Iis Rosdiana Mulyani, Ani Siti Rohimah, Meira Hidayati /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(8),
971-979
Tinjauan Kebutuhan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Berdasarkan Analisis Beban
Kerja Kesehatan (ABK) di Puskesmas Cikancung 973
yang lebih mengutamakan upaya promotive,dan preventif di wilayah kerjanya (Asep
Septian, 2014).
Tuntutan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan pada era global akan
terus berubah karena masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat juga terus mengalami
perubahan pelayanan kesehatan yang memadai sangat tergantung kepada sumber daya
kesehatan yang berkualitas baik ditatanan rumah sakit maupun puskesmas (Nursalam,
2014).
Pelayanan merupakan upaya maksimal yang diberikan oleh petugas pelayanan
dari sebuah perusahaan untuk memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan sehingga
tercpta kepuasan (Rangga & Kurniawan, n.d.). Pelayanan tenaga kesehatan yang bermutu
merupakan salah satu sasaran untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Salah satu
indikator utama untuk keberhasilan manajemen pada institusi pelayanan kesehatan adalah
tercapainya hak atas hidup sehat bagi seluruh lapisan masyarakat (Mardiyoko, 2008).
Proses untuk menetapkan jumlah jam kerja orang yang di gunakan atau
dibutuhkan untuk merampungkan suatu pekerjaan dalam waktu tertenu, bertujuan untuk
menentukan berapa jumlah personalia dan berapa jumlah tanggung jawab atau beban
kerja yang tepat dilimpah kepada seorang petugas, diantaranya dengan cara membagi isi
pekerjaan yang mesti diselesaikan oleh hasil satu orang. Atau akan memperoleh jumlah
pegawai yang dibutuhkan melalui jumlah jam kerja setiap pegawai tersebut (Bariyah,
1999).
Sumber Daya Manusia merupakan proses sistematis yang digunakan untuk
memprediksi permintaan dan penyediaan sumber daya manusia dimasa yang akan datang.
Secara secara sederhana analisis kebutuhan pegawai merupakan suatu proses analisis
yang logis dan teratur untuk mematuhi jumlah dan kualitas pegawai yang diperlukan.
Tujuannya agar setiap pegawai mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan tugas dan
wewenang tanggung jawabnya (Prasetyowati et al., 2020).
Sumber Daya Manusia Puskesmas terdiri atas Tenaga Kesehatan dan tenaga non
kesehatan. Jenis dan jumlah Tenaga Kesehatan dan tenaga non kesehatan sebagaimana
dimaksud adalah dihitung berdasarkan analisis beban kerja, dengan mempertimbangkan
jumlah pelayanan yang diselenggarakan, jumlah penduduk dan persebarannya, luas
wilayah kerja, ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama lainnya
diwilayah kerja, dan pembagian waktu kerja (Pujiana, 2017).
Menurut Everly dkk, dalam (Munandar, 2001) mengatakan bahwa beban kerja
adalah keadaan dimana pekerja dihadapkan pada tugas yang harus diselesaikan pada
waktu tertentu. Kategori lain dari beban kerja adalah kombinasi dari teori dan
perhitungan. Beban kerja merupakan jenis pekerjaan yang sebisa mungkin harus
diselesaikan oleh suatu tenaga kerja kesehatan profesional dalam 1 tahun disarana
pelayanan kesehatan. Oleh karena itu setiap instalasi kesehatan rumah sakit atau
puskesmas harus memiliki perekam medis sesuai dengan jurusannya. Dampak yang
terjadi apabila beban kerja terlalu berlebihan akan mengakibatkan stres baik fisik maupun
psikis. Sedangkan beban kerja yang terlalu sedikit dapat mengakibatkan kurangnya
perhatian pada pekerjaan sehingga timbul kebosanan (Irawati & Carollina, 2017).
Petugas Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (PMIK) merupakan aspek
penting untuk mendukung keberhasilan pembangunan kesehatan dan penerapannya harus
didukung oleh tenaga profesi perekam medis yang berkualitas untuk memenuhi standar
profesi yang telah di tetapkan pemerintah (Febrianti & Sugiarti, 2019).
Puskesmas Cikancung merupakan suatu pelayanan kesehatan yang utama dalam
melaksanakan pelayanan bagi masyarakat sekitar namun, terdapat maslah dalam
pelayanan, salah satunya yaitu kurang kurangnya kebutuhan petugas Rekam Medis dan
Informasi Kesehatan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk secara lebih jelas bagaimana tinjauan
kebutuhan perekam medis berdasarkan analisis beban kerja Kesehatan (ABK).