Ilman Mukti, Yoga Fikri Noerpaiz, Syaikhul Wahab/Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(8), 980-
987
Analisis Pelaksanaan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dibagian Filling Rekam Medis
Rs X 982
kepada pasien rawat jalan, rawat inap maupun gawat darurat disuatu pelayanan kesehatan
(Indonesia, 2008).
Mengingat bahwa seluruh kegiatan rekam medis diselenggarakan oleh sumber
daya manusia yang secara langsung merupakan subjek yang paling berperan dalam
kelancaran berbagai proses, maka kesehatan dan keselamatan kerja pegawai di bagian
rekam medis harus mendapat perhatian yang cukup serius (Ekowati, 2009).
Salah satu kegiatan pada unit Rekam Medis adalah Filling. Dalam pelayanan
Rekam Medis petugas filling memiliki peran penting, diantaranya adalah peminjaman
berkas, pengembalian berkas, dan pendistribusian berkas Rekam Medis. Pada saat
melakukan tugasnya, petugas filling tidak bisa lepas dari potensi-potensi berbahaya yang
bisa menyebabkan kecelakaan kerja. Contoh kecelakaan kerja yang dapat terjadi dibagian
filling adalah kebakaran, terjepit lift berkas, terjatuh pada saat mengambil berkas,
kurangnya pencahayaan, ruangan yang berdebu, pegal-pegal dan lain sebagainya
(Irmawati et al., 2019).
Maka dari itu, kesehatan dan keselamatan kerja di ruang filling perlu diperhatikan
lebih serius karena mengingat banyaknya potensi bahaya yang dapat terjadi diruang
filling. Namun, berdasarkan penelitian yang penulis lakukan di RS X bahwa kesehatan
dan keselamatan kerja diruang filling belum mendapat perhatian yang serius sehingga
dapat berpotensi menyebabkan kecelakaan kerja.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan sistem perlindungan tenaga
kerja (Ponda & Fatma, 2019). Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di rumah sakit
harus dapat menjamin kenyamanan karyawan saat bekerja untuk mencegah tingkat
kecelakaan dan penyakit akibat kerja (Helga, 2020).
Menurut (Yuwono, 2014) mengemukakan bahwa kecelakaan adalah ‘suatu
kejadian tak terduga dan tidak dikehendaki yang mengacaukan proses suatu aktivitas
yang telah diatur’. Dalam proses terjadinya kecelakaan terkait empat unsur produksi yaitu
People, Equipment, Material, Environment yang saling berinteraksi dan bersama-sama
menghasilkan suatu produk atau jasa. Kecelakaan dapat terjadi dalam proses interaksi
tersebut yaitu ketika terjadi kontak antara manusia dengan alat , material dan lingkungan.
Kecelakaan dapat terjadi karena kondisi alat atau material yang kurang baik atau
berbahaya. Kecelakaan juga dapat dipicu oleh kondisi lingkungan kerja yang tidak aman
seperti ventilasi, penerangan, kebisingan atau suhu yang tidak aman melampaui ambang
batas. Disamping itu, kecelakaan juga dapat bersumber dari manusia yang melakukan
kegiatan di tempat kerja dan menangani alat atau material termasuk di bagian
penyimpanan rekam medis (Afrianto, 2017).
Pada pelaksanaan upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Rumah Sakit
X, penulis menemukan beberapa kendala di dalam pelaksanaannya. Adapun masalah-
masalah yang diambil, yaitu tidak terpenuhinya beberapa syarat keselamatan kerja di
bagian Rekam Medis, diantaranya seperti tidak digunakannya Alat Pelindung Diri (APD),
kurangnya kesadaran pegawai rekam medis akan aspek keselamatan dan kesehatan kerja,
kurangnya pencahayaan di ruang penyimpanan rekam medis. Hasil penelitian yang telah
dilakukan, ditemukan berbagai masalah diantaranya : (1) Belum adanya prosedur tetap
untuk keselamatan dan kesehatan kerja, (2) Belum lengkapnya sarana dan prasarana
Keselamatan dan Kesehatan Kerja, (3) Fungsi pengawasan dan penyuluhan dalam hal
keselamatan dan kesehatan kerja tidak berjalan dengan baik dan tidak dilakukan secara
teratur, sehingga kurangnya kesadaran pegawai tentang pentingnya aspek Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
Tujuan umum penelitian ini guna untuk mengetahui pelaksanaan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) di ruang filling Rekam Medis, Sedangkan tujuan khususnya
untuk mengetahui permasalahan apa saja yang ada dalam pelaksanaan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) dibagian filling rekam medis Rumah Sakit X Bandung, untuk
mengetahui apa saja upaya yang telah dilakukan dalam menangani setiap permasalahan