Suci Aulia Ramadhanti, Winda Nurhizriyati, Erix Gunawan /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia,
1(8), 1068-1078
Tinjauan Penyebab Terjadinya Missfile Bagian Penyimpanan Guna Menunjang
Penerapan Unsur Manajemen di RS Kencana Serang 1070
penyelenggaraan rekam medik yang sesuai dengan standar yang berlaku (Firdaus et al.,
2008).
Rekam Medis menurut Permenkes RI Nomor 269/Menkes/Per/III/2008 ialah
berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada fasilitas pelayanan
kesehatan (Menkes, 2008). Rekam medis adalah elemen yang sangat penting dalam
aktivitas operasional/ manajemen rumah sakit. Rekam medis memiliki manfaat dalam hal
penyajian informasi yang tepat dan akurat serta komprehensif mengenai proses pelayanan
medis dan kesehatan di rumah sakit, baik yang dilakukan pada masa lalu, masa kini
maupun yang diperkirakan akan terjadi pada masa mendatang (Muninjaya, 2016).
Ruang penyimpanan merupakan tempat yang secara khusus digunakan untuk
menyimpan dokumen rekam medis bagi pasien rawat jalan, rawat inap dan merupakan
salah satu unit rekam medis yang bertanggung jawab dalam penyimpanan dan
pengembalian kembali dokumen rekam medis (Budi, 2011). Tujuan penyimpanan
dokumen rekam medis adalah mempermudah serta mempercepat ditemukannya kembali
dokumen rekam medis yang disimpan dalam rak filling, mudah mengambil dari tempat
penyimpanan, mudah dalam pengembalian dokumen rekam medis, serta dapat
melindungi dokumen rekam medis dari bahaya pencurian, bahaya kerusakan fisik,
kimiawi dan biologi (Djohar et al., 2018)
Menurut (Simanjuntak & Sirait, 2018), penyimpanan berkas rekam medis
sangatlah penting untuk melihat riwayat penyakit pasien dan kunjungan ulang pasien oleh
sebab itu cara penyimpanan berkas rekam medis harus diatur dengan baik. Pengelolaan
dokumen rekam medis yang ideal membutuhkan suatu sistem yang berguna sebagai
bagian dari upaya untuk mewujudkan pengelolaan dokumen rekam medis yang lebih
efektif dan efisien (Suraja, 2019). Merujuk pada konsepsi tersebut, maka dalam proses
pengelolaan dokumen rekam medis dibutuhkan pula suatu konsep manajemen. Menurut
(Hasibuan & Hasibuan, 2016), manajemen merupakan suatu kajian yang berasal dari to
manage yang memiliki makna mengatur. Dalam manajemen dikenal pula beberapa
pertanyaan penting seperti apa yang diatur, apa tujuannya diatur, mengapa harus diatur,
siapa yang mengatur dan bagaimana mengaturnya. Melalui sejumlah pertanyaan
mendasar dalam kajian manajemen, maka timbullah unsur-unsur dalam manajemen
seperti, man (manusia), methode (metode), machine (mesin/alat), money (modal) dan
material (bahan) (Diantari & Wuryanto, 2018).
Berdasarkan pada hasil observasi di Rumah Sakit Kencana Kota Serang kerap
ditemukan missfile dokumen rekam medis. Hal itu dapat dilihat pada saat melakukan
pencarian nomor rekam medis pasien di ruang filling, terdapat banyak dokumen rekam
medis yang salah letak atau pun tidak ditemukan/hilang pada rak penyimpanan rekam
medis tersebut, sehingga dapat menghambat jalannya pelayanan pasien di rumah sakit.
Hal ini dikarenakan di Rumah Sakit Kencana Kota Serang masih belum optimal dalam
pelaksanaannya, seperti penggunaan tracer dan kode warna belum dilakukan, SPO yang
ada belum dapat dilaksanakan secara maksimal. Para petugas yang mengelola dokumen
rekam medis di rumah sakit tersebut juga belum pernah mengikuti pelatihan. Selain itu,
penyimpanan dokumen rekam medis di Rumah Sakit Kencana Kota Serang juga
terkendala akibat minimnya kapasitas ruang penyimpanan dokumen rekam medis dan
kebutuhan untuk adanya penambahan rak penyimpanan pun belum dapat terlaksana.
Penelitian ini memiliki peranan penting dalam konteks penanggulangan
timbulnya missfile pada manajemen rekam medis di suatu sarana pelayanan kesehatan.
Hasil dalam penelitian ini diharapkan mampu menjadi terobosan dalam hal
pengidentifikasian persoalan-persoalan yang berpotensi menjadi penyebab missfile
melalui implementasi manajemen yang di dalamnya terdapat unsur man, method,
machine, money dan material.
Manajemen pengelolaan rumah sakit untuk menanggulangi persoalan missfile
sejatinya dapat diwujudkan secara baik dengan proses manajemen yang baik, konsisten