Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, Oktober 2021, 1 (10), 1399-1410
p-ISSN: 2774-6291 e-ISSN: 2774-6534
Available online at http://cerdika.publikasiindonesia.id/index.php/cerdika/index
DOI : 10.36418/cerdika.v1i10.209 http://cerdika.publikasiindonesia.id/index.php/cerdika
PENGGUNAAN REKAM MEDIS ELEKTRONIK GUNA
MENUNJANG EFEKTIVITAS PENDAFTARAN PASIEN
RAWAT JALAN DI KLINIK DR RANNY
Sinta Apriliyani
Politeknik Piksi Ganesha Bandung, Indonesia
piksi.sintaapriliyani.18303165@gmail.com
Abstrak
Received:
Revised :
Accepted:
20-07-2021
19-10-2021
21-10-2021
Latar Belakang: Rekam Medis merupakan berkas yang
berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan seta tindakan lain kepada pasien
selama mendapatkan perawatan di penyedia layanan kepada
pasien baik rawat inap maupun rawat jalan.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh
mana peran pelayanan rekam medis dalam menunjang
efektivitas pendaftaran.
Metode: Metode penelitian ini menggunakan metode
kualitatif, penelitian ini dilakukan dengan cara observasi
langsung dan wawancara kepada petugas rekam medis dan
kepala unit rekam medis.
Hasil: RME telah diterapkan terkait dengan isi, kurasi,
format, dan kemudahan dalam menggunakan RME.
memungkinkan pengisian lebih lengkap terutama data sosial
dan lebih sistematis. Pemeriksaan pasien menjadi lebih
akurat atau sesuai dengan riwayat kesehatan sebelumnya
karena data pasien tercatat dengan baik serta tidak mudah
hilang. Format RME telah sesuai dengan format rekam medis
untuk pelayanan kesehatan primer. RME sangat mudah
digunakan terutama kemudahan dalam mencari data dan
riwayat pasien sehingga menghemat waktu, lebih efektif,
data pasien tersimpan dengan baik dan tidak mudah hilang.
Kesimpulan: Perencanaan Rekam Medis Elektronik di
Klinik Dr Ranny merupakan implementasi dari perencanaan
strategis. Strategi Klinik Dr Ranny dalam rangka
mewujudkan pengorganisasian database pasien dalam
bentuk Rekam Medis Elektronik (RME) sangat membantu
pelayanan pasien. Meski masih dalam tahap permulaan
namun pada masa mendatang melalui rekam medis
elektronik ini maka dokter dapat mengakses database pasien
melalui perangkat Handphone dan Tablet yang terkoneksi
secara online dengan database.
Kata kunci: rekam medis; elektronik; menunjang efektivitas
pendaftaran.
Abstract
Background: Medical Record is a file that contains records
and documents about patient identity, examination,
Sinta Apriliyani /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(10), 1399-1410
Penggunaan Rekam Medis Elektronik Guna Menunjang Efektivitas Pendaftaran Pasien
Rawat Jalan di Klinik dr. Ranny
1400
treatment and other actions to patients while receiving care
at service providers for patients both inpatient and
outpatient.
Objective: This study aims to determine the extent of the
role of medical record services in supporting the
effectiveness of registration.
Methods: This research method uses a qualitative method,
this research was conducted by direct observation and
interviews with the medical record officer and the head of
the medical record unit.
Results: RME has been implemented in terms of content,
curation, format, and ease of use of RME. allows more
complete and more systematic filling of social data,
especially social data. Patient examination becomes more
accurate or in accordance with previous medical history
because patient data is recorded properly and is not easily
lost. The RME format is in accordance with the medical
record format for primary health services. RME is very easy
to use, especially the ease of finding patient data and history
so that it saves time, is more effective, patient data is stored
properly and is not easily lost.
Conclusion: Electronic Medical Record Planning at Dr
Ranny Clinic is an implementation of strategic planning.
Dr. Ranny's Clinic strategy in order to realize the
organization of a patient database in the form of an
Electronic Medical Record (RME) is very helpful for patient
care. Although it is still in the early stages, in the future,
through this electronic medical record, doctors can access
the patient database through mobile and tablet devices that
are connected online to the database.
Keywords: medical records; electronic; supporting
registration effectiveness.
*Correspondent Author : Sinta Apriliyani
Email : piksi.sintaapriliyani.18303165@gmail.com
PENDAHULUAN
Rumah Sakit merupakan bagian dari keseluruhan sistem pelayanan kesehatan yang
bertujuan melaksanakan pelayanan kesehatan, pelayanan tersebut melalui upaya
penyembuhan pasien (Kemendagri, 2009). Pelayanan Rumah Sakit pada saat ini
merupakan bentuk upaya pelayanan kesehatan yang bersifat sosio-ekonomi, yaitu suatu
usaha walau bersifat sosial namun diusahakan agar dapat mendapatkan surplus keuangan
dengan cara pengelolaan yang profesional dengan memperhatikan prinsip-prinsip ekonomi.
Meningkatnya tuntutan kebutuhan masyarakat dalam pelayanan kesehatan, secara
tidak langsung juga akan membuat Rumah Sakit dituntut untuk dapat meningkatkan
kualitas pelayanan. Salah satu cara untuk membenahi atau meningkatkan pelayanan
didalam sebuah Rumah Sakit dapat dilakukan dengan cara peningkatan atas kualitas
pelayanan, kompetensi para medis dan pendukungnya serta infrastruktur rumah sakit itu
sendiri, salah satunya dengan pembenahan Sistem Informasi Rumah Sakit (Hapsari, 2014).
Sinta Apriliyani /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(10), 1399-1410
Penggunaan Rekam Medis Elektronik Guna Menunjang Efektivitas Pendaftaran Pasien
Rawat Jalan di Klinik dr. Ranny
1401
Rekam Medis dapat diartikan sebagai keterangan baik yang tertulis maupun yang
terekam tentang identitas pasien, anamnesa, penentuan hasil fisik dan laboratorium,
diagnosa dan segala tindakan medis yang diberikan kepada pasien dan pengobatan baik
yang melakukan rawat jalan, rawat inap maupun yang mendapatkan pelayanan rawat gawat
darurat. Oleh karena itu kelengkapan rekam medis harus sesuai dengan prosedur rekam
medis agar rekam medis pasien menjadi lebih akurat dan lengkap (Hidayati & Dewi, 2018).
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 pasal 1 ayat (1),
menyatakan bahwa kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis. Oleh karena itu kesehatan menjadi modal utama untuk hidup produktif, maka
diperlukan sarana pelayanan kesehatan, yaitu Rumah sakit dan puskesmas merupakan
sarana pelayanan kesehatan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat (RI, 2008).
Menurut Permenkes RI No 269/MENKES/PER/III/2008, 2008) yaitu : ayat 2 pasal
3 rekam medis adalah berkas yang berisi identitas, anamnesa, penentuan fisik,
laboratorium, diagnosa dan tindakan medis. Ayat 2 pasal 2 terhadap pasien yang dicatat
baik secara tertulis maupun secara elektronik (Ismail, 2020).
Menurut PerMenkes No.269/MENKES/PER/III/2008 Bab III pasal 1 “Rekam
medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan layanan lain yang telah diberikan kepada pasien”.
Unit rekam medis merupakan salah satu unit yang vital dalam pelayanan kesehatan di
rumah sakit. Tanggung jawab dari unit rekam medis dan staf medis yang bersangkutan
meliputi pengelola petugasan isi rekam medis termasuk di dalamnya kelengkapan isi
kebijakan penyimpanan, pemusnahan dan kerahasiaan kepemilikan, pemanfaatan dan
pengorganisasian (Permenkes, 2008a).
Perkembangan yang sangat pesat dalam pelayanan kesehatan saat ini
mengharuskan setiap pemberi pelayanan kesehatan segera dapat memenuhi keinginan
pelanggannya. Untuk mendukung pelayanan kesehatan tersebut tergabung dalam data
kesehatan yang dinamakan Rekam Medis. Rekam Medis merupakan salah satu pilar yang
sangat penting yang tidak dapat dianggap sepele dalam sebuah Rumah Sakit, dengan
perkembangan ilmu kedokteran, hukum kesehatan dan perkembangan teknologi ditambah
lagi dengan pasien atau masyarakat yang lebih pintar dan kritis mengenai hak-haknya,
sehingga penyelenggaraan rekam medis harus dikelola dengan baik. Rekam Medis adalah
catatan fakta tentang ciri-ciri dan kondisi pasien, permintaan diagnosis dan pengobatan,
hasil pemeriksaan dan kemajuan yang dicapai dan persetujuan pasien dan tindakan-
tindakan (Hapsari, 2014).
Rekam medis dalam penatalaksanaanya tidak akan terlepas dari media sebagai
tempat penyimpanan atau menuliskan sebagai bukti dan dokumen pelayanan kesehatan
yang diberikan kepada pasien, menurut (Permenkes, 2008b) Pada dasarnya rekam medis
elektronik adalah penggunaan metode elektronik untuk pengumpulan, penyimpanan,
pengolahan serta pengaksesan rekam medis pasien di rumah sakit yang telah tersimpan
dalam suatu sistem manajemen basis data multimedia yang menghimpun berbagai sumber
data medis (Irmina Gey, 2010).
Rekam Medik Elektronik merupakan catatan rekam medik pasien seumur hidup
pasien dalam format elektronik tentang informasi kesehatan seseorang yang dituliskan oleh
satu atau lebih petugas kesehatan secara terpadu dalam tiap kali pertemuan antara petugas
kesehatan dengan klien. Rekam medik elektronik bisa diakses dengan komputer dari suatu
jaringan dengan tujuan utama menyediakan atau meningkatkan perawatan serta pelayanan
kesehatan yang efisien dan terpadu (Khasanah, 2020).
Pelayanan rekam medis mulai dari pendaftaran, keperawatan, sampai
pengembalian dokumen rekam medis ke ruangan penyimpan rekam medis. Batas waktu
pengembalian rekam medis 1x24 jam dan setiap Klinik atau rumah sakit harus mempunyai
rekam medis guna untuk memberikan pelayanan yang akurat untuk menghasilkan
Sinta Apriliyani /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(10), 1399-1410
Penggunaan Rekam Medis Elektronik Guna Menunjang Efektivitas Pendaftaran Pasien
Rawat Jalan di Klinik dr. Ranny
1402
pelayanan rekam medis yang akurat dan lengkap kita harus memperoleh kerja sama antara
perawat, bidan, dokter dan tenaga lainnya. kalau isi rekam medis tidak lengkap maka proses
pelayanannya tidak akurat sehingga mutu pelayanannya kurang baik (Rendarti, 2019).
Permasalahan yang juga sering muncul yaitu pada keluhan pasien yang
menunjukkan setiap mereka memasuki penyedia layanan kesehatan mengatakan bahwa
mereka menjawab pertanyaan yang sama pada setiap kunjungan atau diagnosa. Pasien
mengeluhkan pertanyaan yang diberikan oleh dokter pada saat diagnosa hampir sama.
Maksudnya disini sebagai contoh seorang pasien yang mendapat rujukan dari suatu rumah
sakit ke rumah sakit yang memiliki fasilitas yang lebih memadai, sebelumnya dirumah sakit
asal pasien telah didiagnosa keluhan dan penyakit yang diderita, namun dirumah sakit
tujuan rujukan pasien mendapatkan diagnosa ulang dari awal lagi.
Hal ini menyebabkan penumpukan data yang sama tentang diagnosa dan rekam
medis yang berulang-ulang. Beberapa permasalahan tersebut diatas perlu dirancang suatu
sistem rekam medis elektronik terpusat yang menampung rekam medis seseorang pasien
dalam suatu basis data yang terpusat. Penyimpanan secara terpusat (sentralisasi) yang
dimaksud disini adalah keadaan dimana rekam medis rawat jalan, rawat inap dan rawat
darurat tersimpan dalam satu berkas dan didalam satu basis data penyimpanan. Jadi apabila
suatu saat pasien yang sudah terdaftar dalam sistem ini, apabila dirujuk dari satu rumah
sakit ke rumah sakit lain dalam satu regional, datanya dapat dilihat dan diakses di basis
data dari rumah sakit atau penyedia layanan kesehatan yang telah tergabung dalam sistem
ini.
Klinik Dr Ranny sebagai salah satu Klinik yang memberikan pelayananan pasti
memiliki catatan interaksi dengan pasien. Catatan interaksi antara pemberi pelayanan
dengan pasien tersebut terekam dalam rekam medis. Setiap bulannya, Unit Rekam Medis
melakukan pencatatan kelengkapan rekam medis baik di rawat jalan maupun rawat inap.
Pencatatan data dan riwayat rekam medis kesehatan pasien adalah hal yang penting dalam
dunia medis yang dikenal dengan istilah data rekam medis.
Klinik Dr Ranny . selama ini menggunakan sistem manual dalam mencari data
pasien atau mencari bahan dalam membuat penelitian, dengan demikian dengan adanya
Rekam Medik Elektronik tersebut penulis ingin mengetahui sejauh mana manfaat ataupun
peran Rekam Medik elektronik Guna Menunjang Efektivitas Pendaftaran Pasien Rawat
Jalan Di Klinik Dr Ranny dalam pencarian data tersebut.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan yaitu menggunakan metode kualitatif
(Creswell, 2016). Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan wawancara dan
observasi untuk mengetahui pelayanan rekam medis rawat jalan. Metode penelitian
dilaksanakan dengan cara observasi langsung Di Klinik Dr Ranny. Penelitian yang akan
ditelitinya di Pelayanan rekam medis rawat jalan. yaitu pelayanan konsultasi online,
pendaftaran via online via whatsapp dan penyimpanan rekam medis. Metode
mengumpulkan data yaitu dengan cara observasi, wawancara kepada petugas rekam medis
bagian pendaftaran, petugas bagian filling dan kepala Unit Kerja Rekam Medis.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Gambaran Umum Klinik DR Ranny
Sinta Apriliyani /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(10), 1399-1410
Penggunaan Rekam Medis Elektronik Guna Menunjang Efektivitas Pendaftaran Pasien
Rawat Jalan di Klinik dr. Ranny
1403
Klinik Dr Ranny merupakan klinik milik pibadi dengan identitas sebagai berikut :
1 Nama klinik : Klinik Dr Ranny serepong
2 Jenis klinik : klinik Umum
3 Alamat Rumah Sakit : Jl. Victor BSD serpong
logo klinik KDR Ranny
Sumber Daya Manusia
Upaya mempersiapkan tenaga rekam medis yang handal, perlu kiranya melakukan
kegiatan menyediakan, mempertahankan sumber daya manusia yang tepat bagi organisasi.
Kualifikasi petugas rekam medis diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 377/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Perekam
Medis dan Informasi Kesehatan (Sari & Rumana, 2016). Sesuai dengan kualifikasi
pendidikan petugas rekam medis sesuai Kepmenkes sebagai berikut:
1 Diploma (D3) Rekam Medis dan informasi kesehatan yang ditempuh selama enam
semester dengan gelar Ahli Madya
2 Dilpolam (D4) Manajemen Informasi Kesehatan yang ditempuh selama delapan
semester, dengan gelar Sarjana Sains Terapan MIK
3 Strata 1 (S1) Manajemen Informasi Kesehatan yang ditempuh selama delapan semester,
dengan gelar Manajemen Informasi Kesehatan
4 Strata 2 (S2) Manajemen Informasi Kesehatan yang ditempuh selama empat semester,
dengan gelar Magister Manajemen Informasi Kesehatan.
Menurut informan yang kami wawancarai pada tanggal 18 mei 2021 bahwa
Petugas Rekam Medis klinik Dr Ranny yang bukan lulusan dari D3 Rekam Medis dan
Informasi Kesehatan, sudah mempunyai keterampilan tentang pelayanan Rekam Medis
pada pelatihan manajemen Rekam Medis atau pelatihan yang lain yang berhubungan
dengan rekam medis. Sedangkan pelatihan terhadap pelaksana admisi, pendaftaran rawat
jalan, dan rawat inap diharapkan lebih ke arah pelayanan langsung kepada pelanggan.
Pelatihan yang harus dimiliki diantaranya adalah:
1 Komunikasi dan kepribadian
2 Pelayanan Prima
3 Sistem pendaftaran, penamaan dan penomoran rekam medis pasien.
Distribusi Ketenagaan
Jumlah tenaga di unit kerja Rekam Medis klinik Dr Ranny sebanyak 4 orang dan
didistribusikan pada 1 bagian yaitu pendaftaran pasien dan admisi, pengelolaan dokumen
rekam medis, casemix, dan pelayanan medik legal. Adapun pendistribusian SDM Unit
Kerja Rekam Medis adalah sebagai berikut:
1 Pendaftaran dan Admisi
a. Pendaftaran pasien baru
b. Pendaftaran pasien lama
c. Pendaftaran pasien rawat inap
2 Pengelolaan Dokumen Rekam Medis
Sinta Apriliyani /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(10), 1399-1410
Penggunaan Rekam Medis Elektronik Guna Menunjang Efektivitas Pendaftaran Pasien
Rawat Jalan di Klinik dr. Ranny
1404
a. Filling (pencarian dan pengembalian dokumen rekam medis}
b. Distribusi dokumen rekam medis
c. Assembling dan kelengkapan dokumen rekam medis
d. Pelaporan
Alur Pendaftaran Rekam Medis
Alur Rekam Medis Elektronik
Dari penelitian ini, kami bisa menyimpulkan Alur Rekam Medis Elektronik :
Langkah-langkah Rekam Medis Elektronik:
1. Buku Rekam Medis diantar ke setiap Poli oleh petugas Rekam Medis
2. Buku Rekam Medis sudah sampai di Poli dan dipegang oleh Tim paramedis yang
kemudian digunakan untuk menganamnesis pasien
3. Setelah selesai menganamnesis pasien, pasien dan buku rekam medis di bawa ke Tim
Medis (Dokter) untuk diperiksa
4. Setelah selesai diperiksa Dokter memberikan diagnosa pasien
5. Setelah itu Dokter menginput data Rekam Medis Elektronik
Cara Kerja Program Sistem Informasi Rekam Medis Elektronik di Rumah Sakit
Klinik Dr Ranny
Sinta Apriliyani /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(10), 1399-1410
Penggunaan Rekam Medis Elektronik Guna Menunjang Efektivitas Pendaftaran Pasien
Rawat Jalan di Klinik dr. Ranny
1405
Program Sistem Informasi Rekam Medis Elektronik di Klinik Dr Ranny dibuat
dengan menggunakan database HEALTHY PLUS. Database dihubungkan dengan
mengaktifkan komputer terlebih dahulu. Selanjutnya, buka program Sistem Informasi
Rekam Medis, maka akan muncul tampilan awal program, yaitu form login seperti gambar
dibawah ini:
Untuk menjalankan program Sistem Informasi Rekam Medis Elektronik, pada
halaman awal harus dilakukan log in terlebih dahulu. Pada form tersebut terdapat username,
password. Sehingga untuk memasuki program harus mengentri username, password.
Selanjutnya, pada saat username, password sudah benar maka program akan menampilkan
form menu utama.
Menu Utama Program Sistem Informasi Rekam Medis Elektronik
Tampilan menu utama Program Sistem Informasi Rekam Medis Elektronik Klinik
Dr Ranny berguna untuk menampilkan semua menu dalam program sehingga
mempermudah pengguna dalam memilih form yang akan digunakan.
Memasukkan Nomor Register Pasien
Setelah muncul tampilan seperti gambar diatas dari tampilan tersebut kita menekan
tombol F6. Setelah itu akan muncul tampilan seperti gambar berikut ini:
Sinta Apriliyani /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(10), 1399-1410
Penggunaan Rekam Medis Elektronik Guna Menunjang Efektivitas Pendaftaran Pasien
Rawat Jalan di Klinik dr. Ranny
1406
Setelah kita menekan tombol F6 dan F2, maka akan muncul tampilan seperti
gambar diatas yang selanjutnya kita memasukkan nomor register pasien.
Memasukkan Nama Petugas (Dokter) yang bertugas Melayani Pasien
Setelah kita berhasil memasukkan nomor register pasien, maka muncul tampilan
seperti gambar berikut, yang artinya diminta untuk memasukkan nama Dokter yang
bertugas melayani pasien.
Menyimpan Data Rekam Medis Elektronik
Setelah data entry, lalu data tersebut disimpan. Apabila sudah berhasil disimpan
maka akan muncul tampilan sebagai berikut yang artinya data sudah berhasil disimpan:
Penelitian Terdahulu
Judul Skripsi“Pengelolaan Arsip Rekam Medis Di Rumah Sakit Aminah
Tangerang” yang ditulis M. Rizki Arif mahasiswa Program Studi Ilmu
Sinta Apriliyani /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(10), 1399-1410
Penggunaan Rekam Medis Elektronik Guna Menunjang Efektivitas Pendaftaran Pasien
Rawat Jalan di Klinik dr. Ranny
1407
Perpustakaan Fakultas Adab Dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Penelitian yang dilakukan M. Rizki Arif adalah di Rumah
Sakit Aminah Tangerang sedangkan penulis melaksanakan penelitian di klinik Dr
Ranny Tangerang Selatan. hasil penelitiannya saudara M. Rizki Arif tentang
Pengelolaan Arsip Rekam Medis Di Rumah Sakit Aminah Tangerang . sedangkan
penelitian ini penulis buat dengan menitik beratkan kepada Penggunaan rekam
medis elektronik guna menunjang efektivitas pendaftaran pasien rawat jalan.
Persamaan penelitian yang penulis lakukan dengan saudara Rizki Arif adalah sama
sama menggunakan metode kualitatif sebagai metode penelitiannya dan rekam
medis sebagai objek penelitiannya.
B. Pembahasan
Manfaat Rekam Medis Elektronik di Klinik Dr Ranny
Dari hasil wawancara yang kami lakukan terhadap informan pada tanggal 17 Mei
2021 bahwa pengguna rekam medis elektronik berpotensi memberikan manfaat besar bagi
pelayanan kesehatan seperti fasilitas pelayanan dasar maupun rujukan (rumah sakit). Salah
satu manfaat yang dirasakan setelah penggunaan rekam medis elektronik adalah
meningkatkan ketersediaan catatan elektronik pasien. Hal ini juga bermanfaat bagi pasien
karena meningkatkan efisiensi dalam proses pelayanan kesehatan. Selain itu bagi tenaga
administratif, penggunaan rekam medis elektronik dapat mempermudah retrieval
informasi pasien. Petugas kesehatan mudah dalam mengakses informasi pasien. Dokter
dan petugas kesehatan juga diuntungkan dalam melakukan pelayanan kesehatan atas
kemudahannya dalam mengakses informasi pasien yang pada akhirnya membantu dalam
pengambilan keputusan klinis seperti penegakan diagnosa, pemberian terapi, menghindari
terjadinya reaksi alergi dan duplikasi obat. Aspek efisiensi, penggunaan rekam medis
elektronik memberikan dampak penurunan biaya operasional dan peningkatan pendapatan
di fasilitas pelayanan kesehatan terutama bagi rumah sakit.
Mewujudkan penerapan rekam medis elektronik, sebelumnya diperlukan proses
migrasi rekam medis kertas ke rekam medis elektronik yaitu dengan serangkaian proses
yang dimulai dengan pengenalan rekam medis elektronik berikut manfaatnya. Motivasi
kepada users sangat diperlukan agar mereka memahami pentingnya menggunakan sistem
dan senantiasa menggunakan sistem dalam aktivitas pelayanan kepada pasien, motivasi
berupa penjelasan tentang manfaat sistem, akibat jika tidak menerapkan sistem sehingga
users menganggap sistem adalah suatu kebutuhan. Dukungan manajemen mutlak
diperlukan dalam hal pemenuhan kebutuhan penerapan rekam medis elektronik serta dapat
merumuskan kebijakan terkait dengan penerapan rekam medis elektronik.
Mempertimbangkan berbagai keuntungan termasuk faktor cost and benefits dari penerapan
RME di Klinik Dr Ranny (pusat pelayanan kesehatan), maka penulis melihat paling ada
tiga manfaat yang dapat diperoleh, masing-masing adalah:
1. Manfaat Umum
RME akan meningkatkan profesionalisme dan kinerja manajemen rumah sakit.
Para stakeholder seperti pasien akan menikmati kemudahan, kecepatan, dan
kenyamanan pelayanan kesehatan. Bagi para dokter, RME memungkinkan
diberlakukannya standar praktek kedokteran yang baik dan benar. pengelola rumah
sakit, RME menolong menghasilkan dokumentasi yang auditable dan accountable
sehingga mendukung koordinasi antar bagian dalam rumah sakit. Disamping itu RME
membuat setiap unit akan bekerja sesuai fungsi, tanggung jawab dan wewenangnya.
2. Manfaat Operasional
Sinta Apriliyani /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(10), 1399-1410
Penggunaan Rekam Medis Elektronik Guna Menunjang Efektivitas Pendaftaran Pasien
Rawat Jalan di Klinik dr. Ranny
1408
Rekam Medis Elektronik diimplementasikan paling tidak ada empat faktor
operasional yang akan dirasakan, Faktor yang pertama adalah kecepatan penyelesaian
pekerjaan-pekerjaan administrasi. Ketika dengan sistem manual pengerjaaan
penelusuran berkas sampai dengan pengembaliannya ketempat yang seharusnya
pastilah memakan waktu, terlebih jika pasiennya cukup banyak. Kecepatan ini
berdampak membuat efektifitas kerja meningkat. Yang kedua adalah faktor akurasi
khususnya akurasi data, apabila dulu dengan sistem manual orang harus mengecek satu
demi satu berkas, namun sekarang dengan RME data pasien akan lebih tepat dan benar
karena campur tangan manusia lebih sedikit, hal lain yang dapat dicegah adalah
terjadinya duplikasi data untuk pasien yang sama. Misalnya, pasien yang sama di
registrasi 2 kali pada waktu yang berbeda, maka sistem akan menolaknya, RME akan
memberikan peringatan jika tindakan yang sama untuk pasien yang sama dicatat 2 kali,
hal ini menjaga agar data lebih akurat dan user lebih teliti. Ketiga adalah faktor efisiensi,
karena kecepatan dan akurasi data meningkat, maka waktu yang dibutuhkan untuk
melakukan pekerjaan-pekerjaan administrasi berkurang jauh, sehingga karyawan dapat
lebih fokus pada pekerjaan utamanya. Keempat adalah kemudahan pelaporan.
Pekerjaan pelaporan adalah pekerjaan yang menyita waktu namun sangat penting.
Dengan adanya RME, proses pelaporan tentang kondisi kesehatan pasien dapat
disajikan hanya memakan waktu dalam hitungan menit sehingga kita dapat lebih
konsentrasi untuk menganalisa laporan tersebut.
3. Manfaat Organisasi
karena SIMRS ini mensyaratkan kedisiplinan dalam pemasukan data, baik
ketepatan waktu maupun kebenaran data, maka budaya kerja yang sebelumnya
menangguhkan hal-hal seperti itu, menjadi berubah. Seringkali data RME diperlukan
juga oleh unit layanan yang lain. Jadi RME menciptakan koordinasi antar unit semakin
meningkat. Seringkali orang menyatakan bahwa dengan adanya komputerisasi biaya
administrasi meningkat. Padahal dalam jangka panjang yang terjadi adalah sebaliknya,
jika dengan sistem manual kita harus membuat laporan lebih dulu di atas kertas, baru
kemudian dianalisis, maka dengan RME analisa cukup dilakukan di layar komputer,
dan jika sudah benar baru datanya dicetak. Hal ini menjadi penghematan biaya yang
cukup signifikan dalam jangka panjang.
Keuntungan Pengguna Rekam Medis Elektronik Klinik Dr Ranny Menurut informan
yang kami wawancarai, ada beberapa keuntungan dalam penggunaan Sistem Informasi
Rekam Medis Klinik Dr Ranny:
1. Kemudahan dalam menginput data pasien
Penggunaan komputer dalam penginputan data lebih mudah dilakukan jika
dibandingkan dengan penginputan data yang dilakukan secara manual selama ini.
2. Adanya program ini data identitas pasien, pendaftaran pasien rawat inap dan rawat
jalan, dan data pasien keluar ruang rawat inap dan rawat jalan dapat dilakukan
dengan mudah karena untuk pengisian beberapa data-data tertentu tidak perlu diketik
satu per satu, hanya tinggal memilih pilihan yang telah disediakan.
3. Kemudahan dalam pembuatan laporan
Penggunaan komputer juga dapat mempermudah dalam proses pembuatan
laporan rekam medis. Pada program ini khususnya pada proses pembuatan laporan
dengan periode waktu tertentu, seperti mingguan, bulanan, atau tahunan. Sistem
informasi rekam medis elektronik petugas dapat menentukan periode waktu laporan
yang diinginkan.
4. Keamanan data
Sistem informasi rekam medis telah dibatasi penggunaannya hanya untuk
Petugas, terutama yang berhubungan dengan rekam medis elektronik karena sistem
Sinta Apriliyani /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(10), 1399-1410
Penggunaan Rekam Medis Elektronik Guna Menunjang Efektivitas Pendaftaran Pasien
Rawat Jalan di Klinik dr. Ranny
1409
ini dilengkapi dengan login yang berisi user dan password, sehingga keamanan data
dalam database lebih terjamin. Untuk memasuki halaman utama sistem, petugas
harus melakukan log in terlebih dahulu, sehingga hanya petugas dan administrator
yang dapat mengelola rekam medis elektronik ini.
5. Efisiensi waktu
6. Sistem informasi rekam medis dapat membantu efisiensi waktu dalam pembuatan
laporan rekam medis pasien. Demikian juga dalam pencarian data pasien dapat
dilakukan dengan cepat, sehingga waktu untuk melayani pasien lebih efisien
RME adalah penggunaan perangkat teknologi informasi untuk pengumpulan,
penyimpanan, pengolahan serta peng-akses-an data yang tersimpan pada RM pasien di
rumah sakit dalam suatu sistem manajemen basis data yang menghimpun berbagai sumber
data medis (Sudjana, 2017). Klinik Dr Ranny telah menggabungkan RME dengan aplikasi
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) yang merupakan aplikasi induk yang
tidak hanya berisi RME tetapi sudah ditambah dengan fitur-fitur seperti administrasi,
billing, dokumentasi keperawatan, pelaporan.
KESIMPULAN
Peranan Rekam Medis Elektronik Rekam medis elektronik dalam menunjang
efektivitas pendaftaran pasien rawat jalan di Klinik Dr Ranny merupakan kegiatan
komputerisasi isi rekam kesehatan dan proses elektronisasi yang menghasilkan sistem yang
secara khusus dirancang untuk mendukung pengguna dengan berbagai kemudahan fasilitas
bagi kelengkapan dan keakuratan data, memberi tanda waspada, sebagai peringatan, tanda
sistem pendukung keputusan klinik dan menghubungkan data dengan pengetahuan medis
serta alat bantu lainnya. Peranan Rekam Medis Elektronik terkait Perencanaan,
Pengendalian dan Pengambilan Keputusan. Perencanaan Rekam Medis Elektronik di
Klinik Dr Ranny merupakan implementasi dari perencanaan strategis. Strategi Klinik Dr
Ranny dalam rangka mewujudkan pengorganisasian database pasien dalam bentuk Rekam
Medis Elektronik (RME) sangat membantu pelayanan pasien. Meski masih dalam tahap
permulaan namum pada masa mendatang melalui rekam medis elektronik ini maka dokter
dapat mengakses database pasien melalui perangkat Handphone dan Tablet yang
terkoneksi secara online dengan database.
Pengendalian Dukungan SIM pada proses pengendalian adalah dimulai dari model
perencanaan. Dukungan yang diberikan mencakup analisis yang membantu dalam
pemahaman perbedaan. Dukungan lain dari sistem informasi manajemen dalam proses
pengendalian adalah monitor yang terus menerus, bukan hanya pelaporan periodik saja.
pengambilan keputusan Proses pemilihan diantara berbagai alternatif disebut dengan proses
pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan jalinan antara perencanaan dan
pengendalian. Dukungan sistem informasi manajemen pada pembuatan keputusan dalam
suatu organisasi dapat diuraikan menurut tiga tahapan proses pembuatan keputusan, yaitu:
Pemahaman, Perancangan (design) dan Pemilihan Dukungan Sistem Informasi Manajemen
biasanya melibatkan pengolahan, file komputer maupun non komputer.
BIBLIOGRAFI
Creswell, J. . 2016. (2016). Research Design, Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitaif,
dan Campuran. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Hapsari, C. M. (2014). Kajian Yuridis Pemakaian Rekam Medis Elektronik di Rumah Sakit.
Universitas Islam Indonesia.
Hidayati, M., & Dewi, R. M. (2018). Pengaruh Kelengkapan Formulir Resume Medis
Sinta Apriliyani /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(10), 1399-1410
Penggunaan Rekam Medis Elektronik Guna Menunjang Efektivitas Pendaftaran Pasien
Rawat Jalan di Klinik dr. Ranny
1410
Rawat Inap Terhadap Mutu Rekam Medis Di Rsud Kabupaten Sumedang. Jurnal
INFOKES (Informasi Kesehatan), 2(2), 7282.
Irmina Gey, L. (2010). Pengaruh Aplikasi Electronic Medical Record (Emr) Terhadap
Kepuasan Pengguna Di Unit Rekam Medis Rumah Sakit Pertamina Cilacap.
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Ismail, R. Y. (2020). Penerapan Prinsip Indemnitas Terhadap Penolakan Klaim Asuransi
Atas Tidak Terpenuhinya Rekam Medis Dihubungkan Dengan Kuhd Jo Permenkes
Nomor 269/Menkes/Per/Iii/2008. Fakultas Hukum Unpas.
Kemendagri, R. I. (2009). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Khasanah, M. (2020). Tantangan Penerapan Rekam Medis Elektronik Untuk Instansi
Kesehatan. Jurnal Sainstech, 7(2), 5053.
Permenkes. (2008a). Peraturan Menteri Kesehatan No.269/MENKES/PER/III/2008.
Permenkes, R. I. (2008b). Permenkes Nomor 269/Menkes/Per/III/2008 Tentang Rekam
Medis. Jakarta: Kemenkes RI.
Rendarti, R. (2019). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mutu Pelayanan Rekam Medis di
Rumah Sakit. Surya Medika: Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Dan Ilmu Kesehatan
Masyarakat, 14(2), 59. https://doi.org/10.32504/sm.v14i2.125
RI, D. (2008). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indoneia Nomor. 129 Tahun 2009
Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Jakarta: Kemenkes RI.
Sari, D. N., & Rumana, N. A. (2016). Analisis Distribusi Tenaga Rekam Medis Dalam
Pelayanan Rekam Medis Dan Informasi Kesehatan di Puskesmas Kota Serang Tahun
2016. Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM), 4(1), 18
25.
Sudjana, S. (2017). Aspek Hukum Rekam Medis atau Rekam Medis Elektronik sebagai
Alat Bukti Dalam Transaksi Teurapetik. Veritas et Justitia, 3(2), 359383.
https://doi.org/10.25123/vej.2685
© 2021 by the authors. Submitted for possible open access publication under the
terms and conditions of the Creative Commons Attribution (CC BY SA)
license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).