Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, September 2021, 1 (9), 1161-1169
p-ISSN: 2774-6291 e-ISSN: 2774-6534
Available online at http://cerdika.publikasiindonesia.id/index.php/cerdika/index
DOI : 10.36418/cerdika.v1i9.176 http://cerdika.publikasiindonesia.id/index.php/cerdika
KERAHASIAAN DAN KEAMANAN REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT
HERMINA ARCAMANIK
Muhamad Rizal Fauzi
1*
, Rizky Miftah Fauzia
2
, Sali Setiatin
3
Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, Politeknik Piksi Ganesha
1, 2, 3
piksi.muhamadrizalfauzi.18303208@gmail.com
1*
, Rizkymiftahf19@gmail.com
2
,
salisetiatin@gmail.com
3
Abstrak
Received:
Revised :
Accepted:
19-07-2021
30-08-2021
24-09-2021
Latar Belakang: Ruangan penyimpanan rekam medis
Rumah Sakit Hermina Arcamanik belum terjaga
keamanannya walaupun pintu sudah dilengkapi dengan kunci,
perawat atau petugas lainnya kadang masuk ruangan
penyimpanan rekam medis dan mencari berkas rekam medis
yang diperlukan sendiri tidak didampingi oleh Perekam
Medis. Selain itu masih terdapat beberapa berkas rekam
medis yang rusak dan hilang diluar ruangan.
Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
gambaran kerahasiaan dan keamanan di rekam medis Rumah
Sakit Hermina Arcamanik.
Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah metode
kualitatif pendekatan deskriptif, dan teknik pengumpulan data
yang digunakan dengan cara observasi dan wawancara. Kami
mewawancarai 4 orang perekam medis di bagian yang
berbeda.
Hasil: Dari hasil penelitian yang kami temukan bahwa masih
terdapat masalah, baik dari faktor internal maupun eksternal
rekam medis di Rumah Sakit Hermina Arcamanik. Masih
terdapat berkas yang hilang di luar ruangan rekam medis,
rusak, dan rak yang penuh.
Kesimpulan: Kesimpulan dari hasil penelitian yang telah
kami teliti di Rumah Sakit Hermina Arcamanik bahwa
Standar Prosedur Operasional sudah dijalankan, namun
kerahasiaan dan keamanannya masih belum terjamin.
Kata kunci: keamanan; kerahasiaan; ruangan penyimpanan;
rekam medis.
Abstract
Background: The medical record storage room at Hermina
Arcamanik Hospital is not yet secure, even though the door is
equipped with a lock, nurses or other officers sometimes enter
the medical record storage room and look for the necessary
medical record files themselves without being accompanied
by a medical recorder. In addition, there are still some
damaged and missing medical record files outside the room.
Objective: The purpose of this study was to determine the
description of confidentiality and security in the medical
records of Hermina Arcamanik Hospital.
Muhamad Rizal Fauzi, Rizky Miftah Fauzia, Sali Setiatin /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(9),
1161-1169
Kerahasiaan dan Keamanan Rekam Medis di Rumah Sakit Hermina Arcamanik
1162
Methods: The research method used is a qualitative
descriptive approach, and data collection techniques used
are observation and interviews. We interviewed 4 medical
recorders in different departments.
Results: From the results of the study, we found that there
were still problems, both from internal and external factors
of medical records at Hermina Arcamanik Hospital. There
are still missing files outside the medical record room,
damaged, and the shelves are full.
Conclusion: The conclusion from the results of the research
that we have examined at the Hermina Arcamanik Hospital is
that the Standard Operating Procedures have been carried
out, but confidentiality and security are still not guaranteed.
Keywords: security; confidentiality; storage room; medical
records.
*Coresponden Author : Muhamad Rizal Fauzi
*Email : piksi.muhamadrizalfauzi.18303208@gmail.com
PENDAHULUAN
Rumah Sakit adalah yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan baik secara
perorangan atau secara paripurna yang menyediakan pelayanan pada rawat inap, rawat
jalan dan gawat darurat (Listiyono, 2015). Salah satu upaya dalam memperbaiki pelayanan
yaitu dengan meningkatkan kinerja Rumah Sakit secara handal serta mandiri. Pelayanan
yang bermutu sangat penting untuk membentuk kepuasan untuk para konsumen serta
membagikan keuntungan (Bisnis et al., 2016). Peranan rekam medis juga sangat
dibutuhkan untuk menunjang tertibnya dalam administrasi, termasuk menjaga keamanan
dan kerahasian nya dari orang orang yang tidak mempunyai wewenang untuk melihat
berkas rekam medis tersebut. Namun saat ini dianggap tidak begitu penting bagi suatu
pelayanan kesehatan, oleh karena itu pada setiap instansi permasalahan terkait keamanan
dan kerahasiaan selalu muncul dan menjadi salah satu masalah yang harus diselesaikan
demi menjaga keamanan dan kerahasiaan nya.
Karena kualitas pada rekam medis yaitu baik atau buruknya pada suatu pelayanan
kesehatan (Prasasti & Santoso, 2017). Permasalahan yang terjadi terkait keamanan dan
kerahasiaan perlu untuk ditindak lanjuti karena tanggung jawab dari perekam mrdis yang
ada di setiap instansi dan jika keamanan dan kerahasiaan nya tidak dijaga dengan baik bisa
berhubungan dengan hukum. Sifat dari setiap berkas rekam medis itu adalah rahasia,
Berdasarkan PERMENKES NO : 269/MENKES/PER/III/2008 tentang rekam medis, pasal
10 ayat 1 bahwa isi berkas rekam medis mengandung nilai kerahasiaan yang harus dijaga
karena didalam rekam medis mengandung riwayat pengobatan pasien dari awal hingga
akhir pasien tersebut berobat (Hariyati, 2017). Selain itu berkas rekam medis juga
digunakan sebagai pengambilan keputusan untuk diagnosis dan pengobatan (Hatta, 2013).
Maka dari itu tidak boleh semena-mena apalagi menyalahgunakan data yang ada pada isi
berkas rekam medis tersebut.
Keamanan merupakan metode pengamanan pada data untuk akses perubahan yang
legal sedangkan kerahasiaan merupakan pembatasan pada pengungkapan data individu
(Isnaeni & Siswati, 2018). Keamanan dan kerahasiaan merupakan faktor pendorong untuk
menjaga kualitas pada setiap instansi. Salah satu yang harus diperhatikan sebagai petugas
rekam medis harus menjaga berkas rekam medis yang akan dipinjam dan di berikan kepada
setiap poli, oleh karena itu walaupun berkas di berikan disetiap poli pada rumah sakit akan
Muhamad Rizal Fauzi, Rizky Miftah Fauzia, Sali Setiatin /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(9),
1161-1169
Kerahasiaan dan Keamanan Rekam Medis di Rumah Sakit Hermina Arcamanik
1163
tetapi sebagai petugas rekam medis atau petugas distribusi harus memastikan bahwa berkas
tersebut dari awal berkas rekam medis itu keluar sampai berkas tersebut masuk ke dalam
ruangan rekam medis, supaya tidak terjadi kehilangan berkas rekam medis diluar ruangan
rekam medis.
Maka dari itu menjaga kemanan dan kerahasiaan harus dijaga dari faktor internal
maupun external. Begitupun yang terjadi pada hal yang sama Di Rumah Sakit Hermina
Arcamanik bahwasan nya masih terdapat beberapa berkas yang hilang diluar ruangan salah
satunya rasa malas yang ada pada perawat IGD yang meminjam berkas rekam medis tanpa
meminta izin kepada petugas rekam medis sehingga permasalahan tersebut menjadi
penghambat pada perekam medis. Berdasarkan hasil penelitian di Rumah Sakit Hermina
Arcamanik untuk menjaga keamanan dan kerahasiaan pada berkas rekam medis kami
melihat bahwa masih banyak faktor faktor internal maupun external yang terjadi. Pada
faktor external kami melihat salah satunya adalah permasalahan yang sering terjadi masih
terdapat berkas rekam medis yang berjatuhan karena rak yang sudah penuh dan nomor tidak
sesuai dengan urutan yang seharusnya, ruangan dalam keadaan tidak terkunci, berkas yang
rusak, salah penomoran. Sedangkan pada faktor internal yaitu sering terjadi bahwa berkas
hilang diluar ruangan seperti berkas ada di ruang inap atau berkas ada di IGD. Setiap
Perekam Medis mempunyai tanggung jawab dan harus memberikan upaya untuk menjaga
keamanan dan kerahasiaan pada berkas rekam medis tersebut dengan sebaik-baiknya
(Lestari, 2017). Adapun salah satu upaya yang diberikan yaitu memberikan kata rahasia
pada map berkas rekam medis untuk menjelaskan bahwa berkas rekam medis tersebut
adalah rahasia, berkas rekam medis harus terhindar dari kehilangan, kerusakan, pemalsuan
dan penggunaan oleh orang yang tidak berhak terhadap rekam medis.
Berdasarkan hasil penelitian di Rumah Sakit Hermina Arcamanik pada tanggal 2
Juni 2021 Di Rumah Sakit Hermina Arcamanik, Pertama demi terhindar dari kejadian
terkait keamanan dan kerahasiaan berkas rekam medis maka diperlukan ruangan
penyimpanan rekam medis yang baik pada suatu instansi untuk terhindar dari masalah,
Ruangan penyimpanan rekam medis dapat dikatakan baik apabila di ruangan penyimpanan
rekam medis tersebut dapat terjamin keamannnya dan terhindar dari kehilangan, bencana
atau sesuatu yang dapat membahayakan pada berkas rekam medis tersebut (Santander,
2017). Kedua, Pada setiap ruangan rekam medis harus memiliki Standar Prosedur
Operasional agar terhindar dari berbagai macam masalah dan menjadi sebuah acuan untuk
Perekam Medis atau di luar dari petugas rekam medis. Pada suatu ruangan penyimpanan
rekam medis pun pastinya terdapat rak yang yang memadai sesuai dengan jumlah berkas
rekam medis yang ada. Ketiga, di ruangan penyimpanan berkas rekam medis terdapat 2
ruangan penyimpanan yang terpisah, pada ruangan penyimpanan rekam medis pertama
berada di lantai 5 dan di penyimpanan rekam medis tersebut sudah terdapat kunci
(password) akan tetapi masih ada petugas lain yang masuk keruangan penyimpanan rekam
medis tersebut dan meminjam berkas rekam medis tanpa didampingi oleh Perekam Medis
itu sendiri. Keempat, ruangan penyimpanan rekam medis berada pada lantai 6 sudah
terdapat kunci akan tetapi di ruangan penyimpanan rekam medis tersebut sering tidak
dikunci sehingga petugas lain dengan mudah bisa masuk ke ruangan penyimpanan rekam
medis tersebut. Kelima, ditemukan berkas rekam medis yang robek, terlipat, salah
penomoran dan hilang nya berkas rekam medis di luar ruangan penyimpanan rekam medis
oleh bagian lain.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana gambaran keamanan
dan kerahasiaan yang terjadi di Rumah Sakit Hermina Arcamanik. Dan penulis juga
mengetahui upaya yang dilakukan oleh Perekam Medis apabila terjadi masalah pada
keamanan dan kerahasiaannya.
Muhamad Rizal Fauzi, Rizky Miftah Fauzia, Sali Setiatin /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(9),
1161-1169
Kerahasiaan dan Keamanan Rekam Medis di Rumah Sakit Hermina Arcamanik
1164
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan merupakan menggunakan metode deskriptif
kualitatif. Metode deskriptif kualitatif yaitu pengolahan data dengan cara menganalisa
faktor yang berkaitan pada objek penelitian dengan menyajikan data secara mendalam pada
objek yang sedang diteliti (Aan Prabowo, Heriyanto, S.Sos., 2013).
Selain itu kami menggunakan teknik pengumpulan data observasi, yaitu untuk
mengungkapkan suatu makna pada kejadian dari setting tertentu (Syahrum, 2012). Peranan
yang sangat penting pada metode observasi adalah pengamat (Siyoto, S. & Sodik, 2015).
Contoh data yang kami ambil dari Perekam Medis yang mempunyai data perihal keamanan
dan kerahasiaan rekam medis yaitu seperti tentang penyelenggaraan pelayanan rekam
medis di Rumah Sakit Hermina Arcamanik yang tercantum pada SPO administrasi
pelayanan pada (Peraturan Direktur Nomor 47/PER-DIR-/RSHARC/VIII/2020).
Ditetapkan oleh Direktur di Rumah Sakit Hermina Arcamanik yaitu dr. Agus Setiyana.
Selain itu menggunakan teknik wawancara. Wawancara yaitu dilakukan untuk
mendapatkan hasil berupa fakta, kepercayaan atau keinginan untuk memenuhi pada tujuan
penelitian (Rosaliza, 2015). Peneliti mewawancarai 4 orang Perekam Medis di bagian yang
berbeda, seperti bagian filling, assembling, distribusi dan bagian laporan.
Lalu menggunakan media computer sehingga bisa membuat banyak hal menjadi
mudah pada proses kerja (Darmawan, 2010). Computer sangat membantu untuk mencari
informasi. Seperti informasi pasien, atau melacak keberadaan berkas rekam medis yang
tidak ada didalam rak.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Tabel 1. Faktor Internal dan Eksternal Rekam Medis di Rumah Sakit Hermina
Arcamanik Pada Bulan Juni 2021
No
Masalah Yang
Terjadi
Upaya
Penyebab
Faktor
Internal atau
Faktor
Eksternal
1
Berkas rekam
rekam hilang
tidak ada di
ruangan
penyimpanan
rekam medis
Melacak berkas rekam
medis pada sistem dan
mencari pada setiap rak
yang ada
Berkas rekam
medis ada di
perawat IGD
( Perawat malas
dan tidak meminta
izin ke bagian
rekam medis)
Eksternal
2
Berkas rekam
medis tidak ada
dalam rak
Melacak berkas rekam
medis pada sistem dan
mencari pada setiap rak
Salah penomoran
Internal
3
Berkas rekam
medis tidak ada
dalam rak
Melacak berkas rekam
medis pada sistem dan
mencari pada setiap rak
yang ada
Salah
penyimpanan
Internal
4
Berkas rekam
medis tidak ada
di tumpukan
appoitment di
Mencari berkas rekam
medis ke rak
Petugas malam
tidak teliti
mengeluarkan
berkas rekam
Internal
Muhamad Rizal Fauzi, Rizky Miftah Fauzia, Sali Setiatin /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(9),
1161-1169
Kerahasiaan dan Keamanan Rekam Medis di Rumah Sakit Hermina Arcamanik
1165
poli padahal ada
didalam rak
penyimpanan
medis tersebut
dan masih di
dalam rak
5
Perawat
menanyakan
berkas rekam
medis
Melacak berkas rekam
medis pada sistem dan
mencari pada tiap rak
yang ada
Perawat tidak
teliti, berkas
rekam medis ada
ditumpukan
appoitment dan
sudah ada di poli
Eksternal
6
Berkas rekam
medis sobek
Mengganti map
Berkas rekam
medis sudah
penuh
Internal
7
Formulir
Catatan
Perkembangan
Pasien
Terintegrasi
(CPPT) didalam
map jatuh
Memasukan kertas
yang jatuh pada berkas
rekam medis sesuai no
rekam medis
Perawat hanya
menyelipkan
Formulir Catatan
Perkembangan
Pasien
Terintegrasi
(CPPT) tidak
dimasukan dengan
baik
Eksternal
8
Berkas rekam
medis
berantakan atau
berjatuhan dan
tidak sesuai no
rak
Memperbaiki dan
merapihkan tetapi
masih terdapat berkas
rekam medis yang tidak
sesuai dengan no rekam
medis dan ada sebagian
yang berantakan
Penuh nya rak
penyimpanan
Internal
9
Petugas
distribusi salah
menyimpan
berkas rekam
medis di poli
atau salah poli
Mencari berkas rekam
medis lalu menyimpan
berkas rekam medis
sesuai tujuan poli nya
Tidak teliti
Internal
10
Terdapat 2
berkas rekam
medis yang baru
atau double
untuk pasien
baru
Mengecek dan
menyatukan Formulir
yang sudah terisi
Tidak diteliti pada
saat scan
Internal
11
Mencari berkas
rekam medis
yang tidak ada
di rak
Mencari berkas rekam
medis
Lupa scan keluar
Internal
Sumber : Data primer dan data sekunder
Berdasarkan tabel 1, Terdapat kata appoitment yang artinya adalah pasien yang
lebih awal mendaftarkan diri kepada dokter yang dituju sehingga berkas rekam medis.
Berkas di siapkan lebih awal dan dapat terlihat bahwa rekam medis di Rumah Sakit
Hermina Arcamanik masih terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pada pelayanan
Rumah Sakit, baik penyebab dari dalam ruangan penyimpanan rekam medis atau yang
terjadi di luar ruangan rekam medis. Walaupun di ruangan penyimpanan rekam medis
Muhamad Rizal Fauzi, Rizky Miftah Fauzia, Sali Setiatin /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(9),
1161-1169
Kerahasiaan dan Keamanan Rekam Medis di Rumah Sakit Hermina Arcamanik
1166
terdapat kunci yang dilengkapi password akan tetapi keamanan dan kerahasiaannya belum
terjamin. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada Perekam Medis Rumah
Sakit Hermina Arcamanik jika berkas rekam medis hilang maka yang dilakukan oleh
Perekam Medis mencari sampai berkas rekam medis tersebut sampai ditemukan, mulai dari
melihat pada sistem dan dilihat terakhir keberadaannya, lalu melihat pada setiap rak nomor
rekam medis yang berdekatan, melihat pada tumpukan berkas rekam medis penomoran,
melihat tumpukan berkas rekam medis yang sudah di assembling, melihat pada tumpukan
yang sudah dianalisis atau melihat pada berkas rekam medis yang ada di dalam rencana
operasi. Karena sebagian dokter memerlukan riwayat pada pasien.
Berdasarkan hasil observasi yaitu semua Perekam Medis saling membantu dalam
mencari berkas rekam medis yang hilang, mulai dari menghubungi pihak perawat di poli
atau perawat di IGD untuk menanyakan keberadaan berkas rekam medis yang sedang di
cari. Tentunya dari permasalahan yang ada Perekam Medis Rumah Sakit Hermina
Arcamanik selalu memberikan upaya untuk memperbaiki demi melancarkan dan
memberikan pelayanan yang terbaik. Maka dari itu keamanan dan kerahasiaan sangat
penting untuk diterapkan baik didalam ruangan penyimpanan rekam medis atau di luar
ruangan penyimpanan rekam medis.
Demi menjaga keamanan dan kerahasiaan rekam medis, sebagai Perekam Medis
atau di luar Perekam Medis harus memiliki kesadaran penuh agar menjaga berkas rekam
medis tersebut dari masalah yang terjadi karena berkas rekam medis tidak boleh diberikan
pada orang sembarangan, diperbolehkan hanya pada orang yang berhak. Berdasarkan
Permenkes No. 269/Menkes/Per/III/2008 Pasal 46 berkas rekam medis merupakan milik
dokter, dokter gigi, atau sarana pelayanan kesehatan, sedangkan isi rekam medis
merupakan milik pasien (Permenkes RI, 2008). Maka dari itu Perekam Medis harus
mengelola berkas rekam medis dan menjaga keamanan dan kerahasiaan berkas rekam
medis secara baik dan cekatan. Pada hasil penelitian di Rumah Sakit Hermina Arcamanik
keamanan dan kerahasiaan rekam medis belum sepenuhnya terlaksana karena masih
terdapat beberapa faktor yang harus diperbaiki.
B. Pembahasan
Berdasarkan yang kami temui dilapangan bahwa keamanan dan kerahasiaan berkas
rekam medis masih banyak yang harus diperhatikan. Dalam keamanan dan kerahasiaan
terdapat faktor yang sangat mempengaruhi terhadap keamanan dan kerahasiaan berkas
rekam medis.
Keamanan di Rumah Sakit Hermina Arcamanik berkas rekam medis dilihat dari
kualitas kertas yang tidak mudah sobek, tinta yang baik sehingga menghasilkan print out
yang jelas untuk media pencatatan dan map yang digunakan pun berbahan karton dan
memiliki warna yang cerah yaitu menggunakan warna hijau tua dan hijau muda. Pada
bagian depan sampul map terdapat nama Rumah Sakit, logo Rumah Sakit, tahun kunjungan
pertama, kata rekam medis (medical record), kotak untuk identitas pasien secara singkat,
dokumen rahasia (confidential document), nama-nama Rumah Sakit group Rumah Sakit
Hermina Arcamanik, dan ada keterangan atau peringatan yang bertuliskan tidak untuk
dibawa keluar Rumah Sakit.
Muhamad Rizal Fauzi, Rizky Miftah Fauzia, Sali Setiatin /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(9),
1161-1169
Kerahasiaan dan Keamanan Rekam Medis di Rumah Sakit Hermina Arcamanik
1167
Gambar 1. Map berkas rekam medis di Rumah Sakit Hermina Arcamanik (Bandung, 2
Juni 2021)
Jika dilihat dari penempatan berkas rekam medis sudah aman, dan pada ruangan
penyimpanan rekam medis nya pun tidak lembab sehingga tidak berbahaya tetapi jika
dilihat dari rak penyimpanan ada sebagian rak yang sudah terisi penuh sehingga banyak
berkas rekam medis yang berjatuhan dilantai lalu terinjak yang menyebabkan beberapa
berkas rekam medis jadi kotor. Lalu dari kandungan bahan kimia yang di gunakan kertas
memiliki kualtitas yang sangat baik sehingga tidak luntur pada kertas yang lain. Akan
tetapi kita harus menjaga dan menjauhkan agar terhindar dari makanan atau minuman
supaya tidak terjadi masalah pada berkas rekam medis. Dari yang sudah dipaparkan diatas
masih terdapat banyak faktor masalah mengenai keamanan yang dialami di Rumah Sakit
Hermina Arcamanik.
Jika dilihat dari kerahasiaannya, Perekam Medis Rumah Sakit Hermina Arcamanik
belum sepenuhnya terjaga karena masih ada petugas di luar dari rekam medis yang masuk
ke ruangan penyimpanan rekam medis akan tetapi Perekam Medis di Rumah Sakit Hermina
Arcamanik selalu berusaha menjaga kerahasiaan berkas rekam medis dan melindungi dari
kebocoran data. Misalkan petugas distribusi mengantarkan berkas rekam medis dalam
keadaan tertutup dan pada bagian depan pada sampul map berkas rekam medis sudah
terdapat kata dokumen rahasia (confidential document) karena isi dari berkas rekam medis
merupakan rahasia kedokteran yang tentunya harus dijaga kerahasiaanya.
Oleh karena itu mengidentifikasi masalah keamanan dan kerahasiaan rekam medis
merupakan suatu keharusan dan tanggung jawab dari kepala rekam medis maupun Perekam
Medis. Karena sebagai Perekam Medis harus mampu bekerja sama dengan baik untuk
mengatasi dengan cepat dan cekatan apabila terjadi sesuatu, sebagai Perekam Medis harus
selektif dalam mengawasi berkas rekam medis baik didalam ruangan penyimpanan rekam
medis atau di luar ruangan penyimpanan rekam medis.
Untuk mengatasi keamananan tidak hanya dari berkas rekam medis saja akan tetapi
jika disebuah instansi sudah terdapat sistem pada computer maka wajib menggunakan
password pada sistem tersebut agar tidak sembarang orang bisa mengakses sistem tersebut.
Sebagai Perekam Medis atau di luar Perekam Medis harus mempunyai kesadaran penuh
untuk saling menjaga keamanan dan kerahasiaanya. Setiap instansi baik nya mempunyai
Standar Prosedur Operasional yang berlaku agar semua petugas pada Rumah Sakit
mempunyai acuan.
Muhamad Rizal Fauzi, Rizky Miftah Fauzia, Sali Setiatin /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(9),
1161-1169
Kerahasiaan dan Keamanan Rekam Medis di Rumah Sakit Hermina Arcamanik
1168
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas penulis menyimpulkan, Standar
Prosedur Operasional keamanan dan kerahasiaan ruangan penyimpanan rekam medis di
Rumah Sakit Hermina Arcamanik sudah dibuat dan disahkan oleh direktur Rumah Sakit
Hermina Arcamanik pada tanggal 05 Agustus 2020.
Ruangan penyimpanan di Rumah Sakit Hermina Arcamanik terdapat 2 ruangan
penyimpanan rekam medis yaitu di ruangan penyimpanan yang pertama bertempatan di
lantai 5 yang didalam nya terdapat berkas rekam medis dari 00 - 83. Dan ruangan
penyimpanan yang kedua bertempatan di lantai 6 yang didalam nya terdapat berkas rekam
medis dari 83 - 99. Faktor internal yang terjadi yaitu di ruangan penyimpanan rekam medis
belum terjamin keamanan dan kerahasiaannya, walaupun sudah terdapat kunci yang
dilengkapi password akan tetapi di luar petugas rekam medis bisa masuk dan mencari
berkas rekam medis tanpa didampingi, terdapat berkas rekam medis yang rusak, robek,
hilang dan salah penomoran. Selain itu terdapat faktor eksternal, berkas rekam medis hilang
diambil perawat tanpa izin, Formulir Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi (CPPT)
yang berjatuhan dan banyak perawat yang tidak teliti mencari berkas rekam medis di poli.
Oleh karena itu beberapa faktor tersebut bisa memperlambat pada pelayanan. Serta
keamanan dan kerahasiaan Di Rumah Sakit Hermina Arcamanik belum terjamin, masih
terdapat beberapa faktor masalah yang perlu diperbaiki dengan baik.
Agar keamanan dan kerhasiaannya terjaga, sebaik nya di ruangan penyimpanan
rekam medis ditambahkan cctv agar terpantau jika ada sesuatu hal dan sebaiknya jika di
luar Perekam Medis meminjam berkas rekam medis dan masuk ke dalam ruangan
penyimpanan rekam medis maka harus didampingi oleh Perekam Medis agar terpantau.
Pada ruangan penyimpanan rekam medis lantai 6 sebaik nya jika tidak ada orang yang
menjaga harus selalu dalam keadaan terkunci agar petugas lain tidak masuk sembarangan.
Sebaiknya rak dirapihkan sesuai dengan nomor rekam medis agar mudah untuk di cari.
Kepada Perekam Medis lebih teliti dalam pelaksanaan filling agar tidak terjadi salah
penyimpanan berkas rekam medis. Dan yang terakhir, sebaik nya untuk di luar Perekam
Medis yang meminjam harus atas izin bagian Perekam Medis agar mengetahui keberadaan
berkas rekam medis tersebut.
BIBLIOGRAFI
Aan Prabowo, Heriyanto, S.Sos., M. I. (2013). Analisis Pemanfaatan Buku Elektronik (E-
Book) Oleh Pemustaka di Perpustakaan SMA Negeri 1 Semarang. Jurnal Ilmu
Perpustakaan, 2(2), 19.
Bisnis, P. A., Komunikasi, F., Telkom, U., Bisnis, P. A., Komunikasi, F., Telkom, U., &
Aililigmailcom, E. (2016). dengan lima dimensi sesuai dengan urutan kepada suatu
perusahaan jasa tersebut jauh dibawah. 11(2).
Darmawan, A. J. (2010). Proses Kerja Komputer yang dapat Mengoptimalkan Hasil
Komunikasi Visual secara Efisien. Humaniora, 1(2), 187.
https://doi.org/10.21512/humaniora.v1i2.2860
Hariyati, F. (2017). Upaya Instalasi Rekam Medis Dalam Menjaga Keamanan dan
Kerahasiaan Berkas Rekam Medis di RSUD Panembahan Senopati Bantul.
Hatta, G. R. (2013). Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan Di Sarana Pelayanan
Kesehatan. UI-Press.
Isnaeni, A., & Siswati, S. (2018). Tinjauan Aspek Keamanan Dan Kerahasiaan Rekam
Medis Di Ruang Penyimpanan Rumah Sakit Bhakti Mulia. Indonesian of Health
Information Management Journal (INOHIM), 6(2), 8690.
Lestari, S. W. L. (2017). Kepatuhan petugas filing terhadap standar prosedur operasional
Muhamad Rizal Fauzi, Rizky Miftah Fauzia, Sali Setiatin /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(9),
1161-1169
Kerahasiaan dan Keamanan Rekam Medis di Rumah Sakit Hermina Arcamanik
1169
menjaga keamanan dan kerahasiaan dokumen rekam medis di rumah sakit tk. Ii dr.
Soedjono magelang tahun 2017.
Listiyono, R. A. (2015). Studi Deskriptif Tentang Kuaitas Pelayanan di Rumah Sakit
Umum Dr . Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto Pasca Menjadi Rumah Sakit
Tipe B. 1, 17.
Permenkes RI. (2008). permenkes ri 269/MENKES/PER/III/2008. In Permenkes Ri No
269/Menkes/Per/Iii/2008 (Vol. 2008, p. 7).
Prasasti, T. I., & Santoso, D. B. (2017). Keamanan dan Kerahasiaan Berkas Rekam Medis
di RSUD Dr. Soehadi Prijonegoro Sragen. Jurnal Kesehatan Vokasional, 2(1), 135
139.
Rosaliza, M. (2015). Wawancara, Sebuah Interaksi Komunikasi Dalam Penelitian
Kualitatif. In Jurnal Ilmu Budaya (Vol. 11, Issue 2, p. 9).
Santander, B. (2017). Tinjauan aspek keamanan berkas rekam medis di ruang
penyimpanan rst dr. Soetarto yogyakarta. 87(1,2), 149200.
Siyoto, S. & Sodik, M. A. (2015). Dasar Metodologi Penelitian. Literasi Media.
Syahrum, S. (2012). Metodologi penelitian Kualitatif. Bandung: Citapustaka Media.
© 2021 by the authors. Submitted for possible open access publication under the
terms and conditions of the Creative Commons Attribution (CC BY SA)
license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).