Cerdika: JurnalIlmiah Indonesia, September 2021, 1 (9), 1177-1186
p-ISSN: 2774-6291e-ISSN: 2774-6534
Available online at http://cerdika.publikasiindonesia.id/index.php/cerdika/index
DOI : 10.36418/cerdika.v1i9.186 http://cerdika.publikasiindonesia.id/index.php/cerdika
ANALISIS SISTEM PENYIMPANAN REKAM MEDIS RAWAT JALAN
GUNA MENUNJANG EFEKTIVITAS KERJA DI RUMAH SAKIT ISLAM
ASSYIFA
Nori Laelatul Fitriani
1*
, Erdha Anisa BP
2
, Meira Hidayati
3
Rekam Medis, Politeknik Piksi Ganesha, Indonesia
1
norylfitriani@gmail.com
1*
, erdhaanisaa@gmail.com
2
, meira.hidayati@piksi.ac.id
3
Abstrak
Received:
Revised:
Accepted:
23-07-2021
08-09-2021
24-09-2021
LatarBelakang: Sebagai mahasiswa yang lahir dan hidup
di Sukabumi, tentunya sudah menjadi tanggung jawab
moril, untuk bisa memberikan sumbangsih terhadap
daerahnya sendiri. Hal tersebut lah yang menjadi alasan
mengapa topik ini diteliti oleh penulis.
Tujuan: Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk
memberikan pengaruh terhadap sistem penyimpanan rekam
medis rawat jalan di Rumah Sakit Islam Assyifa agar sesuai
dengan efektivitas kerja serta untuk memenuhi tugas akhir.
Metode: Tulisan ini merupakan jenis penelitian kualitatif,
yaitu pengambilan data dengan mengamati manusia dan
perilakunya, lalu data tersebut di interpretasikan sesuai
analisis penulis dalam bentuk deskriptif. Penelitian
dilaksanakan di RS Islam Assyifa Kota Sukabumi dengan
meggunakan metode observasi dengan cara menggali
informasi melalui wawancara secara mendalam.
Hasil: Hasil dari penelitian ini diantaranya adalah
ditemukannya suatu kesinambungan antara latar belakang
SDM yang ada di unit rekam medis dengan eksekusi kerja
SDM rekam medis dilapangan. Lalu sistem desentralisasi
yang diterapkan di unit rekam medis Rumah Sakit tersebut
berdasarkan hasil wawancara dan analisis penulis terjadi
banyak kekurangan. Hasil dari penelitian ini juga ditemukan
banyak kendala salah satunya adalah kurang lebih 30%
berkas rekam medis belum disusun dan dirapikan kembali
ke rak filling karena sering terjadi human error.
Kesimpulan: Penulis menyimpulkan bahwa sistem filling
RS tersebut perlu melakukan banyak evaluasi, sebab sistem
filling merupakan hal yang sangat penting dalam unit rekam
medis suatu Rumah Sakit. Keberhasilan sistem rekam
medis merupakan suatu representasi dari kualitas pelayanan
publik, terutama dalam pelayanan kesehatan.
Kata kunci: filling; efektivitas; rekam medis.
Abstract
Background:As a student who was born and lives in
Sukabumi, of course, it is a moral responsibility to be able
to contribute to his area. This is the reason why this topic is
researched by the author.
Objective:The purpose of this observation is to have an
effect on the outpatient medical record storage system at
Nori Laelatul Fitriani, Erdha Anisa BP, Meira Hidayati/Cerdika: JurnalIlmiah Indonesia, 1(9),
1177-1186
Analisis Sistem Penyimpanan Rekam Medis Rawat Jalan Guna Menunjang Efektivitas
Kerja di Rumah Sakit Islam Assyifa Kota Sukabumi 1178
Assyifa Islamic Hospital so that it is in accordance with
work effectiveness and to fulfill the final task.
Methods: This paper is a type of qualitative research,
namely data collection by observing humans and their
behavior, then the data is interpreted according to the
author's analysis in descriptive form. The research was
carried out at the Assyifa Islamic Hospital in Sukabumi City
by using the observation method by digging up information
through in-depth interviews.
Results: The results of this study include the discovery of
continuity between the HR background in the medical
record unit and the work execution of the medical record
HR in the field. Then the decentralized system implemented
in the hospital's medical record unit based on the results of
interviews and the author's analysis, there were many
shortcomings. The results of this study also found many
obstacles, one of which is approximately 30% of medical
record files have not been compiled and tidied back to the
filling rack because human errors often occur.
Conclusion:The author concludes that the hospital's filling
system needs to do a lot of evaluation, because the filling
system is very important in the medical record unit of a
hospital. The success of the medical record system is a
representation of the quality of public services, especially
in health services.
Keywords: filling; effectiveness; medical records.
*Correspondence:Nori Laelatul Fitriani
*Email:norylfitriani@gmail.com
PENDAHULUAN
Menurut peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 340 Pasal 1 Ayat 1
Tahun 2010 tentang klasifikasi Rumah Sakit, Rumah Sakit adalah institusi pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat (Permenkes, 2010).
Tentunya, setiap fasilitas publik harus memberikan service yang baik kepada masyarakat,
juga fasilitas publik tersebut harus menerapkan langkah-langkah dan berbagai strategi
dalam mencapai eksekusi yang efektif, supaya pelayanan yang baik pun sejalan dengan
efektivitas kerja di dalam institusi tersebut. Maka dari itu, berdasarkan ketetapan
pemerintah melalui Menkes tersebut, Rumah Sakit dituntut untuk memberikan pelayanan
yang baik kepada masyarakat dan tentunya dituntut untuk mengelola dan mengatureksekusi
kerja dengan baik, apalagi Rumah Sakit merupakan fasilitas pelayanan masyarakat yang
sangat penting dan sangat riskan (Iskandar & Mutiarin, 2014). Salah satu bentuk pelayanan
yang penting yang ada dalam elemen Rumah Sakit adalah pelayanan pada bagian rekam
medis (Yuliani, 2016).
Menurut Permenkes RI Nomor 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis,
menyebutkan bahwa rekam medis merupakan berkas yang berisi catatan dan dokumen
tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien (Menkes, 2008). Dengan demikian sistem penyimpanan rekam
medis harus dikelola dengan baik supaya tidak ada kerusakan atau hilangnya berkas pasien
Nori Laelatul Fitriani, Erdha Anisa BP, Meira Hidayati/Cerdika: JurnalIlmiah Indonesia, 1(9),
1177-1186
Analisis Sistem Penyimpanan Rekam Medis Rawat Jalan Guna Menunjang Efektivitas
Kerja di Rumah Sakit Islam Assyifa Kota Sukabumi 1179
(Devi, 2021). Karena kekeliruan tersebut akan mengganggu proses pelayanan pada pasien.
Maka dari itu dalam sistem penyimpanan rekam medis juga, diperlukan langkah dan
strategi yang tepat supaya memudahkan sebuah institusi dalam keterpaduan, keteraturan
dan efektivitas kerja.
Rekam medis bertujuan untuk pemeliharan kesehatan dan pengobatan pasien,
keperluan data untuk penelitian akademis, dasar dan acuan dalam pembayaran biaya
pelayanan kesehatan dan data statistik kesehatan (Yuliani, 2016). Tentunya data statistik
kesehatan bagi pasien bertujuan untuk memberikan eksplanasi tentang perkembangan
kesehatan berdasarkan riwayat penyakit yang diderita pasien. Bagi tenaga kesehatan,
tentunya data ini juga bermanfaat sebagai evaluasi tentang efektivitas kerja mereka sebagai
pelayan publik. Evaluasi tersebut juga berguna supaya manajemen sebuah institusi berjalan
sesuai kaidah yang teratur dan berkesesuaian.
Secara lebih mendalam, rekam medis terbagi menjadi beberapa bagian yaitu
assembling, coding, filling dan analisis (Trisna et al., 2021). Filling merupakan salah satu
bagian penting dalam rekam medis yang menunjang kelancaran pelayanan kesehatan
(Kurniawati & Asfawi, 2015). Filling merupakan suatu rangkaian kerja yang teratur, mulai
dari proses penciptaan, penerimaan, pengumpulan, pengaturan, pengendalian,
pemeliharaan dan perawatan serta penyimpanan suatu dokumen menurut sistem tertentu
sehingga saat diperlukan dokumen tersebut dapat ditemukan secara cepat dan tepat yang
tentunya menerapkan langkah-langkah yang berorientasi pada efisiensi (Capah, 2020).
Tentunya tiap-tiap instansi kesehatan memiliki Strandar Prosedur Operasional (SPO)
masing-masing. SPO ini-lah yang menentukan bagaimana eksekusi lapangan yang akan
diterapkan oleh bagian rekam medis di suatu instansi pelayanan kesehatan, dalam tulisan
ini adalah Rumah Sakit.
Penulis memfokuskan penelitiannya untuk menganalisa sejauh mana sistem filling
rekam medis di Rumah Sakit Islam Asyifa Kota Sukabumi, khususnya pada rawat jalan,
berorientasi pada langkah kerja yang efektif.Dalam tulisan ini secara lebih mendetail adalah
efektivitas kerja. Menurut Liang Gie dalam (Luas et al., 2017), efektivitas merupakan
keadaan yang mengandung pengertian mengenai terjadinya suatu efek atau akibat yang
dikehendaki, maka perbuatan itu dikatakan efektif kalau menimbulkan akibat atau
mencapai maksud sebagaimana yang dikehendaki.
Rumah Sakit Islam Assyifa Kota Sukabumi merupakan Rumah Sakit swasta kelas
C yang merupakan fasilitas kesehatan terpadu bagi masyarakat Sukabumi khususnya.
Sistem penyimpanan rekam medis di Rumah Sakit ini menggunkan sistem desentralisasi
dan memakai sistem penjajaran dengan sistem angka awal (straight digit). Setiap jenis
sistem filling tentunya memiliki nilai kurang dan nilai lebihnya masing-masing, tergantung
situasi dan kondisi, fasilitas penunjang, SPO yang diberlakukan dan SDM yang ada di
rekam medis Rumah Sakit tersebut.
Masalah muncul ketika adanya ketimpangan antara harapan dan kenyataan di
lapangan. Penulis menyebutnya kenyataan di lapangan karena hal itu berdasarkan hasil
Praktik Kerja Lapangan (PKL) penulis di Rumah Sakit tersebut. Tentunya penulis
memahami bagaimana nilai kurang dan lebihnya sistem filling di Rumah Sakit tersebut,
karena penulis juga merupakan pelaku yang melakukan praktik di Rumah Sakit tersebut.
Batasan lebih dalam masalah yang analisa dan diteliti oleh penulis adalah sistem filling
pada rawat jalan di Rumah Sakit tersebut. Mengapa demikian, balik lagi sesuai fakta diatas
bahwa di Rumah Sakit tersebut menggunakan sistem desentralisasi atau menurut hemat
penulis adalah sistem pemisahan filling antara rawat inap dan rawat jalan (Agustina, 2018).
Menurut (Huffman, 2019) pelayanan rawat jalan adalah pelayanan yang diberikan
kepada pasien yang tidak mendapatkan pelayanan rawat inap di Rumah Sakit atau institusi
pelayanan kesehatan. Dalam tulisan ini penulis akan memaparkan dan menganalisa
kualifikasi petugas rekam medis di Rumah Sakit Islam Assyifa Kota Sukabumi. Tentunya
masalah ini dibahas karena penting bagi penulis untuk melihat bagaimana keterkaitan
efektivitas kerja di rekam medis Rumah Sakit tersebut dengan SDM yang dimilikinya. Dari
Nori Laelatul Fitriani, Erdha Anisa BP, Meira Hidayati/Cerdika: JurnalIlmiah Indonesia, 1(9),
1177-1186
Analisis Sistem Penyimpanan Rekam Medis Rawat Jalan Guna Menunjang Efektivitas
Kerja di Rumah Sakit Islam Assyifa Kota Sukabumi 1180
situ kita bisa melihat suatu kesinambungan antara kualitas SDM dengan eksekusi kerja
yang berorientasi pada efektivitas. Penulis akan membahas kebijakan penyimpanan berkas
rekam medis di Rumah Sakit tersebut serta menganalisis SPO yang ada dan bagaimana
eksekusi dilapangan yang diterapkan. Dari sini juga penulis bisa melihat, sejauh mana SPO
ini diterapkan oleh SDM yang ada di bagian fillingRumah Sakit tersebut.
Penulis akan memaparkan tentang alur berkas rekam medis di Rumah Sakit, sistem
penyimpanan berkas rekam medis dan termasuk sistem pengambilan dan pengembalian
berkas rekam medis di Rumah Sakit. Terakhir, penulis juga akan memaparkan ruang
penyimpanan berkas rekam medis yang tentunya memilki keterkaitan dengan jarak
pendistribusian berkas rekam medis di Rumah Sakit tersebut. Jarak ini juga akan diuraikan
secara deskriptif untuk melihat sejauh mana faktor jarak dapat menghambat aktivitas
pendistribusian berkas dan melihat sejauh mana SDM di rekam medis tersebut
mengatasinya.
Tujuan penelitian ini agar mengetahui prosedur sistem penyimpanan rekam medis
rawat jalan dan fasilitas penyimpanan rekam medis di Rumah Sakit Islam Asyifa. Untuk
meningkatkan efektivitas kerja di Rumah Sakit lebih kondusif. Manfaat penelitian bagi
Rumah Sakit ini menghasilkan informasi tentang penyimpanan berkas rekam medis rawat
jalan agar sesuai dengan efektivitas kerja di Rumah Sakit Islam Asyifa dan saran kepada
direktur Rumah Sakit untuk dapat memperbaiki sitem penyimpanan berkas rekam medis
yang sesuai dengan efektivitas kerja. Bagi Institusi Pendidikan penelitian ini sebagai bahan
referensi agar bisa meningkatkan penyelengaraan pendidikan perekam medis yaitu dalam
sistem penyimpanan berkas rekam medis di Rumah Sakit. Bagi para peneliti menjadi bahan
informasi, edukasi dan perbandingan bagi peneliti sejenis selanjutnya yang berhubungan
dengan masalah penelitian ini.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian pada tulisan ini adalah penelitian kualitatif. Menurut Creswell, J.
W mengartikan penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti
masalah manusia dan sosial (Creswell & Creswell, 2017). Dimana peneliti akan
melaporkan dari hasil penelitian berdasarkan laporan pandangan data dan analisa data yang
didapatkan di lapangan, kemudian di deskripsikan dalam laporan penelitian secara rinci,
lalu data tersebut di interpretasikan sesuai analisa penulis dengan bentuk deskriptif
naratif.menggunakan pendekatan Fenomenologi, dimana jenis penelitian ini berorientasi
pada hasil filsafat. Dalam pengerjaannya, penulis berupaya menggali informasi dengan
cara mencari arti, makna dan esensinya. Jadi penelitian ini juga tentunya menggunakan
metode observasi dengan cara menggali informasi melalui wawancara secara mendalam.
Subjek dalam penelitian ini adalahseluruh SDM rekam medis dibagian
penyimpanan berkas rawat jalan. Sebanyak empat informan dijadikan sumber primer
(utama) dalam tulisan ini dengan wawancara sebagai alat penggalian informasi yang
dibutuhkan penulis. Tentunya setelah di wawancara, hasil wawancara di interpretasikan
oleh penulis dengan bentuk deskriptif, karena tulisan ini menggunakan metode kualitatif.
Lalu akhirnya penulis menarik kesimpulan dari data yang diperoleh tentang penyimpanan
berkas rekam medis di Rumah Sakit Islam Assyifa Kota Sukabumi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kebijakan Penyimpanan Berkas Rekam Medis di Rumah Sakit Islam Assyifa Kota
Sukabumi
Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Islam Assyifa Sukabumi Tentang
Kebijakan Pelayanan di Lingkup Unit Rekam Medis
Nori Laelatul Fitriani, Erdha Anisa BP, Meira Hidayati/Cerdika: JurnalIlmiah Indonesia, 1(9),
1177-1186
Analisis Sistem Penyimpanan Rekam Medis Rawat Jalan Guna Menunjang Efektivitas
Kerja di Rumah Sakit Islam Assyifa Kota Sukabumi 1181
Rekam Medis dalam Hal Pengelolaan, Penyimpanandan Pemusnahannya.
1. Pengelolaan rekam medis dilaksanakan sesuai dengan organisasi dan tata kerja sarana
pelayanan kesehatan.
2. Sistem penomoran rekam medis di Rumah Sakit Islam Assyifa menggunakan sistem
penomoran secara Unit (Unit Numbering System).
3. Sistem penamaan rekam medis disesuaikan dengan peraturan yang berlaku.
4. Sistem Penjajaran rekam medis di Rumah Sakit Islam Assyifa menggunakan sistem
penjajaran nomor langsung (Straight Numerical Filing).
5. Peminjaman berkas rekam medis harus melalui petugas penyimpanan rekam medis.
6. Setiap poli klinik rawat jalan wajib mengembalikan rekam medis rawat jalan ke
pendaftaran/ruang penyimpanan Rekam Medis Rawat Jalan setelah jam kerja poliklinik
selesai.
7. Berkas Rekam Medis Gawat Darurat harus kembali ke pendaftaran setelah shift kerja.
8. Berkas Rekam Medis Rawat Inap kembali ke Instalasi Rekam Medis dalam keadaan
lengkap dalam waktu 1 x 24 jam, setelah pasien menerima pelayanan rawat inap.
9. Peminjaman berkas rekam medis untuk keperluan riset, penelitian harus dilakukan di
unit rekam medis.
10. Jika beberapa rekam medis akan digunakan selama beberapa hari, rekam medis tersebut
disimpan dalam ruang sementara di unit rekam medis.
11. Petugas Assembling wajib menulis tanggal pengembalian berkas rekam medis di buku
pengembalian berkas rekam medis sesuai Ruangan yang melakukan pengembalian.
12. Rekam Medis Rawat Inap yang telah sampai ke ruang Rekam Medis harus di
Assembling dan di analisa kelengkapannya.
13. Petugas rekam medis melakukan Coding Diagnosa dan Tindakan (Pengkodean) pada
berkas rekam medis yang sudah di assembling.
14. Penetapan standar kode tindakan di Rumah Sakit islam assyifa adalah menggunakan
ICD 9 CM.
15. Penetapan standar kode diagnosa di Rumah Sakit islam assyifa adalah menggunakan
ICD 10.
16. Setiap berkas rekam medis di index guna memudahkan petugas dalam pengumpulan
data ketika diperlukan.
17. Berkas rekam medis direview secara berkala oleh individu atau tim review.
18. Hanya petugas Rekam Medis yang menangani penyimpanan berkas Rekam Medis
Rawat jalan dan Rawat Inap.
19. Sistem penyimpanan rekam medis di Rumah Sakit Islam Assyifa menggunakan sistem
penyimpanan secara sentralisasi.
20. Penyimpanan rekam medis dan ringkasan pulang dilaksanakan oleh petugas yang
ditunjuk oleh pimpinan sarana pelayanan kesehatan.
21. Rekam medis pasien rawat inap di Rumah Sakit wajib disimpan sekurang-kurangnya
untuk jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung dari tanggal terakhir pasien berobat atau
dipulangkan.
22. Setelah batas waktu 5 tahun Rekam Medis dapat dimusnahkan kecuali Ringkasan
Masuk dan Keluar, Resume Medis, Persetujuan Tindakan Medis, laporan Operasi dan
surat Kematian.
23. Penyimpanan Ringkasan Masuk dan Keluar, Resume Medis, Persetujuan Tindakan
Medis, laporan Operasi dan surat Kematian selama 10 tahun dan dilaksanakan oleh
petugas yang ditunjuk oleh Direktur.
24. Rekam medis pada sarana pelayanan kesehatan non Rumah Sakit wajib disimpan
sekurang-kurangnya untuk jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung dari tanggal terakhir
pasien berobat.
25. Setelah batas waktu dilampaui, rekam medis dapat dimusnahkan. Berkas yang akan
dimusnahkan harus dicatat nomor rekam medis, nama pasien, diagnosa dan dokter yang
merawatnya, juga wajib dibuatkan berita acara pemusnahan.
Nori Laelatul Fitriani, Erdha Anisa BP, Meira Hidayati/Cerdika: JurnalIlmiah Indonesia, 1(9),
1177-1186
Analisis Sistem Penyimpanan Rekam Medis Rawat Jalan Guna Menunjang Efektivitas
Kerja di Rumah Sakit Islam Assyifa Kota Sukabumi 1182
Deskripsi pada point ke-4, unit rekam medis Rumah Sakit ini menggunakan sistem
penjajaran Straight. Secara hemat penulis sistem ini menjajarkan berkas rekam medis
secara urut menurut nomor rekam medisnya sebagaimana urut angka. Di RS Islam Assyifa,
sistem ini sebenarnya memberikan kemudahan bagi petugas rekam medis, bahkan petugas
yang tidak berlatar pendidikan rekam medis pun akan cepat mengerti oleh sistem ini.
Namun dalam pelaksanaannya juga, tentunya terdapat celah-celah kekeliruan. Misalnya,
jika kurang teliti petugas akan salah penjajaran karena tidak memerhatikan seluruh nomor
berkas. Lalu celah kekeliruan selanjutnya adalah kekeliruan dalam salah tulis, misal angka
1 ditulis untuk 7.
Dalam keterangan diatas No.19, disebutkan bahwa sistem penyimpanan
menggunakan sistem sentralisasi, padahal saat ini di RS tersebut menggunakan sistem
desentralisasi yang berdasarkan hasil wawancara banyak memeiliki kekurangan.
Informan (1) memaparkan bagaimana kendala dan nilai plus yang dirasakan akibat
menggunakan sistem desentralisasi.
“Bagi saya sistem desentralisasi disini, hanya memiliki satu keunggulan, yaitu
gudang penyimpanan tidak cepat penuh, sebab gudang berkas rawat jalan dan
rawat inap terpisah (bangunannya)”. Namun kendala yang sangat berati menurut
saya adalah sering terjadi kewalahan karena faktor beda gedung tersebut, sulit
sekali untuk saling memback-up pekerjaan. Akhirnya petugas disini harus
multitasking, bahkan perawat pun menyentuh pekerjaan rekam medis” (Informan
1).
Standar Prosedur Operasional (SPO) Penyimpanan Berkas Rekam Medis di Rumah
Sakit Islam Assyifa Kota Sukabumi
SPO yang ada di unit rekam medis Rumah Sakit tentunya yang menentukan
bagaimana eksekusi dilapangan yang akan diterapkan oleh bagian rekam medis. Penulis
akan menganalisa beberapa poin dalam SPO diatas dengan kenyataan dilapangan, yang
diperkuat oleh hasil penelitian melalui wawancara (Suhartina, 2019).
Poin ke-3 disebutkan bahwa hanya petugas rekam medis yang menangani berkas
rekam medis. Namun dalam kenyataannya di unit rekam medis RS Assyifa tindakan
pendistribusian berkas dari gudang penyimpanan ke poli-poli yang ada di Rumah Sakit
terkadang dilakukan oleh perawat, karena keterbatasan SDM dan khususnya tidak adanya
petugas khusus bagian pendistribusian. Dilakukan oleh perawat juga untuk menghindari
keterlambatan waktu pendistribusi berkas ke poli.
“Kuantitas SDM di unit rekam medis disini adalah salah satu kendala yang cukup
menghambat efektivitas kerja. Alhasil perawat biasanya mengambil berkas sendiri
ke gudang penyimpanan supaya tidak ada keterlambatan pendistribusian ke poli”
(Informan 1).
Di poin ke-4 disebutkan bahwa petugas penyimpanan harus memelihara kerapihan
dan keteraturan rak-rak penyimpanan Berkas Rekam Medis Rawat. Namun kenyataan
dilapangan berkas yang disimpan tidak cukup untuk masuk kedalam rak penyimpanan
berkas rekam medis,yang disebabkan karena luas ruang penyimpanan rekam medis,
sehingga mengakibatkan berkas rekam medis tidak dapat ditambah kedalam ruang
penyimpanan (Ritonga & Sari, 2019). Akibatnya banyak status rekam medis yang
ditumpukan diatas status yang telah disusun rapih dan sesuai dengan nomor rekam medis.
Saat pengambilan kembali status rekam medis pasien yang akan berobat tidak
menggunakan tracer (petunjuk keluar) sebagai pengganti untuk disisipkan di bagian setiap
nomor rekam medis pasien yang berobat (Khairussari, 2018).
Nori Laelatul Fitriani, Erdha Anisa BP, Meira Hidayati/Cerdika: JurnalIlmiah Indonesia, 1(9),
1177-1186
Analisis Sistem Penyimpanan Rekam Medis Rawat Jalan Guna Menunjang Efektivitas
Kerja di Rumah Sakit Islam Assyifa Kota Sukabumi 1183
Terakhir di poin ke-6 disebutkan bahwa petugas penyimpanan menyortir/
mengasembling berkas Rekam Medis. Hal ini dilakukan karena keterbatasan SDM dan
untuk menghindari kesalahan penyimpanan atau penjajaran berkas rekam medis. Maka dari
itu petugas rekam medis disini tentunya mawas diri untuk menghindari kekeliruan dengan
cara menyortir terlebih dahulu berkas yang akan masuk ke rak penjajaran. Menurut penulis,
ini merupakan hal yang tepat untuk mengatasi kendala-kendala yang signifikan.
Alur Unit Rekam Medis Rawat Jalan di Rumah Sakit Islam Assyifa Kota Sukabumi
Gambar 1. Alur Unit Rekam Medis Rawat Jalan
Alur penyimpanan berkas rekam medis secara sederhana dimulai ketika pasien
datang, lalu pasien melakukan registrasi. Ketika registrasi berlangsung akan diketahui, jika
pasien baru tentunya petugas tidak akan mengambil berkas di ruang filling akan tetapi akan
dibuatkan berkas di TPPRJ, namun jika yang didapatkan ternyata pasien lama, maka
petugas registrasi akan menginput data secara digital lalu dicetak lah bon peminjaman
berkas dan bon tersebut diterima oleh petugas filling. Lalu petugas filling akan
memasukkan bon kedalam tracer dan status rekam medis dapat diambil. Namun karena
telah diterapkan sistem komputerisasi, maka tidak ada catatan manual. Terakhir status
didistribusikan ke tujuan (Poliklinik/IGD), tentunya setelah selesai dipakai berkas
dikembalikan ke ruang filling.
Secara bentuk dan luas bangunan Rumah Saki ini, Jarak pendistribusian berkas
rekam medis sebenarnya bukanlah masalah yang berarti bagi petugas. Karena gudang
filling rawat jalan dengan poliklinik berada di satu bangunan. Maka dari itu bisa dikatakan
jarak pendistribusian cukup terjangkau. Namun lagi-lagi, kendala ada di jumlah SDM.
Kurangnya SDM menyebabkan tidak adanya petugas khusus untuk mendistribusikan
berkas ke poliklinik, alhasil sering sekali perawat yang mengambil dan mengembalikan
berkas ke ruang filling untuk menghindari keterlambatan.
Sistem desentralisasi menurut pengamatan penulis kurang cocok diterapkan di
Rumah Sakit tersebut karena luas Rumah Sakit pun belum bisa dikategorikan besar.
Nori Laelatul Fitriani, Erdha Anisa BP, Meira Hidayati/Cerdika: JurnalIlmiah Indonesia, 1(9),
1177-1186
Analisis Sistem Penyimpanan Rekam Medis Rawat Jalan Guna Menunjang Efektivitas
Kerja di Rumah Sakit Islam Assyifa Kota Sukabumi 1184
Pemisahan gudang filling rawat jalan dan rawat inap hanya akan menimbulkan berbagai
masalah dan kendala. Sikap gotong royong dan saling back up pun sangat jarang
terealisasikan. Sistem sentralisasi adalah yang menguntungkan, sebab petugas rawat jalan
dan rawat inap bisa saling bahu membahu jika muncul suatu masalah dan kendala. Namun
hal ini perlu dilakukan penelitian lebih lanjut lagi tentunya.
Kendala dan Masalah dalam Sistem Filling di Unit Rekam Medis Rumah Sakit Islam
Assyifa Kota Sukabumi
Berdasar pada hasil observasi melalui wawancara yang dilakuakan, juga berdasar
pada Praktik Kerja Lapangan (PKL) penulis yang berlangsung pada April hingga Juni 2021
di Unit Rekam Medis Rumah Sakit Islam Assyifa Kota Sukabumi, maka penulis mencoba
memaparkannya.
Pelayanan berkas rekam medis terkadang melebihi ketetapan waktu yang telah
diatur dalam SPO yaitu 5 menit. Ketidaktepatan waktu tunggu proses pendaftaran sampai
ke poliklinik disebabkan adanya salah peletakan berkas rekam medis yang mengakibatkan
kesulitan untuk menemukan berkas rekam medis yang diperlukan. Menurut penulis
kesalahan peyimpanan juga karena adanya kesalahan dalam proses sortir yang mana
diperlukan ketelitian petugasnya.
“kendala yang sering saya alami adalah hilangnya berkas ditempat yang
seharusnya, karena salah menyimpan dan mau tidak mau berkas harus ada, jadi
sedikit memakan waktu dan tenaga jika ada kasus demikian” (Informan 2).
”kesulitan menemukan berkas rekam medis, karena banyak yang tertumpuk”
(Informan 3).
“Kendala pribadi yang sering saya rasakan adalah, kesulitan menyimpan berkas di
rak paling atas, lalu ruangannya tidak terlalu luas berpengaruh terhadap efektivitas
penyimpanan dan terkadang berkas sulit ditemukan entah tertumpuk atau tertinggal
di poli (karena tidak adanya petugas khusus bagian pendistribusian), alhasil harus
mengerahkan petugas lain (diluar petugas rekam medis) untuk mencari berkas
tersebut” (Informan 4)
Denah Ruang Penyimpanan (Filling) Rekam Medis di Rumah Sakit Islam Assyifa
Kota Sukabumi
Gambar 2. Denah Ruang Penyimpanan Rekam Medis
KESIMPULAN
Sistem penyimpanan (filling) tentunya merupakan hal yang sangat penting dalam
sebuah unit rekam medis suatu Rumah Sakit, dalam tulisan ini adalah RS Assyifa Kota
Sukabumi. Keberhasilan sistem rekam medis disuatu Rumah Sakitmerupakan sebuah
representasi dari kualitas pelayanan publik, terutama dalam pelayanan kesehatan.
Keberhasilan yang ini dicapai tentunya adalah sebuah eksekusi kerja yang berorientasi pada
hasil-hasil efektif. Tentunya, untuk mencapai sebuah efektivitas juga perlu dukungan dari
Nori Laelatul Fitriani, Erdha Anisa BP, Meira Hidayati/Cerdika: JurnalIlmiah Indonesia, 1(9),
1177-1186
Analisis Sistem Penyimpanan Rekam Medis Rawat Jalan Guna Menunjang Efektivitas
Kerja di Rumah Sakit Islam Assyifa Kota Sukabumi 1185
SDM yang capable, sistem filling yang baik dan progressif, prosedur kerja dan target serta
fasilitas penyimpanan (secara fisik) yang memadai.
Elemen-elemen utama dari sistem filling juga akhirnya dapat ditarik banyak
konklusi. Pertama, kualifikasi petugas rekam medis yang ada di RS tersebut memiliki suatu
kesinambungan dengan kualitas hasil kerja dan orientasi pekerjaan kepada efektivitas. Lalu
sejauh mana kebijakan yang ditetapkan diterapkan di lapangan juga berpengaruh terhadap
efektivitas kerja, karena bagaimana pun kebijakan adalah langkah-langkah progresif yang
menjadi acuan petugas. SPO juga sangatlah penting sebab dari situ bisa dilihat kualitas
pekerjaan dilapangan dari SPO yang diterapkan.
Kendala-kendala yang dialami di unit rekam medis Rumah Sakit ini, seperti
kuantitas SDM yang meyangkut petugas pendistribusian juga perlu dilakukan evaluasi
mendalam yang mengarah kepada kebutuhan dan orientasi kerja yang efekti. SDM yang
kurang juga berpengaruh pada kelancarana alur berkas rekam medis, kendala dalam alur
rekam medis tentunya sangat menggangu pelayanan kesehatan pada pasien.
Terakhir adalah sistem desentralisasi di Rumah Sakit tersebut yang perlu banyak
evaluasi dan perubaha. Sistem desentralisasi nyatanya kurang cocok diterapkan di Rumah
Sakit ini, sebagaimana yang informan paparkan dalam sesi wawancara.
Akhirnya tulisan ini diharapkan menjadi bahan evaluasi dalam sistem
penyimpanan unit rekam medis di Rumah Sakit ini. Evaluasi bagi penulis merupakan suatu
kebutuhan jangka panjang untuk menutupi setiap nilai kurang dan tentunya untuk
mengarahkan instansi ini khusunya unit rekam medis pada hasil-hasil yang progresif dan
langkah-langkah yang efektif.
BIBLIOGRAFI
Agustina, N. B. (2018). Gambaran Umum Sistem Penyimpanan Berkas Rekam Medis Di
RumahSakit Islam Sultan Agung Semarang Tahun 2018.
Capah, D. A. H. (2020). Aplikasi Pengelolaan Dokumen dan Arsip berbasis Web untuk
mengatur Sistem kearsipan dengan menggunakan Metode Waterfall. Explore: Jurnal
Sistem Informasi Dan Telematika (Telekomunikasi, Multimedia Dan Informatika),
11(2), 8490. http://dx.doi.org/10.36448/jsit.v11i2.1469
Creswell, J. W., & Creswell, J. D. (2017). Research design: Qualitative, quantitative, and
mixed methods approaches. Sage publications.
Devi, I. I. (2021). Analisis Faktor Penyebab Penumpukan Berkas Rekam Medis Aktif
Kirana Di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo.
Huffman. (2019). Medical Record Management. Berwyn: Physicians Record Company.
Iskandar, I., & Mutiarin, D. (2014). Implementasi Kebijakan Badan Layanan Umum
Daerah: Studi Kasus RSUD dr. Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor Kabupaten
Bulungan. Journal of Governance and Public Policy, 1(1).
http://dx.doi.org/10.18196/ jgpp.2014.0005
Khairussari, A. R. (2018). Sistem Penyimpanan Dokumen Rekam Medis.Journal Perekam
Medis Dan Informasi Kesehatan, 1(1), 2932.
https://doi.org/10.1234/jupermik.v1i1.8
Kurniawati, A., & Asfawi, S. (2015). Analisis Deskriptif Faktor Penyebab Kejadian
Missfile di Bagian Filling Rawat Jalan RSUD Dr. M. Ashari Pemalang Tahun 2015.
Jurnal. Http://Eprints. Dinus. Ac. Id/17447/. Pdf (1 Maret 2020).
Luas, J., Kimbal, M., & Singkoh, F. (2017). Efektivitas Pelayanan Publik Di Kelurahan
Kakaskasen Dua Kecamatan Tomohon Utara Kota Tomohon. Jurnal Eksekutif, 2(2).
Menkes, R. I. (2008). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
269/MenKes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis. Jakarta: Kementerian Kesehatan
RI.
Permenkes, R. I. (2010). Klasifikasi Rumah Sakit. Jakarta.
Nori Laelatul Fitriani, Erdha Anisa BP, Meira Hidayati/Cerdika: JurnalIlmiah Indonesia, 1(9),
1177-1186
Analisis Sistem Penyimpanan Rekam Medis Rawat Jalan Guna Menunjang Efektivitas
Kerja di Rumah Sakit Islam Assyifa Kota Sukabumi 1186
Ritonga, Z. A., & Sari, F. M. (2019). Tinjauan Sistem Penyimpanan Berkas Rekam Medis
Di Rumah Sakit Umum Pusat H Adam Malik Tahun 2019. Jurnal Ilmiah Perekam
Dan Informasi Kesehatan Imelda (JIPIKI), 4(2), 637647.
Suhartina, I. (2019). Analisis Efektivitas SOP Pelaksanaan Penyimpanan Berkas Rekam
Medis Di Puskesmas Lawang. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia
(JMIKI), 7(2), 128. http://dx.doi.org/10.33560/jmiki.v7i2.226
Trisna, W. V., Aisy, R., & Susanti, E. (2021). Gambaran Manajemen Ruang Rekam Medis
Ditinjau Dari Aspek Workspace dan Workflow di RSIA “XTahun 2020. JHMHS:
Journal of Hospital Management and Health Science, 2(1), 8288.
Yuliani, N. (2016). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keamanan Berkas Rekam Medis
Berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan (Studi Kasus Di Rumah Sakit Umum
Daerah Sukoharjo). Jurnal INFOKES Universitas Duta Bangsa Surakarta, 6(1).
© 2021 by the authors. Submitted for possible open access publication under the
terms and conditions of the Creative Commons Attribution (CC BYSA) license
(https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).