Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, Oktober 2021, 1 (10), 1316-1322
p-ISSN: 2774-6291 e-ISSN: 2774-6534
Available online at http://cerdika.publikasiindonesia.id/index.php/cerdika/index
DOI : 10.36418/cerdika.v1i10.189 http://cerdika.publikasiindonesia.id/index.php/cerdika
ANALISIS MUTU PELAYANAN PASIEN RAWAT JALAN PADA MASA
PANDEMI COVID-19 KLINIK UTAMA MELATI BUNDA
Laras Ghassani Fadillah
1*
, Siti Yuliawati Azizah
2
, Yuyun Yunengsih
3
Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, Politekhnik Piksi Ganesha
1, 2, 3
Ghassanilaras@gmail.com
1*
, Sitiyuliawatiazizah@gmail.com
2
, yoen1903@gmail.com
3
Abstrak
Received:
Revised :
Accepted:
26-08-2021
10-09-2021
24-09-2021
Latar Belakang: Mutu pelayanan kesehatan adalah derajat
kemampuan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar
profesi dan standar pelayanan dengan menggunakan potensi
sumber daya yang tersedia di rumah sakit atau puskesmas
secara wajar efisien dan efektif. Masa pandemi COVID-19
mutu pelayanan pasti jadi sorotan no-1.Sehingga mutu
pelayanan di masa pandemi COVID-19 harus sangat
mengutamakan program kesehatan (Prokes) pemerintah.
Sebab hal itu,untuk mewujudkan ketersediaan pelayanan
yang bermutu dan efektif di unit rawat jalan, diperlukan
adanya beberapa faktor yang cukup memadai, yaitu pada
kondisi unit rekam medis dengan mutu pelayanan kesehatan
yang tidak memenuhi standar dapat mengganggu
kenyamanan pada pasien yang berkunjung. Analisis ini
dilakukan karena ada nya masalah mutu pelayanan di Klinik
Utama Melati Bunda yang kurang baik di masa Pandemi
COVID-19.
Tujuan: Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis
kualitas mutu Pelayanan Pasien Rawat Jalan pada Masa
Pandemi COVID-19 di Klinik Utama Melati Bunda.
Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif
dan deskriptif dengan teknik wawancara dan observasi dari
unit rawat jalan pengamatan secara langsung.
Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa Klinik Melati
Bunda memiliki Perekam Medis dan Informasi Kesehatan
(PMIK) yang belum cukup memadai,maka diperlukan
ditingkatkan. Adapun sarana prasarananya harus
diperbaharui,namun standar operasional prosedur (SOP)
pelayanan cukup baik. Pada masa pandemi COVID-19 di
Klinik Utama Melati Bunda yang mengakibatkan mutu
pelayanan menjadi kurang baik di masa Pandemi COVID-19.
Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian analisis mutu
pelayanan pasien rawat jalan pada masa pandemi COVID-19
di Klinik Utama Melati Bunda, dapat disimpulkan bahwa
Sumber Daya Manusia masih belum cukup untuk
memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada pasien
mengingat beban pekerjaan dan tenaga kerja yang tidak
seimbang, sarana dan prasarana yang sudah sesuai di masa
pandemi COVID-19 seperti memakai batasan plastik di
bagian pendaftaran,meletakan handsanitizer pada beberapa
Laras Ghassani Fadillah, Siti Yuliawati Azizah, Yuyun Yunengsih/Cerdika: Jurnal Ilmiah
Indonesia, 1(10), 1316-1322
Analisis Mutu Pelayanan Pasien Rawat Jalan Pada Masa Pandemi COVID-19
Klinik Utama Melati Bunda
1317
tempat. Namun masih ada juga beberapa ruangan yang
kurang pencahayaannya. Kemudian Standar Operasional
Prosedur di Klinik Utama Melati yang belum diperbaharui di
masa pandemi COVID-19.
Kata kunci: mutu pelayanan; rawat jalan; klinik.
Abstract
Background: The quality of health services is the degree of
ability of health services in accordance with professional
standards and service standards by using the potential
resources available in hospitals or health centers in an
efficient and effective manner. During the COVID-19
pandemic, the quality of service must be the #1 spotlight. So
the quality of service during the COVID-19 pandemic must
prioritize the government's health program (Prokes). For this
reason, to realize the availability of quality and effective
services in outpatient units, it is necessary to have several
factors that are quite adequate, namely the condition of the
medical record unit with the quality of health services that do
not meet the standards, which can interfere with the comfort
of visiting patients. This analysis was carried out because
there was a problem with the quality of service at the Melati
Bunda Main Clinic which was not good during the COVID-
19 Pandemic.
Objective: The purpose of this study was to analyze the
quality of Outpatient Services during the COVID-19
Pandemic at the Melati Bunda Main Clinic.
Methods: The research method used is qualitative and
descriptive with interviews and observations from the
outpatient unit with direct observation.
Results: The results showed that the Melati Bunda Clinic had
insufficient Medical Records and Health Information
(PMIK), so it needed to be improved. The infrastructure
facilities must be updated, but the service standard operating
procedure (SOP) is quite good. The COVID-19 pandemic at
the Melati Bunda Main Clinic resulted in poor service quality
during the COVID-19 Pandemic.
Conclusion: Based on the results of the analysis of the
quality of outpatient services during the COVID-19
pandemic at the Melati Bunda Main Clinic, it can be
concluded that Human Resources are still not sufficient to
provide fast and appropriate services to patients given the
unbalanced workload and workforce. Facilities and
infrastructure that are appropriate during the COVID-19
pandemic, such as using plastic restrictions at the
registration section, placing hand sanitizer in several places.
But there are still some rooms that lack lighting. Then the
Standard Operating Procedure at the Melati Main Clinic has
not been updated during the COVID-19 pandemic.
Keywords: service quality; outpatient; clinic.
*Correspondent Author: Laras Ghassani Fadillah
Email: Ghassanila[email protected]
Laras Ghassani Fadillah, Siti Yuliawati Azizah, Yuyun Yunengsih/Cerdika: Jurnal Ilmiah
Indonesia, 1(10), 1316-1322
Analisis Mutu Pelayanan Pasien Rawat Jalan Pada Masa Pandemi COVID-19
Klinik Utama Melati Bunda
1318
PENDAHULUAN
Setiap manusia pasti ingin meningkatkatkan kemauan dan kesadaran hidup sehat,
bagi setiap orang masing-masing memikili hak untuk sehat. Menurut Undang- Undang
Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan pasal 5 menyebutkan bahwa
setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu
da terjangkau (Ulumiyah, 2018).
Pada masa pandemi sekarang aktivitas di fasilitas kesehatan sangatlah dibutuhkan
oleh masyarakat. Tetapi banyak masyarakat juga yang menghindair berobat ke fasilitas
kesehatan karena munculnya ketakutan akan corona virus atau biasa disebut covid -19.
Coronavirus sendiri merupakan sekumpulan virus yang berasal dari sub family
Orthocronavirinae dalam keluarga coronaviridae dan Ordo Nidovirales (Aruni & Balatif,
2021). Virus ini dapat menyerang hewan dan juga manusia. Pada manusia gejalanya Berupa
infeksi yang sama dengan SARS dan MERS, hanya saja COVID-19 bersifat lebih massif
perkembanganya (Djasri, 2020).
WHO melaporkan lebih dari 118.000 kasus di 114 negara dan 4291 orang telah
meninggal dunia. Indonesia menetapkan Penyakit COVID-19 sebagai Bencana Nasional
sejak 14 maret 2020. Sampai dengan tanggal 25 maret 2020, di laporkan total kasus
konfirmasi 414.179 dengan 18.440 kematian (CFR 4,4%). Indonesia telah melaporkan 790
kasus konfirmasi COVID-19 dari 24 provinsi. Tercatat sebanyak 26 daerah di indonesia
dinyatakan sebagai wilayah tranmisi lokal diberbagai provinsi (Nurani et al., 2021).
Di masa pandemi seperti ini pasti setiap fasilitas kesehatan juga mengantisipasi
agar pegawai kesehatan khususnya PMIK yang bekerja di garda terdepan di bagian
pendaftaran harus aman terproteksi oleh prokes. Tentunya klinik juga harus melatih dan
memanfaatkan sumber daya manusia di dalam nya. MSDM adalah pengembangan dan
pemanfaatan personil (pegawai) bagi pencapaian yang efektif mengenai sasaran-sasaran
dan tujuan-tujuan individu, organisasi, masyarakat, nasional,dan internasional (Savira et
al., 2017).
Mutu pelayanan kesehatan adalah derajat kemampuan pelayanan kesehatan yang
sesuai dngan standar profesi dan standar pelayanan dengan menggunakan potensi sumber
daya yang tersedia di rumah sakit atau puskesmas secara wajar efisien dan efektif serta
diberikan secara aman dan memuaskan sesuai norma, etika, hukum, dan sosial budaya
dengan memperhatikan keterbatasan dan kemampuan pemerintah, serta masyarakat
konsumen (TBSA, 2014).
Pelayanan rawat jalan adalah pencatatan yang diperlukan hanya sebatas catatan
atau dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan fisik, diagnosis/masalah,
tindakan/pengobatan, dan pelayanan lalin yang telah diberikan kepada pasien (Robot et al.,
2018). Klinik adalah Fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan yang menyediakan pelayanan medis dasar dan atau Spesialistik,
diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis tenaga kesehatan dan di pimpin oleh seorang
tenaga medis (Kemenkes RI, 2011).
Menurut PERMENKES RI NOMOR 028/MENKES/PER/I/2011 BAB II Pasal 2
Ayat (3)yaitu, klinik Utama merupakan klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik
spesialistik atau pelayanan medisdasar dan spesialistik. Pelayanan kesehatan yang
diterima dari pelayanan pun sudah di olah datanya dengan baik oleh PMIK (Kemenkes RI,
2011).
Pelayanan medis adalah pelayanan yang tujuan utamanya untuk mengobati dan
memulihkan kesehatan, istilah lainya adalah pelayanan kedokteran, karena pelayanan
medis mencakup semua upaya pencegahan (preventif), pengobatan (kuratif) , peningkatan
Laras Ghassani Fadillah, Siti Yuliawati Azizah, Yuyun Yunengsih/Cerdika: Jurnal Ilmiah
Indonesia, 1(10), 1316-1322
Analisis Mutu Pelayanan Pasien Rawat Jalan Pada Masa Pandemi COVID-19
Klinik Utama Melati Bunda
1319
(promotif), dan pemulihan (rehabilitatif) kesehatan, yang didasarkan atas dasar hubungan
pelayanan medis (Liow, 2020).
Cakupan penduduk didapatkan pelayanan kesehatan menurut World Health
Organization (WHO) masih kurang dari target cakupan 75%. Hal ini terlihat hanya 73,2%
pasien yang mendapatkan pelayanan kesehatan. Selain itu pelayanan yang diberikan
kepada pasien juga masih jauh dari kata baik atau memuaska, ini terbukti dari 73,2% hanya
51,8% paien yang merasa puas terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan (Daniati et
al., 2021).
Klinik Utama Melati Bunda merupakan Klinik yang menyediakan pelayanan
kesehatan yang optimal kepada seluruh pasien yang berada di kota Bandung. Klinik Utama
Melati Bunda juga merupakan klinik yang mengkhususkan pelayanan ibu dan anak, dimana
membantu manusia untuk melahirkan generasi yang hebat untuk Indonesia. Tidak hanya
itu, Klinik Utama Melati Bunda juga menyediakan poli klinik untuk kesehatan gigi.
Pelayanan tersebut termasuk kedalam jenis pelayanan yang ada di klinik Utama Melati
Bunda selain poliklinik kesehatan ibu dan anak (KIA) dan poliklinik gigi. Kemudian klinik
ini juga menyediakan poli umum.
Dalam pelayanan pasien rawat jalan pada masa pandemi COVID-19 di klinik
utama melati bunda terdapat beberapa hambatan, diantaranya fasilitas yang kurang
memadai seperti ada beberapa ruangan yang pencahayaannya kurang, sehingga
mengganggu kenyamanan pasien.yang membuat pasien tidak puas terhadap pelayanan.
Kemudian jadwal dokter yang tidak konsisten dengan yang sudah direncanakan sehingga
membuat pasien harus berulang kali mendatangi klinik. Lalu kurangnya tenaga PMIK di
Klinik Utama melati Bunda yang menyebabkan pelayanan pendaftaran rawat jalan
berlangsung dalam waktu yang lama. Berdasarkan fakta di lapangan, maka dari itu penulis
tertarik untuk mengambil judul penelitian “Analisis Mutu Pelayanan Pasien Rawat Jalan
Pada Masa Pandemi COVID-19 di Klinik Utama Melati Bunda”.
METODE PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan menggunakan jenis metode deskriptif dengan
pendekatan kualitatif pengumpulan data yang digunakan adalah teknik wawancara,
observasi langsung dan wawancara yang dilakukan tidak bersktruktur dimana peneliti
memberikan pertanyaan langsung dan spontan tanpa mengacu pada pokok-pokok
pertanyaan langsung kepada unit Rekam Medis. Kegiatan wawancara dan observasi
dilakukan untuk mengetahui mutu pelayanan pasien rawat jalan pada masa pandemi
COVID-19 di Klinik Melati Bunda. Penelitian ini penulis lakukan pada masa praktek kerja
lapangan. selama kurang lebih 2 bulan sejak tanggal 5 April 2021 sampai tanggal 5 mei
2021. Penelitian dilakukan di Klinik Utama Melati Bunda Jl. Kiara Condong No.304,
Binong, Kec. Batununggal, Kota Bandung, Jawa barat 40155. Penelitian ini diambil dari 2
PMIK, 3 farmasi dan 4 bidan yang ada di Klinik utama melati Bunda yang berjumlah 9
Informan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Sumber Daya Manusia
Berdasarkan hasil wawancara, penulis menemukan bahwa SDM di klinik
Utama melati Bunda di bagian pendaftaran pasien Rawat Jalan belum cukup karena
hanya ada 1 petugas dalam 1 shift kurangnya kinerja pada petugas mengakibatkan
Laras Ghassani Fadillah, Siti Yuliawati Azizah, Yuyun Yunengsih/Cerdika: Jurnal Ilmiah
Indonesia, 1(10), 1316-1322
Analisis Mutu Pelayanan Pasien Rawat Jalan Pada Masa Pandemi COVID-19
Klinik Utama Melati Bunda
1320
penumpukan pasien di bagian pendaftaran, sehingga membuat pasien menunggu, dan
membuat pasien berkerumun.
2. Sarana dan Prasarana
Berdasarkan Hasil wawancara petugas klinik tentang sarana dan prasarana
dapat disimpulkan bahwa sarana di Klinik Utama Melati Bunda sudah cukup baik.
Karena di era masa pandemic codiv-19 sudah memenuhi fasilitas yang ada dan prokes
yang ditetapkan sehingga tidak menghambat kenyamanan pelayanan rawat jalan
kesehatan yang ada di setiap klinik.
3. Standar Operasional Prosedur (SOP)
Standar Operasional Prosedur di Klinik Utama Melati Bunda sudah berjalan
dengan baik. Di setiap klinik Standar Operasional Prosedur (SOP) sangatlah penting
untuk mencapai pelayanan terbaik. Dimasa pandemi seperti ini Standar operasional
Prosedur (SOP) harus di perbaharui karena adanya perubahan alur di rawat jalan.
4. Ketanggapan (Responsiveness)
Pasien yang ingin berobat pasti ingin mendapatkan pelayanan yang mereka
harapkan. Ketidak jelasan jadwal dokter membuat petugas yang berjaga membiarkan
pasien menunggu lama. Hal ini dapat menyebabkan hal negatif terhadap kualitas
pelayanan di klinik. Tindakan seperti ini seharusnya mendapat tindakan cepat dari
Petugas medis dan langsung di informasikan kepada pasien agar tidak menunggu lama
sehingga menyebabkan kerumunan. Hal ini menandakan jika ketanggapan
(Responsiveness) di Klinik Utama Melati Bunda kurang baik.
5. Tanggung Jawab (Akuntabilitas)
Berdasarkan wawancara dan observasi, sikap tanggung jawab petugas Di klinik
Utama Melati Bunda sangat baik, karena setiap petugas kesehatan sangat bertanggung
jawab terhadap pekerjaan mereka yaitu, mengingatkan kepada seluruh pasien yang akan
berobat untuk menjalankan 3M yaitu (memakai masker,mencuci tangan,dan menjaga
jarak) tentunya hal itu akan memberikan pelayanan terbaik untuk pasien yang akan
berobat di masa Pandemi COVID-19. Hal ini menunjukan bahwa di Klinik Utama
Melati Bunda sangatlah mengutamakan kualitas terbaik.
B. Pembahasan
1. Sumber Daya Manusia
Dalam kegiatan pengingkatan mutu fasilitas pelayanan Kesehatan
dibutuhkannya sebuah tim dengan sumber daya, pelatihan, dan motivasi untuk dapat
mengadakan pengendalian agar sesuai dengan indikator mutu pelayanan yang berlaku
(Kemenkes, 2017). Sementara Sumber Daya manusia di Klinik Utama Melati Bunda
masih belum cukup untuk menunjang aktivitas pendaftaran pasien rawat jalan demi
tercapainya mutu pelayanan klinik. Perlunya penambahan PMIK di bagian pendaftaran,
adanya penjaga di pintu klinik untuk memastikan pasien sudah mematuhi prokes seperti
3M yaitu (menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan) untuk mencegah
penyebaran COVID-19 di Klinik Utama Melati Bunda.
2. Sarana Prasarana
Mutu pelayanan kesehatan juga dapat dirasakan secara langsung oleh
penggunannya dengan menyediakan fasilitas fisik dan perlengkapan yang memadai
sehingga para tenaga kesehatan akan bekerja secara optimal dalam memberikan
pelayanan kesehatan. Dalam hal ini, perbaikan sarana seperti sarana komunikasi dan
juga perlengakapan pelayanan yang tidak langsung seperti tempat parkir, keadaan ruang
Laras Ghassani Fadillah, Siti Yuliawati Azizah, Yuyun Yunengsih/Cerdika: Jurnal Ilmiah
Indonesia, 1(10), 1316-1322
Analisis Mutu Pelayanan Pasien Rawat Jalan Pada Masa Pandemi COVID-19
Klinik Utama Melati Bunda
1321
tunggu ketersediaan kursi yang cukup, sarana penyejuk ruangan, kebersihan ruangan
yang terjaga) (Kemenkes, 2017).
Berdasarkan hasil penelitian, di masa pandemi ini sarana rawat jalan di Klinik
Utama Melati Bunda sudah memenuhi prokes seperti menyimpan handsanitizer di
berbagai tempat,memakai pelindung plastik di bagian pendaftaran,mengurangi tempat
duduk dan mengatur tempat duduk minimal 1 meter. Namun prasrana di Klinik Utama
Melati Bunda perlu ditambah dan perbaharui karena dengan fasilitas yang sangat bagus
akan menarik perhatian dan memberi kepercayaan kepada pasien.
3. Standar Operasional Prosedur
Berdasarkan petunjuk teknis pelayanan kesehatan di klinik pada masa adaptasi
kebiasaan baru yang diterbitkan direktorat pelayanan kesehatan primer direktorat
jendral pelayanan kesehatan 2020 bahwa dalam pengarahan manajemen klinik
bertanggung jawab untuk membimbing, meningkatkan kemampuan dan memberi
motivasi kepada seluruh koordinator atau petugas pelayanan supaya bisa bekerja secara
efektif, efisien serta melaksanakan SOP pelayanan dalam menghadapi masa adaptasi
kebiasaan baru (Pelayanan et al., 2020).
Standar Operasional Prosedur Di klinik Utama Melati bunda sudah berjalan
dengan baik. Namun masih ada SOP yang belum sesuai dengan SOP dalam menghadapi
adaptasi kebiasaan baru. Seperti petugas pendaftaran rawat jalan yang tidak
mengharuskan memakai baju APD (gown). Dengan adanya Standar Operasional
Prosedur yang baik, tenaga kesehatan di Klinik Utama Melati bunda akan lebih
terorganisir dengan cara kerja masing-masing unit. Adapun beberapa tujuan standar
operasional prosedur, sebagai berikut : pertama agar petugas menjaga kosentensi dan
tingkat kinerja petugas ataupun tim oraginisasi atau unit kerja. Kedua Agar mengetahui
dengan jelas peran dan fungsi dari tiap-tiap posisi dalam organisasi. Ketiga memperjelas
alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas terkait. Keempat melindungi
organisasi kerja dan petugas dari malpraktek atau kesalahan adminitrasi lainnya.
Terakhir Untuk menghindari kesalahan,keraguan,duplikasi dan inefiensi.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian analisis mutu pelayanan pasien rawat jalan pada masa
pandemi COVID-19 di Klinik Utama Melati Bunda, dapat disimpulkan : Sumber Daya
Manusia masih belum cukup untuk memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada
pasien mengingat beban pekerjaan dan tenaga kerja yang tidak seimbang, sarana dan
prasarana yang sudah sesuai dimasa pandemi COVID-19 seperti memakai batasan plastik
di bagian pendaftaran,meletakan handsanitizer pada beberapa tempat. Namun masih ada
juga beberapa ruangan yang kurang pencahayaanya. Kemudian Standar Operasional
Prosedur di Klinik Utama Melati yang belum diperbaharui di masa pandemi COVID-19.
BIBLIOGRAFI
Aruni, K. W., & Balatif, F. (2021). Gambaran Pengetahuan Dan Perilaku Masyarakat
Tentang Covid-19 Di Lingkungan 6 Kelurahan Karang Berombak Kecamatan Medan
Barat Tahun 2020. Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan-Fakultas
Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara, 20(2), 123128.
Daniati, W., Fitriani, A. D., & Jamaluddin. (2021). Analisis Persepsi Mutu Pelayanan
terhadap Minat Kunjungan Ulang Pasien Rawat Jalan di Klinik Penyakit Dalam SRU
dr. Pirngadi Kota Medan. Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(4), 473481.
Laras Ghassani Fadillah, Siti Yuliawati Azizah, Yuyun Yunengsih/Cerdika: Jurnal Ilmiah
Indonesia, 1(10), 1316-1322
Analisis Mutu Pelayanan Pasien Rawat Jalan Pada Masa Pandemi COVID-19
Klinik Utama Melati Bunda
1322
https://doi.org/10.36418/cerdika.v1i4.54
Djasri, H. (2020). Corona Virus dan Manajemen Mutu Pelayanan Klinis di Rumah Sakit.
The Journal of Hospital Accreditation, 2(1), 12.
https://doi.org/10.35727/jha.v2i1.62
Kemenkes, B. (2017). Manajemen Mutu Informasi Kesehatan I.
Kemenkes RI. (2011). Permenkes RI No 028 Tahun 2011 Tentang Klinik. Permenkes RI
No. 028/Menkes/PER/I/2011.
Liow, D. M. H. G. W. (2020). Peran Komunikasi Antara Dokter Dan Pasien Dalam
Pelayanan Medis Di Klinik Reci Desa Sinisir Kecamatan Modoinding | Liow | Acta
Diurna Komunikasi. Ejournal.Unsrat.Ac.Id, 114.
Nurani, D., Kaseke, M. M., & Mongan, A. E. (2021). Dampak Pandemi Coronavirus
Disease-19 terhadap Mutu Pelayanan Kemoterapi di Ruang Delima RSUP Prof. Dr.
RD Kandou Manado. E-CliniC, 9(2), 412423.
https://doi.org/10.35790/ecl.v9i2.33490
Pelayanan, D., Primer, K., Jenderal, D., & Kesehatan, P. (2020). Petunjuk teknis pelayanan
kesehatan di klinik pada masa adaptasi kebiasaan baru.
Robot, R. P., Sengkey, R., Rindengan, Y. D. Y., Studi, P., Informatika, T., Teknik, F., &
Ratulangi, U. S. (2018). Aplikasi Manajemen Rawat Inap dan Rawat Jalan di Rumah
Sakit. Jurnal Teknik Informatika, 13(4). https://doi.org/10.35793/jti.13.4.2018.28109
Savira, F., Suharsono, Y., Tamrat, W., Pasimeni, F., Pasimeni, P., Kecerdasan, I., Ikep, P.,
Shahan, A., Jahan, F., Samuels, R., Group, W. B., Charles, L. E., 中島, Smoke, P.,
Simplice, A., Libâneo, J. C., Lindblom, C. E., Bilney, C., Pillay, S., LEMES, S.
de S. (2017). Title. Journal of Chemical Information and Modeling, 21(2), 1689
1699. https://www.oecd.org/dac/accountable-effective-institutions/Governance
Notebook 2.6 Smoke.pdf
TBSA. (2014). No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健康関連指標に
関する共分散構造分析Title. https://hsgm.saglik.gov.tr/depo/birimler/saglikli-
beslenme-hareketli-hayat-db/Yayinlar/kitaplar/diger-kitaplar/TBSA-Beslenme-
Yayini.pdf
Ulumiyah, N. H. (2018). Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan dengan Penerapan
Upaya Keselamatan Pasien di Puskesmas. Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia,
6(2), 149155. http://dx.doi.org/10.20473/jaki.v6i2.2018.149-155
© 2021 by the authors. Submitted for possible open access publication under the
terms and conditions of the Creative Commons Attribution (CC BY SA)
license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).