik Indonesia.
Rahman, M. (2017). Kualitas Layanan Kesehatan Pasien Peserta Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS) di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin. Jurnal Ilmiah Ilmu
Administrasi Publik, 7(1), 3037.
Sedarmayanti. (2009). Sumber Daya Manusia Dan Produktivitas Kerja. Bandung : CV
Mandar Maju.
Sitanggang, T. (2019). Aspek Hukum Kepemilikan Rekam Medis Terhadap Perlindungan
Hak Pasien. Yayasan Kita Menulis.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Manajemen. Bandung : Alfabeta.
Sukmadinata. (2006). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Graha Aksara.
Sumantri, A. (2011). Metode Penelitian Kesehatan (Pertama). Jakarta : Kencana.
Supartiningsih, S. (2017). Kualitas pelayanan kepuasan pasien rumah sakit: kasus pada
pasien rawat jalan. Jurnal Medicoeticolegal Dan Manajemen Rumah Sakit, 6(1), 9
15.
Tjiptono, F. (2005). Strategi Pemasaran I (Kedua). Yogyakarta : Andi Offset.
© 2021 by the authors. Submitted for possible open access publication under the
terms and conditions of the Creative Commons Attribution (CC BY SA)
license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).