Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, September 2021, 1 (9), 1108-1120
p-ISSN: 2774-6291 e-ISSN: 2774-6534
Available online at http://cerdika.publikasiindonesia.id/index.php/cerdika/index
DOI : 10.36418/cerdika.v1i9.195 http://cerdika.publikasiindonesia.id/index.php/cerdika
PELAYANAN REKAM MEDIS RAWAT JALAN PADA MASA PANDEMI
COVID-19 DI KLINIK X KOTA BANDUNG
Anisa Nuraulia
1*
, Sali Setiatin
2
, Andzara Aulia
3
Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, Politeknik Piksi Ganesha
1, 2, 3
anisanuraulia12081@gmail.com*
1
, salisetiatin@gmail.com
2
, andzaraaulia@gmail.com
3
Abstrak
Received:
Revised :
Accepted:
28-08-2021
17-09-2021
24-09-2021
Latar Belakang: Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan tentang pelayanan rekam medis rawat jalan
pada masa pandemi COVID-19 di Klinik X. Dimana bagian
pendaftaran merupakan bagian yang pertama di temui oleh
pasien saat pasien datang ke pelayanan kesehatan. Rekam
medis tersebut merupakan pelayanan yang berfungsi untuk
mendukung proses keperawatan pasien mencakup isi dan
informasi-informasi data pasien
Tujuan:. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pelayanan
rekam medis pada masa pandemi COVID-19.
Metode: Metode jenis penelitiannya yaitu metode kualititaf
penelitian ini di lakukan dengan cara observasi langsung dan
wawancara kepada petugas rekam medis dan kepala unit
rekam medis.
Hasil: Hasil pelayanan rekam medis di Klinik X Kota
Bandung pada masa pandemi sudah menuju digitalisasi
melakukan pendaftaran dan konsultasi online via whatsapp
tapi masih ada kendalanya yaitu pendaftaran online pada
penerimaan pendaftarannya terlambat, konsultasi online
pelayanannya terlambat dan Standar Operasional
penyimpanan rekam medisnya belum memenuhi standar
karena tidak adanya tracer, bon peminjaman, buku register
dan out guide sehingga dokumen rekam medis yang tidak ada
di rak penyimpanan, pasien mendapatkan pelayannya akan
terlambat. Kesimpulan Klinik X ini sudah menuju
digitalisasi namun masih ada beberapa kendalanya dan perlu
di perbaiki lagi.
Kesimpulan: Pada penyimpanan rekam medis Klinik X
tidak menggunakan tracer, bon peminjaman dan out guide
oleh karena itu petugas sering mengalami kesulitan dalam
mencari dokumen rekam medis pasien yang hilang di rak
penyimpanan sehingga pasien mendapatakan pelayanan
selanjutnya akan terlambat. Standar Operasional Prosedur
(SOP) di Klinik X ini belum memenuhi standar atau belum
efektif karena masih ada beberapa bagian yang belum
lengkap.
Kata kunci: rekam medis; efektivitas; pelayanan kesehatan.
Abstract
Anisa Nuraulia, Sali Setiatin, Sali Setiatin, Andzara Aulia/Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(9),
1108-1120
Pelayanan Rekam Medis Rawat Jalan Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Klinik X Kota
Bandung 1109
Background: This study aims to describe the outpatient
medical record service during the COVID-19 pandemic at
Clinic X. Where the registration section is the first part the
patient meets when the patient comes to health services. The
medical record is a service that functions to support the
patient's nursing process including the contents and
information of patient data.
Objective: The purpose of this study was to determine
medical record services during the COVID-19 pandemic.
Methods: The method of this type of research is the
qualitative method. This research was conducted by direct
observation and interviews with the medical record officer
and the head of the medical record unit.
Results: The results of medical record services at Clinic X
Bandung City during the pandemic were already heading
for digitization, registering and consulting online via
whatsapp but there were still problems, namely online
registration at the reception of registration was late, the
online consultation service was late and the Operational
Standard for storing medical records did not meet the
standards because the absence of tracers, loan receipts,
register books and out guides so that medical record
documents that are not on the storage shelf, the patient gets
the service it will be late. Conclusion Clinic X is already
heading for digitization but there are still some obstacles
and need to be improved again.
Conclusion: Clinic X's medical record storage does not use
tracers, loan receipts and out guides, therefore officers
often have difficulty in finding missing patient medical
record documents on the storage rack so that the patient
gets the next service it will be late. The Standard Operating
Procedure (SOP) at Clinic X has not met the standard or
has not been effective because there are still some parts that
are not complete.
Keywords: medical record; effectiveness; health services.
*Coresponden Author : Anisa Nuraulia
*Email : anisanuraulia12081@gmail.com
PENDAHULUAN
Menurut situs World Health Organization (WHO) Corona virus sebagai Pandemi
karena virus ini sangat meresahkan dunia karena jumlah kasus yang selalu meningkat dan
virus ini merupakan kumpulan virus yang menyerang pada tubuh manusia sehingga bisa
mengakibatkan terjadinya infeksi saluran pernapasan. Orang yang mudah tertular penyakit
virus COVID-19 adalah lansia, orang yang mempunyai riwayat penyakit asma, daya imun
tubuh yang kurang dan orang yang terkena COVID-19 akan ada yang mengalami gejala
ringan, gejala berat ataupun sedang jika mengalami gelajala berat maka harus
membutuhkan penanganan khusus sedangkan jika mengalami gejala ringan dan sedang
cukup melakukan isolasi mandiri selama 2 minggu (Organization, 2020).
Anisa Nuraulia, Sali Setiatin, Sali Setiatin, Andzara Aulia/Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(9),
1108-1120
Pelayanan Rekam Medis Rawat Jalan Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Klinik X Kota
Bandung 1110
Menurut (Asriati, 2021) Virus ini sangat menular melalui percikan air liur, batuk
bersin dan barang yang sudah terkontaminasi oleh seorang yang terinfeksi COVID-19.
Penyakit ini awalnya berada di China pada akhir tahun 2019 bulan Desember dan masuk
ke Indonesia pada pertengahan bulan Maret 2020 awalnya menyerang 2 orang makin hari
pasien semakin meningkat yang terinfeksi COVID-19 sampai sekarang oleh karena itu
(Irianti, Fadly, and Nursta’adah, 2021) di Indonesia selama pandemic resmi diadakannya
pembatas social berskala besar (PSBB) dengan dikeluarkannya kebijakan PSBB banyak
berdampak pada kehidupan sehari - hari masyarakat, termasuk juga dengan kesulitan
masyarakat untuk mendapatkan askes kesehatan. PSBB ini di adakan pada akhir bulan
maret 2020 sampai sekarang untuk memutuskan mata rantai penyebaran COVID-19.
Permasalahan yang ada di Klinik X Kota Bandung selama masa pandemi COVID-
19 yaitu, pada pelayanan pendaftaran online penerimaan pasiennya terlambat oleh karena
itu pasien harus sabar, dan pelayanan konsultasi online tidak menggunakan sistem no
antrian sehingga pelayanan pasiennya akan terlambat oleh karena itu pasien harus sabar
dalam mendapatkan pelayanan dari dokter.
Rekam Medis juga dapat diartikan sebagai keterangan baik yang tertulis maupun
yang terekam tentang identitas pasien, anamnesa, penentuan hasil fisik dan laboratorium,
diagnosa dan segala tindakan medis yang diberikan kepada pasien dan pengobatan baik
yang melakukan rawat jalan, rawat inap maupun yang mendapatakan pelayanan rawat
gawat darurat. Oleh karena itu kelengkapan rekam medis harus sesuai dengan prosedur
rekam medis agar rekam medis pasien menjadi lebih akurat dan lengkap (Hidayati & Dewi,
2018).
Menurut (Ali and et al, 2018) pelayanan rawat jalan merupakan salah satu unit di
puskesmas untuk melayanani pasien yang berobat jalan ke fasilitas pelayanan kesehatan
(fasyankes) dan tidak lebih dari 24 jam mendapatkan pelayanan, termasuk seluruh prosedur
diagnostic dan terapeutik. Di waktu yang akan datang, rawat jalan merupakan bagian
pelayanan kesehatan terbesar di Puskesmas. Pertumbuhan yang cepat dari rawat jalan dapat
ditentukan oleh tiga faktor yaitu : 1) penekanan biaya untuk mengontrol peningkatan harga
perawatan kesehatan dibandingkan dengan rawat inap 2) Peningkatan kemampuan dan
sistem reimbursement merupakan prosedur pelayanan untuk di rawat jalan 3) Merupakan
perkembangan dengan secara terus menerus dari teknologi tinggi untuk pelayanan rawat
jalan akan menyebabkan pertumbuhan rawat jalan.
Menurut (PERMENKES RI No 269/MENKES/PER/III/2008, 2008) yaitu : ayat 2
pasal 3 rekam medis adalah berkas yang berisi identitas, anamnesa, penentuan fisik,
laboratorium, diagnosa dan tindakan medis. Ayat 2 pasal 2 terhadap pasien yang dicatat
baik secara tertulis maupun secara elektronik (Ismail, 2020). Pengertian rekam medis
merupakan suatu sistem penyelenggaran dari mulai pencatatan, pelayanan dan tindakan
yang didapatkan oleh pasien, hingga penyimpanan dokumen rekam medis hingga
pengeluaran dokumen rekam medis pasien dari penyimpan rekam medis guna untuk
kepentingan sendiri maupun untuk keperluan lain.
Rekam medis dalam penatalaksanaanya tidak akan terlepas dari media sebagai
tempat penyimpanan atau menuliskan sebagai bukti dan dokumen pelayanan kesehatan
yang diberikan kepada pasien, menurut (Permenkes, 2008) tentang rekam medis tercantum
pada pasal (1) ayat (1) berbunyi ; yaitu rekam medis merupakan berkas yang berisi catatan
dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan
yang diberikan kepada pasien. Oleh karena itu rekam medis merupakan milik pasien dan
harus di jaga kerahasiaannya tidak boleh disebarluaskan tetapi rekam medis juga
merupakan sebagai alat bukti pengadilan untuk persidangan.
Isi rekam medis merupakan sumber data atau informasi data dari rekam medis
pasien sehingga jika terjadi ketidaklengkapan rekam medis pasien dapat memberikan
dampak yang tidak baik bagi proses pelayanan kesehatan kepada pasien yang nantinya
akan berdampak pada mutu pelayanan pasien, oleh karena itu data rekam medis pasien di
Rumah Sakit harus mengandung informasi yang akurat dan lengkap karena harus
Anisa Nuraulia, Sali Setiatin, Sali Setiatin, Andzara Aulia/Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(9),
1108-1120
Pelayanan Rekam Medis Rawat Jalan Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Klinik X Kota
Bandung 1111
diperlukan pencatatan dan pelaporan dengan secara rutin untuk kesembuhan pasien
(Wibowo et al, 2017). Disamping itu rekam medis pasien yang tidak akurat, analisis
terhadap riwayat penyakit serta tindakan medis tidak dapat dilakukan secara baik akan
berdampak pada keselamatan pasien.
Pelayanan rekam medis mulai dari pendaftaran, keperawatan, sampai
pengembalian dokumen rekam medis ke ruangan penyimpan rekam medis. Batas waktu
pengembalian rekam medis 1x24 jam dan setiap Klinik atau rumah sakit harus mempunyai
rekam medis guna untuk memberikan pelayanan yang akurat untuk menghasilkan
pelayanan rekam medis yang akurat dan lengkap kita harus memperoleh kerja sama antara
perawat, bidan, dokter dan tenaga lainnya. Karena kalau isi rekam medis tidak lengkap
maka proses pelayanannya tidak akurat sehingga mutu pelayanannya kurang baik
(Rendarti, 2019).
Pelayanan rekam medis merupakan salah satu pelayanan penunjang medis yang
menjadi dasar penilaian terhadap mutu pelayanan medis rumah sakit (Nuraini, 2015).
Pelayanan rekam medis merupakan pelayanan pertama yang diberikan kepada pasien dari
mulai pasien di terimanya berobat dan mendapatakan pelayanan yang baik hingga
penyimpanan dokumen rekam medisnya. Selama masa pandemi COVID-19 di Klinik X
Kota Bandung pelayanannya sudah menggunakan digitalisasi yaitu dengan melakukan
pendaftaran online lewat whatsapp untuk mengurangi antrian panjang di masa pandemi
COVID-19, dan bagi pasien yang tidak bisa datang ke Klinik juga bisa melakukan
konsultasi online lewat whatsapp dengan dokter. Menurut (Hukum et al, 2021) selama
masa pandemi dengan adanya konsultasi online atau yang disebut juga telemedicine itu
yaitu untuk mengurangi kunjungan pasien ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) di
masa pandemi untuk menghindari COVID-19 yang semakin luas. Pelayanan telemedicine
merupakan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh dokter atau petugas tenaga kesehatan
yang memiliki surat ijin praktek (SIP) di ruangan lingkup (fasyankes). Di Indonesia
layanan konsultasi online di atur dalam (Kemenkes, 2019). Permenkes ini berisi tentang
penyelenggaraan pelayanan telemedicine melalui antar fasilitas pelayanan kesehatan atau
yang disebut juga fasyankes.
Telemedicine menurut (Kemenkes, 2019) tercantum pada pasal (1) ayat (1) yang
berbunyi : Telemedicine adalah pemberian pelayanan kesehatan jarak jauh oleh profesional
tenaga kesehatan dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, meliputi
pertukaran informasi diagnosis, pengobatan, pencegahan penyakit dan cedera, penelitian,
evaluasi, dan pendidikan berkelanjutan penyediaan layanan kesehatan untuk kepentingan
peningkatan kesehatan individu dan kesehatan masyarakat.
Hasil studi dari pendahuluan yang di dapat di Klinik X Kota Bandung ini terjadi
pengurang jam kerja untuk pelayanan kesehatan di masa Pandemi COVID-19 dan di masa
pandemi COVID-19 jumlah pasien yang berobat ke Klinik X ini terjadi penurunan, begitu
juga di masa Pandemi ini untuk mengurangi antrian panjang Klinik X ini memberikan
pelayanan konsultasi online atau melakukan pendaftaran online bisa Whatsapp untuk
memutuskan mata rantai penyebaran COVID-19. Hasil dari wawancara kepada petugas
rekam medis dan kepala Unit Kerja Rekam Medis pada masa pandemi COVID-19 banyak
perubahan pada pelayanan .
Dari hasil penelitian pendahuluan tersebut yang di dapat di Klinik X Kota Bandung
ini selama masa pandemi mengurangi jam pelayanan kesehatan dan jumlah pasien yang
melakukan berobat jalan ke Klinik X Kota Bandung terjadi penurun di masa pandemi
COVID-19. Untuk mengurangi antrian panjang Klinik X Kota Bandung memberikan
pelayanan konsultasi online dan pendaftaran online lewat whatsapp untuk memutuskan
mata rantai penyebaran COVID-19.
Dengan adanya tujuan penelitian ini untuk menggetahui tentang keadaan pelayanan
rekam medis rawat jalan pada masa pandemi COVID-19 di Klinik X Kota Bandung.
Sehingga penulis.
Anisa Nuraulia, Sali Setiatin, Sali Setiatin, Andzara Aulia/Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(9),
1108-1120
Pelayanan Rekam Medis Rawat Jalan Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Klinik X Kota
Bandung 1112
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang di gunakan yaitu menggunakan metode kualitatif
(Creswell, 2016). Teknik pengumpulan data yang di gunakan yaitu dengan wawancara dan
observasi untuk mengetahui pelayanan rekam medis rawat jalan pada masa pandemi
COVID-19. Metode penelitian di laksanakan dengan cara observasi langsung ke Klinik X
Kota Bandung pada bulan April - Mei 2021. Penelitian yang akan ditelitinya di Pelayanan
rekam medis rawat jalan pada masa pandemi COVID-19 yaitu pelayanan kosultasi online,
pendaftaran via online via whatsapp dan penyimpanan rekam medis. Metode
mengumpulkan data yaitu dengan cara observasi, wawancara ke pada petugas rekam medis
bagian pendaftaran, petugas bagian filling dan kepala Unit Kerja Rekam Medis.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Jumlah Pasien Rawat Jalan Pada Masa Pandemi COVID-19
Tabel 1. Hasil Kunjungan Jumlah Pasien Bulan April 2021
No
Pelayanan Kesehatan Pasien Rawat Jalan
JumlahPasien
1
Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Pukul 08.00
380
2
Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Online
419
3
Layanan Kesehatan Umum Pukul 08.00
1.637
4
Layanan Kesehatan Umum Pukul 11.00
1.135
5
Layanan Kesehatan Umum Pukul 14.00
729
6
Layanan Kesehatan Umum Konsultasi Online
1.574
7
Ruang Tindakan
127
Jumlah Total Kunjungan Pasien Bulan April 2021
6.001
Sumber : data di olah 2021
Berdasarkan hasil tabel 1 diatas merupakan jumlah kunjungan pelayanan pasien
rawat jalan selama masa pandemi. Pada bulan April 2021 jumlah pelayanan pasien rawat
jalan lebih banyak pasien yang datang ke klinik di bandingkan dengan yang konsultasi
online dan jumlah kunjungan selama 1 bulan terjadi peningkatan.
Tabel 2. Hasil Jumlah Kunjungan Pasien Bulan Mei 2021
No
Pelayanan Kesehatan Pasien Rawat Jalan
Jumlah Pasien
1
Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Pukul 08.00
328
2
Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Online
350
3
Layanan Kesehatan Umum Pukul 08.00
1.409
4
Layanan Kesehatan Umum Pukul 11.00
1.052
5
Layanan Kesehatan Umum Pukul 14.00
662
6
Layanan Kesehatan Umum Konsultasi Online
1.533
7
Ruang Tindakan
106
Jumlah Total Kunjungan Pasien Bulan Mei 2021
5.440
Sumber : data di olah 2021
Berdasarkan hasil tabel 2 diatas merupakan jumlah kunjungan pelayanan pasien di
bulan Mei 2021 selama masi Pandemi. Pada bulan Mei 2021 jumlah kunjungan pasien
terjadi penurunan di bandingkan dengan yang bulan Mei.
Anisa Nuraulia, Sali Setiatin, Sali Setiatin, Andzara Aulia/Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(9),
1108-1120
Pelayanan Rekam Medis Rawat Jalan Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Klinik X Kota
Bandung 1113
Penelitiaan ini di lakukan dengan cara observasi langsung ke Klinik X Kota
Bandung pada bulan April-Mei 2021. Pelayanan rekam medis rawat jalan pada masa
pandemi COVID-19 di Klinik X ini sudah menggunakan digitalisasi yaitu bisa daftar
online via whatsapp untuk mengurangi antrian panjang. Selama masa pandemi Klinik X
memberikan pelayanan mulai dari jam 07.30 pagi - 17.00 sore sebelum masa pandemi
Klinik X memberikan pelayanan mulai dari jam 07.30 pagi - 20.00 malam. Klinik X juga
selama masa pandemi sudah menggunakan digitalisai bisa melakukan pendaftaran online
lewat whatsapp untuk mengurangi antrian yang cukup panjang, pasien yang tidak bisa
dating ke Klinik juga bisa melakukan konsultasi online (Telemedicine) lewat whatsapp
dengan dokter. Dan pasien yang daftar langsung datang ke Klinik X Kota Bandung untuk
berobat masih dilayanani tetapi pasien harus screening terlebih dahulu baru setelah itu bisa
di daftarkan oleh petugas pendaftaran untuk berobat. Hasil penelitian ini yaitu : ::
Pelayanan pendaftaran online
Pada pelayanan penerimaan pendaftaran online masih ada masih ada beberapa
pasien mengeluh yang datang ke Klinik X tidak mendapatkan pelayanan pada pendaftaran
online dan penerimaanya terlambat.
Pelayanan konsultasi online
Pasien yang tidak bisa datang ke Klinik X juga bisa melakukan konsultasi online
via whatsapp dengan dokter. Pada pelayanan konsultasi online pelayanannya terlambat
karena dokter harus merespon pasien dari bawah dan di sistem pelayanan konsultasi online
ini tidak menggunakan nomor antrian sehingga pasien harus sabar dalam mendapatkan
pelayanan dari dokter. Penyimpanan rekam medis yang belum memenuhi standar
operasional prosedur.
B. Pembahasan
Hasil wawancaranya yaitu pada pelayanan rekam medis selama masa pandemi
Klinik X sudah menggunakan digitalisasi pendaftaran lewat whatsapp untuk mengurangi
antrian yang cukup panjang pada masa pandemic. Pada pelayanan pendaptaran online
penerimaan pasiennnya terlambat karena masih ada beberapa pasien yang mengeluh datang
ke Klinik tidak mendapatkan pelayanan pendaftaran online. Karena Klinik X pada
pelayanan pendaftaran online di whastapp tidak menggunakan sistem no antrian sehingga
pasien harus sabar untuk mendapatakan pelayanan penerimaan pendaftaran online dan
yang daftar juga banyak. Karena disini tidak menggunakan sistem no antrian maka petugas
pendaftaran online merespon chat pasien dari sehingga kalau pasien ngechat terus maka
pasienpun mendapatakan pelayanan penerimaan pendaftaran online akan terlambat. Oleh
karena itu Klinik X harus memperbaikinya dengan menggunakan aplikasi pada pelayanan
pendaftaran online dan konsultasi online supaya no antrian pasien jelas.
Prosedur Pelayanan Pendaftaran Online
Pasien WA ke no Pendaftaran Klinik, pada saat pasien daftar online untuk berobat
pasien mengirimkan kartu BPJS nya untuk di daftarkan dan pasien harus sabar untuk
mendapatkan balasan dari petugas pendaftaran. Pasien di daftarkan, setelah mendapatkan
balasan dari petugas pendaftaran pasien akan di daftarkan kepada dokter yang praktek
sesuai jadwal dan no antrian akan di kirimkan dan di beritahukan untuk mengambil no
antrian di bagian pendaftaran. Pasien datang ke Klinik, pasien terlebih dahulu di screening
sebelum mengambil no antrian di bagian pendaftaran setelah di screening kemudian pasien
akan di arahkan ke bagian pendaftaran untuk mengambil no antrian. Pasien mengambil no
antrian, setelah mengambil no antrian pasien di arahkan ke perawat terlebih
dahulu..Perawat, di tensi dulu sebelum mendapatkan pelayanan dari dokter setelah di tensi
akan di arahkan oleh perawat untuk menunggu panggilan dari dokter sesuai no antrian.
Poliklinik, pasien akan mendapatkan pelayanan oleh dokter setelah beres di periksa dokter
Anisa Nuraulia, Sali Setiatin, Sali Setiatin, Andzara Aulia/Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(9),
1108-1120
Pelayanan Rekam Medis Rawat Jalan Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Klinik X Kota
Bandung 1114
akan mengarahkan ke bagian farmasi untuk mengambil obat. Farmasi, pasien mengambil
obat di bagian farmasi setelah itu pasien pulang.
Alur pelayananpendaftaran online
Gambar 1. Alur Pendaftaran Online
Tabel 3. SOP Pelayanan Rekam Medis
Klinik X Kota
Bandung
PELAYANAN REKAM MEDIS
SOP
No Dokumen :
MA/KPMA-01/023/050/XII/2018
No Revisi : 00
Tanggal Terbit : 21 Juni 2021
Halaman : 1-2
Klinik X Kota
Bandung
dr. Anggia
NIP 1190550
1. Pengertian
Pelayanan rekam medis adalah suatu proses layanan klinis yang
berorentasi pasien pada saat pasien datang berobat hingga pasien
pulang
Anisa Nuraulia, Sali Setiatin, Sali Setiatin, Andzara Aulia/Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(9),
1108-1120
Pelayanan Rekam Medis Rawat Jalan Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Klinik X Kota
Bandung 1115
2. Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pelayanan rekam medis
untuk menilai dan melengkapi isi rekam medis
3. Kebijakan
Surat keputusan penanggung jawab Klinik X Kota Bandung nomor
208/MA/KPMA-01/SK-PJ/VII/2021 Tentang Layanan Klinis yang
Berorientasi Pasien
4. Referensi
5. Langkah-
langkah
Alat dan bahan
1. Kartu BPJS
2. Komputer
3. Hp
Petugas pendaftaran yang melaksanakan
Langkah-langkah
1. Pasien daftar ke whataspp no pendaftaran, mengirimkan
kartu BPJS
2. Menanyakan apakah pasien pernah berobat kesini atau tidak,
jika pasien baru maka petugas pendaftaran memasukan data
identitas pasien ke MAC system
3. Petugas pendaftaran mendaftarkam pasien ke dokter yang
praktek setelah itu mengirimkan no antrian dan di arahkan
untuk di ambil di pendaftaran
4. Petugas kesehatan menerima pasien (mengecek suhu dan
meminta pasien melakukan hand hygiene) kemudian
mengarahkan pasien ke bagian pendaftaran
5. Petugas pendaftaran
a. Menerima pasien dan melakukan 3S
(Senyum,Salam,Sapa)
b. Melakukan identifikasi pasien sesuai SOP identifikasi
pasien
c. Meminta pasien memperlihatkan antrian pendaftaran
yang sudah di lakukan di pendaftaran online
d. Memberikan no antrian pendaftaran pasien
6. Petugas Rekam Medis
a. Petugas rekam medis menerima pasien berobat dari
pendaftaran dan di lihat di MAC
b. Petugas rekam medis memberikan memberikan
penomoran pada rekam medis
c. Petugas rekam medis membuat rekam medis pasien dan
melengkapi pencatatan kelengkapan rekam medis pasien
d. Petugas rekam medis mendistribukan rekam medis
sesuai poli yang di tuju
e. Setelah selesai pelayanan, rekam medis di input untuk
pengkodingan oleh petugas pendaftaran
f. Setelah pengkodingan, petugas rekam medis mengecek
kelengkapan pencatatan rekam medis
g. Petugas rekam medis memasukan kembali rekam medis
pasien pasien ailing ailing sesuai no rekam medisnya
Jika pasien lama, petugas pendaftaran memasukan no kartu BPJS
untuk di cari di database MAC system
1. Petugas Rekam Medis menerima pasien berobat dari
pendaftaran dan di lihat di MAC system
Anisa Nuraulia, Sali Setiatin, Sali Setiatin, Andzara Aulia/Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(9),
1108-1120
Pelayanan Rekam Medis Rawat Jalan Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Klinik X Kota
Bandung 1116
Alur Pelayanan Konsultasi Online
Gambar 2. Alur Pelayanan Konsultasi Online
2. Petugas rekam medis membuat rekam medis pasien dan
melengkapi pencatatan kelengkapan rekam medis
3. Petugas rekam medis mendistribusikan rekam medis sesuai
poli yang di tuju
4. Setelah selesai pelayanan, rekam medis di input untuk
pengkodingan oleh petugas pendaftaran
5. Setelah pengkodingan, petugas rekam medis mengecek
kembali kelengkapan pencatatan rekam medis
6. Petugas rekam medis memasukan kembali rekam medis
pasien ailing ailing sesuai no rekam medisnya
A. Unit
Terkait
Seluruh unit
B. Rekaman
historis
perubahan
Anisa Nuraulia, Sali Setiatin, Sali Setiatin, Andzara Aulia/Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(9),
1108-1120
Pelayanan Rekam Medis Rawat Jalan Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Klinik X Kota
Bandung 1117
SOP
Dalam hal ini petugas tenaga medis dan perawat harus menggunakan pedoman
pada kebijakan yang ada pada kebijakan direktur di Klinik X Kota Bandung
208/MA/KPMA-01/SK-PJ/XII/2021 di jelaskan bahwa : tentang layanan klinis yang
berorentasi setiap dokter atau petugas tenaga kesehatan harus memberikan pelayanan
rekam medis terhadap pasien dan wajib membuat rekam medis pasien, petugas rekam
medis menerima pasien berobat dari pendaftaran harusdan di lihat di MAC, petuga rekam
medis membuat rekam medis pasien tersebut dan melengkapinya setelah pasien menerima
pelayanan, petugas rekam medis akan mendistribusikan rekam medis pasien sesuai poli
yang dituju, pembuatan rekam medis pasien di lakukan melalui dari pencatatan dan
dokumentasi pasien dari hasil pemeriksaan, tindakan, pengobatan, dan pelayanan yang di
berikan kepada pasien, setiap pencatatan harus di bubuhi nama, tandatangan dokter, dokter
gigi atau tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan, dan waktu (tanggal atau jam),
setelah pelayananan rekam medis di input untuk di koding, petugas rekam medis akan
mengecek kembali kelengkapan pencatatan dokumen rekamedisnya dan setelah itu petugas
rekam medis akan menyimpan kembali rekam medis pasien ke rak penyimpanan/filling.
SOP Pelayanan merupakan alur pemberian pelayanan rekam medis dari mulai
pasien di terimanya berobat hingga mendapatkan pelayanan dari tenanga kesehatan untuk
mengambil data pasien yang disimpan di intalasi rekam medis. SOP tersebut diberikan agar
proses pelayanan tersebut dapat tercatat baik dan dapat di pertanggung jawabkan dengan
baik sesuai dengan SOP-nya .
SOP Pencatatan merupakan tata cara pencatatan oleh petugas kesehatan dalam
memberikan pelayanan dan tindakan siapa saja yang berhak memberikan catatan rekam
medis. Dalam pencatatan petugas rekam medis memerlukan 2 kali kinerja karena harus
melakukan peralihan manual ke sistem elektronik tetapi SOP pencatatan belum memenuhi
standar karena masih ada beberapa dokter tidak mengisi rekam medis pasien konsultasi
online oleh karena itu petugas bagian koding akan kesulitan untuk mengkoding rekam
medis pasien.
SOP penyimpanan merupakan tata cara yang digunakan oleh pihak internal intalasi
rekam medis dalam penyimpanan dokumen rekam medis dengan pertimmbangan kualitas
pelayanan. Pada penyimpanan rekam medisnya belum memenuhi standar karena Klinik X
ini di ruangan penyimpanan rekam medis pasien tidak menggunakan tracer, bon
peminjaman, out guide dan sering terjadi kehilangan dokumen rekam medis pasien. Oleh
karena itu ini petugas bagian filling akan mengalami kesulitan dalam mencari rekam medis
pasien dan mengembalikan rekam medis pasien ke rak penyimpanan (Suhartina, 2019).
Penyimpanan Rekam Medis
Berdasarkan hasil observasi yang di dapatkan di Klinik X Kota Bandung ini dari
bulan April-Mei 2021 sistem penyimpanan rekam medis menggunakan sentralisasi
(Ritonga, 2020) dan Klinik X ini tidak menggunakan tracer, bon peminjaman, out guide
dan sering terjadi hilang dokumen rekam medis pasien di ruangan penyimpan/filling
sehingga pasien mendapatkan pelayanannya akan terlambat karena membutuhkan waktu
lama untuk melakukan pencarian dokumen rekam medis pasien yang tidak ada di rak
penyimpanan rekam medis karena tidak tahu apakah dokumen rekam medinya masih diluar
atau di pinjam oleh poli.
Anisa Nuraulia, Sali Setiatin, Sali Setiatin, Andzara Aulia/Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(9),
1108-1120
Pelayanan Rekam Medis Rawat Jalan Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Klinik X Kota
Bandung 1118
Gambar 3. Ruangan Penyimpanan Rekam Medis
Ruangan penyimpanan dokumen rekam medis Klinik X Kota Bandung rak untuk
penyimpan dokumen rekam medisnya masih kurang karena masih banyak dokumen rekam
medis pasien yang disimpan diatas lantai sehingga terjadi penumpukkan (Nugraheni, 2015)
terutama rekam medis pasien yang berobat konsultasi online yang di ambil oleh petugas
rekam medis dari rumah dokter tidak langsung disimpan ke dokumen rekam medis pasien
tapi malah diletakan di atas rak penyimpanan sehingga takut terjadi hilang jika terus
dibiarkan terlalu lama.
Perbaharuan terhadap pelayanan rekam medis rawat jalan pada masa pandemi
COVID-19 di Klinik X Kota Bandung terjadi banyak perubahan selama masa pandemi
COVID-19 dari mulai pengurangan jam kerja operasional pelayanan kesehatan sehingga
beban kerja tenaga rekam medis bertambah dan jumlah pasien yang melakukan berobat
jalan ke Klinik X Kota Bandung ini terjadi penurunan. Berbeda dengan penelitian Analisis
Sistem Pelayanan Rekam Medis Rawat Inap di RSUP Dr. Kariadi Semarang jumlah pasien
rawat inap semakin bertambah (Dewi, 2017).
Di masa pandemi Klinik X Kota Bandung menerapkan protokol kesehatan yaitu
guna untuk memutuskan mata rantai penyebaran COVID-19 untuk itu pasien yang
melakukan pendaftaran langsung ke Klinik X ini masih di layani tetapi pasien terlebih
dahulu harus melakukan pengecekan suhu dan di screening oleh petugas kesehatan untuk
memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik di masa pandemi harus sesuai dengan
protokol kesehatan. Oleh karena itu fasilitas kelengkapan selama masa pandemi di rumah
sakit mulai adanya handsanitazer, petugas kesehatan yang memakai masker dan memakai
sarung kepala, hingga persedian masker untuk petugas kesehatan (Wahyuni &
Setijaningsih, 2021).
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat di simpulkan bahwa Klinik X
Kota Bandung pelayanan rekam medis selama masa pandemi ini sudah menggunakan
digitalisasi yaitu bisa melakukan pelayanan pendaftaran online lewat whatsapp untuk
mengurangi antrian yang cukup panjang tetapi penerimaan pasiennnya terlambat karena
Anisa Nuraulia, Sali Setiatin, Sali Setiatin, Andzara Aulia/Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(9),
1108-1120
Pelayanan Rekam Medis Rawat Jalan Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Klinik X Kota
Bandung 1119
masih ada beberapa pasien yang datang mengeluh tidak mendapatkan pelayanan
pendaptaran online, dan bagi pasien yang tidak bisa datang ke Klinik juga bisa melakukan
konsultasi online dengan doker via whatsapp tetapi pelayanannya dari dokternya terlambat
oleh karena itu pasien harus sabar untuk mendapatkan pelayanan dari dokter. Faktor
penyebab terjadinya keterlambatan dalam penerimaan pendaftaran online dan konsultasi
online yaitu karena Klinik X ini belum menggunakan sistem aplikasi hanya menggunakan
whatsapp sehingga tidak memakai no antrian oleh karena itu petugas pendaftaran dan
dokter harus merespon chat pasien dari bawah oleh karena itu perlu di perbaiki lagi supaya
dengan menggunakan aplikasi pada pelayanan konsultasi online dan pendaftaran online
supaya no antrian pasien jelas.
Pada penyimpanan rekam medis Klinik X tidak menggunakan tracer, bon
peminjaman dan out guide oleh karena itu petugas sering mengalami kesulitan dalam
mencari dokumen rekam medis pasien yang hilang di rak penyimpanan sehingga pasien
mendapatakan pelayanan selanjutnya akan terlambat. Standar Operasional Prosedur (SOP)
di Klinik X ini belum memenuhi standar atau belum efektif karena masih ada beberapa
bagian yang belum lengkap.
BIBLIOGRAFI
Ali, P. B., & et al. (2018). Penguatan Pelayanan Kesehatan Dasar di Puskemas. In
Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat.
Asriati, Y. (2021). Beban Kerja Pelayanan Rekam Medis Di Masa Pademi COVID-19.
Jurnal Manajemen Informasi Dan Administrasi Kesehatan, 3(2).
https://doi.org/10.32585/jmiak.v3i2.1019
Creswell, J. . 2016. (2016). Research Design, Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitaif,
dan Campuran. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Hidayati, M., & Dewi, R. M. (2018). Pengaruh Kelengkapan Formulir Resume Medis
Rawat Inap Terhadap Mutu Rekam Medis Di Rsud Kabupaten Sumedang. Jurnal
INFOKES (Informasi Kesehatan), 2(2), 7282.
Hukum, P., Dalam, P., Konsultasi, L., & Online, K. (2021). Jurnal hukum kesehatan
indonesia. 01(01), 110.
Irianti, B., Fadly, F., & Nursta’adah, U. (2021). Mendekatkan Pelayanan Bidan Dalam
Masa COVID-19 (Konsultasi Online Kebidanan Pada Masa Pandemik). Prosiding
Penelitian Pendidikan Dan Pengabdian 2021, 1(1), 11191125.
Ismail, R. Y. (2020). Penerapan Prinsip Indemnitas Terhadap Penolakan Klaim Asuransi
Atas Tidak Terpenuhinya Rekam Medis Dihubungkan Dengan Kuhd Jo Permenkes
Nomor 269/Menkes/Per/Iii/2008. Fakultas Hukum Unpas.
Kemenkes. (2019). Peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor 20 tahun 2019
tentang penyelenggaraan pelayanan. April 2005, 3.
Nugraheni, R. (2015). Analisis Pelayanan Rekam Medis Di Rumah Sakit X Kediri Jawa
Timur Analysis Services Medical Record in Bhayangkara Hospitals Kediri-East Java.
Jurnal Wiyata, 2(2), 169175.
Nuraini, N. (2015). Analisis Sistem Penyelenggaraan Rekam Medis di Instalasi Rekam
Medis RS X Tangerang Periode April-Mei 2015. Jurnal Administrasi Rumah
Sakit, 1(2), 147158. http://dx.doi.org/10.7454/arsi.v1i3.2180
Organization, W. H. (2020). Considerations for quarantine of individuals in the context of
containment for coronavirus disease ( COVID-19): interim guidance, 19 March 2020.
World Health Organization.
Permenkes, R. I. (2008). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
269/MenKes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis. Jakarta: Kementerian Kesehatan
RI.
Permenkes RI. (2008). permenkes ri 269/MENKES/PER/III/2008. In Permenkes Ri No
Anisa Nuraulia, Sali Setiatin, Sali Setiatin, Andzara Aulia/Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(9),
1108-1120
Pelayanan Rekam Medis Rawat Jalan Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Klinik X Kota
Bandung 1120
269/Menkes/Per/Iii/2008 (Vol. 2008, p. 7).
Rendarti, R. (2019). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mutu Pelayanan Rekam Medis di
Rumah Sakit. Surya Medika: Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Dan Ilmu Kesehatan
Masyarakat, 14(2), 59. https://doi.org/10.32504/sm.v14i2.125
Ritonga, Z. A., & Wannara, A. J. (2020). Faktor-faktor Penyebab Keterlambatan Waktu
Penyediaan Rekam Medis Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Madani Tahun 2019.
Jurnal Ilmiah Perekam Dan Informasi Kesehatan Imelda (JIPIKI), 5(1), 8597.
https://doi.org/10.2411/jipiki.v5i1.341
Suhartina, I. (2019). Analisis Efektivitas SOP Pelaksanaan Penyimpanan Berkas Rekam
Medis Di Puskesmas Lawang. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia
(JMIKI), 7(2), 128. http://dx.doi.org/10.33560/jmiki.v7i2.226
Wahyuni, N., & Setijaningsih, R. A. (2021). Manajemen Pelayanan Pendaftaran Pasien
Tppgd Dalam Rangka Pencegahan Penularan COVID-19 Di Rs X Tahun 2021.
Prosiding Diskusi Ilmiah" Inovasi Dan Teknologi Informasi Untuk Mendukung
Kinerja PMIK Dalam Masa Pandemi COVID 19".
Wibowo, A. A., Pribadi, F., Medis, R., & Prosedur, S. O. (2017). Optimalisasi Pelayanan
Rekam Medis Berdasarkan Abstrak. x.
© 2021 by the authors. Submitted for possible open access publication under the
terms and conditions of the Creative Commons Attribution (CC BY SA)
license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).