Fizki Amelia Arsyah, Siti Nurul Hidayah, Leni Herfiyanti /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(7),
808-814
Keamanan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja Petugas Penyimpanan di Rumah Sakit X
Kota Cimahi 812
pada akhirnya dapat meningkatkan efesiensi dan produktivitas kerja. Dan tujuan
keamanan kesehatan dan keselamat kerja yaitu agar setiap pegawai mendapat jaminan
keselamatan dan kesehatan kerja baik secara fisik, sosial dan pisikologis, perlengkapan
dan peralatan kerja digunakan sebaik mungkin, terhindar dari gangguan kesehatan yang
disebabkan lingkungan atas kondisi kerja dan pegawai merasa aman dan telindungi dalam
bekerja. Adapun hasil penelitian di ruang penyimpanan Rumah Sakit X Kota Cimahi
mengenai keamanan kesehatan dan keselamatan kerja petuugas penyimpanan sebagai
berikut:
a) Jenis rak penyimpanan
Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas penyimpanan rumah sakit
X Kota Cimahi penggunaan rak terbuka sangat efektif karena memudahkan
dalam pengambilan dan pengembalian rekam medis sehingga tidak memakan
waktu.
Menurut (Rosita, 2019) rak terbuka lebih dianjurkan dengan alasan harga
lebih murah dan lebih cepat dalam mengambil dan menyimpan rekam medis.
b) Ukuran rak penyimpanan
Berdasarkan wawancara di ruang penyimpanan rumah sakit x kota
cimahi ukuran rak penyimpanan belum sesuai standar dan masih menimbulkan
risiko kecelakaan kerja dan menurut salah satu petugas penyimpanan ukuran
tinggi rak penyimpanan dulu adalah 200 cm tetapi karena kurangnya ruangan
akhirnya tinggi rak ditambah menjadi 300 cm sehingga petugas menjadi sulit
untuk menggambil dan mengembalikan rekam medis yang paling atas karena
sulit terjangkau oleh tangan.
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian (Hidayatul, 2018) bahwa
standar/idealnya ukuran rak penyimpanan yaitu panjang 144 cm tinggi 190 cm
lebar 40 cm sehingga dapat terjangkau oleh tangan dan tidak menimbulkan risiko
kecelakaan kerja.
c) Jarak antara rak penyimpanan
Berdasarkan hasil observasi jarak antara rak penyimpanan di ruangan 1
sudah sesuai tetapi untuk ruangan 2 dan 3 belum sesuai standar hal tersebut
dikarenakan kurangnya ruangan dan jumlah rak yang banyak yaitu 99 rak.
Menurut Depkes RI dan pernyataan Eka Wilda Faida bahwa jarak kosong
antara dua rak rekam medis untuk lalu lalang petugas direkomendasikan berjarak
90 cm hal ini sesuai dengan hasil penelitian (Hidayatul, 2018) bahwa ukuran
ideal jarak anatara rak yaitu 99,88 cm sedangkan di ruangan 2 dan 3 yaitu 70 cm
sehingga menjadi sempit dan tidak efektif dan mengganggu gerak kerja petugas.
d) Alat Bantu Pengambilan Rekam Medis
Penggunaan Tangga lipat di ruang penyimpanan rumah sakit x kota
cimahi belum efektif digunakan di ruang 2 dan 3 dikarenakan jarak rak yang
sempit dan kardus yang tercecer dilantai sehingga tangga lipat susah di buka
sempurna dan petugas untuk menjangkau rak yang tinggi terkadang memanjat ke
rak. Sehingga menimbulkan risiko kecelakaan kerja seperti terjatuh dan tertimpa
rekam medis.
e) Ventilasi
Menurut (Pandiangan et al., 2013) Ventilasi yang baik diperlukan
diruangan kerja untuk meningkatkan kenyamanan dalam bekerja. Tetapi di ruang
penyimpanan rumah sakit x kota cimahi ventilasi masih kurang dikarenakan
tertutup rak rak yang tinggi sehingga mengakibatkan kekurangan sirkulasi udara
atau oksigen yang akan menyebabkan sesak nafas, kelelahan, sakit kepala yang
akan di alami oleh petugas rekam medis rumah sakit x kota cimahi.
f) Muatan rak penyimpanan
Berdasarkan hasil wawancara di ruang penyimpanan rumah sakit x per
sub rak terisi 300 rekam medis sehingga melebihi kapasitas dikarenakan ruangan