Frenky Aipassa, Ramdhani M Natsir, Prasetyawati/Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(8), 947-
953
Korelasi Albumin dengan Derajat Hipertensi di Panti Sosial Tresna Werdha Ina Kaka
Ambon 951
dimodifikasi adalah obesitas, kurang berolahraga atau aktivitas, merokok, stress dan
pola makan (Yogiantoro, 2009).
Hasil analisis data pada tabel 1 menyatakan bahwa penderita hipertensi
perempuan lebih tinggi sebanyak 13 orang (65 %) dibandingkan dengan penderita
laki-laki sebanyak 7 orang (35 %). Menurut Kusumawaty, Hidayat and Ginanjar
(2016), kejadian hipertensi pada perempuan lebih tinggi ketika perempuan memasuki
usia tua/paruh baya yang mengalami menopause karena mengalami penurunan
hormon estrogen yang selama ini melindungi pembuluh darah dari kerusakan sehingga
perempuan menjadi lebih rentan terhadap hipertensi. Hal ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan Sari, (2016) bahwa lansia yang menderita hipertensi didominasi oleh
wanita dibandingkan dengan laki-laki sebanyak 55 %.
Hasil analisis data pada tabel 1 juga menyatakan bahwa usia 70 – 79 tahun
merupakan kelompok usia yang paling banyak menderita hipertensi dan disusul
dengan usia 60 – 69 tahun. Hasil analisis ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh (Bin Mohd Arifin & Weta, 2016), angka insiden hipertensi sangat tinggi terutama
pada populasi lanjut usia (lansia), usia dengan rentang 60 tahun keatas mencapai
prevalensi 60 % sampai 80 % dari populasi lansia. Diperkirakan 2 dari 3 lansia
mengalami hipertensi. Keadaan ini didukung oleh penelitian ini yang menunjukkan
bahwa prevalensi hipertensi meningkat seiiring dengan pertambahan usia. Tingginya
hipertensi sejalan dengan bertambahnya umur disebabkan oleh perubahan alami pada
jantung, hormon, dan struktur pembuluh darah besar akibat proses degenerasi,
sehingga dinding pembuluh darah kehilangan elastisitas dan kelenturannya, serta
menjadi kaku. Darah yang dipompa oleh jantung akan melewati pembuluh arteri yang
telah kaku, sehingga terjadi peningkatan tekanan darah sistolik (Gray et al., 2011).
Pernyataan ini juga didukung oleh data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun
2018 yang mendapatkan hasil bahwa prevalensi hipertensi tinggi pada usia 55-64
tahun dan 65-74 tahun (Riskesdas, 2018)
Derajat hipertensi pada tabel 1 menunjukkan hipertensi derajat dua dan
hipertensi derajat tiga yang masing-masing berjumlah 7 orang (35 %) sedangkan
hipertensi derajat satu berjumlah 6 orang (30 %). Pernyataan ini sejalan dengan
penelitian Gray L, dkk tahun 2011 terhadap 18.881 orang (Gray et al., 2011) Hal ini
berkaitan dengan kepatuhan minum obat. Keberhasilan pengobatan hipertensi
dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kepatuhan meminum obat
antihipertensi, sehingga dapat mengendalikan tekanan darah dalam batas normal.
Kepatuhan minum obat juga dipengaruhi oleh hubungan pasien dengan petugas
kesehatan dan dukungan lingkungan social maupun keluarga (Krousel-Wood et al.,
2009)
Kadar albuminuria pada tabel 1 menunjukkan kadar 100 mg/dl berjumlah 11
orang (55 %), dan yang lainnya yaitu kadar 50 mg/dl berjumlah 6 orang (30 %) dan
kadar 20 mg/dl berjumlah 3 orang (15 %). Hasil yang mempengaruhi nilai positif
pada strip micral test adanya sampel urin yang mengalir ke lembar konjugat pada
strip. Jika terdapat albumin maka akan berikatan dengan antibodi berlabel emas.
Sisanya akan terikat, sehingga zona deteksi hanya dicapai oleh molekul konjugat.
Tergantung kadar albumin, hasil warna menunjukkan rentang antara putih ke merah.
Pengumpulan sampel yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan
sampel urin sewaktu yang menggambarkan keadaan pada saat itu dan banyak hal yang
dapat mempengaruhi hasil. Pemeriksaan rasio albumin kreatinin digunakan untuk
melihat sebagai mana peningkatan albuminuria, yang menggambarkan kemampuan
ginjal bekerja. Albuminuria mempunyai peran sebagai petanda resiko mortalitas
kardiovaskular dan prediktor progresivitas penyakit ginjal dan jumlah protein yang
dikeluarkan melalui urin berkolerasi dengan besarnya penurunan LFG (laju filtrasi
Glomerulus) (Surya et al., 2018)Semakin lama pasien menderita hipertensi maka
semakin meningkat albuminuria, dan semakin banyak penyakit penyerta.