Rahmat Hidayat 1*, Suhardiman Gumanti 2,
Dedi Yansen 3
Universitas
Prabumulih, Indonesia 123
Email: [email protected]*
Abstrak |
||
PT Dizamatra
Powerindo adalah salah satu perusahaan swasta yang
bergerak dibidang usaha pertambangan batubara yang
berlokasi tepat di Desa Kebur, Kecamatan Merapi Barat, Kabupaten Lahat,
Provinsi Sumatera Selatan. Sistem penambangan yang diterapkan di PT Dizamatra Powerindo adalah surface mining yang saat ini
berfokus di pit 4 dengan kondisi lapisan batubara (seam) dengan kemiringan (dip)
sekitar 22^0. Pada penelitian ini penulis melakukan penelitian pada pit 4 sidewall timur yang aktivitas penambangan di lakukan oleh
perusahaan kontraktor PT Cipta Kridatama, pada sidewall timur terdapat 1 unit Excavator
Caterpillar 330 GC dan 4 unit Dump Truck Merc-Benz Axor. Dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan
produktivitas dari alat gali muat sebesar 430.09 ton/jam kemudian untuk
produktivitas alat angkut yaitu sebesar 81.64 ton/jam, dan match factor yang di dapat
yaitu 0,758, yang berarti MF < 1dan menyebabkan waktu tunggu bagi alat
gali muat karena menunggu alat angkut datang. Dalam� hal ini perlu dilakukan
penambahan satu unit untuk alat angkut sehingga bisa mencapai MF 1. Kata kunci: Excvator ,
dump truck, Produktivitas, Match Factor |
||
|
|
|
Abstract PT Dizamatra
Powerindo is one of the
private companies engaged in the coal mining business
located right in Kebur Village, West Merapi District, Lahat Regency, South
Sumatra Province. The mining
system applied at PT Dizamatra Powerindo is surface mining which is currently
focusing on pit 4 with coal seam
conditions with a slope (dip) of
around 22^0. In this
study, the author conducted research on pit 4 east sidewall where mining activities are carried out by
the contractor company PT Cipta Kridatama, on the east
sidewall there is 1 unit of Caterpillar 330 GC
Excavator and 4 units of Merc-Benz
Axor Dump Truck. From the
results of the research carried out, the productivity of the loading
excavation equipment was 430.09 tons/hour, then for
the productivity of the transport
equipment, which was 81.64 tons/hour, and the
match factor obtained was 0.758, which means MF < 1 and caused the
waiting time for the loading
excavation equipment because it was
waiting for the transport equipment to arrive. In this case, it is
necessary to add one unit for the means
of transportation so that it
can reach MF 1. Keywords: Excvator, dump truck, Productivity,
Match Factor |
*Correspondence
Author: Rahmat Hidayat
Email:
[email protected]
Pada kegiatan penambangan batubara perlu memiliki keserasian alat gali muat dan alat
angkut yang merupakan faktor penting dalam kegiatan coal getting. Hal ini sangat berpengaruh
untuk mengetahui waktu kerja yang efektif dan produktif. Pada kenyataan yang
terjadi di lapangan, banyak kendala yang mungkin timbul dan dapat menyebabkan
tidak serasinya alat gali muat dan alat angkut, sehingga dapat menyebabkan
waktu kerja tidak efektif dan tidak produktif Redha (2015) .
Penambangan merupakan kegiatan usaha
pertambangan untuk memproduksi mineral dan batubara
serta mineral pengikutnya (UU No 3 Tahun 2020). Pada
kegiatan coal getting ini
adapun proses dalam penambangan yaitu pembersihan lahan (land clearing), pengupasan tanah pucuk (top soil removal), penggaruan dan perataan (ripping & dozing), pengupasan lapisan tanah
penutup (overburden removal),
penggalian dan pengangkutan batubara (coal getting),
pengangkutan overburden ke tempat buang (overburden to disposal),
pengangkutan batubara ke stockpile/ crusher (coal hauling to crusher/ stockpile),
pengangkutan batubara ke port
dan pengapalan (port/
shipping), dan reklamasi.
Dari serangkaian kegiatan diatas
memiliki tujuan yaitu untuk menghasilkan material berharga/batubara
yang akan diolah dan di ekspor untuk menambah pendapatan dari Negara, kemudian
PT Dizamatra yang memiliki kerja sama dengan
perusahaan kontraktor PT Cipta Kridatama dan� melakukan upaya-upaya yang diperlukan untuk
memenuhi produksi dari batubara, berikut hal� seperti penggunaan alat �alat mekanis yang
berfungsi untuk memindahkan material dari tempat penyimpanan kemudian untuk
diekspor� sangat penting guna menunjang
aktivitas kegiatan penambangan. Melihat kondisi lapangan yang saat ini belum
optimal dikarenakan delay dari alat mekanis
menyebabkan waktu tunggu dan menghambat kegiatan produksi batubara
pada Pit 4 PT Dizamatra Powerindo.
Dalam hal ini berarti peralatan
mekanis memang memiliki peran penting untuk menunjang kegiatan produksi dari batubara karena perlunya pengoptimalan alat mekanis yang
menjadi salah satu faktor penting, oleh karena itu penulis melakukan penelitian
dengan judul Optimalisasi Produktivitas Alat Gali Muat dan Alat Angkut Pada
Kegiatan Coal Getting di Pit 4 PT Dizamatra Powerindo Lahat
Sumatera Selatan.
Penelitian yang dilakukan di PT Dizamatra Powerindo Lahat bertujuan untuk mengetahui besarnya
produktivitas alat gali muat dan alat angkut di Pit 4 PT Dizamatra
Powerindo Lahat, Sumatera Selatan, serta
faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas alat tersebut. Penelitian ini
diharapkan memberikan manfaat secara teoritis dan praktis. Secara teoritis,
hasil penelitian diharapkan dapat berkontribusi pada pengembangan ilmu
pengetahuan di bidang teknik pertambangan, khususnya terkait peralatan mekanis,
serta menjadi referensi untuk penelitian lanjutan mengenai kinerja alat gali
muat dan alat angkut pada tambang batubara. Secara
praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi
perusahaan pertambangan dan pemerintah mengenai nilai produktivitas alat gali
muat dan alat angkut, yang dapat mendukung pengambilan keputusan yang lebih
tepat dalam pengelolaan alat di industri pertambangan.
METODE
PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif yang berarti jenis
penelitian yang menganalisis data dengan menggambarkan informasi yang
dikumpulkan, kemudian data dibagi menjadi dua yaitu, data primer dan data sekunder,
data primer data yang di dapat
langsung dari lapangan dan data sekunder
yaitu data yang sudah ada dokumentasinya.
1. Observasi lapangan
Observasi
lapangan adalah kegiatan berupa kunjungan dan pengamatan langsung. Tujuan dari
observasi lapangan untuk mengumpulkan data terkait dengan penelitian Tugas
Akhir. Data yang diambil yaitu berupa data primer
dan data sekunder.
2. Pengambilan data
Pengambilan
data dilakukan bertujuan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam
mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang ingin dicapai berkaitan dengan jenis
alat yang digunakan dan korelasi yang terjadi pada perusahaan. Data yang
diambil pada saat rencana penelitian dapat dikelompokan
menjadi data primer dan data sekunder yaitu sebagai berikut:
a.
Data Primer yaitu data yang dikumpulkan
dengan melakukan pengamatan, dan pengukuran langsung di lapangan. Data yang
diambil antara lain:
a) Waktu edar/cycletime alat gali muat dan alat
angkut
b) Jarak� angkut dari front penambangan batubara ke stokpile
c) Jumlah unit dari alat gali muat
yang� alat angkut
b. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan berdasarkan literatur dari
berbagai referensi seperti:
a) Peta lokasi dan topografi
b) Peta IUP
c) Data spesifikasi alat gali muat
dan alat angkut
d) Data Curah hujan
3.
Pengumpulan dan
Pengolahan Data
Teknik pengumpulan
data dilakukan dengan dua cara yaitu sebagai berikut:
a.
Daftar pustaka, yaitu
dengan mengumpulkan data yang dibutuhkan dengan membaca buku� literatur yang berkaitan dengan masalah� yang akan dibahas dalam penelitian sehingga
dapat digunakan sebagai landasan dalam pemecahan masalah.
b.
Studi lapangan, yaitu
mengumpulkan data yang dibutuhkan dengan melakukan pengamatan langsung di
lapangan.
4.
Analisis Hasil
Pengolahan Data
Data
yang telah dikumpulkan dari hasil pengamatan selama berada di lapangan akan
dilakukan pengolahan data berupa perhitungan dengan menggunakan persamaan
rumus-rumus yang terkait.
5.
Kesimpulan
Dilakukan
dengan tujuan agar dapat memperoleh kesimpulan sementara, setelah dilakukan
semua proses tahapan pengolahan data lebih lanjut maka akan mendapatkan hasil
akhir dari penelitian.
A. Ketercapaian
Produktivitas Alat Gali Muat dan Alat Angkut
Untuk ketercapaian
produktivitas itu di pengaruhi oleh beberapa proses oleh kegiatan penambangan
seperti dari pemuatan dan pengangkutan kemudian waktu edar, efisiensi
kerja� dan waktu kerja .
1. Perhitungan Waktu Edar
Alat Gali Muat
Waktu edar alat gali
muat dapat dirumuskan seperti yang telah dijelaskan pada Persamaan 3.1.
Jumlah Data (n)�� =
30 (Lampiran G)
Min�������������������������������� =
13,81 (Lampiran G)
Max������������������������������� =
22,40 (Lampiran G)
Jumlah Kelas������������������ =
1+ 3,3 Log n
Jumlah Kelas������������������ =
5.87
= 6
Interval Kelas����������������� =
Interval Kelas����������������� =
1,43
Tabel 1. Parameter Distribusi Frekuensi Cycle Time Alat
Gali Muat
Kelas |
Frekuensi (fi) |
Persentase |
Nilai Tengah (xi) |
fi*xi |
13,81 -15,47 |
1 |
3,33% |
14,64 |
14,64 |
15,48 -16,48 |
2 |
6,67% |
15,98 |
31,96 |
16,49 -17,54 |
1 |
3,33% |
17,02 |
17,02 |
17,55 -18,12 |
6 |
20,00% |
17,84 |
107,01 |
18,13 -21,08 |
15 |
50,00% |
19,60 |
294,00 |
21,08� 22,40 |
5 |
16,67% |
21,74 |
106,70 |
Total |
30 |
100,00% |
106,81 |
573,33 |
Sumber: Penulis 2024
Nilai rata-rata dari cycle time alat gali muat adalah
=����������������������������(4.1)
=
=19,11 (detik)
Maka dari perhitungan di
atas dapat disimpulkan waktu edar (cycle time) alat gali muat yaitu 19,11 (detik). Parameter
distribusi frekuensi cycle time alat
gali muat selengkapnya dapat dilihat pada (Lampiran G).
2. Perhitungan Waktu Edar
Alat Angkut
Waktu edar alat gali
muat dapat dirumuskan seperti yang telah dijelaskan pada persamaan 3.2.
Tabel 2. Parameter Distrbusi Frekeunsi Cycle Time Alat
Angkut
Kelas |
Frekuensi (fi) |
Persentase |
Nilai Tengah (xi) |
fi*xi |
12,80- 12,83 |
3 |
10,00% |
12,82 |
38,45 |
12,84- 12,97 |
3 |
10,00% |
12,91 |
38,72 |
12,98- 13,08 |
6 |
20,00% |
13,03 |
78,18 |
13,09- 13,15 |
7 |
23,33% |
13,12 |
91,84 |
13,16- 13,45 |
9 |
30,00% |
13,31 |
119,75 |
13,46- 13,77 |
2 |
6,67% |
13,62 |
27,23 |
Total |
30 |
100,00% |
78,79 |
394,16 |
Sumber: Penulis 2024
Waktu edar alat angkut
dapat dirumuskan seperti yang telah dijelaskan pada Persamaan 3.2
Jumlah Data (n)�� =� 30 (Lampiran H)
Min�������������������������������� =� 12,80 (Lampiran H)
Max������������������������������� =� 13,77(Lampiran H)
Jumlah Kelas������������������ =
1+ 3,3 Log n
Jumlah Kelas������������������ =
5.87
= 6
Interval Kelas����������������� =
Interval Kelas����������������� =
0,16
Nilai rata-rata dari cycle time alat gali muat adalah
=���������������������������(4.2)
=
=� 13,14
menit
=� 788,40
detik
Maka dari perhitungan di
atas dapat diketahui waktu edar (cycle time) alat angkut yaitu 788,40 (detik). Parameter
distribusi frekuensi cycle time alat
angkut selengkapnya dapat dilihat pada (Lampiran H).
3. Waktu Kerja
Dalam satu
bulan jumlah hari kerja adalah 30-31 hari, sedangkan jam kerja yang berlaku di
perusahaan dibagi menjadi 2 bagian yaitu shift siang dan shift malam dalam
satu hari. Proses penambangan yang dikerjakan oleh perusahaan kontraktor PT
Cipta Kridatama, dari data yang diberikan kemudian
didapatkan waktu kerja efektif adalah 16,4 jam perhari
nya (Lampiran F).
4. Efisiensi Kerja
Untuk mengetahui
efisiensi kerja dari produksi alat gali muat dan alat angkut harus diketahui
terlebih dahulu waktu� kerja yang
terdapat pada PT Cipta Kridatama (Lampiran F)� yang melakukan kegiatan coal getting di PT Dizamatra
Powerindo. Untuk mencari efisiensi kerja digunakan
rumus seperti pada persamaan 3.6.
Ek���������� = �x 100%
Ek���������� = 86%
5. Perhitungan
Produktivitas Alat Gali Muat
Perhitungan
produktivitas alat gali muat dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut:
Waktu edar alat gali muat (Ctm)�� = 19,11(detik)
Kapasitas bucket������������������������� = 2,0
Bucket fill
factor������������������������� = 1,11
Swell factor�������������������������������������������� =
0,80
Efisiensi kerja(%)����������������������������������� =
0,86 %
Q = ������������������������������������������������������������������������� (4.4)
Q = �
Q = 287,72
ton/jam� x 1,3 ton/
Q = 374,03 ton/jam
Maka untuk
produktivitas alat gali muat excavator backhoe Caterpillar 330GC untuk batubara
dengan densitas 1,3 ton/�yaitu
374,03 ton/jam.
6. Perhitungan
Produktivitas Alat Angkut
Perhitungan
produktivitas alat angkut dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut:
Waktu edar alat angkut ( Cta)������������������ = 788,02 (detik)
Pa ( Jumlah pemuatan)��������������� =
9
Kapasitas bucket������������������������ = 2,0
Fill factor����������������������������������������������� = 1,11
Swell factor�������������������������������������������� = 0,80
Efisiensi kerja (%)���������������������������������� =
0,86%
Q = ����������������(4.5)
Q = �
Q = 62,80 ton/jam x 1,3 ton/
Q = 81,64 ton/jam
Q =� 326,56/1 Fleet
Maka untuk
produktivitas alat angkut dump truck Merc-benz Axor 2528 untuk batubara dengan
densitas 1,3 ton/�yaitu
81,64 ton/jam.
Dari hasil perhitungan
produktivitas alat gali muat dan alat angkut di atas maka didapat lah hasil produktivitas alat gali muat sebesar 374.036
ton/jam dan produktivitas untuk alat angkut sebesar 81.64 ton/jam, hal ini
diketahui dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan dengan mengambil
sampel data sebanyak 30 data.
7. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Alat Gali Muat dan
Alat Angkut
a. Faktor Pengembang (Swell Factor)
Faktor pengembang
adalah pengembangan dari volume suatu material setelah dilakukan penggalian, di
alam material didapati dalam keadaan padat sehingga hanya terdapat sedikit
bagian kosong yang terisi dengan udara diantara butir
butirnya.
Tabel 3. Tabel
Densitas Batubara
Densitas Batubara |
|
Loose Density (ton/jam) |
Density in bank
(ton/jam) |
0,89 |
1,115 |
Sumber: PT Dizamatra Powerindo
Untuk mencari swell factor batubara digunakan rumus:
Swell factor� =�x
100%..........................................................(4.6)
Swell factor� :�x 100%
Swell factor� : 80%
b. Faktor Pengisian
Mangkuk (Bucket Fill Factor)
Faktor pengisian mangkuk merupakan
perbandingan dari kapasitas nyata dan kapasitas dari buku alat yang dinyatakan
dalam persen (%).
Sumber: Face fair future (2021)
Gambar 1. Ilustrasi Fill Factor
Tabel 4. Persentase Fill Factor
Fill Factor
Range (percent of heaped bucket
capacity) |
|
A�������������������� 100-110% |
Excellent |
B��������������������� 95-110% |
Above Average |
C��������������������� 80-90% 60-75% 40-50% |
Average |
Sumber: Penulis 2024
Untuk menghitung faktor pengembang dengan
menggunakan rumus yang telah dijelaskan pada persamaan 3.7
Vb������������ = 2,0
Pa������������ = 9
Vn����������� = 20
Ff������������� =� �x 100%
= 1,11%
8. Keserasian Alat Gali
Muat dan Alat Angkut (Match Factor)
Faktor keserasian (match factor) alat gali muat excavator
Caterpillar dan alat angkut dump truck Merc-Benz Axor 2528 di Pit 4 PT Dizamatra Powerindo dapat dicari dengan perhitungan dibawah ini:
Jumlah alat gali muat (nL)���������������������� : 1 Unit
Cycle time
alat angkut
(cH)��������������������� : 788,40 detik (Tabel
4.2)
Jumlah alat angkut (nH)�������������� : 4 Unit
Cycle time
alat gali muat (cL)������ ����������� :
19,11 detik (Lampiran (G)
Jumlah pemuatan (n)������������������������������ :
9x
Mf� = ������������������������.(4.8)
Mf� =
Mf� =
MF = 0,873
Hasil dari perhitungan match factor alat gali muat dan alat angkut di
dapat nilai 0,873.� Hal ini berarti MF
<1 yang artinya persentase kerja dari alat gali muat tidak mencapai 100%
sedangkan persentase kerja alat angkut dapat mencapai 100%, sehingga
menyebabkan waktu� tunggu bagi alat gali
muat karena menunggu alat angkut yang belum datang. Hal ini disebabkan karena
jumlah alat angkut yang tidak sesuai saat beroperasi sehingga menurunkan
produktivitas dari alat gali muat.
Almeida, E.M.A., (2012). Kajian Teknis Alat
Gali Muat dan Alat Angkut dalam Upaya Memenuhi Sasaran Produksi Pengupasan
Lapisan Tanah Penutup Pada Penambangan Batubara di PT Yustika Utama Energi
Kalimantan Timur, Program Studi Teknik Pertambangan UPN Veteran.
Ahmad Dkk (2023)
Laporan Kerja Praktik Aktivitas Penambangan Batubara dan Produktivitas Alat
Gali Muat dan Alat Angkut di PT Bukit Asam Tbk Muara Enim Sumatera Selatan.
Universitas Sriwijaya.
Cook, (dalam Maulana, Rafi., Dewanto, O.,
Abriansyah, A, R, 2020). Karakterisasi Lapisan Batubara Pada Tambang Arantiga dan Seluang Bengkulu Menggunakan Analisis Data
Proksimat.
Coster, D. (1974). The
Geology of The Central and South
Sumatera Basins. 77-110.
Fathoni. Redha,
(2015). Produktivitas alat gali muat dan alat angkut pada kegiatan coal getting di PIT 3 PT
Sarolangun Bara Prima, Provinsi Jambi.
Harianto, I., Gunawan,
K., & Sudiyanto, A. (2021). Kajian teknis
produksi alat gali muat dan alat angkut pada pengupasan tanah penutup di PT Saptaindra Sejati Jobsite Sera,Kalimantan selatan. Teknologi pertambangan.
Indonesia. Undang-Undang Nomor 3
Tahun Tentang Perubahan Atas Undang-Undang� Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan
Mineral dan Batubara. Lembar Negara Indonesia Nomor 4959. Jakarta.
Isgianda, F., Sumarya,
& Prabowo, H. (2019). Evaluasi Biaya Dan Kebutuhan Alat Angkut Dan Alat
Muat Pengupasan Lapisan Tanah Penutup(Overbburden)
Pit B PT. Bina Bara Sejahtera,Kecamatan Ulok Kupai,Kabupaten Bengkulu Utara,Provinsi Bengkulu. Jurnal Bina Tambang, 1257.
Ramadhana Istighfar, Dkk. (2022). Fasies
Pengendapan Batubara Formasi Lahat DI Tambang Air Laya, Cekungan Sumatera
Selatan. Padjadjaran Geoscience Journal, 994 - 1006.
Khairul. Putra. (2020). Optimalisasi
efektivitas alat gali muat dan angkut untuk mencapai target Produktivitas overburden di
tambang Pit 1 Utara Banko Barat PT. Satria bahana
sarana Tanjung Enim, Provinsi Sumatera Selatan.
Mahkamah Agung . 2011. Putusan Mahkamah Agung Nomor 109
PK/Tun/2011. Sumatera Selatan.
Mardiyanto. (2017). Evaluasi Faktor
Keserasian Match Factor
Antara Excavator Kobelco Sk 330 Dengan Dump Truck Fusso
220 Ps Pada Kegiatan Pertambangan PT. Minemax Indonesia . Sekolah Tinggi Teknologi Industri
Padang.
�Muchjidin, (dalam Istighfar ramadhana. Dkk, 2022). Fasies Pengendapan
Batubara Formasi Muara Enim di Tambang Air Laya, Cekungan Sumatera Selatan. Padjadjaran Geoscience journal.
Nurnilam, O. (2020). Analisa Produktivitas Alat Gali
Muat dan Alat Angkut Pada Pengupasan Lapisan Tanah Penutup (Overburden). Jurnal UM Palembang.
Partanto, (1983). Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat
Berat, Teknologi Bandung, Bandung.
Sugiyono, (2019). Metode
Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Bandung.
Zuhriansyah, Dkk. (2020). Otimalisasi
Produksi Pada Penambangan Batubara di PT Natural Artha Resources Simpang Niam. Mining Insight,
233.