Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, Oktober 2021, 1 (10), 1444-1452
p-ISSN: 2774-6291 e-ISSN: 2774-6534
Available online at http://cerdika.publikasiindonesia.id/index.php/cerdika/index
DOI : 10.36418/cerdika.v1i10.201 http://cerdika.publikasiindonesia.id/index.php/cerdika
PENGARUH PENGISIAN EKSPEDISI TERHADAP EFISIENSI
PENDISTRIBUSIAN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI RSKIA
BANDUNG
Yayu Siti Solihah
1*
, Irda Sari
2
Politeknik Piksi Ganesha
1, 2
piksi.yayu.18303080@gmail.com
1
*, irdasari13@gmail.com
2
Abstrak
Received:
Revised :
Accepted:
28-07-2021
18-10-2021
20-10-2021
Latar Belakang: Beberarapa petugas yang tidak mengisi
ekpedisi meskipun sudah berbasis computer untuk sarana
prasarana peminjaman berkas rekam medis pasien, jadi pada
saat unit lain akan meminjam berkas rekam medis, berkas
rekam medis tersebut tidak ada di rak penyimpanan maupun
di ekspedisi SIMRS, hal itu yang membuat bagian distribusi
kesulitan mencari berkas rekam medis pasien yang akan di
antarkan ke peminjam rekam medis.
Tujuan: Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh pengisian ekspedisi
peminjaman terhadap proses pendistribusian rekam medis.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode pendekatan
kuantitatif yaitu dengan cara menjawab beberapa
pertanyaan/pernyataan peneliti, teknik yang dilakukan ialah
dengan cara uji validitas, reliabilitas, regresi sederhana dan
korelasi pearson 5% menggunakan bantuan SPSS,
sedangkan tehnik pengumpulan data dengan cara angket
(kuesioner) dengan penilaian likert 1-5.
Hasil: Berdasarkan hasil penelitian setelah dilakukan uji
korelasi pearson 5% ternyata hasil nya memiliki korelasi
atau hubungan yang lemah (korelasi lemah) karena nilai
korelasi pearson nya ialah 0,40 = korelasi lemah, dapat
disimpulkan bahwa variable X tidak berpengaruh besar
pada variable Y.
Kesimpulan: Setiap pernyataan/pertanyaan yang terdapat
pada kuesioner/angket di uji validitas menggunakan SPSS
17.0 dinyatakan valid begitupun dengan reliabilitas atau
kekonsistenan, tetapi pada saat diujikan regresi ternyata
dapat dihasilkan hubungan antara variable X (ekspedisi) dan
variable Y (distribusi) tidak berpengaruh namun memiliki
hubungan yang positif.
Kata kunci: rekam medis; ekspedisi; distribusi.
Abstract
Background: Some officers did not fill out the expedition
even though it was computer-based for the infrastructure
for borrowing patient medical record files, so when other
units were going to borrow medical record files, the medical
record files were not on the storage rack or on SIMRS
Yayu Siti Solihah, Irda Sari /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(10), 1444-1452
Pengaruh Pengisian Ekspedisi Terhadap Efisiensi Pendistribusian Rekam Medis Rawat
Jalan di RSKIA Bandung
1445
expeditions, that made the distribution department difficulty
finding the patient's medical record file that will be
delivered to the medical record borrower.
Objective: This study was conducted with the aim of
knowing how much influence filling out a lending expedition
had on the process of distributing medical records.
Methods: This study uses a quantitative approach method,
namely by answering several questions/researcher
statements, the technique used is by testing the validity,
reliability, simple regression and 5% Pearson correlation
using SPSS, while the data collection technique is by means
of a questionnaire (questionnaire) with an assessment likert
1-5.
Results: Based on the results of the study after the 5%
Pearson correlation test, it turns out that the results have a
weak correlation or relationship (weak correlation)
because the Pearson correlation value is 0.40 = weak
correlation, it can be concluded that the X variable does not
have a big effect on the Y variable.
Conclusion: Each statement/question contained in the
questionnaire/questionnaire was tested for validity using
SPSS 17.0 declared valid as well as reliability or
consistency, but when the regression was tested it turned out
that the relationship between variable X (expedition) and
variable Y (distribution) had no effect but had a relationship
positive ones.
Keywords: medical record; expedition; distribution.
*Coresponden Author : Yayu Siti Solihah
Email : piksi.yayu.18303080@gmail.com
PENDAHULUAN
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,
rawat jalan, dan gawat darurat (Menkes, 2010). Rekam medis merupakan dokumen yang
berisi catatan terkait dengan data administrasi dan data klinis pasien selama memperoleh
pelayanan kesehatan. Rekam medis memiliki arti suatu dokumen yang berisikan catatan
dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan
lain yang telah diberikan kepada pasien (K. RI, 2008). Setiap dokumen yang keluar dan
masuk dari unit filing harus dicatat dibuku ekspedisi dan tracer (Jamil et al., 2020).
Rekam medis merupakan dokumen yang berisi catatan terkait dengan data
administrasi dan data klinis pasien selama memperoleh pelayanan kesehatan. Rekam medis
memiliki arti suatu dokumen yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
Rekam medik yang lengkap adalah rekam medik yang telah di isi lengkap oleh dokter
dalam waktu kurang dari ≤ 24 jam setelah selesai pelayanan rawat jalan atau setelah pasien
rawat inap diputuskan untuk pulang, yang meliputi identitas pasien, anamnesis, rencana
asuhan, pelaksanaan asuhan, tidak lanjut dan resume medis (D. RI, 2008). Ketersediaan
data dan informasi yang lengkap tersebut dapat menjadi parameter dalam menilai mutu
pelayanan kesehatan.
Yayu Siti Solihah, Irda Sari /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(10), 1444-1452
Pengaruh Pengisian Ekspedisi Terhadap Efisiensi Pendistribusian Rekam Medis Rawat
Jalan di RSKIA Bandung
1446
Ekspedisi di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung digunakan untuk
peminjaman dan pengembalian dokumen rekam medis yang meliputi tanggal pinjam, unit
yang meminjam, nama petugas yang meminjam, jumlah rekam medis keluar/di pinjam, dan
jumlah rekam medis masuk yang akan disimpan di unit pendistribusian dan penyimpanan
(Arif, 2018).
Pendistribusian adalah proses pengiriman berkas rekam medis ke poliklinik yang
dituju untuk proses pelayanan kesehatan. Pendistribusian berkas rekam medis yang baik
adalah pendistribusian berkas rekam medis yang cepat, tepat dan efisien. Jika waktu dalam
pendistribusian rekam medis lama, maka akan menghambat pelayanan kesehatan yang
akan diberikan dokter kepada pasien, karena dokter tidak dapat memberikan pelayanan
kesehatan kepada pasien tanpa adanya berkas rekam medis pasien tersebut (Putri & Putra,
2018).
Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung khususnya pada bagian
distribusi bahwa dalam penyediaan dan pengiriman rekam medis untuk sampai ke
poliklinik maupun ke ruang rawat inap sering kali mengalami keterlambatan, menurut hasil
dari Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS), berkas yang di distribusi tidak
100% sesuai dengan standar waktu pengiriman rekam medis yaitu < 30 menit, sistem
pendistribusian yang dilakukan oleh petugas Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota
Bandung masih dengan cara manual yaitu petugas membawa berkas dengan menggunakan
tangan kosong maupun trolli dan lift khusus pegawai ketika melakukan pendistribusian ke
lantai atas, sehingga cukup memakan waktu untuk memenuhi standar pelayanan minimal
(SPM) (Pratiwi, 2021).
Berkas rekam medis dikatakan salah letak atau hilang (missfile) apabila berkas
tersebut dibutuhkan akan tetapi pada rak penyimpanan berkas tersebut tidak tersedia atau
tidak ada. Hal ini mungkin dapat terjadi karena tidak tercatatnya berkas yang keluar pada
buku ekspedisi dan tidak adanya alat berupa tracer sehingga berkas tersebut hilang atau
salah letak (Salawiyah et al., 2021). Missfile berkas juga dapat menyebabkan duplikasi
berkas rekam medis dimana hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Wati &
Nuraini, 2019) yang menyatakan bahwa missfile berkas rekam medis dapat menyebabkan
duplikasi berkas rekam medis dimana satu pasien memiliki dua nomor rekam medis karena
hal tersebut menyebabkan tidak tercapainya hasil pemeriksaan pasien yang
berkesinambungan karena terpisahnya penempatan catatan riwayat pasien sebelumnya.
Hal itu salah satu penyebab yang membuat petugas bagian pendistribusian
kebingungan mencari berkas tersebut dan memakan waktu yang lama untuk
pendistribusian berkas pasien ke poliklinik maupun rawat inap, serta memengaruhi standar
pelayanan minimal, yang terkadang jika pada saat sangat dibutuhkan berkas rekam medis
pasien seperti pada saat jika pasien sedang instalasi gawat darurat, terkadang petugas
membuat rekam medis baru, dikarenakan rekam medis pasien yang lama tidak ada di rak
penyimpanan dan sulit dicari di ekspedisi SIMRS, dan pada saat rekam medis lama pasien
ketemu terjadi duplikasi rekam medis pasien (Mun et al., 2019).
Maka dalam penelitian ini penulis tertarik untuk menyusun laporan berupa jurnal
dengan judul. “Pengaruh Pengisian Ekspedisi Terhadap Efisiensi Proses Pendistribusian
Rekam Medis Rawat Inap dan Rawat Jalan di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak
Bandung”.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif (Quantitative
Research) yaitu dengan cara menjawab beberapa pertanyaan penelitian. Dalam menyusun
instrument atau pengumpul data, variabel-variabel yang menjadi acuan utama peneliti
dalam menyusun angket (kuesioner) terdiri atas angket (kuesioner) tentang pengisian
ekspedisi dan distribusi. cara-cara yang digunakan dalam analisa data adalah uji korelasi
Yayu Siti Solihah, Irda Sari /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(10), 1444-1452
Pengaruh Pengisian Ekspedisi Terhadap Efisiensi Pendistribusian Rekam Medis Rawat
Jalan di RSKIA Bandung
1447
pearson dan uji regresi linier. Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Rumah
Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung. Selanjutnya yang menjadi populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh pegawai rekam medis.
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut (Sugiyono, 2013). Berdasarkan hal tersebut peneliti menjadikan seluruh populasi
sebagai sampel penelitian. Dengan demikian peneliti meyakini bahwa kuisioner yang
diberikan kepada responden dapat diisi sesuai dengan kenyataan yang ada di Rumah Sakit
Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung.
Penelitian ini menggunakan 21 orang/petugas rekam medis di Rumah Sakit Khusus
Ibu dan Anak Kota Bandung sebagai sampel penelitian. Analisis data terhadap pengaruh
pengisian ekspedisi terhadap distribusi rekam medis di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak
Kota Bandung dilakukan dengan bantuan software statistik komputer SPSS. Analisis yang
dilakukan adalah uji validitas data, uji realiabilitas dan analisis uji korelasi pearson dan
regresi linear.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Uji Validitas
Tabel 1. Hasil Validitas Dengan Menggunakan R Hitung > R Tabel
R hitung
R tabel
keterangan
0,51 3
0,433
Valid
0,71 1
0,433
Valid
0,47 5
0,433
Valid
0,61 0
0,433
Valid
0,45 6
0,433
Valid
0,54 9
0,433
Valid
0,48 1
0,433
Valid
0,46 1
0,433
Valid
0,65 8
0,433
Valid
0,49 6
0,433
Valid
0,60 7
0,433
Valid
0,58 3
0,433
Valid
0,55 4
0,433
Valid
0,46 4
0,433
Valid
0,47 3
0,433
Valid
Dasar prngambilan uji validitas, dengan perbandingan r hitung dan r tabel :
1. jika nilai r hitung > r tabel = valid
2. jika nilai r hitung < r tabel = tidak valid
Dapat dilihat pada tabel 1 hasil uji validitas yang telah dilakukan oleh peneliti, dari
tabel tersebut peneliti memberikan pertanyaan/pernyataan sebanyak 15 butir kepada 21
responden, dengan hasil > dari 0,433, maka dari itu hasil uji validitas yang dilakukan
peneliti menggunakan r hitung dan r tabel disimpulkan valid.
Uji Validitas
Yayu Siti Solihah, Irda Sari /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(10), 1444-1452
Pengaruh Pengisian Ekspedisi Terhadap Efisiensi Pendistribusian Rekam Medis Rawat
Jalan di RSKIA Bandung
1448
Tabel 2. hasil validitas dengan melihat nilai signifikansi
Pernyataan
Signifikansi penelitian
Signifikansi statistik
keterangan
P01
0,01
0,05
Valid
P02
0,00
0,05
Valid
P03
0,03
0,05
Valid
P04
0,00
0,05
Valid
P05
0,03
0,05
Valid
P06
0,01
0,05
Valid
P07
0,02
0,05
Valid
P08
0,03
0,05
Valid
P09
0,00
0,05
Valid
P10
0,02
0,05
Valid
P11
0,00
0,05
Valid
P12
0,00
0,05
Valid
P13
0,00
0,05
Valid
P14
0,03
0,05
Valid
P15
0,03
0,05
Valid
Jika melihat nilai signifikansi (sign) :
1. jika nilai signifikansi < 0,05 = valid
2. jika nilai signifikansi > 0,05 = tidak valid
Pada tabel 2 hasil uji validitas menggunakan signifikansi yang dilakukan oleh
peneliti dengan 15 butir pertanyaan/pernyataan yang di berika kepada 21 responden,
dengan hasil < 0,05, maka dari itu hasil uji validitas menggunakan signifikansi yang
dilakukan oleh peneliti dapat disimpulkan valid.
Uji Reliabel
Tabel 3. Hasil Reliabel Menggunakan Cronbach Alpha
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.650
15
Dasar pengambilan keputusan dalam uji reliabilitas sebagai berikut
1. jika nilai cronbach alpha > 0,60 = reliabel atau konsisten
2. jika nilai cronbach alpha < 0,60 = tidak reliabel atau tidak konsisten
Kita lihat dari tabel 3 hasil reliabel yang dilakukan oleh peneliti menggunakan
cronbach alpha, dapat di peroleh hasil cornbach alpha = 0,65 maka dapat disimpulkan
bahwa uji reliabilitas yang peneliti lakukan tentunya reliabel (konsisten) karena lebih besar
dari 0,60.
Uji Regresi Linier
Tabel 4. Hasil Regresi Linier Sederhana Menggunakan SPSS
ANOVA
a
Model
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
1
Regression
8.852
1
8.852
3.798
.066
b
Yayu Siti Solihah, Irda Sari /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(10), 1444-1452
Pengaruh Pengisian Ekspedisi Terhadap Efisiensi Pendistribusian Rekam Medis Rawat
Jalan di RSKIA Bandung
1449
Residual
44.290
19
2.331
Total
53.143
20
a. Dependent Variable: DISTRIBUSI
b. Predictors: (Constant), EKSPEDISI
Pengambilan keputusan dalam uji regresi sederhana dapat dilakukan dengan 2 cara,
diantaranya adalah dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel, atau dengan
membandingkan nilai signifikansi dengan nilai probabilitas 0,05.
1. Jika t hitung > t tabel (variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat).
2. Jika t hitung < t tabel (variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat)
Jika dilihat dari signifikansi dengan probabilitas 0,05, yaitu :
1. Jika nilai signifikansi < 0,05 (variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel terikat).
2. Jika nilai signifikansi > 0,05 (variabel bebas tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel terikat).
Berdasarkan hasil uji regresi pada tabel 4 di atas dapat disimpulkan bahwa nilai
sign 0,06 > 0,05 , maka dapat disimpulkan variable bebas (ekspedisi) tidak berpengaruh
secara signifikansi terhadap variable terikat (distribusi).
Uji Korelasi
Tabel 5. Hasil Korelasi Antara Ekspedisi Dan Distribusi Menggunakan SPSS
Correlations
EKSPEDISI
DISTRIBUSI
EKSPEDISI
Pearson Correlation
1
.408
Sig. (2-tailed)
.066
N
21
21
DISTRIBUSI
Pearson Correlation
.408
1
Sig. (2-tailed)
.066
N
21
21
Dapat dilihat pada tabel 5 bahwa hasil uji regresi pada tabel 5 dapat diketahui
bahwa hubungan antara variable X dan Y memiliki hubungan yang positif, dilihat dari
Pearson Correlation yang tidak tersapat minus di depannya, mengartikan bahwa hubungan
variable X dan Y memiliki hubungan yang positif.
B. Pembahasan
Rekam medis ialah sebuah berkas yang berisikan catatan tentang identitas pasien,
diagnosa penyakit pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan serta tindakan dan pelayanan
yang telah diberikan terhadap pasien. Rekam medis juga digunakan dalam jangka waktu
panjang, supaya jika pasien tersebut berobat kembali tidak perlu membuat berkas baru,
karena dokter ataupun petugas kesehatan lainnya pasti membutuhkan riwayat kesehatan
terdahulu pasien tersebut, maka dari itu rekam medis sering dipinjam oleh beberapa petugas
rekam medis ataupun petugas kesehatan lainnya.
Meminjam rekam medis pun tidak boleh sembarangan meminjam/mengambil,
setiap rumah sakit pasti memiliki system atau SOP nya masing-masing dapat berupa buku
yang disebut buku ekspedisi peminjaman maupun sudah berbasis computer SIMRS. Di
rumah sakit khusus ibu dan anak, untuk peminjaman rekam medis pasien sudah berbasis
computer berupa SIMRS, yang sudah satu server dengan jaringan komputer lainnya, jadi
pada saat PMIK akan meminjam berkas pasien PMIK tinggal mengisi ekspedisi yang sudah
terdapat di SIMRS dengan data yang sudah tersedia meliputi, nama peminjam, no rekam
Yayu Siti Solihah, Irda Sari /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(10), 1444-1452
Pengaruh Pengisian Ekspedisi Terhadap Efisiensi Pendistribusian Rekam Medis Rawat
Jalan di RSKIA Bandung
1450
medis yang di pinjam, serta ruangan yang meminjam berkas tersebut. Dengan demikian
petugas yang lain pada saat akan meminjam berkas yang sama, petugas dapat melihat
berkas tersebut ada dimana dan siapa peminjamnya.
Berkas tersebut akan beralih peminjam atau di pinjam sebelum dikembalikan,
maka peminjam selanjutnya harus mengisi ekspedisi sesuai dengan namanya, jika petugas
yang meminjam tidak mengisi ekspedisi, itu dapat menghambat pekerjaan petugas yang
lainnya contohnya petugas distribusi.
Distribusi/pendistribusian ialah proses pengiriman berkas pasien baik rawat jalan
maupun inap dari bagian penyimpanan berkas menuju tempat poliklinik maupun ruangan
rawat inap, di rumah sakit khusus ibu dan anak pengantaran berkas pasien masih dilakukan
secara manual yaitu dengan cara menelpon dari poliklinik maupun inap kebagian distribusi,
kemudian petugas distribusi akan mencari di ekspedisi SIMRS berkas tersebut ada dimana,
tetapi terkadang petugas peminjam lupa akan mengisi ekspedisi peminjaman, dengan
demikian hal itu dapat menghambat kinerja petugas distribusi untuk mengantarkan berkas
yang di minta dan menghambat juga terhadap pelayanan pasien. Karena petugas pelayanan
menghargai waktu, terkadang petugas pelayanan membuat rekam medis baru, dan itu
membuat dokter atau perawat tidak dapat melihat riwayat kesehatan pasien yang sebelumya
dan di penyimpanan akan menjadi double medrek.
Penulis akan membahas tentang pengaruh pengisian ekspedisi guna menunjang
proses pendistribusian rekam medis, dari penelitian yang telah dilakukan menggunakan
metode pendekatan kuantitatif , statistic SPSS.
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis yaitu :
Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan atau kesahihan suatu
instrument. Jadi pengujian validitas itu mengacu pada sejauh mana suatu instrument dalam
menjalankan fungsi. Menurut (Azwar, 2000), validitas adalah sejauh mana ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya.
Uji validitas yang dilkukan oleh peneliti menggunakan uji validitas data dengan
rumus pearson SPSS ialah sebuah penelitian kuantitaitf yang menggunakan teknik
pengumpulan data dengan angket (kuesioner). Tujuan secara umum ialah untuk
mengetahui apakah angket yang digunakan benar valid atau tidak untuk di teliti.
Dasar prngambilan uji validitas, dengan perbandingan r hitung dan r tabel :
1. Jika nilai r hitung > r tabel = valid
2. Jika nilai r hitung < r tabel = tidak valid
Dapat dilihat pada tabel 1 hasil uji validitas yang telah dilakukan oleh peneliti, dari
tabael tersebut peneliti memberikan pertanyaan/pernyataan sebanyak 15 butir kepada 21
responden, dengan hasil > dari 0,433, maka dari itu hasil uji validitas yang dilakukan
peneliti menggunakan r hitung dan r tabel disimpulkan valid.
Jika melihat nilai signifikansi (sign) :
1. Jika nilai signifikansi < 0,05 = valid
2. Jika nilai signifikansi > 0,05 = tidak valid
Tabel 2 hasil uji validitas menggunakan signifikansi yang dilakukan oleh peneliti
dengan 15 butir pertanyaan/pernyataan yang di berika kepada 21 responden, dengan hasil
< 0,05, maka dari itu hasil uji validitas menggunakan signifikansi yang dilakukan oleh
peneliti dapat disimpulkan valid.
Uji Reliable
Uji reliabilitas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur konsistensi
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan
reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau
stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2006).
Yayu Siti Solihah, Irda Sari /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(10), 1444-1452
Pengaruh Pengisian Ekspedisi Terhadap Efisiensi Pendistribusian Rekam Medis Rawat
Jalan di RSKIA Bandung
1451
Buku (V. Wiratna Sujarweni. 2014. SPSS untuk penelitian. Yogyakarta: pustaka
baru press. Hal 193) menjelaskan bahwa uji reliabilitas dapat dilakukan secara bersama-
sama terhadap seluruh butir atau item pertanyaan dalam angket (kuisioner) penelitian.
Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji reliabilitas sebagai berikut:
1. jika nilai cronbach alpha > 0,60 = reliable atau konsisten
2. jika nilai cronbach alpha < 0,60 = tidak reliable atau tidak konsisten
Kita lihat dari tabel 3 hasil reliable yang dilakukan oleh peneliti menggunakan
cronbach alpha, dapat di peroleh hasil cornbach alpha = 0,65 maka dapat disimpulkan
bahwa uji reliable yang peneliti lakukan tentunya reliable (konsisten) karena lebih besar
dari 0,60.
Uji Regresi Linier
Menurut (Sugiyono, 2017) analisis regresi adalah untuk membuat keputusan
apakah naik dan menurunnya variabel dependent dapat dilakukan melalui peningkatan
variabel independent atau tidak. Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional
ataupun kausal satu variabel independent dengan variabel dependent. Analisis regresi ini
digunakan untuk memprediksi seberapa jauh perubahan nilai variabel dependent, bila
variabel independent dimanipulasi atau dirubah-rubah atau dinaik-turunkan.
Pengambilan keputusan dalam uji regresi sederhana dapat dilakukan dengan 2 cara,
diantaranya adalah dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel, atau dengan
membandingkan nilai signifikansi dengan nilai probabilitas 0,05.
1. Jika t hitung > t tabel (variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat).
2. Jika t hitung < t tabel (variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat).
Jika dilihat dari signifikansi dengan probabilitas 0,05, yaitu :
1. Jika nilai signifikansi < 0,05 (variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel terikat).
2. Jika nilai signifikansi > 0,05 (variabel bebas tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel terikat).
Hasil uji regresi pada tabel 4 diatas dapat disimpulkan bahwa nilai sign 0,06 > 0,05,
maka dapat disimpulkan variable bebas (ekspedisi) tidak berpengaruh secara signifikansi
terhadap variable terikat (distribusi).
Uji Korelasi
Menurut (Susanto, 2014), analisis korelasi adalah sekumpulan teknik untuk
mengukur hubungan antara dua variabel, gagasan dasar dari analisis korelasi adalah
melaporkan hubungan antara dua variabel. Variabel X ( garos horizontal dalam grafik ) dan
variabel Y (garis vertikal dalam grafik) dapat menjadi hubungan non-linear, positif atau
negatif. Dapat dilihat pada tabel 5 bahwa hasil uji regresi pada tabel 5 dapat diketahui
bahwa hubungan antara variable X dan Y memiliki hubungan yang positif, dilihat dari
Pearson Correlation yang tidak tersapat minus di depannya, mengartikan bahwa hubungan
variable X dan Y memiliki hubungan yang positif.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang dilakukan mengenai pengaruh
pengisian ekspedisi guna menunjang efisiensi pendistribusian rekam medis rawat jalan di
rumah sakit khusus ibu dan anak bandung, dapat disimpulkan bahwa setiap
pernyataan/pertanyaan yang terdapat pada kuisioner/angket di uji validitas menggunakan
SPSS 17.0 dinyatakan valid begitupun dengan reliabilitas atau kekonsistenan, tetapi pada
saat diujikan regresi ternyata dapat dihasilkan hubungan antara variable X (ekspedisi) dan
variable Y (distribusi) tidak berpengaruh namun memiliki hubungan yang positif.
Yayu Siti Solihah, Irda Sari /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(10), 1444-1452
Pengaruh Pengisian Ekspedisi Terhadap Efisiensi Pendistribusian Rekam Medis Rawat
Jalan di RSKIA Bandung
1452
BILIOGRAFI
Arif, M. R. (2018). Pengelolaan Arsip Rekam Medis di Rumah Sakit Aminah Tangerang.
Jakarta: Fakultas Adab & Humaniora UIN Syarif Hidayatullah.
Azwar, S. (2000). Reliabilitas dan Validitas, Yogyakarta: Pustaka Belajar. 2010. Metode
Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Ghozali, I. (2006). Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS. Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Jamil, N. M., Muna, N., Wijayanti, R. A., & Wicaksono, A. P. (2020). Sistem Informasi
Peminjaman Dan Pengembalian Dokumen Rekam Medis Menggunakan Metode
Waterfall (Studi Kasus Puskesmas Banjarsengon). J-REMI: Jurnal Rekam Medik Dan
Informasi Kesehatan, 1(2), 94103.
Menkes, R. I. (2010). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
340/Menkes. Per/III/2010 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit.
Mun, K. H., Im Yu, G., Choi, B. Y., Kim, M. K., Shin, M.-H., & Shin, D. H. (2019).
Association of dietary potassium intake with the development of chronic kidney
disease and renal function in patients with mildly decreased kidney function: The
Korean Multi-Rural Communities cohort study. Medical Science Monitor:
International Medical Journal of Experimental and Clinical Research, 25, 1061.
Pratiwi, R. (2021). Analisis Faktor-Faktor yang Menyebabkan Keterlambatan pada
Penyediaan Dokumen Rekam Medis Rawat Jalan: Literature Review. Jurnal Ilmiah
Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal, 11(2), 433446.
Putri, L., & Putra, F. (2018). Gambaran Pendistribusian Berkas Rekam Media Poliklinik
Penyakit dalam di Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Kota Bengkulu. Jurnal
Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management), 3(2).
RI, D. (2008). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indoneia Nomor. 129 Tahun 2009
Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Jakarta: Kemenkes RI.
RI, K. (2008). Peraturan Menteri Kesehatan nomor 129 Tahun 2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Jakarta. Kemenkes RI.
Salawiyah, F., Yunengsih, Y., & Widayanti, W. (2021). Analisis Penyimpanan Rekam
Medis Aktif Rawat Jalan Guna Meningkatkan Efektivitas Pelayanan Di Puskesmas
Cilengkrang Kabupaten Bandung. Jurnal Inovasi Penelitian, 2(4), 12811286.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. In Bandung: Alfabeta.
Sugiyono, P. D. (2017). Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
Kombinasi, dan R&D. Penerbit CV. Alfabeta: Bandung.
Susanto, I. H. (2014). TA: Rancang Bangun Aplikasi Pengolahan Data Statistik Dengan
Metode Korelasi Pearson Product Moment. Stikom Surabaya.
Wati, T. G., & Nuraini, N. (2019). Analisis Kejadian Missfile Berkas Rekam Medis Rawat
Jalan di Puskesmas Bangsalsari. J-REMI: Jurnal Rekam Medik Dan Informasi
Kesehatan, 1(1), 2330.
© 2021 by the authors. Submitted for possible open access publication under the
terms and conditions of the Creative Commons Attribution (CC BY SA)
license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).