Inne Siti Nurjanah, Shania Andriana Sunarko, Erix Gunawan /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia,
2(1), 36-44
Tinjauan Ketidaklengkapan Pengisian Rekam Medis Pasien Rawat Inap Rumah Sakit
Soreang Periode Maret - Mei 2021
38
dapat menyulitkan petugas kesehatan untuk mengidentifikasi riwayat kesehatan pasien dan
klaim dari perusahaan asuransi (Wirajaya & Nuraini, 2019).
Selain itu, menurut (Wiraja & Dewi, 2019), terdapat beberapa faktor yang
memengaruhi ketidaklengkapan pengisian berkas rekam medis, antara lain: 1) Kurangnya
kompetensi dan kelalaian petugas kesehatan. 2) Kurang jelasnya Standar Operasional
Prosedur tentang pengisian berkas rekam medis. 3)Susunan berkas rekam medis yang tidak
teratur (acak) sehingga menyulitkan petugas Kesehatan dalam mengisi dan melengkapinya.
Berdasarkan penelitian sebelumnya, peristiwa tingginya angka ketidaklengkapan
pengisian berkas rekam medis di beberapa fasilitas kesehatan seperti rumah sakit masih
sering sekali terjadi. Bahkan, terdapat berbagai macam penyebab dari ketidaklengkapan
pengisian berkas tersebut. Meskipun demikian, hampir dapat dipastikan bahwa penyebab
dari tingginya angka ketidaklengkapan pengisian berkas rekam medis akan berbeda antara
satu rumah sakit, dengan rumah sakit lainnya.
Sesuai uraian tersebut, penulis tergerak untuk melakukan riset tentang
ketidaklengkapan pengisian berkas rekam medis pasien rawat inap pada RS Soreang,
Kabupaten Bandung. Penelitian dilakukan oleh penulis di Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Penulis melakukan proses penelitian
selama dua bulan bersamaan dengan kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL), dimulai pada
tanggal 5 April 2021 dan berakhir pada tanggal 5 Juni 2021.
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk sekedar mengetahui gambaran umum
(helicopter view) tentang persentase ketidaklengkapan pengisian berkas rekam medis.
Lebih lanjut, penulis juga membatasi ruang lingkup penelitian kali ini, di mana penulis
hanya akan fokus terhadap penyebab tingginya angka persentase ketidaklengkapan
pengisian berkas rekam medis khusus pada pasien rawat inap.
Guna mendukung tujuan penelitian tersebut, penulis telah merumuskan beberapa
tujuan khusus yang akan di bahas lebih mendalam, antara lain mengetahui jumlah dan
persentase ketidaklengkapan pengisian berkas rekam medis pasien rawat inap di RS
Soreang; dan mengidentifikasi apakah peran mahasiswa PKL dapat menurunkan persentase
ketidaklengkapan pengisian berkas rekam medis pasien rawat inap di RS Soreang.
METODE PENELITIAN
Penulis menggunakan metode kualitatif dengan teknik observasi dalam proses
pengumpulan data. Teknik observasi kualitatif merupakan teknik yang bersifat naturalistik
diterapkan dalam konteks suatu kejadian natural, mengikuti alur alami kehidupan objek
yang diamati. Observasi kualitatif juga tidak dibatasi kategorisasi pengukuran (kuantitatif)
dan tanggapan yang telah diperkirakan terlebih dahulu (Hasanah, 2017).
Observasi kualitatif yang dilakukan oleh peneliti didukung dengan program
Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang dilakukan langsung pada RS Soreang selama dua
bulan. Pelatihan kerja lapangan, praktek kerja lapangan, on the job training atau biasa
disebut dengan PKL merupakan salah satu bentuk kegiatan yang berlangsung di lingkungan
kerja langsung. PKL dapat diisi oleh siswa SMA/SMK, mahasiswa dan karyawan baru.
Pada tingkat pelajar, PKL adalah program pendidikan yang dilaksanakan dalam sistem
sekolah dan sekaligus untuk memperoleh keterampilan yang diperoleh melalui kegiatan
kerja secara langsung di dunia kerja, sampai pada tingkat profesional tertentu (Fitriana &
Latief, 2019).
Penulis melakukan kegiatan PKL selama dua bulan, terhitung mulai 5 April 2021
dan selesai pada 5 Juni 2021. Penulis telah melaksanakan praktik kerja yang ditugaskan
bergilir pada beberapa divisi, antara lain: Pendaftaran; Penyimpanan dan Pengumpulan
Berkas; Visum; serta Klaim COVID-19.