Intan Nurhadiyati Nugraha, Intan Suciani, Dina Sonia /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(8),
997-1003
Pengaruh Pandemi Covid-19 Terhadap Pelayanan Kesehatan Bagian Rekam Medis di
Rumah Sakit XX Cimahi 999
Severe acute respiratory syndrome corona virus 2 (SARS-CoV-2) atau biasa
disebut virus corona merupakan virus yang menyerang sistem pernafasan dapat
menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat,
hingga kematian virus corona ini dapat menular kemanusia baik dari usia balita hingga
usia lanjut (Jurnal, 2021). Tingkat kematian pasien COVID-19 tidak hanya terjadi pada
lansia tetapi dapat terjadi juga dapa usia muda kurang dari 25 tahun (Marzuki et al.,
2021). Virus corona atau COVID-19 (corona virus Disease 2019) pertama kali
ditemukan pada bulan desember 2019 di kota Wuhan China. Penyabaran virus ini sangat
cepat hampir ke semua negara terserang virus corona dalam waktu beberapa bulan
(Munthe et al., 2020). Penyebaran virus corona ini dapat menyebar melalu droplet
(percikan cairan saat bersin dan batuk), serta melalui udara (Nursofwa et al., 2020).
Penyebaran COVID-19 inipun berdampak ke berbagai sektor, mulai dari ekonomi,
pariwisata, transportasi, politik hingga pelayanan publik termasuk kesehatan (Aeni,
2021). Hal ini juga tidak terkecuali dapat beresiko menginfeksi tenaga medis karena virus
ini juga dapat menempel pada benda mati selama 4-5 hari termasuk pada berkas rekam
medis (Nugroho et al., 2020).
Rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas
pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang diberikan kepada
pasien (Menkes, 2008). Rekam medis ini juga bersifat rahasia dan sarana pelayanan
kesehatan bertanggung jawab untuk menjaga kerahasiaan dari isi rekam medis. Dalam
rangka mencegah penyebaran COVID-19 atau disebut Corona yaitu salah satunya pada
pelayanan kesehatan terutamanya dibagian rekam medis secara tatap muka, maka perlu
dilakukan pembatasan. Artinya pelayanan kesehatan harus dilakukan melalui
telemedicine (Fatmawati & Keb, 2021).
Pelayanan telemedicine yaitu merupakan pelayanan kesehatan yang dilakukan
oleh dokter dengan mengunakan teknologi informasi kesehatan dan komunikasi untuk
mendiagnosis, mengobati, mencegah penyebaran dan mengevaluasi kondisi kesehatan
pasien (Hanifah, 2020). Kegiatan ini bertujuan untuk kompetensi dan kewenangan, yang
dibuktikan dengan (STR) Surat Tanda Registrasi dengan tetap memperhatikan mutu
pelayanan dan kesehatan pasien (Jamil et al., 2015).
Selain itu di bagian perekam medis pada pagian pendaftaran disanalah kontak
pertama kali dengan pasien, ditempat itu pula penyebaran COVID-19 dari pasien ke
petugas sangat mungkin terjadi. Perekam medis dibagian penyimpanan (filling) tempat
dimana berkas rekam medis pasien disimpan sangat beresiko pula bagi petugas. Perekam
medis tidak tahu mana berkas yang tertempel oleh virus COVID-19, yang mereka tahu
hanya menyimpan berkas rekam medis kedalam rak penyimpanan. Begitupun dengan
petugas rekam medis bagian lainnya mempunyai resiko yang sama.
Berdasarkan studi pendahuluan di Rumah Sakit XX Cimahi pada awal memasuki
masa pandemi COVID-19 pasien COVID-19 yang berobat ke Rumah Sakit XX Cimahi
tidak terlalu banyak dan masih bisa terkendali. Memasuki tahun hingga sekarang jumlah
pasien COVID-19 semakin meningkat, hal ini dapat berpengaruh kepada petugas rekam
medis yang merupakan salah satu garda terdepan atau pintu utama pasien mendaftarkan
diri untuk berobat. Berdasarkan wawancara dan observasi banyak sekali perubahan dan
pengaruh dari adanya pandemi COVID-19. Tidak banyak dari petugas rekam medis juga
yang terpapar penyakit COVID-19.
Adanya penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pandemi COVID-
19 terhadap pelayanan kesehatan bagian rekam medis dan dapat memberi gambaran
keadaan Rumah Sakit XX Cimahi selama masa pandemi khususnya di bagian rekam
medis. Hal ini diharapkan dapat memberikan gambaran agar dapat meningkatkan