Gishella Nur Fadhilah, Leni Herfiyanti /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(8),960-970
Analisis Ketepatan Kode External Cause di Rumah Sakit Angkatan Udara dr.M.Salamun
967
Pelaksanaan pengkodean di Rumah Sakit Angkatan Udara
dr.M.Salamun menggunakan buku ICD-10 tahun 2010 serta buku ICD 9CM
yang dilakukan secara manual oleh petugas coder. Dalam pelaksanaan
pengkodean tersebut mengacu pada SPO dengan Nomor Dokumen 0076/SPO
AKR/VIII/2017 yang terbit pada tanggal 10 Agustus 2017 tentang Coding
dengan pembahasan pengkodean secara umum. Berdasarkan SPO dan observasi
yang telah dilakukan oleh peneliti diketahui bahwa pengkodean kode external
cause sudah sesuai dengan pedoman SPO yang terdapat di Rumah Sakit
Angkatan Udara dr.M.Salamun.
B. Pembahasan
1. Ketepatan Kode External Cause berdasarkan ICD-10 di Rumah Sakit
Angkatan Udara dr.M.Salamun
Menurut (Hatta, 2013) menyatakan bahwa keakuratan pengkodean penting
untuk evaluasi bagi unit kerja pelaporan dan proses perencanaan pelayanan
kesehatan, memudahkan dalam penyimpanan dan pengambilan data terkait
karakteristik diagnosa pasien, serta sebagai sistem pembayaran.
Berlandaskan dari hasil analisis dan pengolahan data yang sudah dilakukan
oleh peneliti terdapat beberapa kategori ketidaktepatan pengkodean external cause.
Berdasarkan ICD-10, kategori tiga karakter merupakan kekhususan dari blok
kategori. Dari 70 rekam medis yang telah diteliti terdapat 4 kasus pemilihan
kategori tiga karakter tidak tepat. Sebagai contoh kasus yang terdapat kesalahan
pada pemilihan kategori tiga karakter adalah pada nomor rekam medis 34-82-01
yang kondisi external cause nya menyebutkan bahwa pasien terjatuh dari tangga di
halaman depan rumah. Petugas coder memberikan kode W11.0 (Fall on and from
ladder) seharusnya kode yang tepat adalah W10.09 (Fall on and from stairs and
steps).
Berdasarkan ICD-10, kode karakter ke empat mempunyai kegunaan yang
berbeda untuk kasus kecelakaan lalu lintas dan non kecelakaan lalu lintas. Untuk
kecelakaan lalu lintas kode karakter ke empat menyatakan kode korban dari
kecelakaan tersebut apakah korban merupakan pengemudi atau korban merupakan
penumpang. Lalu, untuk non kecelakaan lalu lintas kode karakter ke empat
menyatakan kode lokasi atau tempat kejadian cedera. Dari 70 rekam medis yang
telah diteliti terdapat 4 kasus yang kode karakter ke empat tidak tepat. Berdasarkan
hasil wawancara yang telah dilakukan terhadap kedua petugas coder di Rumah
Sakit Angkatan Udara dr.M.Salamun ketidaktepatan pada kode karakter ke empat
disebabkan karena tidak spesifiknya informasi yang terdapat pada berkas rekam
medis pasien. Sebagai contoh kasus yang terdapat kesalahan pada pemilihan kode
karakter ke empat adalah pada nomor rekam medis 34-81-92 yang kondisi external
cause nya menyebutkan bahwa pasien terjatuh dari ketinggian. Petugas coder
memberikan kode W17.1 (Other fall from one level to another, residental
institution) seharusnya kode yang tepat adalah W17.99 (Other fall from one level to
another, unspecified place, unspecified activity). Dari kondisi external cause pasien
tersebut sudah jelas bahwa informasi yang terdapat pada berkas rekam medis tidak
spesifik karena tidak menyebutkan lokasi kejadian cedera. Penyebab selanjutnya
yang menjadi kesalahan dalam pemilihan kode karakter ke empat adalah kurang
telitinya petugas coder dalam membaca rekam medis pasien. Sebagai contoh pada
berkas rekam medis dengan nomor rekam medis 33-10-01 yang kondisi external
cause nya menyebutkan bahwa pasien sedang memotong kayu di rumah. Petugas
coder memberikan kode W29.9 (Contact with other powered hand tools and
household machinery, unspecified place) seharusnya kode yang tepat adalah
W29.03 (Contact with other powered hand tools and household machinery, home,