Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, Agustus 2021, 1 (8), 988-996
p-ISSN: 2774-6291 e-ISSN: 2774-6534
Available online at http://cerdika.publikasiindonesia.id/index.php/cerdika/index
DOI : 10.36418/cerdika.xxx http://cerdika.publikasiindonesia.id/index.php/cerdika
ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA REKAM MEDIS MENGGUNAKAN
METODE ABK-Kes DIRUMAH SAKIT ISLAM ASSYIFA SUKABUMI
Imelva Andreya
1
, Zalfa Hasna Nurfadilah
2
, Meira Hidayati
3
Rekam Medis Informasi Kesehatan, Politeknik Piksi Ganesha, Bandung
1
piksi.imelva.18303108@gmail.com
1
, piksi.zalfahasnan.18303232@gmail.com
2
,
meirahidayati58@gmail.com
3
Abstrak
Received:
Revised :
Accepted:
06-07-2021
12-08-2021
24-08-2021
Latar Belakang: Pelayanan rekam medis yang berkualitas
ditentukan oleh sumber daya manusia yang bermutu. Tenaga
kerja rekam medis menjadi salah satu faktor utama
penyelenggaraan rekam medis. Agar berjalan dengan baik,
maka diperlukan sumber daya yang cukup.
Tujuan: Tujuan utama penelitian ini yaitu untuk menganalisa
beban kerja petugas rekam medis dan menghitung kebutuhan
tenaga kerja rekam medis.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode analisis
kuantitatif dengan pendekatan case study dan observasional
analitik dengan teknik pengumpulan data berupa observasi,
wawancara, dan pengukuran menggunakan stopwatch.
Hasil: Dari hasil observasi dan perhitungan dengan
menggunakan metode ABK-Kes didapat kesimpulan bahwa
terdapat kekurangan pada petugas rekam medis RSI Assyifa
yang seharusnya sebanyak 26 orang tapi saat ini jumlah
petugas Rekam Medis di RSI Assyifa hanya berjumlah 24
orang. Maka perlu dilakukan penambahan petugas sebanyak 2
orang agar pelaksanaan Rekam Medis di RSI Assyifa berjalan
efektif dan produktif.
Kesimpulan: Beban kerja petugas rekam medis mengalami
peningkatan seiring bertambahnya jumlah kunjungan pasien,
sehingga dapat mempengaruhi efektivitas dan produktifitas
kerja petugas rekam medis. Selain itu, kurangnya SDMK
akan petugas akan mempengaruhi pelayanan rekam medis di
RSI Assyifa.
Kata kunci: analisis beban kerja; sumber daya manusia;
petugas rekam medis.
Abstract
Background: Quality medical record services are
determined by qualified human resources. Medical record
workforce is one of the main factors in organizing medical
records. In order to run properly, it requires sufficient
resources.
Objective: The main purpose of this study is to analyze the
workload of medical record officers and calculate the need
for medical record workers.
Methods: This study uses quantitative analysis methods with
Imelva Andreya, Zalfa Hasna Nurfadilah, Meira Hidayati /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(8),
988-996
Analisis Beban Kerja Tenaga Rekam Medis Menggunakan Metode ABK-Kes Dirumah
Sakit Islam Assyifa Sukabumi 989
a case study and observational analytic approach with data
collection techniques in the form of observations, interviews,
and measurements using a stopwatch.
Results: From the results of observations and calculations
using the ABK-Kes method, it was concluded that there was
a shortage of medical record officers at RSI Assyifa which
should have been as many as 26 people but currently the
number of medical record officers at RSI Assyifa only
amounted to 24 people. So it is necessary to add 2 officers so
that the implementation of Medical Records at RSI Assyifa
runs effectively and productively.
Conslusion: The workload of medical record officers has
increased along with the increase in the number of patient
visits, so that it can affect the effectiveness and work
productivity of medical record officers. In addition, the lack
of HRK for officers will affect the medical record service at
RSI Assyifa.
Keywords: workload analysis; human resources; medical
record officer.
Coresponden Author : Imelva Andreya
Email : piksi.imelva.18303108@gmail.com
PENDAHULUAN
Rumah sakit merupakan tempat penyediaan layanan kesehatan untuk masyarakat,
yang memiliki kedudukan yang sangat penting, maka dari itu pelayanan yang diberikan
itu haruslah sangat diperhatikan dan diperhitungkan. Berdasarkan (PERMENKES, 2010)
tentang perijinan Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat jalan, rawat inap dan gawat darurat. Menurut (Kemendagri, 2009),
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik
tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan
teknologi dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu
meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar
terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya (Indonesia, 44 C.E.).
Salah satu unit di Rumah Sakit yaitu Rekam Medis. Menurut (Permenkes, 2008)
Rekam Medis adalah catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Rekam
medis merupakan penunjang tertib administrasi di suatu rumah sakit, tanpa adanya rekam
medis yang baik, maka tertib administrasi di suatu rumah sakit tidak akan berhasil
sebagaimana yang diharapkan (Gultom, 2018). Rekam medis yang bermutu diperlukan
tenaga kesehatan yang juga bermutu dan sesuai dengan kompetensinya. Mutu pelayanan
berkaitan dengan beban kerja, maka beban kerja harus sesuai dengan jumlah tenaga kerja
agar pelayanan menjadi bermutu sesuai SOP (Baasalem, 2017).
Fungsi rekam medis adalah sebagai dasar pemeliharaan dan pengobatan pasien,
bukti perkara hukum, bahan penelitian dan pendidikan, dasar pembayaran biaya
pelayanan kesehatan dan untuk menyiapkan statistik kesehatan (Yuliani, 2010). adapun
untuk menghasilkan rekam medis yang baik, akurat dan lengkap dapat dipertanggung
jawabkan sangat dipengaruhi oleh kerjasama yang baik antara Dokter, Perawat, Bidan
dan tenaga lainnya. Salah satunya menurut (Pratama, 2020) rekam kesehatan adalah
Imelva Andreya, Zalfa Hasna Nurfadilah, Meira Hidayati /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(8),
988-996
Analisis Beban Kerja Tenaga Rekam Medis Menggunakan Metode ABK-Kes Dirumah
Sakit Islam Assyifa Sukabumi 990
tempat penyimpanan data dan informasi mengenai pelayanan kesehatan yang diberikan
kepada pasien. Kegunaan Rekam Medis dilihat dari beberapa aspek yaitu Aspek
Administrasi, Aspek Medis, Aspek Hukum, Aspek Keuangan, Aspek Penelitian, Aspek
Pendidikan, Aspek Dokumentasi.
Untuk melaksanakan penyelenggaran Rekam Medis pastinya harus ditunjang
dengan sumber daya manusia (petugas) yang kompeten, profesional dan kesesuaian beban
kerja yang dibebankan dengan petugas yang tersedia.
Beban kerja sangatlah dibutuhkan di semua kalangan pekerjaan salah satunya di
Rumah Sakit. Setiap unit dirumah sakit memerlukan perhitungan beban kerja agar tidak
tumpang tindih dalam melakukan pekerjaan sehingga beban kerja sesuai kapasitas yang
dibutuhkan. Salah satunya di bagian rekam medis sangat membutuhkan perhitungan
beban kerja. Beban kerja adalah besarnya beban pekerjaan yang harus dijalankan oleh
satu jabatan atau unit organisasi.
Beban kerja menurut (Dani & Mujanah, 2021) dapat didefinisikan sebagai suatu
perbedaan antara kapasitas atau kemampuan pekerja dengan tuntunan pekerja yang
dihadapi. Apabila jumlah tenaga kerja tidak sesuai dengan beban kerja maka
mengakibatkan kelelahan kerja dapat menurunkan produktifitas kerja sehingga
mempengaruhi mutu pelayanan kesehatan Rumah Sakit.
Sumber Daya manusia (SDM) adalah komponen penting dalam organisasi
sehingga keberadaannya perlu dikelola dengan baik, proses perencanaan SDM merupakan
cara atau kegiatan yang dilakukan untuk menetapkan tujuan dan pedoman pelaksaan serta
menjadi dasar kontrol perusahaan yang dapat terlaksana dengan baik (Syarif, 2010).
Penghitungan jumlah kebutuhan SDM di Rumah Sakit RSI Assyifa Sukabumi di
lakukan secara berkala oleh Kepala Rekam Medis disetiap tahun nya. Tujuan perencanaan
SDM yaitu menentukan kualitas dan kuantitas pegawai yang akan dipekerjakan,
menjamin ketersediaan tenaga kerja masa kini maupun masa yang akan datang,
menghindari tumpang tindih pekerjaan yang dilakukan, menghindari adanya kelebihan
atau kekurangan pegawai dan meningkatkan produktifitas dan mutu.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini merupakan penelitian dengan metode analisis kuantitatif
dengan pendekatan case study dan observasional analitik pada unit Rekam Medis RSI
Assyifa Sukabumi. Populasi menggunakan total dari seluruh petugas Rekam Medis.
Teknik pengumpulan data yaitu dengan observasi, wawancara dan pengukuran.
Observasi atau pengamatan dilakukan dengan cara penulis mengamati uraian pekerjaan
yang dilakukan oleh petugas Rekam Medis. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan
stopwatch dan kalkulator untuk menghitung uraian pekerjaan yang dilakukan.
Wawancara dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyan kepada Kepala Unit
Rekam Medis.
Tujuan utama penelitian ini yaitu untuk menganalisa dan menghitung jumlah
kebutuhan tenaga kerja rekam medis di RSI Assyifa.
Teknik Analisa yang digunakan yaitu menggunakan Metode ABK-Kes untuk
menghitung beban tenaga kerja di unit rekam medis. Metode ABK-Kes adalah metode
perhitungan kebutuhan SDMK berdasarkan beban kerja yang dilaksanakan di setiap jenis
SDMK pada setiap fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya. Langkah perhitungan SDMK menggunakan metode ABK-Kes meliputi :
1. Menetapkan Fasilitas pelayanan kesehatan dan jenis SDMK di Rumah Sakit Islam
Assyifa Sukabumi. Kelompok SDMK tenaga kesehatan di bagian Rekam Medis.
2. Menetapkan Waktu Kerja Tersedia (WKT). Dihitung dalam kurun waktu 1 tahun.
3. Menetapkan Komponen Beban Kerja dan Norma Waktu.
4. Menghitung Standar Beban Kerja.
Imelva Andreya, Zalfa Hasna Nurfadilah, Meira Hidayati /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(8),
988-996
Analisis Beban Kerja Tenaga Rekam Medis Menggunakan Metode ABK-Kes Dirumah
Sakit Islam Assyifa Sukabumi 991
5. Mengitung Standar Kegiatan Penunjang.
6. Menghitung Kebutuhan SDMK di Unit Rekam Medis.
7. Rekapitulasi Kebutuhan SDMK (Sumber Daya Manusia Kesehatan).
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini menggunakan beberapa rumus untuk menghitung beban tenaga
kerja di unit Rekam Medis, Salah satunya yaitu metode ABK-Kes (Analisis Beban Kerja-
Kesehatan). Berdasarkan Hasil Observasi yang dilakukan oleh penulis maka didapatkan
keterangan hasil sebagai berikut :
1. Menetapkan Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan jenis SDMK
Fasilitas Pelayanan Kesehatan yaitu Rumah Sakit Islam Assyifa Kota Sukabumi,
Kelompok SDMK (Sumber Daya Manusia Kesehatan) adalah Tenaga Keterapian Rekam
Medis, dan Jenis SDMK yaitu Petugas Rekam Medis.
2. Menetapkan Waktu Kerja Tersedia (WKT)
Waktu Kerja Tersedia adalah waktu yang tersedia untuk kategori SDM selama
bekerja dengan kurun waktu 1 (satu) tahun. Menurut Keputusan Presiden RI Nomor 68
tahun 1995 tentang hari kerja dilingkungan Lembaga Pemerintah telah di tentukan jam
kerja yaitu 37 jam 30 menit per minggu. Baik untuk 5 (lima) hari kerja atau 6 (enam) hari
kerja. Menurut Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 19 Tahun 2011 tentang
Pedoman Umum Penyusunan Kebutuhan Pegawai Negeri Sipil, Jam Kerja Efektif (JKE)
yaitu 1200 jam per tahun. Menurut Permen PAN-RB No. 26 tahun 2011 tentang Pedoman
Perhitungan Jumlah Kebutuhan Pegawai Negeri Sipil Yang Tepat Untuk Daerah, Jam
Kerja Efektif (JKE) sebesar 1200 jam per tahun atau 72000 menit per tahun baik 5 hari
kerja atau 6 hari kerja.
3. Menetapkan Komponen Beban Kerja dan Norma Waktu
Menentukan Norma Waktu yaitu dengan menghitung menggunakan Stopwatch ke
beberapa sampel yang akan di uji. Dan menentukan Komponen Kegiatan yang dilakukan
di Unit Rekam Medis RSI Assyifa Kota Sukabumi.
Tabel 1. Beban Kerja Dan Norma
Jenis Tugas
Kemampuan Beban Kerja
Norma Waktu
Tugas Pokok
Pendaftaran Pasien Rawat Jalan
5 menit/px
Pendaftaran Pasien Rawat Inap
10 menit/px
Pendaftaran IGD
5 menit/px
Pengambilan dan Peminjaman BRM
3 menit/brm
Mendistribusikan BRM
2 menit/brm
Penyimpanan BRM ke rak Filling
2 menit/brm
Perakitan Formulir Rawat Inap & Rawat Jalan
2 menit/brm
Pengolahan Data dan Laporan Rekam Medis
10 menit/brm
Assembling RM
5 menit/brm
Koding dan Indeksing Rawat Inap
5 menit/brm
Analisis Kelengkapan Berkas Rekam Medis
5 menit/brm
Konfirmasi Pasien Asuransi
15 menit/brm
Sensus Harian
15 menit/hari
Retensi
5 menit/brm
Imelva Andreya, Zalfa Hasna Nurfadilah, Meira Hidayati /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(8),
988-996
Analisis Beban Kerja Tenaga Rekam Medis Menggunakan Metode ABK-Kes Dirumah
Sakit Islam Assyifa Sukabumi 992
Tugas Penunjang
Rapat Bulanan Rekam Medis
120 menit/bln
Rapat Komite Rekam Medis
120 menit/bln
Diklat
60 menit/bln
Bimbingan PKL
2.880 menit/thn
Berdasarkan tabel 1 diatas dapat diketahui terdapat 14 tugas pokok dan 2 Tugas
penunjang di Unit Rekam Medis RSI Assyifa Sukabumi.
4. Menghitung Standar Beban Kerja
Tabel 2. Standar Beban Kerja
Kegiatan
Norma
Waktu
WKT
(Menit)
SBK (WKT/Norma
Waktu)
Pendaftaran Pasien Rawat Jalan
5
72000
72000 / 5 = 14400
Pendaftaran Pasien Rawat Inap
10
72000
72000 / 10 = 7200
Pendaftaran IGD
5
72000
72000 / 5 = 14400
Pengambilan dan Peminjaman
BRM
3
72000
72000 / 3 = 24000
Mendistribusikan BRM
2
72000
72000 / 2 = 36000
Penyimpanan BRM ke rak Filling
2
72000
72000 / 2 = 36000
Perakitan Formulir Rawat Inap
dan Rawat Jalan
2
72000
72000 / 2 = 36000
Pengolahan Data dan Laporan
Rekam Medis
10
72000
72000 / 10 = 7200
Assembling RM
5
72000
72000 / 5 = 14400
Koding dan Indeksing Rawat Inap
5
72000
72000 / 5 = 14400
Analisis Kelengkapan Berkas
Rekam Medis
5
72000
72000 / 5 = 14400
Konfirmasi Pasien Asuransi
15
72000
72000 / 15 = 4800
Sensus Harian
15
72000
72000 / 15 = 4800
Retensi
5
72000
72000 / 5 = 14400
Berdasarkan tabel 2 Standar Beban Kerja (SBK) adalah Volume pekerjaan
selama 1 tahun untuk setiap jenis SDMK.
𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 (𝑆𝐵𝐾) =
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑇𝑒𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎
𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑟 𝐾𝑒𝑔𝑖𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑜𝑘𝑜𝑘
5. Mengitung Standar Tugas Penunjang
Tabel 3. Menetapkan Standar Tugas Penunjang (STP)
Jenis
tugas
Kegiatan
Norma
waktu
Rata rata
waktu
(mnt/bln)
Waktu
Keg
(menit/th)
WKT
(mnt/th)
FTP
Tugas
Penunjang
Rapat
Bulanan
2 jam/bln
120
mnt/bln
1.440
72000
2
Imelva Andreya, Zalfa Hasna Nurfadilah, Meira Hidayati /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(8),
988-996
Analisis Beban Kerja Tenaga Rekam Medis Menggunakan Metode ABK-Kes Dirumah
Sakit Islam Assyifa Sukabumi 993
RM
Rapat
Komite
RM
2 jam/bln
120
mnt/bln
1.440
72000
2
Diklat
1 jam/bln
60
mnt/bln
720
72000
1
Bimbingan
PKL
48 jam/th
2.880
mnt/th
2.880
72000
4
Faktor tugas penunjang (FTP) dalam %
9
Standar Tugas Penunjang (STP) = (1/(1-FTP/100))
1,09
Berdasarkan tabel 3 Standar Tugas Penunjang (STP) adalah suatu nilai yang
merupakan hasil dari kebutuhan SDMK tugas pokok. Faktor Tugas Penunjang (FTP)
adalah waktu yang digunakan untuk menyelesaikan setiap kegiatan per satuan waktu (per
hari, per minggu, per bulan, per semester, per tahun, terdapat 2 tugas penunjang di bagian
rekam medis RSI Assyifa Sukabumi.
A. Waktu Kegiatan
1. Rapat Bulanan RM = 1.4400 menit/thn
2. Rapat Komite RM = 1.4400 menit/thn
3. Diklat = 720 menit/thn
4. Bimbingan PKL = 2.880 menit/thn
B. Faktor Tugas Penunjang (FTP) dan Standar Tugas Penunjang (STP)
6. Menghitung Kebutuhan SDMK di Unit Rekam Medis RSI Assyifa
Tabel 4. Perhitungan Kebutuhan SDM di Unit Rekam Medis RSI Assyifa
Kegiatan
Capaian
(1 thn)
SBK
Kebutuhan SDMK
Perekam Medis
Pendaftaran Pasien Rawat Jalan
18.044
14400
18.044 / 14400 * 1,09
= 1,36
Pendaftaran Pasien Rawat Inap
18.044
7200
18.044 / 7200 * 1,09
= 2,73
Pendaftaran IGD
18.044
14400
18.044 / 14400 * 1,09
= 1,36
Pengambilan dan Peminjaman
BRM
18.044
24000
18.044 / 24000 * 1,09
= 0,81
Mendistribusikan BRM
18.044
36000
18.044 / 36000 * 1,09
= 0,54
Penyimpanan BRM ke rak Filling
18.044
36000
18.044 / 36000 * 1,09
= 0,54
Perakitan Formulir Rawat Inap dan
Rawat Jalan
18.044
36000
18.044 / 36000 * 1,09
= 0,54
Pengolahan data dan laporan
Rekam Medis
18.044
7200
18.044 / 7200 * 1,09
= 2,73
Assembling RM
18.044
14400
18.044 / 14400 * 1,09
= 1,36
Koding dan Indeksing Rawat Inap
18.044
14400
18.044 / 14400 * 1,09
= 1,36
Imelva Andreya, Zalfa Hasna Nurfadilah, Meira Hidayati /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(8),
988-996
Analisis Beban Kerja Tenaga Rekam Medis Menggunakan Metode ABK-Kes Dirumah
Sakit Islam Assyifa Sukabumi 994
Analisis Kelengkapan Berkas
Rekam Medis
18.044
14400
18.044 / 14400 * 1,09
= 1,36
Konfirmasi Pasien Asuransi
18.044
4800
18.044 / 4800 * 1,09
= 4,09
Sensus Harian
18.044
4800
18.044 / 4800 * 1,09
= 4,09
Retensi
18.044
14400
18.044 / 14400 * 1,09
= 1,36
Berdasarkan tabel 4 di atas, capaian 1 tahun dilihat dari jumlah pasien yang
berkunjung ke RSI Assyifa Sukabumi dimulai dari bulan April 2020 sampai 2021. Dari
data sekunder yang di dapat kunjungan pasien di RSI Assyifa Sukabumi, kunjungan
Rawat Jalan dan Rawat Inap dalam sebulan berjumlah kurang lebih 6.912, dan dalam satu
tahun 18.044 pada periode April 2020 sampai April 2021.
𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑆𝐷𝑀𝐾 =
𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 (1 𝑡ℎ𝑛)
𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎
𝑋 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑇𝑢𝑔𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑛𝑢𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔
Jumlah Ketentuan Tenaga (JKT) Tugas Pokok = 24,23
Standar Tugas Penunjang (STP) = 1,09
= (JKT X STP)
= 24,23 X 1,09
= 26,4 dibulatkan menjadi 26
Jadi Total Kebutuhan SDMK petugas Rekam Medis di RSI Assyifa Sukabumi adalah 26
orang.
7. Rekapitulasi Kebutuhan SDMK (Sumber Daya Manusia Kesehatan) berdasarkan
Metode ABK-Kes di RS Islam Assyifa Kota Sukabumi
Tabel 5. Rekapitulasi Kebutuhan SDMK Berdasarkan Metode ABK-Kes di RS
Islam Assyifa
Jenis SDMK
Jumlah
SDMK
(saat ini)
Jumlah
Kebutuhan
SDMK
Kesenjangan
Keterangan
Petugas
Rekam Medis
24 petugas
26 petugas
26-24 = 2
Kurang
Berdasarkan hasil perhitungan penulis pada tabel 5, mengenai kebutuhan SDMK
(Sumber Daya Manusia Kesehatan) menggunakan metode ABK-Kes, maka dapat
disimpulkan bahwa tenaga rekam medis di RSI Assyifa masih kurang. Saat ini di RSI
Assyifa terdapat 24 petugas rekam medis. 4 orang petugas di Unit Rekam Medis RSI
Assyifa merangkap tugas dengan Teknologi Informasi. Sedangkan berdasarkan
perhitungan diatas, Unit Rekam Medis RSI Assyifa membutuhkan 26 petugas. Maka dari
itu dibutuhkan recruitment atau penambahan SDMK sebanyak 2 orang agar beban kerja
petugas rekam medis seimbang.
B. Pembahasan
Metode ABK-Kes adalah metode perhitungan kebutuhan SDMK berdasarkan
beban kerja yang dilaksanakan oleh setiap jenis SDMK di setiap fasilitas pelayanan
kesehatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya (Chrismawanti, 2020).
Imelva Andreya, Zalfa Hasna Nurfadilah, Meira Hidayati /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(8),
988-996
Analisis Beban Kerja Tenaga Rekam Medis Menggunakan Metode ABK-Kes Dirumah
Sakit Islam Assyifa Sukabumi 995
Menurut Permenkes No. 55 tahun 2013 bahwa manajemen pelayanan Rekam
Medis dan Informasi kesehatan adalah kegiatan menjaga, memelihara dan melayani
rekam medis baik secara manual ataupun eektronik sampai menyajikan informasi
kesehatan di Rumah Sakit, praktik Dokter Klinik, Asuransi Kesehatan, Fasilitas
pelayanan kesehatan dan lainnya (Permenkes, n.d.). Perekam medis adalah seseorang
yang telah lulus pendidikan rekam medis dan informasi kesehatan yaitu minimal D3
Rekam Medis sesuai ketentuan peraturan perundang undangan dan telah memiliki SIK
atau STR (Miharti & Fatim, 2021).
Menurut (Wulandari et al., 2017) beban kerja dapat di definisikan sebagai suatu
perbedaan antara kapasitas atau kemampuan pekerja dengan tuntutan pekerjaan yang
harus dihadapi. Tingkat pembebanan yang terlalu tinggi memungkinkan pemakaian
energy yang berlebihan dan terjadi overstress, sebaliknya insensitas pembebanan yang
terlalu rendah memungkinkan rasa bosan dan kejenuhan atau understress. Oleh karna itu
perlu di upayakan tingkat intensitas pembebanan yang optimum yang ada di antara kedua
batas yang ekstrim tadi dan tentunya beda antara individu yang satu dengan yang lainnya.
Berdasarkan hasil penelitian penulis salah satu petugas rekam medis sering
pleksibel dalam melakukan pekerjaan, salah satunya keterbatasan SDMK menjadikan
petugas rekam medis memiliki beban yang melebihi kapasitas yang seharusnya. Untuk
meningkatkan mutu pelayanan dan kinerja perekam medis lebih efektif, penulis
melakukan penelitian kebutuhan SDMK dirumah sakit Assyifa Sukabumi menggunakan
Metode Analisi Beban Kerja Kesehatan (ABK-Kes), untuk mengetahui berapa banyak
kebutuhan jumlah SDMK di unit rekam medis. Dari hasil penelitian staff di unit rekam
medis terdapat 24 orang, sedangkan hasil perhitungan penulis Rekam Medis RSI Assyifa
membutuhkan 26 orang petugas, maka dari itu dibutuhkan penambahan 2 orang agar
beban kerja petugas rekam medis efektif dan lebih produktif.
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dan perhitungan penulis mengenai beban kerja tenaga rekam
medis RSI Assyifa menggunakan metode ABK-Kes (Analisis Beban Kerja Kesehatan)
maka dapat disimpulkan bahwa jumlah petugas rekam medis di RSI Assyifa berjumlah
24 orang. 4 orang merangkap tugas sebagai Teknik Informatika. Sedangkan berdasarkan
hasil perhitungan penulis dengan metode ABK-Kes jumlah petugas yang dibutuhkan
adalah 26 orang. Maka dari itu, Rumah Sakit Islam Assyifa perlu melakukan penambahan
petugas rekam medis agar pelayanan rekam medis berjalan secara maksimal, efektif dan
efisien.
Beban kerja petugas rekam medis mengalami peningkatan seiring bertambahnya
jumlah kunjungan pasien, sehingga dapat mempengaruhi efektivitas dan produktifitas
kerja petugas rekam medis. Selain itu, kurangnya SDMK akan petugas akan
mempengaruhi pelayanan rekam medis di RSI Assyifa.
BIBLIOGRAFI
Baasalem, K. (2017). Perencanaan Kebutuhan Tenaga Pengolahan Data Di Instalasi
Rekam Medis Dengan Metode Workload Indicators Of Staffing Need (Wisn) Di Rs
Pku Muhammadiyah Bantul Tahun 2016.
Chrismawanti, M. (2020). Tinjauan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Di Rekam Medis
Berdasarkan Metode Analisis Beban Kerja Kesehatan (ABK-Kes) Di Rumah Sakit
Umum Darmayu Ponorogo. Jurnal Delima Harapan, 7(1), 4857.
https://doi.org/10.31935/delima.v7i1.95
Dani, A. R., & Mujanah, S. (2021). Pengaruh Servant Leadership, Beban Kerja Dan
Imelva Andreya, Zalfa Hasna Nurfadilah, Meira Hidayati /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(8),
988-996
Analisis Beban Kerja Tenaga Rekam Medis Menggunakan Metode ABK-Kes Dirumah
Sakit Islam Assyifa Sukabumi 996
Kreativitas Terhadap Kinerja Karyawan Dinas Perhubungan Kabupaten Bangkalan
Madura Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Intervening. Media
Mahardhika, 19(3), 434445. http://dx.doi.org/10.29062/mahardika.v19i3.269
Gultom, S. P. (2018). Analisis Kebutuhan Tenaga Rekam Medis Berdasarkan Beban
Kerja di Bagian Pelaporan Rumah Sakit Khusus Ginjal Rasyida Tahun 2018. Jurnal
Ilmiah Perekam Dan Informasi Kesehatan Imelda (JIPIKI), 3(2), 486492.
Indonesia, P. (44 C.E.). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
Tentang Rumah Sakit.
Kemendagri, R. I. (2009). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Miharti, R., & Fatim, Y. (2021). Analisis Kebutuhan Petugas Rekam Medis Di Klinik
Laras Hati Sewon Bantul. Jurnal Manajemen Informasi Dan Administrasi
Kesehatan, 3(2). https://doi.org/10.32585/jmiak.v3i2.773
Permenkes, R. I. (n.d.). No 55 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Perekam Medis
[Internet]. Tersedia Dalam Www. Hukor. Depkes. Go. Id [Diakses 07 Mei 2015].
Permenkes, R. I. (2008). No 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis. Jakarta:
Menteri Kesehatan Reupublik Indonesia.
Permenkes, R. I. (2010). No. 147/Menkes/Per/I/2010. Perizinan Rumah Sakit.
Pratama, R. F. (2020). Pengaruh Kompetensi Perekam Medis Dan Informasi Kesehatan
Terhadap Pelayanan Pasien Rawat Jalan Di Klinik Pratama Mulya Sehat Antapani
Bandung. Jurnal INFOKES (Informasi Kesehatan), 4(1), 7278.
Syarif, R. (2010). Manajemen sumber daya manusia. Cetakan Ketiga. Jakarta: Penerbit
Gramedia Pustaka Utama.
Wulandari, S., Samsir, S., & Marpaung, R. J. M. (2017). Analisis Beban Kerja Mental,
Fisik Serta Stres Kerja Pada Perawat Secara Ergonomi Di RSUD Dr. Achmad
Mochtar Bukittinggi. Riau University.
Yuliani, N. (2010). Analisis Keakuratan Kode Diagnosis Penyakit Commotio Cerebri
Pasien Rawat Inap Berdasarkan ICD-10 Rekam Medik di Rumah Sakit Islam
Klaten. Infokes (Jurnal Ilmiah Rekam Medis Dan Informatika Kesehatan), 1(1), 17
31.
© 2021 by the authors. Submitted for possible open access publication under the
terms and conditions of the Creative Commons Attribution (CC BY SA)
license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).