Yayu Siti Solihah, Irda Sari /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(10), 1444-1452
Pengaruh Pengisian Ekspedisi Terhadap Efisiensi Pendistribusian Rekam Medis Rawat
Jalan di RSKIA Bandung
1450
medis yang di pinjam, serta ruangan yang meminjam berkas tersebut. Dengan demikian
petugas yang lain pada saat akan meminjam berkas yang sama, petugas dapat melihat
berkas tersebut ada dimana dan siapa peminjamnya.
Berkas tersebut akan beralih peminjam atau di pinjam sebelum dikembalikan,
maka peminjam selanjutnya harus mengisi ekspedisi sesuai dengan namanya, jika petugas
yang meminjam tidak mengisi ekspedisi, itu dapat menghambat pekerjaan petugas yang
lainnya contohnya petugas distribusi.
Distribusi/pendistribusian ialah proses pengiriman berkas pasien baik rawat jalan
maupun inap dari bagian penyimpanan berkas menuju tempat poliklinik maupun ruangan
rawat inap, di rumah sakit khusus ibu dan anak pengantaran berkas pasien masih dilakukan
secara manual yaitu dengan cara menelpon dari poliklinik maupun inap kebagian distribusi,
kemudian petugas distribusi akan mencari di ekspedisi SIMRS berkas tersebut ada dimana,
tetapi terkadang petugas peminjam lupa akan mengisi ekspedisi peminjaman, dengan
demikian hal itu dapat menghambat kinerja petugas distribusi untuk mengantarkan berkas
yang di minta dan menghambat juga terhadap pelayanan pasien. Karena petugas pelayanan
menghargai waktu, terkadang petugas pelayanan membuat rekam medis baru, dan itu
membuat dokter atau perawat tidak dapat melihat riwayat kesehatan pasien yang sebelumya
dan di penyimpanan akan menjadi double medrek.
Penulis akan membahas tentang pengaruh pengisian ekspedisi guna menunjang
proses pendistribusian rekam medis, dari penelitian yang telah dilakukan menggunakan
metode pendekatan kuantitatif , statistic SPSS.
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis yaitu :
Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan atau kesahihan suatu
instrument. Jadi pengujian validitas itu mengacu pada sejauh mana suatu instrument dalam
menjalankan fungsi. Menurut (Azwar, 2000), validitas adalah sejauh mana ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya.
Uji validitas yang dilkukan oleh peneliti menggunakan uji validitas data dengan
rumus pearson SPSS ialah sebuah penelitian kuantitaitf yang menggunakan teknik
pengumpulan data dengan angket (kuesioner). Tujuan secara umum ialah untuk
mengetahui apakah angket yang digunakan benar valid atau tidak untuk di teliti.
Dasar prngambilan uji validitas, dengan perbandingan r hitung dan r tabel :
1. Jika nilai r hitung > r tabel = valid
2. Jika nilai r hitung < r tabel = tidak valid
Dapat dilihat pada tabel 1 hasil uji validitas yang telah dilakukan oleh peneliti, dari
tabael tersebut peneliti memberikan pertanyaan/pernyataan sebanyak 15 butir kepada 21
responden, dengan hasil > dari 0,433, maka dari itu hasil uji validitas yang dilakukan
peneliti menggunakan r hitung dan r tabel disimpulkan valid.
Jika melihat nilai signifikansi (sign) :
1. Jika nilai signifikansi < 0,05 = valid
2. Jika nilai signifikansi > 0,05 = tidak valid
Tabel 2 hasil uji validitas menggunakan signifikansi yang dilakukan oleh peneliti
dengan 15 butir pertanyaan/pernyataan yang di berika kepada 21 responden, dengan hasil
< 0,05, maka dari itu hasil uji validitas menggunakan signifikansi yang dilakukan oleh
peneliti dapat disimpulkan valid.
Uji Reliable
Uji reliabilitas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur konsistensi
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan
reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau
stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2006).