Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, September 2021, 1 (9), 1187-1191
p-ISSN: 2774-6291 e-ISSN: 2774-6534
Available online at http://cerdika.publikasiindonesia.id/index.php/cerdika/index
DOI : 10.36418/cerdika.v1i9.175 http://cerdika.publikasiindonesia.id/index.php/cerdika
DAMPAK PPKM TERHADAP PENURUNAN ANGKA PASIEN COVID-19
DI PUSKESMAS CIKALONG
Puja Sintia Dewi
1*
, Dina Sonia
2
Politeknik Piksi Ganesha Bandung, Indonesia
1, 2
Sintiapuja47@gmail.com
1*
, nasoniaonya.ds@gmail.com
2
Abstrak
Received:
Revised :
Accepted:
19-08-2021
15-09-2021
24-09-2021
Latar Belakang: Lonjakan pasien positif COVID-19 di
Indonesia semakin meningkat, tenaga kesehatan mulai
kewalahan dalam menangani kenaikan pasien setiap harinya,
sehingga dibutuhkan kebijakan yang cepat dan tepat untuk
menghadapi permasalahan ini. Per tanggal 3 Juni 2021
pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk pelaksanaan
PPKM Darurat di Jawa-Bali.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk membahas dampak
PPKM terhadap penurunan angka COVID-19 khususnya di
Puskesmas Cikalong.
Metode: Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif
dengan model analisis triangulasi sumber data. Penelitian ini
dilakukan di Puseksmas Cikalong pada bulan April-Juni
2021. Populasi dalam penelitian ini data pasien COVID-19
di puskesmas Cikalong dari Maret 2020-Juli 2021 dengan
sampel sebanyak 154 kasus.
Hasil: Dari penelitian ini ditemukan bahwa dampak yang
terjadi setelah diterapkannya kebijakan PPKM secara
khusus di Puskesmas Cikalong jumlah pasien COVID-19
mengalami penurunan dari sebelum PPKM mencapai 79
kasus, setelah kebijakan PPKM berlangsung menjadi 44
kasus positif.
Kesimpulan: Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
dampak dari PPKM terhadap penurunan pasien COVID-19
mengalami penurunan kasus yang signifikan. Turunnya
angka pasien COVID-19 di puskesmas Cikalong
dibandingkan dengan sebelum adanya kebijakan PPKM
Darurat.
Kata kunci: COVID-19; lonjakan pasien; PPKM.
Abstract
Background: The number of positive COVID-19 patients in
Indonesia is increasing, health workers are starting to get
overwhelmed in handling the increase in patients every day,
so that fast and appropriate policies are needed to deal with
this problem. As of June 3, 2021, the government issued a
policy for the implementation of Emergency PPKM in Java-
Bali.
Puja Sintia Dewi, Dina Sonia/Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(9), 1187-1191
Dampak PPKM Terhadap Penurunan Angka Pasien COVID-19 di Puskesmas Cikalong
1188
Objective: This study aims to discuss the impact of PPKM
on reducing the number of COVID-19, especially at the
Cikalong Health Center.
Methods: This research method is descriptive qualitative
with a triangulation analysis model of data sources. This
research was conducted at the Cikalong Public Health
Center in April-June 2021. The population in this study was
data on COVID-19 patients at the Cikalong Public Health
Center from March 2020-July 2021 with a sample of 154
cases.
Results: From this study it was found that the impact that
occurred after the implementation of the PPKM In
particular, at the Cikalong Health Center the number of
COVID-19 patients has decreased from before PPKM
reached 79 cases, after the PPKM policy took place to 44
positive cases.
Conclusion: In this study it can be concluded that the
impact of PPKM on the decline in COVID-19 patients
experienced a significant decrease in cases. The decline in
the number of COVID-19 patients at the Cikalong
puskesmas compared to before the Emergency PPKM
policy.
Keywords: COVID-19; patient spikes; PPKM.
*Coresponden Author : Puja Sintia Dewi
*Email : Sintiapu[email protected]
PENDAHULUAN
Pada awal Maret 2020, Presiden Joko Widodo mengumumkan setelah adanya
laporan pertama wabah COVID-19 yang berasal dari kota Wuhan, China. Dua orang warga
Depok terjangkit virus corona seusai kontak dengan warga negara Jepang. Hingga akhir
Maret 2020, positif corona Indonesia telah mencapai 1.528 kasus dengan jumlah korban
meninggal mencapai 136 orang, dan jumlah yang sembuh 81 orang (Diah et al., 2020).
Infeksi virus Corona atau COVID-19 pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada
akhir Desember 2019. Virus ini dengan cepat menyebar ke hampir semua negara dalam
waktu singkat, termasuk Indonesia. Coronavirus adalah sekelompok besar virus yang dapat
menginfeksi manusia dan hewan (Handayani et al., 2020).
Coronavirus adalah sekelompok besar virus yang dapat menginfeksi manusia dan
hewan. Pada manusia, biasanya menyebabkan infeksi saluran pernapasan. Ketika virus ini
muncul, dapat menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga
dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius, seperti infeksi paru-paru (Pneumonia),
sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS) dan sindrom pernapasan akut parah (SARS
COV-2), serta menyebabkan penyakit coronavirus 2019 (COVID19) (Yuliana, 2020).
Berbagai kebijakan dilakukan pemerintah untuk menekan angka penyebaran COVID-19 di
Indonesia. Salah satu tindakan awal yang dilakukan pemerintah saat itu adalah memberikan
perhatian khusus pada WNI yang terisolasi di Wuhan melalui kedutaan Indonesia di China
(Wibawa & Putri, 2021).
Peningkatan jumlah pasien COVID-19 di Indonesia melonjak sebelas hari setelah
kasus pertama diumumkan, mencapai 69 kasus positif (Ghiffari, 2020). Pemerintah
berupaya merespon dengan cepat, dimulai dengan menambah rumah sakit rujukan COVID-
Puja Sintia Dewi, Dina Sonia/Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(9), 1187-1191
Dampak PPKM Terhadap Penurunan Angka Pasien COVID-19 di Puskesmas Cikalong
1189
19 menjadi 132 rumah sakit, menghimbau untuk bekerja di rumah, belajar di rumah, dan
beribadah di rumah (Social distancing) (Darmalaksana, 2020). Hingga akhir Maret 2020,
jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia terus meningkat, mencapai 106 kasus.
Berbagai isu dipertimbangkan oleh Presiden saat mengadopsi aturan Pembatasan Sosial
Berskala Besar (PSBB) (Alfiana et al., 2020).
Pembatasan Sosial Besar-besaran (PSBB) membatasi aktivitas khusus warga di
wilayah yang diduga terinfeksi virus corona 2019 (COVID-19) untuk menghindari
kemungkinan penyebaran yang meluas (Amalia et al., n.d.). Hingga 3 Juli 2021,
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM darurat akan dilaksanakan
secara bertahap. PPKM darurat ini berisi pembatasan kegiatan masyarakat yang lebih ketat
dari yang diterapkan sebelumnya. Dilaksanakan dalam kurun waktu dua minggu, kebijakan
yang menyasar kelurahan/kota se-Jawa dan Bali ini dilaksanakan untuk memutus mata
rantai penyebaran wabah virus corona yang terus berkembang selama periode tersebut
(Pujaningsih & Sucitawathi, 2020). Pemerintah harus menerapkan kebijakan ini untuk
menekan angka COVID-19. Kebijakan tersebut juga mengurangi kebutuhan perawatan
publik di rumah sakit, menstabilkan ekonomi lokal dan memastikan bahwa layanan medis
untuk pasien dengan penyakit serius lainnya tidak terganggu atau berisiko terinfeksi
(Napitu et al., 2021).
Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari
pemberlakuan PPKM terhadap penurunan pasien COVID-19 di Puskesmas Cikalong,
diharapkan penelitian ini bisa menjadi referensi untuk puskesmas Cikalong dalam
mempertimbangkan penerapan kebijakan untuk menurunkan angka pasien positif COVID-
19. Juga sebagai referensi bagi berbagai pihak yang membutuhkan analisis dampak PPKM
terhadap penurunan pasien COVID-19. Dan unsur kebaruan yang di temui oleh peneliti
untuk saat ini sangat menurun dengan kebijakan yang di selenggarakan oleh pemerintah.
METODE PENELITIAN
Metode Penelitian yang di gunakan merupakan metode deskriptif kualitatif, artinya
penelitian ini menggunakan data kualitatif, kemudian dilakukan penelitian secara
deskriptif. Selain itu, penulis mencari data dan informasi juga dalam dokumen-dokumen
yang tersedia, baik tertulis maupun elektronik, yang dapat mendukung proses penelitian
(perpustakaan) (Sugiyono, 2020).
Penelitian ini dilakukan di Pusat Kesehatan Masyarakat Cikalong. dari bulan April
sampai Juni 2021. Subyek penelitian ini adalah pasien positif COVID-19 di Puskesmas
Cikalong dan subjek penelitian ini adalah data jumlah pasien COVID-19 di Puskesmas
Cikalong. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien COVID-19 di Puskesmas Cikalong
dari April 2021 sampai Juli 2021.
Penelitian ini menggunakan model analisis sumber data. Artinya, kita menyelidiki
keaslian beberapa informasi dalam berbagai cara, termasuk wawancara dan observasi.
Wawancara yaitu dilakukan untuk mendapatkan hasil berupa fakta, kepercayaan atau
keinginan untuk memenuhi pada tujuan peneliti (Rosaliza, 2015). Dan peneliti
menggabungkan data yang sama untuk menarik kesimpulan dari data yang pada akhirnya
dapat digunakan sebagai sebuah cerita, sehingga memudahkan pembaca untuk memahami
setiap tujuan apa yang penulis telah diidentifikasi (Sugiyono, 2020).
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Puja Sintia Dewi, Dina Sonia/Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(9), 1187-1191
Dampak PPKM Terhadap Penurunan Angka Pasien COVID-19 di Puskesmas Cikalong
1190
Dampak pemerapan kebijakan PPKM darurat di Indonesia yaitu menurunnya
angka penyebaran COVID-19 dalam kasus mingguan. Kepatuhan masyarakat pada
protokol kesehatan juga semakin meningkat. Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti,
dampak penerapan PPKM terhadap penurunan angka pasien COVID-19 di Puskesmas
Cikalong yaitu:
1. Masih adanya kasus pasien COVID-19 di Puskesmas Cikalong. Mulai lalainya
masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan menjadi menyebab adanya
penyebaran COVID-19 di Puskesmas Cikalong..
2. Menurunnya angka pasien COVID-19 di Puskesmas Cikalong dibandingkan dengan
sebelum adanya kebijakan PPKM Darurat. Pemberlakuan kebijakan ini memberikan
dampak yang signifikan bagi Puskesmas Cikalong yaitu penurunan angka pasien
positif COVID-19.
Tabel 1. Jumlah pasien COVID-19 di Puskesmas Cikalong
Bulan
April
Mei
Juni
Juli
Total
Sumber refrensi data tabel: (laporan rekapitulasi pasien COVID-19 di
Puskesmas Cikalong 2021)
Berdasarkan tabel 1 di atas bahwa pasien COVID-19 di Puskesmas Cikalong
jumlah angka terbanyak yaitu pada bulan Juni, ini disebabkan karena adanya masyarakat
yang tetap mudik lebaran di saat pandemi. Selain itu dari data tersebut juga dapat dilihat
bahwa jumlah pasien COVID-19 mengalami penurunan yaitu pada bulan Juli sebanyak 44
orang dari yang sebelumnya 79 kasus pasien positif COVID-19.
B. Pembahasan
Dampak yang terjadi setelah diterapkannya kebijakan PPKM memperlihatkan
tingkat kepatuhan masyarakat 60%, dan perkembangannya sejalan dengan menurunkan
kasus positif COVID-19 mingguan mencapai 59%. Hal tersebut dikarenakan oleh
perbaikan pada indikator penularan, kasus kematian, hingga ketersedian fasilitas di
berbagai tempat kesehatan (Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
(P2P) Kementerian Kesehatan RI., 2020). Di Puskesmas Cikalong, dalam hal penanganan
COVID-19, menerapkan 3T (Testing, Tracing, Treatment) dan juga kepatuhan dalam
menjalankan anjuran 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan) ini
berdasarkan penekanan.
Dengan demikian, karena potensi penularan masih tetap ada, maka kita harus tetap
menerapkan protokol kesehatan yang ketat ketika hendak keluar rumah. Dari rumah pun
kita harus menerapkan pola prilaku hidup yang sehat dan bersih secara meyeluruh, disiplin,
dan juga konsisten sehingga potensi penularan COVID-19 dapat ditekan.
KESIMPULAN
Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dampak dari PPKM terhadap
penurunan pasien COVID-19 mengalami penurunan kasus yang signifikan. Turunnya
angka pasien COVID-19 di Puskesmas Cikalong dibandingkan dengan sebelum adanya
kebijakan PPKM Darurat. Pemberlakuan kebijakan ini memberikan dampak yang
Puja Sintia Dewi, Dina Sonia/Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(9), 1187-1191
Dampak PPKM Terhadap Penurunan Angka Pasien COVID-19 di Puskesmas Cikalong
1191
signifikan bagi Puskesmas Cikalong yaitu penurunan angka pasien positif COVID-19 dari
Juni 2021 sebanyak 79 kasus, hingga pada bulan Juli menjadi 44 kasus positif. Namun
masih adanya kasus pasien COVID-19 di Puskesmas Cikalong, dikarenakan mulai lalainya
masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan menjadi menyebab adanya penyebaran
COVID-19 di Puskesmas Cikalong. Masyarakat jangan terlalu abai karena potensi
penularan masih tetap ada, maka harus tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat
ketika hendak keluar rumah. Dari rumah pun harus menerapkan pola prilaku hidup yang
sehat dan bersih secara meyeluruh, disiplin, dan juga konsisten sehingga potensi penularan
COVID-19 dapat ditekan.
BIBLIOGRAFI
Alfiana, K., Himayati, A. I. A., Bahari, M. F., & Rosyida, A. (2020). Estimasi Penyebaran
COVID-19 Di Indonesia Menggunakan Model Pertumbuhan Logistik Dengan R.
Jurnal Ilmu Komputer Dan Matematika, 1(1), 16.
Amalia, A. R., Prihandiyanti, A. H. R., Marliani, A., Arief, E., Wibowo, S. K., & Utama,
N. J. (n.d.). Perbandingan Antara Karantina Wilayah Dan Pembatasan Sosial
Berskala Besar Dalam Penanganan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)
Berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan Dan Akibat Hukumnya.
Darmalaksana, W. (2020). Corona Hadis. Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati
Bandung.
Diah, H., Rendra, H. D., Fathiyah, I., Erlina, B., & Heidy, A. (2020). Penyakit Virus Corona
2019. Jurnal Respirologi Indonesia, 40(2).
Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan
RI. (2020). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-
19) Revisi ke 3.
Ghiffari, R. A. (2020). Dampak populasi dan mobilitas perkotaan terhadap penyebaran
pandemi COVID-19 di Jakarta. Tunas Geografi, 9(1), 8188.
https://doi.org/10.24114/tgeo.v9i1.18622
Handayani, D., Hadi, D. R., Isbaniah, F., Burhan, E., & Agustin, H. (2020). Penyakit Virus
Corona 2019. Jurnal Respirologi Indonesia, 40(2), 119129.
Napitu, U., Corry, & Matondang, M. K. D. (2021). Sosialisasi pembatasan pelaksanaan
kegiatan masyarakat (PPKM) mikro di kelurahan bah Kapul. Community
Development Journal, 2(2), 232241. https://doi.org/10.31004/cdj.v2i2.1698
Pujaningsih, N. N., & Sucitawathi, I. G. A. A. D. (2020). Penerapan Kebijakan Pembatasan
Kegiatan Masyarakat (PKM) dalam Penanggulangan Wabah COVID-19 di Kota
Denpasar. Moderat, 6(3), 458470. http://dx.doi.org/10.25157/moderat.v6i3.3537
Rosaliza, M. (2015). Wawancara, Sebuah interaksi komunikasi dalam penelitian kualitatif.
Jurnal Ilmu Budaya, 11(2), 7179. https://doi.org/10.31849/jib.v11i2.1099
Sugiyono. (2020). Metode penelitian pendekatan kuantitatif kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Wibawa, P. A. C. C. G., & Putri, N. K. C. A. (2021). Kebijakan Pemerintah Dalam
Menangani COVID 19. Ganesha Civic Education Journal, 3(1), 1018.
Yuliana. (2020). Corona virus diseases (COVID -19); Sebuah tinjauan literatur. Wellness
And Healthy Magazine, 2(February), 124137.
https://doi.org/10.2307/j.ctvzxxb18.12
© 2021 by the authors. Submitted for possible open access publication under the
terms and conditions of the Creative Commons Attribution (CC BY SA)
license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).