Muhamad Rizal Fauzi, Rizky Miftah Fauzia, Sali Setiatin /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(9),
1161-1169
Kerahasiaan dan Keamanan Rekam Medis di Rumah Sakit Hermina Arcamanik
1168
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas penulis menyimpulkan, Standar
Prosedur Operasional keamanan dan kerahasiaan ruangan penyimpanan rekam medis di
Rumah Sakit Hermina Arcamanik sudah dibuat dan disahkan oleh direktur Rumah Sakit
Hermina Arcamanik pada tanggal 05 Agustus 2020.
Ruangan penyimpanan di Rumah Sakit Hermina Arcamanik terdapat 2 ruangan
penyimpanan rekam medis yaitu di ruangan penyimpanan yang pertama bertempatan di
lantai 5 yang didalam nya terdapat berkas rekam medis dari 00 - 83. Dan ruangan
penyimpanan yang kedua bertempatan di lantai 6 yang didalam nya terdapat berkas rekam
medis dari 83 - 99. Faktor internal yang terjadi yaitu di ruangan penyimpanan rekam medis
belum terjamin keamanan dan kerahasiaannya, walaupun sudah terdapat kunci yang
dilengkapi password akan tetapi di luar petugas rekam medis bisa masuk dan mencari
berkas rekam medis tanpa didampingi, terdapat berkas rekam medis yang rusak, robek,
hilang dan salah penomoran. Selain itu terdapat faktor eksternal, berkas rekam medis hilang
diambil perawat tanpa izin, Formulir Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi (CPPT)
yang berjatuhan dan banyak perawat yang tidak teliti mencari berkas rekam medis di poli.
Oleh karena itu beberapa faktor tersebut bisa memperlambat pada pelayanan. Serta
keamanan dan kerahasiaan Di Rumah Sakit Hermina Arcamanik belum terjamin, masih
terdapat beberapa faktor masalah yang perlu diperbaiki dengan baik.
Agar keamanan dan kerhasiaannya terjaga, sebaik nya di ruangan penyimpanan
rekam medis ditambahkan cctv agar terpantau jika ada sesuatu hal dan sebaiknya jika di
luar Perekam Medis meminjam berkas rekam medis dan masuk ke dalam ruangan
penyimpanan rekam medis maka harus didampingi oleh Perekam Medis agar terpantau.
Pada ruangan penyimpanan rekam medis lantai 6 sebaik nya jika tidak ada orang yang
menjaga harus selalu dalam keadaan terkunci agar petugas lain tidak masuk sembarangan.
Sebaiknya rak dirapihkan sesuai dengan nomor rekam medis agar mudah untuk di cari.
Kepada Perekam Medis lebih teliti dalam pelaksanaan filling agar tidak terjadi salah
penyimpanan berkas rekam medis. Dan yang terakhir, sebaik nya untuk di luar Perekam
Medis yang meminjam harus atas izin bagian Perekam Medis agar mengetahui keberadaan
berkas rekam medis tersebut.
BIBLIOGRAFI
Aan Prabowo, Heriyanto, S.Sos., M. I. (2013). Analisis Pemanfaatan Buku Elektronik (E-
Book) Oleh Pemustaka di Perpustakaan SMA Negeri 1 Semarang. Jurnal Ilmu
Perpustakaan, 2(2), 1–9.
Bisnis, P. A., Komunikasi, F., Telkom, U., Bisnis, P. A., Komunikasi, F., Telkom, U., &
Aililigmailcom, E. (2016). dengan lima dimensi sesuai dengan urutan kepada suatu
perusahaan jasa tersebut jauh dibawah. 11(2).
Darmawan, A. J. (2010). Proses Kerja Komputer yang dapat Mengoptimalkan Hasil
Komunikasi Visual secara Efisien. Humaniora, 1(2), 187.
https://doi.org/10.21512/humaniora.v1i2.2860
Hariyati, F. (2017). Upaya Instalasi Rekam Medis Dalam Menjaga Keamanan dan
Kerahasiaan Berkas Rekam Medis di RSUD Panembahan Senopati Bantul.
Hatta, G. R. (2013). Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan Di Sarana Pelayanan
Kesehatan. UI-Press.
Isnaeni, A., & Siswati, S. (2018). Tinjauan Aspek Keamanan Dan Kerahasiaan Rekam
Medis Di Ruang Penyimpanan Rumah Sakit Bhakti Mulia. Indonesian of Health
Information Management Journal (INOHIM), 6(2), 86–90.
Lestari, S. W. L. (2017). Kepatuhan petugas filing terhadap standar prosedur operasional