EVALUASI  PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA RASIONAL PADA IBU   HAMIL DI APOTEK ANYADELLASIS KOTA INDRAMAYU

 

 

Ani Triyati1*, Rida Emilia2

Politeknik  Piksi  Ganesha  Bandung, Indonesia1, 2

[email protected]1, [email protected]2

                                  *Korespondensi: [email protected]1            

 

 

Abstrak

Received:

Revised  :

Accepted:

30-08-2021

18-09-2021

24-09-2021

Latar Belakang: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif yang meninjau penggunaan antibiotika pada peresepan ibu hamil rawat jalan di Apotik Anyadellasis. Data diambil dari bagian rekam medis Instalasi Rawat Jalan dari bulan November hingga Desember 2020. Dari data tersebut dilakukan identifikasi penggunaan antibiotika pada ibu hamil berdasarkan golongan dan jenis antibiotika, kategori keamanan obat serta ditinjau kesesuaian penggunaan antibiotika yang diresepkan dengan pedoman diagnosa dan terapi dari literatur.

Tujuan: Mengetahui antibiotika yang diresepkan dan persentase penggunaanya dari seluruh peresepan pada pasien ibu hamil di apotek Anyadellasis kota Indramayu periode November – Desember 2020.

Metode:  Jenis  penelitian  ini  menggunakan  rancangan  kualitatif  dengan  metode  penilitian  deskriftif  .  Pengumpulan  data  dilakukan  yakni  semua  data  yang  memenuhi  kriteria  inklusi  dan  eksklusi. 

Hasil: Penggunaan Antibiotika Peresepan antibiotika pada ibu hamil digunakan untuk terapi penyakit infeksi. Berdasarkan kriteria inklusi, diperoleh resep sebanyak 75 dari 300 total peresepan pada ibu hamil rawat jalan di Apotik Anyadellasis yang dipergunakan dalam penelitian.

Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan antibiotika ditemukan sebanyak (75 resep) dengan penggunaan β-laktam 43% (35 resep) terdiri dari amoksisilin 27% (20 resep), amoksisilin/klavulanat 8% (6 resep), sefiksim 9,33% (7 resep), kuinolon (siprofloksasin) 2,67% (2 resep); dan antibiotik golongan lain 56,34% (40 resep) terdiri dari klindamisin 14,67% (11 resep), metronidazol 38,67% (29 resep). Berdasarkan kategori keamanan obat, ditemukan obat kategori B sebanyak 94,67% (73 resep) dan kategori C sebanyak 2,67% (2 resep). Persentase kesesuaian pemberian terapi antibiotika pada resep dengan pedoman diagnosa dan terapi berdasarkan ketepatan indikasi adalah 100% (75 resep).

Kata kunci: antibiotika; ibu hamil; rawat jalan; kesesuaian.

 

 

 

 

Abstract

 

Background:  This study is a retrospective descriptive study that reviews the use of antibiotics in outpatient prescribing for pregnant women at Anyadellasis Pharmacy. The data was taken from the medical record section of the Outpatient Installation from November to December 2020. From this data, it was identified the use of antibiotics in pregnant women based on the class and type of antibiotics, drug safety categories and reviewed the suitability of the use of prescribed antibiotics with diagnostic and therapeutic guidelines from the literature.

Objective:  Knowing the antibiotics prescribed and the percentage of their use from all prescriptions for pregnant women at the Anyadellasis pharmacy, Indramayu city for the period November - December 2020.

Methods:  This  type  of  research  uses  a  qualitative  design  with  descriptive  research  methods.  Data  collection  was  carried  out,  namely  all  data  that  met  the  inclusion  and  exclusion  criteria.

Results:  Use of Antibiotics Antibiotics are prescribed for pregnant women to treat infectious diseases. Based on the inclusion criteria, 75 out of 300 prescriptions were obtained for outpatient pregnant women at the Anyadellasis Pharmacy used in the study.

Conslusion:  The results showed that the use of antibiotics was found (75 prescriptions) with the use of -lactam 43% (35 prescriptions) consisting of 27% amoxicillin (20 prescriptions), 8% amoxicillin/clavulanate (6 prescriptions), cefixime 9.33% (7 prescription), quinolones (ciprofloxacin) 2.67% (2 prescriptions); and 56.34% antibiotics (40 prescriptions) consisting of clindamycin 14.67% (11 prescriptions), metronidazole 38.67% (29 prescriptions). Based on the category of drug safety, 94,67% (73 prescriptions) were found for category B drugs and 2,67% for category C (2 prescriptions). The percentage of appropriateness of antibiotic therapy in prescriptions with diagnostic and therapeutic guidelines based on the accuracy of indications is 100% (75 prescriptions).

Keywords: antibiotic; pregnant mother; outpatient;

                  suitability.

Coresponden Author : Ani Triyati 

Email  :  [email protected]

https://jurnal.syntax-idea.co.id/public/site/images/idea/88x31.png

 

 

PENDAHULUAN

 

Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum yang dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Jika dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 9 bulan menurut kalender internasional (Situmorang, 2020). Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27) dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40) (Prawirohardjo, 2016). Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari HPHT (Hilmi et al., 2019).

Pada masa kehamilan, seorang ibu hamil dapat mengalami gangguan kesehatan sehingga memerlukan terapi obat dan diperkirakan sekitar 90% ibu hamil pernah mendapat 3 atau 4 obat selama masa kehamilan (Mahardinata, 2009). Masalah resistensi antibiotik di Indonesia sudah menghawatirkan. Penggunaan antibiotik secara bijak merupakan kunci utama pengendalian resistensi. Penemuan dan penggunaan antibiotik secara luas dalam bidang kesehatan sejak 1943 telah berhasil menurunkan angka kesakitan dan kematian keadaan ini mendorong penggunaan antibiotika yang berlebihan sehingga hanya dalam 4 tahun kemudian telah timbul problem resistensi dengan segala akibat yang sangat merugukan resitensi antibiotik sudah menjadi pandemi global  dan salah satu kecemasan dunia terbesar (Farida et al., 2016).

Hampir semua penyakit infeksi yang ditemukan pada ibu hamil terjadi di semua trimester kehamilan dengan peresepan paling banyak pada penyakit Faringitis (infeksi Bakteri dan Parasit). Dalam penelitian ini, hampir semua penyakit infeksi Bakteri dan Parasit ditemukan paling banyak di trimester kedua kehamilan (Lockhart & Saputra, 2014). Jika ditinjau berdasarkan antibiotika yang diresepkan terhadap trimester kehamilan maka persentase resep antibiotika yang diterima oleh pasien ibu hamil di Apotek Anyadellasis dapat dilihat pada Gambar 4. Dengan mengetahui hubungan antara diagnosa dokter, trimester kehamilan, dan antibiotika yang diresepkan maka dapat diketahui tingkat keamanan penggunaan antibiotika pada ibu hamil dan kesesuaian penggunaannya berdasarkan pedoman diagnosa dan terapi dari literatur (Farida et al., 2016).

Penggunaan Antibiotika selama kehamilan perlu diperhatikan, karena tidak semua antibiotika aman digunakan pada ibu hamil. Dari hasil studi kasusk kontrol yang dilaporkan dalam Archives of Pediatric & Adolescent Medicine November 2016, diketahui bahwa obat sulfonamide dan nitrofuratonin dapat menyebabkan kelainan janin akibat penggunaanya selama kehamilan. Meskipun tidak dapat menentukan keamanan obat tetapi dari hasil studi yang telah dilakukan menunjukan adanya resiko akibat penggunaan antibiotika selama kehamilan sehinga perlu dilakukan evaluasi keamanan penggunaan antibiotika bagi ibu dan janinya (Handayani, n.d.).

Penggunaan Antibiotika selama kehamilan perlu diperhatikan, karena tidak semua antibiotika aman digunakan pada ibu hamil. Dari hasil studi kasusk kontrol yang dilaporkan dalam Archives of Pediatric & Adolescent Medicine November 2009, diketahui bahwa obat sulfonamide dan nitrofuratonin dapat menyebabkan kelainan janin akibat penggunaanya selama kehamilan. Meskipun tidak dapat menentukan keamaan obat  tetapi dari hasil studi yang telah dilakukan menunjukan adanya resiko akibat penggunaan antibiotika selama kehamilan sehinga perlu dilakukan evaluasi keamanan penggunaan antibiotika bagi ibu dan janinya (Crider et al., 2009).

Penggunaan antibiotik saat hamil tidak perlu ditakuti asalkan mengikuti petunjuk dan resep dari dokter. Beberapa jenis antibiotic yang aman pada ibu hamil adalah: Amoxcillin, Ampicillin, Penycillin, Clindamicyn, Erithromicyn, dan Nitrofuratonin. Selain mempertimbangkan jenis dari antibiotik, obat antibiotik pada ibu hamil juga mempertimbangkan dosis dan jangka waktu mengkonsumsi obat, serta usia kehamilan. Jenis obat antibiotic yang beresiko terhadap ibu hamil harus dihindari, misalnya obat antibiotic golongan Tetrasiklin. Obat antibiotik jenis ini sangat beresiko mengganggu kondisi organ hati ibu hamil dan mempengaruhi warna gigi pada janin (Gondo, 2007).

Dari hasil studi (Ezeani et al., 2017) ditemukian penggunaan antibiotic sebesar 8,8,% (502 resep) dari total peresepan pada ibu hamil. Penicillin (55,6%) adalah antibiotika yang paling sering digunakan, antibiotika lainya meliputi Metronidazole (11,8%).  Makrolida (10,6%) , Kotrimoksazole (7,4%), Kuinolon (2,4%), Nitrofuratonin (2,4%), Aminoglikosida (1,8%), dan Tetrasiklin (0,2%). Umumnya pemberian antibiotika pada ibu hamil digunakan untuk mengobati penyakit infeksi seperti infeksi saluran pernafasan atas (12,8%) indeksi gangguan pencernaan (11,6%) infeksi saluran kemih (10,&%) dan infeksi lainya (2,6%).

Penggunaan antibitoka yang tepat dan rasional yang sesuai dengan pedoman terapi sangat diperlukan dalam menentukan keberhasilan terapi penyakit infeksi. Bila terjadi pemberian antibiotika yang tidak sesuai dengan standar terapi, maka kemungkinan munculnya dampak negatif akibat penggunaan antibiotika dapat terjadi. Dampak negatif dari penggunaan antibiotika yang tidak rasional antara lain muncul dan berkembangnya bakteri yang resisten terhadap antibiotika, munculnya penyakit akibat super infeksi bakteri resisten, terjadinya toksisitas atau efek samping obat sehingga mengakibatkan perawatan penderita menjadi lebih lama, biaya pengobatan menjadi lebih mahal, dan dapat menurunkan kualitas pelayanan kesehatan (Wilianti, 2009).

Berdasarkan latar belakang diatas dan kurangnya informasi serta belum pernah dilakukan penelitian untuk kasus penggunaan antibiotika selama kehamilan (perawatan sebelum kelahiran) di Apotek Anyadellasis di kota Indramayu, maka Perlu dilakukan suatu penelitian mengenai studi evaluasi penggunaan antibiotika rasional pada ibu hamil di apotek anyadellasis yang terletak di kota Indramayu. Penelitian bertujuan untuk mengetahui antibiotika yang diresepkan dan persentase penggunaanya dari seluruh peresepan pada pasien ibu hamil di apotek Anyadellasis kota Indramayu periode November – Desember 2020. Dalam penelitian ini, hampir semua penyakit infeksi Bakteri dan Parasit ditemukan paling banyak di trimester kedua kehamilan (Lockhart & Saputra, 2014). Dengan mengetahui hubungan antara diagnosa dokter, trimester kehamilan, dan antibiotika yang diresepkan maka dapat diketahui tingkat keamanan penggunaan antibiotika pada ibu hamil dan kesesuaian penggunaannya berdasarkan pedoman diagnosa dan terapi dari literatur (Farida et al., 2016).

Mengetahui persentase penggunaan antibiotika pada pasien ibu hamil di Apotek Anyadellasis kota Indramayu periode November – Desember 2020 berdasarkan kategori keamaan obat yang ditetapkan oleh FDA (food and drug administration). Mengetahui kesesuaian pemberian terapi antibiotika pada pasien ibu hamil di apotik Anyadellasis kota Indramayu periode November – Desember 2020 bila dibandingkan dengan pedoman diagnosa dan terapi dari literatur berdasarkan ketepatan indikasi.

 

 

METODE PENELITIAN

 

Metode  penelitian  yang  digunakan  adalah  penelitian  deskriptif  yaitu  menggambarkan  hasil  penelitian  sesuai  dengan  penelitian  untuk  menghasilkan  gambaran  sesuai  dengan  keadaan  yang  sebenarnya (Soendari, 2012).  Teknik  pengumpulan  data  yang  digunakan  peneliti  adalah  Data  Primer,  observasi  dan  studi  Pustaka.  Peneliti  melakukan  Data  primer  dalam  penelitian  ini  diperoleh  dari Rekam medis pasien ibu hamil rawat jalan yang lengkap, pasien ibu hamil rawat jalan yang memperoleh terapi antibiotika dari dokter spesialis kandungan pada bulan September- Desember 2020 di Apotek Anyadellasis Kota Indramayu (Nurwijayanti, 2012).

Teknik  pengumpulan  data  dengan  studi  pustaka  pada  penelitian  ini  dilakukan  dengan  cara  melihat  dan  mempelajari  buku  referensi  yang  tentu  ada  kaitannya  dengan  variabel  yang  diteliti.  Dalam  penelitian  melakukan  studi  pustaka  terhadap  dokumen-dokumen  Apotek,  dokumen-dokumen  Kementrian  Kesehatan  dan  dokumen  lainnya  yang  terkait,  buku  ilmiah  serta  website  yang  berhubungan  dengan  Penggunaan Antibiotika Peresepan antibiotika pada ibu hamil

Sampel dalam penelitian ini adalah resep obat yang terdapat dalam rekam medis dari dokter spesialis kandungan Apotek Anyadellasis Kota Indramayu. Teknik  pengambilan  sampel  yang  dilakukan  adalah  dengan  metode  inklusi  dan  eksklusi,  yakni  semua  data  yang  memenuhi  kriteria  inklusi  dimasukkan  dalam  penelitian.

 

 

HASIL DAN PEMBAHASAN

 

A. Hasil Penelitian

 

Penggunaan Antibiotika Peresepan antibiotika pada ibu hamil digunakan untuk terapi penyakit infeksi. Berdasarkan kriteria inklusi, diperoleh resep sebanyak 75 dari 300 total peresepan pada ibu hamil rawat jalan di Apotik Anyadellasis yang dipergunakan dalam penelitian. Distribusi jumlah resep yang digunakan sebagai penelitian dapat dilihat pada tabel 1.

 

Tabel  1. Rincian Resep di Apotik Anyadellasis

Resep

Jumlah Resep (Lembar)

Persentase %

Antibiotika

75

100%

Non Antibiotika

0

 

Total

75

100%

 

Pada tabel 1 diketahui bahwa sebanyak 100% (75/75 resep) resep yang mengandung antibiotika ditemukan pada peresepan ibu hamil yang seluruhnya digunakan untuk terapi penyakit infeksi. Berikut ini akan dijelaskan mengenai distribusi penggunaan antibiotika berdasarkan golongan dan jenis antibiotika.

 

Tabel  2 Penggunaan antibiotika berdasarkan diagnosa penyakit dan trimester kehamilan

Diagnoasa

 

 

 

 

Antibiotika

Infeksi Bakteri dan Parasit

Infeksi Pada Kelamin

Bronkitis

 

Faringitis

Sinusitis

Gonore

Vaginosis bakterial

Trikomoniasis

amoksisilin

3

16

0

    0

0

0

amoksislin/ klavulanat

0

0

6

    0

0

0

Sefiksim

0

8

0

    0

0

0

siprofloksasin

0

0

0

    2

0

0

  klindamisin

0

0

0

    0

11

0

 Metronidazole

0

0

0

    0

0

29

 Total Resep

3

24

6

    2

11

29

 

Dari tabel 2 dapat diketahui bahwa mayoritas peresepan antibiotika pada ibu hamil ditemukan pada infeksi Bakteri dan Parasit dengan persentase 44% (33/75 resep) yaitu pada Brokitis 4% (3/75 resep) dan faringitis 32% (24/75 resep). Infeksi Bakteri dan Parasit pada ibu hamil diakibatkan karena menurunnya sistem kekebalan atau daya tahan tubuh sehingga bakteri lebih mudah masuk dan berproliferasi pada jaringan atau cairan tubuh yang menyebabkan terjadinya infeksi. Keluhan pada saluran pernafasan seperti rinore (hidung berair), bersin-bersin, hidung tersumbat, batuk, sakit pada tenggorokan disertai lemah dan lesu adalah keluhan yang umum dimiliki oleh ibu hamil (Depkes, 2005).

Dari hasil penelitian, antibiotika β-Laktam lebih banyak digunakan sebagai terapi infeksi Bakteri dan Parasit dengan persentase 44% (33/75resep) yaitu dari turunan penisilin (amoksisilin, amoksisilin/klavulanat) sebanyak 34.67% (26/75 resep) dan sefiksim, sebanyak 9.33% (7/75 resep). Diantara semua jenis β-Laktam, amoksisilin merupakan antibiotika yang paling banyak diresepkan dalam terapi infeksi Bakteri dan Parasit dengan persentase 27% (20/75 resep). Infeksi tersebut biasanya disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumonia (gram positif), Hemofilus influenza (gram negatif), dan Moraxela kataralis (gram negatif). Amoksisilin sering digunakan sebagai obat pilihan untuk pencegahan dan pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram positif dan gram negatif, pada penderita yang tidak alergi (Siswandono, 2008).

Jika ditinjau berdasarkan diagnosa penyakit terhadap trimester kehamilan, maka persentase resep yang diterima oleh pasien ibu hamil di Apotek Anyadellasis pada masing-masing trimester dapat dilihat pada Gambar 3.

 

B. Pembahasan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Gambar  1  Penggunaan antibiotika berdasarkan golongan antibiotika

 

Dari Gambar 1 dapat diketahui bahwa terdapat 4 golongan antibiotika yang diresepkan pada ibu hamil yaitu β-Laktam, kuinolon, klindamisin, dan Metronidazole. Peresepan paling banyak ditemukan pada penggunaan β-Laktam dengan persentase 44% (33/75 resep), sedangkan persentase yang paling kecil ditemukan pada golongan kuinolon yaitu hanya 3% (2/75 resep). Hal ini mungkin dikarenakan golongan β-Laktam merupakan antibiotika yang relatif paling aman digunakan selama kehamilan kecuali pada pasien yang memiliki reaksi hipersensitifitas sehingga sering digunakan sebagai pilihan dalam mencegah atau mengobati penyakit infeksi pada ibu hamil.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar  2  Penggunaan antibiotika berdasarkan Jenis antibiotika.

 

Dari Gambar 2 dapat diketahui bahwa penggunaan antibiotika yang ditemukan pada pasien ibu hamil Apotik Anyadellasis adalah amoksisilin, amoksisilin/klavulanat, sefiksim, klindamisin, Siprofloksasin dan metronidazole. Penggunaan antibiotika terbanyak ditemukan pada metronidazole dengan persentase 38,67% (29/75 resep). metronidazole merupakan antibiotika golongan metronidazole Selain terbukti efektif dan relatif paling aman diberikan selama kehamilan, berdasarkan pertimbangan biaya metronidazole memiliki harga yang terjangkau sehingga sering digunakan sebagai lini pertama dalam terapi infeksi pada ibu hamil (Depkes, 2005). Dari hasil studi (Badan, 2008) menunjukkan bahwa efek samping yang ditimbulkan akibat penggunaan metronidazole untuk terapi infeksi Chlamydia trachomatis pada ibu hamil masih bisa ditolerir dibandingkan dengan azitromisin.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Gambar 3 Persentase diagnosa penyakit berdasarkan trimester kehamilan

 

Dari Gambar 3 terlihat bahwa hampir semua penyakit infeksi yang ditemukan pada ibu hamil terjadi di semua trimester kehamilan dengan peresepan paling banyak pada penyakit Faringitis (infeksi Bakteri dan Parasit).. Jika ditinjau berdasarkan antibiotika yang diresepkan terhadap trimester kehamilan maka persentase resep antibiotika yang diterima oleh pasien ibu hamil di Apotek Anyadellasis dapat dilihat pada Gambar 4.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Gambar 4 Persentase diagnosa penyakit berdasarkan trimester kehamilan

 

Dari Gambar 4 dapat diketahui bahwa peresepan antibiotika pada ibu hamil ditemukan di hampir semua trimester kehamilan. Peresepan antibiotika terbanyak ditemukan pada penggunaan Metronidazole di trimester kedua dan ketiga kehamilan yaitu masing-masing sebanyak 32% (24/75 resep). Dari keseluruhan jenis antibiotika dalam penelitian ini, peresepan paling sedikit ditemukan di trimester pertama kehamilan. Peresepan Amoksislin/Klavulanat, Sefiksim, Siprofloksasin dihindari selama trimester pertama karena kemungkinan dapat berisiko pada janin. Meskipun belum menunjukkan masalah teratogenik, tetapi dalam peresepan dengan Amoksislin/ Klavulanat, Sefiksim, Siprofloksasin biasanya dipilih setelah trimester pertama kehamilan atau diganti dengan alternatif obat lain yang lebih aman dengan manfaat dan keefektifan yang sama. Sesuai dengan sistem penggolongan yang ditetapkan oleh FDA (Food and Drug Administration), berdasarkan keamanannya obat dibedakan menjadi 5 kategori yaitu kategori A, B, C, D, dan X (Badan, 2008). Dalam penelitian ini, kategori antibiotika yang ditemukan pada pasien ibu hamil rawat jalan di Apotek Anyadellasis dapat dilihat pada Gambar 4.5.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Gambar 5 Penggunaan Antibiotika Berdasarkan Kategori

Keamanan Obat yang Ditetapkan oleh FDA

 

Dari Gambar 5 dapat diketahui bahwa hanya ditemukan resep yang mengandung antibiotika kategori B dan C. Untuk kategori A, D, dan X tidak ditemukan dalam penelitian. Jika dilihat dari tingkat keamanannya, kategori B dan C merupakan kelompok obat yang aman diberikan selama kehamilan dimana obat kategori B lebih aman dibandingkan dengan kategori C (Badan, 2008). Hal ini berarti penggunaan antibiotika telah sesuai dengan keamanan obat yang ditetapkan oleh FDA (Syahdiana & Susilowati, 2019).

Kategori B ditemukan sebanyak 97,33% (73/75 resep) yaitu pada penggunaan amoksisilin, amoksisilin/klavulanat, sefiksim, klindamisin , dan metronidazol. Untuk kategori C hanya ditemukan pada penggunaan antibiotika siprofloksasin yaitu 2.67% (2/75 resep). Penggunaan siprofloksasin (golongan kuinolon) diketahui dapat merusak sendi pada hewan (Badan, 2008). Namun dari hasil studi (Antibiotika, 2000) menunjukkan bahwa risiko yang ditimbulkan akibat penggunaan siprofloksasin pada ibu hamil belum bisa dibuktikan sehingga penggunaannya masih bisa diterima bila manfaat yang diperoleh lebih besar dibanding risikonya pada janin. Jika ditinjau berdasarkan kategori antibiotika yang diresepkan terhadap trimester kehamilan, maka persentase resep antibiotika yang diterima oleh pasien ibu hamil di Apotek Anyadellasis dapat dilihat pada Gambar 6.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Gambar 6 Persentase resep kategori B dan C berdasarkan trimester kehamilan

 

Pada Gambar  6 dapat diketahui bahwa penggunaan antibiotika kategori B dan C

ditemukan di semua trimester kehamilan. Antibiotika kategori B paling banyak ditemukan pada trimester ketiga kehamilan yaitu sebanyak 48% (36 resep dari 75 total resep kategori B). Kategori C lebih sedikit ditemukan pada trimester kedua yaitu sebanyak 2.67% (2 resep dari 75 total resep kategori C). Dari kedua kategori tersebut, peresepan antibiotika paling sedikit ditemukan pada trimester pertama kehamilan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Gambar 7 Kesesuaian Pemberian Terapi Antibiotika

 

Dari gambar 7 di atas, diketahui bahwa sebanyak 100% peresepan antibiotika pada ibu hamil telah sesuai dengan pedoman diagnosa dan terapi dari literatur, sedangkan peresepan yang tidak sesuai tidak ditemukan. Dalam penelitian ini, kesesuaian pemberian antibiotika didasarkan pada perbandingan indikasi penyakit dan terapi yang diberikan pada resep dengan pedoman diagnosa dan terapi dari literatur. Persentase resep antibiotika yang memenuhi kesesuaian pada pasien ibu hamil rawat jalan di Apotek Anyadellasis.

 

 

KESIMPULAN

 

Berdasarkan penelitian yang dilakukan mengenai kajian penggunaan obat Antibiotika terhadap induksi persalinan di Apotek Anyadellasis kota Indramayu, didapatkan hasil kesimpulan bahwasanya Antibiotika yang diresepkan dari seluruh peresepan ibu hamil di Apotek Anyadellasis periode November - Desember 2020 adalah βLaktam 44% (amoksisilin 27%, amoksisilin/klavulanat 8%, sefiksim 9,33%); kuinolon (siprofloksasin) 2,67%; dan antibiotika golongan klindamisin 14,67%, metronidazol 38,67%). Persentase penggunaan antibiotika berdasarkan kategori keamanan obat yang ditetapkan oleh FDA pada pasien ibu hamil rawat jalan  di Apotek Anyadellasis periode November - Desember 2020 yaitu sebanyak 97,33% kategori B dan 2,67% kategori C. Sebanyak 100% peresepan antibiotika pada pasien ibu hamil di Apotek Anyadellasis periode November - Desember 2020 telah sesuai dengan pedoman diagnosa dan terapi dari literatur berdasarkan ketepatan indikasi.

 

 

BIBLIOGRAFI

 

ANTIBIOTIKA, P., & JALAN, P. P. I. B. U. H. R. (2000). Laporan Penelitian.

Badan, P. O. M. (2008). RI. 2008. Taksonomi Koleksi Tanaman Obat Kebun Tanaman Obat Citeureup.

Crider, K. S., Cleves, M. A., Reefhuis, J., Berry, R. J., Hobbs, C. A., & Hu, D. J. (2009). Antibacterial medication use during pregnancy and risk of birth defects: National Birth Defects Prevention Study. Archives of Pediatrics & Adolescent Medicine, 163(11), 978–985. 10.1001/archpediatrics.2009.188

Depkes, R. I. (2005). Pharmaceutical Care untuk Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik. Jakarta: Dirjen Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan.

Ezeani, C., Ezenyi, I., Okoye, T., & Okoli, C. (2017). Ocimum basilicum extract exhibits antidiabetic effects via inhibition of hepatic glucose mobilization and carbohydrate metabolizing enzymes. Journal of Intercultural Ethnopharmacology, 6(1), 22. https://dx.doi.org/10.5455%2Fjice.20161229054825

Farida, H., Herawati, H., Hapsari, M. M., Notoatmodjo, H., & Hardian, H. (2016). Penggunaan Antibiotik Secara Bijak Untuk Mengurangi Resistensi Antibiotik, Studi Intervensi di Bagian Kesehatan Anak RS Dr. Kariadi. Sari Pediatri, 10(1), 34–41.

Gondo, H. K. (2007). Penggunaan antibiotika pada kehamilan. Wijaya Kusuma, 1(1), 57–62.

Handayani, S. D. I. R. S. B. (n.d.). Evaluasi Pemakaian Antibiotik Paska Operasi.

Hilmi, N., Maria, I., & Hidayah, A. (2019). Asuhan kebidanan pada ny.“a” giiip10011 uk 42 minggu post date dengan ketuban pecah dini (kpd) di ruang poli kandungan rsud ngimbang lamongan. Jurnal Akademika Husada, 1(1), 23–32.

Lockhart, A., & Saputra, L. (2014). Asuhan Kebidanan Kehamilan Fisiologis & Patologis. Tangerang Selatan: Binarupa Aksara.

Mahardinata, I. (2009). Gambaran Penggunaan Obat Pada Ibu Hamil Pasien Rawat Inap Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta Januari–Juni Tahun 2009. Univerversitas Muhammadiyah Surakarta.

Nurwijayanti, A. M. (2012). Eksploitasi anak: Perlindungan hukum anak jalanan dalam perspektif hukum pidana di Daerah Yogyakarta.

Prawirohardjo, S. (2016). Ilmu Kebidanan Cetakan Kelima. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono.

Siswandono, S. B. (2008). Hubungan Struktur-Aktifitas Obat Antibiotika. Kimia Medisinal. P, 109–162.

Situmorang, P. R. (2020). Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Efek Penggunaan Obat Antibiotik Selama Masa Kehamilan Di Dusun Iv Kelurahan Desa Helvetia Tahun 2019. JIFI (Jurnal Ilmiah Farmasi Imelda), 3(2), 58–63.

Soendari, T. (2012). Metode Penelitian Deskriptif. Bandung, UPI. Stuss, Magdalena & Herdan, Agnieszka, 17.

Syahdiana, H., & Susilowati, E. (2019). Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Keamanan Penggunaan Obat Pada Masa Kehamilan Di Apotek Metro Husada Malang. Akademi Farmasi Putera Indonesia Malang.

Wilianti, N. P. (2009). Rasionalitas Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Infeksi Saluran Kemih Pada Bangsal Penyakit Dalam Di Rsup Dr. Kariadi Semarang Tahun 2008. Medical faculty.

 

https://jurnal.syntax-idea.co.id/public/site/images/idea/88x31.png

© 2021 by the authors. Submitted for possible open access publication under the terms and conditions of the Creative Commons Attribution (CC BY SA) license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).