Lilis Nurindah Sari, Dina Sonia /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(8), 1004-1012
Perhitungan Kebutuhan Rak Penyimpanan Dokumen Rekam Medis di Ruang Filing RSIA
Humana Prima Bandung Tahun 2021 1006
penyelenggaraan rekam medis salah satunya rak dan ruang penyimpanan dokumen rekam
medis (Indahsari & Mardiyoko, 2018). Kebutuhan Rak rekam medis sangat penting dan
berpengaruh untuk berjalannya sistem penyimpanan di rumah sakit, karena adanya rak
yang memenuhi standar, maka penyimpanan akan berjalan dengan baik dan sesuai
dengan prosedur yang ada (Agustin et al., 2020). Tidak hanya rak yang memenuhi
standar, tetapi kebutuhan rak yang sudah ada harus diperhatikan oleh pihak rumah sakit
supaya aktivitas yang berada di ruang penyimpanan yaitu pengambilan dan pengambilan
dokumen rekam medis berjalan dengan baik (Lestari & Rahman, 2018).
Sarana prasarana yang baik akan menunjang pelayanan dengan optimal dan
berkualitas pada pasien di rumah sakit (Sharon & Santosa, 2017). Maka, diperlukan
pengolah penyimpanan dan perencanaan sarana yang baik supaya menjaga dokumen
rekam medis agar tidak mudah rusak dan tidak terjadi penumpukkan. Dokumen rekam
medis sangat penting untuk berjalannya suatu pelayanan di rumah sakit. Menurut (Abi
Yusya, n.d.), kebutuhan rak dihitung berdasarkan jumlah berkas rekam medis baru selama
5 tahun. Sama dengan pendapat Putri (2014) dalam (Lestari & Rahman, 2018) yaitu
jumlah rak penyimpanan tergantung pada banyaknya pasien baru yang berkunjung.
Menurut studi pendahuluan yang dilaksanakan di RSIA Humana Prima Bandung
pada tanggal 5 April 2021 penyimpanan Rekam Medis berada di belakang ruang Rawat
Inap Seruni. Penyimpanan berkas Rekam Medis di Rumah Sakit RSIA Humana Prima
Bandung menggunakan sistem pengelolaan sentralisasi, dimana dokumen rekam medis
rawat jalan dan rawat inap menjadi satu. Dan menggunakan sistem penjajaran Straight
Numerical Filling (SNF). Penataan dilakukan di rak penyimpanan secara vertikal.
Saat ini alat penyimpanannya menggunakan rak besi dan rak roll o’pack. Jumlah
rak penyimpanan di RSIA Humana Prima Bandung terdiri dari 9 buah rak penyimpanan,
yaitu 6 rak besi dan 5 rak roll o’pack. Dimana 9 penyimpanan ini sudah terisi penuh
dengan rekam medis aktif, sehingga banyak rekam medis yang masih disimpan di atas
meja kerja yang akan menimbulkan dokumen rekam medis tertumpuk dan susah
mencarinya. Penataan rak di ruang penyimpanan dokumen rekam medis di RSIA Humana
Prima Bandung masih belum efektif sehingga menimbulkan gerak kerja petugas filing
kurang bebas. Selain itu ruang kerja rekam medis, penyimpanan rekam medis dan ruang
IT jadi satu dalam satu ruangan yang dapat mengakibatkan ruangan tempat kerja rekam
medis menjadi terlihat tidak nyaman dan kurangnya kerahasiaan dokumen rekam medis.
RSIA Humana Prima Bandung sedang melakukan perencanaan untuk
penambahan rak penyimpanan rekam medis berupa rak roll o’pack dan akan dilakukan
penataan ruangan supaya terlihat rapi, nyaman dan efektif (waktu) dari segi penyimpanan
maupun pengambilannya. Teori Aspirasi yang digunakan yaitu Sistem Penomoran Rekam
Medis yang didapatkan saat mendaftar pertama kali di rumah sakit yang akan disimpan di
rak filing sesuai urutan nomor rekam medisnya agar mempermdah pengambilan dan
pengembalian dokmen rekam medis. Oleh karena itu, peneliti tertarik unutuk melakukan
penelitian ini.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode kualitatif. Metode
penelitian kualitaitf yang dimaksud adalah untuk memahami fenomena tentang apa yang
dialami oleh subjek peneliti secara holistik dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata
dan bahasa dalam satu konteks. Pendekatan cross sectional yaitu suatu rancangan
penelitian kesehatan dimana observasi dilakukan hanya sekali untuk memperoleh data
yang lebih lengkap yang dilakukan dengan cepat pada saat yang sama. Subjek